Tag Archives: AyoPop

Ayopop Secures Pre Series B Funding Worth of 73 Billion Rupiah, Rebranding to Ayoconnect

Ayopop fintech payment aggregator rebrands to Ayoconnect and shifting their business focus after securing Pre-Series B funding worth of $5 million (more than 73 billion Rupiah) led by BRI Ventures.

There are some other investors involved in this round, including Kakaku.com, Brama One Ventures, and the previous investors, Finch Capital, Amand Ventures, Strive, and AC Ventures. Overall, the company has raised over $10 million.

Ayoconnect’s Co-Founder and CEO Jakob Rost said this fresh money will be channeled to invest in technology and develop partnership networks to connect billing providers and payment partners, with the trusted basic infrastructure, safe, and fast digital bill payments.

The company is to immediately double the employees, from the current 100 people in Indonesia headquarter and technology centers in India.

“We expect a solid partnership with our previous investors and new investors, which is in line with Ayoconnect’s vision to shape Indonesia’s billing ecosystem into a centralized network,” he explained in an official statement, Wednesday (5/8).

On the occasion, he also announced the appointment of Alex Jatra as the new CFO. He has a strong financial track record with experience working in the private equity industry, venture capital, and served as C-Level at startup, HARA and Dattabot.

One API solution

Rost said, Ayoconnect’s new business focus is the billing network provider (open bill network) with the One API solution that allows billing companies to expand their payment points with minimum effort, while payment partners have direct access to 2500 billing products.

The solution is to answer bill payment industry problems in Indonesia that is mostly offline, separate, and manual. Integration through the API will streamline the process, therefore, consumers will be easier to transact.

In this billing network, Ayoconnect connects bill providers (electricity/water companies, telecommunications, educational institutions, etc.) with online and offline payment partners (including Indomaret, Pos Indonesia, and financial institutions) for customers can pay their bills easier through Ayoconnect network.

The company has introduced this business model since Ayopop starts operating in August last year. It still uses the name Ayopop Open API. Some previous B2B partners already connected, including Dana, LinkAja, Pos Indonesia, BRI Bank, Permata Bank, Bukalapak, Lazada, and Pegadaian.

“Therefore, we want to clarify that we are no longer just payment aggregators. Payment aggregators are part of the payment products that we offer. We are agnostic to our partners. Moreover, we continue to run the Ayoconnect brand. Ayopop will be part of the Ayoconnect network,” Rost explained separately to DailySocial.

BRI Ventures’ CEO, Nicko Widjaja also added, “Bill payment technology plays an important role in the vertical industry that is currently underserved, and there is a great opportunity in digitizing these sectors.”

Ayoconnect’s Co-Founder and COO, Chiragh Kirpalani mentioned that online bill payments play a big role in the pandemic because consumers prefer to shift into digital. One ongoing solution is the Billing Reminder which has been proven to help partner companies, such as Bank Mandiri Card Division and other financial institutions, do auto-debit for bill payments.

Until July 2020, the company has processed more than 40 million payments through 600 billing networks and 40 payment partners. The number of transactions recorded an increase of 400% in a period of six months during the first six month period this year.

In March, the Open API business contributes around 80% of the gross transaction value (GTV). In fact, the company only started in November of last year.

“We will remain dedicated to bill payments yet build more B2B technology for value-added solutions for us to provide to bill providers and channels. We are currently pursuing very broad (blue ocean) categories, there are hundreds of thousands of micro-billers, therefore, we need to build partnerships and improve the technology required to drive digitalization in that area,” Rost concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Aplikasi payment agregator Ayopop rebranding jadi Ayoconnect, mengubah bisnisnya pasca mendapat pendanaan Pra-Seri B $5 juta yang dipimpin BRI Ventures

Peroleh Investasi Pra-Seri B 73 Miliar Rupiah, Ayopop Rebranding Jadi Ayoconnect

Startup fintech payment agregator Ayopop melakukan rebranding menjadi Ayoconnect, sekaligus mengubah fokus bisnis mereka pasca mengantongi pendanaan Pra-Seri B senilai $5 juta (lebih dari 73 miliar Rupiah) yang dipimpin oleh BRI Ventures.

Investor baru lainnya yang turut berpartisipasi dalam putaran tersebut adalah Kakaku.com, Brama One Ventures, dan investor sebelumnya, yakni Finch Capital, Amand Ventures, Strive, dan AC Ventures. Secara keseluruhan, perusahaan telah berhasil mengumpulkan pendanaan lebih dari $10 juta.

Co-Founder dan CEO Ayoconnect Jakob Rost mengatakan, pendanaan segar ini akan digunakan untuk berinvestasi teknologi dan pengembangan jaringan kemitraan untuk menghubungkan perusahaan penyedia tagihan dan mitra pembayaran, dengan infrastruktur dasar untuk pembayaran tagihan digital yang terpercaya, aman, dan cepat.

Perusahaan juga segera menambah jumlah pegawai menjadi dua kali lipat, dari posisi saat ini hampir 100 orang yang berkantor pusat di Indonesia dan pusat teknologi di India.

“Kami mengharapkan kemitraan yang solid dengan investor sebelumnya dan investor baru kami, yang sejalan dengan visi Ayoconnect untuk membentuk ekosistem penagihan Indonesia menjadi satu jaringan terpusat,” terangnya dalam keterangan resmi, Rabu (5/8).

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengumumkan penunjukan CFO baru Alex Jatra ke dalam jajaran manajemen. Ia memiliki rekam jejak finansial yang kuat dengan pengalaman bekerja dalam industri ekuitas pribadi, modal ventura, dan menjabat C-Level di startup, yakni HARA dan Dattabot.

Solusi One API

Rost menjelaskan, fokus bisnis baru Ayoconnect adalah penyedia jaringan tagihan (open bill network) dengan solusi One API yang memungkinkan perusahaan penyedia tagihan untuk memperluas titik pembayaran mereka dengan upaya minimum, sedangkan mitra pembayaran memiliki akses secara langsung ke 2500 produk tagihan.

Solusi tersebut untuk menjawab permasalahan bahwa industri pembayaran tagihan di Indonesia masih didominasi secara offline, terpisah, dan manual. Integrasi melalui API akan mempersingkat proses sehingga konsumen dapat lebih nyaman bertransaksi.

Dalam jaringan tagihan ini, Ayoconnect menghubungkan perusahaan penyedia tagihan (perusahaan listrik/air, telekomunikasi, institusi pendidikan, dan lainnya) dengan mitra pembayaran online dan offline (termasuk Indomaret, Pos Indonesia, dan institusi keuangan) agar pelanggan dapat membayar tagihan mereka dengan lancar dalam jaringan Ayoconnect.

Model bisnis ini sebenarnya sudah diperkenalkan perusahaan sejak masih menggunakan brand Ayopop mulai Agustus tahun lalu. Namanya masih menggunakan Ayopop Open API. Sejumlah mitra b2b awal yang telah memanfaatkannya adalah Dana, LinkAja, Pos Indonesia, Bank BRI, Bank Permata, Bukalapak, Lazada, dan Pegadaian.

“Karenanya, kami ingin mengklarifikasi bahwa kami tidak lagi hanya agregator pembayaran. Agregator pembayaran adalah bagian dari produk pembayaran yang kami tawarkan. Kami agnostik terhadap mitra kerja kami. Ke depan, kami tetap menjalankan merek Ayoconnect. Ayopop akan menjadi bagian dari jaringan Ayoconnect,” terang Rost secara terpisah kepada DailySocial.

CEO BRI Ventures Nicko Widjaja turut menambahkan, “Teknologi pembayaran tagihan memainkan peranan penting dalam industri vertikal yang saat ini belum terlayani, dan ada kesempatan yang besar dalam digitalisasi pada sektor-sektor tersebut.”

Co-Founder dan COO Ayoconnect Chiragh Kirpalani menambahkan, pembayaran tagihan online sangat berperan besar dalam masa pandemi karena preferensi konsumen beralih ke digital. Salah satu solusi telah dikembangkan adalah Pengingat Tagihan (Billing Reminder) yang terbukti telah membantu mitra perusahaan, seperti Bank Mandiri Card Division dan institusi finansial lainnya melakukan auto-debet untuk pembayaran tagihan.

Hingga Juli kemarin perusahaan telah memroses lebih dari 40 juta pembayaran melalui 600 jaringan tagihan dan 40 mitra pembayaran. Jumlah transaksi tercatat meningkat 400% dalam jangka waktu enam bulan selama periode enam bulan pertama tahun ini.

Pada Maret, bisnis Open API ini telah berkontribusi hingga 80% terhadap nilai transaksi kotor (gross transaction value/GTV). Padahal, perusahaan baru memulainya pada November tahun lalu.

“Kami akan tetap berdedikasi pada pembayaran tagihan tetapi membangun lebih banyak teknologi B2B untuk solusi yang bernilai tambah untuk kami berikan kepada penyedia tagihan dan mitra saluran. Beberapa kategori yang kami kejar masih sangat luas (blue ocean) ada ratusan ribu mikro-biller, sehingga kami perlu terus membangun kemitraan dan meningkatkan teknologi yang diperlukan untuk mendorong digitalisasi di area itu,” pungkas Rost.

Application Information Will Show Up Here
LinkAja jadi mitra pertama yang cicipi Ayopop Open API, ada 33 mitra yang masih proses penyelesaian kerja sama / Ayopop

LinkAja Jadi Opsi Pembayaran Primer di Aplikasi Ayopop, Menggantikan AyoSaldo

Startup agregator pembayaran tagihan online Ayopop hari ini (08/8) mengumumkan kerja sama strategis bersama perusahaan e-wallet LinkAja. Kemitraan tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan terkait integrasi kedua platform.

Kepada LinkAja, Ayopop akan memberikan akses 1000 produk tagihan yang dimiliki melalui mekanisme Open API. Nantinya memungkinkan pengguna melakukan pembayaran berbagai produk dan/atau tagihan yang sebelum ada di Ayopop lewat aplikasi LinkAja.

Ayopop Open API yang baru saja diluncurkan merupakan sebuah inisiatif baru untuk membuka akses ke lebih dari 1000 produk/tagihan yang saat ini dimiliki kepada mitra. LinkAja adalah mitra pertama untuk Ayopop Open API. Saat ini ada 33 mitra lainnya dalam proses penyelesaian kerja sama.

Sistem e-wallet LinkAja juga akan diintegrasikan ke aplikasi Ayopop sebagai metode pembayaran primer, menggantikan AyoSaldo. Model ini mirip yang dilakukan Tokopedia dan Ovo dalam kerja sama strategisnya, menggantikan TokoCash.

“Dalam tiga tahun terakhir Ayopop telah memfasilitasi pembayaran tagihan untuk lebih dari 5 juta masyarakat Indonesia. Kami sangat senang dapat berbagi teknologi dengan mitra terpilih yang ingin mengintegrasikan pembayaran tagihan ke ekosistem mereka. Kami merasa terhormat dapat bekerja sama dengan LinkAja dan melihat ini sebagai langkah kami untuk menjadi lebih baik,” ujar Founder Ayopop Chiragh Kirpalani.

Ayopop diluncurkan pada tahun 2016 sebagai aplikasi pembayaran tagihan. Saat ini Ayopop menjadi agregator pembayaran tagihan online terbesar di Indonesia. Misi Ayopop adalah mengubah pembayaran tagihan dengan uang tunai menjadi online dengan pendekatan teknologi dan kerja sama. Beberapa sektor yang menjadi fokus adalah residensial dan institusi pendidikan.

Guna memperluas ekosistem pembayaran tagihan online dengan lebih mudah, Ayopop mengembangkan Ayopop Smart Dashboard sebagai solusi digitalisasi untuk UKM serta untuk pembayaran tagihan indekos dan institusi pendidikan. Dasbor ini membantu pemilik bisnis dan juga pelanggan tidak hanya dalam hal pembayaran, tapi juga dilengkapi dengan berbagai fitur, seperti pengingat tagihan.

“Kami berharap LinkAja dapat memberikan akses layanan keuangan yang efisien kepada seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, serta membantu meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia hingga 75% pada akhir tahun 2019 sesuai target pemerintah. Kami pun menyambut baik kerja sama dengan Ayopop untuk memperkaya jumlah produk tagihan dan kegunaan LinkAja kepada para pengguna,” ujar CEO LinkAja Danu Wicaksana.

Application Information Will Show Up Here
Aplikasi pembayaran tagihan Ayopop segera tambah fitur akses kode USSD untuk pengguna di kota-kota tier 3, program loyalitas, dan fitur pencatatan tagihan AyoCatat

Komitmen Ayopop Tingkatkan Inklusi Keuangan Lewat Teknologi

Menurut survei Global Findex World Bank 2017, sebanyak 96,6 juta dari 250 juta populasi Indonesia (hampir 40%) tidak memiliki rekening bank. Kue yang besar ini menjadi pekerjaan rumah bersama yang harus diselesaikan seluruh pihak. Pemain fintech pun bisa turut andil dengan menawarkan teknologi agar penetrasi bisa terjadi lebih cepat. Solusi inilah yang ditawarkan aplikasi pembayaran tagihan Ayopop.

VP Branding, Content & Social Media Ayopop Pribadi Prananta mengatakan, mayoritas pengguna Ayopop datang dari kota tier ketiga dari total pengguna saat ini sekitar 900 ribu orang. Untuk memfasilitasi pengguna dari kalangan tersebut, Ayopop membuat sejumlah inovasi diantaranya mempersiapkan akses Ayopop dengan kode USSD demi permudah pengguna yang masih memakai feature phone.

Inovasi ini, menurut Pribadi masih dalam tahap pengembangan bekerja sama dengan salah satu operator telekomunikasi sehingga belum bisa dijelaskan lebih detilnya. Selain itu, pihaknya juga rutin menambah channel top up saldo dengan mitra offline. Di antaranya Grup Alfa (Alfamart, Lawson, Dan Dan), agen BNI 46, dan BTPN Wow.

Kemitraan dengan jaringan ritel offline ini, ternyata cukup mendorong kemudahan top up saldo bagi pengguna. Pasalnya hampir 80% transaksi yang terjadi di aplikasi dilakukan lewat e-wallet AyoSaldo. Sebagai gambaran, dikutip dari statistik Ayopop, pertumbuhan transaksi top up saldo melalui Alfamart mencapai 270 kali lipat sejak resmi diumumkan pada September 2017.

Pribadi melihat pengguna cenderung untuk memilih top up saldo, salah satunya dikarenakan kemudahan untuk mengatur sendiri kebutuhan mereka. Sedangkan kalau harus mengandalkan Alfamart untuk setiap kali bertransaksi, pada akhirnya akan merepotkan pengguna.

“Kalangan middle low itu banyak yang enggak punya rekening bank, Ayopop punya solusi untuk pembayaran tagihan yang lengkap dengan opsi top up yang mudah. Kalau ada saldo, mereka bisa kontrol sendiri,” terangnya kepada DailySocial.

Ukuran aplikasi Ayopop juga terbilang cukup ramah, hanya 9,8 MB, sehingga tidak makan kapasitas memori smartphone pengguna. Desain UI/UX dibuat sesimpel mungkin sehingga mudah dioperasikan orang awam sekalipun.

Inovasi untuk anak muda

Pribadi melanjutkan, perusahaan juga mengembangkan fitur untuk kalangan anak muda dengan segera merilis AyoCatat, buat mempermudah pembayaran tagihan rutin dengan visual menarik. Semangat yang ingin ditularkan lewat fitur ini adalah mengedukasi orang-orang agar lebih rapi dalam mencatatkan pengeluaran.

Bahkan, pengguna akan diajak untuk berhemat dari setiap pembayaran yang dilakukan lewat fitur ini akan lebih murah daripada bayar satu per satu. Fitur ini masih dalam tahap beta, rencananya akan digulirkan secara masal pada kuartal pertama tahun depan.

“Ayopop juga menyediakan fitur loyalitas pengguna dengan visual menarik dengna objektif membiasakan orang untuk bertransaksi non tunai. Fitur ini bakal hadir juga tahun depan.”

Disamping itu, konten terkait tips dan info finansial untuk anak muda yang dikutip dari berbagai portal media agar pengguna mendapatkan informasi terkini tanpa harus keluar dari ekosistem Ayopop.

Perusahaan masih dalam tahap pendaftaran sebagai penyedia layanan e-money di Bank Indonesia, apabila izin sudah dikantongi tentunya akan memudahkan gerak bisnis jadi lebih masif. Kemungkinan untuk mengembangkan fitur kode QR juga siap dilakukan.

Ayopop hadir sejak 2016, memiliki 19 kategori pembayaran yang terdiri atas 500 produk. Di antaranya pembelian pulsa, token listrik, BPJS, voucher games, asuransi, tagihan listrik, pendidikan, properti, e-money dan masih banyak lagi.

Diklaim Ayopop telah dikunjungi 9 juta kali setiap bulannya dengan 1 juta screen view setiap harinya. Transaksi yang diproses setiap bulannya diklaim sekitar 1 juta kali. Ditargetkan pada tahun depan Ayopop dapat memproses hingga 29 juta transaksi, dari posisi saat ini 12 juta transaksi.

“Selama dua tahun terakhir sampai tengah tahun ini, kita selalu tumbuh secara organik. Tahun depan kita mau lebih jor-joran [strategi pemasarannya]. Namun untuk kebutuhan funding belum ada yang baru,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here
Aplikasi pembayaran tagihan Ayopop telah memproses 1 juta transaksi bulanan untuk 19 kategori pembayaran, terdiri atas 478 produk

Aplikasi Pembayaran Tagihan Ayopop Bidik 5 Juta Transaksi Bulanan di Tahun 2019

Aplikasi pembayaran tagihan Ayopop membidik lima juta transaksi bulanan pada tahun depan, seiring bertambahnya produk yang bisa digunakan para pengguna setiap harinya. Teranyar, Ayopop kini memfasilitasi pembayaran untuk tagihan apartemen dan pendidikan dalam aplikasinya.

“Saat ini kami sudah berhasil memproses 1 juta transaksi bulanan, dengan 10 ribu transaksi per harinya. Ayopop juga terus tumbuh konsisten secara bisnis selalu dua digit, menjadikan kami sebagai salah satu startup yang digadang Kominfo sebagai the next unicorn,” terang Direktur Utama Ayopop Chiragh Manuhar Kirpalani, Jumat (12/10).

Di segmen properti, Ayopop telah melakukan pilot project bersama pengelola MT Haryono Residence untuk memfasilitasi pembayaran tagihan IPL, listrik, dan air. Pemilik atau penyewa apartemen di sana dapat membayar seluruh tagihan tersebut lewat aplikasi. Pengelola dapat memantau secara langsung dalam dashboard yang sudah disediakan Ayopop, siapa saja pemilik atau penyewa yang belum membayar tagihan.

Disebutkan sekitar 50% penghuni sudah memanfaatkan fasilitas tersebut selama empat bulan belakangan diperkenalkan. Untuk berikutnya, perusahaan akan menambah kemitraan dengan pengelola properti apartemen di sekitar Jabodetabek. Jumlahnya diperkirakan mencapai 1.500 apartemen dengan total 700 ribu unit.

“Segmen properti ini adalah salah satu produk keunggulan kami. Hasil dari pembelajaran dengan MT Haryono Residence, kami siap me-roll out ke banyak pengelola lagi ke depannya. Dalam beberapa bulan ke depan akan ada tambahan kemitraan baru.”

Disamping itu, pembayaran pendidikan juga produk terbaru yang diandalkan oleh Ayopop. Ada sejumlah institusi pendidikan baik formal maupun non formal yang sudah memanfaatkan layanan tersebut, di antaranya Wall Street English, The British Institute, Algoritma, Unika Atma Jaya, LP3i, dan masih banyak lagi.

Secara total Ayopop memiliki 19 kategori pembayaran yang terdiri atas 478 produk, termasuk diantaranya pembelian pulsa, token listrik, BPJS, voucher games, asuransi, tagihan listrik, dan lainnya.

Aplikasi Ayopop baru tersedia untuk versi Android saja, sudah diunduh lebih dari 1 juta kali sejak pertama kali dirilis pada Maret 2016. Dari situ telah menjaring ratusan ribu pengguna aktif. Menurut Chiragh, versi iOS akan segera hadir dalam waktu dekat.

Ajukan lisensi uang elektronik

Chiragh menuturkan perusahaan tengah memproses pengajuan lisensi uang elektronik ke Bank Indonesia, mengingat dalam layanannya perusahaan juga memberikan layanan dompet elektronik. Sembari menunggu izin keluar, untuk sementara perusahaan memberikan opsi pembayaran dari convenience store, bank, termasuk issuer seperti Visa dan Mastercard.

“Ayopop ini di bawah pengawasan Bank Indonesia. Untuk itu kami juga sedang memproses lisensi e-money. Ayopop juga tergabung sebagai anggota di BI Fintech Office.”

Apabila sudah mengantongi lisensi, pihaknya akan kebut mengeluarkan berbagai fitur agar penggunanya semakin dimudahkan.

Di kesempatan yang sama, Ayopop memperkenalkan Achmad Alkatiri sebagai Chief Growth Officer Ayopop. Achmad resmi bergabung sejak awal Oktober 2018. Sebelumnya dia pernah bergabung di Shopee dan Lazada Indonesia.

“Saya ingin punya ambisi pribadi, sudah waktunya untuk berkontribusi yang lebih buat startup lokal. Akhirnya saya memutuskan untuk memilih Ayopop karena perusahaan ini sudah cetak transaksi 1 juta per bulan. Ini angka yang besar dan bisa lebih besar lagi,” kata Achmad.

Application Information Will Show Up Here

Pengembang Layanan Mobile Payment Ayopop Dapatkan Seed Funding USD$1 Juta

Startup pengembang platform pembayaran Ayopop hari ini mengumumkan telah mendapatkan seed funding sebesar USD$1 juta (Rp13.3 miliar) dari beberapa investor yang dipimpin oleh GREE Ventures. Jajaran investor tersebut termasuk di dalamnya serial entrepreneur Sandep Tandon. Investasi ini akan difokuskan untuk memperluas kemampuan teknologi Ayopop. Selain itu juga akan digunakan untuk perluasan pangsa pasar, termasuk menjalin kemitraan dengan bisnis e-commerce, pemain pasar tradisional dan perusahaan jasa keuangan.

Nila Kapur dari GREE Ventures mengungkapkan bahwa pihaknya begitu meyakini bahwa layanan payment semacam Ayopop akan memerankan peran penting di lanskap fintech Indonesia selama beberapa tahun ke depan, mengingat berbagai masalah dalam sektor ini masih banyak yang belum terselesaikan. Pertimbangan lain ialah terkait dengan visi tim Ayopop, dipadukan dengan pengalaman di bidangnya serta kemampuan memadukan teknologi untuk kebutuhan komersial membuat para investor makin yakin untuk menggelontorkan investasi tersebut.

Seperti diketahui sebelumnya, platform Ayopop menyediakan sistem pembayaran untuk kalangan konsumer di Indonesia. Dengan mengunduh aplikasi Ayopop di platform iOS dan Android, pengguna dapat melakukan ragam pembayaran seperti tagihan listrik, air, internet hingga pulsa prabayar.

Terdapat dua nama di barisan Co-founder Ayopop yang banyak memberikan pengaruh pada akselerasi bisnis. Pertama ada Jakob Rost, sebelumnya ia bekerja di Lazada Indonesia sebagai Managing Director selama tiga tahun, ia dikenal sebagai seorang yang ahli di bidang finansial. Kamudian ada juga Chiragh Kirpalani yang mendedikasikan dirinya sebagai tim pengembangan produk, sebelumnya ia bekerja menjadi Product Head di Times Internet.

Di akhir tahun 2015 keduanya memutuskan untuk berjalan bersama membangun bisnis Ayopop di Indonesia.

“Kami melihat ini (pendanaan ini) sebagai validasi untuk konsep kami,” ujar Jakob.

Jakob melanjutkan, “Kebanyakan orang Indonesia masih membayar tagihan mereka secara offline. Perilaku ini akhirnya bergeser secara online dan karena itu kami menawarkan potensi besar untuk perusahaan-perusahaan seperti kita. Dan ini baru permulaan. Fokus sepenuhnya pada pembayaran digital memungkinkan kami untuk bergerak cepat sementara menawarkan proposisi nilai unik seperti instan 24 jam dukungan pelanggan dalam app dan lebih hidup.”

Saat ini tim Ayopop di Indonesia telah beranggotakan 30 staf. Saat ini pihaknya mengaku tengah terus mematangkan tim produk dan mempelajari perilaku pengguna di Indonesia. Termasuk saat ini tengah mengembangkan sebuah algoritma khusus untuk menunjukkan kebutuhan tersebut.

“Ada banyak hal yang perlu dibangun di sini dan kami secara aktif terus bergerak di ruang fintech (di Indonesia),” sambung Chiragh.

Application Information Will Show Up Here

AyoPop dan Targetnya Menjadi “Life Partner” untuk Pembayaran

Memudahkan adalah salah satu tujuan dikembangkannya banyak aplikasi dan layanan digital. Berbagai bentuk kegiatan beramai-ramai didorong ke rama digital agar lebih mudah dan nyaman, setidaknya itu yang diinginkan banyak masyarakat. Salah satu gagasan memudahkan ini juga dipakai AyoPop, sebuah aplikasi mobile yang didesain untuk memudahkan penggunanya untuk membeli pulsa dan kuota dengan keuntungan mendapatkan beberapa voucher menarik.

Dijelaskan oleh Head of Business Development AyoPop Tommy Yuwono, AyoPop merupakan sebuah platform pembayaran yang di setiap transaksinya pengguna bisa mendapat voucher menarik dari mitra-mitra AyoPop, seperti voucher Buy 1 get 1 free Blitz, voucher Uber, voucher karaoke, dan beberapa lainnya.

“Kami adalah platform pembayaran di mana setiap bertransaksi akan mendapatkan voucher-voucher menarik dari partner kami seperti: Voucher Buy 1 Get 1 Free Nonton di Blitz. Voucher Naik Uber Gratis Rp50.000, Voucher Free Karaoke dari DIVA, dan masih banyak lagi. Di samping itu user interface dan user experience kami sangat mudah, simple, dan cepat. Kebanyakan aplikasi yang ada tidak sesimpel aplikasi kami,” terang Tommy.

Ditilik dari fungsinya AyoPop berusaha menjadi platform pembayaran all-in-one. Dari penjelasan Tommy nantinya AyoPop tidak hanya bisa digunakan untuk membeli pulsa dan paket data, tetapi juga bisa digunakan untuk membeli voucher game dan membayar tagihan-tagihan seperti PLN, BPJS, PDAM, hingga Telkom.

“Namun pada jangka panjang kami melihat AyoPop bukan hanya sebagai aplikasi pembayaran, tetapi lebih kepada life partner untuk payment. Aplikasi pembayaran hanya akan menjadi saluran untuk melakukan pembayaran, tetapi life partner memberikan kemudahan, rekomendasi, reminder, dan lain sebagainya, hal ini yang akan menjadi trend ke depannya,” jelas Tommy lebih lanjut.

Cara kerja AyoPop memang sangat sederhana. Pengguna tinggal memasang aplikasi AyoPop di perangkat kemudian melakukan registrasi menggunakan nomor telepon. Setelah itu pengguna bisa membeli pulsa melalui saldo AyoPop yang bisa diisi menggunakan kartu kredit atau transfer bank. Ayopop juga memungkinkan untuk digunakan melakukan pengisian pulsa dan kuota ke nomor lain. Itu artinya AyoPop juga bisa digunakan untuk berjualan.

AyoPop sendiri memang menyasar atau menarget orang yang tidak mau direpotkan dengan urusan beli pulsa dan kuota seperti para profesional yang sibuk atau anak-anak muda yang aktif dalam konsumsi data internet. Dengan mengandalkan customer service yang buka 24 jam sehari AyoPop berusaha menjamin bahwa pelayanan mereka menjadi salah satu keunggulan. Sejak pertama kali diluncurkan April silam dari data internal AyoPop tercatat sudah ada pengguna terdaftar mencapai 29.000 pengguna.

Application Information Will Show Up Here