Tag Archives: b2b platform

Apa itu Linkz? Bagaimana cara daftar Linkz?

Kelola Inventory Digital dengan Linkz, Begini Cara Daftarnya!

Apakah Anda pelaku usaha dan membutuhkan manajemen inventory dalam menjalankan bisnis? Coba aplikasi ini!

Dalam memenuhi kebutuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya untuk pebisnis yang berjualan online, dalam mengelola bisnisnya dibutuhkan alat penunjang agar manajemen inventaris dapat menjadi mudah dan efisien. Salah satu aplikasi yang dapat membantu pemenuhan tersebut adalah Linkz.

Sebelum mengetahui langkah-langkah untuk mendaftar di aplikasi Linkz, yuk pelajari lebih dalam tentang aplikasi Linkz!

Apa itu LINKZ?

Linkz merupakan aplikasi B2B yang dapat digunakan untuk berjualan online, serta mengelola bisnis agar pencatatan stok dan penjualan tercatat dengan rapi dan terintegrasi. Tersedia jumlah stok dan katalog digital agar pelanggan Anda dapat langsung membeli dari toko Anda di Linkz.

Dilansir dari situs web resminya, Linkz dapat melacak pesanan, inventori, pengiriman, dan pembayaran, bisa diakses kapan pun dan di mana pun. Hal ini membuat kinerja bisnis menjadi lebih optimal dan dapat meningkatkan penjualan bisnis serta meningkatkan produktivitas.

Fitur yang terdapat pada aplikasi Linkz:

  • Katalog Publik (Katalog Digital)
  • Penjualan dan Pembelian
  • Laporan Keuangan
  • Notifikasi Auto-Update

Cara Daftar LINKZ

  • Unduh aplikasi Linkz di Google Play Store.

  • Jika sudah terunduh, buka aplikasinya, klik tanda panah untuk mengetahui detail mengenai aplikasi Linkz atau bisa pilih opsi Skip.

  • Pilih opsi Daftar.

  • Isi dengan lengkap mulai dari nama, nama perusahaan, nomor telepon, email, dan lainnya. Lalu klik Daftar Sekarang Gratis.

  • Dalam pengisian data nomor telepon, Anda akan diminta kode OTP yang dikirim melalui nomor telepon, masukkan kodenya dan klik Verifikasi.

  • Akun Anda berhasil dibuat. Klik Mulai Gunakan Linkz untuk dapat mulai menggunakan aplikasi.

  • Masuk ke akun Linkz melalui email atau nomor telepon Anda yang terdaftar, masukkan kata sandi dan klik Masuk.

  • Setelah itu, Anda akan diminta mengisi nama lokasi bisnis, alamat bisnis, kota, kode pos, dan negara. Lalu, klik Kirim.

  • Selesai, akun Anda selesai dibuat dan telah terdaftar di aplikasi Linkz.

Itulah penjelasan mengenai aplikasi Linkz dan cara daftar Linkz. Anda dapat memanfaatkan fitur yang ada di aplikasi Linkz khususnya bagi Anda pebisnis yang ingin melakukan pencatatan stok barang dan melakukan pendataan lainnya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda!

TokoWahab William Sunito

Startup Marketplace Bahan Pangan TokoWahab Pilih Tumbuh secara Organik

Mendirikan startup, mengumpulkan pendanaan sekian seri, lalu mengembangkan bisnis seluas mungkin merupakan template kesuksesan mayoritas startup di mana pun. Namun jalan itu bukan pilihan bagi William Sunito bersama startupnya TokoWahab.

William adalah generasi ketiga di keluarganya yang memiliki bisnis distribusi di bidang pastri dan bakeri sejak 1957. Sepulangnya dari sekolah di Amerika Serikat pada 2015, William mengembangkan bisnis keluarga tersebut menjadi sebuah marketplace bernama TokoWahab yang menyediakan segala kebutuhan UKM di bidang pastri dan bakeri.

Sebelum marketplace tersebut berdiri, William mengaku bisnis keluarganya hanya memasok untuk pabrik dan perusahaan waralaba bakeri/pastri yang tersebar di pusat-pusat perbelanjaan. Namun dari riset yang ia temukan, William mendapati 70% total bisnis bakeri dan pastri justru berasal dari UKM. Setelah mengetahui itu, ia memberanikan diri meluncurkan TokoWahab.

“Hingga saat ini ada lebih dari 20 official brand nasional dan internasional di platform kita,” ucap William.

Memilih pertumbuhan organik

Pria yang belum lama menerima predikat “30 Before 30” dari Forbes itu menyebut potensi pasar bakeri dan pastri sekitar $2-3 miliar atau sekitar Rp30 triliun hingga Rp45 triliun. Namun yang membuatnya lebih optimis adalah pertumbuhannya yang ia sebut masih di kisaran 12%-13%, lebih tinggi dibanding pertumbuhan nilai jenis pangan lain.

Bahkan di saat pandemi begini, William mengaku bisnis kue masih menjadi selera publik. Pembatasan sosial berskala besar pada pertengahan Maret 2020 memang sempat membikin seret usaha, namun keadaan disebut membaik sejak Mei ketika musim libur idulfitri. Bahkan dua bulan terakhir William mengatakan animo masyarakat terhadap produk pastri & bakeri justru menguat berkaca dari kian populernya sejumlah jenis roti belakangan ini.

Dengan asumsi ingin berkembang lebih cepat, mencari tambahan permodalan ke modal ventura atau entitas serupa seharusnya menjadi pilihan yang lazim. Namun tidak bagi William. Ia mengaku sejauh ini sudah ada beberapa VC yang tertarik menaruh uangnya di TokoWahab. Namun untuk menjaga perusahaan tumbuh secara organik dan keberlanjutan yang lebih terjamin, William mengaku belum butuh melakukan pengumpulan dana.

“Kita masih prefer pertumbuhan yang sustain karena kita masih bisa grow dari profit kita. Kita juga belum memikirkan growth yang signifikan, so far organik aja,” imbuhnya.

TokoWahab memakai model bisnis B2B. Mereka menyeleksi sendiri dengan ketat produk-produk dari pemasok berkualitas dan memiliki lisensi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dari sekian jenis produk yang ada di marketplace itu, William menyebut produk keju, coklat, dan mentega sebagai primadona. Penjualan ketiga jenis itu bisa mencapai 50% total penjualan mereka.

Adapun keuntungan TokoWahab berasal dari selisih harga produk dan biaya bantuan pemasaran untuk merek-merek yang bekerja sama. Dari keduanya, William mengaku saat ini perusahaan terus tumbuh tanpa uang dari modal ventura mana pun.

Target besar

William mendirikan TokoWahab salah satunya karena berniat membantu menginspirasi UKM di bidang terkait. Namun secara perusahaan, ia bertekad menjadikan TokoWahab sebagai marketplace nomor wahid di bidang pastri dan bakeri di Indonesia.

William mengklaim pihaknya sudah menjadi pilihan bagi sekitar 4000 UKM. Dalam kurun beberapa tahun ke depan ia menargetkan TokoWahab dapat melipatgandakan angka tersebut. Jika hal itu tercapai, William cukup yakin perusahaannya mungkin tak akan pernah melakukan pendanaan.

“Dalam satu-dua tahun kita menargetkan menembus 10 ribu UMKM belanja di kita,” pungkas William.

Guna mencapai target tersebut, TokoWahab membuat sejumlah strategi dan penyesuaian. Terlebih di masa pandemi ini, bisnis makanan dan minuman mengalami masa-masa sulitnya. Ribuan restoran tutup dan platform penyuplai pun mengalami kesulitan hingga berhenti beroperasi. Menangkap rasa bosan masyarakat yang terus-menerus di rumah, William memilih menggencarkan pemasaran tentang cara membuat berbagai jenis kue serta tips & trik untuk membuka usaha.

Cara itu ia klaim membantu mereka melewati periode sulit di Maret dan April lalu. “Bahkan penjualan kita di Juni naik signifikan hingga dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.”