Tag Archives: balapan drone

Dirancang oleh Pembalap Drone Pro, Teal Drone Sanggup Melesat dalam Kecepatan 136 Km/jam

Secepat apa drone bisa melesat? Bukan drone kelas militer yang saya maksud, melainkan yang ditujukan buat konsumen secara umum seperti buatan DJI atau Yuneec. Seorang pemuda berusia 18 tahun asal AS, George Matus, ingin membuktikan bahwa dirinya sanggup menciptakan drone kelas consumer tercepat sejagat.

Disokong oleh dana funding dari seorang venture capitalist ternama, Peter Thiel, George memutuskan untuk mendirikan perusahaannya sendiri. Produk perdananya bernama Teal, sebuah drone berdesain simpel yang sanggup melesat dalam kecepatan 136 km/jam.

Ya, drone ini memang terlahir dengan latar belakang balapan. Pengembangnya yang masih berusia muda tersebut merupakan pilot balap drone profesional sejak usianya masih 16 tahun. Dan sekarang dirinya ingin merasakan sendiri secepat apa drone hasil karyanya.

Teal Drone dilengkapi kamera yang dapat merekam video 4K / Teal
Teal Drone dilengkapi kamera yang dapat merekam video 4K / Teal

Akan tetapi kecepatan bukan satu-satunya fitur andalan Teal. Quadcopter yang sepintas kelihatan imut-imut ini mengemas chip Nvidia TX1, yang memang secara spesifik dirancang untuk menghadirkan kecerdasan buatan pada drone. Chip ini juga bertanggung jawab atas teknologi machine learning, pengenal gambar, maupun fitur penerbangan otomatis.

Teal juga mengusung sebuah kamera yang mampu merekam video 4K. Namun yang lebih menarik adalah bagaimana sang pengembang berniat menjadikan Teal sebagai platform aplikasi pihak ketiga guna meningkatkan fungsionalitas drone itu sendiri.

Sejauh ini Teal Drone baru berupa prototipe, namun George cukup percaya diri dan memutuskan untuk membuka pre-order seharga $1.299. Mengapa begitu mahal sekali? Well, selain cepat dan pintar, Teal juga dirancang setangguh mungkin, dimana ia sanggup mempertahankan posisinya ketika angin bertiup sekencang 64 km/jam serta dapat diterbangkan meski sedang hujan.

Sumber: The Verge dan Teal Drones.

Aerix Black Talon Jadikan Balap Drone Terasa Mudah untuk Pilot Amatir

Harus diakui, mengendalikan drone itu tidak mudah. Butuh waktu untuk mempelajari dan membiasakan diri sebelum kita bisa menerbangkannya tanpa membahayakan siapapun. Jadi, bisa kita bayangkan sehebat apa skill yang dimiliki para pilot balap drone.

Namun sebuah pabrikan bernama Aerix Drone punya visi dimana kita semua bisa menjadi pilot balap drone. Mereka memperkenalkan Black Talon, sebuah drone yang secara khusus dirancang untuk dipakai balapan oleh pilot amatir.

Dimensi Black Talon tergolong kecil, cuma 10 x 10 cm dengan bobot hanya 68 gram, sudah termasuk baterai. Pun begitu, kecepatan maksimumnya bisa mencapai angka 24 km/jam, dan ia pun sudah dilengkapi dengan gyroscope 6-axis guna menyeimbangkan tubuhnya selagi mengudara.

Akan tetapi keunggulan utama Black Talon ada pada fitur bernama Altitude Hold. Fitur ini pada dasarnya memungkinkan drone untuk mempertahankan tingkat ketinggiannya di udara secara otomatis. Dengan demikian, pengguna hanya perlu berfokus pada pergerakannya saja.

Ukuran Aerix Black Talon cuma sekepalan tangan / Aerix Drones
Ukuran Aerix Black Talon cuma sekepalan tangan / Aerix Drones

Selain itu, pengguna juga dapat mengaktifkan mode Headless, dimana gerakan drone bisa dikontrol sesuai posisi joystick-nya di controller. Jadi tak peduli drone sedang menghadap ke mana, menggeser joystick ke kiri akan menggerakkan drone ke kiri juga.

Black Talon mengusung sebuah kamera yang bisa dipakai untuk merekam video 720p selagi mengudara, yang akan disimpan dalam SD card yang menancap di tubuhnya. Video tersebut juga bisa diteruskan secara real-time ke controller-nya sehingga pengguna bisa melihat ke mana drone mengarah dalam sudut pandang pertama.

Ukurannya yang kecil juga berarti baterainya tidak begitu besar; waktu mengudaranya cuma sebatas 5 – 7 menit. Kabar baiknya, baterainya bisa dilepas-pasang, sehingga pengguna bisa mengganti dengan unit baterai cadangan dan mulai mengudara lagi dengan cepat.

Saat ini Aerix Black Talon dijajakan seharga $139. Tersedia pula bundel seharga $189 yang mencakup 3 unit baterai dan 10 set baling-baling cadangan.

Sumber: The Verge.

ESPN Ingin Balapan Drone Jadi Sepopuler F1

Dengan semakin mudahnya drone dimiliki khalayak umum, muncul hal yang tidak disangka-sangka. UAV untuk kebutuhan videography mungkin sudah biasa, namun di tahun 2014, drone mulai digunakan untuk balapan di Australia. Kira-kira setahun kemudian, dilangsungkanlah National Drone Racing Championship pertama di Amerika, diikuti oleh lebih dari 100 peserta.

Kepopularitasan rotorcross (istiliah balapan drone) meroket dalam waktu singkat. Sejumlah organisasi, contohnya Drone Racing League, telah mulai menetapkan standar dan regulasi. Dan bagi para penggemarnya, berita gembira terdengar di pertengahan minggu ini, berpeluang mengangkat rotorcross naik ke tingkat olahraga-olahraga bergengsi: International Drone Racing Association mengumumkan kerjasama dengan ESPN.

Harapan ESPN simpel, tapi sangat ambisius. Mereka ingin menjadikan drone racing sebagai olahraga raksasa sekelas F1 atau NASCAR. Dalam rotorcross, para kontestan menerbangkan pesawat tak berawak multi-propeller dengan kecepatan tinggi. Operator mengendalikan drone melalui perspektif orang pertama via head-mounted display, memperlihatkan live-stream dari kamera di unit drone.

IDRA ESPN Drone Racing 01
Track rotorcross.

Drone racing memberikan Anda kemampuan terbang seperti superhero,” tutur chairman IDRA Dr. Scot Refsland secara tertulis. “Karena setiap orang dapat merasakan ketegangan balapan seolah-olah mereka duduk di bangku kokpit, olahraga ini menjadi sangat populer. Buat mengawalinya, kolaborasi antara organisasi nasional drone Amerika dan ESPN untuk distribusi internasional selama delapan bulan merupakan sebuah tanda positif.”

Rencananya, event IDRA pertama dengan tajuk 2016 U.S. National Drone Racing Championships akan ditayangkan di ESPN, dan pemenang berhak memperoleh titel ‘pilot drone tercepat’ di kawasan Amerika. Turnamen dilangsungkan di Governors Island, New York pada tanggal 5 sampai 7 Agustus. Penyelenggara menjanjikan pemandangan menawan Manhattan dan Patung Liberty. Di sana disiapkan pula festival musim panas serta hiburan buat keluarga; misalnya area balapan drone untuk anak-anak, pameran teknologi, serta booth makanan dan jajanan.

Peabody dan David Gavant ditunjuk menjadi executive producer acara ini. Gavant sebelumnya bertanggung jawab sebagai vice president serta executive producer MLB Productions. Di bawah pimpinannya, MLB Productions sukses memenangkan lebih dari 30 Emmy Awards.

Kerjasama International Drone Racing Association dan ESPN merupakan kabar baik bagi mereka yang belum bisa datang langsung ke sana. 2016 U.S. National Drone Racing Championships dan 2016 World Drone Racing Championships di bulan Oktober akan di-streaming lewat ESPN3, serta ditayangkan lagi di jaringan ESPN sesudahnya.

Sumber: ESPN.