Tag Archives: bangkit

Google for Indonesia pada tahun ini mengangkat berbagai inisiatif untuk mencetak lebih banyak talenta digital baru, program pelatihan membuat game bersama Unity dan Bangkit

Google Umumkan Inisiatif Baru untuk Cetak Talenta Digital Berkualitas di Indonesia

Selain mengumumkan pendanaan untuk pencegahan misinformasi, acara tahunan “Google for Indonesia 2022” mengangkat berbagai inisiatif baru untuk mencetak lebih banyak talenta digital agar dapat memenuhi kelangkaan talenta berkualitas di negara ini.

Inisiatif pertama adalah menumbuhkan kreator ekonomi di sektor game. Google akan mendanai Google Play x Unity Game Developer Training, program uji coba hasil kerja sama dengan Asosiasi Game Indonesia.

Program ini memberikan pelatihan dan sertifikasi Unity kepada 500 mahasiswa di 15 universitas dan 50 developer profesional. Pelatihan diberikan melalui kursus mandiri secara online dan gratis, dan developer dapat memilih sesi pelatihan online yang dipandu instruktur.

“Unity adalah salah satu mesin pengembang game terkemuka di dunia. Unity digunakan secara global, baik oleh developer besar maupun kecil, mulai dari studio game indie hingga studio game besar. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dan developer lokal melalui berbagai kursus dan pelatihan yang tersedia di Unity akan membekali mereka dengan ilmu membuat game kelas dunia,” ucap Director of Google Play Partnership untuk Asia Tenggara dan Australia Kunal Soni saat paparan di Google for Indonesia 2022, kemarin (7/12).

Berikutnya, membuka angkatan baru untuk program Bangkit, yakni pelatihan industri untuk mahasiswa, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (di bawah program Kampus Merdeka), GoTo, Traveloka, DeepTech, dan beberapa universtas lain. Program ini akan menerima 9.000 mahasiswa untuk angkatan 2023, naik tiga kali lipat dari 2021.

Tak hanya mahasiswa, kali ini Google membuka kesempatan yang sama untuk pelajar SMK. Program berdurasi 900 jam ini mengajarkan ilmu tentang machine learning, mobile development, dan cloud computing, telah menghasilkan lebih dari 5.000 lulusan Bangkit. Jumlah mitra perusahaan teknologi yang akan menerima peserta kali ini juga lebih banyak, disebutkan ada 77 perusahaan.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim mengaku selalu bangga dan terinspirasi setiap bertemu dengan adik-adik lulusan Bangkit. Pihaknya menyadari kebutuhan talenta digital dalam negeri yang sangat besar, yaitu 600.000 talenta per tahunnya. Makanya, sangat dibutuhkan kolaborasi.

“Program Bangkit hadir sebagai inisiatif pengembangan kompetensi mahasiswa untuk berkarier di dunia teknologi global, dengan harapan melahirkan para pemimpin teknologi di Indonesia yang dapat berkontribusi dalam akselerasi ekonomi digital di tanah air,” ujar Nadiem.

Inisiatif hijau

Pada saat yang bersamaan, Google juga mengumumkan penandatanganan perjanjian non-komersial dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk menghadirkan Project Green Light di Jakarta. Proyek ini bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi lampu lalu lintas guna mengurangi kemacetan, konsumsi bahan bakar, dan emisi kendaraan.

Tim peneliti dari Google akan memberikan rekomendasi kepada Pemerintah DKI Jakarta untuk mengoptimalkan pengaturan waktu lampu lalu lintas guna mengurangi lalu lintas yang tersendat, berdasarkan data lalu lintas anonim dan data mobilitas masyarakat berbasis Android.

VP of Engineering and Research Google Yossi Matias mengatakan inisiatif ini baru pertama kali diluncurkan di Asia Tenggara. Project Green Light menggunakan AI untuk mengoptimalkan lampu lalu lintas di persimpangan di seluruh dunia, guna membantu meminimalkan kemacetan dan polusi yang ditimbulkan. Kolaborasi ini nantinya memperlihatkan bagaimana teknologi AI menghadirkan solusi bermanfaat bagi masyarakat dengan sedikit investasi.

“Kami tidak perlu mengembangkan perangkat maupun ilmu baru karena kami menggunakan machine learning dan infrastruktur cloud yang sudah ada. Misalnya, AI memungkinkan Google menganalisis data tanpa sensor tambahan atau bahkan mengubah infrastruktur, sebelum mengirimkan rekomendasi ke dinas kota yang kemudian menerapkan cara-cara untuk mengoptimalkan pengaturan,” kata Matias.

Proyek ini akan dimulai pada 2023 melalui beberapa tahapan, yakni (1) analisis data lokasi anonim dari sistem navigasi, (2) pengukuran metrik arus lalu lintas persimpangan, (3) pemberian rekomendasi yang akan mengevaluasi perubahan bersama dengan kota.

Di India, proyek ini telah membantu kota mengoptimalkan pengaturan waktu lampu lalu lintas dengan lebih baik, mengurangi waktu tunggu di persimpangan, kemacetan jalan, dan emisi karbon. Pada 2022, khususnya di Bangalore, terlihat hasil awal dari pengurangan kemacetan sebesar 20%.

“Dengan menggunakan teknologi AI kami, diharapkan inisiatif ini akan meningkatkan efisiensi bahan bakar, mengurangi emisi, meningkatkan kualitas udara, dan membuat aktivitas berkendara jadi lebih aman dan menyenangkan di Jakarta,” kata dia.

Google yakin AI memiliki potensi untuk mentransformasi tantangan lingkungan di sejumlah area. Mitra, seperti World Resources Institute di India, menggunakan Google Earth Engine untuk menghasilkan peta dan jenis analisis yang diperlukan untuk merencanakan intervensi yang terencana.

Sementara itu, Environmental Insights Explorer tersedia di 17.000 kota di seluruh Asia-Pasifik, memungkinkan pemerintah mengukur sumber emisi karbon dan mengidentifikasi strategi yang tepat untuk menerapkan sumber daya energi yang lebih bersih.

Baru-baru ini, Google memperluas Open Buildings ke Asia Selatan dan Tenggara, menyediakan data untuk menginformasikan perencanaan kota, dan menggunakan AI dalam kemitraan dengan organisasi lokal seperti CSIRO Australia untuk mempelajari bagaimana lamun (seagrass) dapat melindungi ekosistem bawah laut dengan lebih baik di Indo-Pasifik.

TeDi merupakan aplikasi mobile Indonesia pertama yang memiliki fitur-fitur untuk membantu tiga tipe disabilitas

Program Bangkit dari Google Lahirkan Solusi Teman Disabilitas “TeDi”

Pada tahun 2021 lalu, Google Indonesia meluncurkan program “Bangkit” dengan tujuan untuk menambah lebih banyak talenta digital yang memiliki kemampuan pemrograman tingkat lanjut. Di tahun 2022, program ini berhasil meluluskan 2.517 siswa sebagai program andalan Kampus Merdeka untuk alur belajar cloud computing, mobile development, dan machine learning.

Terdapat dua jenis proyek tugas akhir yang harus dilalui sebagai syarat kelulusan, yaitu Product-Based Capstone Project. Para siswa harus berinovasi membuat solusi produk bagi permasalahan di ranah publik, seperti lingkungan, kesehatan, ketahanan ekonomi, sesuai dengan tema pilihan. Proyek baru yang diluncurkan tahun ini adalah Company-Based Capstone Project di mana para peserta akan diasah kemampuannya untuk menjawab tantangan riil dari industri.

Di Bangkit 2022 ini, telah terpilih 15 proyek terbaik yang berhasil mendapatkan fasilitas mentor industri dan dana inkubasi sebesar 140 juta Rupiah dari Google dan Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPTM) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktristek). Salah satu yang menarik adalah TeDi atau Teman Disabilitas.

Najma, Mahasiswi Universitas Padjadjaran dan pemimpin kelompok TeDi, menyampaikan “TeDi atau Teman Disabilitas berawal dari pertanyaan yang muncul di benak tim kami, apakah saat ini teknologi sudah dapat membantu orang-orang yang membutuhkan, atau hanya hiburan semata. Dari sini, kami
berpikir bahwa sebaiknya kemajuan teknologi saat ini digunakan untuk membantu orang-orang yang sangat membutuhkan, salah satunya adalah penyandang disabilitas karena masih banyak diskriminasi dan kesulitan yang mereka rasakan.”

TeDi merupakan aplikasi mobile Indonesia pertama yang memiliki fitur-fitur untuk membantu tiga tipe disabilitas sekaligus, yaitu tunanetra, tunarungu, dan tunawicara. TeDi menawarkan fitur BISINDO translator untuk menerjemahkan bahasa isyarat, Object Detection untuk mendeteksi objek di sekitar, Currency Detection untuk membaca mata uang, dan Text Detection untuk membaca sebuah teks.

Nantinya, TeDi akan mentransformasi purarupa mereka menjadi produk yang siap untuk diperkenalkan pada user atau masyarakat dalam bimbingan Lab Inkubasi dan Kewirausahaan di 15 Kampus Mitra Bangkit. Selain TeDi, tim lain yang akan mendapatkan kesempatan ini adalah EcoSense, Herbapedia, HerAi, Yourney, DressOnMe, LukaKu, Glucare, Dwicara, Fi$hku, Tanamin, Ambroise, BahanbaKu, Circle, Kulitku.

Program pemerintah untuk talenta digital

Ketersediaan talenta digital merupakan key enabler dalam pengembangan sektor digital yang terus bertumbuh seperti di industri teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK). Menurut kajian Alfa Beta tahun 2021, tenaga kerja yang memiliki talenta digital mampu memberikan kontribusi sebesar Rp 1.965 triliun terhadap PDB Indonesia pada 2030.

Dari sisi pengembangan kemampuan, pemerintah juga berupaya mengakomodasi kebutuhan akan talenta digital melalui sejumlah inisiatif seperti program Digital Literacy Academy, Startup Studio, 1000 Startup, dan Digital Literacy National Movement. Inisiatif ini diambil untuk memfasilitasi dan mengakselerasi peningkatan kemampuan talenta digital, dari tahap dasar, menengah, hingga lebih lanjut

Kementerian Kominfo sendiri di tahun 2022 ini telah menyiapkan program Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy sebagai inisiatif konkret untuk mempercepat pengembangan talenta digital nasional. Cara berpikir yang visioner sangat penting agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga menjadi pemain utama pada kontestasi di level regional maupun global.

Bukan hanya pemerintah, seluruh stakeholder di Indonesia berupaya mengembangkan berbagai inovasi sebagai bagian dari strategi transformasi digital, melakukan perubahan menyeluruh atas setiap proses, kompetensi, dan model bisnis dengan implementasi teknologi digital, sejalan dengan rekomendasi berbagai lembaga riset global yang menjadikan transformasi digital sebagai upaya organisasi dalam memenangkan persaingan global.

Google for Indonesia umumkan mitra keuangan mikro Kiva melalui Komida untuk pinjaman mikro dan hibah senilai $2 juta kepada INCO untuk program pelatihan IT

Google for Indonesia 2021: Beri Hibah Untuk Pelatihan IT dan Pinjaman Mikro untuk Perempuan

Dalam gelaran tahunan Google for Indonesia kali ini, Google mengumumkan mitra keuangan mikro Kiva dan hibah senilai $2 juta kepada INCO sebagai bentuk dukungan pemulihan ekonomi di Indonesia sama seperti tahun lalu. Hibah ini diberikan melalui arm filantropi Google bernama Google.org akan membantu INCO melatih 10 ribu orang Indonesia melalui program Google IT Support Certificate di platform Coursera.

Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf menuturkan, Google IT Support Certificate adalah sertifikat karier level profesional yang paling dicari di Coursera. Program ini memberikan kemampuan siap kerja dan landasan yang bagus untuk memulai karier baru sebagai system analyst, database administrator, network engineer, IT specialist, atau teknisi help desk.

“Dukungan Google pada INCO akan membantu memberdayakan generasi muda agar dapat memanfaatkan banyaknya peluang kerja di perekonomian digital yang sedang tumbuh pesat ini,” kata dia, Kamis (2/12).

Sebagai gambaran, program ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan secara cepat tanpa perlu gelar sarjana atau pengalaman sebelumnya di bidang IT, data analytics, project management, dan user experience design. Program ini diajarkan dan dikembangkan oleh karyawan Google yang bekerja di bidang tersebut dan dapat diselesaikan dalam waktu kurang lebih enam bulan di Coursera.

Setelah mengikuti sertifikasi ini, peserta akan memiliki kemampuan untuk: memahami konsep inti untuk semua pekerjaan IT Support, termasuk pemecahan masalah, layanan pelanggan, jaringan, administrasi sistem, sistem operasi dan keamanan; mengetahui cara merakit komputer, menulis support documentation yang efektif, jalur rute dan subnet, mengelola software; dan pengalaman bekerja mendalam dengan Linux, Cloud Computing, dan Command-Line Interfaces.

Sebagai penerima hibah dari Google.org, INCO bermitra dengan Yayasan Plan International Indonesia untuk menyediakan beasiswa IT Certificate melalui program bernama INCO Academy – Work in Tech untuk 10 ribu orang. Beasiswa akan diprioritaskan kepada pelamar yang memenuhi satu atau lebih kriteria berikut; berusia 18-29 tahun, terutama wanita; terdampak Covid-19; ekonomi kurang beruntung; penyandang disabilitas; dan ibu tunggal.

Selain itu, Google.org akan membantu memfasilitas upaya sukarela dari karyawan Google dan menyediakan donasi non-finansial untuk membantu para peserta program saat menjalani kursus online.

Inisiasi kedua adalah informasi terbaru tentang Small Business Resilience Fund yang diluncurkan pada 2020 lalu melalui kemitraan dengan Kiva, organisasi nirlaba internasional berbasis di A.S. Dari $10 juta modal pinjaman yang disediakan tahun lalu bagi UMKM di seluruh Indonesia, pada tahap pertama sebesar $3,5 juta akan diberikan kepada mitra keuangan mikro yang sudah ditunjuk, yakni Komida (Koperasi Mitra Dhuafa).

Nantinya, Komida akan menyalurkan dana tersebut kepada perempuan pelaku UMKM di berbagai pelosok daerah sebagai modal pinjaman usaha dengan bunga rendah. Jumlah pinjaman yang diberikan kepada anggota rata-rata sebesar Rp3 sampai Rp20 juta selama 50 minggu.

Managing Director dan Founder Komida Slamet Riyadi menuturkan, sejak pertama kali beroperasi di 2004, Komida memiliki visi menjadi koperasi keuangan mikro yang memberikan bantuan finansial dan non-finansial kepada perempuan berpendapatan rendah untuk membantu mereka dengan cepat membangun penghasilan rumah tangga yang lebih baik, sehingga akan meningkatkan kesehatan dan pendidikan anak-anaknya.

“Kami berharap bisa menjangkau 3 sampai 4 ribu UMKM, khususnya perempuan pengusaha mikro di 13 provinsi,” ucap Slamet.

Meski demikian, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh calon peminjam, salah satunya adalah peminjam harus perempuan dan berpendapatan rendah, berdomisili di wilayah Komida, dan membentuk kelompok beranggotakan lima orang dengan rumah berdekatan.

Terhitung hingga saat ini, lebih dari 4 ribu staf Komida telah melayani lebih dari 810 ribu anggota berpenghasilan rendah di 324 cabang. Jumlah tabungan anggota telah mencapai lebih dari Rp721 miliar.

Pendaftaran Bangkit 2022

Pada saat yang bersamaan, Google kembali menghadirkan Bangkit 2022 untuk membantu mahasiswa membangun keterampilan yang relevan di dunia IT. Program ini dirancang khusus oleh Google dan berjalan dengan dukungan penuh dari GoTo, Traveloka, dan Deeptech Foundation.

Program ini terafiliasi dengan Kampus Merdeka – Studi Independen Bersertifikat (SIB), setara dengan 20 SKS yang berlangsung secara daring selama 20 minggu atau +900 jam belajar, tepatnya selama bulan Februari-Juli 2022. Sebanyak 3 ribu peserta terbaik akan dipilih untuk menjadi bagian dari Bangkit 2022.

Selama mengikuti Bangkit, peserta akan mendalami satu dari tiga pilihan keahlian berorientasi karier, yaitu Machine Learning with TensorFlow, Mobile Development with Android, atau Cloud Computing with Google Cloud, di bawah bimbingan para ahli engineer teknologi dan startup Indonesia kelas dunia. Fasilitas sertifikasi global dari Google pun akan diberikan secara gratis, mencakup salah satu dari ketiga learning path di atas.

Keterampilan lain yang akan dipelajari oleh peserta adalah soft skills dan kemampuan berbahasa Inggris. Peserta akan diajarkan tentang critical thinking, digital branding & interview communication, time management, professional communication, adaptability, idea generation and MVP planning, serta startup valuation. Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, peserta akan mempelajari spoken correspondence, expressing opinion, dan business presentation.

Pada akhir program, peserta akan mengerjakan proyek akhir atau capstone project secara berkelompok, di mana 15 tim terbaik akan mendapatkan pendanaan serta pengembangan lebih lanjut untuk menjadi sebuah startup. Tim-tim terbaik ini akan meraih dana inkubasi dari Google dan Dikti sampai dengan 140 juta rupiah, dibimbing oleh mentor dari industri terkait, dan pendampingan dari universitas mitra Bangkit selama Juli hingga Desember 2022.

Pada kelas sebelumnya, Google mengumumkan bahwa 490 lulusan program Bangkit yang prestisius telah mendapatkan pekerjaan di bidang terkait. Lebih dari 2.500 anak muda Indonesia telah menyelesaikan program Kampus Merdeka setelah menjalani 700 jam kursus di bidang machine learning, komputasi cloud, dan pengembangan seluler Android.

DailySocial mewawancarai William Florance (Bangkit) / DailySocial

[Video] Program Bangkit 2021 dan Misinya Meningkatkan Kemampuan “Digital Talent” Indonesia

Di tahun 2021 ini, Bangkit, program Google Indonesia berkolaborasi dengan Ditjen Dikti Kemendikbud, Gojek, Traveloka, dan Tokopedia, memiliki misi  mengundang talenta segar dari universitas.

DailySocial mewawancarai Asia Pacific Education Programs Lead Google William Florance untuk mengetahui rencana Bangkit 2021 meningkatkan skill digital talent di Indonesia.

Kunjungi pula video-video lainnya di kanal YouTube DailySocialTV.

Google for Indonesia kembali merilis berbagai pengembangan baru untuk Google Shopping, Google Assistant, Google Search, Google Maps, dan Grow with Google

Google Indonesia Umumkan Telkom Sebagai Mitra Terbaru Untuk Google Station

Google Indonesia memperkenalkan Telkom sebagai mitra terbaru untuk Google Station, sebuah inisiatif untuk memberikan akses Wi-Fi gratis berkualitas tinggi di Indonesia.

Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf menjelaskan kehadiran Telkom diharapkan dapat membantu ambisinya yang ingin perluas jangkauan internet gratis, cepat, dan aman untuk lebih banyak orang Indonesia.

“Hari ini dengan bangga kami umumkan Telkom sebagai mitra baru untuk perluas cakupan Google Station ke lebih banyak orang. Tapi akses ini hanya langkah pertama, warga Indonesia ingin mengembangkan digital skill mereka,” terang Randy di Google for Indonesia yang keempat, Rabu (20/11).

Google Station bukan barang baru di Google. Sebelumnya sudah diperkenalkan sejak dua tahun lalu, bertepatan dengan perhelatan acara yang sama. Hanya saja pada saat itu, Google menggaet FiberStar dan CBN sebagai penyedia jaringan internet (ISP).

Menggaet Telkom, bisa jadi langkah strategis buat Google untuk perluas cakupan Google Station dalam waktu singkat. Bukan rahasia umum, Telkom merupakan perusahaan pelat merah di bidang telekomunikasi yang punya jaringan internet terbesar dan cover seluruh Indonesia.

Indonesia adalah negara kedua yang mencicipi layanan ini, pertama kali hadir di India. Dalam perkembangannya, meluas ke beberapa kota beberapa kota besar di Jawa, Palembang, Medan, dan Bali.

Selain India dan Indonesia, Google Station juga hadir di Thailand, Filipina, Brazil, Nigeria, Afrika Selatan, dan Meksiko.

Menurt informasi di situsnya, elemen utama Google Station tidak hanya memberikan akses internet gratis, tapi sebagai alat monetisasi jaringan Wi-Fi publik yang dipasang partner di toko mereka.

Google Station mengintegrasikan inventaris iklan premium ke dalam jaringan Wi-Fi publik yang memungkinkan tim penjualan iklan Google menampilkan iklan brand global teratas yang relevan dengan minat pelanggan.

Partner yang ingin memasang Google Station, ditawarkan iklan berbasis brand dan konversi dalam berbagai format digital. Mereka juga disediakan API untuk menampilkan status layanan, analisis cerdas, dan notifikasi agar partner dapat mempertahankan jaringan dengan fitur software yang sudah digunakan.

Di samping itu, partner akan mendapat insight terkait konsumen yang menggunakan jaringan Wi-Fi Google Station. Seperti durasi mereka terhubung, kualitas koneksi, dan banyaknya data yang digunakan.

Juga, laporan untuk setiap lokasi tertentu, seperti berapa banyak pengguna unik yang terhubung ke jaringan tersebut dan pendapatan yang diperoleh partner sebagai hasilnya.

Inovasi Google terbaru lainnya

Pada saat yang bersamaan, Google membuat sejumlah pengembangan baru dari produk-produk mereka yang sudah dirilis. Termasuk juga program yang intinya ingin membantu orang Indonesia untuk “maju sama-sama” dan mengoptimalkan manfaat internet terbuka. Berikut rangkumannya:

Google Shopping
Homepage dari Google Shopping kini dilengkapi fitur penelusuran prediktif (queryless) untuk mendukung aktivitas browsing. Halaman ini menjadi destinasi bagi pengguna untuk menelusuri berbagai kategori produk dan menemukannya di ribuan toko online dan offline.

Untuk toko yang ingin memasarkan produknya di sini, mereka hanya perlu membuat profil lewat aplikasi Google Bisnisku dan mengunggah produk mereka. Peluang ini diberikan secara cuma-cuma.

Pilihan bahasa juga diperkaya, bakal disediakan Bahasa Jawa dalam beberapa bulan ke depan.

Google Assistant

Google Assistant Program & NBU Lead Google Nimesh Ranjan / Google Indonesia
Google Assistant Program & NBU Lead Google Nimesh Ranjan / Google Indonesia

Google mengumumkan rekan perusahaan yang kini sudah terhubung dengan Google Assistant. Mereka ialah BCA, Gojek, JNE, Grab, Mobile Legends, Joox, BPJS Ketenagakerjaan, Kaskus, KlikDokter, Mitra Keluarga, dan Al Qolam.

Dengan Gojek, pengguna bisa mengakses GoFood untuk memesan makanan dan memeriksa status pesanan cukup dengan mengucapkan perintah seperti “Pesan martabak dari Gojek.” Perintah ini akan langsung memunculkan daftar penjual martabak terdekat dan melacak pesanannya juga.

Berikutnya, tersedia akses Google Assistant tanpa koneksi data dan pulsa, hasil kerja sama dengan Indosat Ooredoo. Pengguna cukup mengakses nomor 696, bebas pulsa dan koneksi internet. Layanan ini sudah diuji coba oleh ribuan orang di Kediri, Jombang, Medan, Karawang, dan Sukabumi.

Terakhir, pengguna dapat menghapus seluruh aktivitas data lewat perintah suara. Cukup katakan, “Ok Google, lupakan apa yang baru saja aku bilang ke kamu” atau “Ok Google, aku mau hapus percakapan minggu lalu.”

Google Search

Group Product Managet Google Search Bibo Xu / Google Indonesia
Group Product Managet Google Search Bibo Xu / Google Indonesia

Google Go kini bisa mengakomodir perintah terjemah di halaman web dengan sekali ketuk dan meminta dibacakan dalam beragam bahasa, termasuk bahasa Sunda dan Jawa. Fitur ini diluncurkan karena banyak orang yang lebih suka mendengarkan atau menonton konten daripada membaca.

Dihadirkan juga fitur Key Moments untuk menemukan momen penting dalam video tertentu, menyediakan link untuk membuka momen penting dalam video tersebut berdasarkan stempel waktu yang diberikan kreator konten.

Fitur Google Lens diperkaya untuk metode pencarian gambar di Google Image Search. Lens dapat membantu pengguna mencari gambar dengan cara baru. Misal ingin cari motif batik, dapat ditelusuri lebih lanjut lewat gambar tersebut. Bahkan dapat dibantu pula untuk situs e-commerce yang menjual barang-barang tersebut.

Google Maps

Engineering Director Google Maps Chandu Thota / Google Indonesia
Engineering Director Google Maps Chandu Thota / Google Indonesia

Di dalam Google Maps terdapat Local Guide, kini dibuat seperti media sosial. Pengguna bisa klik tombol follow untuk mengikuti berbagai rekomendasi tempat dari Local Guide favorit secara up to date. Ide sebenarnya datang dari Indonesia dan sedang dicoba di beberapa kota di seluruh dunia, termasuk Jakarta.

Inovasi lainnya adalah menemukan promo restoran terdekat, hasil kerja sama dengan Eatigo. Ke depannya, pengguna bisa reservasi restoran yang ingin mereka kunjungi dengan mudah.

Tidak hanya itu, Google bermitra dengan Pemerintah Jakarta (JakEvo) untuk permudah permohonan izin usaha jika mengajukannya melalui JakEvo, bisnis akan otomatis didaftarkan dan diverifikasi di Google Bisnisku.

Google Maps kini juga dilengkapi dengan fitur “Stay Safer” untuk memberi notifikasi kepada penumpang apabila ada peringatan jika pengemudinya melenceng dari rute sejauh lebih dari 0,5 km. Pengguna juga bisa berbagi lokasi secara real-time untuk teman dan keluarga.

Grow with Google
Ini adalah program terbaru Google secara global untuk menciptakan lebih banyak peluang bisnis lewat berinternet. Terdiri dari berbagai tools gratis untuk mengakses kursus, alat, produk, dan pelatihan tatap muka untuk meningkatkan kemampuan diri.

Di dalam inisiasi ini, ada Gapura Digital, Women Will, Google Bisnisku, Google Premier, Kormo, Bangkit, Google Developer Groups, Developer Student Clubs, Google for Education, dan Google News Initiative.

Bangkit adalah program pelatihan terbaru selama enam bulan untuk membangun SDM developer andal. Program ini didesain bersama empat unicorn Indonesia untuk melatih 300 developer terpilih dengan keahlian machine learning hingga musim panas 2020.

Program Bangkit Google Indonesia

Google Indonesia Luncurkan “Bangkit”, Program Pendidikan Pemrograman Gratis di Tingkat Lanjut

Bertujuan untuk menambah lebih banyak talenta digital yang memiliki kemampuan pemrograman tingkat lanjut, Google Indonesia meluncurkan program “Bangkit”.  Inisiatif tersebut dapat dinikmati gratis oleh masyarakat Indonesia yang ingin menambah kompetensi di bidang pemrograman dan machine learning.

Kepada DailySocial, Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf mengungkapkan, program pilot ini diluncurkan berdasarkan masukan dari pemerintah dan pihak terkait lainnya yang menginginkan partisipasi lebih dari perusahaan untuk mencetak talenta digital yang berkualitas.

“Khusus untuk program Bangkit, kita menargetkan mereka yang telah memiliki kemampuan pemrograman, coding, hingga matematika. Semua pelatihan akan dilakukan dalam Bahasa Inggris, didukung dengan materi pelajaran hingga mentor berkualitas.”

Bagi mereka yang tertarik untuk mengikuti program Bagkit, bisa mendaftarkan melalui platform Grow with Google. Setelah melalui proses perekrutan dan interview, peserta yang berhasil lolos akan mengikuti program selama 6 bulan secara gratis.

Untuk fase pertama, program Bangkit baru diadakan di kota seperti Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, dan Denpasar. Menggandeng startup unicorn Indonesia seperti Tokopedia, Traveloka, dan Gojek. Targetnya merekrut 300 peserta.

“Alasan kami untuk fokus kepada machine learning karena Google sudah banyak menerapkan teknologi tersebut dan saat ini sudah banyak startup yang mulai menerapkan teknologi yang tergolong sudah sangat advance ini. Selain technical skill kami juga akan memberikan pelatihan soft skill seperti leadership hingga critical thinking untuk para peserta,” kata Randy.

Memanfaatkan momentum

Disinggung apakah program ini diluncurkan bersamaan dengan dilantiknya Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Randy menegaskan program ini sebelumnya sudah menjadi rencana Google Indonesia. Memanfaatkan kemitraan dengan unicorns hingga pihak universitas, diharapkan bisa memberikan kontribusi.

Sebelumnya Google Indonesia juga telah memberikan pelatihan kepada pemilik bisnis UKM seperti Gapura Digital dan Women Will untuk perempuan. Google Indonesia mengklaim hingga saat ini telah melatih sekitar 1,6 juta orang di Indonesia.

Untuk memastikan program ini berjalan secara lancar dan tepat sasaran, nantinya Google juga akan menghadirkan mentor ternama dari Google sendiri. Mentor profesional dari Google Asia Pasifik siap membantu peserta program Bangkit.

“Pada akhirnya untuk peserta yang nantinya telah selesai mengikuti program Bangkit, bisa bekerja di perusahaan teknologi hingga startup di Indonesia. Mereka juga bisa membangun startup sendiri memanfaatkan pelajaran yang didapatkan dari program. Jika sesuai dengan kriteria tidak menutup kemungkinan mereka juga bisa bergabung dengan Google Indonesia,” kata Head of Education Programs Google Asia Pacific William Florance.

Disinggung apakah talenta Indonesia sudah siap dan memiliki kemampuan yang baik untuk meningkatkan skill set mereka, William menegaskan sudah banyak para programmer yang bekerja di perusahaan teknologi hingga startup unicorn Indonesia yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Melalui program Bangkit diharapkan jumlah tersebut bisa bertambah.