Tag Archives: Bank Bumi Arta

Ajaib Bank Bumi Arta

Ajaib Group Kini Miliki 40% Saham Bank Bumi Arta

Ajaib Group melalui PT Takjub Finansial Teknologi (TFT) kembali meningkatkan porsi kepemilikan sahamnya di PT Bank Bumi Arta Tbk (IDX: BNBA) sebanyak 443,52 juta saham atau setara 16 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi pembelian saham ini dilaksanakan pada 8 April 2022 dengan harga pelaksanaan Rp1.345 per saham.

Sebelumnya, Ajaib Group mencaplok sebanyak 665,2 juta saham atau mewakili 24 persen saham Bank Bumi Arta pada November 2021. Dengan penambahan ini, Ajaib kini menguasai 1,10 miliar saham atau setara 40 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh.

Manajemen Ajaib Group mengungkap bahwa pihaknya ingin menjadi pemegang saham pengendali baru Bank Bumi Arta melalui penambahan kepemilikan saham ini.

Ekspansi produk

Dalam pemberitaan sebelumnya, Director of Stock Brokerage Ajaib Sekuritas Anna Lora sempat menyampaikan bahwa akuisisi ini akan memudahkan Ajaib untuk mengembangkan lebih banyak produk di masa depan.

Perusahaan mulai memperkenalkan layanan baru bernama Margin Trading Ajaib pada Maret. Sebagai informasi, margin trading merupakan pinjaman yang difasilitasi perusahaan sekuritas kepada nasabah pemilik rekening efek.

Margin Trading Ajaib memungkinkan pengguna untuk menebus jumlah saham lebih banyak dengan menggunakan pinjaman dana dari perusahaan sekuritas. Ajaib memfasilitasi Margin Trading dengan 0% pada biaya broker dan bunga margin.

Saat ini, bisnis utama Ajaib adalah platform investasi untuk saham dan reksa dana. Per Desember 2021, total investor Ajaib telah mencapai 1,4 juta orang. Dari angka tersebut, sebesar 96 persen merupakan investor pemula dan 90 persen masuk kelompok usia muda.

Sementara data BEI per akhir 2021 mencatat baru ada 7,48 juta investor retail di Indonesia. Namun, angka tersebut tumbuh signifikan sebesar 92,7 persen dibandingkan akhir 2020 yang hanya sekitar 3,88 juta investor.

Jika mengacu pada model bisnis Robinhood, platform trading dan investasi ini menerapkan komisi nol pada layanannya. Robinhood memonetisasi bisnis melalui sejumlah skema, termasuk margin trading, cash management fee, hingga Robinhood Gold.

Fintech akuisisi bank

Sempat dihubungi secara terpisah, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebutkan sejumlah faktor kuat yang melandasi aksi startup fintech mengakuisisi bank.

Akuisisi bank akan memampukan startup fintech untuk meningkatkan inklusi keuangan ke seluruh Indonesia. Salah satunya lewat fasilitas pinjaman modal usaha dengan plafon lebih tinggi. Dalam catatan kami, beberapa startup fintech yang mengakuisisi bank ini fokus di segmen UMKM.

Diolah dari berbagai sumber / DailySocial.id

Faktor lainnya, bank-bank yang diakuisisi ini merupakan bank kecil. Mereka dicaplok dengan harga murah karena tidak mampu memenuhi syarat modal minimum yang ditetapkan OJK. Lagi pula, akuisisi bank kecil lebih memudahkan perusahaan untuk melakukan transformasi karena infrastruktur dan kantor cabangnya kecil.

Application Information Will Show Up Here

Ajaib Snags 24% Shares of Bank Bumi Artha, Entering the Digital Bank Business

Ajaib signals to enter digital banking, following the steps of several large startups, such as Gojek and Akulaku. The recently labeled unicorn officially acquired 24% shares of PT Bank Bumi Arta Tbk (IDX: BNBA) for IDR 746 billion.

Based on the Indonesia Stock Exchange (IDX) disclosure, PT Takjub Finansial Teknologi (Ajaib) snags 554.4 million shares of Bank Bumi Arta at Rp1,345 per share. This transaction has been completed on November 17, 2021.

In its statement, Ajaib acquired Bank Bumi Arta shares through PT Surya Husada Investment, PT Dana Graha Agung, and PT Budiman Kencana Lestari. In detail, Ajaib bought 277.2 million shares of Surya Husada, diluting its ownership from 45.45% to 33.5%.

Moreover, Ajaib snags 166.32 million shares of Dana Graha Agung, from previously 630 million or 27.27% to 20.1% Meanwhile, Budiman Kencana Lestaro’s shares were purchased for 110.8 million, making its ownership at 13.4% from 18.18%.

Following Gojek and Akulaku

There has been no further statement, either from Ajaib or Bank Bumi Arta, regarding the post-acquisition plan. However, looking at other’s past corporate actions, Ajaib seems to be entering the digital banking business as many of giant startups has done, such as Gojek and Akulaku.

Gojek bought Bank Jago shares, while Akulaku entered Bank Neo Commerce. Both of these banks started as small banks, which were then ‘transformed’ by changing its identities.

With Ajaib’s position as a mutual fund and equity investment platform, this corporate action allows the company to increase the scalability of its services in Indonesia. Bank Bumi Arta is known to be a bank that offers business and consumer financing and bank guarantees.

Parent Acquisition/Subsidiary Transformation
Sea Group Bank Kesejahteraan Ekonomi Seabank
CT Group Bank Harda Internasional Allo Bank
EMTEK Bank Fama N/A
Kredivo Bank Bisnis Internasional N/A
On the other hand, this corporate action also indicates the efforts of other companies speeding up to pursue core capital obligations of IDR 2 trillion by the end of this year as stated in POJK regulation No. 12.
–
Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian
Application Information Will Show Up Here
Bank Bumi Arta Ajaib

Ajaib Akuisisi 24% Saham Bank Bumi Arta, Sinyal Masuk ke Bisnis Bank Digital

Ajaib memberikan sinyal untuk masuk ke bank digital sebagaimana telah dilakukan oleh sejumlah startup besar, seperti Gojek dan Akulaku. Startup yang baru mendapat gelar unicorn ini resmi mengakuisisi 24% saham PT Bank Bumi Arta Tbk (IDX: BNBA) senilai Rp746 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Takjub Finansial Teknologi (Ajaib) mencaplok 554,4 juta saham Bank Bumi Arta dengan harga Rp1.345 per saham. Transaksi pembelian ini telah dilakukan pada 17 November 2021.

Dalam pernyataannya, Ajaib mengakuisisi saham Bank Bumi Arta melalui PT Surya Husada Investment, PT Dana Graha Agung, dan PT Budiman Kencana Lestari. Rinciannya, Ajaib membeli 277,2 juta saham Surya Husada sehingga kepemilikannya terdilusi dari 45,45% menjadi 33,5%.

Kemudian, Ajaib mencaplok 166,32 juta saham Dana Graha Agung dari sebelumnya 630 juta atau 27,27% sehingga kepemilikannya menjadi 20,1% Sementara, saham Budiman Kencana Lestaro dibeli sebanyak 110,8 juta sehingga kepemilikannya kini menjadi 13,4% dari 18,18%.

Mengikuti jejak Gojek dan Akulaku

Belum ada pernyataan lebih lanjut, baik dari Ajaib maupun Bank Bumi Arta, mengenai rencana pasca-akuisisi saham ini. Namun, jika melihat aksi korporasi yang sudah-sudah, Ajaib tampaknya bakal masuk ke ranah bank digital sebagaimana dilakukan sejumlah startup raksasa, seperti Gojek dan Akulaku.

Gojek membeli saham Bank Jago, sedangkan Akulaku masuk ke Bank Neo Commerce. Kedua bank ini sama-sama berawal dari bank kecil, yang kemudian ‘disulap’ dengan mengganti identitasnya.

Dengan posisi Ajaib sebagai platform investasi reksa dana dan saham, aksi korporasi ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan skalabilitas layanannya di Indonesia. Bank Bumi Arta diketahui merupakan bank yang menawarkan pembiayaan usaha dan konsumtif hingga bank garansi.

Induk Akuisisi/Anak Usaha Transformasi
Sea Group Bank Kesejahteraan Ekonomi Seabank
CT Group Bank Harda Internasional Allo Bank
EMTEK Bank Fama N/A
Kredivo Bank Bisnis Internasional N/A

Di sisi lain, aksi korporasi ini juga mengindikasikan upaya perusahaan-perusahaan lain yang tengah mengebut untuk mengejar kewajiban modal inti Rp2 triliun sampai akhir tahun ini sebagaimana tertuang dalam aturan POJK Nomor 12.

Application Information Will Show Up Here