Tag Archives: Bank Commonwealth

Commonwealth Indonesia launches investment management app, Commbank Smartwealth for priority customers with robo advisory feature

Commbank SmartWealth Facilitates Customer for Investment Management Using “Robo Advisory”

Commonwealth Indonesia releases investment management app “Commbank Smartwealth” to facilitate priority customers in managing their assets digitally. The product collaboration result with Additiv, a Swiss-based wealth management fintech company, is finally arrived in Indonesia after first present in Australia.

Ivan Jaya, Commonwealth’s Head of Wealth Management & Client Growth said this app is to facilitate customers in monitoring every portfolio of wealth management products including investment, such as mutual fund, obligation, insurance, saving and deposit accounts.

There’s also notification for news related to domestic and global market development regularly, and messaging feature to communicate with relationship manager.

“This app is launched to answer wealth management customer’s three main expectations who want to know every investment portfolio with the latest market value, anytime. Expecting to be informed with real-time market news that impacts their business,” he explained to DailySocial.

Jaya mentioned what makes SmartWealth different with other investment apps is Robo Advisory. In this feature, special algorithm is developed to provide feedback for customers of their investment portfolio compared to the other recommendations in Commonwealth based on market condition and customer’s risk profile.

Aside from providing routine recommendation, Robo Advisory will also inform economic news in market which already personalized with the customer’s investment assets. Therefore, every information customer’s acquired can be more useful and be used to maximize their investment portfolio performance.

As any other banking app, security is a number one essential factor. They offer double protection and make sure no document leaked. The app has extra protection, such as OTP and email verification sent only to customer’s registered email.

Later, there will be additional feature prepared to support customer’s experience in the app. However, he avoid to mention any further detail.

Quoted from Republika, the app is capable to increase managed fund in Commonwealth by 20% in this year. In 2018, managed fund worth of Rp30 trillion increased by 15%-20% in the last two years. In fact, priority customers in Commonwealth has reached 5% of the total customers.

The company is actively releasing digital banking product. Previously, they’ve launched TymeDigital Kiosk, KTA TymeDigital, Mobile Banking Bank Commonwealth, and branch office with digital capacity in six points around Jakarta, Surabaya, and Bandung.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Bank Commonwealth Indonesia meluncurkan aplikasi manajemen investasi Commbank Smartwealth untuk nasabah prioritas yang dilengkapi fitur robo advisory

Commbank SmartWealth Gunakan Fitur “Robo Advisory”, Permudah Nasabah Kelola Investasi

Bank Commonwealth Indonesia merilis aplikasi manajemen investasi “Commbank SmartWealth” untuk permudah nasabah prioritas mengelola kekayaan secara digital. Produk hasil kolaborasi dengan Additiv, perusahaan fintech wealth management dari Swiss, ini akhirnya diboyong ke Indonesia, setelah sebelumnya hadir di Australia.

Head of Wealth Management & Client Growth Bank Commonwealth Ivan Jaya mengatakan aplikasi ini memudahkan nasabah memonitor pertumbuhan seluruh portofolio produk wealth management yang mencakup produk investasi, seperti reksa dana, obligasi, asuransi, tabungan, dan deposito.

Tersedia notifikasi berita mengenai perkembangan pasar domestik dan global secara reguler dan fitur messaging untuk berkomunikasi dengan relationship manager.

“Aplikasi ini diluncurkan untuk menjawab tiga keinginan utama para nasabah wealth management yang ingin mengetahui seluruh portofolio investasi dengan nilai pasar terbaru kapan pun. Ingin terinformasi berita pasar secara real time yang dapat mempengaruhi investasinya,” terangnya kepada DailySocial.

Ivan menjelaskan pembeda SmartWealth dengan aplikasi investasi lainnya adalah kehadiran fitur Robo Advisory. Dalam fitur ini, algoritma khusus dikembangkan untuk memberikan saran kepada nasabah atas variasi portofolio investasinya dibandingkan dengan portofolio rekomendasi yang ada di Bank Commonwealth berdasarkan kondisi pasar dan profil risiko nasabah yang bersangkutan.

Selain memberikan rekomendasi secara berkala, Robo Advisory ini juga dapat menginformasikan berita-berita ekonomi di pasar yang sudah dipersonalisasikan sesuai dengan aset investasi yang dimiliki nasabah. Dengan demikian, semua informasi yang didapat nasabah dapat lebih berguna dan mereka pun dapat memaksimalkan kinerja portofolio investasinya.

Selayaknya aplikasi perbankan lainnya, keamanan merupakan faktor yang tidak dapat ditawar. Pihaknya memberikan keamanan dobel memastikan tidak terjadi kebocoran data nasabah ke pihak luar. Aplikasi dilengkapi tambahan pengamanan seperti OTP dan verifikasi melalui email nasabah yang hanya dimiliki oleh nasabah bersangkutan.

Rencana ke depannya, tentu ada penambahan fitur yang bakal disiapkan untuk menunjang pengalaman nasabah di aplikasi. Hanya saja, Ivan enggan mengungkapnya.

Dikutip dari Republika, kehadiran aplikasi dapat meningkatkan dana kelolaan di Bank Commonwealth tumbuh 20% pada tahun ini. Pada 2018, dana kelolaan sebesar Rp30 triliun dengan pertumbuhan selama dua tahun terakhir sekitar 15%-20%. Adapun jumlah nasabah prioritas yang masuk ke dalam Bank Commonwealth mencapai 5% dari total keseluruhan.

Perseroan tergolong aktif merilis produk perbankan digital. Sebelumnya perusahaan telah merilis TymeDigital Kiosk, KTA TymeDigital, Mobile Banking Bank Commonwealth, serta kantor cabang berkapasitas digital yang kini telah hadir di enam titik di Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

Application Information Will Show Up Here
Jajaran tim manajemen dan petinggi Bank Commonwealth Indonesia / Bank Commonwealth Indonesia

Bank Commonwealth Indonesia Segera Hadirkan Layanan KTA Online

Bank Commonwealth Indonesia segera mempersiapkan layanan KTA online untuk melengkapi produk ritel dan SME sebagai fokus barunya sejak dua tahun belakangan. Produk tersebut diharapkan bisa meluncur untuk publik pada Juni mendatang.

Presiden Direktur Bank Commonwealth Lauren Sulistiawati menuturkan KTA online yang segera diluncurkan perusahaan adalah bentuk komitmen perusahaan yang mulai bertransformasi ke digital. Juga merombak struktur bisnis untuk fokus ke ritel dan SME, mengurangi porsi bisnis korporasi sejak setahun terakhir.

Personal loan atau KTA yang kita tawarkan adalah solusi yang prosesnya full online, approval-nya real-time, bisa dilakukan di rumah,” terang Lauren, kemarin (30/5).

EVP Head of Corporate Strategy & Digital Solutions Bank Commonwealth Rian Eriana Kaslan menambahkan pembeda antara KTA online yang ditawarkan perusahaan dengan tempat lain adalah pengalaman nasabah. Nasabah bakal memiliki pelayanan yang full online dan real time.

Untuk gambaran proses pengajuannya, calon nasabah hanya perlu mengisi data informasi dari situs Bank Commonwealth. Berikutnya, mereka membuat rekening untuk pencairan dana lewat Tyme Digital Kiosk terdekat dari lokasi mereka selama 10 menit. Ketika rekening sudah dibuat, dana pinjaman akan cair pada saat itu juga.

“Yang kita tawarkan adalah prosesnya yang belum ada di pasar sehingga ini bisa menjadi daya tarik bagi calon nasabah mendapatkan pengalaman yang berbeda. Kita sudah siap untuk meluncurkannya ke pasar,” kata Rian.

Nantinya KTA online dari perusahaan membuka pinjaman tanpa agunan dengan minimal pinjaman mulai dari Rp10 juta. Menyasar calon nasabah dari kalangan emerging affluent (ekonomi menengah) seperti pekerja fresh graduate yang ingin menikah dan sebagainya. Hanya saja terkait besaran bunganya, Rian belum bersedia membeberkannya. Dia beralasan masih digodok oleh tim internal.

“KTA online akan jadi produk digital kita. Yang kita pentingkan apa yang buat orang kesulitan saat mengambil pinjaman, sebab selama ini banyak masyarakat yang masih underserved. Pengambilan pinjaman selama dilakukan secara sehat, itu bukan sesuatu yang jelek baik bagi bank ataupun nasabah.”

Perkembangan Tyme Digital Kiosk

Tampilan Tyme Digital Kiosk / DailySocial
Tampilan Tyme Digital Kiosk / DailySocial

Rian melanjutkan sejak Tyme Digital Kiosk diresmikan pada Agustus 2017, kini telah tersedia di 85 lokasi yang mudah diakses calon nasabah seperti di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Palembang, dan Medan. Sekitar 60 unit di antaranya ada di Jabodetabek, dan sisanya ada di luar Jabodetabek.

Ditargetkan sampai pertengahan tahun ini jumlahnya bisa menjadi 100 unit dengan merambah ke lokasi baru di Yogyakarta dan Denpasar.

Untuk itu perusahaan akan terus bekerja sama dengan berbagai mitra untuk menghadirkan Tyme Digital Kiosk di sejumlah supermarket, restoran, pusat perbelanjaan, dan berbagai tempat umum lainnya guna menjangkau lebih banyak konsumen. Serta permudah mereka dalam mengakses produk-produk perbankan dan pinjaman yang disediakan oleh Bank Commonwealth.

“Tahun ini kami masih hitung-hitung mau berapa banyak lagi Tyme Digital yang mau kita hadirkan, namun yang pasti lokasinya akan berada di mana kantor cabang kami berada.”

Meski tidak bisa memberikan hitungan pasti, Rian melihat secara hitungan kasar terdapat puluhan ribu nasabah baru yang berhasil diakuisisi lewat Tyme Digital. Keseluruhannya adalah nasabah aktif bertransaksi. Pertumbuhannya mencapai 3 kali lipat dari sebelum dan setelah adanya Tyme Digital. Secara total, sekarang Bank Commonwealth memiliki 300 ribu nasabah di seluruh Indonesia.

game-mmorpg-iris-m

IRIS M, Game Android dengan Genre MMORPG

Alasan kenapa game dengan genre MMORPG begitu digemari adalah karena aspek cerita yang mendalam, menawarkan petualangan menakjubkan, tingkat eksplorasi tinggi, dan punya banyak quest di dalamnya. Kabar baiknya, ada game mobile baru bergenre MMORPG dengan sistem Open World dari LYTO, IRIS M.

Game Mobile Open-World Fantasy (MMORPG) ini dibuat oleh developer ENP Games dan dirilis oleh publisher Lytomobi. Game ini tersedia secara gratis di Google Play Store di wilayah Asia Tenggara dan ada pilihan bahasa Indonesia-nya. Jadi, Anda bisa lebih menikmati cerita dalam game dan mengerjakan quest pun tidak membingungkan. Selain Indonesia, game ini juga tersedia dalam bahasa Inggris, Vietnam, Thailand, dan China.

Anda bisa memilih tiga ras untuk dimainkan yaitu Human, Sprite dan Demibeast, disertai dengan tiga pilihan class yaitu: Warrior, Mage dan Ranger. Karakter tersebut bisa Anda sesuaikan, misalnya gaya rambut, warna rambut, gaya kostum, skin, senjata, sayap, dan berbagai rangkaian armor.

Fitur open-world yang luas pada game IRIS M diklaim sangat mirip seperti game MMORPG pada PC, sehingga Anda akan merasakan suasana game open-world bersama ribuan pemain lain pada game ini. Selain itu, Anda juga dapat menemukan banyak dungeon yang bisa dimasuki sendiri atau bersama anggota party.

Terdapat 25 dungeon yang dapat dijelajahi termasuk dungeon khusus untuk mencari item tertentu dengan tingkat kesulitan yang dapat disesuaikan untuk mendapatkan reward terbaik.

Diceritakan pada dahulu kala di Kerajaan Theia para penduduknya menjalani hidup tanpa konflik, bebas dan tertib. Tapi ada sebuah ras yang sangat marah dan tidak suka dengan cara hidup yang damai ini. Ras itu disebut Devan yang meyakini bahwa hanya yang paling kuat yang akan bertahan dan menjadi penguasa.

Diantara hari-hari yang damai, kekacauan menunggu diujung dan tak terelakan. Devan tidak mampu menahan kemarahan mereka dan mulai menyerang manusia. Sang pelayan Dewa, Aiaran pun melakukan segala upaya untuk menyelamatkan umat manusia, tapi tak berhasil mengalahkan Devan.

Kekuatan luar biasa Aiaran pun meledak dan menyebar ke seluruh benua, bersamaan dengan badai sihir. Mereka yang mampu menyerap kekuatan Aiaran disebut Astarian dan akhirnya mereka berhasil menyingkirkan para Devan dari medan perang. Untuk menghindari agar kejadian mengerikan tersebut tidak terjadi lagi di masa depan, Anda bisa bergabung, menerima kekuatan Aiaran, dan berjuang untuk kedamaian. Tertarik? Silahkan Anda coba sendiri.

Application Information Will Show Up Here

Dampak Implementasi Kantor Digital Bagi Bank Commonwealth

Beberapa waktu lalu, Bank Commonwealth meresmikan kantor digital, sebagai bentuk peningkatan pelayanan perbankan digital yang lebih efisien dan praktis. Hal in dilakukan sesuai dengan misi perusahaan yang ingin menjadi pemimpin pasar dalam menyediakan layanan keuangan digital untuk nasabah ritel dan UKM.

Head of Wealth Management and Customer Segments Bank Commonwealth Ivan Jaya menuturkan, dulunya ada banyak waktu nasabah terbuang karena menunggu antrean. Sekarang lewat kantor digital, para nasabah bisa melakukan kebutuhan finansial mereka sendiri.

Ia pun memastikan kehadiran kantor digital justru tidak membuat perusahaan mengurangi jumlah karyawan yang ditempatkan di kantor cabang operasional. Malah mengalihkan fungsi mereka jadi lebih “advisory”, dari sebelumnya lebih administratif.

“Karyawan kami dapat lebih fokus memberikan layanan terkait saran-saran keuangan maupun edukasi. Sehingga peran petugas bank lebih bergeser dari yang dulunya lebih banyak administratif, kini menjadi lebih banyak bersifat advisory,” katanya kepada DailySocial.

Menurutnya, jumlah karyawan yang ditempatkan dalam suatu cabang sangat bervariatif karena akan perlu melihat berbagai pertimbangan mulai dari jenis cabang itu sendiri, luas kantor, dan jumlah nasabah yang siap dilayani.

Adapun, total karyawan yang dimiliki Bank Commonwealth mencapai lebih dari 1.700 orang. Sementara total kantor cabang yang dimiliki Bank Commonwealth ada 55 unit, tersebar di 25 kota di Indonesia.

Sayangnya, Ivan enggan membeberkan lebih detail untuk investasi yang siap dikucurkan perusahaan terkait kantor digital. Namun pihaknya menekankan bahwa perusahaan sangat serius mengadopsi teknologi berskala dunia ini ke Indonesia, agar tetap relevan dengan kebutuhan nasabah.

“Dari segi jangka panjang, investasi ini akan sangat menguntungkan karena akan membantu baik bagi nasabah untuk memanfaatkan jasa keuangan kami dan juga karyawan kami dalam melayani nasabah.”

Kantor digital, sambungnya, akan lebih menyasar nasabah yang ada di kelas emerging affluent sampai affluent (nasabah kaya) untuk menikmati Premier Banking Lounge di dalamnya.

Sementara ini kantor digital baru hadir di tiga lokasi di Jakarta, yaitu WTC 6 Sudirman, Kensington Kelapa Gading, dan Pantai Indah Kapuk. Lokasi penyebarannya bakal fokus ke kota-kota besar seperti Bandung dan Surabaya. Dua kota tersebut akan disambangi perusahaan tahun depan.

Peluncuran bank digital ini merupakan bentuk komitmen lanjutan dari Bank Commonwealth dalam transformasi ke digital, setelah meluncurkan Tyme Digital Kiosk, mesin kios yang memungkinkan nasabah buka rekening bank dalam waktu 10 menit.

Kini Tyme Digital telah hadir di 30 titik yang tersebar di Jabodetabek, di antaranya Pluit Village Mal, Plaza Indonesia, Kota Kasablanka, Gandaria City, BSD, Summarecon Mal Serpong, Bekasi, dan lainnya.

Beberapa layanan yang dihadirkan kantor digital, di antaranya terdapat mesin Tyme Digital untuk membantu nasabah membuka dan aktivasi kartu ATM, internet banking, dan mobile banking. Ada area self-service digital center, dapat digunakan nasabah untuk mencari informasi produk dan mengakses internet dan mobile banking lewat perangkat tablet.

Petugas pun akan lebih bersifat mobile, tidak hanya di bagian layanan pelanggan atau teller, namun juga di area lainnya. Brosur dan pengisian form-nya juga telah diubah menjadi paperless.

Mengenal Teknologi Tyme Digital dari Bank Commonwealth Indonesia

Beberapa hari yang lalu, Bank Commonwealth Indonesia meluncurkan layanan Tyme Digital yang merupakan platform perbankan onboarding. Sementara ini, fitur yang dihadirkan dalam platform tersebut baru diperuntukkan untuk pembukaan rekening dengan jaminan proses 10 menit saja.

Tyme Digital adalah teknologi yang dibangun oleh Tyme, startup fintech asal Afrika Selatan. Tyme diakusisi penuh oleh Commonwealth Bank of Australia pada awal 2015, yang merupakan parent company Bank Commonwealth Indonesia.

Pertimbangan Bank Commonwealth memboyong teknologi Tyme ke Indonesia terjadi lantaran banyak data menyebut baru 60 juta masyarakat Indonesia yang memiliki rekening bank, padahal populasi sudah menyentuh angka 260 juta. Indeks inklusi dan literasi produk keuangan pun masih sangat minim.

“Pertimbangan membawa Tyme ke Indonesia mulai sejak Mei tahun lalu. Kami dibantu tim Tyme dari Afrika Selatan dan Vietnam untuk mengembangkan Tyme di sini. Kemungkinan total investasi awal yang kami siapkan sekitar US$5 juta,” terang Head of Wealth Management & Digital Business Bank Commonwealth Ivan Jaya kepada DailySocial, Jumat (4/8).

Kehadiran Tyme Digital, sambungnya, mempertegas komitmen perusahaan untuk mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan. Pasalnya lewat kemudahan Tyme, pihaknya ingin mengedukasi sebanyak mungkin masyarakat mengenai pentingnya pemanfaatan jasa keuangan dalam meningkatkan kesejahteraan.

Pembukaan rekening bank, menjadi fondasi awal yang disasar perusahaan. Pasalnya, salah satu hambatan yang ditemui nasabah saat ingin menggunakan jasa perbankan adalah rumitnya aktivitas bank, dinilai terlalu rumit, kaku, dan membuang waktu.

Malah, untuk membuka rekening tabungan saja secara rerata diperlukan sedikitnya satu jam, untuk pengisian formulir, fotokopi data, menunggu pencetakan kartu ATM, verifikasi, hingga aktivasi internet banking dan mobile banking.

Kehadiran Tyme Digital, sambungnya, diharapkan dapat memangkas alur pembukaan rekening jadi lebih ringkas. Ivan menjamin durasi waktu yang dibutuhkan untuk membuka rekening kurang dari 10 menit hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Dalam kurun waktu tersebut, nasabah dipastikan sudah memiliki internet banking, mobile banking, dan kartu ATM yang sudah aktif.

Setiap rekening yang diterbitkan Tyme Digital, disebutkan tidak berbeda dengan kartu lainnya yang dihadirkan Bank Commonwealth. Nasabah dapat menggunakan berbagai layanan Bank Commonwealth, seperti KTA, reksa dana, asuransi, pinjaman UKM, dan lainnya.

Pilih strategi jemput bola

Strategi yang dipilih Bank Commonwealth sedikit berbeda dibandingkan perusahaan lainnya yang kebanyakan meluncurkan aplikasi untuk menjaring nasabah baru. Ivan menjelaskan strategi yang dipilih perusahaan terbilang jemput bola, dengan menghadirkan mesin fisik onboarding Tyme Digital di pusat keramaian.

Menurutnya, langkah tersebut lebih efektif untuk memperkenalkan dunia perbankan mulai dari layanan terbawah yakni pembukaan rekening. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan mengembangkan aplikasi khusus Tyme Digital ke depannya.

“Kehadiran Tyme yang berbentuk fisik, kami rasa lebih efektif untuk memperkenalkan dunia perbankan daripada langsung meluncurkan aplikasi. Mungkin meluncurkan aplikasi jadi rencana berikutnya.”

Rencana pengembangan berikutnya

Ivan mengungkapkan saat ini mesin Tyme Digital sudah tersebar di 18 titik berlokasi sekitar Jakarta, Serpong, dan Bekasi. Diharapkan sampai akhir 2018 jumlahnya bisa menyentuh sekitar 300-500 mesin di Pulau Jawa. Lokasi yang dipilih pun akan terpusat di tempat umum, seperti supermarket, restoran, pusat perbelanjaan, dan lainnya.

Pihaknya berkomitmen untuk terus membawa Tyme Digital dengan fitur keuangan digital lainnya, seperti membuka akun investasi hingga pinjaman. Ambisi yang ingin dicapai perusahaan adalah membuat Tyme Digital sebagai one-stop self banking service demi memenuhi seluruh kebutuhan finansial nasabah.

Bank Commonwealth Indonesia Hadirkan Saluran Internet dan Mobile dengan Solusi Terpadu Oracle

Oracle FLEXCUBE mulai diterapkan di Bank Commonwealth Indonesia / Shutterstock

Di berbagai sektor, saluran modern via internet dan mobile menjadi salah satu penghubung kuat bisnis dengan pelanggan, begitupun di sektor pelanggan. Bank Commonwealth Indonesia sebagai salah satu perbankan yang memiliki visi menggarap sektor UKM dan ritel pun meyadarinya. Inisiasi modernisasi layanan perbankan dilakuakn dengan menerapkan serangkaian solusi terpadu siap pakai dari Oracle, meliputi Oracle FLEXCUBE Universal Banking, Oracle FLEXCUBE Investor Servicing, dan Oracle FLEXCUBE Direct Banking. Continue reading Bank Commonwealth Indonesia Hadirkan Saluran Internet dan Mobile dengan Solusi Terpadu Oracle