Tag Archives: bank ocbc nisp

Bank OCBC NISP menyalurkan pinjaman bilateral senilai Rp250 miliar kepada PT Multidaya Teknologi Nusantara (eFishery)

eFishery Peroleh Kredit 250 Miliar Rupiah dari Bank OCBC NISP

Bank OCBC NISP menyalurkan pinjaman bilateral senilai 250 miliar Rupiah kepada PT Multidaya Teknologi Nusantara (eFishery). Ini merupakan kerja sama lanjutan setelah pemberian pembiayaan kepada pembudidaya eFishery melalui program KTA Cazhbiz OCBC NISP, yang disalurkan melalui layanan Kabayan eFishery, pada tahun lalu.

Saat dihubungi DailySocial.id, Co-Founder dan CEO eFishey Gibran Huzaifah mengonfirmasi pinjaman tersebut berbentuk debt financing. Melalui debt financing, perusahaan hanya berkewajiban melunasi utang berikut dengan bunga sehingga persentase kepemilikan saham dalam perusahaan tidak berkurang sedikit pun, tidak seperti equity financing yang lumrah di dunia startup.

eFishery akan memanfaatkan dana pinjaman tersebut untuk membiayai kebutuhan modal kerja dalam mendukung pertumbuhan penjualan dalam negeri dan peningkatan ekspor.

“Kerja sama pembiayaan ini bertujuan untuk mendukung eFishery untuk berinovasi secara berkelanjutan. Harapannya, Bank OCBC NISP dan eFishery dapat bersama-sama mendukung ketahanan pangan nasional melalui terwujudnya ekosistem akuakultur yang terintegrasi dan berkelanjutan,” terang Direktur Bank OCBC NISP Emilya Tjahjadi dalam keterangan pers, Selasa (7/2).

eFishery membangun ekosistem di mana para pembudidaya ikan dan udang dapat dengan mudah meningkatkan produktivitas, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan, aman, dan adil.

Gibran menyampaikan pihaknya percaya bahwa kegiatan budidaya ikan dan udang menjadi solusi dalam peningkatan produksi perikanan sebagai sumber pangan, yang juga merupakan sumber utama protein hewani yang tidak hanya kaya nutrisi tetapi juga dapat diakses oleh semua kalangan.

“Dengan adanya suntikan dana dari Bank OCBC NISP, kami semakin optimistis untuk bertumbuh kembang bersama membangun ekosistem akuakultur dan berkontribusi secara signifikan dalam ketahanan pangan nasional, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif pada para pembudidaya ikan dan petambak udang,” katanya.

Latar belakang bank tertarik untuk memberikan fasilitas pinjaman ini dalam rangka mendukung new economy, sebuah konsep ekonomi yang menggambarkan aspek atau sektor ekonomi yang memproduksi atau menggunakan teknologi inovatif secara intensif menjadi faktor pendukung yang signifikan. Konsep ini diterapkan oleh eFishery yang fokus di sektor akuakultur.

Menurut Global Food Security Index (GFSI), ketahanan pangan Indonesia meningkat dari skor 59,2 di 2021 menjadi 60,2 di 2022. Sektor akuakultur turut berkontribusi di dalamnya, mengingat Indonesia saat ini tercatat sebagai negara penghasil perikanan budidaya terbesar kedua di dunia dengan volume produksi 14,8 juta ton, dan berdasarkan prediksi Food and Agriculture Organization (FAO), perikanan budidaya Indonesia akan tumbuh sebesar 26% pada 2030.

Pinjaman dari bank

Sebagai catatan ini adalah pinjaman kedua yang diterima eFishery. Pertama kali diperoleh dari Bank DBS Indonesia pada Oktober 2022. Nominal pinjamannya sebesar Rp500 miliar berbentuk pinjaman jangka pendek (loan).

Saat itu Gibran menyampaikan pertimbangan eFishery mengambil dana pinjaman dari bank ketimbang menggalang dana dari modal ventura. Alasannya, dana dari bank bila dihitung untuk jangka panjang, termasuk dana murah. Bila mengambil ekuitas, ada saham bernilai yang harus dilepas dari perusahaan buat investor. Yang mana, bila perusahaan bertumbuh dengan naik, untuk kembali membeli saham tersebut di kemudian hari, harga yang dikeluarkan lebih mahal daripada saat pertama dilepas.

Kondisi sebaliknya, bila menghitung dari pinjaman bank, justru biayanya lebih murah karena hanya melihat dari bunga yang harus dibayarkan. Terlebih itu, berhasil mendapat pinjaman dari bank membuktikan bahwa kini eFishery, sebagai startup aquatech berada di posisi yang berhasil dinilai bankable oleh bank. Baginya, saat ini eFishery berada dalam fase yang membutuhkan tidak hanya VC, tapi juga institusi finansial lain yang bisa mendukung bisnis bisa bertumbuh lebih cepat.

Gibran juga menginginkan eFishery ke depannya dapat menjadi perusahaan-perusahaan taipan yang kini menjadi pemimpin di industri, yang dalam proses awalnya mengandalkan institusi finansial dalam mengembangkan bisnis.

“Sekarang kami berada di titik yang mature, skala bisnisnya besar, profit terlihat, risiko lebih mature, sehingga kita bisa tumbuhkan revenue di pasar yang predictable buat kita. Ini juga jadi bukti sebagai perusahaan yang dirasa sudah matang.”

Hack@ON OCBC NISP

Mendalami Peluang Ciptakan Dampak Positif Lewat Partisipasi Kamu di Ajang Hack@ON 2022!

Di era digital yang semakin tak terbatas, setiap orang kini dapat berkontribusi baik dalam kehidupan bermasyarakat, maupun terhadap industri lebih leluasa. Tentunya peluang akibat era digitalisasi akan lebih terbuka lebar bagi pegiat teknologi yang memiliki inovasi nyata dalam ragam kreasi teknologi.

Transformasi digital ini dapat dimaknai sebagai integrasi teknologi digital ke dalam semua bidang bisnis, yang secara fundamental mengubah cara organisasi beroperasi dan memberikan nilai kepada pelanggan. Contohnya, dalam satu dekade terakhir banyak bermunculan startup-startup kreatif yang inovatif dan mampu memberikan solusi nyata mulai dari kehidupan bermasyarakat, hingga perekonomian secara umum.

Melalui ajang Hack@ON 2022, Bank OCBC NISP bersama dengan DailySocial.id mengajak kamu untuk menghadirkan dampak positif melalui partisipasi kamu di ajang hackathon yang mendorong para talenta teknologi berbakat Tanah Air untuk menciptakan pengalaman banking yang inovatif.

Menyempurnakan Sistem Open Banking Untuk Masa Depan

Salah satu peluang yang dapat kamu ambil dalam partisipasimu di ajang Hack@ON ini adalah kesempatan besar dalam menyempurnakan sistem open banking yang mutakhir, bagi masyarakat modern di masa mendatang.

Sesuai konsepnya, program Hack@ON menargetkan seluruh talenta teknologi bangsa untuk dapat memberikan ide, atau karya inovasi kreatif yang nyata bagi industri keuangan yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat dengan tema hackathon yang berfokus pada sistem open banking.

Open banking merupakan sistem yang dirancang untuk menyediakan akses data perbankan pengguna, kepada layanan keuangan pihak ketiga melalui pemanfaatan teknologi Application Programming Interface (API). Sistem ini memungkinkan integrasi aplikasi pihak ketiga yang aman dengan layanan perbankan dan data pelanggan. 

“Open banking secara singkat adalah regulasi untuk exchange data sehingga integrasi yang dijalankan dapat lebih mudah dan efektif,” tutur Komang Arthayasa IT Division Head Bank OCBC NISP dalam pemaparannya pada roadshow Hack@ON Jakarta awal Agustus lalu.

Capaian manfaat yang diharapkan dari open banking ini di antaranya yaitu mendorong inovasi layanan keuangan sehingga memudahkan proses transaksi dalam berbagai aktivitas yang membutuhkan layanan keuangan. Ada pula menciptakan sumber data komprehensif sehingga innovator dapat memanfaat sebagai big data untuk tujuan spesifik. Hingga membangun kepatuhan dan standar data yang tinggi serta kenyamanan maupun keyakinan konsumen dalam bertransaksi.

Turut Berpartisipasi Mendorong Pertumbuhan Industri UMKM melalui Kreasi Teknologi Keuangan

Berbagai pihak setuju bahwa salah satu pilar penting perekonomian Indonesia tak lepas dari peran sektor UMKM. Sektor ini memiliki dampak yang masif bagi perekonomian. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi.

Keuangan digital tentu tak luput menjadi salah satu pendorong pertumbuhan industri yang signifikan. Dikarenakan fungsi perbankkan yang kian tak terbatas di ranah digital dan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat melalui Bank-as-a-Service (BaaS) jelas mengakselerasi pertumbuhan UMKM yang diharapkan dapat segera terdigitalisasi di masa mendatang.

Di ajang Hack@ON 2022 ini, kamu juga memiliki kesempatan untuk turut menyumbang inovasi teknologi keuangan yang dapat dimanfaatkan oleh siapa pun, termasuk untuk pelaku industri UMKM.

“UMKM sebagai tulang punggung dan potensinya masih sangat terbuka. We expect more from you sebagai entrepreneur masa depan untuk bisa merealisasikan potensi digitalisasi di Indonesia,” ujar Komang dalam kesempatan Hack@ON Roadshow Jogjakarta beberapa waktu lalu.

Atas segudang potensi itulah serta keberadaan peluang dalam memberikan dampak positif yang nyata dari perhelatan ini sebagai praktisi teknologi sudah seharusnya dapat ambil bagian membangun iklim baru dalam dunia perbankkan di era digital.

Seperti jargon “talk less and act more”, inovasi brilian untuk berkontribusi menciptakan solusi kehidupan yang lebih baik di masa depan lewat solusi teknologi keuangan tak dapat menunggu. Ayo langsung daftarkan ide atau karya inovasi kamu dengan tim kamu sebelum batas pendaftaran di tanggal 11 September 2022. Perhelatan kompetisi Hack@ON sudah hampir di depan mata. Let’s Bank Differently! Dan daftarkan diri kamu melalui tautan ini  sekarang juga!

6 Hal yang Terlewatkan Jika Tidak Mendaftar Hack@ON 2022 | Tima Miroshnichenko Pexels

6 Hal yang Terlewatkan Jika Tidak Mendaftar Hack@ON 2022

Ajang hackathon sejatinya seringkali menjadi acara kompetisi yang diburu dan digunakan sebagai ajang pengembangan diri bagi para programmer dan pegiat teknologi. Sesuai dengan namanya, istilah hackathon lahir dari dua kata yang berbeda yakni “hack” dan “marathon”. Di ajang ini peserta diminta untuk melakukan “hacking” secara “marathon” atau dalam waktu yang singkat. Hackathon umumnya mengusung tema-tema dari berbagai industri dan bidang, seperti misalnya tentang kesehatan, keuangan, pemerintahan, hiburan dan lain sebagainya. Pun begitu, hackathon dapat memiliki topik yang juga spesifik seperti hackathon tentang industri banking.

Salah satu kompetisi hackathon mengenai banking yang akan menarik untuk jadi perhatian adalah Hack@ON, sebuah ajang hackathon yang diinisiasi oleh Bank OCBC NISP bekerja sama dengan DailySocial.id. Perhelatan Hack@ON mengajak pegiat teknologi bangsa untuk menyumbangkan ide terbaik mereka dalam menyongsong inovasi dalam dunia banking yang tentu saja unik dan #GakPerluRibet.

Mengikuti Hack@ON membuat peserta memiliki beragam benefit yang tidak tergantikan. Apa saja manfaat mendaftar Hack@ON, yang sayang sekali untuk terlewatkan? Berikut adalah 7 hal yang dapat kamu lewatkan jika tidak mengikuti Hack@ON:

1. Total Hadiah Rp225 Juta

Ajang Hack@ON mengundang anak bangsa untuk memaparkan ide unik dan out of the box mereka dalam menyongsong perkembangan ekonomi digital yang masih terus bertumbuh di masyarakat. Total reward yang ditawarkan oleh ajang kompetisi ini cukup fantastis.

Dengan total hadiah senilai Rp225 Juta, rincian angka reward untuk masing-masing pemenang yakni adalah terbaik pertama mendapatkan Rp100 juta; terbaik kedua memperoleh Rp75 juta; dan terbaik ketiga mendapat hadiah senilai Rp50 juta. Cukup menggiurkan bukan?

Perlu diingat bahwa ajang ini tidak hanya akan memberikan benefit materil bagi kamu, tapi juga pengalaman dan kesempatan berharga yang sayang untuk dilewatkan.

2. Kesempatan Bekerja Sama dengan Bank OCBC NISP

Bank OCBC NISP membuka kesempatan lebar bagi peserta untuk mengemukakan beragam ide, inovasi, maupun terobosan terkini dalam dunia perbankan dan ekonomi digital. Tidak ketinggalan, berbagai karya inovasi yang dipertontonkan akan di-review oleh para ahli pada bidangnya.

Dengan begitu, tentu saja peserta dengan ide terbaik akan memiliki kesempatan yang tinggi untuk bekerja sama dengan Bank OCBC NISP untuk merealisasikan ide/inovasi kreatifmu maupun bisnis startupmu. 

3. Networking Bergengsi dengan Pegiat Startup Seluruh Indonesia

Melalui perhelatan Hack@ON, peserta akan bertemu dengan pegiat startup dan ekonomi digital dari seluruh Indonesia dengan berbagai macam latar belakang. Relasi ini tentunya akan sangat berharga bagi pengembangan karir proses perjalanan hidup kamu.

Hack@ON memberikan ladang networking yang tidak hanya banyak namun juga memiliki ketertarikan yang sama akan perkembangan startup dan ekonomi digital bangsa. Oleh karena itu, tentunya jika kamu sedang mencari berbagai koneksi di bidang ini, ajang Hack@ON akan sangat cocok untuk kamu.

Tidak hanya itu, Hack@ON memiliki rangkaian acara roadshow pada 4 kota besar di Indonesia (Bandung, Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya). Roadshow ini membawakan berbagai topik diskusi menarik, bersama dengan pembicara ahli dan peserta dari beragam kalangan. Mengikuti rangkaian acara tersebut dapat menjadi suatu ladang networking yang berharga dan mampu memperluas jejaring bisnismu dalam berbagai skala industri, khususnya perbankan.

4. Kesempatan Merealisasikan Ide dan Berkonsultasi Langsung dengan Para Ahli

6 Hal yang Terlewatkan Jika Tidak Mendaftar Hack@ON 2022 | Headway Unsplash
6 Hal yang Terlewatkan Jika Tidak Mendaftar Hack@ON 2022 | Headway Unsplash

Kamu memiliki ide out of the box, namun memiliki berbagai pertimbangan –misalnya butuh validasi dan kurangnya konsultasi dengan ahli– untuk merealisasikannya? Hack@ON membuka kesempatan yang amat menjanjikan untuk kamu yang berada pada situasi tersebut.

Melalui ajang hackathon ini, ide-ide yang hanya sebatas angan bisa kamu sampaikan dan wujudkan. Dengan turut mengundang beragam pembicara dan juri, kamu bisa mendapatkan insight serta feedback dari mereka secara langsung. Jadi, jangan sampai melewatkan kesempatan ini di Hack@ON.

5. Pengalaman Berharga dalam Hal Pitching dan Presentasi Ide pada Pegiat Startup lainnya

Melalui program kompetisi ini peserta akan diajak ini menyampaikan ide kreatif dalam menyongsong berkembangnya open banking di masyarakat luas. Kamu tentunya akan berkompetisi dengan melakukan submisi ide atau karya inovasi dengan mempresentasikan potensi serta kelebihan dari karya yang kamu miliki.

Hal ini tentunya akan menjadi suatu ajang untuk melatih kemampuan pitching –aktivitas (dapat berupa presentasi) untuk meyakinkan orang lain– serta public speaking yang lebih baik. Pun kriteria penilaian yang akan diperhatikan oleh dewan juri terkait dengan ide submisi peserta di antaranya adalah:

  • Implementasi ide atau karya yang telah dikumpulkan
  • Desain interface yang dinilai menarik dari hasil karya inovasi
  • Kemudahan penggunaan hasil karya
  • Kemudian, terakhir kesiapan dari pengaplikasian ide serta karya yang disampaikan

6. Tambah Ilmu, Insight, dan Pengalaman

Selain total hadiah yang menarik, ajang Hack@ON juga dapat menjadi suatu platform bagi peserta untuk menambah ilmu, pengalaman, dan insight baik itu berasal dari ide peserta lain maupun dari para ahli yang memberikan berbagai komentar. Selain itu, Hack@ON pun mendorong kemampuan soft skill individu dan tim untuk berpikir kritis serta menyampaikan karya melalui presentasi yang apik.

Hack@ON hadir membawa kesempatan lebar bagi pegiat teknologi maupun pemerhati ekonomi digital untuk ikut serta mempresentasikan berbagai ide dan memecahkan tantangan dari permasalahan yang sering kita temukan sehari-hari saat mengakses aplikasi bank. Dengan tagline #GakPerluRibet, kamu dapat ikut berkontribusi dalam inklusi keuangan masyarakat Indonesia melalui penciptaan sistem perbankan yang inovatif.

Jangan lupa kirimkan ide atau karya inovasi kamu dengan tim kamu sebelum batas pendaftaran di tanggal 4 September 2022. Perhelatan kompetisi Hack@ON sudah hampir di depan mata. Let’s Bank Differently! Dan daftarkan diri kamu melalui tautan ini sekarang juga!

Bank OCBC NISP Dukung Startup Digital dalam Open Banking Lewat Perhelatan Hack@ON

Bank OCBC NISP Dukung Startup Digital dalam Open Banking Lewat Perhelatan Hack@ON

Teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini begitu besar pengaruhnya dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi Indonesia masih mengalami kenaikan yang signifikan pada kuartal I 2022 kemarin yakni sebesar 7,14% (yoy). Fakta tersebut tidak dapat dipungkiri berdampak atas pola hidup masyarakat yang kian kompleks dan melek teknologi atau yang sering disebut sebagai digital savvy.

Berkembangnya integrasi sistem teknologi membuat masyarakat Indonesia semakin terbuka dengan sistem ekonomi digital. Diawali dengan open banking (perbankan terbuka), teknologi ekonomi digital Indonesia memiliki pertumbuhan yang begitu pesat.

Open banking memungkinkan masyarakat dapat mengakses produk perbankan digital dengan mudah menggunakan perangkat teknologi khususnya smartphone dan internet. Masyarakat pun dapat memiliki kontrol yang lebih prima akan kesejahteraan finansialnya. Selain itu, sistem ekonomi digital ini mampu mempercepat inklusi keuangan –ketersediaan akses bagi setiap entitas akan seluruh produk keuangan– masyarakat.

Sistem banking terbuka pun tentu saja memberikan manfaat yang begitu masif bagi perusahaan, pada khususnya startup digital keuangan. Open banking membantu startup pada khususnya e-commerce dan fintech untuk dapat mengembangkan layanannya dengan sistem terdigitalisasi. Dengan begitu, pelaku bisnis dapat memperoleh keuntungan dari kemudahan masyarakat dalam membayar produknya melalui platform digital.

Dukungan Bank OCBC NISP pada Perkembangan Open Banking dari Segi Teknologi dan Pendanaan untuk Startup Digital Keuangan

Bank OCBC NISP Dukung Startup Digital dalam Open Banking Lewat Perhelatan Hack@ON
Bank OCBC NISP Dukung Startup Digital dalam Open Banking Lewat Perhelatan Hack@ON

Perkembangan dunia open banking tentunya menjadi perhatian bagi layanan perbankan yang inklusif seperti Bank OCBC NISP, yang memiliki komitmen yang besar dalam mendukung perkembangan open banking dari segi teknologi, serta pendanaan untuk startup digital. Salah satu program yang diharapkan dapat memupuk ide maupun karya inovatif dari talenta lokal akan open banking khususnya bagi pelaku startup digital adalah Hack@ON.

Hack@ON merupakan perhelatan yang diselenggarakan oleh Bank OCBC NISP bekerja sama dengan DailySocial.id. Program ini diinisiasi untuk mendorong para talenta teknologi bangsa –dengan ambisi dan keinginan mereka yang kuat– untuk meNyala-kan ide orisinal terbaik yang aktual dan #GakPerluRibet.

Untuk mendukung misi untuk berkomitmen mempercepat inklusi keuangan, program Hack@ON terbuka untuk siapa saja yang memiliki ide dan inovasi kreatif dalam menjawab tantangan Hack@ON. Hadiah yang ditawarkan dalam acara ini juga tidak kalah menarik. Dengan total hadiah senilai Rp225 juta, perincian hadiah ini terdiri atas Rp100 juta bagi pemenang pertama, Rp75 juta bagi ide terbaik kedua, serta Rp50 juta bagi terbaik ketiga.

Selain total hadiah dengan jumlah fantastis, masih ada beberapa alasan yang membuat kamu harus mengikuti hackathon. Informasi lebih lanjut seputar syarat dan ketentuan dari program Hack@ON ini dapat kamu akses pada laman informasi resmi Hack@ON

Daftarkan Kamu maupun Tim Kamu dalam Perhelatan Akbar Hack@ON

Selain Hack Day yang akan dilangsungkan pada tertanggal 24-25 September 2022, Hack@ON memiliki rangkaian acara menarik yang sayang sekali untuk kamu lewatkan lho! Untuk mengenalkan dan memberikan materi seputar startup, Bank OCBC NISP bekerja sama dengan DailySocial.id menyelenggarakan roadshow di 4 kota besar Indonesia yakni Bandung, Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya.

Pada kegiatan roadshow ini, kamu dapat ikut serta dalam diskusi akan topik ciamik yang sudah disiapkan oleh panitia. Roadshow Hack@ON di Bandung dan Jakarta kemarin telah sukses menarik antusiasme peserta dengan beragam latar belakang. Roadshow di 3 kota besar lainnya akan menyusul dengan berbagai topik diskusi lain. Kamu dapat mengikuti kegiatan roadshow bertempat di kotamu ini dengan mendaftar pada tautan berikut.

Selain itu, untuk mendapatkan update seputar kegiatan roadshow Hack@ON, kamu dapat mengecek pada media sosial DailySocial.id dan Bank OCBC NISP serta link berikut ya! Panitia Hack@ON membuka kesempatan lebar untuk kamu yang ingin mengikuti ajang bergengsi Hack@ON.

Tunggu apa lagi? Let’s Bank Differently dan daftarkan diri kamu maupun tim kamu sebelum penutupan registrasi dan pengumpulan ide di tanggal 4 September 2022! Untuk mendaftar pada perhelatan ini kamu dapat akses tautan berikut ini.

Roadshow Hack@ON Bandung

Temukan Inspirasi Ide Hackathon Melalui Roadshow Hack@ON

Salah satu kompetisi yang diburu oleh programmer adalah hackathon, kompetisi ini menjadi sebuah kolaborasi bagi para para pemrogram komputer untuk mengembangkan perangkat lunak melalui ide-ide yang sudah dirajut bersama untuk menciptakan sebuah inovasi baru yang bermanfaat.

Untuk memberikan ruang bagi programmer menyalurkan idenya melalui kompetisi pengembangan perangkat lunak, Bank OCBC NISP bersama DailySocial.id membuka perhelatan hackathon yaitu Hack@ON. Melalui program ini kamu diajak untuk memberikan ide orisinal dan terbaik untuk memecahkan masalah keuangan Indonesia terutama inovasi banking baru yang #GakPerluRibet.

Sebagai dukungan untuk memberikan inspirasi terhadap ide atau karya inovator yang ingin mengikuti program Hack@ON, OCBC NISP dan DailySocial.id akan menggelar roadshow di 4 kota besar di Indonesia.

Dengan adanya roadshow ini, bertujuan untuk mengajak kamu dan para talenta teknologi untuk bersama-sama menghadirkan inovasi teknologi keuangan di Indonesia dengan semangat ‘Open Banking’ dan tentunya #GakPakeRibet yang menjadi pesan utama dalam acara Hack@ON.

Gali Ide dan Inovasi Baru Melalui Roadshow Hack@ON

Roadshow Hack@ON Bandung
Roadshow Hack@ON Bandung

Roadshow Hack@ON akan segera digelar di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Sesuai dengan rencana, roadshow perdana Hack@ON telah berlangsung di Kota Bandung pada tanggal 25 Juli 2022 lalu.

Melalui perhelatan roadshow perdana, banyak peserta yang sangat antusias dalam acara ini tentunya hal tersebut juga didasari dengan sejumlah agenda yang disiapkan panitia pada roadshow Hack@ON perdana di Kota Bandung.

Salah satu agenda yang paling banyak memikat antusiasme peserta adalah panel diskusi yang diisi oleh Komang Arthayasa (IT Division Head OCBC NISP), Suwandi Soh (CEO Mekari), dan Juga Gabriel Frans (Co-Founder dan CEO Credibook) yang membahas topik perihal fitur personalisasi banking yang esensial bagi generasi Z.

Melalui diskusi yang asyik dengan tema yang fresh, diskusi ini menjadi salah satu acara yang cukup diminati oleh peserta khususnya anak muda Bandung yang datang. Mereka aktif bertanya sekaligus mencoba memberikan sepercik ide terkait inovasi banking baru yang lebih sederhana. Tak jarang juga dari banyak peserta mencatat berbagai poin penting yang disampaikan oleh keynotes untuk dijadikan sebuah ide dan inovasi baru yang akan mereka aplikasikan pada kompetisi Hack@ON. Sehingga, roadshow ini bukan hanya menjadi diskusi sederhana saja, tetapi sebagai bentuk galian ide untuk kompetisi Hack@ON.

Roadshow Hack@ON Bandung
Roadshow Hack@ON Bandung

Setelah sukses menggelar roadshow perdananya, kini roadshow Hack@ON akan bergilir ke 3 kota besar lainnya dan akan membawa topik yang berbeda dan layak dinanti peserta. Perjalanan roadshow di tiga kota selanjutnya bisa Anda cek dan daftar di laman berikut ini.

Saat ini pendaftaran dan pengumpulan ide untuk kompetisi Hack@ON sudah dibuka sampai dengan 4 September 2022, program ini boleh diikuti oleh siapa saja dengan salah satu syarat warga negara Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas. Kamu bisa membentuk tim dengan berjumlah 3 orang agar bisa berkontribusi untuk mempermudah para pengguna dalam menciptakan akses ke bank yang lebih inovatif. Let’s Bank Differently!

Langsung daftarkan diri kamu dan tim sekarang juga di sini dan rebut hadiah ratusan juta yang telah menanti!

Jangan lupa untuk terus ikuti perkembangan seputar roadshow Hack@ON melalui media sosial DailySocial.id dan OCBC NISP agar tidak ketinggalan!

Bank OCBC NISP meluncurkan kantor cabang dengan konsep gym Financial Fitness Gym (FFG) tekankan unsur edukasi yang menyenangkan untuk generasi muda

OCBC NISP Hadirkan Kantor Cabang Berkonsep “Hybrid”, Fokus pada Penguatan Literasi Keuangan

Bank digital telah mengubah lanskap perbankan nasional, terlihat dari hampir semua aplikasi perbankan menawarkan kemudahan dan kepraktisan bertransaksi keuangan, termasuk transfer, investasi, bayar, semua diselesaikan lewat smartphone. Akan tetapi, tren peningkatan transaksi keuangan perlu dibarengi dengan literasi atau pemahaman keuangan yang baik.

Mengutip dari hasil riset OCBC NISP Financial Fitness Index, ditunjukkan bahwa generasi muda Indonesia termasuk salah satu negara terendah dengan indeks literasi keuangan yang rendah dengan rata-rata kesehatan finansial mencapai 37,72. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan Singapura yang mencapai 61.

Riset tersebut juga menunjukkan, sebanyak 14,3% anak muda yang terlihat berusaha menuju “sehat” finansial, namun nyatanya kondisi mereka masih belum ideal. Hal ini salah satunya dikarenakan pemahaman mereka yang masih tidak tepat terkait bagaimana mengelola keuangan.

Untuk mendukung peningkatan literasi ini, Bank OCBC NISP meluncurkan Financial Fitness Gym (FFG) dari Nyala OCBC NISP. Ini adalah bentuk disrupsi kantor cabang dengan menghadirkan konsep hybrid, transformasi layanan untuk edukasi dan solusi keuangan yang lebih kreatif dan efektif dengan pendekatan konsep gym dengan objektif melatih dan menguatkan otot-otot keuangan para generasi muda. Lokasi FFG pertama berada di Surabaya, tepatnya Mal Ciputra World.

FFG didesain menjadi tempat gym finansial dengan experiential learning environment, yang mana peranan kantor cabang telah di-upgrade tidak sekadar untuk transaksi, namun untuk melakukan eksplorasi kebutuhan finansial. Hampir seluruh kegiatan di FFG akan dipandu secara digital melalui ONe Mobile, aplikasi dari OCBC, mulai dari pembukaan rekening, transaksi perbankan, sampai dengan investasi.

“Tingginya transaksi digital harus didukung dengan literasi keuangan yang tepat agar solusi berbasis digital yang ditawarkan tidak mendorong perilaku konsumtif, tetapi mendorong terbentuknya masyarakat yang sehat secara finansial (Financially Fit). Dengan konsep hybrid service, masyarakat akan mendapatkan interaksi offline dan online dengan demikian penyampaian edukasi dan solusi keuangan akan semakin efektif,” ucap National Network Head Bank OCBC NISP Jenny Hartanto, Jumat (10/12).

Pengalaman konsumen saat memasuki kantor cabang ini, dimulai dari Financial Check Up Spot untuk mengetahui titik permasalahan keuangan dan apa solusi yang dibutuhkan. Di titik ini, pengunjung perlu mengisi sejumlah pertanyaan survei terkait kondisi keuangan, investasi, dan gaya hidup. Setelah itu, akan diberikan skor akhir dari masing-masing untuk mendapat gambaran keuangan seseorang secara keseluruhan.

“Sama seperti masuk gym, sebelum olahraga, pengunjung akan diukur berapa body mass-nya dan sebagainya dan ditanya apa concern dan tujuan mereka ikut gym. Sebab tiap orang itu punya masalah dan solusi yang berbeda-beda. Setelah itu, pengunjung akan dibantu oleh Nyala Buddy (sebutan expert dari OCBC) bila ingin bertanya langsung ke expert-nya.”

Konsep hybrid ini menggabungkan layanan online dan offline, mulai dari financial check up, personalized consultation melalui teknologi interactive touch screen, sampai kelas-kelas edukasi finansial yang dapat diikuti secara online dan offline di situs ruangmenyala.

Objektif yang ingin dibidik lewat kehadiran FFG ini adalah membantu meningkatkan pemahaman finansial (knowledge), memperbaiki kebiasaan manajemen keuangan (behavior), dan meluruskan mindset agar dapat mengambil keputusan keuangan yang tepat (attitude).

Jenny melanjutkan, alasan perusahaan memilih Surabaya sebagai lokasi pertama peluncuran FFG, lantaran di kota ini Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tinggi sebesar 82,23 pada 2020, tingkat kemiskinan relatif rendah, yakni 5%, dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Pencapaian tersebut harus diimbangi dengan pemahaman masyarakat yang baik tentang pengelolaan keuangan.

Kota berikutnya yang akan disambangi FFG, tak lain kota besar dengan IPM yang tinggi. Salah satunya adalah Jakarta pada tahun depan. “Sayang sekali dengan IPM yang tinggi di Surabaya tidak dimanfaatkan dengan maksimal dalam meningkatkan literasi keuangannya.”

Kapabilitas layanan digital, baik untuk nasabah individu dan korporasi di Bank OCBC NISP terus mendapat sambutan yang positif. Meski tidak dirinci lebih detail, hingga September 2021 layanan ONe Mobile untuk nasabah individu mengalami peningkatan jumlah transaksi sebesar 16%, nilai transaksi 17%, dan jumlah pengguna 21% secara YOY. Sementara, layanan velocity@ocbcnisp untuk nasabah korporasi, nilai transaksinya naik 69%, jumlah frekuensi transaksi 18%, dan jumlah pengguna 15% secara YOY.

“Peningkatan tren digital tidak berarti dapat langsung menggantikan esensi human interaction, bahkan perpaduan antara keduanya dapat menarik masyarakat untuk lebih aware pada pentingnya pengelolaan keuangan. [..] Seperti di FFG, perpaduan antara kekuatan perbankan digital, interaksi dengan coach berpengalaman dan keindahan desain kantor cabang membuat bicara tentang pengelolaan keuangan menjadi lebih menarik dan menyenangkan,” tutup Jenny.

Application Information Will Show Up Here
Bank OCBC NISP buka peluang sinergi bisnis dengan 5 segmen vertikal startup sebagai langkah transformasi digital beyond banking

Bank OCBC NISP Cari Peluang Sinergi Bisnis dengan Lima Vertikal Startup

Bank OCBC NISP kini membuka diri untuk sinergi bisnis dengan lima vertikal startup sebagai bagian dari strategi transformasi digital. Mereka bergerak di bidang fintech, pendidikan, perumahan, kesehatan, dan layanan B2B. Inisiasi ini dibawa ke Indonesia sebagai hasil pembelajaran OCBC Group Singapura untuk program The Open Vault yang sudah dilakukan sejak tiga tahun belakangan

“Kami menganggap digital itu sebagai enabler. Banyak opportunity yang bisa di-leverage untuk memberikan solusi nasabah. Pada akhirnya proses ini memaksa kita untuk jauh lebih sensitif ke konsumen, apa yang mereka butuhkan agar bank tetap relevan dan bisa tetap berkompetisi. Untuk itu butuh partner yang fokus di bidangnya dan bisa dikolaborasikan dengan apa yang kita punya,” ujar Head of Individual Customer Solutions Bank OCBC NISP Ka Jit, Rabu (26/9).

The Open Vault adalah program yang fokus pada business engagement, edukasi, data sandbox (experiment), dan budaya.

Skala startup yang dicari adalah minimal sudah menerima investasi Pra Seri A atau baru mendapat tahap Seri A. Bank OCBC NISP akan lebih tajam dalam memilih startup. Kriterianya berdasarkan produk, tim, dan rencana bisnis mereka.

“Nanti akan tambah vertikal startup yang akan kita sinergikan. Ini masih tahap awal,” tambah Head of New Digital Ventures Bank OCBC NISP Altona Widjaja.

Altona mengungkapkan, saat di Singapura, Bank OCBC hanya membuka kesempatan untuk startup skala global yang bergerak di fintech dan lebih ke arah b2b enablement. Setelah tiga tahun berjalan, pihaknya telah menemui sekitar 1000 startup lalu disaring menjadi 30 startup yang siap melakukan eksperimen. Sekitar 30% dari 30 eksperimen tersebut (sekitar 9 eksperimen), menurut Altona, siap dikomersialkan.

“Jadi kami tidak menargetkan ada berapa startup yang mau kita sinergikan karena tergantung sifat-sifat dari produk mereka. Fokusnya bukan mau berlomba dengan bank lain, tapi hal apa saja yang bisa jadi solusi untuk nasabah dan partner kami.”

Dalam proses memilih startup ini, perusahaan membentuk tim khusus dinamai Digital Transformation Team sejak Juli 2018 yang berisi 30 talenta muda, termasuk diantaranya Ka Jit dan Altona. Selain bertugas di bidang tersebut, tim ini juga akan membantu transformasi digital perbankan, di antaranya aplikasi mobile banking ONe Mobile.

Aplikasi ONe Mobile

Aplikasi ini adalah salah satu inovasi dari transformasi digital yang sudah diluncurkan sejak April 2018. Tak hanya untuk bertransaksi, aplikasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan keuangan dengan membuka deposito secara online, memantau kinerja reksa dana yang mereka beli.

Menurut Ka Jit, adaptasi teknologi dan kenyamanan nasabah mulai terlihat dari peningkatan transaksi di aplikasi sebesar 40% year-on-year dan mendorong pertumbuhan fee sebesar 46% year-on-year. Pembelian deposito berjangka di channel online tumbuh 8 kali lebih cepat atau naik 62,75% dibanding pembukaan di channel konvensional.

Ke depannya aplikasi dapat menampung sekitar 90 persen dari aktivitas perbankan yang biasa dilakukan di kantor cabang.

“Jadi ONe Mobile ini akan kami jadikan untuk business generator, bukan sebagai main transaction bank. Nasabah kami dipermudah untuk mengelola kekayaan mereka.”

Aplikasi ONe Mobile sudah diunduh 218 ribu nasabah terdaftar. Terjadi kenaikan hingga dua kali lipat secara year-on-year untuk penambahan nasabah baru yang mendaftar lewat aplikasi. Aplikasi tersedia di Android dan iOS.

Kendati menargetkan aktivitas perbankan dapat sepenuhnya pindah ke aplikasi, Ka Jit tidak ingin menghapus kehadiran kantor cabang. Menurutnya ada peran kantor cabang yang tidak bisa digantikan oleh aplikasi, terutama dari sisi pendampingan nasabah.

Kantor cabang bakal dialihfungsikan sebagai tempat nasabah berkonsultasi seputar produk keuangan, memberikan rekomendasi untuk produk KPR, mengelola keuangan, dan sebagainya. Oleh karena itu, karyawan cabang akan diberi tambahan kemampuan sebagai konsultan keuangan.

“Bukan full ke digital karena ada fungsi cabang yang tidak bisa dihapus. Di masa depan untuk transaksi yang bersifat langsung itu bisa diakomodasi dengan aplikasi, namun untuk nasabah yang ingin berdiskusi bisa ke kantor cabang.”

Application Information Will Show Up Here