Tag Archives: battery case

ShiftCam ProGrip Siap Hadirkan Kenyamanan ala Kamera Tradisional pada Smartphone

Apa kelebihan kamera tradisional yang sampai saat ini masih sulit kita dapatkan dari smartphone? Kualitas gambar tentu sudah terbilang sangat mendekati, sedangkan yang masih berbeda jauh adalah aspek ergonomi alias kenyamanan. Saya yakin sebagian besar dari kita bakal merasa lebih mantap menggenggam grip besar pada kamera mirrorless ketimbang memegang rangka smartphone.

Berhubung fungsi smartphone bukan untuk memotret atau merekam video semata, mustahil pabrikan merilis model yang dilengkapi hand grip layaknya sebuah kamera tradisional. Yang dapat memberikan solusi terkait hal ini adalah produsen aksesori, dan itulah yang ingin ditawarkan oleh startup asal Hong Kong bernama ShiftCam.

ShiftCam ProGrip

Produk terbaru mereka, ShiftCam ProGrip, dirancang untuk mengemulasikan keunggulan kamera mirrorless maupun DSLR dari sisi ergonomi pada smartphone. Seperti yang bisa kita lihat dari gambarnya, produk ini dibekali grip yang cukup gemuk baik di sisi luar maupun dalam, dan ia turut dilengkapi tombol shutter Bluetooth yang mudah dijangkau menggunakan jari telunjuk.

Selain untuk meningkatkan kenyamanan selama memotret maupun merekam video, ProGrip juga bermaksud untuk meningkatkan daya tahan baterai smartphone. Ya, ProGrip pada dasarnya merupakan sebuah battery case berkapasitas 5.200 mAh yang kompatibel dengan banyak smartphone yang mendukung wireless charging.

ShiftCam ProGrip

Juga istimewa dari ProGrip adalah bagaimana ponsel yang terpasang bisa diubah-ubah orientasinya (landscape atau portrait), namun cara pengguna menggenggamnya sama sekali tidak berubah. Selagi ponsel terpasang, bagian kameranya juga sama sekali tidak terganggu, yang berarti pengguna masih bisa memasangkan lensa tambahan jika perlu. Hal ini tidak mengejutkan mengingat ShiftCam sendiri juga menjual beberapa lensa smartphone.

Fitur-fitur pemanis lainnya mencakup dudukan cold shoe yang dapat dipasangi flash maupun mikrofon eksternal, serta dudukan tripod 1/4 inci. Bicara soal tripod, ProGrip sendiri sebenarnya juga bisa merangkap peran sebagai mini tripod, dan mengingat bahannya terbuat dari sejenis karet, ia juga tidak akan mudah tergeser selagi diletakkan di atas meja ataupun permukaan datar lainnya.

ShiftCam ProGrip

Tepat di sebelah dudukan tripod-nya adalah port USB-C yang mendukung input sekaligus output. Itu berarti ia juga bisa dimanfaatkan sebagai power bank darurat buat perangkat seperti true wireless earphone.

ShiftCam ProGrip saat ini sudah ditawarkan lewat Kickstarter dengan harga paling murah $99, atau $50 lebih murah daripada harga retailnya nanti. ProGrip merupakan produk keenam ShiftCam yang dipasarkan melalui platform crowdfunding, jadi calon backer semestinya tidak perlu terlalu meragukan reputasinya.

Sumber: DPReview.

Battery Case iPhone 11 dan 11 Pro Bikinan Apple Dilengkapi Tombol Fisik untuk Mengakses Kamera

Apple selama ini dikenal sangat terobsesi dalam hal desain. Jadi ketika mereka menelurkan produk yang buruk rupa, publik pun langsung gempar, seperti kasusnya saat mereka merilis battery case untuk iPhone 6S di tahun 2015. Di saat battery case lain terlihat normal, battery case resmi bikinan Apple justru terlihat seperti seekor unta.

Lucunya, Apple masih mempertahankan desain ini sampai sekarang. Lihat saja Smart Battery Case yang baru mereka rilis untuk iPhone 11 dan 11 Pro. Battery case memang sudah semestinya jauh lebih tebal daripada casing biasa, tapi seandainya Apple membuat tonjolannya merata dari atas sampai ke bawah, hasilnya bukan cuma battery case yang terlihat normal, melainkan juga yang mengemas kapasitas lebih besar.

Terlepas dari itu, Smart Battery Case untuk iPhone 11 dan 11 Pro ini punya satu detail yang cukup menarik. Di sisi kanan bawahnya, terdapat sebuah tombol fisik yang berperan sebagai tombol shutter kamera. Bahkan saat layar iPhone sedang terkunci, pengguna bisa menekan tombol tersebut untuk langsung masuk ke aplikasi kamera bawaannya.

iPhone 11 Smart Battery Case

Selagi di dalam aplikasi kamera, pengguna dapat menekan tombol tersebut untuk menjepret foto, baik menggunakan kamera belakang atau depan. Tekan dan tahan tombol itu, maka iPhone akan memulai perekaman video sampai kita melepas tombolnya – format yang Apple sebut dengan istilah QuickTake.

Apple tidak merincikan seberapa besar kapasitas baterai yang tertanam di dalam case ini, akan tetapi mereka mengklaim case ini bisa menyuplai hingga 50% daya baterai ekstra dalam posisi terisi penuh. Pengisiannya pun bisa dengan menggunakan wireless charger di samping kabel Lightning.

Apple saat ini telah memasarkan Smart Battery Case dengan banderol $129 untuk semua model, mulai dari iPhone 11 Pro Max sampai iPhone XR. Perlu dicatat, yang dilengkapi tombol shutter kamera tadi hanyalah case untuk iPhone 11, iPhone 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max.

Sumber: DPReview.

Ascape Audio Hadirkan Kombinasi Jitu Bagi yang Mengincar Battery Case iPhone Beserta True Wireless Earphone

Beberapa bulan lalu, pencipta Pebble, Eric Migicovsky, memperkenalkan produk terbarunya yang cukup unik. Bernama PodCase, perangkat tersebut merupakan sebuah battery case untuk iPhone sekaligus sepasang AirPods. Selain praktis, premis lain yang diusung PodCase adalah mencegah true wireless earphone itu mudah hilang.

Sekarang, ada startup lain bernama Ascape Audio yang mencoba mengambil rute serupa. Bedanya, Ascape merancang true wireless earphone-nya sendiri, meski cara kerjanya sangat mirip seperti PodCase, di mana bagian atas casing menjadi rumah untuk kedua earphone.

Ascapepod

Earphone-nya dijuluki AscapePod, dan dari gambarnya, desainnya tampak cukup menarik. Tidak seperti AirPods, AscapePod mengemas eartip berbahan silikon, yang secara teori lebih sulit terlepas dari telinga. AscapePod juga memiliki semacam sirip di bagian atas guna semakin ‘mengunci’ posisinya di telinga, dan sama seperti eartip-nya, sirip ini pun terbuat dari bahan silikon serta hadir dalam tiga ukuran yang berbeda.

Kualitas suaranya didukung oleh driver 9 mm berbahan graphene, serta chip Qualcomm QCC5120 (Bluetooth 5.0) yang secara khusus dirancang untuk true wireless earphone dan menawarkan koneksi langsung dari ponsel ke kedua earpiece tanpa perantara. Secara keseluruhan, bodi earphone diklaim tahan air dan debu dengan sertifikasi IP56. Ascape pun tak lupa menyematkan tombol multifungsi di sisi earphone.

Ascape Audio AmpPack + AscapePod

Namun AscapePod ini baru sebagian dari cerita utuhnya, sebab masih ada battery case bernama AmpPack yang merupakan rumahnya. AmpPack yang mendukung wireless charging ini mengemas baterai sebesar 2.500 mAh, di mana 10%-nya disisihkan khusus untuk AscapePod. AscapePod sendiri diyakini bisa beroperasi sekitar 3 – 4,5 jam dalam sekali pengisian.

AmpPack tergolong tipis untuk ukuran battery case, namun saya tidak yakin mayoritas konsumen bisa menerima tonjolan di bagian depannya, yang merupakan slot untuk menancapkan AscapePod. Secara pribadi saya lebih suka dengan desain PodCase yang tonjolannya ditempatkan di belakang, tapi semua ini tentu kembali pada selera masing-masing.

Terlepas dari itu, AscapePod saat ini sudah memasarkan produknya lewat situs crowdfunding Kickstarter. Kombo AmpPack + AscapePod dihargai $149 ($100 lebih murah dari estimasi harga retail-nya), sedangkan AscapePod-nya saja dihargai $99 ($70 lebih murah dari harga retail-nya) bagi konsumen non-iPhone.

Cuma $25, PowerPod Case Hadirkan Wireless Charging pada Battery Case AirPods

Pada event peluncuran iPhone 8 dan iPhone X, Apple mengumumkan bahwa teknologi wireless charging nantinya juga akan merambah ke AirPods. Seperti yang kita tahu, battery case milik AirPods yang ada sekarang masih harus di-charge menggunakan kabel Lightning.

Solusi yang ditawarkan Apple nantinya adalah menjual battery case AirPods yang mendukung wireless charging secara terpisah. Harganya belum diketahui, tapi rumor yang beredar mengatakan sekitar $69. Nyaris separuh harga AirPods baru, dan ini hanya untuk case-nya saja.

Hal ini memotivasi seorang kreator bernama Sameer Bhutani untuk memikirkan solusi yang lebih ekonomis. Buah pemikirannya adalah PowerPod Case, semacam sleeve protektif yang sanggup memberikan kapabilitas wireless charging pada case standar AirPods yang ada sekarang.

PowerPod Case

Cukup selipkan case AirPods ke dalam PowerPod Case, lalu letakkan di atas Qi wireless charger untuk mengisi baterainya. Entah mengapa skenario AirPods di dalam case, dan di dalam case satu lagi ini mengingatkan saya pada film Inception.

PowerPod Case terbuat dari bahan silikon, sehingga bisa memberikan proteksi meski tidak sepenuhnya, sebab bagian atas case AirPods masih terekspos. Ini demi mempertahankan kepraktisannya, di mana case masih bisa dibuka dan AirPods di dalamnya masih bisa dikeluarkan dengan mudah tanpa perlu melepas PowerPod Case.

Video demonstrasinya di bawah juga menunjukkan bahwa PowerPod Case sama sekali tidak mengganggu fitur pairing instan yang ditawarkan AirPods. Namun yang terpenting, perangkat ini dihargai cuma $25 di Kickstarter (harga retail-nya diperkirakan berkisar $40), dan Anda tak perlu membuang case AirPods yang lama hanya karena ada yang baru yang mendukung wireless charging.

Ion360 U Adalah Battery Case Sekaligus Kamera 360 Derajat untuk iPhone 7 dan Galaxy S8

Kamera 360 derajat ada banyak macamnya. Salah satu yang paling populer adalah besutan Insta360, yang dapat beroperasi secara mandiri maupun dipasangkan ke smartphone. Kesinambungan kamera dengan smartphone memungkinkan pengguna untuk merekam video 360 derajat sekaligus menyiarkan hasilnya secara langsung ke media sosial.

Kini ada perangkat lain yang menawarkan premis serupa, hanya saja dalam wujud perpaduan battery case dan kamera. Namanya Ion360 U, dan ia kompatibel dengan Galaxy S8/S8+ dan iPhone 7/7 Plus. Casing dan kameranya terpisah, sehingga pengguna dapat menyimpan kameranya ketika tidak dibutuhkan.

Ion360 U dibekali sepasang kamera dengan lensa bersudut pandang masing-masing seluas 200 derajat. Berkat proses stitching otomatis, kamera dapat menghasilkan foto maupun video 360 derajat dalam resolusi 7,4 megapixel dan 4K 30 fps. Semua foto dan video akan disimpan ke memory ponsel, dan opsi live streaming ke YouTube atau Facebook pun juga tersedia.

Ion360 U

Pengembangnya bilang kalau aplikasi pendampingnya akan otomatis dibuka setiap kali pengguna memasangkan unit kameranya. Casing-nya sendiri mengemas baterai berkapasitas 1.300 mAh yang menjadi sumber tenaga dari unit kamera tersebut.

Secara keseluruhan, konsep yang ditawarkan Ion360 U terbilang menarik. Kendati demikian, banderol harga $300 menurut saya membuatnya sulit bersaing dengan kamera terbaru Insta360 yang juga dihargai sama persis dan lebih versatile di atas kertas – minus kemampuan untuk mengecas ponsel tentunya.

PodCase Adalah Battery Case untuk iPhone Sekaligus AirPods dari Pencipta Pebble

Berdimensi mungil dan benar-benar tanpa kabel, AirPods (maupun truly wireless earbud lainnya) merupakan salah satu gadget yang paling mudah hilang. Itulah mengapa AirPods harus dibawa bersama dengan carrying case-nya, yang ternyata juga berfungsi sebagai charger.

Masalahnya, case tersebut juga tidak jauh lebih besar dan mudah hilang atau tertinggal jika kita tidak teliti. Solusinya, kalau menurut Eric Migicovsky yang merupakan mantan pendiri Pebble, adalah sebuah battery case untuk iPhone dan AirPods sekaligus. Dari situ lahirlah PodCase.

Sebagai battery case, bagian belakang PodCase harus agak membusung demi menjadi rumah untuk baterai berdaya 2.500 mAh. Di bagian atasnya, tepatnya di sebelah lubang untuk kamera, ada tonjolan kecil beserta sepasang lubang ekstra yang dirancang untuk mengakomodasi AirPods.

PodCase

Pengembangnya bilang kalau PodCase mampu mengisi baterai iPhone 7 hingga penuh atau menyuplai daya kedua unit AirPods hingga sebanyak 40 kali. Untuk mengisi ulang PodCase sendiri, pengguna bisa memanfaatkan kabel USB-C. Memilih USB-C sejatinya merupakan keputusan yang cerdas mengingat pengguna jadi bisa mengisi ulang MacBook, iPhone 7 dan AirPods hanya dengan satu kabel saja.

PodCase merupakan proyek perdana Eric sejak Pebble diakuisisi oleh Fitbit. Di bawah startup baru bernama Nova Technology, Eric rupanya juga didampingi oleh sosok yang tak kalah berpengalaman, yaitu Allan Evans yang merupakan co-founder Avegant, serta Steve Johns selaku desainer senior Pebble.

Mengingat Pebble dan Avegant sama-sama memulai kiprahnya di platform crowdfunding Kickstarter, wajar jadinya apabila PodCase menempuh jalur yang sama. Konsumen yang tertarik bisa memesannya seharga $79, sedangkan harga retail-nya diperkirakan berkisar $99 – tersedia varian untuk iPhone 7 dan 7 Plus.

Setelah Galaxy S8, Mophie Luncurkan Battery Case untuk Pixel XL

Setelah meluncurkan battery case untuk Galaxy S8 dan S8 Plus, Mophie kini beralih ke perangkat lain yang tak kalah populer, yakni Google Pixel XL. Entah apa alasannya, namun Mophie memutuskan untuk merilis versi Pixel XL-nya saja, padahal mereka menyiapkan dua versi untuk handset Samsung sebelumnya.

Seperti biasa, di dalam casing protektif tersebut tersimpan baterai rechargeable dengan kapasitas 2.950 mAh, sanggup memperpanjang waktu bicara hingga lebih dari 50 jam kalau kata Mophie sendiri. Mophie pun tak lupa menyematkan tombol untuk mengaktifkan dan menonaktifkan charging kapanpun pengguna mau.

Sama seperti versi untuk S8 dan S8 Plus, Juice Pack untuk Pixel XL ini turut dilengkapi port USB-C. Dan ketika kabel charger disambungkan selagi perangkat dalam casing, maka charging akan diprioritaskan untuk sang perangkat terlebih dulu sebelum kemudian casing-nya yang diisi ulang.

Wireless charging boleh absen dari Pixel XL, tapi tidak demikian pada casing ini / Mophie
Wireless charging boleh absen dari Pixel XL, tapi tidak demikian pada casing ini / Mophie

Terakhir dan yang paling menarik, battery case ini dapat mengobati salah satu kekecewaan terbesar pengguna Pixel XL, yakni absennya wireless charging pada smartphone unggulan Google tersebut. Selain menggunakan kabel seperti biasa, casing ini juga bisa diisi ulang menggunakan Qi wireless charger apapun.

Juice Pack untuk Pixel XL ini sekarang sudah dipasarkan lewat situs Mophie seharga $100.

Sumber: The Verge.

Mophie Luncurkan Battery Case untuk Galaxy S8 dan S8 Plus

Layar merupakan salah satu komponen yang paling rakus daya pada smartphone. Semakin besar dan semakin tinggi resolusi layar sebuah ponsel, semakin boros pula baterainya. Galaxy S8 dan S8 Plus dengan layar masifnya tidak luput dari masalah ini, dan kalau Anda merasa power bank kurang praktis, battery case mungkin bisa menjadi alternatif yang lebih ideal.

Produsen aksesori ternama, Mophie, baru saja merilis battery case khusus untuk Galaxy S8 dan S8 Plus. Selain tentunya memberikan proteksi terhadap bodi serba kaca milik handset unggulan Samsung tersebut, casing ini juga akan menyuplai daya ekstra sebesar 2.950 mAh – 3.300 mAh untuk varian S8 Plus.

Secara fisik, casing ini memiliki dimensi 73,3 x 160 x 17,6 mm, dengan bobot sekitar 105 gram. Charging-nya mengandalkan sambungan USB-C, namun yang menarik adalah bagaimana casing ini akan memprioritaskan baterai milik ponsel Anda terlebih dulu setiap kali di-charge bersama-sama.

Tidak kalah menarik adalah kompatibilitas casing ini dengan Qi wireless charger apapun, termasuk keluaran Samsung sendiri – meskipun charging-nya hanya berlangsung dalam kecepatan standar. Andai Anda punya Mophie Charge Force, charging bakal jadi lebih praktis karena casing dapat menempel via magnet.

Buat pengguna Galaxy S8 dan S8 Plus yang tertarik, Mophie sekarang sudah memasarkan battery case ini seharga $100.

Sumber: The Verge.

Casing Ini Siap Berikan 12 Jam Daya Baterai Ekstra pada Nintendo Switch

Hype yang menyelimuti Nintendo Switch begitu besar. Wajar mengingat perangkat ini dibuat oleh brand di balik salah satu console paling legendaris. Namun tentu saja bukan cuma itu alasannya, premis yang ditawarkan sangat menarik: satu perangkat untuk bermain di rumah sekaligus di luar rumah.

Kendati demikian, baterainya tidak mungkin bisa bertahan terlalu lama. Enam jam kalau menurut klaim Nintendo, dan ini juga bergantung pada game yang dimainkan. Untuk Zelda: Breath of the Wild yang cukup menuntut, Switch diperkirakan hanya bisa bertahan selama kurang lebih tiga jam.

Keterbatasan daya baterai ini tentu saja bisa menjadi masalah ketika, misalnya, kita sedang berada di pesawat dalam penerbangan berdurasi lebih dari tiga jam. Kalau itu yang Anda takutkan, aksesori bernama SwitchCharge ini bisa menjadi solusi yang efektif.

Indikator LED-nya akan berkedip merah ketika baterai SwitchCharge menipis / InDemand Design
Indikator LED-nya akan berkedip merah ketika baterai SwitchCharge menipis / InDemand Design

Seperti yang sudah bisa ditebak dari namanya, SwitchCharge merupakan sebuah battery case yang secara spesifik didesain untuk Nintendo Switch. Berbekal baterai sebesar 12.000 mAh, ia diklaim bisa menyuguhkan hingga 12 jam daya baterai ekstra – sekali lagi bisa lebih atau kurang tergantung game yang dimainkan.

Semua ini dikemas dalam paket yang elegan, dengan material plastik ABS yang siap memberikan proteksi ekstra. Dimensinya juga tidak kelewat besar, dengan tebal hanya 26 mm dan bobot sekitar 390 gram; worth seandainya benar-benar bisa memperpanjang daya tahan baterainya sampai lebih dari dua kali lipat.

Kickstand milik SwitchCharge diyakini lebih superior ketimbang bawaan Switch sendiri / InDemand Design
Kickstand milik SwitchCharge diyakini lebih superior ketimbang bawaan Switch sendiri / InDemand Design

Namun fungsionalitas SwitchCharge rupanya masih berlanjut, dimana panel belakangnya dihuni oleh sebuah kickstand dan sepasang slot game card ekstra. Pihak pengembangnya yakin kickstand ini lebih superior ketimbang bawaan Switch sendiri.

Sampai sebulan ke depan, SwitchCharge akan dipasarkan lewat situs crowdfunding Indiegogo. Harga paling murahnya saat ini adlaah $85, sedangkan retail-nya diperkirakan berkisar $130.

Moment Luncurkan Battery Case untuk iPhone 7 dengan Fokus pada Aspek Fotografi

Masih ingat dengan Moment Case, perpaduan casing dan lensa yang ditujukan buat para iPhoneographer sejati? Pengembangnya baru-baru ini kembali ke Kickstarter untuk menawarkan tiga produk baru sekaligus: Battery Photo Case, Photo Case dan lensa wide-angle baru.

Battery Photo Case sejatinya merupakan evolusi dari casing inovatif Moment. Casing ini masih mengandalkan sebuah tombol shutter fisik yang punya cara kerja seperti tombol milik kamera (bisa ditahan untuk menetapkan fokus), namun kini tidak lagi mengandalkan Bluetooth, melainkan konektor Lightning sehingga kompatibel dengan aplikasi kamera bawaan iPhone.

Tombol shutter pada Moment Battery Photo Case kini tak lagi memerlukan koneksi Bluetooth / Moment
Tombol shutter pada Moment Battery Photo Case kini tak lagi memerlukan koneksi Bluetooth / Moment

Pembaruan lain tentu saja adalah baterai berkapasitas 2.500 mAh untuk varian iPhone 7 dan 3.500 mAh untuk iPhone 7 Plus. Dimensinya cukup tipis untuk ukuran battery case – Moment bahkan tak segan menyebut casing-nya lebih tipis dari milik Mophie yang berkapasitas sama.

Bahannya terbuat dari kombinasi plastik dan karet, memberikan proteksi yang cukup sekaligus grip yang mantap saat dipakai untuk memotret. Mekanisme pemasangan lensanya juga telah disederhanakan, dimana pengguna hanya perlu memutar lensa hingga mendengar bunyi klik.

Moment Photo Case pada dasarnya merupakan casing ramping biasa yang kompatibel dengan lensa buatan Moment / Moment
Moment Photo Case pada dasarnya merupakan casing ramping biasa yang kompatibel dengan lensa buatan Moment / Moment

Produk yang kedua, yakni Photo Case, pada dasarnya merupakan casing biasa berukuran tipis yang bisa dipasangi lensa-lensa buatan Moment. Casing ini ditujukan bagi mereka yang tidak memerlukan tombol shutter fisik, dan sebagai bonus, sisi belakangnya dilapisi kayu guna memantapkan genggaman.

Terakhir, lensa wide-angle terbaru dari Moment diklaim sebagai yang terbaik yang pernah mereka buat. Lensa 18 mm ini mengadopsi desain aspherical 6 elemen untuk memastikan hasil foto yang tajam dari ujung ke ujung meski mengambil dalam aperture terbesarnya, yaitu f/1.8.

Soal harga, Moment Battery Photo Case akan dibanderol $99, sedangkan Photo Case hanya $30. Tentu saja, apabila Anda memutuskan untuk menjadi backer di kampanye Kickstarter-nya, Anda bisa mendapatkan potongan harga yang lumayan.

Sumber: The Verge.