Tag Archives: BeoPlay

Beoplay EQ Ialah TWS Berteknologi ANC Pertama dari Bang & Olufsen

Bang & Olufsen tidaklah asing dengan teknologi active noise cancellation (ANC). Mereka juga sudah sangat familier dengan kategori TWS selama beberapa tahun. Kendati demikian, B&O rupanya belum pernah mengombinasikan kedua hal tersebut.

Perangkat bernama Beoplay EQ berikut ini adalah TWS berteknologi ANC pertama besutan B&O. Dalam menjalani debutnya di kategori ini, B&O tampaknya ingin tampil all-out. Ini dibuktikan lewat penggunaan sebuah chip khusus yang sepenuhnya didedikasikan untuk mewujudkan fitur ANC pada Beoplay EQ, kurang lebih sama seperti teknik yang diterapkan TWS unggulan Sony.

ANC yang Beoplay EQ hadirkan juga bersifat adaptif. Artinya, seberapa agresif perangkat memblokir suara luar bakal disesuaikan secara otomatis berdasarkan kondisi di sekitar. Fitur transparency mode yang punya cara kerja berkebalikan dari ANC pun turut tersedia. Secara total, Beoplay EQ mengemas enam buah mikrofon (tiga di kiri, tiga di kanan), dan semuanya punya peran dalam merealisasikan fitur ANC sekaligus transparency mode ini.

Perihal kualitas suara, Beoplay EQ mengandalkan driver baru berjenis electro-dynamic yang memiliki diameter 6,88 mm. Perangkat dibekali konektivitas Bluetooth 5.2, lengkap beserta dukungan codec aptX Adaptive. Karakter suara yang dihasilkannya bisa disesuaikan dengan selera pengguna masing-masing melalui sebuah aplikasi pendamping.

Semua itu dikemas dalam desain premium dengan bobot tidak lebih dari 8 gram per earpiece. Sisi luarnya terbuat dari bahan aluminium, serta mendukung kontrol sentuh demi memudahkan pengoperasian. Bahkan charging case-nya pun juga dibentuk dari material aluminium. Sertifikasi IP54 memastikan perangkat dapat tetap bekerja secara normal meski pengguna tengah diguyur hujan.

Dalam sekali pengisian, Beoplay EQ diyakini mampu beroperasi selama 6,5 jam nonstop, atau sampai 7,5 jam kalau fitur ANC-nya dimatikan. Bila dikombinasikan dengan charging case-nya, total daya tahan baterainya berada di kisaran 20 jam. Selain via kabel USB-C, case-nya ini juga dapat diisi ulang menggunakan Qi wireless charger.

Seperti yang sudah bisa kita tebak dari B&O, harga Beoplay EQ jauh dari kata murah: $399. Perangkat rencananya akan dipasarkan mulai tanggal 19 Agustus mendatang. Di samping warna hitam, B&O juga menyediakan pilihan warna agak keemasan.

Sumber: Engadget.

Bang & Olufsen Luncurkan Gaming Headset Pertamanya, Harganya Setara Xbox Series X

Apa jadinya ketika brand audiophile sekelas Bang & Olufsen memberanikan diri untuk terjun ke ranah gaming headset? Jawabannya adalah sebuah headset nirkabel bernama Beoplay Portal. Ya, ini merupakan gaming headset perdana B&O sejak perusahaan tersebut didirikan oleh Camillo Bang dan Svend Olufsen di tahun 1925.

Kalau saya tidak bilang, saya yakin Anda tidak akan menyangka bahwa perangkat ini merupakan sebuah headset yang ditujukan untuk kalangan gamer. Desainnya sama sekali tidak ada kesan gaming-nya, dan sepintas memang langsung kelihatan sama mewahnya seperti deretan headphone lain besutan B&O.

Mulai dari konstruksi berbahan aluminium sampai kulit domba asli yang membalut bantalan memory foam-nya, hampir semua bagian dari perangkat ini tampak sekaligus terkesan premium. Di saat yang sama, B&O juga tetap memperhatikan faktor kenyamanan; bagian headband-nya dilapisi kain yang terbuat dari serat bambu, dan bobot keseluruhan perangkat juga tidak lebih dari 282 gram — termasuk ringan untuk ukuran gaming headset.

Beoplay Portal dikembangkan sebagai bagian dari program “Designed for Xbox”. Itu berarti ia harus bisa disambungkan ke console Xbox secara seamless menggunakan protokol Xbox Wireless (2,4 GHz). Kalau punya adaptor Xbox Wireless, headset ini juga dapat dihubungkan secara nirkabel ke PC.

Alternatifnya, Beoplay Portal juga menawarkan konektivitas Bluetooth 5.1, lengkap dengan dukungan codec aptX Adaptive. Koneksi via kabel pun juga didukung, baik menggunakan kabel audio 3,5 mm maupun kabel USB-C. Kalau disambungkan ke PC via USB-C, otomatis baterainya juga akan terisi.

Di balik masing-masing earcup-nya, bernaung dynamic driver dengan diameter sebesar 40 mm. Headset ini juga mengunggulkan teknologi active noise cancellation (ANC) yang bersifat adaptif, tidak ketinggalan juga dukungan Dolby Atmos demi menyajikan efek suara surround secara virtual. Untuk mengoperasikan headset ini, pengguna bisa memanfaatkan perpaduan panel sentuh di sisi luar earcup beserta sejumlah tombol dan tuas.

Satu hal yang cukup unik dari Beoplay Portal adalah fitur bernama Own Voice, yang menurut B&O memungkinkan pengguna untuk mendengar suaranya sendiri dengan jelas ketika sedang berbicara. Yang mungkin terkesan agak aneh adalah fakta bahwa headset ini mengandalkan mikrofon beam-forming yang terintegrasi ketimbang boom mic.

Dalam sekali pengecasan, baterai Beoplay Portal diperkirakan bisa bertahan selama 12 jam pemakaian kalau terhubung via Xbox Wireless dan ANC-nya menyala terus. Kalau cuma terhubung via Bluetooth, daya tahan baterainya bisa dilipatgandakan menjadi 24 jam, setara dengan yang ditawarkan kebanyakan headphone noise-cancelling — kecuali bikinan B&O yang berada di kelas tersendiri soal ini.

Di Amerika Serikat, Beoplay Portal rencananya akan dijual dengan harga $499 — ya, harga yang sama persis seperti banderol Xbox Series X itu sendiri. Gaming headset mungkin tidak seharusnya semahal ini. Namun dengan desain semewah ini, ditambah lagi konektivitas Bluetooth, mungkin Beoplay Portal lebih pantas dikelompokkan sebagai headphone noise-cancelling berkonektivitas wireless yang kebetulan juga sangat kapabel untuk keperluan gaming.

Sumber: What Hi-Fi.

Beoplay E8 3rd Gen Lebih Kecil tapi Baterainya Lebih Awet dari Pendahulunya

CES 2020 belum lama ini menjadi saksi atas lahirnya seabrek true wireless earphone baru. Meski sedikit terlambat dibanding yang lain, bukan berarti Bang & Olufsen tidak punya penawaran baru untuk tahun ini. Dedengkot audio asal Denmark itu baru saja memperkenalkan generasi ketiga dari true wireless earphone-nya, Beoplay E8.

Dibandingkan iterasi keduanya yang dirilis tahun lalu, Beoplay E8 3rd Gen menyuguhkan peningkatan dramatis di sektor baterai. Dalam sekali pengisian, ia bisa beroperasi hingga 7 jam pemakaian, sedangkan charging case-nya siap menyuplai daya ekstra setara 28 jam pemakaian (nyaris dua kali lipat sebelumnya).

Beoplay E8 3rd Gen

Hebatnya lagi, ini dapat dicapai lewat dimensi perangkat yang lebih ringkas. Ya, dilihat dari gambarnya saja, Beoplay E8 3rd Gen sudah tampak lebih mungil ketimbang dua pendahulunya; hingga 17 persen lebih kecil kalau kata B&O, dengan bobot masing-masing earpiece cuma 5,8 gram. Bentuk kedua earpiece-nya kini benar-benar membulat, tidak lagi menyerupai telur seperti sebelumnya.

Bagaimana bisa lebih kecil tapi baterainya lebih awet? Itu dikarenakan Beoplay E8 3rd Gen sudah mengandalkan Bluetooth 5.1 sebagai konektivitasnya, yang memang lebih irit daya dibanding Bluetooth 5.0, serta dapat tersambung secara lebih cepat. Dukungan codec aptX pun tak lupa B&O sematkan pada perangkat ini.

Beoplay E8 3rd Gen

Satu fitur yang masih absen adalah active noise cancellation (ANC), fitur yang menjadi andalan AirPods Pro dan sejumlah true wireless earphone lain. Meski begitu, Beoplay E8 3rd Gen dapat menangkap suara dengan lebih jernih berkat empat buah mikrofon (sebelumnya cuma dua), dan ini diklaim juga menyempurnakan kinerja Transparency Mode, fitur untuk membiarkan suara luar masuk dengan menyentuh earpiece.

Selebihnya, Beoplay E8 3rd Gen tetap mempertahankan keunggulan pendahulunya, termasuk charging case yang kompatibel dengan Qi wireless charger (dijual terpisah) di samping sambungan USB-C. Harganya juga masih sama persis, $350 saat dipasarkan mulai pertengahan Februari nanti.

Via: SlashGear.

Beoplay H4 2nd Gen Hadirkan Penyempurnaan Desain dan Dukungan Voice Assistant dalam Harga yang Sama

$300 merupakan harga yang cukup tinggi untuk sebuah headphone Bluetooth. Namun kalau yang dibahas adalah Bang & Olufsen, banderol tersebut termasuk salah satu yang paling terjangkau dari seluruh penawarannya. Perangkat yang saya maksud adalah Beoplay H4 yang dirilis dua tahun lalu, dan B&O rupanya baru saja meluncurkan versi anyarnya.

Sepintas, desain headphone tipe over-ear ini tampak tidak berbeda dari pendahulunya. Beoplay H4 generasi kedua masih mengadopsi rancangan yang sama selagi memadukan sejumlah material premium (aluminium, stainless steel dan kulit asli). Meski demikian, ada sejumlah revisi yang membuat penampilannya jadi makin sleek.

Beoplay H4 2nd Gen

Yang paling kentara adalah kabel braided yang menyambung dari bagian earcup ke headband, yang pada versi barunya ini nyaris tidak kelihatan. Penutup aluminium di sisi luar earcup-nya kini juga lebih menonjol, mengikuti gaya desain yang dianut sejumlah penawaran lain B&O yang dihargai lebih mahal.

Deretan tombol pengoperasiannya juga turut disempurnakan, akan tetapi yang paling signifikan adalah penambahan sebuah tombol baru untuk memanggil voice assistant di ponsel. Ya, Beoplay H4 2nd Gen siap menjadi perantara Anda dan Siri (atau Google Assistant), dan B&O juga memastikan suara Anda bisa ditangkap dengan jelas berkat sebuah mic ekstra yang posisinya diyakini sangat optimal.

Beoplay H4 2nd Gen

Fitur lain yang sepele namun masih cukup berperan adalah dukungan aptX Low Latency, yang dirancang untuk memastikan agar audio dan video selalu sinkron. Soal baterai, Beoplay H4 2nd Gen masih mempertahankan daya tahan 19 jam pemakaian seperti pendahulunya, akan tetapi charging-nya sekarang sudah mengandalkan sambungan USB-C.

Juga tidak diubah adalah banderol harganya. Beoplay H4 2nd Gen tetap dihargai $300, dan tetap merupakan salah satu penawaran paling terjangkau dari portofolio headphone wireless B&O.

Sumber: Trusted Reviews.

B&O Benahi True Wireless Earphone-nya dengan Case yang Mendukung Wireless Charging

Bang & Olufsen mengawali tahun yang baru ini dengan memperbarui true wireless earphone bikinannya, Beoplay E8, yang dirilis pada tahun 2017 lalu. Kalau melihat penampilan luarnya, tampak hampir tidak ada yang berubah, dan kenyataannya pembaruan yang dibawa terbilang minor, sehingga wajar apabila B&O menamainya Beoplay E8 2.0.

Namun kalau kita amati, ada yang sedikit berbeda dari charging case-nya. Bukan motif luarnya saja yang berubah, tapi case ini sekarang sudah mendukung fitur wireless charging, dan B&O pun tak lupa menawarkan charging pad 10 W terpisah yang terkesan premium berkat penggunaan material aluminium dan kulit asli.

Saat tidak ada akses ke wireless charger, case-nya masih bisa diisi ulang menggunakan kabel seperti biasa, dan kabar baiknya colokannya kini sudah menggunakan USB-C. Kalau sebelumnya charging case-nya hanya bisa menyuplai 12 jam daya baterai ekstra, sekarang angkanya meningkat menjadi 16 jam, dan pengguna bisa memantau sisa baterainya lewat indikator LED yang ada.

Beoplay E8 2.0

Selebihnya, masih belum ada konfirmasi apakah unit earphone-nya sendiri ikut menerima pembaruan. Bisa jadi jeroannya sama persis seperti sebelumnya, meski itu tak bisa dilihat sebagai poin minus kalau mempertimbangkan reputasi B&O selama ini.

Yang disayangkan, perubahan minor ini harus ditebus dengan harga yang lebih mahal. B&O bakal memasarkan Beoplay E8 2.0 mulai pertengahan Februari mendatang seharga $350, $50 lebih mahal dari pendahulunya.

Mereka yang sudah terlanjur membeli Beoplay E8 generasi pertama sebenarnya bisa sedikit menghemat dengan hanya membeli charging case barunya saja, tapi itu pun harganya dipatok $200, dan sejauh ini juga belum ada info mengenai harga wireless charging pad premiumnya itu tadi.

Sumber: The Verge.

Bersama Line, B&O Luncurkan Speaker Bluetooth Beoplay P2 Brown Limited Edition

Line memang bukan aplikasi pesan instan yang paling populer, akan tetapi mereka sukses menyulap karakter-karakter bikinannya (Line Friends) menjadi franchise baru di industri merchandise. Popularitasnya bahkan akhirnya sukses menghasilkan produk edisi spesial macam drone DJI Spark ‘berwajah’ Brown yang dirilis bulan Agustus lalu.

Namun sebelum DJI merilis Spark edisi karakter Line Friends lain, Brown rupanya masih ingin menjadi pusat perhatian, tapi di segmen lain. Kolaborasi kali ini adalah antara Line dan Bang & Olufsen, yang pada akhirnya melahirkan Beoplay P2 Brown Limited Edition.

Beoplay P2 Brown Limited Edition

Dari namanya sudah kelihatan bahwa ini merupakan edisi khusus dari speaker Bluetooth Beoplay P2 yang diluncurkan setahun lalu. P2 merupakan speaker wireless terkecil B&O yang tersedia dalam berbagai pilihan warna, sehingga menyulapnya menjadi lebih ceria dan lebih berkarisma lagi merupakan langkah yang rasional.

Fitur maupun spesifikasinya sama persis, dan perbedaannya murni hanya di aspek estetika saja. Wajah si Brown di sini bukannya terpampang pada bodi perangkat, melainkan berwujud gantungan pada talinya, plus ada juga sketsa kecil wajahnya yang di-deboss ke carrying case berbahan kulit milik perangkat.

Beoplay P2 Brown Limited Edition

Rencananya, Beoplay P2 Brown Limited Edition akan dipasarkan mulai 4 Oktober mendatang, tapi kuantitasnya dibatasi 5.000 unit saja, dan sayangnya cuma di Hong Kong, Tiongkok, Taiwan, Korea, Jepang dan Amerika Serikat saja. Harganya tidak disebutkan, tapi semestinya sama seperti Beoplay P2 standar, yaitu $169.

Usai melihat DJI Spark dan sekarang Beoplay P2 edisi spesial ini, kita sejatinya bisa mengamati pola dan menebak gadget apa lagi ke depannya yang bakal dibuatkan edisi Line Friends-nya. Pada dasarnya gadget tersebut harus tinggi nilai lifestyle-nya, serta dari awal ditawarkan dalam sejumlah pilihan warna.

Sumber: Line via SlashGear.

Beoplay E6 Sempurnakan Sejumlah Aspek Earphone Wireless Perdana B&O

Bang & Olufsen merilis earphone wireless perdananya yang bernama Beoplay H5 dua tahun silam. Di IFA 2018, pabrikan asal Denmark tersebut sudah menyiapkan penerusnya, yakni Beoplay E6 – entah kenapa namanya bukan H6, dan konsumen pasti akan sedikit bingung mengingat ada Beoplay E8 yang merupakan true wireless earphone.

Secara estetika, E6 tampak mirip seperti H5. Satu-satunya hal yang membedakan adalah adanya sebilah sirip kecil yang akan membantu E6 ‘mencengkeram’ telinga pengguna dengan lebih baik. Ini penting mengingat E6 tahan cipratan air dan debu, sehingga saat dipakai sambil berolahraga pun ia tidak akan mudah terlepas dari telinga pengguna.

Bang & Olufsen Beoplay E6

Selebihnya, Anda akan menjumpai desain yang nyaris identik. Kabelnya masih terbuat dari bahan yang mirip seperti tali sepatu sneakers, akan tetapi remote-nya telah sedikit direvisi, kini mengemas tiga tombol aluminium yang lebih terasa taktil sekaligus tentu saja lebih tahan lama – remote ini juga dapat digunakan untuk memanggil Google Assistant ataupun Siri.

Juga baru untuk E6 adalah charger tipe snap-on. Charger-nya ini tinggal ditempelkan ke unit baterai yang ada di tengah-tengah kabel, sehingga pengguna tetap bisa memakai E6 selagi baterainya diisi ulang. Perlu dicatat, selagi di-charge, E6 bukannya bisa Anda bawa ke mana-mana, sebab charger-nya masih harus tersambung ke adaptor listrik, kecuali Anda sudah sedia power bank.

Bang & Olufsen Beoplay E6

Baterainya sendiri diklaim dapat bertahan sampai lima jam pemakaian, sedangkan charging-nya butuh waktu sekitar dua jam. Satu hal yang disayangkan, konektivitas yang digunakan belum Bluetooth 5.0, melainkan masih Bluetooth 4.2, meski tersedia dukungan atas codec AAC.

Bang & Olufsen Beoplay E6

B&O sepertinya tidak mengutak-utik kinerja audio earphone ini. Kendati demikian, konsumen masih bisa menyesuaikan karakter suaranya melalui aplikasi pendamping yang tersedia di ponsel. Saat sedang tidak digunakan, kedua earpiece-nya tinggal Anda tempelkan (magnetik) sehingga membentuk kalung, dan E6 otomatis akan langsung mati.

Saat ini Beoplay E6 sudah dipasarkan seharga $299, naik $50 dari H5, dan yang agak mengejutkan, setara dengan Beoplay E8 yang merupakan true wireless earphone. Pilihan warna yang tersedia ada tiga: hitam, “Sand” dan “Dark Plum”.

Sumber: CNET.

B&O Luncurkan Speaker Portable Berdesain Premium Baru, Beoplay P6

Bang & Olufsen kembali memperkenalkan speaker portable berdesain premium, Beoplay P6. Ia memang tidak semungil Beoplay P2 yang dirilis tahun lalu, tapi masih mudah sekali dibawa-bawa, dan yang pasti menawarkan kualitas suara yang lebih superior berkat dimensinya yang lebih besar.

Seperti biasa, desain merupakan prioritas utama ketika membahas produk keluaran B&O. Rangkanya terbuat dari aluminium, dengan grille di kedua sisi yang mengindikasikan kesanggupannya mendistribusikan suara secara 360 derajat. Kesan elegan makin diperkuat oleh kehadiran strap berbahan kulit di salah satu sisinya.

Beoplay P6

Menengok ke bagian atasnya, tampak sederet tombol pengoperasian yang menyatu dengan kerangka tubuhnya. Meski begitu, B&O memastikan sensasi taktil yang berkesan ketika tombol ditekan, dan desainnya ini mengambil inspirasi dari receiver legendaris Beomaster 8000.

Tepat di tengah-tengah deretan tombol tersebut bernaung sebuah tombol multi-fungsi, yang bisa dipakai untuk play/pause, menerima panggilan telepon, memanggil Siri atau Google Assistant, maupun mengganti preset equalizer. Semuanya tinggal dikustomisasi melalui aplikasi pendampingnya di ponsel.

Beoplay P6

Dari segi teknis, Beoplay P6 ditenagai oleh tiga amplifier sekaligus: satu Class-D berkapasitas 36 W untuk woofer, dan dua sisanya Class-D 30 W. Digabungkan semuanya, P6 sanggup menghasilkan output berdaya total 215 W, cukup mengesankan kalau melihat dimensinya yang cuma 170 x 130 x 68 mm, dengan bobot 1 kg.

Beoplay P6 dibekali baterai berkapasitas 2.600 mAh, yang diperkirakan bisa bertahan sampai 16 jam penggunaan dalam satu kali charge. Patut diapresiasi juga adalah penggunaan USB-C sebagai konektor charging-nya, dan secara keseluruhan bodi P6 tahan cipratan air maupun debu dengan sertifikasi IP54.

B&O berencana memasarkan Beoplay P6 mulai 23 April seharga $399. Pilihan warna yang tersedia ada dua: hitam dan silver dengan aksen beige.

Sumber: B&O.

Bang & Olufsen Ramaikan CES 2018 dengan Dua Headphone Bluetooth Baru

Sudah cukup lama sejak Bang & Olufsen terakhir meluncurkan headphone Bluetooth. September lalu, mereka malah ikut meramaikan tren truly wireless earphone. Namun B&O tentunya belum lupa dengan segmen headphone premium berkonektivitas wireless. Pada kenyataannya, mereka merilis dua headphone Bluetooth sekaligus di CES 2018.

Keduanya adalah Beoplay H9i dan Beoplay H8i, masing-masing merupakan suksesor dari Beoplay H9 yang bertipe over-ear dan Beoplay H8 yang bertipe on-ear. Meski sepintas penampilannya tidak berubah, B&O sebenarnya sudah menerapkan sejumlah pembaruan yang pengaruhnya cukup signifikan.

Beoplay H9i

Sama seperti sebelumnya, noise cancelling aktif tetap menjadi sajian utama pada H9i dan H8i, akan tetapi B&O mengklaim bahwa kinerjanya kini bakal lebih efektif dalam memblokir celotehan orang-orang di sekitar pengguna. Saat diperlukan, pengguna bisa langsung menyetop jalannya musik dan mematikan noise cancelling dengan satu gesture saja.

Tidak kalah menarik adalah fitur bernama Proximity Mode. Berkat fitur ini, musik akan otomatis dihentikan ketika pengguna melepas headphone dari kepalanya, demikian pula sebaliknya.

Beoplay H8i / Bang & Olufsen
Beoplay H8i / Bang & Olufsen

Untuk Beoplay H9i, B&O memutuskan untuk sedikit menciutkan ukuran bantalan telinganya, serta menambahkan bass port untuk menyempurnakan kualitas suaranya, terutama di frekuensi rendah. Daya tahan baterainya juga ikut ditingkatkan, kini bisa bertahan selama 18 jam penggunaan.

Beoplay H8i di sisi lain tak lagi mengandalkan pengoperasian berbasis panel sentuh, melainkan deretan tombol fisik pada kedua earcup-nya. Daya tahan baterainya malah lebih dewa lagi, sampai 30 jam meski noise cancelling terus aktif.

Keduanya bakal dipasarkan mulai tanggal 25 Januari mendatang. Beoplay H9i dihargai $499, sedangkan H8i $399. Pilihan warnanya hanya ada dua: hitam atau cokelat muda.

Sumber: Trusted Reviews.

Bang & Olufsen Luncurkan Speaker Multi-Room Terkecil dan Termurahnya, Beoplay M3

Bang & Olufsen kembali merilis speaker wireless yang cukup menarik. Dinamai Beoplay M3, ia merupakan speaker wireless rumahan terkecil dari sang ahli audio asal Denmark. Saya bilang “rumahan” karena speaker ini tidak termasuk kategori portable yang dapat beroperasi dengan baterai – di kategori itu masih ada yang lebih mungil lagi, yakni Beoplay P2.

Seperti biasa, desain merupakan salah satu aspek yang selalu ditonjolkan oleh B&O. Bodi aluminium M3 memiliki dimensi 11 x 15 x 14 cm, dengan bobot sekitar 1,46 kg. Di salah satu sisinya, terpasang grille berbahan wol premium, tapi konsumen juga bisa memilih yang berbahan aluminium kalau mau.

Di balik grille tersebut, tertanam sebuah woofer berdiameter 3,75 inci dan tweeter 3/4 inci, dengan rentang frekuensi 65 – 22.000 Hz. Masing-masing ditenagai oleh amplifier Class D berdaya 40 watt, sehingga mengisi satu ruangan bukanlah problem besar buatnya.

Beoplay M3

Konektivitas wireless-nya mengandalkan Bluetooth 4.2 dan Wi-Fi AC, dan streaming via AirPlay maupun Chromecast pun turut didukung. Yang menarik, M3 rupanya juga dapat dijadikan bagian dari setup multi-room bersama lini Beoplay lain, spesifiknya A6, A9 dan M5.

Tombol kontrol pada M3 tergolong minimalis, tapi pengguna masih memiliki opsi yang lebih lengkap melalui aplikasi pendamping Beoplay di smartphone, termasuk untuk menyesuaikan profil suaranya dengan selera masing-masing.

Namun yang membuat Beoplay M3 terdengar begitu menggiurkan adalah harganya. Dengan banderol $299, harganya cuma separuh harga Beoplay M5, sekaligus menjadikannya sebagai speaker multi-room termurah dari B&O.

Sumber: SlashGear dan Bang & Olufsen.