Tag Archives: Beres

Hadirkan Penyedia Jasa Terverifikasi, Layanan Penyedia Jasa Beres Luncurkan “Beres Direct”

Setelah beroperasi di negara Malaysia, Singapura dan Filipina, akhir Febuari 2016 lalu, Kaodim, penyedia layanan jasa di Malaysia, membuka kantor perwakilannya di Indonesia dengan nama Beres. Beres mengklaim telah mengalami peningkatan jumlah pengguna yang cukup pesat. Jumlah permintaan kerja harian juga meningkat hingga 20 kali hanya sekitar 1 minggu setelah diluncurkan.

Dibandingkan dengan negara lainnya, Indonesia merupakan negara yang mengalami perkembangan yang cukup baik. Ke depannya Beres juga akan menambah jenis jasa dan memperluas cakupan area jasa di kota-kota di Indonesia.

“Beberapa upaya kami di media sosial juga berhasil menjangkau kurang lebih 2 juta orang dalam waktu beberapa hari, dengan ratusan komentar dan interaksi dari publik. Hal ini menandakan jumlah permintaan yang besar, dan kami yakin bahwa solusi yang ditawarkan oleh Beres.id adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia,” kata Country Manager Beres.id Jeffri Cheong kepada DailySocial.

Luncurkan sistem Beres Direct

Beres.id memberikan kebebasan sepenuhnya kepada pelanggan untuk menentukan pilihan. Pengguna jasa dapat membandingkan dan menentukan penyedia jasa terbaik sesuai kebutuhan mereka. Jasa-jasa populer Beres mencakup jasa service AC, cleaning service, tukang pipa, kontraktor renovasi, pertukangan, jasa pindah rumah, dan sebagainya.

“Kami juga telah meluncurkan sistem Beres Direct, yaitu cara untuk menyewa penyedia jasa berkualitas dan terverifikasi dengan tarif harga tetap, tanpa perbandingan harga untuk jasa service AC,” kata Jeffri.

Dengan Beres Direct semua penyedia jasa yang dibutuhkan oleh pengguna sudah melalui proses penyaringan terlebih dahulu oleh Beres, sehingga hanya mitra yang paling tepat saja yang kemudian direkomendasikan kepada pengguna sesuai dengan kebutuhan.

Sebagai platform yang menyediakan jasa lengkap untuk kawasan Jabodetabek, Beres selama ini kerap dimanfaatkan oleh mereka yang memiliki keahlian dan masuk dalam kategori yang ada di beres sebagai peluang untuk bekerja. Hal tersebut diungkapkan oleh Jeffri, dilihat dari latar belakang dan banyaknya para penyedia jasa yang mendaftarkan ke Beres. Selain mengakuisisi pengguna dan penyedia jasa, Beres juga menjalin kemitraan dengan beberapa startup di Indonesia.

“Sepanjang tahun, 2016 kami telah melakukan partnership dengan beberapa platform, seperti Orami, Honestbee, Rumah123 dan Sepulsa,” kata Jeffri.

Target Beres tahun 2017

Selain memperluas wilayah layanan, target yang ingin dicapai oleh Beres tahun 2017 adalah mempromosikan beres lebih masif lagi kepada masyarakat agar lebih terbiasa memanfaatkan teknologi untuk memanfaatkan beragam penyedia jasa. Dengan hadirnya layanan seperti beres, diharapkan tidak lagi ada kesulitan terkait dengan kebutuhan mendesak untuk perbaikan rumah, pipa hingga tenaga ahli untuk desain dan dekorasi tempat tinggal, semua bisa diakses dengan mudah melalui aplikasi mobile Beres.

“Kami juga berharap semakin banyak pengguna membagikan pengalaman mereka kepada teman dan keluarga. Jadi, setiap kali mereka mencari solusi untuk masalah seputar kebutuhan rumah tangga, pembersihan, pertukangan, pindahan atau jasa lainnya, Beres.id menjadi solusi utama yang terpikirkan,” pungkas Jeffri.

Application Information Will Show Up Here
Persaingan marketplace jasa di Indonesia di awali dengan bersama-sama mengedukasi pengguna / Pixabay

Menilik Persaingan Marketplace Jasa di Indonesia

Persaingan industri startup di Indonesia masih belum benar-benar stabil. Artinya semua pemain di dalamnya masih terbuka peluangnya untuk menjadi top leader di sektor masing-masing. Salah satu sektor yang potensial untuk terjadi persaingan sengit di dalamnya adalah layanan on-demand untuk jasa. Meski belum sepopuler layanan ojek atau pesan antar barang (atau makanan) layanan jasa ini berpotensi untuk menjadi besar. Alasannya sederhana, karena semua membutuhkan kemudahan.

Seperti kita tahu bersama di awal kemunculannya startup yang memberikan layanan on-demand masih belum begitu dipandang dan populer. Kini dengan inovasi berupa aplikasi mobile dan layanan yang semakin beragam layanan ojek ini tak lepas dari keseharian masyarakat. Demikian pula saya prediksikan untuk layanan jasa.

Di Indonesia setidaknya ada beberapa nama yang sudah mulai menunjukkan eksistensinya di sektor ini. Sebut saja Sejasa, Seekmi, dan juga Beres. Meski hanya Seekmi yang asli dari Indonesia tapi semuanya masih berpeluang menjadi penguasa di sektor ini.

Indonesia seperti di kebanyakan sektor merupakan pasar yang cukup seksi. Selain penduduknya yang mencapai ratusan juta penetrasi penggunaan teknologi dalam hal ini smartphone dan internet juga terbilang cukup tinggi. Sejasa, Seekmi, dan Beres harus segera mulai mendekat ke publik Indonesia, baik penyedia jasa maupun calon pelanggan mereka.

[Baca juga: Kiat Sukses Sejasa Utamakan Standardisasi Kualitas Produk dan Layanan]

Dua nama pertama kebetulan pernah diulas di DailySocial. Keduanya sepakat standarisasi atau lebih tepatnya memastikan kualitas penyedia jasa adalah menjadi yang utama. Kedua juga kebetulan menerapkan sistem rating dan review yang tentunya sesuai sehingga data yang terpampang adalah data sesungguhnya. Semua demi kenyamanan konsumen.

Kami sempat menanyakan tanggapan Country Manager Sejasa Indonesia Anthony Eka Wijaya mengenai persaingan ini. Menurutnya untuk saat ini pihak Sejasa tidak begitu khawatir dengan persaingan yang terjadi. Karena pasar di sektor masih baru sehingga proses edukasi akan lebih mudah jika dilakukan bersama.

“Untuk saat ini kami tidak begitu khawatir dengan persaingan, karena kami tidak menganggap marketplace jasa lainnya sebagai saingan. Hal ini dikarenakan marketplace jasa sebetulnya merupakan business model yang relatif baru. Kehadiran marketplace jasa lainnya justru akan membantu dalam mengedukasi market bahwa ada alternatif lain bagi customer untuk menemukan penyedia jasa terpercaya dan bagi penyedia jasa bahwa ada channel alternatif untuk mendapatkan akses ke customer baru,” jelasnya kepada DailySocial.

[Baca juga: Seekmi, Google Launchpad Accelerator, dan Fokusnya di Tahun 2016]

Hal senada juga diungkapkan CEO Seekmi Nayoko Wicaksono. Ia percaya jika di awal edukasi pengguna masih menjadi prioritas. Meyakinkan pengguna bahwa keberadaan marketplace jasa yang bisa membantu mereka akan menjadi masalah yang harus dipecahkan lebih dulu dibanding persaingan.

Selain pasar dan calon pengguna (baik itu penyedia jasa atau pemakai jasa) yang masih perlu edukasi, layanan ini juga membutuhkan model atau bentuk layanan yang mudah dan praktis. Berkaca pada keberhasilan layanan ojek aplikasi mobile tampaknya bisa menjadi model terbaik.

Selain itu, teknologi rating, review dan penyajian daftar penyedia jasa harus sesuai, atau mungkin ada unsur personalisasi. Teknologi matchmaking yang diusung Seekmi bisa menjadi terobosan tersendiri.

Untuk pasar yang baru mungkin terlalu dini untuk berbicara siapa juaranya. Yang jelas untuk saat ini siapa yang bisa bertahan, terus berinovasi dan bisa menjawab kebutuhan dan keinginan pengguna akan menjadi yang terdepan. Itulah mengapa menjamin kualitas penyedia jasa menjadi salah satu hal terpenting.