Tag Archives: BEYOND EXPO

Menyoroti Potensi Lanskap Digital Startup Asia Tenggara

Menyoroti Potensi Lanskap Digital Startup Asia Tenggara

Tren investasi startup di Asia Tenggara telah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Semakin banyak investor besar dari Tiongkok, Amerika Serikat, dan Eropa yang sudah menanamkan dananya di regional ini.

Mengutip dari laporan terbaru Momentum Works dan Cento Ventures dalam “Southeast Asia Tech Invesment 2022”, startup Asia Tenggara mengumpulkan pendanaan senilai $10,4 miliar pada 2022, tahun terkuat ketiga dalam catatan, dan setara dengan tingkat investasi pra-pandemi.

Laporan tersebut menyebutkan, pada 2021 total dana yang terkumpul sebanyak $14,5 miliar. Kemudian pada 2022, regional ini menyelesaikan 929 kesepakatan, turun tipis dari 991 kesepakatan di 2021. “Asia Tenggara tidak melihat defisit modal investasi yang tidak normal hingga akhir tahun 2022 meskipun suasana pasar modal sedang buruk,” kata laporan itu.

Dikatakan, ekosistem investasi digital di kawasan ini tampak bereaksi lebih lambat terhadap perubahan global daripada Amerika Latin dan India.

Regional yang dijuluki sebagai ‘the next China’ ini menawarkan potensi pertumbuhan digital yang begitu menjanjikan. Karena alasan itulah pameran dan konferensi tahunan BEYOND Expo 2023, melalui kegiatan ORIGIN Conference, mengangkat berbagai topik khusus ASEAN pada hari kedua gelaran tersebut.

ORIGIN menghadirkan pembicara ahli dan diskusi panel yang mencakup topik mendalam dengan tujuan menghubungkan bisnis di seluruh Asia Tenggara dan Tiongkok serta membuka peluang pertumbuhan baru di kawasan ini.

ORIGIN Conference dimulai dengan pembukaan keynote oleh Founder dan CEO TechNode Group, dan Co-Founder BEYOND Dr. Gang Lu menyampaikan gambarannya tentang pasar Asia Tenggara dan membahas mengapa sekarang waktu yang tepat bagi bisnis untuk berinvestasi dan berkembang di kawasan ini.

“Sebagai bagian dari cetak biru ini, ORIGIN Conference dan BEYOND Expo bercita-cita untuk menciptakan level playing field di mana ekosistem lokal dan global berkumpul dan membuka jalan satu sama lain menuju kesuksesan yang lebih besar di Asia,” ujarnya Lu yang menyoroti pertumbuhan peran Asia Tenggara dalam membentuk lanskap ekonomi dan teknologi di Asia dan global.

Ia melanjutkan, “kami membayangkan BEYOND Expo menjadi tujuan utama untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi di Asia membawanya ke tingkat Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas dan Mobile World Congress (MWC) di Barcelona—dua dari yang paling inovatif dan pertemuan berpengaruh di ruang teknologi.”

Sangat terfragmentasi

Sesi diskusi panel “Next Generation: Different Breeds of Unicorns” yang dihadiri oleh Kamarul A. Muhamed (Aerodyne Group), Oranuch Lerdsuwankij (Techsauce), and Lin Xiangliang (ESCO Lifesciences Group), dan dimoderasi oleh James Kwan (Jumpstart Media), membahas topik yang cukup luas dari sisi kacamata pemain industri dengan lanskap ekosistem startup digital.

BEYOND Expo 2023

Oranuch Lerdsuwankij menyampaikan, kawasan ini sangat terfragmentasi, sehingga untuk siapapun yang mau memulai bisnis di sini harus mau mendalami pasar lokal dan berkolaborasi dengan orang-orang di dalamnya agar diterima. Menurutnya, apa yang sukses di Tiongkok belum tentu sukses bila diterapkan di sini. Alhasil perlu ada langkah lokalisasi konsep agar model bisnisnya diterima.

Kelebihan kawasan ini dibandingkan kawasan lainnya, sambung dia, adalah kebanyakan startup yang beroperasi ini datang dari generasi kedua atau ketiga dari sebuah usaha keluarga. Biasanya mereka kuliah di luar negeri lalu ketika kembali ke negaranya masing-masing, mereka jadi lebih sensitif tentang pain point dari bisnis keluarganya yang bisa dipermudah dengan memanfaatkan teknologi digital.

“Banyak bisnis di sini adalah warisan dari keluarga, biasanya di agrikultur, ritel, atau kuliner, jadi mereka mengerti value chain dan paham di mana titik pain point-nya.”

Lin Xiangliang pun menyepakati pernyataan Lerdsuwankij. Dia bilang, walau sangat terfragmentasi, kawasan ini termasuk pemecah masalah terbesar karena segudang masalah yang dimilikinya. Di samping itu, pemerintah di masing-masing negara juga masih berusaha mencari harmoni dengan inovasi digital yang begitu dinamis dengan aturan-aturan yang ramah.

“Ini semua butuh waktu tapi arahnya semakin membaik. Terlebih secara geopolitik, Asia Tenggara ini menarik karena berada di perhubungan antara negara barat dan timur.”

Ia pun menambahkan, perusahaan non-ASEAN yang berencana untuk masuk ke kawasan ini bisa merencanakan ekspansinya tersebut dengan masuk ke Thailand sebagai percobaan pertamanya. Alasannya dikarenakan secara penetrasi lebih mudah, didukung dengan ekosistem yang matang dan pun dibandingkan secara kebiasaan dengan orang Asia Tenggara lainnya tidak jauh berbeda.

Iklim investasi

Selanjutnya, dalam panel diskusi bertemakan “Navigating the Evolving Landscape of Investment and M&A in Southeast Asia” dengan jajaran panelis Amy Zhao (Openspace Ventures), Paramjit Singh (Malaysia Venture Capital Management/MAVCAP), dan Rama Mamuaya (DS/X Ventures) dimoderatori oleh Eudora Wang DealStreetAsia).

BEYOND Expo 2023

Terkait iklim investasi, Rama Mamuaya menyampaikan secara umum saat ini investor punya pilihan dalam berinvestasi ke startup. Berbekal dari pengalaman yang keras saat pandemi, buat pendanaan tahap lanjutan, sekarang investor mulai meminta startup untuk punya laporan keuangan yang baik. Hal tersebut juga berpengaruh pada valuasi. Yang mana, valuasi startup sudah normal, tidak segila dari masa sebelum pandemi.

“Di 2022, banyak perusahaan bagus yang butuh dana, meski secara keuangannya tidak bagus. Dulu mungkin investornya bilang, tidak apa-apa burn money karena kejar pertumbuhan, fundamental nanti saja. Tapi itu bukan berarti perusahaan atau produknya jelek, sekarang mereka mulai ambil langkah pivot untuk menuju capital efficiency.”

Rama menambahkan, karena pihaknya hanya fokus pada pendanaan tahap awal, maka hal-hal yang ia sampaikan setiap bertemu dengan founder startup adalah, bagaimana memastikan mereka tetap punya runway yang cukup setidaknya dalam dua tahun atau sebelum penggalangan dana berikutnya.

“Selain itu, kami juga harus memastikan mereka untuk lebih cepat monetisasi, sedini awal itu lebih baik.”

Pendapat Rama juga didukung oleh Paramjit Singh. Dia bilang, sekarang kondisinya investor punya pilihan untuk lebih selektif berinvestasi. “Jadi, bahkan untuk kami membutuhkan sedikit waktu untuk membuat keputusan sebelum berinvestasi. Justru itu jauh lebih selektif karena kami telah lebih cerdas dalam membuat keputusan,” ucapnya.

DS/X Ventures yang merupakan bagian dari DailySocial.id ini masih terbilang pemain baru sejak Desember 2022. VC ini fokus pada pendanaan startup tahap awal khusus untuk Indonesia saja. Walau masih seumur jagung, portofolionya sudah berjajar nama-nama startup, seperti YOBO, GoCement, Ilmu.com, D3 Labs, Finfra, Faspass, Cards, dan Baskit.

Amy Zhao menuturkan setidaknya ada tiga hal besar yang akan segera terjadi di kawasan ini. Yakni, industri healthcare, konsolidasi pasar, dan ekonomi hijau. “Ekonomi hijau ini bisa didukung dari perkembangan agrikultur yang pesat di Thailand, Indonesia, dan Vietnam, bagaimana teknologi bisa membantu petani dalam membaca iklim yang lebih akurat.” Tutupnya.

Disclosure: DailySocial.id adalah media partner dari BEYOND Expo 2023

Apakah Industri Healthcare di Indonesia Akan Booming Seperti Tiongkok?

Bukan jadi rahasia umum bahwa kondisi ekonomi internet di Indonesia pada saat ini adalah cerminan dari lima tahun sebelumnya di Tiongkok. Selain dikarenakan geopolitik, hubungan ekonomi, budaya, hingga historis di Tiongkok juga banyak mempengaruhi Indonesia.

Contoh terdekatnya, bisa dilihat dari perkembangan tren industri internet, mulai dari e-commerce dan fintech. Keduanya kini sudah jadi industri yang besar, dan industri lain akan mengikutinya. Salah satu industri yang kian besar di negara Tirai Bambu tersebut adalah healthcare, pemicu besarnya sejak pandemi tiga tahun lalu.

Industri terhangat ini menjadi salah satu dari tiga topik besar yang diangkat dalam pameran dan konferensi teknologi BEYOND Expo 2023, Macau, setelah sustainability dan consumer tech. Berbagai diskusi pun digelar untuk melihat semasif apa industri ini di Tiongkok dan bagaimana tren ke depannya. Berikut rangkumannya:

Didukung populasi besar

Dalam diskusi panel berjudul “International Market Opportunities for Chinese Healthcare Companies,” menghadirkan EVP Fosun International Li Haifeng dan CFO Livzon Zhang Wenze sebagai panelis, pada hari kedua gelaran BEYOND Expo 2023.

Li menjelaskan, Tiongkok sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia dengan populasi 1,4 miliar orang, menawarkan pasar yang sangat besar bagi industri farmasi. Selain itu, pemerintah pusat dan daerah terus menekankan penduduknya pada peningkatan mata pencaharian dan harapan hidup masyarakat yang sangat berdampak besar bagi industri ini.

Sumber: BEYOND Expo 2023

Menurutnya, perusahaan Tiongkok cenderung mendapatkan pasar yang lebih besar jika mereka mengadopsi pendekatan global dengan menanamkan teknologi terdepan yang dikombinasikan dengan etika kerja lokal. Didukung pula dengan fasilitas R&D, sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengeksplorasi pertumbuhan pasar yang lebih besar dan juga memperluas peluang pasar.

Fosun itu sendiri merupakan perusahaan farmasi dengan empat produk unggulannya: Artesun, obat malaria yang ditemukan oleh pemenang Nobel Tu Youyou; vaksin mRNA Comirnaty untuk COVID-19 yang diproduksi bersama dengan perusahaan Jerman BioNTech; Axicabtagene Ciloleucel Injection, produk terapi sel CAR-T yang dikembangkan untuk pengobatan limfoma stadium akhir; dan Azvudine, obat antivirus yang digunakan untuk mengobati COVID-19.

Zhang menambahkan, dari pengalamannya selama 20 tahun bekerja di industri ini, disimpulkan bahwa industri farmasi seperti manufaktur, pangan, dan pertanian, karena punya siklus. Namun industri farmasi dapat melampaui siklus pasar.

“Namun, selama tiga tahun pandemi, kami telah mengamati beberapa perubahan baru. Hukum biofarmasi yang melampaui siklus pasar tampaknya telah gagal, dan kini memasuki siklus yang aneh, yang mana ini dibutuhkan waktu yang sangat lama dan banyak investasi modal untuk mengkomersialkan teknologi baru, seperti obat molekul kecil, terapi sel, dan imunoterapi.”

Dia melanjutkan, “Saat ini, pasar modal lebih berfokus pada jalur khusus, dan tren berubah setiap tahun: dari perangkat ke mRNA hingga manufaktur AI, dan masing-masing cenderung menarik gelombang pendanaan.”

Hal ini menyebabkan munculnya beberapa proyek yang hanya melayani investor VC dan PE, meskipun banyak dari mereka tidak dapat menjelaskan model bisnis dasar mereka dan hanya mengandalkan konsep tersebut untuk mengamankan pembiayaan.

Ada kecenderungan ketidaksabaran di bidang medis karena pengusaha dan investor menuntut pengembalian yang melebihi proyeksi perkembangan alami industri. Alhasil mengakibatkan fenomena mencoba mendapatkan hasil yang cepat dan menghambat pertumbuhan jangka panjang.

Zhang juga menunjukkan bahwa AI kemungkinan akan menjadi kekuatan yang signifikan dalam mendisrupsi sistem healthcare dan akan menjadi faktor yang berpengaruh besar dalam pengembangan biofarmasi selama 10 tahun ke depan.

“Banyak teknologi yang masih dalam tahap belum diverifikasi atau dipalsukan, sehingga investor dan pelaku industri perlu waspada dan fokus pada teknologi yang benar-benar dapat diimplementasikan dan membantu pasien menyelesaikan masalah segera, bukan hanya gimmick yang menjanjikan,” ujarnya.

Sudut pandang konsumen

Sumber: BEYOND Expo 2023

Kemudian, dalam diskusi panel sebelumnya yang mengangkat judul “Emerging Trends and Opportunities in Biotechnology” mengundang GM AstraZeneca Hong Kong Wu Shan dan GM Lianblo APAC Raphael Ho sebagai panelis. Dalam kesempatan tersebut, Shan menjelaskan pasca pandemi membuat perusahaan farmasi semakin giat melakukan R&D karena variasi penyakitnya, mulai dari asma dan gangguan pernapasan, makin beragam.

“Kondisi sekarang sama sekali berbeda dari 10 tahun yang lalu. Faktanya, kami sukses dalam beberapa tahun terakhir, melalui penelitian mandiri, kerja sama, dan memperkenalkan semua pekerjaan yang baik ini dalam memperluas obat inovatif kami,” kata dia.

Hanya saja yang terpenting bagi perusahaan farmasi dalam membuat strategi dan keputusan, selalu memulai dari sudut pandang konsumen. Kognisi tersebut ia nilai sangat baik, karena sudah sangat jelas bahwa perusahaan farmasi tidak mungkin bisa membantu pasien menyelesaikan semua masalah yang ada di dalam tubuh mereka.

“Jadi inilah mengapa kami terus bekerja sama dengan berbagai mitra di seluruh ekosistem.”

Bagaimana dengan Indonesia?

Menurut Indeks Keamanan Kesehatan Global 2021, yang dirilis oleh John Hopkins Center for Health Security, Nuclear Threat Initiative, dan Economist Intelligence Unit, Indonesia menempati peringkat 45 dari 195 total negara, jauh tertinggal dari negara terdekatnya, Singapura (24) dan Malaysia (27). Indeks tersebut mengukur kapasitas 195 negara untuk bersiap menghadapi epidemi dan pandemi.

Artinya, pandemi COVID-19 menjadi peringatan bagi Indonesia untuk mereformasi sistem kesehatannya. Pemerintah pun merevisi Daftar Negatif Investasi (DNI) pada 2021 dengan membuka peluang bagi investor asing di sebagian besar lini vertikal sektor kesehatan, khususnya layanan penunjang kesehatan.

Tak hanya itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menginisiasi Strategi Transformasi Digital Bidang Kesehatan 2020-2024, yang bertujuan untuk mengubah sistem pelayanan kesehatan menjadi model yang lebih efisien, efektif, dan berpusat pada pasien. Salah satu inisiatif utama dari strategi ini adalah platform SATUSEHAT (sebelumnya PeduliLindungi).

Seperti diketahui, kekurangan tenaga medis menjadi salah satu kendala utama dalam mencapai pemerataan akses pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas kesehatan juga masih terkonsentrasi di Pulau Jawa hingga 2021, menurut Badan Pusat Statistik (BPS).

Dengan infrastruktur kesehatan yang tidak memadai, negara ini memiliki pengeluaran kesehatan per kapita yang lebih tinggi di daerah dengan jumlah fasilitas kesehatan yang lebih sedikit karena memerlukan biaya yang lebih tinggi untuk mobilisasi pasien.

“Kami memiliki keyakinan kuat bahwa inovasi biotek dapat membantu mengatasi masalah kesehatan yang telah ada di Indonesia selama bertahun-tahun. Nalagenetics dan Nusantics merupakan startup biotek yang memiliki metodologi berbeda dalam menyelesaikan permasalahannya. Kedua pendiri startup ini memiliki latar belakang yang kuat di bidang sains dan industri biotek, yang merupakan aset integral bagi perusahaan,” kata Venture Partner East Ventures Avina Sugiarto dalam situs resmi East Ventures. Kedua startup biotek ini didukung oleh East Ventures.

Disclosure: DailySocial.id adalah media partner dari BEYOND Expo 2023

Alibaba memperkenalkan Zreal Studio, produk dari unit divisi Digital and Media Entertainment Group untuk permudah industri hiburan digital

Inovasi Alibaba Menjawab Potensi AI Generatif

AI generatif merupakan salah satu jenis teknologi kecerdasan buatan yang dapat menghasilkan berbagai jenis konten antara lain teks, citra, audio, dan data sintetik. Tren AI generatif kini semakin terdorong karena didorong oleh ramahnya tampilan UI/UX sehingga memudahkan pengguna baru untuk membuat teks, grafik, dan video berkualitas tinggi dalam hitungan detik.

AI generatif sangat menjanjikan dalam segala hal, terutama dalam digital marketing karena perusahaan dapat dengan mudah menciptakan konten marketing yang baru dan unik. Dalam proses analisis data, algoritma pada AI generatif akan melatih diri mereka untuk menghasilkan konten yang lebih akurat dan sesuai dengan data konsumen yang dimiliki perusahaan.

Itu baru bicara satu pekerjaan yang terbantu, masih banyak potensi menjanjikan lainnya untuk pekerjaan lainnya. Topik ini menjadi salah satu yang diangkat oleh Joe Tsai, Executive Vice Chairman Alibaba Group, dalam paparannya di hari pertama BEYOND EXPO 2023 yang digelar pada hari ini (10/5).

Menurutnya, sejak ChatGPT mempopulerkan AI generatif pada tahun lalu, membuka mata pada dunia bahwa ini akan mengubah cara industri kreatif membuat konten dan memainkan faktor penting ke depannya. “Salah satu industri yang berubah karena inovasi ini adalah hiburan digital,” kata Tsai.

Inovasi dari Alibaba untuk permudah industri hiburan digital dapat lebih efisien dengan menghasilkan konten terbaik adalah menghadirkan Zreal Studio. Produk ini berada di bawah unit divisi Digital and Media Entertainment Group. Belum banyak informasi yang bisa didapatkan terkait ini di internet.

Tsai bilang, teknologi yang dibangun Zreal Studio ini mampu membuat digital artist dengan karakter sesuai keinginan (Artificial Intelligence Generated Content/AIGC). Ia mendemonstrasikan iklan yang menampilkan artis buatan bernama Leah.

“Dengan digitalisasi, kita dapat menyatukan olahraga yang sangat Amerika, seperti baseball, dengan seseorang [aktris AI Leah] yang dibuat dalam citra aktris Tiongkok. Kemudian kita dapat menggabungkan keduanya menjadi semacam adegan Tiongkok-Amerika dalam mempromosikan bisbol Liga Utama.”

Tak hanya itu, dia juga menunjukkan bagaimana layar LED canggih dapat secara signifikan memangkas ruang yang dibutuhkan untuk syuting film dan menyederhanakan logistik pengoperasiannya. Biasanya secara tradisional sebuah studio film untuk membuat hal yang serupa rata-rata butuh waktu satu bulan. Akan tetapi dengan AI generatif waktunya dipangkas hingga tiga minggu menjadi satu minggu saja. “Karena digitalisasi gambar bisa lebih cepat dan bisa menjadi aset digital buat perusahaan.”

Ia melanjutkan, “dengan panel LED, kami dapat membuat studio dengan ruang yang sangat kecil. Kami memiliki studio di Beijing seluas sekitar 2.000 meter persegi yang dapat menangani semuanya. Kami memiliki ratusan ribu adegan yang Anda buat sebelumnya dan tampilkan di layar. Itu membuat syuting film menjadi sangat mudah, jadi Anda tidak perlu pergi ke berbagai lokasi film.”

Dilanjutkan dengan diskusi panel, selain Tsai, bergabung pula Jin Liqun (President dan Chairman, Asian Infrastructure Investment Bank), Andrew Sheng (Chief Consultant with China Banking & Insurance Regulatory Commission), dan Kishore Mahbubani (mantan Presiden Dewan Keamanan PBB).

Topik AI generatif kembali dibahas dalam diskusi dengan tema besar “What’s Next” tersebut. Dari sekian banyak kekhawatiran dari kehadiran AI dan produk turunannya karena secara filosofis dapat memisahkan manusia dengan ikatan fisik sebagai makhluk sosial. Tak heran, wacara berbagai pekerjaan dapat terganti oleh robot belakangan semakin kencang.

Tsai justru berpendapat ia tidak sepenuhnya sepakat dengan kekhawatiran tersebut. Mau bagaimanapun peran manusia dalam kehidupan nyata itu tidak tergantikan. Otak manusia lebih unggul dari robot karena memiliki miliaran neuron yang bisa berkomunikasi dengan triliunan koneksi.

“Jangan pernah lupa bahwa kita benar-benar perlu berbicara satu sama lain secara fisik. Intinya, apa yang kita lihat hari ini adalah perceraian, di mana Anda saling mengirim email. Mungkin Anda menggunakan cara pertama yang lebih baik untuk menjelaskan mengapa Anda tidak setuju.”

Ia melanjutkan, “Tetapi implikasi fisiknya sangat besar. Kita bisa memecahkan banyak hal melalui imajinasi. Tetapi jika kita tidak berhati-hati, imajinasi yang terdistorsi dapat benar-benar menyebabkan dunia nyata berada dalam ketidakseimbangan yang serius.”

Kompetitor ChatGPT

Pada bulan lalu, Alibaba meluncurkan produk sejenis ChatGPT yang disebut Tongyi Qianwen, menyusul perusahaan teknologi raksasa lainnya yang juga memperkenalkan chatbot AI generatif buatan mereka sendiri.

Mengutip dari BBC, Tongyi Qianwen secara kasar diterjemahkan sebagai “mencari jawaban dengan mengajukan seribu pertanyaan”. Belum ada versi Bahasa Inggris dari produk tersebut.

“Kami berada pada momen penentuan teknologi yang didorong oleh AI generatif dan komputasi awan,” kata Chairman dan Chief Executive Alibaba Daniel Zhang.

Disebutkan, Tongyi Qianwen mampu bekerja dalam bahasa Inggris dan Tiongkok, rencana awalnya akan ditambahkan ke DingTalk, aplikasi messaging milik Alibaba. Tongyi Qianwen dapat melakukan sejumlah tugas, termasuk mengubah percakapan dalam rapat menjadi catatan tertulis, menulis email dan menyusun proposal bisnis. Integrasi berikutnya akan disematkan ke dalam Tmall Genie, yang mirip dengan asisten suara Alexa dari Amazon.

Pada awal tahun ini, Alibaba DAMO Academy (DAMO) memaparkan prakiraan tahunannya tentang tren teknologi terkemuka yang dapat membentuk banyak industri di tahun-tahun mendatang. Di antara tren teknologi terkemuka, AI generatif telah memperoleh daya tarik yang cukup besar.

Diharapkan inovasi ini membuat langkah lebih lanjut dengan aplikasinya yang terus berkembang untuk mengubah cara konten digital diproduksi. Dibantu oleh kemajuan teknologi di masa depan dan pengurangan biaya, AI generatif akan menjadi teknologi inklusif yang secara signifikan dapat meningkatkan variasi, kreativitas, dan efisiensi pembuatan konten, menurut DAMO.

“Dalam tiga tahun ke depan, kita akan melihat model bisnis muncul dan ekosistem menjadi matang karena AI Generatif dipasarkan secara luas. Model AI generatif akan lebih interaktif, aman, dan cerdas, membantu manusia menyelesaikan berbagai pekerjaan kreatif,” tulis laporan tersebut.

*) DailySocial.id merupakan media partner dari BEYOND EXPO 2023

BEYOND EXPO 2023 Kembali Digelar, Bahas Healthcare, Sustainability dan ConsumerTech

Pameran inovasi sains dan teknologi internasional BEYOND EXPO 2023 segera digelar pada tanggal 10-12 Mei 2023 di Venetian Macao Convention and Exhibition Center, Macau. Acara tahunan yang sudah digelar sejak 2020 ini, kini mengangkat tema “Technology Redefined.”

Dalam susunan acaranya, upacara pembukaan BEYOND 2023 akan diadakan di Venetian Theater pada 10 Mei dari pukul 08.45 hingga 11.00 waktu setempat. Nantinya akan dihadiri oleh banyak tamu ternama di berbagai sektor, termasuk ilmuwan kelas dunia dan pemimpin industri, yang berkumpul untuk mempromosikan inovasi teknologi.

Mereka semua akan menjelajahi garis depan inovasi teknologi, menginspirasi inovasi teknologi terbaru, dan bersama-sama membayangkan masa depan inovasi teknologi di bawah tema “What’s Next”.

Adapun para tamu yang akan hadir dalam acara pembukaan adalah sebagai berikut:

  1. Jin Liqun, President dan Chairman, Asian Infrastructure Investment Bank
  2. Jian-Wei Pan, Vice President of the China Association for Science and Technology. Ia adalah Profesor Fisika dari Universitas Sains dan Teknologi China, seorang Akademisi Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS), Rekan dari World Academy of Sciences (TWAS).
  3. Andrew Sheng, Chief Consultant with China Banking & Insurance Regulatory Commission, mantan Chairman Hong Kong Securities and Futures Commission, Advisor Kepala Eksekutif HKSAR untuk ekonomi berkualitas & pembangunan berkelanjutan.
  4. Kishore Mahbubani, dari Asia Research Institute (ARI), NUS; mantan Presiden Dewan Keamanan PBB.
  5. Joseph C. Tsai, Co-founder dan Executive Vice Chairman, Pemilik Grup Alibaba, Brooklyn Nets dan New York Liberty.
Jadwal Beyond Expo 2023

Acara yang berlangsung selama tiga hari ini akan berfokus pada tiga sub-topik pameran —sustainability, healthcare, dan consumertech— untuk mempromosikan kolaborasi melalui pameran independen dan konferensi industri.

Ketiga tema ini merupakan sebagian dari beberapa sektor penting yang akan terus memainkan peran signifikan di masa mendatang. Agar tetap relevan dan mengikuti tren terbaru untuk memberikan solusi terbaik bagi konsumen mereka, industri-industri ini harus terus memanfaatkan teknologi terbaru yang tersedia.

Industri healthcare telah lama dikenal sebagai salah satu industri paling penting yang harus mengintegrasikan teknologi untuk mencapai akurasi yang lebih besar dalam mendiagnosis dan mengobati, efisiensi yang lebih tinggi, dan yang terpenting adalah membuat layanan kesehatan lebih mudah diakses oleh semua orang.

Di sisi lain, consumertech mengubah cara kita hidup dan bekerja seiring dengan meningkatnya jumlah individu yang menunjukkan ketergantungan pada inovasi-inovasi seperti membangun rumah pintar, perangkat yang dapat dikenakan, atau bahkan metaverse.

Sustainability juga dengan cepat menjadi perhatian dunia dengan meningkatnya permintaan untuk mengurangi emisi karbon dan mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan. Sebanyak 87% pemimpin bisnis diharapkan bisa meningkatkan investasi menuju level keberlanjutan. Bagi para pengembang teknologi dan pemimpin bisnis yang ingin tetap relevan dan kompetitif, maka fokus bisnisnya harus diarahkan pada pengembangan solusi teknologi berkelanjutan.

Bidik lebih banyak peserta

BEYOND Expo 2023 menargetkan lebih banyak peserta, keragaman industri perusahaan, jumlah peserta pameran, dan pengunjung, bersatu dalam satu venue dengan skala yang lebih besar. Pameran tahun ini, menempati area seluas hampir 100.000 meter persegi di Venetian Macao Convention and Exhibition Center, mengharapkan lebih dari 1.000 peserta pameran dari 500 perusahaan top dunia, perusahaan multinasional besar, perusahaan inovatif unicorn, dan perusahaan rintisan baru dari seluruh dunia.

Perusahaan dan delegasi internasional akan memamerkan teknologi mutakhir dan pencapaian penelitian mereka di stan mereka. Adapun sejumlah perusahaan yang akan berpartisipasi di BEYOND 2023 Expo, di antaranya:

CTM, Pemerintah Daerah Administratif Khusus Macao – Biro Pengembangan Ekonomi dan Teknologi, Macau Pass, Alibaba Cloud, Chinabric, Deloitte, FUJIFILM (China) Investment Co., Ltd., United Family Healthcare, Inc, Huawei, Cowarobot, Inspur, NAM KWONG (GROUP) COMPANY LIMITED, SenseTime, Industrial and Commercial Bank of China ( Macau) Limited, China Civil Engineering Construction Company (Macao) Ltd., Sands China, China State Construction International Holdings Limited, China Civil Engineering Construction Company (Macao) Ltd., China Taiping Insurance Group Limited, China Water Environment Group, Bank of China Cabang Makau.

Selenggarakan empat forum

Selama pameran, BEYOND juga akan menjadi tuan rumah empat konferensi utama: Sustainability Summit, Healthcare Summit, ConsumerTech Summit, dan International Investment Summit.

Forum ini akan mempertemukan para pemimpin global dalam inovasi teknologi, pakar terkenal, wirausahawan, dan perwakilan dari organisasi internasional untuk berdiskusi tentang topik yang sedang berkembang, berbagi tren industri, menampilkan dampak teknologi, mengeksplorasi ide-ide baru, dan membantu mempromosikan pengembangan dan perubahan industri.

Panitia penyelenggara BEYOND juga akan menyiapkan berbagai kegiatan unggulan selama konferensi tiga hari tersebut, termasuk peluncuran produk baru, DEMO DAY, pengalaman berkendara otonom, tur media, dan pesta.

Diharapkan BEYOND dapat menjadi tuan rumah bagi para pencari inovasi dari seluruh dunia untuk mempromosikan pengembangan industri inovasi teknologi di Asia-Pasifik dan global. Pameran ini akan mendorong penelitian dan pengembangan, transformasi dan penerapan teknologi mutakhir dan disruptive.

Disclosure: DailySocial.id adalah media partner dari BEYOND EXPO 2023