Tag Archives: biaya penyusutan

Akhir Tahun, Siap Hitung Biaya Penyusutan Aset Anda? Caranya Seperti Ini

Perusahaan pasti memiliki aset yang digunakan untuk keberlangsungan usaha atau proses bisnisnya, perusahaan di sini mulai dari UKM hingga perusahaan besar. Aset ini terbagi menjadi dua yaitu aset likuid dan aset tetap.

Aset likuid ini adalah uang kas, piutang, dan hal lain yang mudah untuk dicairkan dalam bentuk uang. Sedangkan aset tetap adalah harta perusahaan dalam bentuk alat, bangunan, kendaraan, dan hal lain yang membutuhkan waktu dalam prosesnya menjadi uang.

Beberapa aset tetap ini harus dihitung biaya penyusutannya, hal ini dikarenakan nilai ekonomis aset tetap terus berkurang seiring waktu. Misalnya, mesin printer yang Anda gunakan dalam proses bisnis setiap hari, suatu hari akan hilang harga ekonominya dan sebaiknya diganti dengan alat yang baru. Biaya penyusutan ini akan masuk ke dalam beban perusahaan dan diperhitungkan dalam laporan keuangan.

Karakteristik dari Penyusutan atau Depresiasi

Sebelum menghitung biaya penyusutan atau depresiasi dari aset tetap, Anda harus memahami karakteristik dari penyusutan.

  1. Penyusutan merupakan penurunan dari aset tetap. Penurunan ini bersifat permanen. Setelah dilakukan pengurangan, tidak dapat dikembalikan ke nilai aslinya.
  2. Penyusutan merupakan sebuah proses bertahap dan berkesinambungan berkurangnya nilai aset, baik dengan penggunaan aset maupun karena berakhirnya waktu
  3. Bukan proses penilaian aset tetapi proses mengalokasikan biaya suatu aset untuk mengefektifkan masa penggunaannya
  4. Dapat mengurangi nilai buku dan bukan nilai pasar aset
  5. Digunakan hanya untuk aktiva tetap yang berwujud saja. Artinya tidak dapat digunakan untuk aset yang tidak berwujud.

Cara Menghitung Biaya Penyusutan

  1. Metode Biaya Penyusutan Garis Lurus (Straight-Line Method)

Metode garis lurus ini, adalah metode yang paling sering digunakan untuk melakukan perhitungan beban penyusutan. Metode ini memiliki fokus pada penyusutan menggunakan waktu bukan dari fungsi penggunaannya.

Metode garis lurus ini memiliki rumus sebagai berikut.

Rumus Biaya Penyusutan = (Biaya Perolehan Aset – Nilai Residu) / (Masa Manfaat Aset)

Penggunaan metode ini kadang dinilai kurang realistis karena penggunaan aktiva sama setiap tahunnya.

  1. Metode Biaya Penyusutan Beban Menurun (Decreasing Change Method)

Depresiasi beban menurun ini adalah metode penyusutan yang dipercepat di mana menyediakan biaya penyusutan yang lebih tinggi di awal tahun dan akan rendah pada periode selanjutnya. Fokus utama metode ini adalah beban penyusutan yang lebih banyak di awal, mengingat aktiva mengalami penurunan pada tahun tersebut.

Metode penyusutan menurun dibagi menjadi dua sebagai berikut.

Metode Biaya Penyusutan Jumlah Angka Tahun

Perhitungan penyusutan ini menggunakan pecahan yang terdiri dari pembilang dan penyebut dari tahun masa aktiva. Penyebutnya adalah tahun masa aktiva yang ditambahkan, misal aktiva tersebut masanya adalah 5 tahun maka angka tahunnya 5+4+3+2+1 yaitu 15.

Pada metode ini, pembilangnya menurun dari tahun ke tahun dan penyebutnya tetap konstan. Contoh, penyusutan akan dilakukan pada tahun pertama dengan nilai perolehan Rp.450.000.000 dan diperkirakan bisa digunakan hingga 5 tahun. Maka perhitungannya adalah sebagai berikut.

450.000.000 x 5/15 = 150.000.000

Maka dari itu, biaya penyusutan pada tahun itu sebesar 150 juta dan sisa nilai buku dari aset tersebut adalah 300 juta.

Metode Biaya Penyusutan Saldo Menurun

Dalam metode ini sebenarnya hampir sama dengan metode garis lurus. Bedanya dalam metode ini tarif saldo dinaikkan menjadi dua kali lipat. Misal aktiva 10 tahun akan memiliki tarif 20% atau dua kali biaya garis lurus.

Contoh, apabila aktiva 500 juta dengan masa ekonomis aktiva 20 tahun, maka tarif yang dikenakan adalah 40%. Pada tahun pertama biaya penyusutan yang harus dibebankan adalah 200 juta.

  1. Metode Aktivitas (Unit Pengguna atau Produksi)

Metode ini adalah metode aktivitas di mana metode ini berasumsi bahwa penyusutan atau depresiasi adalah fungsi dari produktivitas atau penggunaan dan bukan dari segi berlalunya waktu.

Penentuan umur depresiasi tidak akan memiliki masalah tertentu mengingat penggunaannya relatif mudah diukur. Namun, metode ini memiliki keterbatasan karena tidak tepat jika digunakan pada situasi penyusutan dengan berdasarkan waktu dan bukan aktivitas.

  1. Metode Depresiasi Khusus

Pada beberapa kasus, perusahaan tidak lagi dapat memilih salah satu metode penyusutan aktiva tetap yang sudah disebutkan di atas, karena aktiva memiliki karakteristik unik dan membutuhkan penerapan yang khusus. Dua metode khusus ini dapat diterapkan pada kasus-kasus tersebut, sebagai berikut.

    1. Metode kelompok dan gabungan di mana metode ini sering digunakan pada aktiva yang homogen dan memiliki fungsi yang kurang lebih sama.
    2. Metode campuran dan kombinasi yang diterapkan sesuai dengan keinginan akuntan.