Tag Archives: billboard

Blinkzap Sajikan Platform yang Menghubungkan Pengiklan dengan Pemilik Billboard

Menurut kajian Brand & Marketing Institute (BMI) Research & Iconic, media luar ruang seperti billboard dinilai masih sangat efektif untuk dipilih brand untuk mengiklankan produknya. Hal tersebut cukup valid jika melihat di sekeliling kita saat ini, iklan billboard masih menjadi primadona dan ada di mana-mana. Melihat antusias yang masih tinggi terhadap model iklan tersebut, PT Bahagia Lintas Iklan baru saja meluncurkan Blinkzap.

Blinkzap merupakan sebuah platform berbasis web yang menghubungkan antara pemilik billboard dengan brand atau perusahaan. Melalui kanal ini pengiklan dapat mendapatkan informasi dan memilih seputar media luar ruang yang bisa dijadikan tempat untuk menempelkan iklannya. Di debut awalnya, Blinkzap mengaku sudah menyimpan lebih dari 3000 titik billboard dalam basis data miliknya.

Sebelumnya ada juga KlikAdv, sebuah platform yang menyuguhkan layanan sejenis. Masalah yang hendak diselesaikan pun juga tidak berbeda, yakni seputar efisiensi dan efektivitas pagi pengiklan untuk mengetahui titik billboard sebagai referensi. Proses manual kadang membuat deal menjadi lebih lama, karena informasinya pun masih harus dicari secara manual.

“Blinkzap memiliki visi mengumpulkan seluruh perusahaan penyedia billboard dalam sebuah wadah besar dan luas dengan misi yang sama untuk dapat dipertemukan dengan seluruh perusahaan yang ingin menggunakan jasa Media Luar Ruang dengan sistem online, cepat dan tentunya mempunyai database yang aktual,” tulis perwakilan dari tim dalam rilisnya.

Sementara itu kemunculan platform yang coba mematangkan proses bisnis iklan billboard ini ada di tengah tren car advertising yang telah menjamur. Kini mulai banyak startup yang mencoba keberuntungan dalam bisnis iklan tempel di mobil ini. Apa yang mendasari mereka untuk berdiri juga hasil riset yang menunjukkan efektivitas yang sama. Survei dari The American Trucking Association salah satunya, yang menunjukkan grafik yang selalu meningkat pada tingkat keefektifan iklan di kendaraan.

Menjadi sebuah titik menarik, ketika digitalisasi justru masih coba dioptimalkan untuk meningkatkan traksi dan potensi model iklan “tradisional”. Sementara itu kampanye online seperti melalui media sosial juga tengah menjadi tren di kalangan pemasar.

KlikAdv Sajikan Martketplace untuk Layanan Iklan Billboard

Model iklan yang masih digemari brand atau produk salah satunya billboard. Kendati sudah ada alternatif lain seperti car advertising, namun dengan memamerkan brand dengan ukuran besar dinilai efektif memberikan ketertarikan pengguna untuk mencoba produk tersebut, setidaknya sebagai awareness. Melihat antusias yang masih tinggi, KlikAdv hadir sebagai solusi marketplace jasa iklan billboard.

Menurut Co-Founder dan COO KlikAdv Ruddy Lasut, layanannya kini menjadi sebuah paradigma baru yang dibangun untuk memberikan pengalaman dan kebiasaan baru dalam proses pemasangan billboard di seluruh Indonesia. Salah satu keunggulan layanannya ialah jaringan mitra yang luas, juga diklaim sebagai yang pertama di Indonesia untuk layanan billboard yang memiliki sistem terintegrasi dari halaman antar muka, sampai dengan penawaran yang bisa langsung terkirim ke email para klien.

“Proses pematangan konsep dan sistem aplikasi KlikAdv dibentuk pada tahun 2016 lalu dan hadir dengan semangat besar untuk menjadi situs media pemasangan billboard secara online. KlikAdv hadir untuk memenuhi kebutuhan pencari iklan yang tidak mempunyai waktu banyak untuk mencari, memilih dan melakukan survei lokasi pemasangan. Sebagai layanan satu pintu, KlikAdv menyediakan semua layanan dari pemesanan, penawaran sampai dengan monitoring,” ujar Ruddy.

Sampai saat ini KlikAdv sudah memuat lebih dari 4000 area billboard yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan akan terus meningkat sampai akhir tahun ini. Dengan cakupan titik-titik iklan di area pusat perbelanjaan, ruang publik, area transportasi, hingga wilayah perkantoran.

Untuk memesan layanan, pengguna cukup menentukan wilayah, waktu tayang dan tipe iklan yang dibutuhkan. Sistem akan menemukan beberapa opsi yang sudah ada. Dari menu kota yang ada pada laman muka website, KlikAdv juga sudah merekomendasikan beberapa titik billboard yang bisa dipesan. Informasi seperti ukuran dan foto tata letak ada pada detail setiap wilayah, termasuk tipenya apakah billboard biasa, videotron atau neonbox.

Menjalankan bisnis dengan mitra, sistem bagi hasil yang diterapkan ada dua bentuk. Pertama mitra memberikan harga khusus ke KlikAdv, kemudian KlikAdv akan menjualkannya dengan harga pasar. Yang kedua sebaliknya, mitra memberikan harga pasaran plus diskon untuk diberikan kepada KlikAdv sebagai keuntungan operasional.

Dari sisi monitoring pengguna terhadap iklan yang ingin ditampilkan, sistem KlikAdv memberikan pembaruan secara berkala melalui dasbor. Pelaporan juga akan dikirimkan secara rutin ke email pelanggan, berisi foto dan kondisi real time titik yang terpasang iklan tersebut.

Snapchat Kedatangan Serial Dokumenter Musik dari Billboard

Video di balik layar selalu menarik untuk diikuti, apalagi kalau menyangkut sisi tak tersentuh dari sosok yang populer. Bagi penggemar musik, Billboard tengah bersiap untuk meluncurkan serial dokumenter seputar musik berlabel Artist Pass.

Namun bukan itu yang sejatinya ingin saya soroti. Yang justru lebih menarik adalah medium yang dipilih Billboard untuk menayangkan program ini. Bukan TV, bukan YouTube, melainkan Snapchat. Ya, Snapchat aplikasi chatting pilihan generasi millennial itu.

Data yang dikumpulkan Nielsen semestinya bisa memberikan gambaran terkait alasan Billboard memilih Snapchat: aplikasi itu menjangkau sembilan kali lebih banyak konsumen berusia 18 – 34 tahun ketimbang 15 saluran TV terpopuler di AS sekalipun. Setidaknya 9 dari 10 pengguna aktif Snapchat yang masuk dalam kategori usia tersebut tidak menonton satu pun dari 15 saluran TV top ini.

Snapchat sendiri bilang kalau tiga perempat dari pengguna yang aktif menikmati Snapchat Shows berada di rentang usia 13 – 24 tahun. Ini menjadikan Snapchat sebagai target yang ideal untuk program Artist Pass yang digagaskan Billboard, yang akan menyuguhkan video di balik layar berdurasi empat sampai lima menit dari seorang artis yang tengah bersiap untuk tampil di atas panggung.

Snapchat memang sudah punya beberapa program orisinil, akan tetapi Artist Pass merupakan yang pertama yang mengangkat tema musik. Artis-artis yang sudah dikonfirmasi sejauh ini adalah Luke Bryan, Demi Lovato dan Rae Sremmurd. Artist Pass dijadwalkan tayang tiap dua minggu sekali, dan pengguna Snapchat bisa menikmatinya lewat tab Discover sampai selama 48 jam setelah tayang.

Sumber: CNBC dan Billboard.

Berkat Spotify, Tangga Lagu Billboard Kini Dilengkapi Fitur Preview

Selama bertahun-tahun, Billboard selalu menjadi panutan industri musik lewat deretan tangga lagu yang dirilis dan di-update secara reguler. Di era streaming musik ini, Billboard rupanya ingin terus menjadi relevan dengan merangkul Spotify sebagai mitra eksklusifnya selama tahun 2016.

Seperti apa wujud kerja sama Billboard dan Spotify ini? Yang pertama, semua tangga lagu yang ada di situs Billboard akan disertai tombol preview, dimana pengunjung situs bisa langsung mendengarkan preview lagu berdurasi 30 detik yang berasal dari layanan milik Spotify.

Tidak hanya itu, seperti yang bisa Anda lihat di tangga lagu “The Hot 100” misalnya, hadir pula tombol “Full Track” dengan logo Spotify di sebelahnya. Klik tombol tersebut, maka Anda akan langsung dibawa ke aplikasi Spotify – atau web player kalau di PC – untuk mendengarkan lagunya secara penuh.

Hadir pula tombol "Full Track" untuk mendengarkan lagu sepenuhnya di Spotify
Hadir pula tombol “Full Track” untuk mendengarkan lagu sepenuhnya di Spotify

Fitur preview ini tentu saja akan semakin memudahkan pengguna dalam memantau tangga lagu yang dirilis Billboard, dimana pengguna kini tak perlu repot membuka situs atau layanan lain untuk mendengarkan seperti apa lagu-lagu yang masuk dalam daftar; preview 30 detik ini bisa dinikmati tanpa harus login dengan akun Spotify.

Bentuk kerja sama yang kedua adalah tiga tangga lagu baru yang didasari oleh perkembangan Spotify itu sendiri. Tangga lagu “Viral 50” akan menampilkan lagu-lagu yang paling banyak disebarkan lewat media sosial; “Velocity Chart” akan menampilkan 30 lagu dengan peningkatan popularitas tercepat di Spotify; dan terakhir “Spotify Rewind” akan menyajikan lima lagu dari tiap-tiap dekade (1960-an sampai 2000-an) berdasarkan popularitasnya di kalangan pengguna setiap minggu.

Ini sebenarnya bukan pertama kali Spotify menjadi ‘perantara’ dalam menyajikan preview lagu dari layanannya. Sebelum ini, Spotify sudah lebih dulu menjadi mitra Facebook dalam inisiatif Music Stories.

Sumber: Billboard.

Billboard dan Twitter Hadirkan “Billboard Twitter Real-Time Chart”

Billboard dan Twitter mengumumkan kehadiran Billboard Twitter Real-Time Chart, sebuah cara untuk menentukan popularitas lagu berdasarkan hasil yang dibagi di Twitter, terutama di kawasan Amerika Serikat. Yang menduduki posisi puncak di “Trending 140” saat tulisan ini dibuat adalah lagu “All of Me” yang dinyanyikan oleh John Legend.

Continue reading Billboard dan Twitter Hadirkan “Billboard Twitter Real-Time Chart”

Persaingan Makin Panas, Google Kampanyekan #GoingGoogle!

Google hari ini secara resmi memulai kampanye online dengan nama Going Google. Tujuan utamanya adalah menyebarkan persepsi bahwa lebih dari 3000 perusahaan mendaftarkan diri untuk menggunakan layanan-layanan Google atau yang sering disebut Google Apps.

Kampanye ini secara gamblang makin memanaskan kompetisi antara Google Apps dan Microsoft Office 2010 yang dikabarkan akan dirilis tahun ini. Google mencoba menanamkan sugesti bahwa Google Apps juga cocok untuk digunakan untuk keseharian seperti Gmail, Google Docs, Reader,GTalk, Google Calendar, dan lain-lain.Microsoft Office 2010 sendiri memang dikabarkan akan menjadi pesaing Google di kancah online document management dengan teknologi cloud computing.

Google-pun mulai memasang iklan billboard di kota – kota seperti New York, Chicago, Boston, bahkan di jalan tol untuk mempromosikan Google Apps. Sampai saat ini Google mengklaim sudah 1.75 juta organisasi bisnis dan Google yakin kampanye ini mampu menggandakan pengguna Google Apps hingga 2010 mendatang.

Meski promosi makin gencar, namun Google mengaku tidak akan melakukan promosi lewat majalah, koran, radio, maupun TV. Dan iklan billboard itu hanya untuk memancing para pengguna Microsoft untuk mencoba Google Apps dan beralih ke solusi individu/korporat yang ditawarkan oleh Google.