Saat ini sektor perikanan masih dikenal dengan pilihan harga yang selangit namun tidak memiliki kualitas yang prima. Rantai supply yang panjang dengan banyaknya middle man, dirasakan cukup meresahkan para nelayan. Dari sisi konsumen juga menurunkan minat untuk mengkonsumsi ikan dan produk laut lainnya, karena tingginya harga pasar.
Melihat persoalan tersebut, Bintang Bimaputra dan rekannya Isnan Fazri memutuskan mendirikan layanan Nalayan.id yang fokus ke penyediaan jual beli hasil laut.
“Hal yang melandasi pemikiran kami dalam memilih sektor perikanan ialah sektor ini merupakan sektor yang paling nyata dan sangat dekat kaitannya dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Apalagi 22% dari penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai nelayan. Kami mencari solusi nyata untuk setidaknya dapat mengatasi sedikit masalah di bidang kelautan,” kata Bintang kepada DailySocial.
Alasan lain peluncuran platform ini adalah makin banyaknya platform agriculture dan aquaculture yang memudahkan petani mendistribusikan dan menjual hasil taninya secara langsung dan memotong cara konvensional yang ada. Hal tersebut membuat konsumen lebih terbiasa melakukan transaksi jual beli secara online.
“Dengan semakin menjamurnya platform e-commerce bahan pangan, Nalayan.id memiliki keunikan sendiri, di mana Nalayan.id merupakan satu–satunya platform e-commerce di sektor perikanan yang sangat ‘ramah’ terhadap konsumen,” kata Bintang.
Terintegrasi secara online dan offline
Saat ini Nalayan.id baru bisa diakses di situs, fungsinya pun lebih kepada sistem yang terintegrasi antara online dan offline dengan memaksimalkan teknologi dalam mendukung kemudahan konsumen dalam menemukan platform Nalayan.id.
“Untuk penjualan, selain platform berupa di situs dan selanjutnya aplikasi mobile, kami membuka sistem mitra usaha sehingga konsumen dapat menjumpai kami secara online-to-offline (O2O). Sejauh ini kami bekerja sama dengan 4 reseller yang masing–masing berlokasi di wilayah kota Bandung,” kata Bintang.
Nalayan.id fokus kepada tiga hal, yaitu kesegaran produk, harga yang terjangkau, dan kemudahan dalam memesan bahan pangan hasil laut baik secara online maupun offline.
“Dalam hal rantai distribusi, kami distribusikan [langsung] kepada konsumen sehingga dapat memotong beberapa tahap supply chain konvensional di sektor perikanan. Pada akhirnya harga lebih murah dan kualitas produk tetap terjaga,” kata Bintang.
Masih menggunakan tim logistik internal, Nalayan.id yang menjalankan bisnis secara bootstrap memiliki rencana untuk menjalin kemitraan dengan logistik pihak ketiga. Meskipun masih terbilang baru, Nelayan.id ingin menjadi platform yang menyeluruh bagi nelayan dan konsumen.
“Ke depannya kami mengadakan kegiatan kampanye atau event serta membuka tempat untuk olahan makanan laut dan juga membuka marine supply store center yang berfungsi untuk penjualan juga tempat penyimpanan produk,” tutup Bintang.