Tag Archives: black

[Review] Western Digital Black SN850: PCIe 4.0 x4 Kencang untuk Gamer

Jika kita berbicara mengenai kecepatan sebuah perangkat penyimpanan, tentu saja SSD menjadi yang pertama terpikir. Apalagi, saat ini teknologi NVMe sudah mencapai PCIe 4.0 x4 yang bisa mentransfer data hingga 7000 MB/s. Untuk kecepatan seperti ini, ternyata Western Digital sudah memiliki produknya. SSD tersebut bernama Western Digital Black SN850.

Western Digital selalu memberikan warna tersendiri untuk setiap produknya. Warna hitam selalu identik dengan produknya yang ditujukan untuk para gamers. Warna biru biasanya akan ditujukan untuk pemakaian sehari-hari PC di rumah dan kantor sehingga kinerjanya akan di bawah Black. Warna merah saat ini ditujukan untuk penyimpanan data seperti di NAS atau sebagai drive penyimpan data.

Western Digital Black SN850 pun juga sudah mampir ke meja pengujian Hybrid Indonesia. Varian yang datang tentu saja sudah lengkap dengan heatsink-nya. Sebagai informasi, WD juga memiliki SSD SN850 yang dijual tanpa heatsink. Dan kita semua tahu bahwa SSD yang digunakan pada interface PCIe 4.0 x4 akan mengeluarkan panas yang berlebih.

SSD yang satu ini diklaim dapat melakukan transfer data pada kecepatan 7000 MB/s pada saat membaca data dan 5300 MB/s pada saat menulis. Western Digital juga menjual SSD yang satu ini dengan menyasar ke para pengguna PC serta Playstation 5. Dengan form factor M.2 2280, tentu saja SSD ini juga bakal mampu ditancapkan pada kebanyakan laptop yang beredar saat ini.

Spesifikasi dari Western Digital Black SN850 NVMe SSD yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Kapasitas 1 TB
Interface PCIe Gen 4.0 x4
Tipe konektor NVMe 1.4
Form Factor M.2 2280
Controller Western Digital G2
Jenis memori NAND Sandisk 96L 3D TLC
Endurance 600 TBW
Dimensi 80 x 23.4 x 8.8 mm
Bobot 25 gram

Western Digital memberikan garansi 5 tahun untuk SSD NVMe yang satu ini. Selain itu, garansi yang diberikan juga akan akan terpotong oleh TBW (TeraByte Written) yang ditentukan. Jadi, garansi akan berakhir jika sudah terpakai lebih dari 5 tahun atau melebihi penulisan 600 TB.

Desain

Western Digital Black SN850 hanya menggunakan satu sisi untuk menaruh semua cip dan transistornya. Pada bagian atasnya, terdapat dua buah cip NAND SanDisk (buatan Toshiba) sebesar 512 GB per cip. Dengan menggunakan kontroler WD G2, nama yang terlabel pada cip ini hanyalah SanDisk. WD menggunakan DDR4 2666 cache dengan cip buatan Nanya.

Bobot yang dimiliki oleh Western Digital Black SN850 ini sangat ringan, hanya 25 gram saja. Perangkat ini memiliki dimensi 80 x 23.4 x 8.8 mm yang cocok untuk dipasangkan pada sebuah desktop, laptop tipis, mau pun Playstation 5. Untungnya, model ini sudah menggunakan heatsink sehingga panas yang dihasilkan saat SSD ini bekerja bisa diredam dengan baik.

Western Digital juga melengkapi SSD ini dengan software yang dinamakan Western Digital Dashboard yang mampu memberikan informasi mengenai SSD ini. Selain itu, software ini juga menyediakan beberapa fungsi seperti TRIM dan juga update firmware. Sayang memang, sampai akhir pengujian saya tidak menemukan adanya firmware baru untuk SN850.

Pengujian

Dalam menguji SSD yang satu ini, tentu saja membutuhkan sebuah perangkat yang sudah mendukung PCI-e 4.0. Saya memilih menggunakan sebuah laptop yang memakai prosesor Intel Core i5 Generasi ke 11 yang memang sudah mendukung PCI express 4.0 dan mampu menjalankan SSD NVMe PCIe Gen 4 x4 dengan kecepatan penuh. Untuk mengujinya, tentu saja saya menggunakan slot NVMe utama yang tersedia. Sistem operasi yang digunakan adalah Windows 11.

Tentunya, Western Digital Black SN850 juga mendukung slot PCIe Gen 3 x4 yang saat ini banyak sekali digunakan pada beberapa laptop serta motherboard. Namun, kecepatan baca dan tulisnya akan dibatasi hingga 3500 MB/s saja. Walaupun begitu, kecepatan 3,5 GB/s saja sudah sangat mencukupi kebutuhan komputasi yang ada saat ini.

Pada pengujian kali ini, saya akan menggunakan dua buah software benchmark, yaitu Crystal Disk Mark dan ATTO. Crystal Disk Mark sendiri saya gunakan dua versi, yaitu versi 6 dan 8, karena keduanya memiliki perhitungan yang berbeda. Berikut adalah hasilnya

Pengujian ini tentu saja dilakukan dengan menjaga suhu yang ada. Pada saat pengujian, WD Black SN850 ada pada suhu 70 derajat celcius dan beberapa kali mengalami sedikit throttling. Panas akan meningkat pada saat adanya penulisan data dalam jumlah besar. Pada saat membaca, saya melihat suhunya akan menurun di bawah 65 derajat celcius.

Hal ini berarti akan berpengaruh pada saat sebuah game diinstalasikan ke dalam SN850. Pada saat bermain game, tentu akan membuat pengguna akan merasa tenang karena tidak akan mengalami throttling. Pada saat suhunya di bawah 65 derajat, perangkat ini akan berlari dengan kecepatan maksimumnya.

Pada saat pengujian, saya hanya mendapatkan angka sedikit di bawah 7000 MB/s untuk uji membaca data. Akan tetapi, perangkat ini mampu berlari di atas 5300 MB/s. Dengan perolehan angka seperti ini, semua sistem komputer tentu akan mendapatkan peningkatan performa yang sangat baik. Pada saat throttle, saya mendapatkan angka yang masih kencang, yaitu sekitar 4300 MB/s baca dan tulis.

Lalu bagaimana saat digunakan untuk kegiatan non-gaming? Para editor foto dan video tentu saja dapat menggunakan sistemnya dengan lancar. Pada angka kecepatan seperti ini, rendering video juga akan terbantu selain dari sisi prosesor dan RAM-nya. Dan untuk mereka yang bekerja menggunakan tab lebih dari 10 pada software Office juga bakal menikmati rendahnya lag yang terjadi.

Verdict

Sepertinya saat ini gamers di Indonesia sudah dimanjakan oleh para vendor dengan tersedianya SSD NVMe PCIe 4.0 x4. Pasalnya, SSD ini dapat berjalan dengan kecepatan hingga 7 GB/s yang memastikan semua aplikasi dapat loading dengan kencang. Salah satunya adalah SSD NVMe Western Digital Black SN850 yang saat ini banyak tersedia di toko-toko komputer di Indonesia.

Kinerja dari Western Digital Black SN850 yang saya dapatkan hanya terpaut puluhan MB/s saja dari 7 GB/s yang berarti sangat kencang. Dengan menggunakan cache DDR4 2666 MHz membuatnya lebih stabil pada saat menulis file dalam kapasitas besar. Tingkat kestabilannya juga lebih dijaga lagi dengan tersedianya heatsink pada SSD yang saya dapatkan ini. SSD ini juga memiliki TBW yang cukup tinggi sehingga tidak akan rusak dalam waktu yang dekat.

Western Digital Black SN850 1 TB dengan heatsink ini dijual dengan harga Rp. 4.199.000. WD juga menjual versi tanpa heatsink dengan harga yang lebih terjangkau, yaitu Rp. 3.420.000. Dengan harga ini, pengguna gamer mau pun profesional akan mendapatkan sebuah storage untuk PC dan Playstation 5 yang memiliki kinerja tinggi.

Sparks

  • Kinerja tinggi hingga hampir 7000 MB/s
  • Memiliki DRAM Cache yang menjamin kinerjanya tinggi
  • Cocok untuk PC dan Playstation 5
  • Garansi panjang, yaitu 5 tahun
  • Sudah memiliki heatsink
  • Dukungan WD Dashboard

Slacks

  • Harganya cukup tinggi
  • Suhu masih cukup tinggi saat menulis file besar dan banyak

GoPro Hero10 Black Dijual Rp8,5 Juta di Indonesia, Bawa Prosesor Baru dan Perekam Video 5.3K 60fps

Erajaya Active Lifestyle (EAL) bersama GoPro telah mengumumkan kehadiran Hero10 Black. Action camera yang dilengkapi dengan prosesor baru GP2 itu dijual dengan harga Rp8.500.000 di Indonesia.

Berkat prosesor GP2, GoPro Hero10 Black menjanjikan peningkatan dari segi kualitas gambar, kestabilan perekaman, dan performa keseluruhan yang lebih responsif. Sebagai permulaan, ia dapat merekam video hingga resolusi 5.3K dengan frame rate 60fps.

Kemudian pada resolusi video 4K mendukung frame rate 120fps dan hingga 240fps pada 2.7K. Selain itu, prosesor GP2 juga turut menghadirkan sistem penstabil gambar generasi terbaru, HyperSmooth 4.0 yang lebih efektif dalam hal meredam guncangan yang ekstrem.

Peningkatan kekuatan pemrosesan juga mempercepat proses pemindahan foto dan video ke smartphone secara nirkabel 30 persen lebih cepat (menggunakan aplikasi GoPro Quik). Serta, hingga 50 persen lebih kencang dengan menyambungkan Hero10 Black ke smartphone dengan kabel.

Djohan Sutanto, CEO Erajaya Active Lifestyle, mengemukakan, “Meningkatnya penghasilan, popularitas adventure sports seperti diving, surfing, skydiving, serta tren content sharing ikut mendorong permintaan akan action camera. Produk ini menjadi pilihan tepat karena ukurannya yang mungil, portable, mudah digunakan dan kaya fitur, menjadikannya pilihan tepat untuk pengguna personal maupun profesional, untuk mengabadikan momen indah dan membaginya di platform media sosial.

Dengan tingkat adopsi yang semakin cepat, diprediksikan pangsa pasar action camera dunia akan mencapai $3.2milyar di tahun 2027. GoPro Hero10 Black, dengan peningkatan teknologi dan fitur yang signifikan, menawarkan performa dan fleksibilitas luar biasa. Kami bangga dapat menghadirkan produk ini di Indonesia dan berharap akan diterima dengan baik oleh masyarakat dan menjadi produk yang tak kalah sukses dibandingkan seri sebelumnya,” imbuh Djohan.

Promo GoPro Hero10 Black

GoPro Hero10 Black dibanderol dengan harga Rp8.500.000 dan bisa didapatkan di seluruh jaringan outlet Urban Republic, outlet iBox, dan Erafone tertentu. Produk ini juga bisa didapatkan secara online melalui platform e-commerce eraspace.com, GoPro official store di marketplace Tokopedia dan Blibli.

Kelengkapan aksesori seperti pegangan ekstensi dengan tripod, dudukan klip magnetic, baterai cadangan, dan lainnya dijual terpisah. Selama periode peluncuran GoPro Hero10 Black dari tanggal 1 – 10 November 2021, pelanggan juga berkesempatan untuk mendapatkan cashback hingga Rp500.000 dan cicilan 0% hingga 12 bulan dengan menggunakan kartu kredit Bank BCA, CIMB Niaga, digibank by DBS, dan Bank Mandiri.

[Review] Western Digital Black P50 Game Drive: SSD NVMe Eksternal yang Super Kencang!

Kebutuhan akan penyimpanan data dengan perangkat eksternal memang seperti sudah menjadi yang utama. Banyak orang yang bekerja membutuhkan penyimpan data berkapasitas besar yang bisa dibawa ke mana-mana. Penggunaan hard disk eksternal untuk kebutuhan tersebut pun sudah umum digunakan. Namun satu hal yang pasti, sebuah hard disk masih memiliki kinerja yang kurang kencang.

WD Black P50 - Game Drive

Sebuah hard disk yang ada saat ini umumnya memiliki kecepatan sekitar 130-an MB/s. Oleh karena itu, kebanyakan orang akan beralih ke SSD yang memiliki kinerja berlipat-lipat lebih kencang dibandingkan HDD. Apalagi jika hal tersebut digunakan untuk kebutuhan bermain game dan rendering video yang membutuhkan kinerja tinggi.

Selain memiliki kinerja yang tinggi, penggunaan SSD masih memiliki segudang kelebihan dibandingkan hard disk. Salah satunya adalah ketahanan terhadap guncangan. Saat dinyalakan, SSD tidak akan rusak seperti HDD jika terbentur atau digoyang-goyangkan. Hal tersebut dikarenakan SSD tidak menggunakan perangkat mekanik didalamnya.

Untuk kebutuhan tersebut, Western Digital menawarkan perangkat eksternal barunya. Western Digital Black P50 Game Drive merupakan sebuah SSD eksternal yang menggunakan antar muka NVMe. Hal ini membuatnya menjadi sangat kencang dan cocok untuk digunakan untuk bermain game serta rendering.

Spesifikasi dari WD Black Game Drive P50 adalah sebagai berikut

Kapasitas 1TB
Interface USB 3.2 Gen 2×2
Tipe konektor USB-C
Dimensi 118.11 x 61.98 x 13.97 mm
Bobot 116 gram

WD Black P50 Game Drive ini sendiri sudah mendarat ke meja pengujian tim DailySocial. Bentuk dari perangkat eksternal ini memang mirip dengan WD P10 yang pernah saya uji sebelumnya. Untuk unit yang saya dapatkan, kapasitasnya adalah 1 TB. P50 sendiri memiliki varian dengan kapasitas 512 GB dan 2 TB.

WD Black P50 - Box

Di dalam paket penjualannya hanya ditemukan dua buah kabel, yaitu USB-C to USB-A dan USB-C to USB-C, serta buku manual. Hal ini menandakan bahwa Western Digital Black P50 Game Drive bisa digunakan pada dua interface, yaitu USB-C dan USB-A yang selalu ditemukan pada setiap PC dan laptop.

Desain

WD P50 memiliki desain yang mirip dengan WD P10. Perbedaannya memang terletak pada dimensinya yang lebih kecil dari saudaranya yang menggunakan HDD tersebut. Desainnya dibuat seperti pola peti kontainer yang ada di pelabuhan. Tulisan WD Black yang ada juga dibuat seperti asal di cat saja.

WD Black P50 - Kabel

WD Black P50 menggunakan casing berbahan metal. Dengan menggunakan NVMe, tentu saja akan menghasilkan panas yang cukup tinggi. Panas tersebut memang sangat terasa pada saat WD Black P50 Game Drive ini dioperasikan. Pada keempat sisinya terdapat sebuah sekrup yang bisa dibuka dengan menggunakan obeng khusus.

WD Black P50 - Bawah

Pada bagian belakangnya terdapat sebuah konektor USB-C. Dengan menggunakan kabel bawaan dari WD, SSD eksternal ini bisa dioperasikan pada hampir setiap perangkat yang ada saat ini, termasuk smartphone, PC, laptop, dan bahkan konsol game. Di sebelahnya juga terdapat lampu indikator yang bakal menyala saat SSD ini digunakan.

WD Black P50 - Interface

Pada bagian bawahnya terdapat empat buah karet pada setiap pinggir sisinya. Karet ini selain digunakan untuk menjadi kaki dari SSD eksternal ini, juga menjaga agar WD Game Drive P50 tidak mudah tergeser akibat licin. Apalagi, dengan kabel yang ada, sering kali membuat gamer terganggu sehingga bisa saja SSD ini tergeser saat sedang digunakan.

Pengujian

Western Digital menjanjikan kinerja yang sangat tinggi pada SSD ini, yaitu 2000 MB/s. Hal ini kemungkinan memang bisa tercapai jika menggunakan perangkat yang mendukung USB 3.2 2×2. Sayangnya, pada pengujian kali ini hanya bisa dilakukan pada sebuah perangkat USB 3.2 saja yang memiliki bandwidth 10 Gb/s.

Walaupun begitu, saya pun mendapatkan sebuah perangkat eksternal paling kencang yang pernah diuji. Hal ini juga menunjukkan bahwa perangkat USB 3.2 memang kebanyakan masih memiliki bandwidth 10 Gbps. Untuk Gen 2×2 sendiri masih terdapat pada motherboard untuk seri premium.

Pada pengujian kali ini, saya meminjam laptop Dell G7 yang memiliki port Thunderbolt 3, di mana interface-nya sama dengan USB-C. Jadi pada pengujian kali ini saya menggunakan kabel USB-C to USB-C. Kinerja dari WD Black P50 Game Drive adalah seperti berikut di bawah ini

Dengan menggunakan NVMe, tentu saja terdapat sebuah masalah yang timbul, yaitu panas. Saat melakukan pengujian, WD Black P50 memang langsung menjadi sebuah alat penghangat. Dan sebuah hal yang cukup menyebalkan adalah perangkat ini seakan hang, tidak dapat membaca isi sebuah folder.

Saat hang, WD Black P50 Game Drive harus terlebih dahulu dicabut dan dipasangkan kembali. Namun selama pengujian berlangsung, saya tidak menemukan adanya penurunan kinerja sama sekali.

Kinerja yang ada sudah membuktikan bahwa WD Black P50 Game Drive mampu menjalankan semua game yang terinstal didalamnya. Selain itu, SSD eksternal ini juga sangat cocok digunakan untuk rendering video.

Verdict

Seorang gamer biasanya akan membeli semua perlengkapan untuk bermain dengan kualitas yang paling tinggi. Mulai dari CPU, GPU, hingga sebuah perangkat penyimpanan eksternal yang mudah dibawa kemana saja tanpa harus khawatir mengenai kinerjanya. Hal inilah yang ditawarkan oleh Western Digital pada perangkat Black P50 Game Drive-nya.

Kinerja yang ditawarkan bahkan lebih tinggi dari rata-rata perangkat penyimpanan internal yang ada pada desktop dan laptop saat ini. Oleh karena itu, pengguna laptop dengan penyimpanan internal HDD juga bakal tertolong oleh kinerja SSD ini. Perangkat ini juga sangat cocok digunakan untuk bermain game AAA serta rendering video.

Sayangnya, setiap kinerja tinggi yang dihasilkan juga bakal membuat sebuah masalah lain. SSD eksternal ini menghasilkan panas yang cukup tinggi. Bahkan pada perangkat yang saya dapatkan, karet kaki dibagian bawahnya sampai terlepas akibat mencairnya lem yang ada. Namun, perangkat ini masih aman untuk dipegang pada saat panas.

Western Digital Black P50 Game Drive dengan kapasitas 1 TB ini dijual dengan harga Rp. 5.750.000. Harga tersebut tentu saja tergolong mahal untuk sebuah kapasitas 1 TB saja. Namun, dengan harga tersebut kita bisa membawa hiburan dan pekerjaan ke mana saja tanpa harus mengorbankan waktu karena lambatnya transfer data antar perangkat.

Sparks

  • Kinerja tinggi
  • Kapasitas besar
  • Interface terbaru dengan USB 3.2 Gen 2×2
  • Casing kokoh

Slacks

  • Panas
  • Harga mahal

[Review] Western Digital Black Game Drive P10 2 TB: Bermain Game PC di Mana Saja dengan Kinerja Tinggi

Mungkin banyak dari pembaca Dailysocial belum mengenal apa itu Black Gaming Drive dari Western Digital. Hal ini disebabkan banyaknya hard disk eksternal WD yang ada di Indonesia dijual dengan nama Passport. Ternyata, varian Black sudah ada semenjak tahun 2015 yang lalu, lho.

Pada saat itu, kemungkinan penggunaan hard disk eksternal untuk keperluan gaming memang belum menjadi tren seperti saat ini. Apalagi, XBOX dan PS4 masih berumur cukup muda untuk menjadi console gaming, sehingga orang masih mencari game dengan bentuk fisiknya.

WD Black Game Drive P10

WD Black sendiri sudah sejak lama dilabel menjadi sebuah perangkat penyimpanan untuk gaming. Dua varian yang mungkin tidak dikenal sebagai WD Black, yaitu Raptor dan Velociraptor, merupakan yang khusus ditempatkan sebagai gaming. WD Black sendiri dari dulu dicap sebagai HDD untuk mereka yang membutuhkan kinerja tinggi. Walaupun begitu, perlu diperhatikan bahwa Raptor dan Velociraptor memiliki label hitam pada HDD-nya.

Saat ini, WD Black Game Drive P10 akhirnya mendarat di Indonesia dan saya pun juga sudah mendapatkan sebuah sampel dengan kapasitas 2 TB. Saya menyukai bentuknya yang berbeda dengan kebanyakan HDD eksternal yang ada dipasaran. Namun, secara keseluruhan memiliki fungsi yang sama dengan HDD eksternal yang ada hingga saat ini.

WD Black Game Drive P10 - Extra 2

Spesifikasi dari WD Black Game Drive P10 adalah sebagai berikut

Kapasitas 2TB
Interface USB 3.2 Gen 1
Tipe konektor micro-B
Dimensi 118.1 x 87.8 x 12.7 mm
Bobot 140 gram

Tidak ada kotak penjualan yang datang ke meja pengujian kami. Oleh karena itu, saya juga belum mengetahui paket penjualan penuh yang dimiliki oleh WD Game Drive P10 ini seperti apa.

Desain

Desain dari WD Game Drive P10 ini memang berbeda dengan kebanyakan HDD eksternal yang dijual di pasaran. Oleh karena dibuat khusus untuk gaming, desainnya dibuat seperti pola peti kontainer yang ada di pelabuhan. Tulisan WD Black yang ada juga dibuat seperti asal di cat saja.

WD Black Game Drive P10 - Bawah

Casing eksternal dari WD Game Drive P10 sendiri juga masih terbuat dari plastik polikarbonat. Dimensinya juga dibuat menjadi lebih tipis sehingga membuatnya tidak terkesan “kopong” dan kokoh saat dipegang. Pada setiap sisinya, terdapat sebuah sekrup yang membuatnya lebih mudah untuk dibongkat pasang, asal memiliki obeng yang tepat.

Pada bagian belakangnya terdapat sebuah konektor micro-B USB yang mungkin saat ini dipakai pada semua HDD eksternal dengan konektivitas USB 3.0. Di sebelah konektor tersebut terdapat lampu indikator LED dengan warna putih. Lampu indikator seperti ini memang sangat dibutuhkan karena kita sering kali tidak mengerti apakah sebuah HDD itu menyala atau tidak.

WD Black Game Drive P10 - Konektor

Pada bagian bawahnya terdapat empat buah karet pada setiap pinggir sisinya. Karet ini selain digunakan untuk menjadi kaki dari HDD eksternal ini, juga menjaga agar WD Game Drive P10 tidak mudah tergeser akibat licin. Apalagi, dengan kabel yang ada, sering kali membuat gamer terganggu sehingga bisa saja HDD ini tergeser saat sedang digunakan.

Pengujian

Sebenarnya, fungsi semua HDD eksternal adalah sama, yaitu menjadi sebuah media penyimpanan yang dapat dibawa ke mana saja. Selain itu, bisa menjadi sebuah drive permanen pada sebuah laptop maupun desktop. Hal tersebut tidak berbeda dengan WD Game Drive P10 ini.

Yang membedakan mungkin adalah kecepatan dari HDD yang digunakan pada WD Game Drive P10. HDD yang digunakan memiliki kecepatan yang kurang lebih sama dengan HDD internal sebuah laptop. Hal ini tentu saja sudah lebih dari cukup untuk menampung dan menjalankan sebuah game yang tidak diinstalasikan pada HDD internal.

Hal tersebut terbukti pada benchmark yang saya lakukan berikut ini.

Kinerja dari HDD ini sudah memiliki kecepatan di atas 100 MB/s. WD sendiri menjanjikan kecepatan hingga 140 MB/s, yang sampai beberapa kali saya tes tidak sampai pada kecepatan tersebut. Namun, kinerjanya sudah terbukti lebih baik dibandingkan beberapa HDD eksternal lainnya.

Verdict

Pengguna hard disk eksternal memang sudah terbagi ke dalam beberapa segmen. Pengguna umum akan lebih mudah menemukan perangkat penyimpanan ini karena yang dijual di pasaran memang mengakomodasi penggunaan hard disk secara umum. Namun untuk para gamer, sepertinya baru WD yang memiliki solusinya dengan Game Drive P10.

Hard disk eksternal ini memang khusus dibuat untuk bermain game. Hal tersebut juga terbukti dengan kinerja yang dimiliki oleh WD Game Drive P10 yang kurang lebih sama dengan sebuah hard disk internal. Hal ini tentu saja membuat loading sebuah game terasa seperti sebuah hard disk yang tertempel didalam desktop.

Harga sebuah perangkat yang khusus dibuat pada segmen tertentu memang akan lebih tinggi dibandingkan dengan yang dijual untuk kebutuhan umum. WD Game Drive P10 dengan kapasitas 2 TB sendiri dijual dengan harga Rp. 2.250.000. Walaupun begitu, dengan harga seperti ini, kinerja gaming sudah terjamin akan lebih cepat walau melalui koneksi kabel USB 3.

Sparks

  • Kinerja cukup tinggi
  • Desain unik
  • Build kokoh
  • Garansi panjang, 3 tahun

Slacks

  • Harga cukup tinggi
  • Tanpa bonus software

 

 

[Hands-on] GoPro Hero8 Black, Racun Bagi Content Creator

Buat para video content creator, vlogger, atau YouTuber, serta traveler, penyuka kegiatan outdoor, dan olah raga ekstrem – GoPro Hero8 Black adalah racun buat kalian. Bentukan action camera ini mungil, tapi kemampuan perekam videonya amat powerful. Sebelum membahasnya lebih jauh, kita lihat dulu video berikut:

Ya, aksi (footage-nya) dan fitur-fitur GoPro Hero8 Black ini keren banget. Ada banyak peningkatan yang dibawa dibandingkan generasi sebelumnya, pertama ialah sistem stabilization HyperSmooth dan TimeWarp yang kini di-upgrade ke versi 2.0.

Menurut saya, kinerja HyperSmooth generasi pertama pada GoPro Hero7 series sudah cukup mengesankan, tapi memang masih ada beberapa batasan. Sedangkan, pada GoPro Hero8 Black, HyperSmooth 2.0 telah disempurnakan. Kini dapat diaplikasikan ke resolusi dan frame rate berapapun, serta dilengkapi perataan horizon dalam aplikasi.

Perlu diketahui, sistem stabilization ini aktif secara otomatis. HyperSmooth 2.0 juga menghadirkan mode Boost baru yang meningkatkan stabilisasi lagi saat dibutuhkan, dengan sedikit kompensasi berupa crop tapi tidak begitu signifikan.

PSX_20191031_111923

Sementara, dengan mode TimeWarp 2.0 – kita bisa membuat time-lapse dan memperlambatnya ke waktu nyata dengan mengetuk tombol dan ketuk lagi untuk mempercepatnya.

Terkait kemampuannya, kita masih menjumpai angka-angka yang sama seperti GoPro Hero7. Perekaman video dalam resolusi maksimum 4K 60 fps, slow-motion 1080 240 fps, serta pengambilan foto beresolusi 12MP.

PSX_20191031_111830

Kualitas hasil foto, terutama yang diambil menggunakan mode HDR meningkat. Pengambilan foto dalam format RAW kini berlaku untuk semua mode, termasuk mode time-lapse dan burst. Selain itu, fitur Digital Lenses untuk video maupun foto, memungkinkan kita memilih focal length yang diinginkan (Narrow, Linear, Wide yang lebih bebas distorsi, dan SuperView yang paling lebar).

Untuk desainnya, tampang Hero8 masih identik dengan Hero7. Bedanya di bagian bawah Hero8, kini sudah dilengkapi pengait bawaan dan 14 persen lebih ramping.

Artinya, kita dapat memasangkan beragam aksesori tanpa perlu menggunakan case tambahan. Penggantian baterai dan microSD pun menjadi lebih cepat dan lensanya sekarang 2x lebih tahan benturan. Durabilitas fisiknya; Hero8 masih tahan air hingga kedalaman 10 meter tanpa perlu memakai apa-apa.

Apalagi? Posisi mikrofonnya, kini menghadap ke depan dengan peningkatan algoritma yang mengurangi derau angin sehingga mampu menghadirkan kualitas audio yang lebih baik.

Namun fitur Hero8 Black yang benar-benar baru adalah Mod. Aksesori modular ini berbeda dari aksesori standar GoPro pada umumnya. Tiga Mod pertama yang GoPro rilis untuk Hero8 Black akan tersedia pada bulan Desember dan dirancang untuk menyulap action camera tersebut menjadi senjata utama para vlogger.

Mod yang pertama ialah Media Mod berupa mikrofon tipe shotgun yang menancap ke sisi kanan Hero 8 Black. Ia mengemas sepasang cold shoe untuk menyambungkan aksesori tambahan, tidak ketinggalan juga port USB-C, HDMI dan adaptor 3,5 mm untuk mikrofon eksternal.

Mod yang kedua, Display Mod adalah layar lipat 1,9 inci yang bisa dihadapkan ke depan atau belakang. Untuk bisa menggunakan Mod ini, kita wajib memiliki Media Mod, sebab ia memanfaatkan cold shoe dari Mod tersebut.

Terakhir, ada Light Mod yang dapat membantu memperbaiki kondisi pencahayaan di lokasi vlogging. Flash eksternal ini tahan air sampai kedalaman 10 meter, dan ia dibekali sebuah diffuser agar sorotannya tidak terlalu berlebihan. Selain berdiri sendiri, Light Mod juga dapat dipasangkan ke Media Mod maupun ke mount standar GoPro.

Dengan Mod ini, GoPro Hero8 Black semakin optimal sebagai kamera vlogger. Tentu saja, masih banyak lagi fitur dan peningkatan lainnya. Sebagai content creator pastikan Anda sudah memiliki kamera utama – misalnya kamera mirrorless dengan lensa yang Anda butuhkan sebelum membeli GoPro Hero8 Black. Walaupun tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan GoPro Hero8 sebagai kamera utama.

GoPro Max

Kalau Anda ialah pengguna Hero7 series dan merasa peningkatan Hero8 Black masih kurang signifikan, maka yang satu ini menjadi opsi terbaik buat Anda. Adalah GoPro Max, sebuah action camera 360 derajat yang membawa hampir semua kelebihan Hero8 Black yang tak lain merupakan penerus GoPro Fusion yang dirilis dua tahun lalu.

GoPro mengibaratkan Max sebagai tiga kamera yang berbeda dalam satu kemasan: action camera, kamera 360 derajat, dan kamera khusus vlogging. Sebagai action camera, GoPro Max siap merekam video beresolusi 1440p 60 fps atau menjepret foto 5,5 megapixel, lengkap dengan Digital Lenses dan sistem stabilization HyperSmooth 2.0 milik Hero8 Black.

Lalu, sebagai kamera 360 derajat, GoPro Max siap menyajikan output video 360 beresolusi 5,6K 30 fps, dan lagi-lagi HyperSmooth kembali memegang peran penting. GoPro bahkan menyebut sistem stabilization milik Max ini sebagai yang terbaik dari semua penawarannya selama ini.

Lalu sebagai kamera vlogging, Max siap memudahkan pekerjaan lewat layar front-facing dan enam buah mikrofon yang, kalau menurut GoPro, kinerjanya pantas disetarakan shotgun mic. Kita bisa memilih memfokuskan pengambilan suara dari depan atau dari arah sebaliknya.

Harga & Ketersediaan

PSX_20191031_111816

Bekerja sama dengan Erajaya Group, GoPro pun resmi menghadirkan Hero8 Black dan Max ke Indonesia. Masing-masing dibanderol Rp6.999.000 dan Rp8.699.000. Hero7 Black turun harga menjadi Rp5.399.000.

Keduanya akan tersedia secara pre-order pada tanggal 1-7 November 2019 secara eksklusif hanya di EranyaGoPro.com dan Blibli.com. Dengan bundle promo khusus berupa Sleeve, lanyard, dan microSD card 32GB untuk Hero8 Black. Sementara, untuk Max akan mendapatkan baterai cadangan.

Kemudian GoPro Hero8 Black dan Max akan tersedia pada 15 November 2019 di seluruh jaringan ritel Erajaya Group, Erafone, iBox, Samsung Store by NASA (SES), dan Urban Republic. Mod akan tersedia untuk pre-order di GoPro.com pada bulan Desember.

 

[Review] Western Digital Black NVME SSD: Kencang untuk Gamer dan Editor

Perusahaan Western Digital selama ini kita kenal sebagai produsen hard disk. Semakin lama, teknologi penyimpanan menjadi lebih kencang dan canggih. Sayangnya, Western Digital sepertinya belum mau berpindah dari perangkat dengan piringan.

Hal tersebut berubah pada saat Western Digital mengakuisisi SanDisk yang dikenal sebagai vendor perangkat penyimpanan berbasis flash. SanDisk pun juga dikenal memiliki media penyimpanan untuk komputer, yaitu Solid State Drive. Tentunya, setelah penggabungan tersebut, Western Digital pun memiliki semua teknologi SSD yang ada.

WD Black SSD -

Teknologi SSD yang ada tidak melulu menggunakan antar muka Serial ATA atau SATA. Oleh karena SATA sepertinya sudah menemukan titik tertingginya, interface yang dipilih yaitu yang selama ini sudah ada: PCI-express. Dengan menggunakan interface ini, terbentuklah sebuah form factor baru bernama Non Volatile Memory Express atau NVMe.

Dengan platform NVMe ini, bandwidth yang dimiliki sebuah media penyimpanan akan dapat mencapai 3 GB/s, tergantung dari kontroler dan cip NAND yang digunakan. Tentunya, hal ini membuat sebuah SSD NVMe yang menggunakan form factor M.2 bisa jauh lebih kencang dari SATA.

Kali ini, Western Digital pun ternyata sudah memiliki sebuah SSD yang menggunakan form factor M.2. Dan kebetulan, DailySocial sudah mendapatkan sampel pengujian dari SSD terbaru mereka ini.

Untuk spesifikasinya dapat dilihat berikut ini:

Model WDS100T2X0C
Kapasitas 1 TB
Interface M.2 NVMe
NAND SanDisk 64 Layer 3D TLC
Kontroler SanDisk

Dengan kecepatan teoritis sampai dengan 3 GB/s, tentu saja membuat pekerjaan seseorang dalam bidang editing lebih cepat. Tidak hanya para editor foto dan video saja, para gamers juga bakal mendapatkan keuntungan saat menggunakan SSD yang satu ini.

Saat melakukan review Western Digital Black SSD, kami menggunakan spesifikasi sebagai berikut

Prosesor Intel Core i9 9900K ES
Motherboard Gigabyte Z390 UD
RAM 2x 8GB Corsair Vengeance RGB Pro DDR4 3200MHz
HSF Noctua NH-D15
PSU AX1600i
Keyboard Corsair K70 RGB MK.2 SE Rapid Fire
Mouse Corsair Harpoon RGB Gaming Mouse
Monitor MSI Optix MAG27C

Paket Penjualan

Sayangnya, Western Digital tidak menyertakan apa pun kecuali SSD itu sendiri pada paket penjualannya. Bentuk dari paket penjualan tersebut adalah sebagai berikut

WD Black SSD - Paket Penjualan

Desain

Western Digital Black NVMe SSD hanya menggunakan satu sisi untuk menaruh semua cip dan transistornya. Empat cip yang ada pun juga ditutup oleh sebuah heat spreader yang membuat suhu SSD ini bakal lebih dingin dibandingkan yang tidak menggunakan pendingin.

WD Black SSD - Belakang

SSD ini memiliki dimensi 22 x 80 x 2,3 mm. Yup, sekecil itu. Dan biasanya penempatan slot M.2 tidak akan memenuhi ruang slot penyimpanan lainnya.

WD SSD Dashboard

Sepertinya Western Digital sudah mempersiapkan semua yang dibutuhkan, termasuk sebuah software yang mampu mendeteksi kegiatan dari WD Black NVMe SSD. Software yang dapat di-download langsung pada website resminya ini bernama SSD Dashboard.

Sayangnya, SSD Dashboard tidak dapat melakukan TRIM yang akan mengembalikan performa SSD setelah lama dilakukan kegiatan penulisan data. Walaupun begitu, kami telah mencoba menggunakan tips TRIM yang sudah kami ulas.

Pengujian

Sebuah SSD dengan interface NVMe merupakan media penyimpanan terkencang yang ada saat ini untuk sebuah komputer konsumen. Oleh karena itu, pengujian pun harus disesuaikan dengan kinerja dari SSD tersebut.

Untuk menguji SSD, kami menggunakan dua metode, yaitu metode sintesis dan metode transfer data. Untuk metode sintesis, kami menggunakan software HDTune dan Crystal Disk Mark. Untuk metode transfer data, kami menggunakan file sebesar 4482 MB yang terdiri dari beberapa ratus foto dan satu file zip dengan besar yang sama.

Sebagai pembanding, kami menyertakan SSD SATA Western Digital Blue yang menggunakan form factor SATA 3. Hal ini untuk menunjukkan seberapa kencang WD Black NVMe SSD dibandingkan dengan SSD SATA yang umum beredar di pasaran. Berikut adalah hasilnya

Dengan hasil seperti ini, kinerja sebuah komputer tentu saja akan meningkat. Kinerja rendering sebuah video saat dikerjakan dengan prosesor paling cepat akan memiliki bottleneck pada penyimpanan. Dengan WD Black NVMe SSD, pekerjaan tersebut akan lebih cepat selesai.

Apalagi jika sebuah game yang saat ini memiliki kapasitas yang besar. Untuk melakukan loading file-file yang banyak dan berukuran kecil, tentu saja akan lebih kencang saat menggunakan SSD dibandingkan HDD. Akan tetapi, dengan menggunakan WD Black NVMe SSD sudah pasti akan lebih kencang lagi.

Verdict

Saat membeli sebuah media penyimpanan memang harus memikirkan dua hal: kinerja dan kapasitas. Saat memilih kapasitas, biasanya pilihan akan jatuh ke HDD yang memiliki kinerja rendah. Saat memilih kinerja, SSD tentu akan menjadi pilihan walaupun kapasitasnya lebih kecil. WD pun memiliki solusi keduanya dengan WD Black NVMe SSD.

Kinerja yang ditawarkan WD Black NVMe SSD memang sangat kencang. Hal ini menandakan bahwa para editor video dan foto serta gamer yang membutuhkan kecepatan loading software tinggi cocok untuk memilikinya. Kinerjanya bahkan melebihi SSD SATA yang ada saat ini.

Dengan kinerja tinggi tentu saja akan berdampak pada harganya. WD Black NVMe SSD ini dijual dengan harga Rp. 5.400.000 (MSRP). Dengan harga ini, memang pasar yang disasar menjadi menengah ke atas. Oleh karena itu, untuk harga yang lebih terjangkau, WD masih menyediakan alternatif lain, yaitu WD Blue SSD.

Sparks

  • Kinerja kencang
  • Tidak panas
  • Kapasitas besar

Slacks

  • SSD Dashboard tidak menyertakan fungsi TRIM
  • Harga cukup mahal

BlackBerry 10 Jam To Come To Indonesia

As we wrote the other day, BlackBerry World has started on Tuesday in Orlando, Florida, United States. Alongside the event, Research In Motion is also holding BlackBerry 10 Jam, a special event for developers in introducing the upcoming BlackBerry 10 operating system.

Although BlackBerry 10 Jam is being attended by developers from around the world, it looks like RIM is eager to meet with more developers and for that they have planned to take BlackBerry 10 Jam on a tour around the world. One of the countries is of course, Indonesia.

Continue reading BlackBerry 10 Jam To Come To Indonesia