Tag Archives: Black Ops

Informan: Call of Duty: Black Ops 5 Akan Bawa Anda ke Era Perang Dingin

Begitu besarnya efek battle royale pada industri, genre ini mendorong para pemegang franchise shooter raksasa untuk turut menyertakan mode last-man standing berskala besar di permainan baru mereka. Tak ada yang tahu kapan demam battle royale akan mereda, namun belakangan, publisher Activision mulai mencoba mengembalikan seri Call of Duty ke visi awal seri ini.

Anda mungkin sudah mendengar rencana Activision untuk melepas remake Call of Duty: Modern Warfare di tanggal 25 Oktober nanti. Permainan tersebut dideskripsikan sebagai ‘penciptaan ulang yang realistis’. Dan sejak beberapa bulan silam, telah beredar pula rumor yang menyatakan bahwa tim Treyarch bermaksud buat menghadirkan lagi mode single-player di Black Ops 5 setelah sebelumnya absen di Black Ops 4.

Lewat akun Twitter-nya, YouTuber sekaligus informan terpercaya LongSensation kembali mengungkap kabar menarik terkait sekuel Call of Duty: Black Ops. Game akan mengangkat latar belakang Perang Dingin, serta juga membawa Anda melintasi masa 40 tahun, melewati era Perang Vietnam dan Perang Korea. Fans setia seri ini pasti segera menyadari, background tersebut hampir menyerupai permainan pertamanya.

LongSensation juga menyampaikan bahwa Activision menyebut game baru tersebut dengan dua judul, yaitu Call of Duty: Black Ops V dan Call of Duty: Black Ops ‘saja’. Permainan juga mengusung tema yang ‘lebih kelam’ dibanding Modern Warfare khas Treyarch. Hal tersebut memunculkan satu teori/pertanyaan menarik: apakah ia digarap untuk meneruskan seri Black Ops atau, seperti Modern Warfare, game diramu sebagai reboot/remake?

Kita semua ingin tahu apakah laporan dari LongSensation ini bisa dipercaya. Tak perlu cemas. Bocoran darinya berkali-kali berhasil dibuktikan kebenarannya, salah satunya adalah mengenai judul dari permainan ‘Call of Duty 2019’, yang cuma dinamai ‘Modern Warfare‘ tanpa embel-embel angka.

Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak Activision terkait Black Ops 5. Saya pribadi menduga, pihak publisher baru akan mulai menyingkap informasi mengenainya setelah Call of Duty: Modern Warfare meluncur. Jika reboot tersebut sukses, ada peluang Activision akan menerapkan pendekatan serta fitur-fitur yang serupa pada Black Ops anyar – misalnya cross-platform play serta dukungan sistem kendali keyboard dan mouse secara penuh.

Call of Duty: Black Ops 5 dijadwalkan untuk dilepas di tahun 2020, dua tahun setelah Black Ops 4 tersedia. Pengembangannya dipimpin oleh Treyarch, lalu tim Raven Software Software dan Sledgehammer Games ditugaskan Activision buat membantu penggarapannya.

Via DigitalTrends.

Call of Duty Black Ops ‘5’ Akan Hadirkan Kembali Mode Single-Player?

Ada kalanya mode single-player menjadi jati diri dari permainan action dan shooter. Di bagian inilah, developer mencoba membenamkan berbagai teknologi gaming mutakhir, dari mulai grafis dan fisik yang diintegrasikan pada elemen gameplay, puzzle, hingga pengembangan AI pada NPC. Tapi hal ini berubah sejak  battle royale menyerbu dan publisher mulai menjalankan strategi ‘game as a service‘.

Efek dari demam battle royale bisa kita rasakan di mana-mana, termasuk di franchise raksasa seperti Battlefield dan Call of Duty. Kedua nama ini ‘terpaksa’ menyediakan mode last man standing berskala besar demi memenuhi minat pemain, namun Call of Duty melangkah lebih jauh dengan mengorbankan campaign buat memasukkan battle royale. Black Ops 4 merupakan permainan pertama di seri itu yang tidak disertai porsi single-player.

Namun sepertinya, Activision tak berniat membuat single-player absen terlalu lama. Berdasarkan laporan sejumlah narasumber pada Kotaku, sang publisher menugaskan salah satu tim developer-nya untuk mengembalikan mode campaign di Call of Duty, walaupun boleh jadi bukan pada judul yang dirilis di tahun ini. Belum diketahui akan seperti apa Call of Duty ‘2019’, tapi menurut rumor, game tersebut diramu sebagai penerus Modern Warfare.

Para informan mengabarkan bahwa untuk tahun 2020 nanti, Activision menunjuk tim Treyarch buat mengembangkan Call of Duty Black Ops ‘5’. Seperti sebelumnya, proses tersebut dibantu oleh dua studio lain di bawah Activision, yaitu Raven Software dan Sledgehammer Games. Kabarnya, game tersebut akan membawa pemain ke era Perang Dingin. Dan karena jadwal rilis yang diperkirakan mendekati pelepasan console next-gen, kemungkinan ia disiapkan sebagai permainan cross generation.

Jika laporan ini akurat, maka Activision hanya memberikan waktu dua tahun bagi Treyarch untuk menggarap game barunya (Call of Duty 2019 bukan dibuat oleh studio ini). Beberapa orang di Treyarch mengakui bahwa mereka kurang senang terhadap keputusan itu, karena Black Ops 4 saja menuntut begitu banyak waktu lembur; namun ada pula staf yang merasa gembira karena tim sudah mempunyai rencana pengembangan yang solid.

Terlepas dari respons gamer dan media yang cukup positif terhadap Black Ops 4, game shooter blockbuster ini belum dapat membantu Activision mencapai target pemasukan mereka di 2018. Narasumber bilang, publisher tengah mempertimbangkan buat mengusung model bisnis free-to-play (yang dulu begitu dibenci) untuk diintegrasikan dalam Modern Warfare baru. Beberapa orang di Activision kurang setuju dengan pendekatan ini.

Pertanyaan saya pribadi adalah, apakah ‘Modern Warfare 4’ juga menjagokan battle royale dan hadir tanpa single-player?

Resmi Dikonfirmasi, Call of Duty: Black Ops 4 Tukar Single-Player Dengan Battle Royale

Banyak gamer mungkin setuju bahwa beberapa judul franchise besar betul-betul membutuhkan sesuatu yang baru agar permainan tidak membosankan. Namun beberapa elemen, misalnya kehadiran campaign atau multiplayer, telah menjadi identitas dari seri ini. Dan sejak berkiprah 15 tahun silam, kedua mode ini merupakan tradisi yang tak terpisahkan dari Call of Duty.

Itu mengapa rumor yang menyatakan game Call of Duty terbaru akan menanggalkan single-player terdengar ganjil. Dan bukan itu saja, sejumlah narasumber juga melaporkan keinginan Activision untuk menggantinya dengan battle royale. Tapi ternyata seluruh kabar tersebut dikonfirmasi oleh sang publisher sendiri dalam reveal event Black Ops 4 kemarin. Itu artinya, Black Ops 4 adalah permainan Call of Duty pertama yang menyajikan pengalaman multiplayer tanpa single-player.

Multiplayer di Black Ops 4 terbagi dalam dua kategori gameplay: kooperatif dan kompetitif. Sebagai developer-nya, Treyarch kembali menghadirkan mode Zombies, mengadu Anda dan kawan-kawan melawan mayat hidup. Mode ini menjanjikan pengalaman bermain baru dalam petualangan berbeda, di antaranya IX, Voyage of Despair dan Blood of the Dead. Mode ini akan menghidangkan fitur, karakter, dan musuh baru, serta keleluasaan kustomisasi.

Multiplayer kompetitif hadir berupa mode Blackout. Inilah bagian yang menghidangkan gameplay battle royale di Black Ops 4. Treyarch belum memberi tahu total gamer yang dapat bermain dalam satu pertandingan, namun mereka sudah membangun peta berskala super-besar buat mewadahi para pemain. Kabarnya, peta tersebut 1.500 kali lebih besar dari Nuketown.

Mode Blackout mempersilakan Anda untuk bermain sebagai karakter-karakter yang ada di franchise ini. Dan di sana, kita bisa mencoba bertahan hidup sendiri atau bersama teman-teman. Anda dipersilakan memanfaatkan segala macam kendaraan – darat, laut ataupun udara; serta menggunakan persenjataan raksasa buat melumat lawan.

Selain itu, Treyarch juga memodifikasi elemen dasar permainan hingga Black Ops 4 terasa lebih ‘tradisional’. Pertama, developer mengganti sistem auto-regen health dengan metode manual, di mana Anda harus mengobati diri sendiri. Buat mempercepat prosesnya, kita dapat memanfaatkan Stim Pack.

Dan berbeda dari Call of Duty sebelum-sebelumnya, tidak ada lagi kemampuan-kemampuan ala super-hero seperti berlari di tembok atau melompat tinggi dibantu roket pendorong. Seluruh pertempuran dilakukan 100 persen di darat.

Call of Duty: Black Ops 4 akan dilepas pada tanggal 12 Oktober 2018 di PC, PlayStation 4 dan Xbox One. Khusus di PC, game rencananya didistribusikan lewat Battle.net.

Biasanya, Activision merilis game Call of Duty di bulan November. Tanggal peluncuran Black Ops 4 yang lebih cepat ini boleh jadi merupakan antisipasi publisher menghadapi pelepasan Red Dead Redemption 2 dan Battlefield V.

Call of Duty: Black Ops 4 Tidak Menyajikan Single-Player, Melainkan Battle Royale?

Sejak Call of Duty memulai kiprahnya 15 tahun silam, mode campaign single-player merupakan bagian tak terpisahkan dari permainan ini. Melalui campaign, studio-studio seperti Infinity Ward, Treyarch dan Sledgehammer Games bisa menyampaikan cerita. Tetapi sejumlah berita menyatakan bahwa kemungkinan permainan terbaru di seri itu akan menanggalkan single-player.

Informasi tersebut dilaporkan oleh sejumlah narasumber anonim pada Polygon. Informan-informan itu menyatakan bahwa Call of Duty: Black Ops 4 akan didistribusikan tanpa konten campaign standar. Activision sejauh ini belum memberikan tanggapan, hanya bilang mereka tidak mau mengomentari rumor dan spekulasi. Sang publisher tetap berniat untuk mengungkap seluruh detail mengenai game shooter anyar mereka di tanggal 17 Mei 2018.

Menurut narasumber, alasan dihilangkannya campaign single-player dari Black Ops 4 adalah karena proses pengembangan mode tersebut belum rampung. Informan lain menyatakan, hal ini disebabkan oleh keputusan Treyarch buat mengekspansi multiplayer, diarahkan ke mode Zombie yang populer di seri Black Ops, sehingga mereka tidak bisa menyelesaikan single-player. Sebagai penggantinya, Treyarch akan mencantumkan mode kooperatif.

Situs fan Call of Duty Charlie Intel malah punya info yang lebih spektakuler. Narasumbernya mengabarkan bahwa Activision punya agenda untuk membubuhkan mode battle royale di Black Ops 4 sebagai respons kepopularitasan formula last man standing itu di kalangan gamer. Menariknya, bagian ini tidak dikerjakan Treyarch, melain oleh Raven Software yang sempat membantu pengembangan Black Ops III, Infinite Warfare, serta Modern Warfare Remastered.

Kabar serupa juga diungkapkan oleh Kotaku berdasarkan sumbernya sendiri. Buat Anda yang belum familier dengan battle royale, mode ini mengadu pemain dalam satu arena besar dan menantang mereka untuk bertahan hidup selama mungkin. Orang yang terakhir masih hidup keluar sebagai pemenangnya. Sejumlah permainan battle royale juga mempersilakan gamer buat menghimpun timnya sendiri.

Dalam perjalanan Call of Duty, multiplayer perlahan-lahan berevolusi hingga eksistensinya tak hanya jadi pelengkap, namun berperan sebagai bagian krusial yang bisa memperpanjang usia permainan. Tapi apakah menghilangkan single-player merupakan langkah tepat? Buat saya pribadi, mode campaign serta segala elemen sinematik di dalamnya ialah identitas penting dari seri Call of Duty.

Dan betulkah penyebab hilangnya single-player dikarenakan kurangnya waktu pengembangan? Jika memang butuh waktu lebih banyak, apa salahnya mengundur peluncuran game ini? Lalu seandainya Activision benar-benar ingin menyajikan battle royale, akan lebih baik bagi mereka untuk mengikuti jejak Fortnite dengan menghidangkan dua game secara terpisah.

Activision Umumkan Call of Duty: Black Ops 4, Siap Dirilis Bulan Oktober 2018

Ketika mayoritas publisher kini tak lagi buru-buru dalam melepas game blockbuster mereka, Activision enggan melepas kebiasaan ini. Sejak 2005, sang publisher tidak pernah absen dalam merilis Call of Duty tiap tahun. Bahkan tanpa bocoran serta rumor yang beredar bulan lalu, eksistensi dari penerus permainan shooter Activison tersebut hampir bisa dipastikan.

Melalui kabar dari informan bernama Marcus Sellars via Twitter-nya, dilaporkan bahwa Activision dan Treyarch tengah mengembangkan Call of Duty: Black Ops 4 buat console dan PC. Berita ini kemudian diperkuat oleh pengakuan narasumber berbeda pada Eurogamer beberapa hari setelahnya. Dan baru di bulan Maret ini Activision resmi mengumumkan Black Ops 4 lewat sosial media dan video teaser trailer.

Belum ada detail apapun mengenai game, kecuali agenda acara pengungkapan dan waktu peluncurannya. Momen pelepasan game ini ternyata dilakukan lebih cepat dibanding perkiraan saya, jatuh pada tanggal 12 Oktober 2018. Segala rincian mengenainya sendiri akan disingkap di ‘Community Reveal Event’ pada tanggal 17 Mei 2018 – kira-kira sebulan sebelum E3 2018 digelar. Saya menerka, permainan nantinya dapat dijajal di sana, dan kita akan mendapatkan trailer baru.

Trailer teaser yang Activision baru publikasikan tidak banyak menjelaskan gameplay, cuma berisi potongan-potongan adegan. Di sana, saya melihat tulisan ’24 jam sebelum serangan pertama’, peringatan ‘DEFCON 2’, wajah Alex Mason serta nomor-nomor yang muncul di kepalanya, drone, sesi pertempuran di masa depan, serta zombie. Selanjutnya, logo permainan Black Ops 4 muncul di akhir video – menunjukkan ‘IIII’, bukan angka Romawi IV.

Call of Duty Black Ops 4 1

Berdasarkan kabar yang sudah beredar, setidaknya ada dua kemungkinan latar belakang game yang diusung Treyarch. Informan Marcus Sellars bilang bahwa game di-setting di era modern, sedangkan Kotaku menyampaikan bahwa Black Ops 4 akan membawa Anda ke medan tempur masa depan.

Tokoh utamanya juga belum diketahui. Permainan Black Ops satu dan dua fokus pada petulangan agen CIA Alex Mason di tahun 1960 sampai akhir 80-an. Di game kedua, seri Black Ops mulai memperkenalkan pemain pada tema masa depan, walaupun sebagian porsinya menyugukan konflik berlatar belakang perang dingin. Baru di Black Ops 3 Treyarch menyuguhkan setting futuristis sepenuhnya serta tokoh protagonis baru – untuk pertama kalinya mempersilakan Anda memilih gender dan mengustomisasi penampilan kerakter.

Sedikit berbeda dari bocoran bulan lalu, Call of Duty: Black Ops 4 saat ini baru diumumkan untuk PC, Xbox One dan PlayStation 4. Activision sama sekali belum menyinggung versi Nintendo Switch-nya. Fakta menarik lainnya adalah, versi Windows Black Ops 4 rencananya akan didistribusikan melalui Battle.net – seperti Destiny 2.

Laporan Narasumber Mengindikasikan Kehadiran Call of Duty: Black Ops 4 di Tahun Ini

Sejak membawa gamer bertempur di Perang Dunia 2 15 tahun silam, franchise Call of Duty pelan-pelan terbagi ke beberapa seri yang dikerjakan oleh tim berbeda: Infinity Ward menangani seri utama dan Modern Warfare, Treyarch fokus pada Black Ops, lalu Sledgehammer berkesempatan menggarap ‘story arc‘ baru, yakni Advanced Warfare serta WWII.

Meski bukan game Call of Duty terbaik, WWII yang dirilis tahun lalu memberikan pemasukan senilai US$ 1 miliar (per bulan Desember) buat Activision, dan berhasil menghimpun 20,7 juta pemain di seluruh platform game. Fans juga boleh berbahagia karena publisher dikabarkan punya rencana untuk memastikan tahun 2018 tidak berlalu tanpa kehadiran permainan Call of Duty baru.

Berdasarkan informasi dari sejumlah narasumber berbeda, Eurogamer melaporkan bahwa Activison akan meluncurkan Call of Duty: Black Ops 4 di tahun ini. Seperti sebelum-sebelumnya, game dikerjakan oleh tim Treyarch. Berbeda dari seri-seri lain di franchise Call of Duty, tiga game Black Ops menghidangkan pemain ‘rasa’ yang berbeda. Permainan pertama di-setting di periode Perang Vietnam dan Perang Dingin, namun diarahkan ke tema sci-fi di game-game selanjutnya.

Untuk Black Ops 4, Treyarch kabarnya mencoba mengembalikan seri ini ke era modern, dan dibuat lebih realistis. Kemungkinan besar, langkah ini diambil akibat dari respons negatif gamer terhadap arahan futuristis dan yang diambil Infinite Warfare. Banyak orang juga menerka, latar belakang Perang Dunia kedua di Call of Duty: WWII merupakan respons Activision terhadap populernya Battlefield 1.


Eksistensi dari Call of Duty: Black Ops 4 pertama kali muncul dalam tweet seorang ‘insider industri gaming‘ bernama Marcus Sellars di awal minggu ini. Ia menyampaikan bahwa Black Ops 4 akan tersedia di PC, PlayStation 4, Xbox One, dan Switch. Khusus versi Nintendo Switch, game didukung fitur HD Rumble, kendali motion, dan DLC; port-nya sendiri ‘dikerjakan oleh perusahaan yang familer dengan game-game Call of Duty’.

Jika laporan ini akurat, maka Black Ops 4 akan menjadi permainan COD pertama yang mendarat di platform Nintendo sejak Call of Duty: Ghost di tahun 2013.

Activision menolak untuk memberikan komentar saat Eurogamer mintai keterangan. Kita bisa berasumsi, kebenaran dari berita ini akan terungkap tidak lama lagi karena biasanya sang publisher memanfaatkan E3 buat memamerkan permainan barunya, dan akan mengumumkannya sebelum event itu tiba.

Dan melihat tradisi Activision sejauh ini, seperti apapun game baru Call of Duty itu nanti, ia akan diluncurkan mendekati akhir tahun, tepatnya di bulan November.

Ini Dia Call of Duty: Black Ops III Dalam Video Trailer 1080p di 60FPS

Sejak Ghosts, arahan tema franchise shooter Activision pelan-pelan bergeser ke masa depan. Sebagian orang berasumsi, Advanced Warfare ialah jawaban publisher akan kepopularitasan Titanfall. Sayang empat game terakhir berturut-turut memberikan rasa serupa tanpa perbedaan signifikan di gameplay. Dan kita tahu, permainan Call of Duty teranyar sedang disiapkan. Continue reading Ini Dia Call of Duty: Black Ops III Dalam Video Trailer 1080p di 60FPS

Call of Duty: Black Ops III Bawa Anda Lebih Jauh ke Pertempuran Masa Depan

“Kesalahan terbesar manusia terletak pada ketidakmampuan mengendalikan teknologi yang telah mereka ciptakan,” tutur developer di awal video pengungkapan game Call of Duty teranyar. Jangan terlalu memikirkan kalimat filosofis itu. Bagi Activision, tidak boleh ada tahun tanpa peluncuran game andalan mereka di mana akan ada aksi baku tembak bombastis. Continue reading Call of Duty: Black Ops III Bawa Anda Lebih Jauh ke Pertempuran Masa Depan