Setelah dirilis pada awal bulan September lalu di Malaysia, kini smartphone gaming ke-4 mereka telah tiba Indonesia. Adalah Black Shark 2 Pro dan Black Shark 2, periode pre-order exclusive launching-nya berlangsung sejak tanggal 26 Oktober sampai 1 November 2019 di Blibli.com sebagai mitra e-commerce resmi di Indonesia. Black Shark juga menjalin kerjasama strategis dengan MPL Indonesia sebagai sponsor legendaris MPL ID Season 4.
Smartphone akan dikirimkan mulai tanggal 4 November 2019. Black Shark 2 Pro varian RAM 8GB dan storage 128GB dibanderol Rp8.999.000 dalam pilihan warna shadow black dan iceberg gray. Sementara varian RAM 12GB dan storage 256GB Rp10.999.000 dalam warna shadow black, iceberg gray, dan gulf blue. Serta Black, Shark 2 RAM 8GB dan storage 128GB Rp7.999.000 dengan warna shadow black dan frozen silver.
Untuk program pre-paid bundle, Blibli.com berkolaborasi dengan dua bank yakni BRI dan Citibank. Anda dapat menikmati cicilan 0% selama 12 bulan, cashback hingga Rp750.000/unit, internet Starter Pack Smartfren gratis 360GB, dan paket bonus tambahan dalam jumlah terbatas.
Black Shark memastikan bahwa semua produk Black Shark telah memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sesuai dengan persyaratan dalam negeri. Black Shark juga akan memberikan layanan perbaikan dan/atau penggantian secara gratis selama masa garansi. Pusat layanan resmi Black Shark Indonesia tersedia di 7 kota yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung, Balikpapan, Semarang, Medan dan Makasar.
Dailysocial juga telah me-review Black Shark 2 Pro, menurut saya Black Shark 2 Pro sangat layak dibeli bagi kalian para hardcore mobile gamer atau mereka yang bermain game-game kompetitif. Dengan kombinasi desain unik yang ergonomis, layar responsif, sistem kontrol yang unggul, dan jaminan performa Snapdragon 855+, membuat Black Shark 2 Pro layaknya sebuah konsol portable. Video unboxing dan hands-on bisa dilihat di bawah ini
Belakangan pasar smartphone Indonesia dibanjiri dengan banyak device kelas menengah. Mereka menawarkan kinerja yang sebenarnya sudah cukup baik dalam menangani beragam kebutuhan standar sehari-hari dengan harga lebih hemat.
Namun beberapa kalangan punya kebutuhan spesifik yang menuntut hardware dengan spesifikasi terbaik saat ini, misalnya bermain game kompetitif. Sayangnya, hanya ada sedikit pilihan smartphone flagship yang tersedia dan harganya tergolong mahal.
Bagaimana bila akan datang sebuah smartphone yang memang dirancang untuk bermain game, ditenagai dengan chipset paling gahar saat ini, dan kemungkinan harganya di bawah Rp10 juta? Ya, Black Shark 2 Pro lah yang sedang kita nantikan.
Setelah pada awal bulan September lalu dirilis di Malaysia, smartphone gaming keempat Black Shark tersebut juga seharusnya sudah dekat di Indonesia. Namun belum ada kepastian kapan, tapi Black Shark 2 Pro kini sudah mampir lebih awal di Dailysocial dan berikut review singkatnya setelah mencoba sekitar dua minggu.
Desain Black Shark 2 Pro
Berlabel ‘smartphone gaming‘, Black Shark 2 Pro memiliki konsep desain yang tidak biasa. Body-nya dirancang seergonomis mungkin dengan konstruksi yang solid dari material premium, yakni frosted metal dan glass.
Desain beraninya ini terinspirasi dari supercar formula one (F1). Kelihatannya memang cukup kompleks, sudut dan bagian sampingnya agak membulat, dan sedikit menonjol di tengah.
Saat memegangnya dalam posisi landscape seolah jemari kita ditopang olehnya. Terasa sangat grippy, desain sedemikian rupa ini dibuat untuk kenyamanan bermain game dalam durasi waktu lama.
Unit Black Shark 2 Pro yang saya review berwarna iceberg grey yang justru menyuguhkan kesan futuristis. Saya membayangkan ‘pesawat luar angkasa masa depan seperti di film-film sci-fi’, begitulah gambaran yang saya dapat.
Selain desain yang ergonomis, Black Shark 2 Pro juga dilengkapi lima buah LED RGB yang menambah kental nuansa gaming-nya. Ada tiga di belakang meliputi logo S yang terlihat mencolok, diapit oleh Shark Eyes atas bawah. Sisanya berada di sisi samping kanan dan kiri dengan bentuk memanjang.
Ada opsi khusus di pengaturan untuk menyesuaikan pola dan warna dari LED RGB ini. Untuk yang dibelakang tersedia tiga lighting effect mode, yaitu always on, breathing, dan rainbow.
Yang unik justru LED RGB yang berada di sisi samping, sebab fungsinya beragam termasuk sebagai LED notification dan memiliki pilihan sepuluh lighting effect mode.
Untuk kelengkapan atributnya, di sisi kanan ditemui tombol switch khusus untuk ke mode gaming; Shark Space dan tombol power di bawahnya. Sedangkan, tombol volume berada di sisi kiri. Sisi atas kosong, port USB Type-C dan SIM Tray ada di sisi bawah.
Tidak ada jack audio 3.5mm, sebagai gantinya Black Shark menyisipkan earphone dengan colokan Type-C dan adaptor Type-C ke 3.5mm. Video unboxing-nya bisa Anda saksikan di bawah ini.
Layar AMOLED
Beralih ke bagian layar, Black Shark 2 Pro menggunakan panel AMOLED, lengkap dengan beberapa teknologi seperti TrueView Display technology dengan image DSP independen dari Pixelworks dan hardware DC Dimming 2.0.
True View mode dan DC Dimming bisa ditemukan di Setting > Display > Color. True View mode berguna untuk menghasilkan warna yang lebih akurat, meningkatkan ketajaman, dan membuat pergerakan terlihat lebih mulus. Sementara, DC Dimming berguna untuk mengurangi efek flicker saat menggunakan tingkat kecerahan rendah.
Beberapa opsi lain yang tersedia antara lain cinema mode, natural mode, eye care mode, video HDR mode, dan super cinema mode. Layarnya sendiri berukuran 6,39 inci beresolusi Full HD+ dalam rasio 19.5:9 dan punya dukungan DCI-P3 dengan color gamut sebesar 108,9 persen.
Sistem Kontrol
Masih berhubungan dengan layarnya, Black Shark 2 Pro diklaim memiliki respon terhadap sentuhan layar dengan latensi terendah di dunia. Report rate sentuhannya 240Hz sehingga menghasilkan response time 34,7 ms dan punya tingkat akurasi layar sentuh 0,3 mm. Ditambah lagi fitur Master Touch, di mana kepekaan layar terhadap sentuhan bisa disesuaikan.
Selain itu, dalam paket penjualannya Black Shark menyematkan Gamepad versi 2.0 sebelah kiri yang terdiri dari tombol analog fisik, empat tombol arah yang bisa disesuaikan fungsinya, satu tombol untuk key mapping, dan dua tombol LT dan LB di sisi atas. Sementara, di sisi bawah ada tombol quick connect dan port USB Type-C. Black Shark juga menyediakan Gamepad 2.0 sebelah kanan, untuk memasangnya kita akan membutuhkan case khusus.
Hardware & Performa
Saat tulisan ini dibuat, masih belum ada smartphone yang ditenagai dengan chipsetSnapdragon 855+ di Indonesia. Tercatat hanya ada satu smartphone yang menjajakan Snapdragon 855 versi standar yaitu OPPO Reno 10x Zoom yang saat dirilis dibanderol Rp13 juta.
Tentu saja, kehadiran Black Shark 2 Pro sangat ditunggu-tunggu. Sebab mungkin akan menjadi smartphone pertama dengan Snapdragon 855+ yang dirilis di Indonesia dan ada kemungkinan harganya di bawah Rp10 juta (setidaknya untuk varian dasarnya).
Snapdragon 855+ sendiri merupakan chipset Qualcomm paling canggih saat ini. Dibanding dengan Snapdragon 855 versi standar, versi ‘plus’-nya ini diciptakan untuk mobile gaming. Dengan kecepatan clock CPU hingga 2.96GHz (sedikit lebih cepat) dan kemampuan GPU Adreno 640 pada Snapdragon 855+ meningkat sebesar 15 persen.
Chipset Snapdragon 855+ tentunya bukan satu-satunya penompang kinerja Black Shark 2 Pro, smartphone gaming ini menggunakan media penyimpanan UFS 3.0 yang secara signifikan lebih cepat dari UFS2.1 dan membuat kecepatan transmisi data meningkat sebesar 82 persen. Kapasitasnya tersedia dalam pilihan 128GB atau 256GB tanpa slot microSD, dengan RAM sebesar 8GB atau 12GB.
Selain itu, fitur kunci lainnya pada Black Shark 2 Pro ialah teknologi sistem pendingin Liquid Cooling 3.0+ yang diklaim mampu meredam suhu panas smartphone hingga 14 derajat celcius. Sehingga memungkinkan Snapdragon 855+ bekerja maksimal secara terus-menerus tanpa terjadinya overheat.
Verdict
Black Shark 2 Pro sangat layak untuk ditunggu dan jelas akan menjadi smartphone idaman bagi para hardcore mobile gamer atau mereka yang bermain game-game kompetitif. Dengan kombinasi desain unik yang ergonomis, layar responsif, sistem kontrol yang unggul, dan jaminan performa Snapdragon 855+. Yang pasti smartphone gaming ini tidak mudah diabaikan begitu saja.
Meskipun dibekali segudang fitur gaming, Black Shark 2 Pro juga tetap ideal bagi yang butuh smartphone dengan performa kencang untuk menopang produktivitas. Contohnya buat para fotografer, saya sendiri punya ratusan foto dalam format Raw yang menanti untuk diedit dan nggak punya cukup waktu untuk mengedit di laptop – makanya saya alihkan ke smartphone.
Semoga saja, Black Shark 2 Pro segera meluncur ke Tanah Air dengan harga yang tak jauh berbeda seperti di Malaysia yakni RM 2.499 atau sekitar Rp8,4 juta untuk varian RAM 8GB dan storage 128GB. Serta, RM 2.999 atau Rp10 jutaan untuk varian RAM 12GB dan storage 256GB.
Sparks
Desain unik yang ergonomis
Panel AMOLED dengan respon terhadap sentuhan layar paling cepat
Sistem kontrol yang unggul dengan dukungan aksesori gamepad
Chipset Qualcomm tercanggih saat ini;Snapdragon 855+
Teruntuk Anda para hardcore mobile gamer, ada kabar baik datang dari Black Shark. Anak perusahaan Xiaomi Perusahaan teknologi gaming yang salah satu investornya adalah Xiaomi ini telah meluncurkan smartphone gaming keempat mereka yakni Black Shark 2 Pro di Malaysia dan segera menyusul ke Indonesia setidaknya satu bulan lagi.
Menurut Yang Sun, selaku vice president marketing Black Shark Global. Mereka menargetkan akan meluncurkan Black Shark 2 Pro dan Black Shark 2 reguler ke Indonesia pada bulan depan secara bersamaan. Saat ini mereka tengah mempersiapkan untuk memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 30 persen dengan skema software bukan hardware.
Harganya juga kemungkinan tidak akan terpaut jauh, di Malaysia Black Shark 2 Pro dibanderol RM 2.499 atau sekitar Rp8,4 juta untuk varian RAM 8GB dan storage 128GB. Serta, RM 2.999 atau Rp10 jutaan untuk varian tertinggi dengan RAM 12GB dan storage 256GB.
Saya mewakili Dailysocial turut menghadiri acara peluncuran Black Shark 2 Pro untuk kawasan Southeast Asia tersebut. Ada beberapa poin yang ditekankan oleh smartphone gaming ini, mari cari tahu lebih banyak.
Performa Optimal dengan Snapdragon 855+
Guna menyuguhkan experience bermain game seoptimal mungkin, Black Shark 2 Pro mengandalkan Mobile Platform Qualcomm Snapdragon 855+. Dibandingkan dengan Snapdragon 855 versi standar, versi ‘plus’-nya ini memang diciptakan untuk mobile gaming. Di mana kemampuan GPU Adreno 640 pada Snapdragon 855+ ini meningkat 15 persen dan memiliki CPU sedikit lebih cepat.
Snapdragon 855+ sendiri dibuat dengan pabrikasi 7nm dan punya CPU octa-core yang terdiri dari satu core Kryo 485 2.96 GHz, tiga core Kryo 485 2.42 GHz, dan empat core 1.78 GHz Kryo 485.
Media penyimpanannya sudah menggunakan standar terbaru UFS 3.0 yang punya kecepatan baca dan tulis tinggi layaknya penyimpanan SSD. Kapasitasnya tersedia dalam pilihan 128GB dan 256GB, tanpa dukungan slot microSD. Serta, disokong RAM sebesar 8GB atau 12GB.
Buat mengatasi masalah panas saat bermain game secara intens, Black Shark 2 Pro dibekali dengan teknologi Liquid Cooling 3.0+. Sistem pendingin baru ini diklaim mampu meredam suhu panas smartphone hingga 14 derajat celcius.
Layar dengan Input 240 Hz
Beralih ke bagian layar, bila smartphone gaming lain dibekali panel dengan refresh rate tinggi seperti 90 fps bahkan 120 fps – Black Shark punya pendekatan yang berbeda. Panel layarnya masih 60 fps, tapi punya teknologi touch-sensing yang mampu mengenali input 240 Hz – sangat responsif.
Response time-nya hanya 34,7ms dan pada game kompetitif seperti PUBG Mobile atau genre MOBA, kecepatan melepas tembakan atau skill – sangat mungkin membuat perbedaan dalam jalannya pertandingan. Black Shark juga menyertakan fitur master touch, resizable D-Pad, dan aksesori D-Pad yang meningkatkan kontrol permainan.
Layarnya menggunakan jenis AMOLED seluas 6,39 inci beresolusi Full HD+ (430ppi) dalam aspek rasio 19.5:9. Cakupan warnanya DCI-P3 100% dengan fitur seperti always HDR mode, TrueView Adaptive Display, dan fingerprint under display.
Desain Bernuansa Gaming
Bagi saya, penampilan Black Shark 2 Pro terlihat keren. Sangat kental dengan nuansa gaming, meski bagi sebagian orang mungkin terlalu berlebihan.
Ada lima LED RGB, tiga terletak di bagian belakang dan dua di sisi samping. Yang paling kentara ialah logo S-nya, diapit Shark Eyes. Sementara, yang disisi samping juga tak kalah mencolok.
LED RGB ini akan berkedip secara dinamis, mengikuti alunan musik, video yang sedang kita tonton, dan tentu saja ritme saat bermain game. Anda dapat memilih sejumlah pola dan warna di pengaturan.
Body smartphone terbuat dari material aluminum dan bagian belakangnya ternyata tidak rata. Pola yang berada di logo S-nya ini agak menonjol dan saat memegangnya dalam posisi landscape seolah jemari kita ditopang olehnya. Terasa sangat grippy dan menambah kenyamanan bermain game dalam durasi yang lama.
Fitur Black Shark 2 Pro Lainnya
Untuk kameranya, Black Shark 2 Pro menggunakan konfigurasi dual camera. Kamera utamanya menggunakan sensor Sony IMX 586 beresolusi 48 MP f/1.8. Kamera sekundernya adalah telephoto 12 MP f/2.2 dan menyuguhkan kemampuan optical zoom 2x. Sementara, kamera depannya 20 MP f/2.0.
Black Shark 2 Pro menjalankan Android 9 Pie yang disebut Joy UI dan tangki baterai bermuatan 4.000 mAh lengkap dengan Quick Charge 3.0 fast charging.
Jadi, kita nantikan saja kelanjutannya bulan depan. Bila Black Shark 2 Pro akhirnya dirilis di Indonesia, artinya bakal bersaing dengan ASUS ROG Phone yang saat ini masih menjadi satu-satunya smartphone gaming di Indonesia.
Perang smartphone gaming edisi 2019 resmi dimulai. Belum ada satu bulan sejak Asus mengumumkan ROG Phone II, Xiaomi sudah siap menyerang balik dengan menyingkap Black Shark 2 Pro. Lucunya, Black Shark 2 sendiri baru dirilis beberapa bulan yang lalu, dan versi Pro-nya ini sejatinya cuma membawa sedikit peningkatan dari segi performa.
Seperti halnya ROG Phone II, Black Shark 2 Pro juga menjadi salah satu ponsel pertama yang mengusung chipset Snapdragon 855 Plus yang masih sangat baru, lengkap dengan dukungan sistem liquid cooling. Dibandingkan Snapdragon 855 yang terdapat pada Black Shark 2 standar, 855 Plus unggul berkat clock speed prosesor yang lebih tinggi, serta performa GPU yang naik hingga 15%.
Spesifikasi lainnya juga ikut direvisi sedikit: Black Shark 2 Pro hanya memiliki varian dengan RAM 12 GB, dan pilihan storage berkapasitas 128 atau 256 GB-nya juga sudah di-upgrade dari tipe UFS 2.1 menjadi UFS 3.0. Yang belum berubah adalah layarnya, yang masih mengandalkan panel AMOLED 6,39 inci beresolusi 2340 x 1080 pixel.
Cukup disayangkan layarnya ini masih memiliki refresh rate 60 Hz, jauh di bawah ROG Phone II maupun Razer Phone 2 yang sama-sama mengunggulkan layar dengan refresh rate 120 Hz. Bahkan smartphone yang tidak dikategorikan gaming seperti OnePlus 7 Pro pun mengemas layar dengan refresh rate 90 Hz.
Untungnya kekurangan itu bisa dibayar dengan cara lain: Black Shark 2 Pro menawarkan touch sampling rate 240 Hz, dengan touch latency yang sangat minim di angka 34,7 milidetik. Selisihnya cukup jauh jika dibandingkan dengan touch latency ROG Phone II yang berada di angka 49 milidetik, meski sampling rate-nya sama-sama 240 Hz.
Di dunia gaming, angka-angka seperti ini selalu menjadi pertimbangan penting bagi konsumen walau mungkin selisihnya terdengar kecil di telinga konsumen umum. Dalam kasus touch latency, perbedaan kecil pun sebenarnya bisa berdampak besar pada performa dalam bermain, apalagi kalau konteksnya sudah mengarah ke esport.
Selebihnya, Black Shark 2 Pro juga masih mempertahankan sejumlah fitur unik versi standarnya, semisal Master Touch yang pada dasarnya merupakan fitur macro berbekal layar pressure-sensitive, serta rancangan antena berbentuk huruf “X” yang dapat membantu menjaga stabilitas koneksi meski perangkat sedang digenggam dalam orientasi portrait maupun landscape.
Di Tiongkok, Xiaomi bakal memasarkan Black Shark 2 Pro seharga 2.999 yuan (± Rp 6,1 juta) untuk varian berkapasitas 128 GB, atau 3.499 yuan (± Rp 7,1 juta) untuk varian 256 GB.