Apa yang Anda rindukan dari perangkat BlackBerry? Keyboard QWERTY fisiknya yang nyaman? Iseng ping! di aplikasi BBM atau justru punya pengalaman menjengkelkan dengan trackball dan trackpad-nya.
Sebelumnya bagi yang masih menyimpan perangkat BlackBerry lawas dengan baik, setidaknya mereka masih bisa menggunakan untuk keperluan dasar. Namun mulai tanggal 4 Januari 2022, mantan raja ponsel ini akan menonaktifkan sistem operasinya, termasuk BlackBerry 7.1 OS atau lebih lama, BlackBerry 10, dan BlackBerry PlayBook.
Layanan dan software pada perangkat yang menjalankan sistem operasi tersebut tidak akan lagi berfungsi dengan andal, baik melalui WiFi atau seluler. BlackBerry tidak menjamin perangkat tersebut dapat melakukan panggilan telepon, mengirim pesan teks, menelepon nomor darurat, dan mengakses data.
Di Indonesia, BlackBerry mulai meraih kepopuleran pada tahun 2004. Perlahan BlackBerry mulai menguasai pangsa pasar ponsel di Indonesia, menggeserkan kejayaan Nokia. Kiprahnya mulai menurun pada tahun 2010, karena tak mampu bersaing dengan smartphone berbasis Android dan iOS.
Kekalahan BlackBerry bukan tanpa perlawanan, mereka membuat sistem operasi baru yang digadang-gadang menjadi juru selamat BlackBerry. OS tersebut adalah BlackBerry 10 yang pertama kali dirilis tahun 2012 bersama dengan BlackBerry Z10.
BlackBerry 10 benar-benar berbeda dari sistem operasi BlackBerry sebelumnya dan sepenuhnya mengandalkan layar sentuh. Guna memikat kembali pengguna setianya, BlackBerry juga mengumumkan perangkat BlackBerry 10 yang dilengkapi keyboard fisik seperti BlackBerry Classic dan Passport, bahkan sempat mengadopsi Android dengan BlackBerry Priv pada tahun 2015.
Tahun berikutnya BlackBerry menyerah di bisnis smartphone, meski begitu ia melisensikan mereknya ke produsen pihak ketiga seperti TCL. Namun sejak BlackBerry KEY2 LE yang dirilis tahun 2018, belum ada lagi perangkat dengan merek BlackBerry baru.
Sumber: TheVerge