Tag Archives: BLOCK71

Founders Spotlight, Inspirasi Para Pendiri Melahirkan Startup Penuh Inovasi 

Founders Spotlight merupakan seri wawancara dari BLOCK71 bertujuan untuk menyoroti para pendiri inisiasi sebuah program ekosistem yang membuat langkah berani untuk mengatasi tantangan paling kritis di Asia Tenggara dalam peluang yang muncul sebagai solusi inovatif berdasarkan sains dan teknologi. 

Hal ini sejalan dengan program Runway Startup Global BLOCK71 untuk menyoroti mitra ekosistem dan para pendiri startup di dalamnya. 

Global Startup Runway BLOCK71 adalah program inkubasi bebas ekuitas intensif selama setahun yang dirancang untuk membantu para pendiri dan petinggi start-up dalam memanfaatkan dukungan BLOCK71 lewat jaringan global serta keahlian mitra untuk mengambil bagian keunikan pasar Asia, dan memperbesar skala solusi berdampak tinggi untuk menciptakan nilai bagi masyarakat dan industri.

Founders Spotlight sendiri telah menampilkan banyak kisah yang melatar belakangi berdirinya berbagai startup di dalamnya. Namun, lima di antaranya berhasil mencuri perhatian lebih berkat inovasi dan kreatifitas yang patut diacungi jempol sebagai bagian dari sustainable. Berikut highlight top 5 Founders Spotlight by Runway Startup Global BLOCK71!

Dirikan ReservoAir, Anisa Ingin Selesaikan Masalah Banjir di Indonesia lewat Platform Teknologi Pemetaan

Anisa Azizah mendirikan ReservoAir sebagai platform solusi air terintegrasi, yang bertujuan untuk menyediakan teknologi mitigasi banjir melalui platform pemetaan kerentanan untuk pengembang publik dan swasta yang ingin membangun di daerah perkotaan. ReservoAir mengembangankan batu bata berpori (porous block) sebagai bahan bangunan untuk mendukung pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. 

Platform ini didukung oleh platform pemetaan kerentanan (GIS dan Data Flood Modeling) yang juga mereka buat dengan layanan konsultasi ahli untuk sektor publik dan swasta yang ingin membangun di daerah perkotaan. ReservoAir didirikan di Bandung atas rasa ironis yang timbul dari kesalahan pembangunan kota yang menyebabkan  permasalahan muncul saat pembangunan  infrastruktur. Maka diperlukan solusi untuk mengatasi masalah tanpa masalah baru.

Sambil memasarkan produknya, pertanyaan pelanggan mengenai cara mengintegrasikan solusi dengan sistem drainase dan pembuangan limbah memberikan kesadaran bagi Anisa dan kawan-kawannya. Bahwa membantu lebih banyak orang dan berkontribusi dalam menyelesaikan banjir dibutuhkan pengembang yang mau dan mampu mengakses dan mengimplementasikan solusi tersebut. 

Membuat lebih banyak orang sadar untuk berkontribusi mengurangi banjir,  dan menunjukan hal tersebut akan membuat orang lain berpikir bahwa itu adalah norma baru. Sehingga, mereka akan mulai memikirkan pengelolaan air ketika membangun rumah, dan akan mendorong arsitek/pengembang untuk melakukan itu. 

Bas A. Fransen hadirkan EcoMatcher, Optimasi Blockchain Memastikan Solusi Iklim lewat Keterlacakan Penanaman Pohon

Sebagai B-Corp tersertifikasi, EcoMatcher yang didirikan oleh Bas A. Fransen sukses menjadikan platform blockchain sebagai media transparansi penanaman pohon yang digencarkan banyak perusahaan saat ini. Memiliki ketertarikan dengan keberlanjutan, EcoMatcher diciptakan sebagai bagian dari solusi iklim pada era digitalisasi.

EcoMatcher menawarkan proposisi nilai kepada perusahaan, untuk berkontribusi pada penanaman pohon, sementara pada saat yang sama meningkatkan bisnis mereka: baik itu dengan meningkatkan loyalitas pelanggan atau meningkatkan keterlibatan karyawan. EcoMatcher memastikan bahwa pohon-pohon tersebut secara transparan dapat dilihat mobilisasinya dari mulai pemilihan tanaman, pengiriman, bahkan pertumbuhan seiring waktu yang dilaluinya.

Bersama dengan Alvin Juninanto Lan seorang alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi Technical Director turut menggeser basis pengembangan EcoMatcher dari Hongkong ke Kota Parahyangan tersebut. Bas meyakini ITB sukses melahirkan mahasiswa Indonesia yang kompeten secara teknis. Bahkan Bandung bukan hanya salah satu bagian terindah di Indonesia, namun berhasil menghasilkan anak-anak muda berbakat lainnya.

Synectify, Spons Blockchain Penyerap Limbah Energi Terbarukan Protokol Proof-of-Work serta Pembangun Ekonomi Sirkular

Synectify dibangun oleh Dr Peter Finn bersama Dr Echo Lei Wang sebagai startup Singapura yang berinovasi dalam komputasi terdistribusi dan penyerapan limbah energi untuk menciptakan ekonomi sirkular dalam transisi energi terbarukan.

Jaringan energi sama seperti rangkaian listrik lainnya, ketika terlalu banyak daya yang diterapkan padanya, maka terjadi kelebihan beban. Energi terbarukan sangat berfluktuasi dan menciptakan kantong kelebihan energi yang menjadi limbah. Teknologi Synectify bekerja seperti spons untuk menyerap energi berlebih. 

Salah satu produk unggulannya adalah Crysalis, sebagai respon terhadap besar energi yang digunakan pada aplikasi blockchain proof-of-work seperti Bitcoin. Crysalis mampu menganalisis karbon yang terkandung dari aset blockchain dengan menelusuri riwayat pekerjaan komputasi yang menciptakannya dan kemudian menerapkan beberapa analisis cerdas untuk memberikan perkiraan akurat emisi karbon yang digunakan ketika memproduksinya. 

Synectify menjadi pemecah masalah dalam terhambatnya pertumbuhan industri blockchain dengan membantu membuka aksesnya ke modal institusional. Serta memberi industri alat untuk membantu membersihkan praktiknya yang berkaitan dengan penggunaan energi sambil menyalurkan sebagian dari kekayaan melimpah yang dihasilkan sektor ini ke dalam inisiatif transisi energi yang berdampak.

Bersama TUJJU, Satrya Sjukri ajak Perusahaan Go Internasional Lewat Lokalisasi Konten di Asia Tenggara

Satrya Sjukri sebagai CEO sekaligus pendiri TUJJU mendirikan perusahaan media pelokalan layanan lengkap untuk layanan subtitle dan terjemahan dengan spesialisasi  dalam penceritaan yang efektif untuk klien mereka. Mereka telah bekerja dengan klien mulai dari industri streaming hingga produksi film, game, dan iklan, dan banyak lagi. 

TUJJU dikembangkan dengan membangun platform sendiri untuk membuat klien menyelesaikan subtitle dengan cepat dan akurat. TUJJU membangun tim global dari berbagai belahan dunia untuk bekerja menggunakan  platform teknologi yang menyediakan konteks budaya dengan pengetahuan sejarah dan AI terlatih sehingga TUJJU dapat melokalkan konten hingga 10X lebih cepat. Tidak hanya itu, Satrya juga merancang program pembuat subtitle berbasis cloud sebagai alat paling sederhana untuk membantu mitra penerjemah di seluruh dunia bekerja dengan nyaman.

Satrya memandang budaya dan konteks lokal sangat penting dalam membangun kedekatan dengan para penikmat konten, khususnya film. Budaya membuka peluang untuk membangun konteks yang lebih mudah diterima. Karena itulah bahkan penerjemah TUJJU tidak perlu menggunakan bahasa penengah seperti Bahasa Inggris untuk menerjemahkan konten dari Korea ke Bahasa Indonesia. Hal ini sebagai wujud lokalisasi dengan hasil terbaik.

Pada tahun 2022, Satrya akan memperkenalkan penyimpanan cloud untuk industri film sehingga semua pembuatan subtitle, pemutaran, dan berbagi film dilindungi, dan lebih sedikit pembajakan film akan terjadi. Nantinya teknologi baru akan memudahkan komunikasi, penugasan dan pelacakan pengelolaan tim penerjemah. 

DotX, Startup Fintech yang Mendukung Masyarakat Unbanked di Indonesia melalui CUaaS dari Charlie Chandra

DotX didirikan oleh Charlie Chandra sebagai platform yang menawarkan sebuah fasilitas credit union as a service (CUaaS) kepada para pemberi kerja atau pemilik perusahaan sehingga memungkinkan para pekerja mereka yang tidak memiliki rekening bank untuk menerima gaji, menyimpan, dan meminjam uang.

Visi DotX sendiri bertujuan mewujudkan masa depan di mana pengusaha dan pekerja berkembang dan sejahtera, dengan misinya yaitu berkolaborasi dengan pemberi kerja untuk membantu pekerja mempelajari literasi keuangan dan membangun stabilitas keuangan melalui tabungan dan pinjaman yang bertanggung jawab.  

Sebagai seseorang yang pernah menjadi karyawan maupun pengusaha, Charlie menyadari keduanya bisa semakin menguatkan hubungan bukan hanya masalah bisnis perusahaan. Menguatkan hubungan perekonomian di luar hubungan kerja bisa dapat meningkatkan nilai kesejahteraan.

Credit union sendiri sudah ada sejak lama, dan memberi dampak yang cukup baik. Orang perlu menabung dan meminjam uang; seperti bank, credit union mengumpulkan anggota, mengumpulkan dana dan meminjamkannya kepada anggota lain. Keuntungan dari bunga masuk ke anggota, bukan bank. Namun program ini semula baru bersifat tradisional dan hanya bisa diakses bagi masyarakat sebagian wilayah saja.

Maka DotX hadir menjadi CUaaS yang dapat diakses di mana saja, hanya dengan menggunakan ponsel. Masyarakat dapat menerima pinjaman, mentransfer, dan menarik uang tunai dari berbagai mitra keuangan manapun.

Itulah highlight top 5 Founders Spotlight by Runway Startup Global BLOCK71. Masih banyak kisah-kisah inspiratif Founders lainnya yang dapat kamu simak dalam serial Founders Spotlight sebagai motivasi untuk mendirikan  startup penuh inovasi bagi ekosistem kehidupan.

Startup mindset menjadi hal penting ketika startup besar mengakomodasi pergeseran kultur ketika perusahaan terus berkembang dan "layer" baru terus tercipta

“Startup Mindset” Tetap Jadi Faktor Penting Penarik Talenta

Dalam sebuah survei di Amerika Serikat disebutkan, 1 dari 3 milenial saat ini memilih untuk bekerja di startup dibandingkan korporasi besar. Selain menawarkan fasilitas yang super fun, startup kerap memberikan kebebasan pegawai dalam hal pemilihan dress code, jam kerja fleksibel, dan pilihan remote working.

Selain faktor di atas, startup dianggap menawarkan suasana kerja yang dinamis, kesempatan untuk menyuarakan ide, kontribusi secara individu secara bebas, dan kemudahan untuk melancarkan pekerjaan tanpa adanya batasan birokrasi dan struktural manajemen yang kaku.

Fleksibilitas yang ditawarkan memunculkan peluang untuk maju dan kesempatan untuk meningkatkan jenjang karier mereka dengan cepat. Di sisi lain, konsep karier korporasi biasanya memiliki jalur yang lebih kaku dan proses yang panjang dan berliku.

Meskipun demikian, seiring dengan perkembangan perusahaan, bibit birokrasi menyeruak. Mereka yang memiliki ribuan karyawan dan memiliki status unicorn atau centaur terlihat mulai meninggalkan esensi atau cita rasa khas startup dan mulai beroperasi seperti korporasi.

Kultur startup masih diminati

Meskipun menikmati fasilitas lengkap dan memberikan kesempatan untuk banyak belajar, beberapa testimoni pegawai atau mantan pegawai startup unicorn mengklaim perusahaan sebesar itu makin terlihat meninggalkan esensi startup dan mulai menerapkan sistem bekerja ala korporasi.

“Minusnya dari bekerja dengan startup besar adalah manajemen sudah mulai mengarah ke korporasi sehingga semakin banyak layer untuk approval dan kontribusi individual mulai tidak terasa dan cenderung terlihat, walaupun perusahaan tetap mengapresiasi pekerjaan setiap karyawannya,” kata seorang mantan pegawai Gojek, yang memilih tidak disebutkan namanya, kepada DailySocial.

Saat ini ia memilih untuk bekerja di startup yang masih dalam skala kecil dan masih merintis untuk menjadi besar. Ia mengklaim startup tersebut masih mengedepankan flat hierarchy, sehingga tidak ada senioritas dan semua orang bisa memberikan pendapat, ide, dan kontribusi kepada perusahaan.

“Selain itu, kontribusi individu kepada perusahaan lebih terlihat dan terasa jika berada di startup kecil karena jumlah karyawan yang masih sedikit. Banyak yang masih bisa di-explore sehingga kita bisa belajar hal baru lebih banyak,” lanjutnya.

Tinneke, yang bekerja di Block 71, memberikan pendapat yang berbeda. Menurutnya, banyak talenta digital yang masih ingin menikmati suasana kerja dinamis dengan mengedepankan mental startup dalam keseharian mereka.

Jika startup tidak mampu menerapkan konsep work-life balance, perusahaan bisa mengakomodir konsep work-life integration, yaitu kebebasan bagi pegawai menikmati pekerjaan yang mereka lakukan dengn tidak melarang pegawai bersenang-senang di luar jam kerja. Pegawai dianjurkan pula untuk menjalankan hobi mereka, apalagi yang berkaitan dengan passion mereka di komunitas dan dunia startup.

“Perusahaan kami masih menerapkan esensi startup hingga saat ini. Khususnya, startup terkenal dengan gaya kerja yang cepat dan tidak bertele-tele dan ini merupakan kultur perusahaan kami yang belum berubah hingga sekarang. Kami selalu menanyakan diri sendiri what’s new, what’s exciting sehingga kami selalu tertantang untuk membuat inovasi produk ataupun cara baru dalam bekerja.” kata Tinneke.

Hal serupa diterapkan manajemen UangTeman. Diklaim UangTeman masih menerapkan semangat perusahaan startup karena kultur perusahaannya masih sangat cair. Meskipun tetap ada jalur koordinasi formal dengan team leader, pegawai juga memungkinkan untuk berdiskusi secara informal dengan siapapun, termasuk dengan pimpinan perusahaan.

“Di UangTeman, manajemen sangat memperhatikan produktivitas karyawan dalam bekerja. Tuntutan kerja yang dinamis dalam startup diimbangi dengan disediakannya fasilitas penunjang yang memadai, termasuk fasilitas hiburan seperti gaming room, meja biliar, karaoke room, hingga sleeping pod. Fasilitas itu bisa dimanfaatkan kapanpun dibutuhkan oleh karyawan untuk bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai tenggat waktu,” kata Dimas, pegawai UangTeman.

Sementara menurut Yunnie, yang saat ini bekerja di AnyMind Group, sebuah perusahaan teknologi asal Jepang yang beroperasi di Indonesia, pegawai diberikan kesempatan untuk berinisiatif, terutama untuk perkembangan perusahaan dan setiap individu di dalamnya. Melalui proses ini, pegawai belajar banyak untuk bertanggung jawab atas kebebasan yang diberikan dan perusahaan selalu mendukung setiap inisiatif yang diambil agar bisa menghasilkan output yang sesuai.

“Saya percaya dengan struktur yang terorganisir di perusahaan berada di tahap yang tepat untuk itu, di mana perusahaan yang masih memiliki ‘startup mindset‘ mendorong pegawai untuk berkembang. Berkembang bukan hanya berarti dalam jumlah atau angka, tapi juga bisa mengantarkan value di setiap prosesnya.”

Arahan startup unicorn

Bagi Bukalapak, konsep work-life balance menjadi bentuk implementasi yang bertujuan menunjang pertumbuhan tanpa meninggalkan esensi dan semangat bekerja di perusahaan startup.

Chief of Talent Bukalapak Bagus Harimawan mengatakan:

“Kami percaya bahwa work-life balance penting dijaga oleh perusahaan agar tetap dapat mempertahankan dan meningkatkan produktivitas karyawan. Pada dasarnya, work-life balance tidak hanya menjadi tanggung jawab dari perusahaan maupun karyawan, tapi juga proses kolaborasi antara perusahaan dan pegawai untuk menciptakan keseimbangan pada lingkup ruang kerja. Perusahaan dapat memberikan dukungan demi terciptanya hal ini melalui fasilitas yang dapat menunjang hal tersebut.”

Ia melanjutkan,  “Bukalapak melihat talenta sebagai aset yang sangat penting. Hal ini yang mendasari prinsip kami bahwa talenta di Bukalapak harus memiliki agility mindset dan skill set untuk dapat menyesuaikan kebutuhan dan menghadapi tantangan bisnis agar dapat terus berinovasi menghasilkan produk / fitur yang menjawab kebutuhan para pengguna Bukalapak dan lebih luas lagi, memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat Indonesia.”

Sementara itu, menurut CHRO Gojek Monica Oudang, meskipun telah berkembang semakin besar, Gojek mengklaim tetap menerapkan bottom-up initiative. Perusahaan berupaya mendorong tim untuk mengeluarkan ide-ide, sedangkan pemimpin bertugas mengayomi, memberikan insight dan arahan, dan mendorong adanya inovasi yang berkesinambungan.

Disinggung apakah Gojek sebagai perusahaan teknologi sudah mulai menerapkan manajemen ala korporasi dan meninggalkan kultur startup, Monica menyebutkan, Gojek percaya bahwa budaya perusahaan itu didorong oleh kepemimpinan. Perusahaan mendorong pemimpin untuk merangkul timnya, mendorong tim untuk tidak takut berbuat salah, dan berani bertanggung jawab atas kesalahan.

Monica berujar:

“Salah satu nilai perusahaan yang kami bangun adalah be fast and fearless, yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi siapapun dalam berinovasi dan berkontribusi namun demi kepentingan serta kemajuan organisasi.”


Amir Karimuddin berkontribusi dalam penulisan artikel ini

BLOCK71 Yoogyakarta and Bandung

BLOCK71 is Now Available in Bandung and Yogyakarta (UPDATED)

Today (10/25), BLOCK71 officially launched its expansion to Bandung and Yogyakarta. The mission is similar, to support ecosystem development of local startups. As known before, BLOCK71 is an initiative from NUS Enterprise – National University of Singapore’s entrepreneurial division – with Salim Group.

In Yogyakarta, BLOCK71 is located on Jalan Prof. Dr. Herman Yohanes No.1212, Terban. In Bandung, BLOCK71 building is located in Jalan H. Juanda No. 108, Labak Gede.

In his speech, Mohamed Salim as representation from Salim Group said the company will fully support BLOCK71 activities. He expects the entrepreneur space can encourage idea exchanges and collaborations, particularly the current BLOCK71 network in Singapore, San Fransisco, Souzhou, Jakarta, Bandung, and Yogyakarta.

Salim also mentioned, Yogyakarta and Bandung are selected for a reason. Both are considered as sources of creative minds to steer the startup industry. Buildings are also selected because of its strategic locations near campuses.

Tang Eng Chye, NUS Enterprise’s President said in his speech that this expansion goes along the development and local entrepreneurial spirit. Collectively, BLOCK71 Singapore and Indonesia will facilitate information exchange for stronger connectivity and encourage startup ecosystem development.

Take a role as local startups’ ecosystem builder

Startup players in Bandung and Yogyakarta can use incubation and other entrepreneurial initiatives. There will be many scheduled activities, such as business competition, conference, idea validation, and networking. BLOCK71 members in both cities will soon be given access to connect with members from other locations, aiming to open access to the International market.

Aside from particular collaboration with startups, BLOCK71 in Yogyakarta and Bandung will establish a strategic partnership with campuses in the relevant areas. It’s to create an opportunity for collaboration between students and businessman. This strategy is considered effective, because of one issue often encountered by players regarding the competent human resource.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

BLOCK71 Yogyakarta dan Bandung

BLOCK71 Kini Hadir di Bandung dan Yogyakarta (UPDATED)

BLOCK71 hari ini (25/10) meresmikan ekspansinya ke Bandung dan Yogyakarta. Misinya masih sama, yakni untuk mendorong perkembangan ekosistem startup lokal. Seperti diketahui sebelumnya, BLOCK71 merupakan inisiatif dari NUS Enterprise –divisi kewirausahaan National University of Singapore—bersama dengan Salim Group.

Di Yogyakarta, BLOCK71 terletak di Jalan Prof. Dr. Herman Yohanes No. 1212, Terban. Sementara di Bandung, gedung BLOCK71 terletak di Jalan H. Juanda No. 108, Labak Gede.

Dalam sambutannya, perwakilan dari Salim Group, Mohamed Salim, mengatakan bahwa perusahaan mendukung penuh aktivitas yang dilakukan oleh BLOCK71. Ia berharap, adanya wadah kewirausahaan ini mendorong ide kolaborasi dan pertukaran ide, terlebih jaringan BLOCK71 saat ini sudah ada di Singapura, San Francisco, Souzhou, Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.

Mohamed juga menyebutkan, dipilihnya Yogyakarta dan Bandung bukan tanpa alasan. Kedua kota ini dinilai menjadi sumber bibit kreatif yang dapat menggerakkan industri startup. Pemilihan gedung pun didasarkan pada lokasi strategis yang dekat dengan kampus di masing-masing kota.

Tang Eng Chye selaku Presiden NUS Enterprise dalam sambutannya mengatakan bahwa ekspansi ini sejalan dengan pertumbuhan dan semangat kewirausahaan lokal. Secara kolektif BLOCK71 Singapura dan Indonesia akan memfasilitasi pertukaran informasi untuk memperkuat konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekosistem startup.

Seremoni peresmian BLOCK71 Yogyakarta / BLOCK71
Seremoni peresmian BLOCK71 Yogyakarta / BLOCK71

Berperan sebagai ecosystem builder startup lokal

Pelaku startup di Bandung dan Yogyakarta bisa memanfaatkan dukungan inkubasi dan inisiatif kewirausahaan lainnya. Akan ada banyak aktivitas yang diagendakan, seperti kompetisi bisnis, konferensi, validasi ide, hingga networking. Anggota BLOCK71 di kedua kota nantinya juga diberikan akses untuk terhubung dengan BLOCK71 lainnya, dengan tujuan membuka akses ke pasar internasional.

Selain kolaborasi khusus dengan startup, BLOCK71 di Yogyakarta dan Bandung juga akan menjalin hubungan strategis dengan kampus-kampus di wilayah terkait. Hal ini untuk membuka peluang kolaborasi antara mahasiswa dan pengusaha. Strategi ini dinilai efektif, karena salah satu isu yang sering dijumpai oleh pelaku usaha adalah soal pemenuhan sumber daya manusia yang kompeten.

Kopi Chat Bandung akan diselenggarakan membahas model bisnis startup

BLOCK71 Akan Hadirkan “Kopi Chat” di Bandung, Bahas Seputar Model Bisnis Startup

BLOCK71 Jakarta akan menyelenggarakan acara bertajuk “Kopi Chat” di Kota Bandung pada tanggal 12 April 2018 mendatang. Acara ini diadakan untuk menambah pengetahuan kepada ekosistem startup di kota tersebut. Inisiatif BLOCK71 dilakukan lantaran pemerintah Bandung begitu bersemangat menjadikan wilayahnya sebagai “Silicon Valley-nya Indonesia”. Acara diskusi rutin diharapkan dapat menguatkan pemahaman tentang startup itu sendiri.

Untuk Kopi Chat pertama, BLOCK71 akan mengundang CEO Tinker.id Ajie Santika dan CEO Ruangreka Panji Prabowo. Kedua pemateri tersebut akan membahas materi dengan tema “How to choose the best business model“. Setidaknya ada enam fokus area yang akan dijelaskan, yakni seputar model bisnis, tipe-tipe model bisnis dan cara untuk memilih model bisnis yang benar, waktu yang tepat untuk memilih model bisnis, akibat dan konsekuensi dari pemilihan model bisnis tertentu.

“Dari hasil diskusi kami dengan komunitas startup di Bandung, banyak yang menyampaikan bahwa mereka berharap ada lebih banyak acara startup berkualitas dan juga akses ke investor. Kami menampung masukan itu dan telah mengeksekusi apa yang bisa kami lakukan,” ujar Merrya Nawati, Community Manager BLOCK71 Jakarta.

Merrya menambahkan, sebagai ecosystem builder bagi startup, BLOCK71 berupaya untuk mengadakan acara rutin dengan tujuan untuk menyajikan konten dan kesempatan networking bagi pelaku startup Bandung. Salah satu caranya adalah dengan mengundang para speaker berpengalaman dan investor untuk datang dan bertemu langsung dengan startup Bandung.

Untuk detail pelaksanaannya, acara akan dilaksanakan di Eduplex Bandung, dimulai pukul 18.00 – 21.00 WIB. Di akhir acara, para peserta juga akan mendapatkan kesempatan untuk pitching di depan pembicara mengenai startup mereka. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan pertukaran ide dan penyelesaian masalah yang dihadapi startup, serta sebagai sarana latihan untuk melakukan pitching di depan investor.

Peminat acara ini dapat mengunjungi tautan berikut untuk informasi dan pendataran: http://bit.ly/kopichatbusinessmodel.


Disclosure: DailySocial adalah media partner untuk acara Kopi Chat Bandung

BLOCK71 akan Selenggarakan “Sharing Session” Bahas Inovasi Fintech di Tiongkok

Tahun ini diprediksikan fintech masih akan banyak mendominasi dinamika lanskap startup di tanah air. Berbicara tentang perkembangannya, salah satu yang menjadi kiblat inovasi adalah Tiongkok. Saat ini 8 dari 25 startup fintech yang berstatus unicorn berasal dari negara tersebut.

Tahun 2016, mobile payment, sebagai salah satu model bisnis yang ditawarkan industri fintech, berhasil membukukan transaksi hingga $5 triliun secara global. Angka tersebut terus bertumbuh dan Tiongkok berada di uruta teratas, bahkan dikatakan 50 kali lebih besar ketimbang Amerika Serikat.

Salah satu pemain yang cukup mendominasi di negara tersebut adalah Alipay, unit bisnis fintech Alibaba.

Guna memberikan gambaran lebih lanjut seputar fintech, BLOCK71 bakal menghadirkan acara berbasis sharing session bertajuk “Alichat: Fintech in China, Built to Scale”. Acara ini akan dilaksanakan tanggal 8 Februari 2018 pada pukul 18.30 WIB, bertempat di BLOCK71 Jakarta. Acara dua bulanan ini mengundang top executive dari berbagai bisnis dan startup untuk berbagi informasi seputar topik terkait.

Pemateri dari Alibaba Cloud, Sijukumar Kumaran, akan dihadirkan dalam sesi kali ini. Pembahasannya tentang kemajuan fintech di Tiongkok, yang dibumbui dengan bagaimana strategi Alibaba dan portofolionya untuk berjaya di pasar tersebut. Bisa dibilang Indonesia memiliki karakteristik pasar yang hampir mirip dengan Tiongkok.

Sijukumar sendiri berpengalaman memimpin enterprise technology change selama 16 tahun dalam menangani proyek dan pengembangan solusi untuk layanan perbankan melalui perencanaan solusi IT. Di karier sebelumnya, Sijukumar bekerja di bank investasi Barclays selama 11 tahun memimpin arsitektur dan pengiriman program untuk layanan perdagangan derivatif di berbagai platform dan produk.

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, kunjungi tautan http://bitly.com/alichat1.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner dari acara Alichat yang diselenggarakan oleh BLOCK71.

Future Agro Challenge Tantang Startup Lokal di Bidang Pertanian

Future Agro Challenge (FAC) merupakan kompetisi global yang berfokus untuk startup yang bergerak di bidang agtech, pangan, dan pertanian. FAC setiap tahunnya memilih ide-ide dan startup inovatif dari penjuru dunia untuk bersaing dalam Global Championship guna merebut titel “Agripreneurs of the Year”. Startup yang terpilih juga berkesempatan untuk mendapatkan akses ke sumber daya, termasuk pendanaan, untuk meningkatkan bisnis dan dampaknya bagi lingkungan sosial.

Tahun ini, untuk pertama kalinya FAC datang ke Indonesia, didukung BLOCK71 Jakarta dan Angel Investment Network Indonesia (ANGIN). FAC mencari agripreneur dengan solusi revolusioner di Indonesia untuk menghadapi tantangan pertanian baik di tingkat lokal, regional, dan/atau global. Pemenang terpilih akan bersaing di “Global Championships” untuk babak final di Istanbul. Mereka akan bertemu dengan para agripreneur berbakat dari 60+ negara lainnya yang juga menawarkan berbagai inovasi untuk mengatasi tantangan pertanian global saat ini.

“Kami telah melihat banyak agripreneurs dan agri startups di Indonesia dengan solusi menarik. Namun banyak yang sering tidak terdengar. Kami membawa FAC ke Indonesia dengan tujuan untuk membekali mereka dengan dukungan yang dibutuhkan dan menerjunkan mereka kerumunan pemangku kepentingan yang jauh lebih besar di tingkat global, dari calon investor hingga mitra kerja. Kami berharap FAC bisa menjadi platform bagi para agripreneur untuk meningkatkan bisnis mereka dan menginspirasi para calon agripreneur yang tertarik untuk segera bergerak,” kata Valencia Dea, Principal di ANGIN.

FAC memiliki urgensi untuk diselenggarakan secara global. Berbagai kajian mengungkapkan bahwa ketahanan pangan global saat ini berada di tingkat kritis. Menurut Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, produksi makanan perlu meningkat sebanyak 70 persen untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan 9 miliar penduduk dunia di tahun 2050. Para pakar juga melihat adanya beberapa akar permasalahan yang menyebabkan isu ketahanan pangan saat ini; mulai dari ledakan populasi, perubahan pola makan, perubahan iklim, kelangkaan air, sampai dengan penurunan jumlah petani.

Dengan 14 persen GDP berasal dari sektor pertanian, apakah berarti Indonesia aman dari kelangkaan pangan? Tidak juga. Saat ini 19,4 juta penduduk Indonesia masih mengalami kekurangan gizi. Dalam hal ketahanan pangan, The Global Food Security Index menunjukkan bahwa Indonesia berada di urutan 69 dari 113 negara. Selain mandeknya jumlah produksi beras dalam kurun tahun 10 terakhir ini, salah satu tantangan utama kita ada pada peningkatan kemakmuran petani. Sektor pertanian senilai 124 miliar dolar gagal untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan petani, sehingga 17 juta petani masih hidup di garis kemiskinan. Inilah penyebab kita kehilangan 500 ribu petani setiap tahunnya.

“Kami mengajak semua agripreneur Indonesia untuk mendaftar secara online sebelum tanggal 5 Desember melalui tautan ini: bit.ly/fac-id . Secara khusus, kami sangat menganjurkan startup agribisnis yang menargetkan ekspansi global untuk mendaftar. Global Championships adalah platform yang tepat bagi mereka untuk memamerkan solusi mereka dan mendapatkan eksposur global, baik dari investor maupun calon mitra,” kata Tinnike Lie, Community Manager BLOCK71 Jakarta.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Future Agro Challenge.

DStour #30: Mengunjungi “Community Builder” BLOCK71 Jakarta

Ingin dikenal sebagai lebih dari sekadar coworking space, community builder BLOCK71 Jakarta, dengan konsep open space dan paduan dekorasi ala Indonesia dan Singapura, memberikan fasilitas yang bisa digunakan untuk publik dan startup binaan. Bermitra dengan coffee shop terkemuka asal Bandung, pengunjung bisa menikmati sajian makan dan minuman ringan sambil bekerja.

Berikut jalan-jalan DStour dipandu Community Development BLOCK71 Jakarta Tinnike Lie.

BLOCK71 Jakarta Akan Selenggarakan Diskusi Bertajuk “UX Design Strategy for Mobile Apps”

Bagi pengembang aplikasi atau layanan digital lainnya, menyajikan fungsionalitas saja tidak cukup. Misalnya seseorang sedang membutuhkan sebuah aplikasi untuk mengatur pengeluarannya, maka ia melakukan pencarian di App Store dengan kata kunci “Digital Wallet”. Banyak sekali aplikasi yang dimunculkan, semuanya menyajikan fungsi dasar yang sama, menjadi sebuah dompet digital. Lantas selanjutnya apa yang dilakukan pengguna?

Mungkin ia akan memilih aplikasi berdasarkan rating bintang yang ada di aplikasi, atau bahkan memilih yang desain ikonnya unik, bisa jadi juga dari deskripsi. Yang jelas sampai titik ini pengguna tahu bahwa mereka memiliki banyak pilihan untuk sebuah dompet digital. Setelah proses instalasi selesai, maka ia akan mencoba aplikasi tersebut. Selanjutnya pengalaman dari aplikasi yang diberikan kepada pengguna menjadi kunci.

Jika pengalaman pengguna yang ditawarkan dalam aplikasi itu memberikan kenyamanan sudah pasti ia akan meneruskan penggunaannya, sebaliknya jika pengalaman pengguna yang diberikan buruk, sudah pasti percobaan aplikasi lain akan dilakukan.

Sebuah data yang dikumpulkan UX Measure mengemukakan 52 persen pengguna mengatakan bahwa pengalaman yang buruk membuat mereka cenderung tidak menggunakan sebuah produk atau terlibat dengan brand tersebut.

Untuk memastikan pengalaman pengguna sempurna, konsep User Experience Design (UX Desain) kini menjadi bagian yang sangat penting dalam membuat sebuah produk, khususnya aplikasi mobile. Konsentrasinya ialah membuat sebuah alur dan proses yang nyaman bagi pengguna saat menjalankan fungsionalitas yang ditawarkan sebuah layanan atau produk aplikasi.

Untuk membahas seputar tren terkini dan teknik dalam penyusunan UX Design, BLOCK71 Jakarta mengadakan sebuah acara bertajuk Kopi Chat membawakan tema “UX Design Strategy for Mobile Apps“. Acara ini terbuka bagi semua pelaku startup, UX designer, product manager dan semua orang yang tertarik tentang UX Design.

Kopi Chat merupakan acara signature BLOCK71 Jakarta yang diadakan sebulan sekali dengan mengangkat topik spesifik dan mengundang entrepreneur serta startup founder berpengalaman untuk berbagi kisah mereka ke para pelaku startup lainnya.

Dalam acara kali ini, materi UX Design akan dibawakan oleh dua pemateri. Pertama ialah Eunice Sari, Google Experts in UI/UX dan pendiri dari UX Indonesia, sebuah perusahaan User Experience dengan keahlian di bidang UX training, research, dan consulting. Pembicara kedua yaitu Monika Halim, VP UX Design dari startup pertama di Indonesia yang menyandang gelar unicorn, GO-JEK.

Acara ini akan dilaksanakan tanggal 30 Agustus 2017 pada pukul 19.00 WIB, bertempat di BLOCK71 Kuningan Timur. Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, silakan kunjungi tautan resmi acara ini: http://kopichatux.eventbrite.com.

Kopi Chat UX Design Strategy for Mobile Apps


Disclosure: DailySocial merupakan media partner acara Kopi Chat: UX Design Strategy for Mobile Apps

MSI Pubstomp The International 2017 Dota 2 Jakarta Pecahkan Rekor Keseruan Tahun Lalu

Dengan mengadakan acara nonton bareng sesi akhir turnamen The International 2016, MSI sebetulnya tidak berupaya memecahkan rekor atau mengumpulkan penonton sebanyak-banyaknya. Mereka hanya mencoba memberikan alternatif acara gathering yang lebih nyaman. Namun kesuksesan event itu sepertinya mendorong sang produsen hardware gaming buat melangsungkannya kembali tahun ini.

MSI Pubstom TI 2017 3

MSI Pubstom TI 2017 14

Sesuai jadwal yang diumumkan sebelumnya, MSI Pubstomp The International 2017 Dota 2 dilangsungkan pada tanggal 12 sampai 13 Agustus 2017 minggu kemarin. Selain menyaksikan pertandingan semi-final dan final secara live stream, para peserta disuguhkan bermacam-macam acara seru, dipersilakan mencicipi berbagai jenis perangkat gaming racikan perusahaan Taiwan itu, berjumpa dengan tim Rex Regum Qeon, serta diajak mengikuti talk show bersama NXA Ladies.

MSI Pubstom TI 2017 7

MSI Pubstom TI 2017 5

Di sebuah meja panjang, MSI memajang belasan mesin gaming, terdiri dari beragam model: laptop GT, GS, GE, PC desktop custom, Vortex hingga unit prototype dari GE Raider. Sebelum live stream dimulai, sebagian besar partisipan pubstomp menggunakan perangkat-perangkat tersebut untuk bermain Dota 2, namun tidak jarang dari mereka yang juga menikmati Overwatch. Saya sendiri mendapatkan kesempatan buat bermain Titanfall 2. Berkat internet super-cepat di Block71 Jakarta, game sebesar 45GB (total instalasi 65GB) itu bisa diunduh dalam waktu kurang dari satu setengah jam.

MSI Pubstom TI 2017 1

MSI Pubstom TI 2017

Bukan MSI namanya jika mereka tidak menyajikan zona virtual reality (mereka adalah produsen laptop pertama yang mengamankan gelar VR ready). Para peserta tampak mengantri dengan antusias demi mencoba game-game virtual reality semisal Space Pirate Trainer, The Lab, Broohaven Experiment, serta Dota 2 VR. PC ransel VR One memang absen dari event ini, namun laptop gaming MSI tak kesulitan untuk menggantikan perannya.

MSI Pubstom TI 2017 9

MSI Pubstom TI 2017 13

Setelah pengenalan singkat produk-produk dan fitur dari divisi laptop serta komponen, MSI memulai talk show berjudul ‘How to Build, Manage and Grow Your eSports Team’ dengan Nixia, Fram (co-founder sekaligus manager NXA Ladies), dan Yudhi Agus sebagai perwakilan dari Micro-Star International Indonesia. Kebetulan, panitia meminta saya untuk memoderasi sesi ngobrol-ngobrol tersebut.

MSI Pubstom TI 2017 17

Banyak hal diungkap oleh Nixia dan Fram, termasuk bagaimana sang gamer memulai kariernya, perjalanan mencari sponsor, momen saat mereka memutuskan untuk mengumpulkan anggota NXA Ladies, hingga cara Nixia dan Fram mengelola individu-individu dengan kepribadian berbeda serta tips menghadapi pergantian pemain.

MSI Pubstom TI 2017 12

Di bagian konklusi, Nixia mengutarakan pentingnya konsistensi dan menyarankan kita buat melihat industri gaming dari persepektif yang lebih luas. Selain jadi gamer pro, kita perlu ingat bahwa perkembangan eSport juga membuka kesempatan untuk menjadi broadcaster sampai influencer. Semuanya bisa dijajaki asal kita bersungguh-sungguh.

MSI Pubstom TI 2017 16

Talk show tersebut diakhiri oleh Kahoot Quiz, berisi 20 pertanyaan mengenai MSI dan Dota 2. Kuis ini mungkin cukup familier bagi Anda yang pernah mengikuti event MSI: pertanyaan-pertanyaan terpampang di layar dan peserta berlomba-lomba menjawabnya secepat mungkin dari device mereka. Lima orang dengan skor tertinggi keluar sebagai pemenangnya. Mereka membawa pulang keyboard gaming Corsair K55, tas notebook eksklusif, i-Key, hingga dog tag premium Camo Squad.

MSI Pubstom TI 2017 10

MSI Pubstom TI 2017 15

Bagi-bagi hadiah tak berhenti sampai di sana. Panitia juga mengadakan mini-turnamen Tekken 7, dilaksanakan di sela-sela live stream pertandingan The International 2017. Diikuti oleh 17 partisipan, pemenang pertama memperoleh hadiah terbesar di pubstomp MSI: monitor AOC G24VQ6, panel gaming 24-inci yang menyimpan teknologi AMD FreeSync dan teknologi anti-blue light, dengan waktu respons hanya 1ms.

MSI Pubstom TI 2017 25

Jumlah partisipan MSI Pubstom TI 2017 kemarin mungkin tidak sebanyak di tempat lain, tapi aspek terbaik dari acara ini terletak pada tingginya antusiasme mereka. Sepanjang malam, gemuruh teriakan gembira terdengar membahana hingga ke ruang tempat saya mengistirahatkan (sejenak) kelopak mata. Kemudian di sela-sela pertandingan, para peserta tampak tak lelah untuk kembali ke area experience dan memainkan satu atau dua kali match Dota 2.

MSI Pubstom TI 2017 20

MSI Pubstom TI 2017 22

Dan sampai pagi hari, masih ada puluhan orang menyimak babak final dengan penuh semangat, hingga pada bagian perayaan kemenangan telak 3-0 Team Liquid atas Newbee. Terjaga semalam suntuk sudah pasti menghabiskan hampir seluruh energi para peserta, tapi kegembiraan terlihat jelas di mata mereka. Saya yakin, euforia The International 2017 tidak akan hilang dalam waktu dekat.

MSI Pubstom TI 2017 26

Para partisipan punya banyak opini mengenai MSI Pubstom The International 2017 Dota 2, tapi secara senada mereka menyampaikan kepuasannya. Dan saya setuju pada satu hal yang sempat diungkap oleh beberapa orang: tahun depan, MSI harus melaksanakannya lagi.