Tag Archives: blu by BCA Digital

Aplikasi blu menawarkan cara baru dalam mengakses layanan perbankan / blu

blu by BCA Digital Telah Dipakai 1,1 Juta Pengguna, Genjot Inovasi Lewat BaaS

Bank as a Service (BaaS) adalah tren yang makin berkembang di industri jasa keuangan, memungkinkan lembaga nonbank menawarkan kapabilitas keuangan melalui kemitraan dengan bank yang sudah mapan. Di Indonesia sendiri, BaaS memiliki potensi merevolusi industri jasa keuangan, memberikan akses yang lebih besar dan mendorong inklusi keuangan.

Dengan populasi yang besar dan berkembang pesat, Indonesia merupakan pasar utama untuk BaaS, menghadirkan peluang yang signifikan, baik bagi bank tradisional maupun perusahaan non-keuangan.

Salah satu perbankan yang memiliki fokus menghadirkan layanan BaaS adalah blu by BCA Digital. Saat ini mereka mengklaim telah meluncurkan berbagai fitur hingga kemitraan strategis dengan pihak terkait. Kepada DailySocial.id, Head of Marketing & Communication BCA Digital Duardi Prihandiko mengungkapkan inovasi terbaru yang sudah diluncurkan oleh blu hingga rencana perusahaan tahun ini.

Perkuat kemitraan

blu by BCA Digital diluncurkan pada Juli 2021 untuk memberikan kemudahan kepada para nasabah agar bisa melakukan transaksi finansial melalui ponsel. Hingga 10 Januari 2023, blu sudah mencatatkan lebih dari 1,1 juta pengguna.

Kapabilitas BaaS yang dimiliki, memungkinkan nasabah blu bisa membuka rekening, transfer, top up e-money, dan transaksi lainnya dari platform partner, tanpa berpindah aplikasi.

Dengan memanfaatkan keahlian dan infrastruktur bank yang sudah mapan, perusahaan non-keuangan dapat meluncurkan layanan keuangan dengan cepat dan mudah, sekaligus mempromosikan inklusi keuangan dan memperluas jangkauan bank tradisional. Karena kemitraan BaaS terus berkembang, dampaknya terhadap industri jasa keuangan juga semakin besar.

“Saat ini, kami sudah berhasil mengintegrasikan blu dengan mitra dari beragam industri seperti Blibli, Telkomsel Redi, CGV, MRT Jakarta, serta dua kampus yaitu Binus University dan ITHB Bandung. Ke depannya, kami akan terus memperluas akses financial service kami. Sektor investment dan payment menjadi langkah kami selanjutnya,” kata Duardi.

Meski belum merilis fitur pinjaman, blu juga sudah menyalurkan kredit lebih dari Rp3,2 triliun per Januari 2023 melalui pembiayaan untuk segmen koperasi, yang diikuti oleh joint financing dan channeling. Untuk joint financing, saat ini perusahaan telah bekerja sama dengan BCA Finance. Sementara untuk channeling, BCA Digital bekerja sama dengan Akseleran, Komunal, Modal Rakyat dan Koperasi Nusantara. Dalam waktu dekat juga akan ada satu mitra channeling baru dari P2P Lending yang akan segera mereka umumkan.

Terkait dengan demografi nasabah, hingga saat ini target utama dari blu adalah digital savvy generation atau generasi yang melek digital. Perusahaan mencatat saat ini, mayoritas nasabah blu didominasi oleh Gen Z sebesar 55,18%. Disusul oleh Millennials, Gen X dan Baby Boomers.

“Di tahun 2023 ini, fokus kami masih sama yaitu memperkuat kualitas nasabah
agar semakin sering bertransaksi dan memanfaatkan fitur-fitur blu. Sehingga, blu bisa jadi sahabat finansial yang dekat dengan keseharian nasabah,” kata Duardi.

Luncurkan fitur baru untuk nasabah

Di Indonesia hingga saat ini, masih banyak individu dan pelaku usaha kecil yang kurang terlayani oleh bank tradisional, baik karena kurangnya akses maupun tingginya biaya. Dalam hal ini BaaS dapat membantu mengatasi masalah ini dengan menyediakan akses yang lebih besar ke layanan keuangan melalui saluran non-tradisional, seperti aplikasi mobile dan platform online. Fitur-fitur menarik dan tentunya berguna juga bisa membantu nasabah.

Sepanjang tahun 2022, blu telah meluncurkan 15 fitur baru untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan. Fitur tersebut di antaranya blu Virtual Card yang diluncurkan pada Oktober 2022 lalu; kemudian fitur pembukaan rekening tanpa video call; fitur bluSaving dan bluGether hingga 20 accounts per nasabah yang telah di-upgrade tahun lalu; blu juga menghadirkan BI Fast sebagai alternatif layanan transaksi transfer per 27 April 2022.

Untuk membantu nasabah blu mengatur keuangan lebih baik, blu menyediakan Tracker Revamp yang memudahkan tracking transaksi nasabah. Dengan menampilkan QRIS Shortcut, memudahkan nasabah blu dalam melakukan pembayaran. Sepanjang Januari – Desember 2022, tercatat lima transaksi terbesar yang dilakukan nasabah blu adalah transfer, setor tunai tanpa kartu, top up e-money, tarik tunai tanpa kartu, dan QRIS.

Di tahun 2023 ini, blu baru saja meluncurkan fitur bluInvest Linkage, nasabah dapat menghubungkan akun Investasi Moduit dan FUNDtastic dengan aplikasi blu. Nasabah dapat mengakses beragam jenis investasi sesuai dengan kebutuhan, mulai dari reksadana, sampai surat berharga negara (SBN).

“Sejak awal berdiri, fokus kami adalah bisa bermanfaat dan diandalkan nasabah untuk semua kebutuhan perbankan mereka. Selain nasabah blu aktif bertransaksi setiap hari, kepercayaan nasabah juga semakin meningkat, terlihat dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil mencapai Rp6,85 triliun per Desember 2022, ini melampaui target kami di tahun 2022,” kata Duardi.

Application Information Will Show Up Here
DailySocial mengunjungi kantor Blu by BCA Digital melalui program DSTour / DailySocial

[Video] Berkunjung ke Kantor Blu by BCA Digital | DSTOUR 2022

DailySocial mendapat kesempatan mengunjungi kantor Blu by BCA Digital di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Menggabungkan konsep WFH dan WFO, kantor Blu bisa dimanfaatkan pegawai untuk bekerja sekaligus bersantai.

Bersama Head of Marketing & Communication Blu by BCA Digital Duardi Prihandiko, simak liputan lengkap jalan-jalan DailySocial di kantor Blu by BCA Digital di video berikut ini.

Untuk video menarik lainnya seputar program jalan-jalan ke kantor startup Indonesia, kunjungi kanal YouTube DailySocialTV di sesi DStour.

Telkomsel REDI menawarkan layanan transaksi keuangan ke berbagai nomor rekening dengan nomor ponsel / Telkomsel

Telkomsel dan BCA Digital Persiapkan Kolaborasi Platform Keuangan “REDI” dan blu

Telkomsel kembali melanjutkan babak baru transformasi digitalnya. Setelah platform Kuncie (edtech) dan Fita (healthtech), operator seluler milik BUMN ini kembali menambah portofolio digital dengan meluncurkan aplikasi keuangan Telkomsel REDI. Saat ini, aplikasi REDI sudah tersedia untuk perangkat Android.

Telkomsel REDI membuka sinyal kolaborasi dengan bank digital milik BCA, yakni BCA Digital (blu). Kolaborasi ini belum diluncurkan secara resmi, tetapi sudah diumumkan melalui laman LinkedIn BCA Digital. Dalam informasi tersebut, keduanya akan mengumumkan kolaborasi Telkomsel REDI dan blu pada akhir Oktober ini.

DailySocial telah mencoba menghubungi BCA Digital dan Telkomsel. Namun, belum ada konfirmasi dan informasi lebih lanjut dari keduanya.

“[Kolaborasi] Telkomsel Redi dan blu bisa dinantikan pekan depan ya. Tunggu saja,” ungkap juru bicara BCA Digital dalam pesan singkat kepada DailySocial.

Aplikasi Telkomsel REDI memungkinkan pengguna untuk bertransaksi dan mengakses lebih dari satu rekening bank dengan nomor ponsel saja. Pengguna juga bisa mentransfer uang dengan QR code tanpa perlu memasukkan nomor rekening. Telkomsel REDI juga menawarkan sejumlah fitur lain, seperti split bill, pengingat tagihan (listrik, air, telepon, dll), hingga laporan pengeluaran setiap bulan.

Dalam siaran persnya beberapa waktu lalu, SVP Digital Advertising and Banking Telkomsel Ronny W Sugiadha mengatakan, Telkomsel REDI merupakan kelanjutan dari pengembangan inovasi layanan m-Banking Telkomsel yang awalnya dirilis di 2002.

“Melalui Telkomsel REDI, kami berupaya mengintegrasikan sejumlah layanan keuangan digital dari mitra perbankan ternama, yang diharapkan dapat semakin memudahkan masyarakat dalam mengelola berbagai rekening yang dimiliki dalam satu askes layanan aplikasi,” ujarnya.

Saat ini, Telkomsel REDI telah bekerja sama dengan lebih dari 20 institusi perbankan. Pihaknya akan terus menambah jumlah mitra perbankan agar dapat menjangkau target pengguna dalam ekosistem Telkomsel yang lebih luas.

Kolaborasi digital lintas sektor

Belum diketahui model kerja sama yang dilakukan antara blu dan Telkomsel REDI. Namun, beberapa platform digital lintas vertikal mulai berkolaborasi dengan perbankan untuk menghadirkan layanan Bank-as-a-Service (BaaS).

Misalnya, kolaborasi Bukalapak dan Sociolla dengan platform nexus milik Standard Chartered . Kemudian, kemitraan Grab dan BRI untuk menyediakan akses pembukaan rekening secara online. Sementara itu, BCA Digital memperkuat ekosistem layanannya dengan menggandeng platform e-commerce Blibli sebagai partner eksklusif platform blu.

Berbagai macam model kolaborasi yang telah dilakukan ini sebetulnya membidik target serupa, yakni mendorong perluasan inklusi keuangan di Indonesia. Dengan basis pengguna yang dimiliki masing-masing, kolaborasi ini memungkinkan akselerasi adopsi layanan yang lebih cepat.

Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2019 oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum terjamah layanan keuangan. Laporan ini menyebut populasi unbanked di Indonesia mencapai 92 juta jiwa, sedangkan underbanked mencapai 47 juta jiwa.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Cermati BaaS

Cermati Rambah Produk BaaS, Garap Segmen “Unbanked” di Indonesia

Cermati Fintech Group (CFG) mulai menggarap produk Banking-as-a-Service (BaaS), ditandai dengan kemitraan strategis dengan BCA Digital dan Blibli. CFG melihat potensi unbanked dan underbanked yang masih begitu besar di Indonesia dapat diselesaikan melalui teknologi tersebut.

Kepada DailySocial, Co-Founder & CEO CFG Andhy Koesnandar menyampaikan BaaS memungkinkan pihaknya memperluas penawaran produk keuangan, mulai dari pembukaan rekening, paylater, asuransi, dan lainnya di semua jenis platform secara virtual kepada pihak ketiga, sehingga dapat memiliki kemampuan perbankan dalam platformnya yang non-bank.

“BaaS adalah penawaran produk teknologi terbaru dari Cermati Fintech Group, di mana kami menyediakan technology stack untuk menghubungkan bank dengan platform digital,” ucapnya.

Dalam hal ini, Cermati mengembangkan strategi embedded finance, membuka layanan perbankan dapat tertanam dalam ekosistem aplikasi yang memungkinkan kemampuan aplikasi super melalui kemampuan Open API dan BaaS. Penawaran BaaS dari Cermati memungkinkan ekosistem online dan offline untuk menanamkan layanan perbankan, selain asuransi dan paylater yang digunakan sebagai model layanan dalam ekosistem mereka.

Kehadiran produk finansial dapat meningkatkan pengguna fintech, mengurangi user friction, dan meningkatkan loyalitas. Sementara bagi perbankan, teknologi BaaS menawarkan cara baru untuk bermitra dengan ekosistem dengan menyediakan layanan perbankan yang disesuaikan dengan pelanggan tersebut.

Andhy menuturkan, BaaS dan embedded finance secara umum memiliki potensi yang sangat besar. Dari data yang ia kutip, sebanyak 66% dari 275 juta penduduk Indonesia yang masih dalam kelompok unbanked dan underbanked.

Kelompok tersebut belum memiliki akses ke layanan keuangan, yang mana solusi tersebut dapat dengan memperkenalkan produk keuangan melalui platform yang sudah digunakan masyarakat Indonesia sehari-hari. “Proses onboarding ini sepenuhnya secara digital, tanpa mereka harus pergi ke cabang fisik bank atau institusi keuangan lainnya.”

Dengan integrasi Blu BCA Digital dalam Blibli, pengguna Blibli dapat menikmati rangkaian lengkap layanan perbankan Blu. Mulai dari pembukaan rekening, transfer dana, pembayaran dalam aplikasi, dan lainnya tanpa perlu mengunduh atau beralih ke aplikasi lain.

Ilustrasi BaaS dalam aplikasi blu X Blibli / CFG

Andhy melanjutkan, pihaknya tetap mengedepankan unsur keamanan sebagai aspek yang sangat krusial dalam membangun kemitraan dengan lembaga keuangan. Untuk itu, perusahaan selalu meninjau dan memperkuat sistem agar sekelas keamanan di perbankan. “Awal tahun ini kami disertifikasi untuk ISO 27001, standari internasional untuk keamanan informasi.”

Setelah BCA Digital dan Blibli, Andhy menuturkan akan ada kemitraan berikutnya yang bakal diumumkan pada akhir tahun ini. Meski demikian, ia masih menutup rapat-rapat terkait hal tersebut.

Kesempatan layanan BaaS

Cara kerja BaaS / Business Insider

BaaS kini telah menjadi salah satu strategi kunci dalam konsep open banking. Modelnya memungkinkan bank digital dan pihak ketiga untuk terhubung dengan sistem bank secara langsung melalui API. Dengan begitu, kedua belah pihak dapat membangun layanan di atas infrastruktur penyedia sekaligus membuka peluang mengembangkan produk open banking lainnya.

Model ini juga mulai banyak diterapkan bank-bank di dunia karena dinilai lebih efisien. Dalam sekop global, mengutip laporan firma riset Oliver Wyman, pengimplementasian BaaS dapat menjangkau lebih banyak pengguna baru dan menekan biaya akuisisi pelanggan dari kisaran $100-$200 per pelanggan menjadi $5-$35.

Di Indonesia sendiri, pemain BaaS selain Cermati ada nexus yang diperkenalkan oleh Standard Chartered Bank. Dalam waktu dekat solusi perbankan dari nexus bakal hadir di aplikasi Bukalapak.

Co-Founder dan CEO Finantier Diego Rojas berpendapat bahwa BaaS berbeda dengan konsep API lain karena menyediakan infrastruktur berlisensi dan teregulasi untuk layanan inti perbankan. Secara out of the box, hampir semua perusahaan kini dapat menjadi perusahaan fintech tanpa harus melalui proses panjang tersebut berkat kehadiran perusahaan open finance seperti Finantier.

Finantier adalah startup yang menyediakan ekosistem open finance untuk mendukung kolaborasi antara berbagai jenis perusahaan dalam menyediakan produk finansial yang didesain khusus untuk konsumennya.

BCA Digital dan Blibli

BCA Digital Gandeng Blibli sebagai Mitra Ekslusif Aplikasi “blu”

Setelah aplikasinya meluncur pada akhir Juni lalu, PT Bank Digital BCA (BCA Digital) kini resmi mengumumkan Blibli sebagai partner eksklusif “blu” yang pertama untuk memperkuat ekosistem digitalnya. Melalui kolaborasi ini, Blibli diklaim sebagai sebagai platform e-commerce pertama di Indonesia yang terintegrasi dengan aplikasi bank digital.

Dalam konferensi pers yang digelar virtual, CEO Bank Digital Lanny Budiati mengatakan, inovasi perbankan digital terus berkembang dan tidak lagi terbatas pada layanan finansial saja. Semakin ke sini, penggunaan perbankan digital semakin erat dalam kehidupan sehari-hari, seperti pembayaran transaksi e-commerce, investasi, dan pengelolaan keuangan.

“Kemitraan eksklusif BCA Digital dan Blibli dilakukan untuk memperluas skala ekosistem digital yang berkelanjutan. Keduanya juga punya kesamaan misi, yaitu memprioritas kepuasan pelanggan dan melayani segmen digital savvy,” ungkap Lanny.

Sementara, Co-founder dan CEO Blibli Kusumo Martanto meyakini bahwa pengembangan ekosistem digital di Indonesia dapat mencapai potensi optimalnya melalui kolaborasi. “Maka itu, kami terus berkomitmen untuk berinovasi dan menyesuaikan strategi dengan pasar yang terus berubah dengan menjawab tantangan dan pengalaman selama satu dekade ini,” tambahnya.

Pada tahap awal, integrasi kedua platform memungkinkan pengguna Blibli untuk melakukan pembukaan rekening blu secara langsung, melakukan pembayaran e-commerce, hingga bertransaksi melalui fitur in-app payment atau fitur QRIS.

Adapun, blu menggandeng PT Dwi Cermati Indonesia (Cermati) sebagai mitra integrator untuk mensinergikan plaform blu ke Blibli. Cermati juga akan memiliki peran penting terhadap pengembangan produk blu di masa depan.

Saat ini, blu punya tiga fitur unggulan yang dapat memberikan kebebasan mengatur keuangan, yaitu bluSaving, bluDeposit, dan bluGether. Berdasarkan data perusahaan, sebanyak 26,2% pengguna mengalokasikan budget di bluSaving untuk belanja. Kemudian, disusul oleh 20,9% alokasi tabungan untuk berlibur, 18,5% untuk dana pensiun, 17,2% untuk membeli rumah, dan 17% untuk kado. Tahun ini, BCA Digital membidik ratusan ribu pengguna blu.

Sampai saat ini, e-commerce masih menjadi motor penggerak terbesar ekonomi digital di Indonesia. Berdasarkan laporan e-Conomy SEA dari Google, Temasek, dan Bain & Company di 2020, e-commerce menyumbang pertumbuhan tertinggi sebesar 54% atau menjadi $32 miliar dari sebelumnya $21 miliar di 2019.

Sinergi bank digital dan e-commerce

Kolaborasi ini sebetulnya tidak mengherankan mengingat induk blu (BCA Group) dan Blibli merupakan anak usaha dari perusahaan konglomerasi Djarum Group. Dengan kemitraan eksklusif ini, BCA Digital dan Blibli dapat mengeksplorasi model sinergi lebih jauh untuk dapat dikembangkan bersama.

Induk BCA Digital memiliki basis pengguna, jaringan ATM, dan jaringan merchant yang kuat. Sementara Blibli kini bermain di segmen B2C, B2B, dan B2B2C. Platform yang berdiri di 2010 ini juga mengoperasikan Blibli Express Service (BES) yang sudah bekerja sama dengan 27 mitra logistik, 20 gudang barang, dan 32 hub di kota-kota besar Indonesia.

Sejak beberapa tahun terakhir perbankan memang mulai memanfaatkan platform digital, baik itu e-commerce, ride hailing, atau fintech sebagai front-end channel untuk mengakuisisi nasabah baru. Namun, untuk mengoptimalkan kolaborasi dan sinergi, sejumlah platform digital mulai masuk sebagai pemegang saham di bank digital.

Beberapa di antaranya adalah Gojek ke Bank Jago, Akulaku ke Bank Neo Commerce, dan Sea Group (induk Shopee) ke Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE). Pada kasus Bank Jago, sinerginya dengan Gojek akan semakin luas mengingat platform ini telah resmi merger dengan Tokopedia menjadi GoTo. Tokopedia merupakan salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia.

Perubahan paradigma

Didukung arus modal yang besar, tren perusahaan digital yang masuk ke ekosistem perbankan terus bertambah — baik secara global maupun nasional. Maka hal yang layak menjadi perhatian adalah bagaimana “keterlibatan digital” merasuk menjadi DNA dari layanan perbankan itu sendiri.

Dalam sebuah survei ditemukan fakta bahwa ada kecenderungan konsumen untuk memperluas penggunaan sistem perbankan di varian layanan yang lebih luas.

Di Indonesia sendiri tren tersebut mulai diterjemahkan dengan baik oleh masing-masing, baik dari sisi perbankan [yang sebelumnya tradisional] maupun platform digital. Contohnya dalam realisasi kerja sama peluncuran kartu kredit khusus Traveloka bagi nasabah Bank Mandiri dan BRI. Model layanan berbasis Banking as a Services akan memiliki peran penting dalam proses integrasi.

Skenarionya tentu akan lebih intensif saat bank [terlebih digital] memiliki hubungan spesial dengan platform digital tertentu.

Di lain sisi, pandemi banyak mengubah tentang pengalaman yang diharapkan dari nasabah perbankan. Selain meminta penyedia layanan mempertimbangkan digitalisasi menyeluruh, responden mengharapkan ada pengalaman yang lebih personal dan menyeluruh.

Application Information Will Show Up Here