Tag Archives: Blue Worker

AdaKerja Connects SMEs and Corporates with Blue Collars Talents

Another job marketplace platform intends to accommodate blue collar job opportunities is introduced to the public. It is AdaKerja, with a mission to simplify the process of recruiting workers efficiently through technology.

As a general note, blue-collar workers are needed in every business, from SMEs to corporations. For example, security workers, cleaners, couriers, salespeople, and others.

AdaKerja was founded in 2019 by Ashwin Tiwari. In its operations, they have received seed funding from Beenext, which also invested seeds to startups such as Amartha, Dekoruma, and Tokopedia.

“With an average UMR in the Jakarta area of ​​3 million Rupiah, it indicates that the majority of workers are the skilled labor or the blue collar sector, but there is no medium that connects companies or employers directly with skilled workers. We expect AdaKerja will be able to provide convenience access for SMEs and companies in recruiting these workers,” Tiwari said.

Facilitate talents to create CV

The AdaKerja service also features a Facebook Messenger-based chatbot to make it easier for workers to create profiles and CVs. This approach is deemed easier than users having to compile their own CV documents manually. After all, CV becomes one important component to “market” the skills of these workers.

“To date, there are more than 300 thousand skilled workers registered with AdaKerja, and there are 7 thousand job openings from various companies offered. We see changes taking place. Most companies that have used AdaKerja for recruitment purposes are SMEs which are merchants from the online platforms, such as Tokopedia and GoFood,” he added.

More players to come

There are several startups in the HR-tech sector targeting blue-collar workers in Indonesia. One of those is Job2GO, they just announced seed investment from the angel investor network BANSEA last week. Similar to AdaKerja, the list of available jobs are for gig workers, options varied, such as salesforce, merchandising, salespeople, marketing staff, administration, and others.

Job2GO’s Founder & CEO, Kurniawan Santoso told DailySocial that the Job2GO application has reached 15 thousand users, with 500 companies offering various vacancies.

Another player in the same field is Heikaku, offering similar job options but focusing on facilitating SME businesses. Based on the data shared, the most open vacancies are admin, sales, drafter, telemarketing, marketing, salespeople, and others. Around 87% of applicants are high school/vocational high school graduates. In addition, there are several other players operating in Indonesia, such as Kromo and Workmate.

Previously, vacancies for blue-collar workers were widely distributed manually – for example with leaflets in public places, job postings at POS offices, or in the form of digital posters on social media. Actually, there are already existing job marketplace services, such as Jobstreet, which accommodates job vacancy publications. The thing is, with a special platform, in addition to making it easier for prospective workers, it also makes employers have a more orderly system through the partner dashboard provided.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

AdaKerja Lowongan Perkera Kerah Biru

AdaKerja Hubungkan UKM dan Korporasi dengan Calon Pekerja Kerah Biru

Satu lagi platform job marketplace yang mencoba mengakomodasi kesempatan pekerjaan kerah biru (blue collar) dikenalkan ke publik. Bernama AdaKerja, memiliki misi untuk menyederhanakan proses perekrutan tenaga kerja secara efisien lewat teknologi.

Seperti diketahui, perkerjaan blue collar hampir dibutuhkan di setiap bisnis, mulai dari UKM sampai korporasi. Contohnya tenaga kerja keamanan, kebersihan, kurir, SPG, dan lain-lain.

AdaKerja sudah didirikan sejak tahun 2019 oleh Ashwin Tiwari. Dalam operasionalnya, mereka sudah mendapatkan pendanaan awal dari Beenext, investor yang juga berinvestasi awal di startup seperti Amartha, Dekoruma, hingga Tokopedia.

“Dengan rata-rata UMR wilayah Jakarta adalah sebesar 3 juta Rupiah, mengindikasikan bahwa mayoritas pekerja adalah sektor tenaga terampil atau sektor blue collar, namun belum ada medium yang menghubungkan perusahaan atau pengusaha dengan tenaga kerja terampil secara langsung. Kami berharap kehadiran AdaKerja mampu memberikan akses kemudahan untuk para UKM maupun perusahaan dalam merekrut tenaga kerja tersebut,” ungkap Ashwin.

Mudahkan pekerja buat CV

Layanan AdaKerja turut dilengkapi chatbot berbasis Facebook Messenger untuk memudahkan pekerja dalam membuat profil dan CV. Pendekatan ini dirasa lebih memudahkan alih-alih pengguna harus menyusun sendiri dokumen CV secara manual. Karena bagaimanapun CV menjadi salah satu komponen penting untuk “memasarkan” keterampilan para pekerja tersebut.

“Saat ini sudah ada lebih dari 300 ribu pekerja terampil terdaftar di AdaKerja, serta ada 7 ribu lowongan pekerjaan dari berbagai perusahaan yang ditawarkan. Kami melihat perubahan mulai terjadi. Sebagian besar perusahaan yang telah menggunakan AdaKerja untuk keperluan rekrutmen adalah UKM yang merupakan merchant dari platform online seperti Tokopedia dan GoFood,” imbuh Ashwin.

Pemain makin banyak

Startup di bidang HR-tech yang menyasar pekerja kerah biru sudah ada beberapa di Indonesia. Salah satunya Job2GO, minggu lalu mereka baru mengumumkan perolehan investasi tahap awal dari jaringan angel investor BANSEA. Sama seperti AdaKerja, daftar perkerjaan yang ada ditawarkan untuk gig workers, pilihannya seperti tenaga penjualan, merchandising, SPG, staf pemasaran, staf administrasi, dan lain-lain.

Kepada DailySocial, Founder & CEO Job2GO Kurniawan Santoso mengatakan saat ini pengguna aplikasi Job2GO sudah mencapai 15 ribu orang, dengan 500 perusahaan yang menawarkan berbagai lowongannya.

Pemain lain yang tawarkan layanan serupa adalah Heikaku, tawarkan opsi pekerjaan serupa namun fokus memfasilitasi pelaku bisnis UKM. Berdasarkan data yang dibagikan, lowongan kerja yang paling banyak dibuka adalah admin, sales, drafter, telemarketing, marketing, SPG dan lainnya. Sekitar 87% pelamar adalah lulusan SMA/SMK. Selain itu masih ada beberapa pemain lainnya yang beroperasi di Indonesia, misalnya Kromo dan Workmate.

Sebelumnya lowongan untuk pekerja kerah biru banyak didistribusikan secara manual – misalnya dengan selebaran yang ditempel di tempat umum seperti papan lowongan kerja di Kantor POS atau dalam bentuk poster digital di media sosial. Sebenarnya layanan job marketplace yang sudah ada sebelumnya, sebut saja Jobstreet, juga akomodasi publikasi lowongan pekerjaan seperti itu. Hanya saja dengan adanya platform khusus, selain lebih memudahkan calon pekerja, juga membuat pemberi kerja memiliki sistem yang lebih tertata melalui dasbor mitra yang disediakan.