Tag Archives: bmw inext

BMW Ungkap SUV Elektrik Baru, BMW iX

Masih ingat dengan mobil konsep bernama iNext yang BMW pamerkan dua tahun silam? Seperti yang sudah dijanjikan, mobil itu akhirnya bakal diproduksi secara massal sebagai sebuah mobil elektrik. Namun ada sedikit revisi pada namanya, yang kini dikenal sebagai BMW iX.

Secara estetika, iX banyak mempertahankan elemen futuristis yang diperkenalkan iNext. Beberapa bagian memang harus disederhanakan demi memudahkan tahap produksi, akan tetapi iX tetap kelihatan paling modern di antara mobil-mobil BMW lainnya.

Selain desain, hal lain yang paling mencolok dari fisik iX adalah ukurannya. Mobil ini besar, dengan panjang dan lebar setara SUV BMW X5, serta ukuran ban sekelas milik BMW X7. Kalau mengacu pada dimensi BMW X5 dengan panjang 4.922 mm dan lebar 2.004 mm, berarti iX bakal menjadi yang paling bongsor di antara kedua rivalnya yang juga berdarah Jerman, yakni Audi e-tron dan Mercedes-Benz EQC, sekaligus mendekati ukuran Tesla Model X.

Kalau eksteriornya terlihat agresif, interior iX malah terbilang kalem. Saking minimalisnya kabin iX, kita hanya akan menjumpai satu buah layar saja, meski memang layar itu menutupi lebih dari separuh dashboard-nya. Seperti biasa, layarnya dibagi menjadi dua: porsi kiri dengan bentang diagonal 12,3 inci sebagai panel instrumen, porsi kanan dengan dimensi 14,9 inci untuk sistem infotainment.

Dilihat sepintas, penampilan interiornya lagi-lagi tidak berbeda drastis dibanding versi konsepnya dulu. Teknologi “Shy Tech” yang diusung memang tidak secanggih yang dijanjikan sebelumnya, tapi BMW tetap berusaha semaksimal mungkin untuk menyamarkan sejumlah komponen interiornya sehingga terlihat membaur dengan material yang digunakan.

BMW membangun iX di atas platform mobil elektrik generasi kelimanya. Sepasang motor elektrik yang terpasang pada iX sanggup menghasilkan output daya maksimum lebih dari 370 kW (500 hp), dan untuk urusan akselerasi 0-100 km/jam, iX diyakini mampu mencatatkan waktu di bawah 5 detik.

Untuk baterainya, BMW masih enggan menyebut kapasitas persisnya, namun mereka bilang ada di kisaran 100 kWh. Baterai sebesar itu diperkirakan cukup untuk menenagai iX hingga menempuh jarak sekitar 482 kilometer dalam sekali pengisian, dan proses pengisiannya pun sangat cepat berkat dukungan teknologi DC fast charging.

Secara teknis, iX diklaim sanggup menerima asupan daya dengan output maksimum 200 kW. Dalam skenario ini, baterainya dapat terisi dari 10 sampai 80 persen dalam waktu kurang dari 40 menit. Kalau dilihat dari perspektif lain, iX sanggup menempuh jarak 120 km dalam setiap 10 menit charging.

Sebagai model flagship, BMW iX jelas terdengar menjanjikan. Sayang mobil ini baru akan diproduksi mendekati akhir 2021, dan sejauh ini juga belum ada informasi soal banderol harganya. Kalau boleh menebak, harganya bakal lebih mahal daripada BMW X5, yang sendirinya berada di kisaran $60.000.

Sumber: Electrek dan BMW.

BMW Siap Luncurkan Empat Mobil Elektrik dalam Tiga Tahun ke Depan

Perkembangan pesat Tesla pasca Model S sering membuat dunia lupa kalau pabrikan otomotif lain sebenarnya juga sudah lama menginvestasikan waktunya di segmen mobil elektrik. Selain Nissan dengan hatchback Leaf, juga ada BMW yang merilis i3 di tahun 2013.

Dalam kasus BMW, i3 merupakan satu-satunya mobil buatannya yang sepenuhnya mengandalkan energi listrik hingga kini. Pabrikan asal Jerman itu bukannya menyerah, hanya saja sekadar tidak mau buru-buru. Namun mereka juga harus bergerak cepat, mengingat dua rival sebangsanya sudah resmi masuk ke segmen elektrik lewat Audi e-tron dan Mercedes-Benz EQC.

Mini Electric / BMW
Mini Electric / BMW

Belum lama ini, BMW menyingkap rencana ke depan mereka untuk segmen mobil elektrik. Menurut CEO-nya, Harald Kruger, BMW Group bakal merilis lima mobil bermesin listrik dalam waktu tiga tahun ini. Yang pertama adalah Mini Electric, dijadwalkan meluncur tahun depan.

Tahun 2020, BMW iX3 akan menyusul meramaikan pasar SUV elektrik, sekaligus menjadi mobil pertama yang mengusung mesin listrik generasi kelima buatan BMW. Setelahnya sedan i4 bakal menyusul, mengambil konsep iVision Dynamics sebagai basisnya. Terakhir, crossover BMW iNext dijadwalkan mengaspal pada tahun 2021.

BMW iVision Dynamics / BMW
BMW iVision Dynamics / BMW

Dari situ bisa kita lihat bahwa i3 dapat dianggap sebagai batu sandungan buat BMW. Lima tahun pasca peluncurannya dipakai untuk mengamati kebutuhan pasar, sehingga tidak kaget apabila portofolio mobil elektrik BMW ke depannya mencakup banyak segmen sekaligus.

Lalu apakah ini merupakan indikasi berakhirnya masa kejayaan mobil bermesin bensin? Belum. Sebab menurut BMW, pada tahun 2025, jumlah mobil elektriknya bakal bertambah lagi menjadi 12 model, tapi ini juga mencakup model plug-in hybrid, meski tentu saja kapabilitas motor elektriknya bakal jauh lebih baik daripada yang ada sekarang.

BMW iNext / BMW
BMW iNext / BMW

Sumber: Electrek.