Tag Archives: Boom ID

Valve Umumkan Tanggal The International 2020 Stockholm

Tanggal pasti acara The International 2020 yang akan diadakan di Stockholm telah diumumkan. Sama seperti The International tahun-tahun sebelumnya, The International 2020 akan dilangsungkan pada pertengahan bulan Agustus. Tepatnya di tanggal 18 sampai 23 Agustus 2020. Dengan diumumkannya tanggal pasti The International, lengkap sudah susunan tanggal gelaran Dota Pro Circuit sepanjang musim 2019/2020.

Sumber: Facebook Wykrhm Reddy
Sumber: Facebook Wykrhm Reddy

Susunan Turnamen Dota 2 Pro Circuit 2019/2020

  • November 7-10,2019. Dota Summit 11. 660 DPC Points
  • November 16-24, 2019. MDL Chengdu Major. 15.000 DPC Points
  • Januari 9-12, 2020. WePlay! Bukavel Minor 2020. 660 DPC Points
  • Januari 18-26, 2020. DreamLeague Leipzig Major. 15.000 DPC Points
  • Maret 3-7, 2020. Minor Event. 660 DPC Points
  • Maret 15-22,2020. ESL One Los Angeles 2020. 15.000 DPC Points
  • April 22-26, 2020. Minor Event. 660 DPC Points
  • May 2-10, 2020. Major Event. 15.000 DPC Points
  • Juni 19-13, 2020. Minor Event. 660 DPC Points
  • Juni 20-28, 2020. ONE Esports Singapore Major. 15.000 DPC Points

The International adalah penghujung rangkaian acara Dota Pro Circuit. Setiap tahun, para tim professional beradu di turnamen Major dan Minor untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya poin DPC. Pasalnya, hanya 12 tim yang memiliki poin DPC terbanyak yang berhak mengamankan slot ke The international.

Sumber: Kincir.com
Sumber: Kincir.com

Jalur lain yang dapat ditempuh oleh tim professional untuk mengikuti The International adalah melalui kualifikasi regional. Valve membagi kualifikasinya ke enam region, Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia Tenggara, Eropa, Tiongkok, dan CISMasing-masing region hanya mendapatkan 1 tempat untuk melaju ke The International. Kualifikasi regional ini tidak kalah seru dibandingkan event Major dan Minor. Bagi penggemar Dota 2 di Indonesia, kualifikasi regional ini memang ditunggu-tunggu. Pasalnya, akan ada banyak tim Dota 2 asal Indonesia yang akan bertanding di kualifikasi regional Asia Tenggara.

Tim Dota 2 Indonesia di Kualifikasi The International

Sudah banyak tim Dota 2 asal Indonesia yang berjuang di kualifikasi regional Asia Tenggara untuk masuk ke The International. Hanya segelintir tim Indonesia yang berhasil mencapai babak main event kualifikasi tersebut. Sejak tahun 2014, hanya ada total 3 tim asal Indonesia yang berhasil melaju ke main event Southeast Asia Qualifier. Rex Regum Qeon pada tahun 2014 berhasil melaju ke babak main event. Waktu itu Rex Regum Qeon masih berisikan Albert “DonXwaN” Dick Ludong, Farand “KoaLa” Kowara, Jeffry “Gehenna” Martin Suhendra, Azam “NFR” Aljabar Nafari, Muhammad “bubu” Damar. Tetapi Rex Regum Qeon harus puas di peringkat ke-8 dari grup dan gagal melaju ke The International 2014.

Pada tahun 2018, BOOM Esports mewakili Indonesia di main event kualifikasi Asia Tenggara untuk The International 2018. BOOM Esports saat itu diperkuat oleh Saieful “Fbz” Ilham, Randy Muhammad “Dreamocel” Sapoetra, Dolly “SaintDeLucaz” Van Pello, Tri “Jhocam” Kuncoro, dan Alfi “Khezcute” Nelphyana. Di tahun Tersebut, ada pemain Indonesia yang lain. Muhammad “inYourdreaM” Rizky dan Kenny “Xepher” Deo bermain bersama TNC Tigers yang berisikan pemain yang berasal dari banyak negara.

Sumber: Twitter @dotasltv
Sumber: Hybrid.co.id

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun 2019 ada dua tim Dota 2 asal Indonesia yang bermain di main event Southeast Asia qualifier untuk The International 2019. Ada BOOM Esports yang sedikit berganti roster, yaitu berisikan Dreamocel, Rafli Fathur “Mikoto” Rahman, Fbz, Jhocam dan Khezcute. EVOS Esports juga melaju ke babak ini dengan pemain inYourdreaM, Usep “Facehugger” Satiawan, Adit “Aville” Rosenda, Indra Vlaicu Utama dan Matthew Whitemon Filemon.

Memang sampai saat ini, masih belum ada tim atau perwakilan pemain dari Indonesia yang berhasil melaju ke The International. Tetapi kita memiliki beberapa pemain asal Indonesia yang sedang bersinar di kancah internasional. Dan memiliki kesempatan untuk melaju ke The International tahun 2020.

Kenny “Xepher” Deo pemain asal Indonesia yang sekarang membela tim Geek Fam asal Malaysia terbilang cukup sukses berkarir di luar sana. Geek Fam Dota 2 berhasil melaju ke turnamen Minor Dota Summit 11 dan mencapai posisi ke-5 di turnamen tersebut.

Andrew "Drew" Halim | Sumber: Facebook Reality Rift Dota 2
Andrew “Drew” Halim | Sumber: Facebook Reality Rift Dota 2

Andrew “Drew” Halim yang sempat membela EVOS Esports berhasil masuk ke turnamen Major DreamLeague Leipzig Major bersama tim yang ia bela yaitu Reality Rift melalui jalur kualifikasi Asia Tenggara. Drew sempat membuat geger komunitas Dota 2 di Indonesia karena permainannya ketika bermain di tim Reality Rift. Pasalnya, Drew belum memiliki track record pertandingan profesional yang panjang. Namun demikian, hal ini merupakan angin segar untuk komunitas Dota 2 Indonesia melihat pemain baru untuk mereka bela nanti.

Menurut saya, masih sangat banyak kesempatan bagi tim atau pemain asal Indonesia untuk melaju ke The International 2020. Selain masih panjangnya musim Dota Pro Circuit 2019/2020, masih panjang juga waktu yang bisa dipakai oleh mereka guna mengasah kemampuan untuk bersiap menghadapi turnamen-turnamen yang akan datang.

BOOM ID Tunjuk Grey Indonesia Jadi Konsultan Brand

BOOM ID menunjuk Grey Indonesia sebagai konsultan brand dan media sosial. Dalam situs resminya, BOOM ID mengatakan bahwa kerja sama ini diharapkan akan dapat membantu mereka untuk mengembangkan tim serta bisnis mereka.

Grey Indonesia merupakan bagian dari Grey Group, perusahaan asal Amerika Serikat yang kini beroperasi di 96 negara. Perusahaan yang telah didirikan sejak 1917 ini merupakan perusahaan iklan dan marketing. Mereka memiliki berbagai klien, dari startup, perusahaan, hingga badan pemerintah seperti Traveloka, Honda, Mandiri, dan Jamsostek.

Di situs resminya, BOOM ID menyebutkan bahwa tujuan mereka adalah untuk “menemukan talenta paling menjanjikan di Indonesia dan membawa mereka untuk mendominasi turnamen kelas dunia”.

“Kami percaya dengan kehadiran beast di dalam kami merupakan hal krusial di segala aspek kehidupan dan kami sangat percaya dengan kehadiran Grey yang dikenal dengan mantra ‘terkenal efektif’ akan membawa kami mendapatkan pengaruh maksimal terhadap brand di industri esports lokal maupun global,” kata CEO BOOM ID, Gary Ongko Putera dalam pernyataan resmi kerja sama BOOM ID dengan Grey di situs resminya.

Ini adalah pertama kalinya BOOM ID bekerja sama dengan perusahaan iklan dan marketing. Ketika ditanya tentang apa yang mendorong BOOM ID bekerja sama dengan Grey, General Manager BOOM ID, Marzarian “owljan” Sahita mengatakan bahwa mereka ingin membuat inovasi baru terkait brand mereka.

“Semakin hari esports semakin berkembang. Kami juga perlu melakukan inovasi-inovasi terkait brand kami. Kerja sama dengan Grey sebagai agency yang memiliki pengalaman lebih dari 100 tahun bertujuan agar inovasi yang akan kami lakukan bisa lebih tepat sasaran,” kata Marzarian ketika dihubungi melalui pesan singkat.

“Kami juga berharap inovasi-inovasi ini tidak hanya mempengaruhi dan bermanfaat untuk BOOM secara organisasi, tapi juga esports secara keseluruhan.”

Apa pentingnya branding?

Pada awalnya, tim esport mungkin dibuat karena kecintaan seseorang bermain game. Namun, sekarang, esports telah berkembang menjadi sebuah industri. Tim esports berani menawarkan gaji bulanan dan berbagai benefit lain untuk para pemain profesionalnya. Untuk memenuhi semua itu, sebuah tim esport memerlukan sumber pemasukan.

Sponsor dan investasi adalah salah satu cara bagi tim esports untuk mendapatkan uang. Cara lainnya adalah dengan membuat merchandise. Ini telah dilakukan oleh EVOS Esports yang bekerja sama dengan Thanksinsomnia dan Andbox di Amerika Serikat.

Dengan semakin banyaknya tim esports di Indonesia, branding menjadi penting karena inilah yang akan membedakan sebuah tim esport dengan tim lainnya. Dengan branding yang tepat, sebuah tim esports akan dapat meningkatkan tingkat awareness di masyarakat.

Branding yang kuat juga bisa meningkatkan nilai sebuah bisnis, atau dalam kasus ini, tim esports. Ini bisa memancing perusahaan venture capital unutk menanamkan investasi atau untuk menggaet sponsor.

Ketika sebuah tim esports memiliki reputasi yang kuat, itu berarti, mereka sukses memberikan kesan yang positif di mata penonton. Dan mereka memiliki image yang berkesan, penonton akan lebih terbuka untuk melakukan transaksi bisnis, misalnya, membeli merchandise.

Marzarian menjelaskan, ada beberapa tujuan yang ingin BOOM ID capai dengan bekerja sama bersama Grey. “Untuk saat ini, awareness menjadi salah satu cakupannya,” katanya. “Sebagai tim yang juga sering berlaga di mancanegara, maka awareness yang dimaksud juga tidak terbatas hanya di Indonesia.”

Menurut Marzarian, jumlah follower di media sosial adalah salah satu indikator tingkat awareness masyarakat akan keberadaan tim BOOM ID.

Tentang image tim, dia berkata, “Kita ingin dikenal sebagai tim yang mampu mengumpulkan, membina, dan mengantarkan potensi-potensi terbaik Indonesia ke panggung tertinggi di setiap cabang games.”

Saat ini, BOOM ID bisa dibilang sebagai salah satu tim Dota 2 terkuat di Indonesia. Selain memenangkan ESL Indonesia Championship Season 1 — dan mendominasi Season 2 — BOOM ID juga pernah menjadi juara dua di Asia Pacific Predator League 2019.

Mereka juga pernah bertanding di beberapa turnamen mancanegara Major dan Minor, seperti The Bucharest Minor dan OGA Dota PIT Minor 2019.

Sumber tambahan tentang branding: Branding Mag.

Dota 2 Roster Shuffle: Hengkangnya Jhocam dan Kembalinya InYourDream ke BOOM.ID

Akhir pekan lalu (20 Juli 2019) menjadi pekan yang cukup ramai bagi para penikmat kancah kompetitif Dota 2 di Indonesia. Terjadi roster shuffle yang cukup heboh pada beberapat tim Dota 2 Indonesia. Satu yang paling santer terdengar adalah kepergian Muhammad “InYourDream” Rizky dari EVOS Esports yang dikabarkan kembali ke pangkuan BOOM.ID. Ditambah lagi, ada juga Tri “Jhocam” Kuncoro yang meninggalkan BOOM.ID.

InYourDream pindah ke EVOS setelah sebelumnya ia sempat bermain dengan tim ThePrime. Kepindahan ini mungkin bisa dibilang jadi perjalanan singkat lainnya dari sang bintang Dota Indonesia.

Setelah selesai dari Tigers, ia berpindah ke tim The Prime, dan hanya menetap sekitar 2 bulan saja, lalu pindah ke EVOS Esports. Perjalanan InYourDream bersama dengan tim EVOS Esports juga terbilang cukup singkat. Masuk ke dalam tim pada 29 Maret 2019 lalu, tercatat ia hanya membela EVOS Esports untuk 4 bulan saja.

Sumber: Instagram @evosesports
Sumber: Instagram @evosesports

Ketika bersama EVOS Esports ia sempat bermain untuk beberapa pertandingan, seperti ESL Indonesia Championship Season 2, dan SEA Open Qualifier Dota 2 The International.

“Meski hanya sebentar bersama EVOS, dan mungkin target yang ingin kami kejar bersama tidak tercapai, tetapi kami tetap sangat mengapresiasi semua perjuangan IYD bersama tim EVOS. Kami juga ucapkan banyak terima kasih kepada IYD. Thank you IYD, and good luck in your future endeavors!!” Yohanes Siagian, VP of Esports dari tim EVOS Esports mengatakan kepada tim redaksi Hybrid.

Pasca dari EVOS Esports, lewat sebuah pengumuman resmi, InYourDream ternyata akhirnya dipastikan akan kembali membela BOOM.ID untuk musim depan. Sebelumnya, ia sempat membela BOOM.ID pada tahun 2017 sampai tahun 2018 lalu. Tetapi pada tahun 2018, ia memutuskan untuk keluar dan berpindah ke The Prime Esports.

“Dengan kehadiran InYourDream ke dalam tim, harapannya sih semoga kita bisa mendapatkan hasil yang lebih baik dibandingkan pada DPC musim 18-19 ini. Kami cukup yakin, dengan penambahan IYD, nama BOOM.ID akan ada di Major DPC musim 19-20” Jawab Brando, manajer tim divisi Dota BOOM.ID, kepada tim redaksi Hybrid.

Jhocam Meninggalkan BOOM.ID

Selain soal InYourDream, hal mengejutkan lain datang dari divisi Dota 2 BOOM.ID. Setelah bersama selama kurang lebih satu sampai dua musim, kini akhirnya Dreamocel dan kawan-kawan harus rela ditinggal oleh sang support, Tri “Jhocam” Kuncoro. Tercatat, Jhocam sudah bersama dengan BOOM.ID sejak tahun 2017 lalu.

Bersama-sama Saieful “FBZ” Ilham dan kawan-kawan, mereka sudah berjuang melalui banyak sekali kompetisi. Mulai dari memenangkan Dota 2 Indonesia Games Championship 2018, bertanding di PVP Esports Championship, sampai berjuang bersama di berbagai Minor yang dijalani oleh BOOM.ID.

Sumber: boomid.gg
Sumber: boomid.gg

“Yang pasti sih best of luck aja buat Jhocam. Menurut gue, dia adalah pemain yang berpotensi untuk bisa main di luar negeri, bahkan menurut gue dia adalah best Indonesia position 4 Dota Player.” Jawab Brando, membicarakan soal kepergian Jhocam.

Sebenarnya, BOOM.ID dengan roster sebelumnya sudah cukup solid. Tapi apa mau dikata jika sudah tidak sejalan lagi. Dengan kembalinya InYourDream ke BOOM.ID, akankah roster ini menjadi roster all-Indonesia paling solid untuk dapat lolos ke The International 2020?

BOOM.ID CS:GO Tambahkan Roseau dan Flipzjdr ke dalam Roster

BOOM.ID mengumumkan roster CS:GO terbarunya. Sebelumnya, tim berjulukan #HungryBeast ini ditinggal dua pemainnya, Harry “6fingers” Tjahjadi dan Iqbal “Kyloo” Mauldhan, kini mereka menemukan sosok yang cocok sebagai pengganti mereka.

Lewat sebuah video yang diposting lewat facebook page resmi, BOOM.ID mengungkap sosok Agil “Roseau” Baskoro dan Saibani “fl1pzjder” Rahmad untuk mengisi kekosongan di dua posisi yang ditinggal tersebut. Dua pemain ini terkenal sebagai salah satu dari beberapa pentolan di kancah CS:GO Indonesia.

Sosok Roseau pertama kali muncul ke permukaan pada tahun 2014, saat ia bermain bersama tim NXL>. Sejak saat itu, Roseau menunjukkan talentanya yang sangat luar biasa, sehingga menjadi sorotan di kancah CS:GO lokal. Ojan selaku general manager BOOM.ID, bahkan menyebut Roseau sebagai “Salah satu pemain terbaik Indonesia untuk saat ini”.

Sumber: hltv.org
Sumber: hltv.org

Sempat singgah dengan tim Recca Esports untuk beberapa saat, Roseau sudah mengumpulkan berbagai macam prestasi sepanjang karirnya. Ia pernah menjuarai ZEN Esports Network Season 1 di tahun 2017, masuk 8 besar di kompetisi Zowie eXTREMESLAND, dan hampir menjadi juara di dalam gelaran ROG Masters 2017.

“Gue merasa BOOM.ID adalah tim paling berpotensi buat makin berkembang sih. Mereka emang lagi rising juga sejak tahun kemarin.” Ucap sosok yang akrab disapa Agil, mengomentari soal tim BOOM.ID. “Harapannya, semoga bisa menghasilkan achievment dengan teammate baru gua dan kita bisa tetap mewakili INdnoesia lagi di kancah internasional atau tetap juara di ranah scene CS:GO lokal.” kata Roseau, mengutip dari rilis resmi BOOM.ID.

Soal alasan kepindahannya dari Recca Esports ke BOOM.ID, Agil terbilang tidak bicara banyak. “Kenapa gue pindah? Karena pengen coba sesuatu yang baru dan coba suasana baru aja sih.” jawab Agil kepada tim redaksi Hybrid.

Dua pemain ini mungkin bisa dibilang sebagai dua talenta terbaik CS:GO Indonesia untuk saat ini. Lewat rilis resmi, Ojan juga menjelaskan alasan kenapa mereka berdua yang direkrut. “Meski masih muda, Bani memiliki kemampuan yang dibutuhkan BOOM.ID untuk menjadi Sniper, menggantikan Kyloo. Sementara Roseau, saya rasa kita semua tahu kalau Roseau adalah salah satu pemain terbaik Indonesia untuk saat ini.”

Sumber: boomid.gg
Sumber: boomid.gg

Dengan roster terbarunya, divisi CS:GO BOOM.ID, akan bersiap untuk bertanding di dalam gelaran kualifikasi MSI MGA 2019 Qualifiers. Berikut roster lengkap CS:GO BOOM.ID:

  • Aaron ‘Mindfreak‘ Leonhart
  • Dwi ‘Gruvee‘ Prasetyo
  • Jason ‘f0rsakeN‘ Susanto
  • Agil ‘Roseau‘ Baskoro
  • Saibani ‘fl1pzjder‘ Rahmad

Akankah penambahan Roseau dan Flipzjdr ke dalam divisi CS:GO BOOM.ID membuahkan prestasi yang baik? Akankah divisi CS:GO dapat mengikuti jejak divisi Dota 2, yang kini sedang bertarung memberebutkan kursi di The International 2019? Mari kita doakan yang terbaik untuk BOOM.ID, agar CS:GO Indonesia bisa menunjukkan taringnya di komunitas internasional.

BOOM.ID dalam Kualifikasi Dota 2 Epicenter Major Sejauh Ini

Setelah MDL Disneyland selesai diselenggarakan pekan lalu, pertandingan Major akan kembali hadir dalam waktu dekat. Pekan ini, adalah kualifikasi Epicenter Major yang sedang terselenggara. Gelaran utama Epicenter Major sendiri akan dilaksanakan pada 22-30 Juni 2019 mendatang, tetapi fase kualifikasi sudah terselenggara sejak 16 Mei 2019 kemarin.

Dalam gelaran ini, BOOM.ID kembali menjadi salah satu peserta, diundang bertanding ke dalam fase closed qualification Epicenter Major. Selain BOOM.ID, ada juga EVOS yang dipunggawai oleh Muhammad “InYourDream” Rizky dan kawan-kawan. Kualifikasi terbagi ke dalam dua fase, fase grup dan fase bracket.

Pada fase grup, penampilan BOOM.ID terbilang cukup kuat. Dengan pertandingan best of 1 round robin, BOOM.ID bisa dengan mudahnya menyantap hampir semua tim peserta lainnya. Tim yang punya nama di kancah SEA seperti Geek Fam, Mineski, dan WG.Unity, bisa dikalahkan dengan cukup mudahnya.

BOOM Minor 3 #3

Namun sayang, lagi-lagi BOOM.ID masih tergelincir ketika harus melawan Fnatic dan juga TNC Predator. Kedua tim tersebut memang masih menjadi batu sandungan terbesar bagi BOOM.ID ketika bertanding di tingkat Asia Tenggara. TNC Predator selaku pemuncak klasemen sudah langsung lolos ke Epicenter Major, sementara BOOM.ID harus melanjutkan pertandingan. 

Tersisa satu slot lagi, BOOM.ID harus bertanding dalam fase bracket bersama 4 tim lainnya. Ada Fnatic, Geek Fam, dan Power of MYSG+AU yang berisikan Chan “WinteR” Litt Binn dan kawan-kawan. Sejauh ini, performa permainan BOOM.ID mengalami peningkatan yang cukup positif. Terakhir kali, pada OGA Dota PIT Minor, Randy “Dreamocel” Saputra dan kawan-kawan berhasil lolos sampai fase bracket. Mereka berhasil kalahkan beberapa tim besar seperti EHOME dan juga Ninja in Pyjamas.

Dalam wawancara bersama vpesports, Dreamocel mengatakan, salah satu alasan peningkatan performa ini adalah karena kehadiran sports psychologist yang membantu mereka. Aspek psikologi sebenarnya memang merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan oleh seorang atlet esports. Saya sempat berbincang dengan Yohannes Paragian, VP Esports tim EVOS Esports, membahas soal aspek psikologi dari seorang atlet esports yang kerap terlupakan oleh sebuah organisasi esports. Ini tentu adalah sebuah kemajuan, melihat BOOM.ID atau EVOS yang akan merekrut sports psychologist, demi menajamkan mental para atlet-atlet esports Indonesia.

Sumber: Twitter @dotasltv
Sumber: Twitter @dotasltv

Satu hal yang juga saya penasaran adalah, bagaimana cara kerja sosok sports psychologist ini di dalam sebuah tim? Brando Oloan, manajer tim Dota 2 BOOM.ID menceritakan secara singkat soal peran yang satu ini. “Untuk performa tim, psikolog berguna untuk memberi kita perspektif yang objektif, karena sang psikolog yang sifatnya adalah sebagai observer. Kalau curhat satu sama lain, kadang jadinya malah subjektif. Kehadiran psikolog membantu menyamakan pikiran, mengarahkan para pemain agar berpikir bahwa ‘we’re on the same boat’.”

“Kalau cara kerjanya, kurang lebih sih konsultasi, diskusi, dan sharing-sharing aja.” Kata Brando menceritakan cara kerja sports psychologist di dalam tim mereka. Terkait peluang lolos, Brando cukup yakin bahwa mereka bisa lolos dalam kualifikasi yang satu ini. “Gue yakin sama kinerja anak-anak sekarang, jadi gue yakit kita bisa lolos ke major, Amin!”

Kualifikasi major berlangsung pada siang hari ini. Jika ingin menyaksikannya, Anda bisa langsung pergi ke kanal Twitch resmi Epicenter. BOOM.ID akan melawan Power of MYSG+AU, lalu setelahnya akan melawan Fnatic jika menang, atau Geek Fam jika kalah dan tergelincir ke lower bracket.

Cerita Manajer BOOM.ID Mempersiapkan divisi Dota 2 Menghadapi OGA Dota PIT Minor 2019

BOOM.ID kembali lolos ke dalam Dota Pro Circuit Minor. Kali ini adalah kompetisi OGA Dota PIT Minor yang akan dihadapi oleh salah satu tim Dota terkuat di Indonesia ini. Kompetisi minor ini akan diselenggarakan pada 22 April 2019 mendatang dengan format yang kurang lebih sama seperti Minor sebelumnya; memperebutkan US$300 ribu (sekitar Rp4,2 miliar) dan 500 Pro Circuit Points.

Ini adalah DPC Minor ketiga bagi tim BOOM.ID. Dua Minor sebelumnya yang diikuti oleh Randy “Dreamocel” Saputra dan kawan-kawan adalah, StarLadder Imba TV Dota 2 Minor dan Bucharest Minor. Hasil yang didapat BOOM.ID pada dua Minor sebelumnya bisa dibilang belum sebegitu memuaskan.

BOOM Minor 3 #1
Sumber: Twitter @dotasltv

Berturut-turut, mereka masih belum bisa menantang keras tim-tim internasional yang dihadapi dalam kompetisi Minor. Menghadapi Minor ketiga, dengan semua mata penikmat esports Dota menyoroti tim dengan jargon #HungryBeast ini, tekanan yang dihadapi bisa jadi bakal semakin berat. Bagaimana persiapan BOOM.ID menghadapi OGA Dota PIT Minor yang akan diadakan di Kroasia ini? Saya berbincang dengan Brando Oloan, manajer divisi Dota BOOM.ID, seputar persiapan, tantangan, dan ekspektasi tim terhadap kompetisi ini.

Mari bicara soal persiapan terlebih dahulu. Kita sebagai penonton kadang hanya bisa menilai hasil yang didapatkan BOOM.ID, tanpa menilai persiapan keras yang mereka lakukan di belakangnya. Brando bercerita, dalam Minor ini, BOOM.ID sebenarnya tak melakukan sesuatu persiapan khusus atau berbeda.

“Kita latihan seperti biasa, latih tanding, nonton replay dan mempelajari tim-tim lain yang akan dihadapi dalam kompetisi ini” jawab Brando. Tapi, walau hanya latihan seperti biasa, pemain BOOM.ID berdedikasi tinggi demi mendapat hasil terbaik dalam turnamen ini. “Kita latihan sehari 2 x BO2 atau 4 game sehari, 5 hari per pekan. Untuk menghadapi Minor, weekend kita malah latihan juga, sambil mengurus masalah dokumen visa, paspor, dan lain-lain, di hari biasa”.

Menghadapi kompetisi Internasional memang bukan hal yang mudah bagi tim-tim Indonesia. Salah satu tantangan terbesarnya mungkin datang dari soal pengalaman. Untuk kompetisi kelas Minor saja, BOOM.ID harus menghadapi pemain-pemain dengan pengalaman dan jam terbang yang beda jauh jika dibandingkan dengan mereka sendiri.

BOOM Minor 3 #2
Sumber: Twitter @boomesportsid

Dalam kompetisi OGA Dota PIT Minor ini saja, mereka harus menghadapi pemain-pemain ahli strategi kelas kakap seperti: Peter “PPD” Dager dari tim Forward Gaming, ataupun Zhang “LaNm” Zhicheng dari tim Royal Never Give Up. Bagaimana BOOM.ID menghadapi lawan-lawan seperti ini?

Kuncinya mungkin adalah permainan lepas tanpa beban yang ditekankan ke dalam tim. Bahkan setelah dua kali Minor mendapat hasil yang belum memuaskan, Brando mengakui tidak ada tekanan berarti bagi dia dan para punggawa BOOM.ID. “Kita malah lebih tertekan sama perjalanannya, karena memang melelahkan. Durasinya lama banget, hampir seharian penuh atau sekitar 22 jam.” cerita Brando sambil sedikit curhat.

Menghadapi pemain-pemain tersebut, Brando juga bercerita bahwa tak ada strategi khusus tertentu yang dipersiapkan. Ia mencoba lebih realistis, dan memfokuskan tim kepada perkembangan personal saja. “Kita lebih fokus sama tim sendiri aja. Fokus mencari kekurangan tim dan memperbaikinya, mencari kelebihan tim dan memantapkan hal tersebut”.

Sedikit flashback sebelum lolos ke OGA Dota PIT Minor, BOOM.ID juga mendapat kehormatan diundang ke dalam closed qualifier MDL Disneyland Major. Sayang dalam kompetisi tersebut, BOOM.ID gagal lolos setelah kalah lawan Mineski. Ini juga menjadi satu hal yang saya penasaran dengan jawabannya. BOOM.ID kini bisa dibilang sudah menjadi salah satu big team di SEA. Namun entah kenapa tim seperti TNC, Mineski, dan Fnatic masih menjadi batu sandungan terbesar bagi mereka.

BOOM Minor 3 #3
Sumber: Twitter @dotasltv

Menjawab hal ini, Brando kembali mengakui bahwa semua ini lebih ke soal pengalaman. “Faktor pentingnya ada di soal pengalaman. Permainan para tim SEA sekarang makin naik level. Kita sendiri banyak belajar waktu latihan di Eropa, dan menyadari gaya permainannya itu sangat beda dengan SEA. Tapi tentu saja, belajar tidak bisa langsung diaplikasikan. Tetapi lagi-lagi, hal tersebut sedang dalam proses, kita belajar lagi, adaptasi lagi, agar bisa terus jadi lebih baik”.

Terakhir soal ekspektasi, Brando mengaku saat ini untuk lebih fokus kepada perkembangan personal para pemain. “Prediksi saya BOOM.ID bakal juara di Minor ini! Haha” jawab Brando sembari setengah bercanda. Tapi lebih lanjut ia mengatakan ia harapannya untuk Minor kali ini adalah, BOOM.ID akan mendapatkan hasil yang lebih baik daripada Minor sebelumnya.

BOOM.ID akan berangkat ke Kroasia pada 19 April 2019 mendatang untuk bertanding dalam kompetisi OGA Dota Pit Minor 2019. Mari kita doakan semoga BOOM.ID bisa mendapatkan hasil terbaik di dalam gelaran ini, dan mengharumkan nama Indonesia di jagat kompetitif Dota Internasional.

ESL Indonesia Championship x Clash of Nations

EVOS Terbaik Asia Tenggara, Juarai ESL Indonesia Championship & Clash of Nations

Puncak kompetisi nasional pertama ESL Indonesia telah digelar pada tanggal 29 – 31 Maret 2019 kemarin. Tidak hanya pertandingan dalam negeri saja yang disebut ESL Indonesia Championship, ajang ini sekaligus menjadi wadah pertarungan tim-tim Asia Tenggara dalam gelaran yang bernama ESL Clash of Nations. Ada dua game yang dipertandingkan dalam ESL Indonesia Championship, yaitu Dota 2 dan Arena of Valor. Sementara ESL Clash of Nations mempertandingkan satu game Arena of Valor saja.

Dua tim Indonesia berhasil meraih prestasi dalam kejuaraan tersebut. Pertama adalah BOOM.ID, mereka sekali lagi membuktikan status sebagai tim Dota 2 terkuat Nusantara dengan merebut trofi Dota 2 ESL Indonesia Championship. Di final turnamen ini, BOOM.ID berhasil unggul atas tiga tim lainnya yaitu Aura Esports, PG.Barracx, dan The Prime, dan berhak atas hadiah utama senilai US$25.000 (sekitar Rp355,8 juta).

BOOM.ID belakangan ini memang sedang menunjukkan performa yang cukup mengesankan. Aksi mereka di turnamen Bucharest Minor beberapa waktu lalu mengantar mereka hingga ke posisi 8 besar. Posisi yang sama kemudian mereka raih kembali di ajang StarLadder ImbaTV Dota 2 Minor. Meski belum sampai tembus ke turnamen Major, ini sudah menjadi bukti bahwa BOOM.ID mulai bisa bertarung seimbang dengan tim-tim besar dunia. Prestasi di ESL Indonesia Championship memang patut mereka sandang.

“Pesan buat fans-nya BOOM, tetap dukung BOOM.ID ya. Meskipun di dunia internasional mungkin belum bisa membahagiakan Indonesia, cuman kita tetep terus berjuang, doain. Jangan hate speech juga, mungkin saran-saran yang baik pasti bakal ditanggapin sih sama gua,” demikian ujar kapten BOOM.ID Khezcute (Alfi Syahrin Nelphyana), dalam post-match interview bersama ESL Indonesia.

ESL Indonesia Championship - BOOM.ID
BOOM.ID juara Dota 2 ESL Indonesia Championship | Sumber: ESL Indonesia

Sementara itu di cabang Arena of Valor, raungan sang harimau putih EVOS Esports menggetarkan podium dengan peraihan double winner. Gelar pertama adalah juara ESL Indonesia Championship yang mereka raih dengan menumbangkan tim-tim dalam negeri, termasuk di antaranya WAW Esports, GGWP.ID, Bigetron, serta Saudara e-Sports (SES).

Babak Grand Final antara SES melawan EVOS menjadi sorotan utama karena berlangsung cukup ketat. Kepada ESL Indonesia kedua tim sama-sama berkata bahwa mereka sudah melakukan persiapan dan latihan keras menyambut ajang ini, namun SES.DyZ (Andrian Saputra) mengakui bahwa mereka memang beberapa kali melakukan kesalahan yang tak perlu sehingga harus kalah dengan skor 3-1. Seperti BOOM.ID, EVOS juga berhak atas hadiah senilai US$25.000.

ESL Indonesia Championship - EVOS
EVOS juara AOV ESL Indonesia Championship | Sumber: ESL Indonesia

Sebagai kampiun dan runner-up dalam ESL Indonesia Championship, EVOS serta SES sama-sama berhak untuk maju ke turnamen berikutnya, yaitu turnamen level Asia Tenggara ESL Clash of Nations. Langsung digelar setelah ESL Indonesia Championship berakhir, dalam turnamen ini EVOS dan SES harus berhadapan dengan tim M8HEXA dari Malaysia, Liyab Esports dari Filipina, Devita dari Thailand, juga FAPtv dari Vietnam. Indonesia selaku tuan rumah memang mendapat dua slot kualifikasi di turnamen ini.

Perjuangan berat dilalui SES dan EVOS yang sama-sama terlempar ke Losers’ Bracket di ESL Clash of Nations. SES dikalahkan oleh FAPtv, sementara EVOS kalah oleh Devita. Posisi tersebut akhirnya mempertemukan EVOS dan SES kembali, dan lagi-lagi EVOS unggul, menjadi satu-satunya tim Indonesia yang maju ke Grand Final. EVOS juga sempat “membalaskan dendam” SES dengan mendepak FAPtv keluar turnamen.

ESL Clash of Nations - EVOS
Double winner, juara Indonesia dan juara Asia Tenggara! | Sumber: ESL Indonesia

Berhadapan sekali lagi dengan Devita, tampaknya kali ini EVOS sudah bisa beradaptasi dengan lebih baik. EVOS sempat tertinggal dengan skor 2-1, tapi di game 4 EVOS menguasai ritme permainan dan melakukan team wipe. Tel’annas, Murad, serta Teemee memegang peran krusial dalam permainan EVOS. Taktik yang sama kembali diulang dalam game 5, dan EVOS akhirnya juara setelah comeback gemilang dengan skor 2-3.

Dari ajang ESL Clash of Nations, EVOS kembali memperolah hadiah sebesar US$25.000. Namun lebih dari itu, ini adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi EVOS untuk dapat mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. “Aku bangga sama timku yang kemarin habis kalah lawan Devita, terus bisa fight back lagi buat hari ini. Lupakan kemarin, terus comeback stronger hari ini, terus akhirnya memenangkan, jadi juara 1 Clash of Nations,” ujar Carraway (Henri Teja) dari EVOS dalam post-match interview dengan ESL Indonesia.

ESL Clash of Nations - Prize
Membawa pulang hadiah dan kebanggaan | Sumber: Dokumentasi ESL

Sesuai reputasi ESL selama ini yang telah membesarkan ekosistem esports di banyak negara, kita tentu berharap ESL Indonesia Championship dan ESL Clash of Nations dapat menjadi standar baru bagi penyelenggaraan kompetisi esports di Indonesia. Apalagi ESL Indonesia tidak hanya memperhatikan cabang-cabang esports besar seperti Dota 2 dan AOV. Mereka juga menyediakan wadah berkumpul dan berkegiatan bagi komunitas kompetitif lain, seperti komunitas Rainbow Six: Siege dan komunitas fighting game Indonesia.

Semoga saja ke depannya industri esports kita bisa berkembang menjadi lebih dewasa, dan memunculkan talenta-talenta yang dapat meraih prestasi terbaik dunia. Apa langkah ESL setelah dua turnamen ini selesai? Kita tunggu saja pengumuman berikutnya. Pantau selalu berita terkini dunia esports Indonesia, hanya di Hybrid.

Sumber: ESL Indonesia

Vici Gaming Hantam Gambit Esports 3-0, Jadi Juara StarLadder ImbaTV Minor

Gelaran StarLadder ImbaTV Minor (disebut juga Kiev Minor) telah selesai digelar. Vici Gaming berhasil jadi juara setelah kalahkan Gambit Esports 3-0 di babak Grand Final. Selain hadiah uang dan juga poin DPC, kemenangan ini juga memberikan Vici Gaming spot untuk DreamLeague Season 11 (Stockholm Major) mendatang.

Baik Vici Gaming ataupun Gambit Esports sebenarnya bisa dibilang sama-sama sedang berada dalam posisi membangun chemistry. Artiom “fng” Barshack dan kawan-kawan Gambit Esports tampil mengesankan dalam beberapa kompetisi. Belakangan, mereka lolos ke babak final di beberapa kompetisi, tapi juga berkali-kali dihantam kekalahan yang telak. Sebelum Kiev Minor, mereka juga dibantai 3-0 oleh Team Secret pada final ESL One Katowice 2019.

Vici Gaming, walaupun sempat jadi salah satu yang terkuat di tahun 2015 lalu, tapi mereka kini terlunta-lunta demi mengembalikan performa terbaik mereka. Berkali-kali Zhang “Paparazi” Chengjun finish di posisi yang tidak memuaskan dalam beberapa kompetisi: Posisi 5-6 di MDL Macau 2019 kemarin, posisi 7-8 di Kuala Lumpur Major, dan posisi 7-8 di Chongqing Major.

Sumber:
Sumber: Twitter @Wykrhm

Namun secara mengejutkan Vici Gaming ternyata malah tampil lebih mengesankan dalam gelaran final Kiev Minor. Pada game pertama, alur permainan Gambit ditahan habis oleh Vici Gaming. Bahkan untuk bisa mencuri 3 kill dari Vici Gaming, Gambit Esports harus berjuang setengah mati.

Game berikutnya, Vici Gaming tetap mendominasi, dan permainan berhasil diselesaikan dalam waktu 25 menit saja. Bahkan, Phantom Assassin dari Paparazi saja hampir tidak tersentuh oleh Gambit Esports dalam game tersebut. Pada game ketiga, Gambit Esports merasa punya secercah harapan.

Sayang kenyataan pahit yang harus diterima Gambit adalah, skuad Dota Tiongkok tersebut sudah siap dengan segala skenario yang akan terjadi. Vici Gaming berhasil kendalikan hampir semua area permainan, membatasi pergerakan Gambit, menutup berbagai celah yang bisa jadi kesempatan kemenangan bagi mereka. Akhirnya dari seri best-of-5, permainan selesai 3-0 dengan cukup mudahnya bagi Vici Gaming.

Kompetisi Kiev Minor ini juga diikuti oleh skuad Dota asal Indonesia yaitu BOOM.ID. Sayang, seperti gelaran Minor sebelumnya, BOOM.ID masih belum bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Mereka gagal lolos dari fase grup setelah kalah dua kali: oleh Gambit Esports dan tim Demolition Boys asal Amerika Selatan.

Mengutip laman resmi Dota 2, kini tersisa 5 kompetisi (3 Major 2 Minor) lagi dari rangkaian DPC musim 2018-2019. Akankah BOOM.ID bisa setidaknya menyodok ke posisi 12 agar dapat tampil di Dota 2 The International 2019, yang diadakan bulan Agustus nanti?

Saat ini posisi 12 diisi oleh skuad Dota asal Eropa, Alliance, dengan perolehan sebesar 225 poin DPC. Sementara BOOM.ID mengisi posisi ke-26 dengan perolehan sebesar 40 poin DPC.

Sumber:
Sumber: Twitter @dotasltv

Secara teori, kalau Randy “Dreamocel” Saputra dan kawan-kawan bisa memenangkan setidaknya 2 Minor, mereka otomatis akan menyodok ke posisi 12, dan lolos ke TI 9. Namun dengan catatan, kalau Alliance kalah di awal Minor berikutnya atau mungkin gagal mendapatkan sesuatu di gelaran Major.

Jika teori saya bisa dibuktikan, maka BOOM.ID akan tercatat di sejarah sebagai skuad serta organisasi Indonesia pertama yang bisa unjuk gigi di gelaran Dota 2 The International. Kita selaku penikmat esports Dota tentu hanya bisa mendukung BOOM.ID, agar bisa mencapai mimpi bertanding di kompetisi The International.

Kemenangan Vici Gaming dalam gelaran Kiev Minor memberikan mereka hadiah sebesar US$125.000 (sekitar Rp1,7 milyar) serta sebesar 120 poin DPC. Saat ini Vici Gaming menempati posisi ke-7 pada klasemen Dota 2 Pro Circuit 2018-2019 dengan perolehan 1020 poin DPC.

Tampil Percaya Diri, BOOM.ID Kembali Lolos Kompetisi Minor Dota Pro Circuit

BOOM.ID kembali buktikan diri bahwa mereka adalah tim Dota 2 terbaik di Indonesia. Kali ini Fervian dan kawan-kawan kembali lolos ke kompetisi minor DPC 2018-2019, yaitu kompetisi StarLadder ImbaTV Minor. BOOM.ID berhasil lolos setelah berhasil kalahkan tim Lotac, tim yang didirikan oleh senior-senior di jagat kompetitif Dota 2 Asia Tenggara.

Roster tim Lotac bukan sembarang pemain, di sana ada nama-nama seperti Raven, Chuan, Ohaiyo, bahkan juga pemain salah Shadow Fiend legenda, Yamateh. Menariknya, walau BOOM.ID melawan pemain-pemain berpengalaman, mereka malah tak gentar dan menunjukkan permainan yang percaya diri.

Pada game pertama contohnya, awal game mereka cukup terseok. Beberapa kali mereka kalah rotasi, terutama pada awal game saat Raven dan Yamateh berhasil membuat Timbersaw dari Fbz kewalahan. Namun mereka berhasil bangkit berkali-kali dan membalas rotasi tersebut setelahnya.

Permainan dari Mikoto adalah salah satu penyebab kemenangan BOOM.ID di game pertama. Menggunakan Pugna, ia berkali-kali berhasil melakukan burst down kepada tim dan juga bangunan mereka; yang membuat Lotac kewalahan. Permainan berakhir cukup cepat, jelang menit 30 BOOM.ID sudah amankan keunggulan gold sebanyak 12 ribu, juga keunggulan jumlah tower yang dihancurkan. Akhirnya mereka tak lagi menunggu lama-lama langsung saja habisi Lotac.

Masuk game kedua BOOM.ID tak mau lagi mengulang kesalahan, kini mereka mencoba melakukan tekanan kepada Lotac sejak awal. Namun tekanan tersebut tidak membuahkan hasil yang memuaskan bagi BOOM.ID, karena keunggulan gold yang mereka dapatkan tidak seberapa bahkan sampai menit 20 . Untungnya BOOM.ID mendapat momen emas ketika masuk menit 30.

Fervian mencoba untuk memancing pergerakan pemain Lotac di tengah, sementara kawan-kawan BOOM.ID lainnya smoke dari kejauhan. Tindakan tersebut ternyata berhasil memancing Lotac keluar, yang tentunya langsung dilahap dengan mudah oleh BOOM.ID. Menit 31 Lotac sudah tak lagi mampu membendung serangan liar dari The Beast dan akhirnya BOOM.ID menang 2-0 dari Lotac.

BOOM.ID saat final qualifier Indonesia untuk Predator League 2019.Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Dengan ini maka BOOM.ID harus melakukan persiapan ekstra keras untuk kembali menghadapi kompetisi sebesar Minor. Terkait persiapan, Hybrid kembali mewawancara Brando Oloan, Manajer Tim Dota 2 BOOM.ID. Menghadapi dua kompetisi, Grand Final Acer Predator League dan StarLadder IMBA TV Kiev Minor ini, BOOM tentu perlu menentukan prioritas.

Namun menurut Brando, mereka sendiri fokus ke Final APAC Predator League terlebih dahulu yang akan diselenggarakan pada 15-17 Februari 2019 mendatang. “Kita sih fokus Predator League dulu, soalnya ini (Predator League) kan Februari, sementara si Kiev Minor itu awal Maret” Brando menjawab.

Lalu bagaimana dengan visa? Seperti yang kita tahu, selama ini visa kerap menjadi sumber masalah keberangkatan pemain untuk menuju ke kompetisi internasional. Brando kembali menjawab bahwa hal itu juga dilakukan setelah Predator League. “Karena paspor dipakai untuk ke Bangkok, jadi tentunya setelah Predator League baru bisa urus visa” tambah Brando.

Sumber:
Sumber: Dunia Games

Bagaimana dengan persiapan khusus? Latihan selain mekanik? Latihan mental misalnya? Sebab tantangan atlet esports tak hanya dari aspek mekanik saja, tapi juga ada tantangan dari aspek mental  seperti yang sempat dibahas Hybrid. Brando lalu menceritakan secara singkat, “Latihan kita sih nggak banyak yang spesial ya buat kompetisi ini. Paling yang akan kami fokuskan adalah mempelajari lawan di sana, supaya nggak keteteran kayak waktu Bucharest kemarin. Terus juga kami perluas hero pool pemain, supaya strategi bisa lebih banyak variasi. Soal mental, BOOM.ID sih nggak ada plan latihan mental, gue percaya diri sama kekuatan mental player Dota 2 BOOM.ID”.

Kalau prediksi saya pribadi, fans BOOM.ID mungkin belum bisa berharap muluk terhadap hasil tim ini di Kiev Minor, lolos grup saja mungkin sulit. Namun saya berharap mereka kini bisa memberikan perlawanan yang lebih berarti atau bahkan mencuri poin di Kiev Major; setelah pelajaran mereka di Bucharest Minor kemarin.

Satu hal yang pasti, mari kita doakan semoga BOOM.ID bisa mendapatkan hasil yang maksimal, baik di Predator League maupun dalam kompetisi Kiev Minor.

BOOM.ID Masuk Daftar Tim Undangan Turnamen Dota 2 Stockholm Major

Babak kualifikasi turnamen Dota 2 Stockholm Major segera dimulai menjelang akhir bulan Januari 2019 ini. Tepatnya mulai tanggal 24 Januari untuk Open Qualifiers, sementara Closed Qualifiers menyusul mulai tanggal 1 Februari. Sesuai aturan Dota Pro Circuit, pada turnamen Major tidak boleh ada tim yang langsung diundang untuk bermain di babak utama. Tapi masih ada beberapa tim undangan yang boleh langsung maju ke babak Closed Qualifiers tanpa mengikuti Open Qualifiers terlebih dahulu.

DreamHack selaku penyelenggara Stockholm Major (yang sebenarnya adalah DreamLeague Season 11) telah mengumumkan siapa saja tim yang diundang ke Closed Qualifiers itu. Dari enam wilayah kompetisi, DreamHack mengambil 28 tim, masing-masing wilayah empat tim kecuali Eropa dan Tiongkok yang menyumbang lima tim. Berikut ini daftar timnya.

Gambit Esports
Gambit Esports mendapat undangan setelah juara 2 Bucharest Minor | Sumber: Gambit Esports

Amerika Utara

  • J.Storm
  • Forward Gaming
  • Evil Geniuses
  • TEAM TEAM

Amerika Selatan

  • Chaos E.C.
  • Thunder Predator
  • Playmakers Esports
  • InFamous

Eropa:

  • Team Secret
  • Team Liquid
  • Alliance
  • Ninjas in Pyjamas
  • OG

Persemakmuran Negara-Negara Merdeka:

  • The Pango
  • Virtus.pro
  • Gambit Esports
  • Pavaga Gaming

Tiongkok:

  • Team Aster
  • Vici Gaming
  • PSG.LGD
  • EHOME
  • Keen Gaming

Asia Tenggara:

  • Fnatic
  • TNC Predator
  • BOOM.ID
  • Mineski

Ya benar, BOOM.ID yang merupakan tim Dota 2 asal Indonesia ternyata mendapat undangan ke Stockholm Major Closed Qualifiers! Beberapa waktu lalu BOOM.ID menunjukkan performa yang cukup baik dengan peraihan peringkat tujuh di Bucharest Minor, jadi mereka memang layak mendapat undangan ini. Tapi BOOM.ID tidak boleh terlena karena mereka masih harus menghadapi tim-tim Asia Tenggara lainnya sebelum maju ke babak utama.

Dari wilayah Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) dua nama besar CIS yaitu Natus Vincere dan Team Empire ternyata tidak masuk undangan. Performa mereka belakangan ini memang sedang kurang prima. Pavaga Gaming yang baru juara LOOT.BET Winter Masters serta Gambit Esports yang kemarin meraih juara 2 Bucharest Minor menggantikan posisi mereka. Tim Gambit Esports saat ini merupakan mantan anggota tim ferzee yang diakuisisi pada Oktober 2018 lalu.

EHOME - Bucharest Minor
EHOME setelah menjuarai Bucharest Minor | Sumber: EHOME

Sayangnya, kualifikasi Stockholm Major kemungkinan akan berjalan sambil menimbulkan rasa khawatir di kalangan sebagian pemain. Masalahnya saat ini turnamen Chongqing Major masih berjalan. Seluruh tim yang sedang bermain di Chongqing Major memang menerima undangan sehingga tidak perlu mengikuti Open Qualifiers di Stockholm Major, tapi tetap saja jarak antara kedua turnamen ini terlalu dekat. Apalagi mereka harus bepergian dengan jarak yang sangat jauh, dari Tiongkok ke Swedia.

Tim-tim asal Tiongkok punya kekhawatiran ekstra, karena Closed Qualifiers nanti akan bertabrakan dengan Tahun Baru Imlek. Bagi masyarakat Tiongkok, Tahun Baru Imlek adalah liburan sekaligus tradisi yang selalu ditunggu-tunggu setiap tahunnya, di mana mereka punya kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga besar. Akan tetapi tampaknya kali ini mereka tidak akan bisa melakukannya. Semoga saja tim-tim Tiongkok ini mendapat kesempatan liburan panjang setelah Stockholm Major berakhir.

Sumber: DreamHack, VPEsports