Tag Archives: bose

Bose Kembangkan Teknologi Noise Cancelling untuk Mobil

Sesuai namanya, teknologi noise cancelling diciptakan untuk mengeliminasi suara yang mengganggu dari sekitar. Itulah mengapa headphone noise cancelling sangat ideal buat konsumen yang sering bepergian menggunakan pesawat terbang, sebab kita semua tahu betapa riuhnya suara mesin yang masuk ke dalam kabin.

Sebagai salah satu pionir teknologi noise cancelling, Bose melihat masih ada celah untuk mengesksplorasi teknologi ini lebih lanjut. Hasil pemikiran mereka melahirkan QuietComfort Road Noise Control (RNC), yang pada dasarnya merupakan sistem noise cancelling untuk mobil.

Mungkin tidak banyak dari kita yang tahu, akan tetapi sejak tahun 2010, Bose telah dipercaya oleh sejumlah pabrikan mobil untuk menerapkan teknologi Engine Harmonic Cancellation (EHC) demi meminimalkan suara mesin yang masuk ke kabin. Sekarang, mereka merasa tertantang untuk mengembangkan teknologi baru guna mengeliminasi suara dari jalanan yang lebih dominan.

QuietComfort RNC memanfaatkan perpaduan accelerometer, software pengolah sinyal, mikrofon, dan sistem audio milik mobil untuk bisa bekerja sepenuhnya. Setiap komponen ini punya peran sendiri, accelerometer misalnya, berfungsi supaya algoritma yang diterapkan dapat terus memonitor getaran yang menciptakan suara, sebelum akhirnya informasi tersebut dipakai untuk mengalkulasikan sinyal acoustic cancellation dan dikirim melalui speaker mobil.

Singkat cerita, Bose melihat QuietComfort RNC sebagai solusi alternatif yang lebih ideal ketimbang memasang peredam pada sejumlah bagian mobil maupun mengganti ban dengan risiko menurunkan performa. Rencananya, teknologi bakal tersedia pada mobil-mobil yang diproduksi pada akhir tahun 2021 mendatang.

Sumber: Business Wire.

Kacamata Audio Augmented Reality Bose Frames Siap Dipasarkan Januari 2019

Maret lalu, Bose membuat kejutan dengan memamerkan prototipe kacamata augmented reality yang sama sekali tidak mengedepankan aspek visual. Sebagai gantinya, pengalaman AR murni disajikan melalui suara.

Kedengarannya aneh memang, akan tetapi kalau mengacu pada makna harfiah AR yang berarti “realitas tertambah”, tidak ada salahnya apabila yang ditambahkan hanya sebatas audio. Anda boleh setuju boleh tidak, tapi yang pasti Bose sudah siap untuk memasarkannya dalam waktu dekat.

Perangkatnya pun kini sudah memiliki nama resmi, yaitu Bose Frames. Secara fisik Frames hampir tidak ada bedanya dari kacamata hitam biasa, kecuali bagian tangkainya memang agak lebih gemuk dari biasanya. Bose pun bakal menawarkan Frames dalam dua gaya desain yang berbeda: Alto yang mengotak dan besar, dan Rondo yang bulat tapi lebih kecil.

Bose Frames

Frames mengarahkan audio langsung ke kedua telinga pengguna, dan di bagian pelipis kanan ada sebuah tombol multi-fungsi beserta mikrofon, sehingga pengguna dapat memanggil Siri atau Google Assistant dengan mudah. Ya, untuk menggunakan Frames, Anda harus terlebih dulu menyambungkannya ke ponsel via Bluetooth.

Setelahnya, Frames akan mengambil data GPS yang direkam ponsel untuk menentukan lokasi pengguna dan memulai sajian AR-nya. Namun bukan hanya itu saja, Bose juga menyematkan sensor pada Frames yang dapat mendeteksi pergerakan kepala di 9 poros, sehingga pada akhirnya perangkat bisa paham ke arah mana pengguna menghadap.

Jadi semisal pengguna tengah berkunjung ke museum dan mengamati suatu objek, Frames bisa tahu dan langsung memberikan informasi lebih lengkapnya. Berhubung semuanya tersuguhkan via audio, pengguna tak perlu khawatir ada elemen visual yang menghalangi pandangannya.

Bose Frames

Dalam satu kali pengisian, baterai Frames bisa bertahan hanya sampai 3,5 jam pemakaian, atau 12 jam standby. Charging-nya sendiri memakan waktu kurang dari dua jam.

Gerbang pre-order Bose Frames saat ini telah dibuka di Amerika Serikat, dengan harga $199. Pemasarannya baru akan dimulai pada bulan Januari 2019, akan tetapi fitur-fitur AR-nya baru akan hadir pada bulan Maret, bertepatan dengan event SXSW 2019.

Sumber: VentureBeat dan Bose.

Bose Luncurkan Smart Speaker dan Smart Soundbar Berintegrasi Alexa

Harman Kardon bukan satu-satunya dedengkot audio yang mengumumkan smart speaker anyar menjelang IFA 2018. Di kubu lain, ada Bose yang tampil all out. Tidak tanggung-tanggung, mereka memperkenalkan tiga smart speaker sekaligus. Dua di antaranya malah masuk kategori soundbar – Bose sepertinya tidak rela membiarkan Sonos berkuasa di segmen ini.

Bintang utamanya adalah Bose Home Speaker 500, yang diklaim sebagai smart speaker dengan soundstage paling luas yang ada di pasaran saat ini. Di dalam tubuh aluminium silindrisnya bernaung sepasang driver yang diposisikan saling membelakangi. Tujuannya demi menyuguhkan separasi instrumen yang sempurna, dan Bose pun percaya diri konsumen tak memerlukan sampai dua unit speaker untuk bisa menikmati konfigurasi stereo yang sebenarnya macam yang ditawarkan pabrikan lain.

Bose Home Speaker 500

Salah satu sisi speaker ini dihuni oleh sebuah layar berwarna. Layar ini bukanlah touchscreen, melainkan berfungsi untuk menampilkan cover album musik yang tengah diputar. Untuk mengoperasikan speaker ini, terdapat sederet tombol di permukaan atasnya, termasuk sejumlah tombol yang dapat diprogram sesuai kebutuhan, dan tentu saja Anda juga bisa langsung menginstruksikan Alexa secara lisan.

Interaksi pengguna dengan Alexa ini dipastikan selalu mulus berkat penggunaan total delapan mikrofon sekaligus. Mikrofonnya pun bukan sembarangan, melainkan yang mewarisi teknologi yang digunakan pada lini headphone Bose, yang memang juara dalam hal noise cancelling. Selain Wi-Fi, konektivitasnya juga mencakup Bluetooth, dan semua ini rupanya juga tersedia pada kedua soundbar-nya.

Bose Soundbar 700 / Bose
Bose Soundbar 700 / Bose

Soundbar yang pertama, Bose Soundbar 700, memiliki dimensi 98 x 11 x 5,7 cm, dengan bobot sekitar 4,8 kilogram. Ia bongsor, tapi itu justru bisa menjadi indikasi positif akan kualitas suaranya. Estetikanya pun begitu menawan, dengan grille logam yang mengelilingi seluruh sisinya, diikuti sebilah tempered glass pada permukaan atasnya.

Tampang elegan yang sama juga bakal konsumen dapatkan pada soundbar yang kedua, yakni Bose Soundbar 500 yang lebih ringkas di angka 80 x 10 x 4,5 cm, dengan bobot 3,2 kg – plus memiliki sentuhan matte. Hampir semua fitur yang dimiliki kakaknya juga tersedia di sini, terkecuali teknologi Bose PhaseGuides, yang dirancang untuk menyebarkan distribusi suara secara lebih optimal sehingga menumbuhkan kesan soundstage yang lebih luas lagi.

Bose Soundbar 500 / Bose
Bose Soundbar 500 / Bose

Ketiga produk ini bakal Bose pasarkan mulai bulan Oktober mendatang. Home Speaker 500 dihargai $400, sedangkan Soundbar 700 dan Soundbar 500 masing-masing dihargai $800 dan $550. Catatan penting yang terakhir: Bose bilang bahwa ke depannya mereka juga bakal menyematkan integrasi voice assistant lain di samping Alexa – sekali lagi, langkahnya mirip seperti yang diambil Sonos.

Sumber: VentureBeat dan Bose.

Bose Pamerkan Prototipe Kacamata AR yang Berfokus Murni pada Audio

Augmented reality selama ini selalu berkaitan dengan visual, akan tetapi Bose percaya hal itu tidak selamanya benar. Di event SXSW 2018, produsen speaker dan headphone itu memamerkan sebuah kacamata AR yang berfokus murni pada audio.

AR tapi audio memang terdengar aneh, tapi beberapa skenario yang dijabarkan Bose terkesan cukup masuk akal. Salah satunya misalnya, saat sedang berkunjung ke sebuah lokasi bersejarah, kacamata AR ini bisa membantu menyimulasikan peristiwa yang terjadi di tempat itu.

Penggunanya bakal mendengar suara derapan kuda dari sisi kiri, lalu lanjut ke depan wajahnya sebelum akhirnya hilang secara perlahan. Contoh lain, ketika menghampiri patung seorang tokoh bersejarah, pengguna bisa mendengar salah satu pidatonya yang terkenal.

Bose AR glasses

Tim Engadget yang berkesempatan mencoba langsung punya cerita cukup menarik. Saat mengamati sebuah restoran bernama “El Naranjo” di kota Austin (tempat SXSW dihelat) dan menyentuh tangkai kacamata dua kali, perangkat langsung mengutarakan informasi lengkap mengenai restoran tersebut, mulai dari jam bukanya sampai siapa nama chef yang bertanggung jawab.

Dari mana kacamata bisa mengetahui lokasi penggunanya dan ke arah mana ia melihat? Dari perpaduan data lokasi yang ditangkap GPS milik ponsel (yang tersambung ke kacamata) dan sensor inersial yang tertanam di dalam kacamata. Suaranya sendiri berasal dari speaker super-tipis yang memproyeksikan suara langsung ke telinga, dan bukan mengandalkan teknologi bone conduction.

Bose AR glasses

Lalu kenapa harus kacamata? Sebenarnya tidak harus, mungkin Bose memilih wujud ini karena paling gampang diasosiasikan dengan AR. Teknologi yang sama sebenarnya juga bisa diimplementasikan pada beragam perangkat, termasuk headphone yang sudah menjadi keahlian Bose sendiri.

Untuk sekarang Bose belum punya rencana terkait komersialisasi produk ini. Mereka baru akan merilisnya ke kalangan developer guna memperkaya ekosistem kontennya. Kasusnya kurang lebih sama seperti kacamata AR buatan Intel, yang menurut saya sejauh ini punya penampilan paling menarik dibanding produk sejenis lainnya.

Sumber: 1, 2, 3.

Pakai Bose Sleepbuds, Dijamin Anda Bisa Tidur Nyenyak Meski Pasangan Mendengkur Keras

Siapapun bisa tidur mendengkur, tapi tidak semua orang bisa tahan tidur di sebelahnya. Mengenakan penutup telinga kerap dijadikan solusi, namun ini tidak ada artinya apabila volume dengkuran sudah kelewatan. Di titik ini, Anda mungkin mau melirik penawaran terbaru Bose.

Sang raja headphone noise cancelling itu belum lama ini memperkenalkan Sleepbuds. Sepintas wujudnya kelihatan seperti true wireless earphone, akan tetapi ia sama sekali tak bisa dipakai untuk memutar musik. Fungsi utamanya adalah membantu penggunanya tidur nyenyak dengan mengganti suara di sekitar yang mengganggu dengan suara yang menenangkan.

Bose Sleepbuds

Teknik ini Bose sebut dengan istilah noise masking. Berbeda dari noise cancelling, noise masking bukannya memblokir suara di sekitar sepenuhnya, tapi menggantinya dengan suara lain pada frekuensi yang sama. Suara pasangan yang mendengkur misalnya, bisa digantikan dengan suara air terjun, hujan dan lain sebagainya.

Bose bilang bahwa noise masking sebenarnya bisa terjadi secara alami. Contohnya, suara dengkuran bisa kalah oleh suara kipas angin yang cukup keras. Masalahnya, suara kipas angin itu jauh dari kata menenangkan. Jadi, akan jauh lebih baik apabila suara penggantinya adalah suara-suara yang bisa menenangkan pikiran.

Bose Sleepbuds

Sleepbuds sendiri memiliki dimensi yang amat ringkas, krusial mengingat penggunaannya adalah saat tidur. Desainnya dirancang supaya pengguna bisa benar-benar merasa nyaman, bahkan ketika mereka tidur dengan kepala menghadap ke samping. Eartip-nya sendiri hadir dalam tiga varian ukuran.

Di dalamnya tersimpan baterai rechargeable yang sangat mungil, sanggup menyuplai daya sampai dua malam. Layaknya true wireless earphone, Sleepbuds juga datang bersama charging case yang dapat mengisi ulang baterainya sampai penuh sebanyak satu kali.

Bose Sleepbuds

Cara kerja Sleepbuds melibatkan aplikasi Bose Sleep di smartphone. Lewat aplikasi itulah pengguna bisa memilih suara penenang yang diinginkan, seberapa keras volumenya, dan selama apa suara itu akan terus diputar – pengguna juga bisa menyetel alarm lewat aplikasi ini.

Yang sangat tidak biasa, Bose Sleepbuds saat ini sedang ditawarkan melalui situs crowdfunding Indiegogo, dan status terbarunya tengah sold out. Bose bilang bahwa tujuannya adalah menguji Sleepbuds terlebih dulu bersama para early adopter guna menyempurnakan versi finalnya. Harga retail-nya diestimasikan berkisar di angka $249.

Bose Luncurkan True Wireless Earbud Perdananya, SoundSport Free

Satu per satu ahli audio mulai mengikuti tren true wireless earbud yang dipelopori oleh Bragi dan dipopulerkan oleh Apple. Yang terbaru adalah Bose dengan SoundSport Free, yang sesuai namanya, ditakdirkan untuk menjadi pendamping sesi olahraga tanpa sekali pun mengganggu pengguna dengan adanya kabel.

Bose bilang kalau mereka telah mendesain SoundSport Free agar tidak mudah terlepas meski penggunanya sedang beraktivitas cukup intensif. Kombinasi kontur earbud yang ideal dan sebuah sirip memastikan ia tetap menancap di telinga dalam kondisi apapun.

Bose SoundSport Free

Masing-masing earpiece-nya berbobot hanya 10 gram, dan Bose juga telah merancangnya agar tahan keringat dan cipratan air dengan sertifikasi IPX4. Salah satu earpiece-nya mengemas tombol untuk mengaktifkan Siri atau Google Assistant, sedangkan satunya membawa tombol multifungsi untuk mengatur playback atau menerima dan menghentikan panggilan telepon.

Baterainya diperkirakan dapat bertahan selama lima jam nonstop, sedangkan charging case-nya bisa menyuplai daya ekstra sebesar 10 jam. Tidak kalah menarik adalah integrasi fitur “Find My Buds” sehingga pengguna dapat melihat lokasi terakhir SoundSport Free via Bose Connect App di ponsel.

Bose QuietComfort 35 Wireless II / Bose
Bose QuietComfort 35 Wireless II / Bose

Bersamaan dengan itu, Bose juga memperkenalkan iterasi baru headphone noise cancelling andalannya. Bose QuietComfort 35 Wireless II masih mempertahankan desain, performa dan daya tahan baterai pendahulunya, tapi di saat yang sama menambahkan sebuah tombol baru untuk mengakses Google Assistant.

Pembaruan lain yang dibawa QC35 II adalah opsi untuk mengatur intensitas kinerja noise cancelling-nya atau malah mematikan fitur tersebut secara menyeluruh lewat Bose Connect App. Lewat aplikasi yang sama, pengguna juga dapat mengganti fungsi tombol Google Assistant itu tadi menjadi tombol untuk menyesuaikan pengaturan kinerja noise cancelling ini.

Terkait ketersediaannya, Bose SoundSport Free bakal dipasarkan mulai awal Oktober mendatang seharga $250, dengan dua pilihan warna. QC35 II di sisi lain sudah tersedia di pasaran mulai sekarang juga seharga $350 dalam pilihan warna hitam atau silver.

Sumber: Bose.

Bose Kena Gugat Akibat Memata-Matai Pengguna Dengan Headphone?

Mungkin sudah lama Anda mendengar bagaimana periferal komputer seperti kamera dan mic bisa digunakan oleh pihak tertentu buat mengawasi gerak-gerik user. Itu alasannya mengapa tokoh-tokoh penting seperti pendiri Facebook Mark Zuckerberg dan direktur FBI James Comey menutup webcam di perangkat miliknya. Tentu saja, celah keamanan tak hanya terdapat di sana.

Bose, perusahaan perlengkapan audio asal Massachusetts, belum lama ini dituduh telah menggunakan aplikasi mobile untuk mengumpulkan data serta melacak kebiasaan para pengguna produknya, lalu menjual informasi tersebut ke pihak ketiga tanpa izin. Komplain tersebut diajukan oleh Kyle Zak di pengadilan federal Chicago. Ia meminta agar Bose menghentikan praktek penjualan info konsumen yang mengunduh app Bose Connect di Apple store dan Google Play.

Zak sedang mencoba mengukuhkan gugatannya, karena praktek ini melanggar Wiretap Act Amerika Serikat yang melarang perusahaan ‘diam-diam mengumpulkan, mengirimkan, dan membeberkan pilihan musik dan informasi koleksi audio user ke pihak ketiga, termasuk ke perusahaan data mining‘.

Dalam tuntutannya, Zak menceritakan bahwa ia membeli headphone Bose QuietComfort 35 seharga US$ 350. Selanjutnya, ia mengikuti langkah-langkah yang Bose minta agar ‘headset dapat menyajikan seluruh kemampuannya’. Zak mengunduh aplikasi mobile, lalu mengisi data diri seperti nama, alamat email, serta nomor seri dari headphone. Namun Zak mengaku terkejut saat mengetahui Bose telah mengirim ‘semua info media’ ke Segment.io, website spesialis akumulasi data konsumen.

Menurutnya, pilihan musik atau audio bisa mengekspos segala hal terkait karakteristik dan perilaku pengguna, jenis kelamin, umur, termasuk pandangan politik dan agama. Jika seseorang suka mendengarkan lantunan pengajian, maka hampir dapat dipastikan ia adalah seorang Muslim. Lalu berdasarkan studi ilmiah, preferensi lagu juga bisa dipakai untuk mengidentifikasi kondisi autisme.

Christopher Dore selaku pengacara Zak turut menambahkan bahwa seharusnya user memperoleh privasi tinggi saat mereka mengenakan headphone, bukan sebaliknya. Dan sudah seharusnya para pengguna merasa tidak nyaman.

Lewat dakwaan tersebut, Kyle Zak meminta ganti rugi senilai jutaan dolar mewakili pengguna headphone dan speaker Bose, termasuk model QuietComfort 35, QuietControl 30, SoundLink Around-Ear Wireless Headphones II, SoundLink Color II, SoundSport Wireless serta SoundSport Pulse Wireless. Ia juga mendesak Bose agar segera menghentikan praktek pengumpulan data.

Sejauh ini, Bose belum mengeluarkan pernyataan.

Sumber: Reuters & CNET.

Bose Luncurkan Speaker Bluetooth Baru, SoundLink Revolve

Bose kembali meluncurkan speaker Bluetooth baru, kali ini diklaim sebagai karya terbaik mereka. Bose mengaku merancang speaker bernama SoundLink Revolve ini dari nol, dengan prioritas pada aspek portabilitas, daya tahan baterai, dan tentu saja kualitas suara.

Desainnya sepintas tampak seperti Google Home versi kurus. Konstruksi silindris tersebut terbuat dari bahan aluminium utuh, bukan semata untuk nilai estetika saja, tapi juga sebagai penopang durabilitasnya. Secara keseluruhan, Revolve tahan cipratan air dengan sertifikasi IPX4.

Namun yang lebih menarik justru tersembunyi di dalam. Bose membekali Revolve dengan sepasang passive radiator guna menyuguhkan bass yang bertenaga. Menurut Bose, Revolve sanggup menghasilkan suara yang sangat keras terlepas dari ukurannya, disebar ke seluruh sudut ruangan tanpa terkendala distorsi.

Khusus SoundLink Revolve+ yang lebih bongsor, terdapat handle di bagian atasnya / Bose
Khusus SoundLink Revolve+ yang lebih bongsor, terdapat handle di bagian atasnya / Bose

Seandainya Revolve masih kurang keras, ada alternatif lain yaitu Revolve+. Dibanding Revolve yang berdiameter 82,5 mm dan setinggi 152 mm, Revolve+ lebih bongsor dengan diameter 101 mm dan tinggi 184 mm. Ukuran yang lebih besar merupakan jaminan atas performanya yang lebih superior lagi.

Baterai yang dikemas tentu saja juga lebih besar. Bose mengklaim Revolve sanggup beroperasi selama 12 jam nonstop, sedangkan Revolve+ bisa sampai 16 jam. Supaya mudah dibawa-bawa bepergian, Revolve+ dilengkapi sebuah handle pada bagian atasnya.

Panel kontrol Revolve mencakup sebuah tombol multi-fungsi yang bisa dipakai untuk mengaktifkan Siri atau Google Assistant tanpa perlu membuka smartphone / Bose
Panel kontrol Revolve mencakup sebuah tombol multi-fungsi yang bisa dipakai untuk mengaktifkan Siri atau Google Assistant tanpa perlu membuka smartphone / Bose

Kedua model sama-sama mengemas panel kontrol di atasnya. Karena perangkat dilengkapi mikrofon, pengguna dapat memanggil Siri atau Google Assistant dengan menekan tombol multi-fungsi milik Revolve. Bose tak lupa membenamkan chip NFC guna memudahkan proses pairing, dan pengguna juga dapat menyambungkan dua unit Revolve sekaligus menjadi setup stereo.

Bose SoundLink Revolve dan Revolve+ saat ini sudah dipasarkan seharga $199 dan $299. Pilihan warnanya cuma ada dua, yakni hitam atau silver.

Sumber: Bose.

Bose Hearphones Andalkan Noise Cancelling untuk Memusatkan Perhatian Anda pada Percakapan

Pabrikan audio kenamaan Bose belum lama ini secara diam-diam mengumumkan sebuah earphone yang tidak umum. Namanya Hearphones – bukan typo – dan fungsi utamanya malah untuk memusatkan perhatian Anda pada percakapan dengan seseorang di tempat yang ramai atau bising, bukan untuk membawa Anda larut dalam alunan musik dan sejenak melupakan soal masalah-masalah duniawi.

Lucunya, tujuan ini dicapai dengan memanfaatkan teknologi noise cancelling. Seperti yang kita tahu, noise cancelling sangat bermanfaat ketika kita hendak mendengarkan musik di tempat-tempat seperti kabin pesawat atau kereta api. Di sini, cara kerja noise cancelling masih sama, hanya saja tujuannya berbeda.

Hearphones pada dasarnya memungkinkan pengguna untuk memilih apa yang ingin mereka dengar. Umumnya adalah percakapan dengan seseorang ketika Anda sedang berada di kedai kopi misalnya. Kalau Anda merasa tidak asing dengan konsep semacam ini, itu dikarenakan ada perangkat serupa bernama Here One yang sudah lebih dulu dirilis beberapa bulan lalu.

Aplikasi ini pada dasarnya berperan sebagai pusat kendali pendengaran Anda / Bose
Aplikasi ini pada dasarnya berperan sebagai pusat kendali pendengaran Anda / Bose

Hearphones beroperasi secara nirkabel menggunakan Bluetooth. Anda bisa memilih suara apa saja yang hendak diredam dan mana yang ingin diamplifikasi melalui aplikasi pendamping bernama Bose Hear. Sayangnya, aplikasi ini cuma tersedia untuk perangkat iOS saja.

Bose Hearphones pun sejauh ini belum punya jadwal rilis maupun banderol harga. Namun kalau melihat lini headphone noise cancelling dari Bose, kemungkinan harganya akan masuk kategori premium.

Sumber: SlashGear dan Bose.

BoseBuild Speaker Cube Adalah Speaker Bluetooth Unik yang Harus Dirakit Sendiri dari Nol

Perusahaan perangkat audio kenamaan asal Amerika Serikat, Bose, baru-baru ini memperkenalkan inisiatif unik yang ditujukan untuk dunia pendidikan. Berangkat dari konsep “learning by doing“, mereka merasa tergerak untuk memberi kesempatan pada anak-anak untuk belajar mengenai cara kerja sebuah speaker sekaligus pengetahuan dasar di bidang akustika.

Inisiatif tersebut mereka namai BoseBuild, sebuah kategori produk DIY yang secara khusus dirancang untuk kepentingan belajar anak-anak. Produk pertama dari kategori ini adalah Speaker Cube, sebuah speaker Bluetooth sederhana yang harus dirakit sendiri dari nol oleh penggunanya.

Aplikasi pendamping BoseBuild Speaker Cube menyajikan panduan langkah demi langkah yang interaktif / Bose
Aplikasi pendamping BoseBuild Speaker Cube menyajikan panduan langkah demi langkah yang interaktif / Bose

BoseBuild Speaker Cube datang bersama sebuah aplikasi pendamping untuk perangkat iOS yang akan menyajikan panduan langkah demi langkah dalam merakit speaker tersebut. Selagi merakit, anak-anak secara otomatis akan belajar tentang banyak hal, mulai dari bagaimana objek sesimpel magnet dan koil bisa menghasilkan suara, sampai bagaimana sebenarnya speaker bisa mereproduksi musik.

Setiap komponen Speaker Cube sengaja didesain untuk memudahkan proses belajar anak-anak. Papan sirkuitnya telah dilabeli dengan jelas, kabel dan konektornya sengaja dibuat berukuran besar, dan secara keseluruhan materialnya kokoh dan tahan banting.

Anak-anak bisa melakukan kustomisasi warna lampu LED milik BoseBuild Speaker Cube / Bose
Anak-anak bisa melakukan kustomisasi warna lampu LED milik BoseBuild Speaker Cube / Bose

Saat Speaker Cube sudah berhasil dirakit hingga selesai, anak-anak bisa langsung menjajalnya dengan meneruskan musik dari iPhone, iPad atau iPod Touch lewat sambungan Bluetooth. Bose memastikan kualitas suaranya tidak melenceng dari standar perusahaan, namun yang paling penting pada akhirnya adalah anak-anak bisa belajar dengan cara yang menyenangkan sekaligus merasa bangga akan hasil karyanya sendiri.

BoseBuild Speaker Cube saat ini sudah dipasarkan seharga $149. Anda tak perlu repot-repot meminjam mesin waktu dari Doraemon dan kembali menjadi anak-anak untuk bisa menjadi konsumennya; perangkat ini didesain untuk usia 8 tahun ke atas.

Sumber: PR Newswire.