Tag Archives: brave browser

[Tekno] Browser Brave Hadirkan Crypto Wallet Terintegrasi, Lebih Aman daripada yang Berbentuk Extension

Brave, browser yang dikenal akan prioritasnya terhadap aspek privasi, mengumumkan ketersediaan integrasi fitur cryptocurrency wallet. Dinamai Brave Wallet, ia agak berbeda dari crypto wallet pada umumnya, sebab ia dapat digunakan tanpa perlu mengandalkan browser extension sama sekali.

Menurut tim pengembang Brave, integrasi bersifat native ini bakal berpengaruh langsung pada aspek keamanan, sebab pengguna jadi bisa dijauhkan dari phishing scam yang menyamar sebagai extension palsu. Di samping itu, resource CPU dan memori yang dikonsumsi juga tidak sebesar wallet yang berbentuk extension, sehingga performa perangkat tidak akan terdampak.

Brave Wallet merupakan sebuah self-custody wallet, dan itu berarti pengguna bisa menghubungkannya ke wallet lain yang sudah mereka pakai sebelumnya, macam MetaMask misalnya, atau ke hardware wallet seperti besutan Trezor maupun Ledger.

Brave Wallet dapat dipakai untuk menyimpan dan bertransaksi menggunakan hampir semua aset crypto (tergantung jenis blockchain yang digunakan). Yang didukung sejauh ini baru Ethereum dan blockchain lain yang berbasis Ethereum, akan tetapi Brave sudah berencana untuk menambah dukungan terhadap lebih banyak jenis blockchain ke depannya, seperti Solana misalnya.

Selain mata uang crypto, Brave Wallet juga bisa difungsikan untuk menyimpan dan bertukar aset NFT, serta dihubungkan ke berbagai Web3 dapp (decentralized app). Sebagai pemanis, pengguna Brave Wallet juga dapat memantau fluktuasi pasar crypto secara real-time via data dari CoinGecko.

Brave Wallet saat ini sudah tersedia di versi terbaru browser Brave (versi 1.32). Fitur ini dapat digunakan sepenuhnya secara cuma-cuma, akan tetapi pengguna tetap perlu membayar gas fee setiap melakukan transaksi. Tarif gas fee-nya sendiri dipastikan setara dengan yang diberlakukan oleh sebagian besar crypto wallet lain.

Untuk sekarang Brave Wallet baru tersedia di Brave versi desktop, akan tetapi tim pengembangnya berharap bisa segera menghadirkan integrasi fitur ini ke Brave versi Android dan iOS dalam waktu dekat.

Dengan adanya integrasi Brave Wallet, browser Brave sekarang punya satu daya tarik ekstra untuk memikat lebih banyak konsumen di luar 42 juta pengguna loyalnya. Selain dapat diandalkan oleh tipe konsumen yang sangat peduli terhadap privasinya masing-masing, Brave kini juga bisa menjadi pertimbangan bagi yang getol menggeluti dunia crypto.

Sumber: The Verge dan Brave.

Browser ini Bayar Penggunanya yang Mau Melihat Iklan

Di era 90-an, pernah ada sebuah perusahaan bernama AllAdvantage yang bersedia membayar orang untuk menjelajah internet. Sebagai gantinya, mereka akan melacak dan menayangkan iklan di perangkat pengguna aplikasinya. Konsep itu kemudian punah menyusul terhentinya operasional perusahaan.

Tetapi Brave Software, perusahaan yang dinahkodai mantan CTO Mozilla Brendan Eich meyakini konsep lawas itu bisa diadopsi di era sekarang. Melalui versi terbaru Brave browser, perusahaan ini melucurkan program iklan Brave Ads yang bertujuan mencari cara untuk memberikan kompensasi bagi para penerbit dan kreator konten online.

Brave-ads_blockcard

Program Brave Ads ini menjadi bagian penting untuk mewujudkan misinya itu. Dijelaskan oleh perusahaan sebagaimana dikutip dari Techcrunch, bahwa siapapun yang ikut berpartisipasi dalam program ini akan memperoleh pembagian sebesar 70% dari pendapatan yang diperoleh oleh iklan yang mereka lihat. Pendapatan tersebut dikonversikan ke dalam Basic Attention Tokens (BAT), sebuah mata uang kripto yang bisa dibagikan untuk berdonasi ke penerbit atau kreator konten dan dikonversikan ke berbagai bentuk, seperti gift card, voucher komersil dan bahkan mata uang nyata.

Brave sendiri awalnya merupakan browser yang secara ketat menjaga privasi dengan mencegah situs menayangkan iklan dan melacak jejak penggunanya. Inisiasi baru ini tentu mengubah arah semula. Tetapi Brace Software menegaskan bahwa pengguna memiliki wewenang untuk menghentikan tayangan iklan jika dirasa mengganggu.

Menurut Brave, dengan memakai cara tradisional ini, di mana iklan dikelola dan dimanage dalam browser, maka iklan dapat tampil di pengguna yang tepat tanpa mengirimkan data pribadi ke server pengiklan ataupun penerbit. Brave mengklaim hanya mengirimkan notifikasi ke server klien ketika pengguna melihat tayangan iklan tanpa mengirimkan serta data-data sensitif mereka. Dengan begini, Eich menyebut semua senang semua menang. Browser dapat uang, pengguna dapat bagian dan privasinya terlindungi, pengiklan dapat target pasar yang tepat tanpa khawatir menabrak aturan dan penerbit ikut kecipratan rejeki di indrustri di mana makin banyak pengguna internet yang memasang aplikasi pemblokir iklan.

Sumber berita Brave via Techcrunch.

Teknologi Ad Blocking Milik Brave Browser Untungkan Pengunjung Sekaligus Pemilik Website

Browsing tanpa diganggu iklan itu memang enak. Tapi ingat, konten yang bisa kita nikmati tidak akan seberagam ini seandainya semua orang tanpa terkecuali menggunakan ad blocker. Karena seperti yang kita tahu, iklan merupakan salah satu sumber pemasukan bagi sang pembuat konten.

Jadi pada dasarnya dibutuhkan solusi lain yang bisa menguntungkan kedua belah pihak, baik sang pemilik website maupun pengguna. Artinya, pengguna tidak akan dibuat frustasi oleh iklan yang berjibun, tapi di saat yang sama pemilik website masih bisa mendapat pemasukan dari sejumlah iklan yang ditampilkan yang sifatnya tidak terlalu mengganggu.

Berangkat dari visi tersebut, salah satu pendiri Mozilla, Brendan Eich, membentuk startup baru bernama Brave Software. Produk perdananya adalah sebuah browser untuk desktop maupun mobile yang dilengkapi teknologi ad blocking pintar hasil pengembangannya sendiri.

Dijuluki Brave Browser, ia akan memastikan pengguna bisa mendapat pengalaman browsing yang terbaik dengan jumlah iklan yang sangat minimal. Jadi bukannya tidak ada iklan sama sekali, namun tetap bakal ada beberapa yang mereka nilai bermanfaat di mata pengunjung website sekaligus tidak ‘membunuh’ sumber pemasukan pemilik website begitu saja.

Pada dasarnya konsep yang ditawarkan Brave ini mirip seperti program Acceptable Ads yang dijalankan Adblock Plus, dimana sejumlah iklan masih akan diizinkan tampil. Namun sepertinya Brave masih lebih agresif soal ini, dimana mereka menegaskan bahwa programmatic ads – iklan yang biasanya ‘mengejar-ngejar’ pengguna berdasarkan browsing history-nya – dijamin akan sirna sepenuhnya.

Brave dikembangkan dengan menggunakan Chromium – versi open source dari Chrome – sebagai dasarnya. Dengan kata lain, performanya cukup bisa ditandingkan dengan browser lain yang populer saat ini. Ad blocking sendiri terbukti bisa meningkatkan performa, dan Brave tak segan mendemonstrasikannya lewat video di bawah.

Untuk sekarang, Brave Browser masih sedang dalam tahap beta, dimana sejumlah fitur seperti Bookmark dan Download Manager masih belum tersedia. Nantinya setelah sudah siap, Brave akan dirilis untuk Windows, OS X, Linux, Android dan iOS.

Sumber: TheNextWeb dan VentureBeat. Gambar header: Ad blocker via Shutterstock.