Tag Archives: budget app

Neu dikembangkan oleh anggota Fazz Financial Group, juga menyediakan fitur pencatatan transaksi keuangan dan pembayaran tagihan bulanan

Aplikasi “Neu” Hadirkan Pilihan Transfer Gratis Antar Bank

Fleksibilitas yang ditawarkan layanan fintech telah memunculkan berbagai platform yang memudahkan pengguna melakukan berbagai kegiatan perbankan. Salah satu plaform yang ingin menghadirkan kenyamanan layanan perbankan tersebut adalah aplikasi Neu.

PT Neu Inklusi Keuangan atau Neu hadir untuk membantu pengguna dalam melakukan berbagai transaksi digital. Melalui Neu, transfer uang antar bank bisa dinikmati tanpa biaya.

Tidak hanya transfer antar bank, pengguna bisa menfaatkan Neu juga dapat membayar berbagai kebutuhan, termasuk pembayaran tagihan (bill payment), pencatatan kegiatan keuangan, dan berinvestasi (emas dan p2p lending)

Neu didukung oleh Safecash (PT Inklusi Keuangan Nusantara) yang memiliki izin transfer dana yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) pada tanggal 14 Agustus 2019 dengan nomor lisensi 21/253/Bd/8.

Safecash adalah anggota Fazz Financial Group. DailySocial sudah menghubungi pihak Fazz Financial, tapi belum mendapatkan informasi lebih lanjut.

Pertumbuhan platform transfer uang antar bank

Makin banyak platform digital yang menawarkan solusi terhadap kebutuhan transfer antar bank. Aplikasi transfer dana pihak ketiga menawarkan kemampuan untuk mengirim uang dengan cara yang mudah dan lebih murah.

Selain Neu, platform lain yang fokus untuk hal ini adalah Flip dan Oy! Dana juga memiliki fitur gratis seperti ini, meskipun dengan limitasi tertentu.

Di sisi lain, melihat pertumbuhan dan demand transfer dana antar bank, Bank Indonesia telah menetapkan arsitektur baru dengan biaya maksimal transfer antar bank sebesar Rp2.500 per transaksi. Kebijakan ini berlaku untuk para bank yang tergabung dalam BI-Fast mulai 1 Desember 2021.

Application Information Will Show Up Here

Finku Bags Pre-Seed Funding, Entering Digital Bookkeeping Service

In recent years, more digital bookkeeping platforms have emerged in Indonesia. Aside from the integration with banking, digital wallets to other fintech platforms; it also leverages the latest data and technology to function as a personal finance application.

One of the platforms launched this year is Finku. This service was founded by three Co-Founders, Shyam Kalairajah, Reinaldo Tendean, and Shylla Estee Pramadhani. Both Shyam and Reinaldo had previously worked at the Boston Consulting Group (BCG), while Shylla had previously worked at Bukalapak.

According to his Linkedin page, Reinaldo mentions Finku’s vision to democratize finance for all Indonesians. He believes that Indonesian people regardless of their background have the same opportunity to make the best financial decisions.

“And we started this journey by providing infrastructure and tools to make simplify financial management, make it faster and more seamless. Indonesians no longer have to spend time manually tracking their expenses, through manual tracking apps, excel, or notes.”

Finku has partnered with KoinWorks and Flip. In addition to providing a reporting tool for various activities by manual input, Finku is also capable to manage user expenses using budget feature. Other favorite features include Timeline & Filter, Financial Target, Centralized Dashboard and Promos, discounts, and cashback. The Finku app is now available for download on Google Play and the App Store.

DailySocial tried to contact Finku’s founding team, but they were unwilling to comment.

In Indonesia, other platforms that provide similar services to Finku include Moni, Sribuu, and PINA.

Pre seed funding

Currently, Finku has been registered and supervised by Kominfo and the Indonesian FinTech Association. Around last August, Finku also received Pre-Seed funding from Global Founders Capital and 500 Startups.

DailySocial noted that  there were 3 digital bookkeping services such as Finku that had received funding from investors during 2021. One of which is Sribuu that receives funding from BEENEXT and several angel investors, while Moni received seed funding from Bukalapak’s Co-Founder, Achmad Zaky. Before the application was launched, PINA had secured seed funding from 1982 Ventures, iSeed Asia, Prasetia Dwidharma, Oberyn Capital, and a series of angel investors.

The pandemic in particular has accelerated the growth of financial record-keeping platforms. The habit of online shopping among the public during the pandemic has encouraged the acceleration and adoption of non-cash transactions.

BI data also recorded an increase in digital transactions that reached 201 trillion Rupiah in 2020, rise 38.62% from 192 trillion Rupiah in 2019. It was also recorded that the use of electronic money reached 24 trillion Rupiah during June 2021, increased by 60% compared to the same period in 2020.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Selain memberikan sejumlah fitur finansial di aplikasinya, Finku telah menjalin kemitraan dengan KoinWorks dan Flip

Kantongi Pendanaan Pre-Seed, “Finku” Masuki Pasar Layanan Pencatatan Keuangan

Dalam beberapa tahun terakhir makin banyak platform pencatatan keuangan yang hadir d Indonesia. Tidak hanya terintegrasi dengan perbankan, dompet digital hingga platform fintech lainnya; platform tersebut juga memanfaatkan data dan teknologi terkini untuk berfungsi sebagai aplikasi keuangan pribadi.

Salah satu platform yang telah meluncur tahun ini adalah Finku. Layanan ini didirikan oleh tiga Co-Founder, yaitu Shyam Kalairajah, Reinaldo Tendean, dan Shylla Estee Pramadhani. Baik Shyam dan Reinaldo sebelumnya pernah bekerja di Boston Consulting Group (BCG), sementara Shylla pernah bekerja di Bukalapak.

Menurut halaman Linkedin-nya, Reinaldo menyebutkan visi Finku  mendemokratisasi finansial untuk seluruh masyarakat Indonesia. Dirinya percaya bahwa masyarakat Indonesia apapun latar belakangnya memiliki kesempatan yang sama untuk mengambil keputusan keuangan yang terbaik.

“Dan kita memulai perjalanan ini dengan menyediakan infrastruktur dan tools untuk mengelola keuangan menjadi lebih simple, cepat dan menyenangkan. Masyarakat Indonesia tidak lagi harus menghabiskan waktu untuk melacak pengeluaran mereka secara manual apakah melalui manual tracking apps, excel, atau notes.”

Finku sudah menjalin kerja sama dengan KoinWorks dan Flip. Selain menyediakan pencatat berbagai aktivitas by manual input, Finku juga mampu mengelola pengeluaran pengguna dengan fitur budget. Fitur favorit lainnya adalah Timeline & Filter, Target Keuangan, Centralized Dashboard dan Promo, diskon, hingga cashback. Aplikasi Finku sudah bisa diunduh di Google Play dan App Store.

DailySocial mencoba menghubungi tim pendiri Finku, tapi mereka tidak bersedia untuk berkomentar.

Platform yang menghadirkan layanan serupa dengan Finku di Indonesia di antaranya adalah Moni, Sribuu, dan PINA.

Kantongi pendanaan Pre-Seed

Saat ini Finku telah terdaftar dan diawasi oleh Kominfo dan Asosiasi FinTech Indonesia. Sekitar bulan Agustus lalu, Finku juga telah menerima pendanaan tahapan Pre-Seed dari Global Founders Capital dan 500 Startups.

DailySocial mencatat sepanjang tahun 2021 terdapat 3 startup pencatat keuangan seperti Finku yang telah mendapakan pendanaan dari investor. Mereka adalah Sribuu yang memperoleh dana dari BEENEXT dan beberapa angel investor, sementara Moni mendapatkan pendanaan awal dari Co-Founder Bukalapak Achmad Zaky. Sementara PINA, sebelum aplikasinya meluncur, telah mengantongi pendanaan awal dari 1982 Ventures, iSeed Asia, Prasetia Dwidharma, Oberyn Capital, dan sejumlah angel investor.

Pandemi secara khusus telah mempercepat pertumbuhan platform pencatatan keuangan. Kebiasaan belanja secara online dikalangan masyarakat saat pandemi telah mempercepat akselerasi dan adopsi akan transaksi secara nontunai.

Data BI juga mencatatkan kenaikan transaksi digital yang mencapai 201 triliun Rupiah di tahun 2020, naik 38,62% dari 192 triliun Rupiah pada tahun 2019. Tercatat juga dengan penggunaan uang elektronik yang jumlah transaksinya mencapai 24 triliun Rupiah selama bulan Juni 2021, naik 60% dibandingkan periode yang sama di tahun 2020.

Application Information Will Show Up Here