Tag Archives: Bugatti

Koalisi Rimac dan Bugatti Bakal Lahirkan Supercar Listrik Bugatti pada Dekade Ini Juga

Nama Rimac memang tidak sepopuler Tesla di industri mobil listrik. Namun ke depannya perusahaan asal Kroasia tersebut bakal semakin disegani di industri otomotif secara luas. Pasalnya, Rimac baru saja mengumumkan bahwa mereka telah mengambil alih kepemilikan atas brand Bugatti dari Volkswagen.

Koalisi antara kedua produsen supercar ini bakal membentuk perusahaan baru bernama Bugatti Rimac, dengan markas baru yang akan dibangun di Kroasia. Kehadiran Bugatti Rimac pada dasarnya memungkinkan kedua perusahaan untuk saling berbagi sumber daya dan upaya R&D. Meski demikian, Bugatti dan Rimac masih akan tetap beroperasi sebagai brand yang terpisah.

Secara struktur, Rimac bakal menguasai 55 persen dari saham Bugatti Rimac, sedangkan 45 persen sisanya dipegang oleh Porsche (yang sendirinya masih merupakan bagian dari Volkswagen). Rimac sendiri sebenarnya juga memiliki beberapa investor (salah duanya Porsche dan Hyundai), akan tetapi pemegang keputusan finalnya tetap Mate Rimac, pendiri sekaligus CEO Rimac.

Yang mungkin jadi pertanyaan terpenting adalah, apakah ini berarti ke depannya kita bakal berjumpa dengan supercar elektrik dari Bugatti? Pastinya. Kepada Financial Times, Rimac mengatakan bahwa Bugatti bakal meluncurkan mobil listrik di dekade ini juga, namun mereka juga masih akan memproduksi model hybrid pada akhir periode tersebut.

Buat Rimac sendiri, mereka masih akan terus mengembangkan dan memproduksi supercar-nya sendiri. Tahun ini, Rimac berniat meluncurkan Nevera, supercar elektrik yang digadang-gadang bakal menjadi mobil tercepat yang boleh melintas di jalanan secara legal, titel yang sebelumnya dipegang oleh Bugatti Chiron.

Namun membangun dan menjual supercar seharga jutaan dolar bukan satu-satunya bisnis yang dijalankan Rimac. Mereka selama ini juga konsisten menjadi pemasok teknologi elektrik buat sejumlah pabrikan otomotif, seperti misalnya Aston Martin dan Jaguar. Rimac bahkan sudah punya rencana untuk mengembangkan bisnis sampingannya ini lebih jauh lagi dengan mendirikan entitas terpisah bernama Rimac Technology.

Entitas baru ini sepenuhnya dikuasai oleh Rimac, dan bakal sepenuhnya berfokus pada pengembangan drivetrain, baterai, maupun komponen-komponen wajib lain dari sebuah mobil listrik. Jadi selain di mobil-mobil listrik besutan Bugatti dan Rimac sendiri, kita juga bakal menjumpai teknologi rancangan Rimac pada sejumlah merek lain.

Sumber: Rimac via Engadget.

Bugatti Bikin Smartwatch, Tonjolkan Aspek Kemewahan, Personalisasi, dan Eksklusivitas

Seseorang yang mengemudikan sebuah Bugatti pastinya sudah sangat familier dengan jam tangan bikinan Rolex, Patek Philippe, Audemars Piguet, dan brandbrand mewah lainnya. Namun seandainya mereka tertarik dengan smartwatch, mereka bisa melirik penawaran dari sang produsen supercar asal Perancis itu sendiri.

Ya, Bugatti sekarang juga menjual smartwatch. Namanya Bugatti Ceramique Edition One, dan ia merupakan hasil kolaborasi Bugatti bersama sebuah produsen smartwatch asal Austria bernama VIITA. Seperti mobilnya, jam tangan pintar ini juga dibuat dengan sangat presisi menggunakan material-material yang sangat premium.

Ada tiga varian desain yang ditawarkan: Pur Sport, Le Noire, dan Divo, dengan perbedaan hanya pada wujud bezel-nya saja. Bezel-nya sendiri terbuat dari bahan keramik zirkonium anti-gores, dengan proses finishing yang dikerjakan menggunakan tangan selama sekitar 20 hari. Di tengahnya, ada layar sentuh AMOLED beresolusi 390 x 390 pixel yang diproteksi dengan kaca safir.

Seperti mobilnya, personalisasi merupakan aspek penting yang ingin Bugatti tekankan di sini. Itulah mengapa paket penjualannya turut mencakup satu bezel ekstra dari varian desain yang berbeda, plus sebuah obeng khusus untuk melepas bezel-nya secara cepat. Juga termasuk adalah dua pilihan strap; satu berbahan karet silikon, satu lagi berbahan titanium. Secara keseluruhan, fisik smartwatch ini tahan air hingga kedalaman 100 meter.

Smartwatch Bugatti ini juga punya sensor-sensor yang lengkap, mulai dari altimeter sampai GPS, bahkan sensor laju jantungnya pun ada dua supaya lebih bisa diandalkan. Total ada 72 aktivitas fisik yang mampu dimonitor, akan tetapi yang sangat unik adalah bagaimana perangkat mampu merekam lap time dan akselerasi secara otomatis ketika pengguna menggeber mobilnya di sirkuit.

Sistem operasi yang digunakan bukanlah Google Wear, melainkan hasil rancangan VIITA sendiri dengan tampilan antarmuka yang serba minimalis, yang kompatibel dengan perangkat Android maupun iOS. Dalam sekali pengisian, baterai perangkat bisa bertahan sampai 14 hari — angkanya pasti bakal lebih rendah kalau GPS-nya sering aktif.

Kesaaman terakhir smartwatch ini dengan mobil Bugatti adalah perihal ketersediaan yang terbatas. Total hanya akan ada 600 unit Bugatti Ceramique Edition One yang diproduksi, masing-masing dengan kemasan yang mewah dan garansi selama lima tahun. Harganya dipatok mulai 899 euro (± 15,6 jutaan rupiah), dan sudah bisa dipesan sekarang melalui situs crowdfunding Kickstarter.

Sumber: SlashGear dan Bugatti.

Bugatti Baby II Adalah Replika Mobil Balap Legendaris Bermesin Elektrik

Sebagian besar orang mengenal Bugatti sebagai pabrikan yang memproduksi supercar berharga jutaan dolar dan bermesin ekstra besar (16 silinder dengan kapasitas 8 liter), macam Chiron ataupun Divo, sehingga pada akhirnya sulit memprediksi kapan Bugatti bakal menyentuh ranah mobil elektrik.

Namun di ajang Geneva Motor Show tahun ini, mereka resmi menyingkap mobil elektrik perdananya. Sayang mungkin tidak seperti yang Anda bayangkan: bukannya Chiron atau Divo versi elektrik, mobil ini merupakan reinkarnasi Bugatti Baby yang sudah menempuh jalur modernisasi.

Bugatti Baby II

Dalam sejarahnya, Bugatti Baby sendiri merupakan replika fungsional dari Bugatti Type 35, mobil balap paling legendaris yang pernah diciptakan sang pabrikan asal Perancis tersebut. Kala itu, Baby yang hanya berukuran setengah dari Type 35 dibuat oleh Ettore Bugatti sebagai hadiah ulang tahun untuk anak bungsunya, sebelum akhirnya diproduksi secara terbatas (500 unit) mulai tahun 1927 sampai 1936.

Bugatti Baby II yang muncul di Geneva Motor Show 2019 ini juga merupakan edisi terbatas, dan hanya akan diproduksi sebanyak 500 unit saja. Bugatti sengaja mempertahankan hampir seluruh aspek yang membuat Baby orisinal begitu unik, tapi di saat yang sama tak lupa menyematkan sentuhan-sentuhan modern.

Bugatti Baby II

Pembeda yang paling utama adalah mesinnya. Baby II murni menggunakan energi listrik, dengan baterai lithium-ion yang rechargeable. Performanya bisa disesuaikan dengan pengemudinya: kalau anak-anak yang mengendarainya, pilih saja “Child Mode”, yang akan menghasilkan output tenaga sebesar 1 kW serta kecepatan maksimum 20 km/jam.

Selanjutnya, masih ada “Adult Mode” yang akan mendongkrak tenaganya menjadi 4 kW, dengan top speed 45 km/jam. Yang menarik, ini bukanlah kapasitas asli dari Baby II, sebab Bugatti juga menyediakan paket upgrade opsional berupa sebuah “Speed Key” untuk membuka potensi sebenarnya (sama seperti Chiron): output daya 10 kW, tanpa batasan top speed.

Bugatti Baby II

Adult Mode? Ya, tidak seperti Baby orisinal, Baby II masih bisa dikendarai oleh orang dewasa, sebab ukurannya sedikit membesar menjadi tiga perempat dari Type 35. Rencananya, Bugatti bakal memproduksinya mulai musim semi mendatang, dan memasarkannya seharga mulai 30.000 euro.

Sumber: Bugatti.

Lego Ciptakan Replika 1:1 Bugatti Chiron yang Bisa Dikemudikan

Juni lalu, Lego menciptakan miniatur supercar Bugatti Chiron berskala 1:8 dari 3.599 biji Lego Technic. Produsen mainan asal Denmark yang namanya selalu diasosiasikan dengan kreativitas itu tampaknya belum puas, sebab mereka baru saja memamerkan kreasi yang lebih gila lagi, yakni replika 1:1 dari Bugatti Chiron.

Tidak tanggung-tanggung, tim Lego menghabiskan lebih dari 13.000 jam untuk mewujudkannya. Total ada lebih dari satu juta biji Lego Technic yang digunakan, dan semuanya tanpa memanfaatkan perekat sama sekali. Namun yang paling mengejutkan, replika berbobot 1,5 ton ini ternyata dapat dikemudikan oleh manusia.

Tentu saja larinya tidak mungkin sengebut Bugatti Chiron aslinya. Kecepatan maksimum replika Lego-nya ini cuma 20 km/jam, jauh dari top speed Chiron yang tercatat di angka 420 km/jam. Kendati demikian, angka itu sudah cukup mengesankan mengingat ‘mesin’ yang diusung juga terbuat dari Lego, tepatnya dari ribuan motor penggerak dari platform Lego Power Functions yang sanggup menghasilkan tenaga 5,3 hp dan torsi 92 Nm.

Juga berbeda dari miniaturnya, replika ini tidak bisa dibeli oleh konsumen. Lego hanya bermaksud menjadikannya sebagai showcase, sekaligus membuktikan tagline Lego Technic yang berbunyi “Build for Real”. Lego bahkan berhasil membujuk test driver resmi Bugatti, Andy Wallace, untuk mengemudikan replika ini di sirkuit pengetesan tempat Bugati Chiron asli diuji.

Selagi kita menonton videonya di bawah, semoga saja tim Lego sedang mengerjakan replika Bugatti Divo sekaligus miniaturnya yang bisa konsumen beli ke depannya.

Tonton juga video pembuatannya yang tak kalah menarik.

Sumber: Lego.

Bugatti Singkap Divo, Supercar Bertenaga 1.479HP yang Didesain Untuk Melahap Tikungan

Sebagai penerus Veyron, Bugatti meramu Chiron dengan spesifikasi yang lebih beringas. Realisasi dari konsep ‘Vision Gran Turismo’ itu menyimpan 1.479-tenaga kuda dan dapat menyentuh 100km/jam hanya dalam 2,4 detik, sehingga Bugatti harus membatasi kecepatannya di 420km/jam karena alasan keselamatan: belum ada ban yang bisa bertahan saat Chiron melaju di atas tingkatan itu.

Dan saat kita mengira Chiron merupakan kreasi paling liar dari perusahaan otomotif asal Perancis tersebut, Bugatti Automobiles menyingkap Divo di acara The Quail: A Motorsports Gathering yang berlokasi di Monterey, Kalifornia. Namanya diambil dari pembalap legendaris Albert Divo, pemenang dua kali Targa Florio, Divo difokuskan pada aspek kelincahan dan kemampuan melahap tikungan.

Bugatti Divo 2

Penampilan Bugatti Divo memang tampak lebih ganas dibanding Chiron. Tubuhnya mempunyai lebih banyak sudut dan lekukan – seperti versi Bugatti dari Batmobile. Sang produsen punya alasan kuat dalam mengambil arahan desain seperti ini, yaitu demi mengoptimalkan faktor aerodinamis serta tekanan ke bawah ketika kendaraan melaju di kecepatan tinggi.

Bugatti Divo 3

Pernak-pernik super-detail di tubuh Divo merupakan bagian kompleks dari sistem aerodinamika kendaraan. Bagian cover depan dilengkapi dengan lubang agar tidak ada area yang memotong aliran udara sekaligus sebagai cara mendongkrak efisiensi aspek aerodinamisnya. Lalu sistem pengereman juga didinginkan oleh empat sumber udara secara independen, diarahkan langsung ke cakram.

Bugatti Divo 4

Hasil dari penyempurnaan tim pada aspek rancangan Divo meliputi: bobot 35-kilogram lebih ringan dengan downforce 90-kilogram lebih tinggi dibanding Bugatti Chiron, lalu gaya akselerasi lateral didongkrak naik ke 1,6g. Mengusung mesin W16 delapan liter, Divo mampu menghasilkan tenaga setara Chiron serta  melesat di kecepatan maksimal 380-kilometer per jam.

Bugatti Divo 6

Angka top speed-nya memang berada di bawah Chiron. Tapi seperti yang saya bilang sebelumnya, Bugatti Divo dispesilisasikan untuk lintasan berkelok. Teknisi Bugatti melakukan modifikasi besar-besaran pada bagian chassis dan suspensi. Hasilnya sama sekali tidak mengecewakan: dalam uji coba di atas sirkuit Nardò – berlokasi di selatan Itali – Divo berhasil menyelesaikan lap delapan detik lebih cepat dari Chiron.

Bugatti Divo 5

Segala kecanggihan ini memang menuntut uang yang tidak sedikit. Satu unit Bugatti Divo dibanderol seharga € 5 juta ‘saja’ atau kisaran US$ 5,81 juta. Dan berbeda dari mobil-mobil eksperimental, Divo telah mendapatkan izin untuk turut ke jalan. Namun bahkan jika Anda punya modal sebesar itu, kabar buruknya, seluruh 40 unit Divo yang Bugatti sediakan sudah habis terjual.

Sumber: Bugatti.

Bugatti Resmi Perkenalkan Supercar Terbarunya, Bugatti Chiron

Bulan Maret 2015 merupakan tanggal penting bagi industri otomotif. Pasalnya supercar tercepat di dunia, Bugatti Veyron, resmi dipensiunkan pada saat itu. Selang satu tahun kemudian, Bugatti ternyata sudah siap dengan penerusnya.

Di ajang Geneva Motor Show 2016, Bugatti secara resmi memperkenalkan Chiron, sebuah supercar yang bakal meneruskan jejak Veyron sebagai mobil paling kencang yang legal dikemudikan di jalanan. Tidak cuma mempertahankan gelar, Chiron justru ingin melaju lebih cepat lagi dari pendahulunya tersebut.

Kecepatan adalah nilai jual utama Bugatti Chiron. Ia mengemas mesin W16 8 liter yang sanggup menyemburkan daya sebesar 1.500 tenaga kuda. Tidak seperti yang dirumorkan, mesin ini merupakan mesin bensin murni, bukan mesin hybrid yang dipadukan dengan motor elektrik.

Bugatti Chiron

Spesifikasi mesinnya sebenarnya tidak jauh berbeda dari milik Veyron, lalu apa rahasia di balik dongkrakan performa yang signifikan tersebut? Jawabannya adalah empat komponen turbocharger yang bekerja dalam dua tahap serta aerodinamika yang lebih baik.

Alhasil, Chiron bisa melesat hingga kecepatan 420 km/jam. Tapi angka ini sebenarnya dibatasi oleh sistem elektronik. Kalau dibiarkan melaju tanpa batasan, kabarnya Chiron bisa mencapai kecepatan 463 km/jam. Hal ini sekaligus menjadi alasan mengapa di speedometer-nya tercantum angka 500 km/jam.

Performa Chiron benar-benar tidak perlu diragukan lagi. Untuk mencapai kecepatan 100 km/jam dari posisi berhenti, ia berhasil mencatatkan waktu 2,5 detik. Lebih lanjut, 0-200 km/jam sukses ia tempuh dalam 6,5 detik, dan 0-300 km/jam dalam 13,6 detik.

Bugatti Chiron

Beralih ke penampilan, desainnya didasari oleh konsep Bugatti Vision Gran Turismo yang sempat dipamerkan tahun kemarin. Hasil akhirnya jauh lebih elegan, namun masih mempertahankan wujud khas Veyron yang sudah melegenda. Di bagian belakang, sebuah spoiler akan muncul secara otomatis ketika Chiron digeber dalam kecepatan tinggi.

Masuk ke kabin, nuansanya sangat berbeda dibanding konsep yang hadir tahun lalu. Di sini nuansa balap dilebur dengan nuansa mewah yang diwakili oleh material kulit di sana-sini. Bugatti ingin memastikan bahwa mereka tak hanya menciptakan supercar tercepat, tetapi juga yang termewah.

Bugatti Chiron

Material kulit saja tidak cukup untuk menonjolkan aura mewah Chiron. Maka dari itu, Bugatti turut membekalinya dengan teknologi digital generasi terkini. Utamanya adalah panel instrumen adaptif yang akan menyesuaikan dengan kondisi mengemudi. Lebih lanjut Chiron juga mengemas sound system kelas premium, yang menurut klaim Bugatti menjadikannya sebagai “concert hall tercepat sejagat”.

Penekanan pada kata “mewah” juga menjadikan Chiron sangat eksklusif. Bugatti hanya akan memproduksi Chiron sebanyak 500 unit, dan sepertiga darinya sudah dipesan oleh konsumen. Sisanya akan dijual seharga $2,5 juta per unit, atau sekitar Rp 33,4 miliar.

Sumber: Road and Track dan Bugatti.

Bugatti Vision Gran Turismo, Cikal Bakal Supercar Tercepat di Dunia

Ah, Bugatti Veyron. Siapa sih yang tidak mengenal mobil ini? Supercar buatan Perancis ini masih mengusung predikat mobil tercepat di dunia yang legal dikemudikan di jalanan, dengan kecepatan maksimum di angka 430,9 km/jam. Continue reading Bugatti Vision Gran Turismo, Cikal Bakal Supercar Tercepat di Dunia

Penerus Bugatti Veyron Kabarnya Usung Teknologi Mesin Hybrid 1.500 Tenaga Kuda

Istilah hybrid umumnya mengacu pada kendaraan yang menggunakan sumber tenaga berbeda, salah satunya adalah motor elektrik. Kemunculannya dimaksudkan buat mengurangi tingkat polusi, namun konsumen kelas supercar masih memandang mobil hybrid dengan sebelah mata. Padahal sejumlah nama otomotif raksasa telah mengkonfirmasi partisipasi mereka di lini itu. Continue reading Penerus Bugatti Veyron Kabarnya Usung Teknologi Mesin Hybrid 1.500 Tenaga Kuda