Tag Archives: bus

Untuk versi beta, Grab Bus melayani rute bus Cibubur, Cikarang, dan BSD

Grab Mulai Akomodasi Pembelian Tiket Bus

Grab kembali menambahkan fitur baru. Kali ini dengan menghadirkan layanan pemesanan tiket bus komuter di dalam aplikasi. Di masa awal, Grab bermitra dengan Lorena, Aoshuttle, dan AgraMas untuk melayani rute Cibubur, Cikarang, sejumlah kawasan di Jakarta, dan BSD.

Teknologi Grab memungkinkan pengguna memesan/membeli tiket bus langsung melalui aplikasi. Pengguna akan mendapatkan informasi real time mengenai bus, layaknya armada lainnya yang didukung Grab, termasuk memungkinkan pembayaran menggunakan Ovo. Setelah menyelesaikan transaksi pembeli tiket pengguna akan mendapatkan e-ticket yang bisa langsung ditunjukkan ketika menaiki bus.

Sepanjang tahun ini Grab telah menghadirkan fitur Tiket (bekerja sama dengan Bookmyshow), fitur Video (bermitra dengan Hooq), dan menjajaki penyewaan e-skuter GrabWheels yang segera hadir di BSD.

Segmen pembelian tiket bus secara digital saat ini mulai digarap sejumlah startup, seperti Redbus, Traveloka, Bukalapak, Bustiket, Bosbis, dan lainnya.

Application Information Will Show Up Here
Layanan Pesan Tiket Bus RedBus

Rencana RedBus Pasca Meresmikan Kehadiran di Indonesia

Aplikasi pemesanan tiket bus asal India, RedBus, bakal mengembangkan lebih banyak solusi atas permasalahan yang terjadi di industri transportasi khususnya bus. Hal itu dilakukan pasca perusahaan meresmikan kehadirannya di Indonesia. Disebutkan isu pembayaran online dan edukasi operator bus jadi kendala utama yang akan dihadapi.

Country Head RedBus Indonesia Danan Christados menuturkan, sistem pembayaran online di Indonesia lebih kompleks dibandingkan negara lainnya yang sudah dihadiri perusahaannya. Oleh karena itu, mengintegrasikan banyak opsi pembayaran menjadi hal utama yang perlu dilakukan agar pengguna semakin nyaman.

“Tantangan besar lainnya adalah meyakinkan operator bus konvensional dan shuttle untuk mendigitalkan investaris mereka dan membuat mereka sadar bagaimana transformasi bisnis ke online benar-benar dapat mengubah bisnis,” ucapnya kepada DailySocial.

Tantangan inilah yang membuat RedBus baru meresmikan kehadirannya, meski secara operasional sudah dimulai sejak tahun lalu. Perusahaan akan terus berinovasi dan memberikan solusi yang relevan dari bisnis RedBus di luar negeri untuk pasar Indonesia. Pada saat yang bersama fitur spesifik akan dibuat untuk melayani Indonesia.

Ia mencontohkan fitur yang masih digodok oleh tim adalah navigasi ke terminal boarding dan melacak lokasi bus secara real time lewat GPS. RedBus juga menyiapkan platform analisis pasar dan permintaan, serta solusi manajemen bagi hasil buat para operator bus.

“Dilihat dari conversion rate, sekarang kami yakin untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan. Oleh karena itu kami sudah selesai melewati tahap beta dan mengumumkan peluncuran penuh kami di Indonesia.”

Danan memastikan salah satu layanan RedBus yang sudah hadir di luar negeri, yakni Red:Hotel, bakal diboyong ke Indonesia dalam waktu dekat. Red:Hotel adalah layanan OTA untuk pemesanan hotel secara online. Selain Red:Hotel, unit bisnis RedBus lainnya yang sudah ada di luar negeri adalah Red Hire untuk rental bus dan Pilgrimages untuk paket tur.

“Kami sepenuhnya berkomitmen untuk mengubah ekosistem bus di Indonesia. Kami ingin mengembangkan pasar Indonesia dengan pola pikir seperti itu.”

Layanan RedBus di Indonesia

RedBus
RedBus

Danan menyebut RedBus telah bermitra dengan lebih dari 110 operator bus dan shuttle seperti Sinar Jaya, Nusantara, PO San, Agra Mas, Putera Mulya, Alloy, dan NPM. Dengan kemitraan ini, RedBus dapat melayani permintaan pengguna yang sebagian besar dari Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Tidak hanya rute jarak panjang, ada minat yang besar dari rute pendek seperti Jabodetabek ke Bandung serta Joglo Semar (Yogyakarta, Solo, Semarang). Secara total ada 1400 rute unik yang menghubungkan lebih dari 150 kota di Indonesia.

Ditargetkan sampai akhir tahun depan, RedBus dapat melipatgandakan jumlah mitra menjadi sekitar 200 operator bus. Dari angka itu, diperkirakan perusahaan dapat menjual 200 ribu kursi setiap harinya dari saat ini hanya 70 ribu kursi.

“Lebih dari 50% penjualan kami datang dari aplikasi RedBus versi Android. Semangat kami sampai sekarang adalah fokus perbanyak inventaris sebanyak mungkin dan menyempurnakan produk demi memenuhi kebutuhan pengguna.”

Pembayaran tiket di RedBus dapat dilakukan lewat transfer bank, GoPay, dan Alfamart. Disediakan pula opsi kartu kredit dan debit, namun peminatnya masih minim. Setelah melunasi pembayaran, pengguna dapat memperoleh tiket bus melalui SMS tanpa perlu mencetaknya ketika naik bus.

RedBus beroperasi di enam negara termasuk India, Kolombia, Malaysia, Peru, dan Singapura. Aplikasi telah diunduh lebih dari 32 juta kali dan melayani lebih dari 18 juta pelanggan di seluruh dunia. Diklaim Redbus telah menjual lebih dari 170 juta tiket bus.

“Dari berbagai dukungan dari mitra operator dan pemerintah terhadap industri moda bus, juga pemain seperti RedBus, kami meyakini Indonesia akan jadi pasar terbesar dalam dua tahun ke depan,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here

Bustiket Permudah Pembelian Tiket Bus Melalui Teknologi “End-to-End”

Penjualan tiket bus sendiri saat ini terbilang masih yang tertinggi di Indonesia jumlahnya, terutama saat musim tertentu dibandingkan dengan tiket kereta api dan pesawat. Hal ini membuktikan besarnya potensi untuk menciptakan platform digital untuk penjualan tiket bus. Masih rumitnya sistem yang ada dan banyaknya jumlah operator bus dan rute bus tersebut di tanah air, menjadi alasan utama mengapa belum banyak layanan yang mencoba untuk menghadirkan sistem digital terpadu.

Melihat peluang tersebut, Bustiket kemudian mencoba menjawab permasalahan ini dengan menghadirkan solusi yang menghubungkan operator bus, agen travel  dan penumpang. Kepada DailySocial, Founder dan CEO Bustiket Theo Rusli mengungkapkan Bustiket ingin menjembatani kebutuhan pembeli sekaligus membantu operator bus mulai mengadopsi teknologi dengan sistem end-to-end. Tak hanya untuk konsumen, mereka menyediakan sistem manajemen tiket untuk operator bus.

“Setelah selesai studi dan bekerja di AS, ketika kembali ke Indonesia saya mencoba untuk membangun perusahaan yang berbasis teknologi sesuai dengan pengalaman terdahulu. Saya melihat industri bus di Indonesia masih belum dijajaki secara menyeluruh, karena itu saya dan tim membuat sistem end-to-end sebagai solusi terbaik untuk pembeli dan pemilik usaha.”

Mempermudah pembelian tiket bus secara online

Saat ini pembeli tiket bus di Indonesia masih harus melakukan pembelian langsung ke terminal yang menjual rute bus yang dituju. Masalah lain yang kerap dihadapi oleh pembeli adalah tidak menentunya harga jual hingga tidak ada informasi yang jelas apakah tiket yang akan dibeli masih tersedia atau telah habis terjual. Belum lagi dengan terbatasnya peluang masing-masing terminal bis untuk menjual semua rute bus yang tersedia.

“Saat ini tiket pesawat dan kereta api sudah bisa dibeli secara online dengan sistem yang terintegrasi dan real time, sementara pembeli tiket bus masih harus melakukan kegiatan tersebut secara offline. Bustiket melalui aplikasi mobile, desktop, dan mobile browser menjawab semua kesulitan tersebut,” kata Theo.

Dengan Bustiket pembeli bisa secara langsung menentukan rute bus yang dituju, tanggal yang diinginkan serta harga tiket yang tetap (fix) dalam bentuk E-Ticket tanpa harus datang ke terminal bus. Nantinya usai melakukan pembelian, E-Ticket tersebut bisa ditukarkan dengan tiket asli saat keberangkatan.

Untuk mempermudah pembelian, Bustiket menyediakan pilihan pembayaran yang beragam, mulai dari kartu kredit, transfer bank, pembayaran melalui Indomaret dan Alfamart hingga melalui Doku. Aplikasi Bustiket saat ini sudah bisa diunduh di platform Android dan menyusul untuk versi iOS.

Platform gratis untuk operator bus dan agen travel

Sementara ini Bustiket masih menyediakan rute bus di pulau Jawa, Madura, Bali beberapa kota di Sumatra, dan dalam waktu dekat Kalimantan. Dengan jumlah 70 operator bus yang telah bergabung dengan Bustiket, diharapkan hingga akhir tahun 2017 nanti jumlah tersebut bisa bertambah. Untuk transaksi per hari, saat ini Bustiket telah mendapatkan 100 transaksi per harinya.

“Tidak dapat dipungkiri saat ini dengan cara konvensional para operator bus di Indonesia sudah merasa cukup nyaman dengan bisnis yang ada, sehingga upaya kami untuk melakukan sosialisasi masih harus dilakukan. Namun demikian dengan kehadiran Go-Jek, Grab dan Uber, paling tidak sudah membuka mata para operator bus untuk mulai melirik teknologi untuk meningkatkan bisnisnya,” kata Theo

Dengan Ticket Management System yang dimiliki Bustiket, operator bus bisa menikmati software yang dibuat Theo dan tim Bustiket secara gratis. Nantinya melalui dashboard dan akses secara mobile, operator bus dan agen travel bisa memonitor transaksi, jumlah pembelian, dan informasi terkait lainnya secara real time. Hal tersebut bisa mengurangi perhitungan yang saat ini masih digunakan yaitu memanfaatkan kertas tiket yang ada.

“Untuk komisi yang nantinya didapatkan Bustiket kami ambil dari penjualan tiket di masing-masing operator bus dan agen. Jumlahnya pun bervariasi sesuai dengan ketentuan dan perjanjian antara Bustiket dengan operator bus,” kata Theo.

Target dan rencana Bustiket tahun 2017

Startup yang mulai merilis produknya sejak tahun 2016 lalu saat ini masih menjalankan bisnis secara bootstrap. Mereka hingga kini belum ada rencana untuk melakukan penggalangan dana. Fokus utama dari Bustiket tahun 2017 ini adalah menambah jumlah operator bus dan semua rute bus yang ada di Indonesia, menambah jumlah tim internal, dan mempromosikan penggunaan Bustiket yang lebih luas. Saat ini Bustiket juga terlibat program akselerator Plug and Play Indonesia.

“Bustiket ingin menjadi platform yang bisa membantu operator bus dan agen travel yang belum memiliki sumber daya dan cukup uang untuk membangun jaringan IT dalam bisnisnya. Dengan sistem terkini dan berbasis komputasi awan, diharapkan akan lebih banyak lagi operator bus dan pembeli yang memanfaatkan platform dari Bustiket,” tutup Theo.

Application Information Will Show Up Here