Tag Archives: business idea

Lima Strategi Menjual Ide Startup ke Klien Konvensional

Di era digital ini, Anda butuh menjual ide bisnis yang “out of the box” untuk menarik calon konsumen. Tidak sekadar menjual ide lama dengan bungkusan baru saja. Akan tetapi, memiliki ide berani bakal tidak berarti apa-apa jika Anda tidak bisa menjualnya. Apalagi ketika menghadap calon klien yang pemikirannya masih konvensional.

Mengapa demikian? Sebab kebanyakan orang konservatif sangat takut pada ide kreatif. Menurut mereka, gagasan baru itu asing di telinga mereka, sehingga cenderung dianggap berisiko. Meski, risiko itu adalah sesuatu yang tidak dapat terelakkan dalam dunia bisnis.

Apalagi dalam era disruptive ini, bisnis startup tidak bisa dianggap sebagai koin yang memiliki risiko di satu sisi dan keamanan di sisi lainnya. Bisnis itu seperti koin dengan pisau bermata dua. Tidak mengambil risiko itu berisiko dan jika berani mengambil risiko, nah itu berisiko juga.

Artikel ini akan mengulas lebih jauh strategi apa saja yang perlu Anda terapkan saat menjual ide startup yang menarik ke calon klien. Berikut rangkumannya:

1. Buat gambaran yang sangat jelas di pikiran klien

Jika tujuan Anda adalah mendaratkan akun utama dengan hubungan jangka panjang, bagaimana Anda bisa membantu orang lain memvisualisasikan sasaran yang spesifik? Contohnya, daripada menjanjikan peningkatan pertumbuhan atau keuntungan, dapatkan Anda menguraikannya jadi lebih eksplisit?

Dapatkan Anda membuat gambaran yang jelas tentang masa depan yang akan terlihat setahun dari sekarang? Seperti apa perusahaan nantinya? Kemudian, akan ada berapa banyak karyawan dan konsumen? Bagaimana dengan proyeksi penjualan Anda pada lima tahun mendatang?

2. Bangun argumen dengan alasan paling rasional

Kesalahan terbesar yang saya lihat adalah menjual ide tanpa melampirkan bukti tak berwujud dan klaim singkat, atau abstrak. Apabila Anda mengeleminasi berbagai variabel dengan menghilangkan keabstrakan tersebut, Anda dapat menunjukkan kontrol.

Kelilingi ide Anda dengan informasi sebanyak mungkin, termasuk jadwal, biaya yang diantisipasi, calon mitra, dan sebagainya. Membuat hipotesis dalam hal ini diperbolehkan, namun harus spesifik.

3. Validasi dengan membandingkan kondisi setara

Validasikan keabsahan ide Anda dengan studi kasus. Buat bukti dan hubungan paralel dengan ide Anda. Idealnya, validasi ini akan datang dari pengalaman Anda pribadi atau bisnis Anda sendiri.

4. Tentukan risiko dengan perilaku pelanggan

Tunjukkan bagaimana tren yang lebih besar (seperti munculnya era milenium, laju media sosial, atau peningkatan risiko di daerah perkotaan) untuk memperkuat poin Anda. Kemudian, tunjukkan bagaimana ide yang Anda ajukan sesuai dengan tren yang lebih besar ini.

5. Bantu konsumen untuk bisa menjual ide Anda

Seringkali, orang yang Anda hadapi bukanlah decision maker. Mereka perlu mendapatkan keputusan dari orang lain. Bantu mereka dengan memberi alat yang dapat permudah mereka untuk menjualnya. Untuk itu saat menyusun presentasi, pastikan bahwa mereka dapat berdiri tanpa Anda, dengan menyediakan amunisi yang mumpuni.

Lima Pertimbangan Memilih Industri Startup untuk Pengusaha Pemula

Ketika Anda memutuskan ingin terjun ke dunia kewirausahaan, pasti ada alasan dasar yang melatarbelakangi mengapa Anda ke sana. Bisa jadi karena Anda ingin mendalami kegemaran, belajar hal baru, diajak teman, atau lainnya. Namun apabila Anda terjun sebelum mengetahui bidang bisnis seperti apa yang ingin dijalani, hal tersebut agak berbahaya.

Paling tidak, sebelum Anda memutuskan ke dunia kewirausahaan, cari tahu bidang apa yang menurut Anda paling menarik. Pertanyaan berikutnya yang muncul, bagi pengusaha startup pemula bidang usaha mana sajakah yang tepat untuk digeluti?

Artikel ini akan menjawab lebih dalam pertanyaan tersebut, berikut rangkumannya:

Apapun yang sesuai dengan kemampuan Anda saat itu

Sebagai pengusaha pemula, mulailah suatu bisnis yang memiliki korelasi dengan kemampuan yang Anda miliki pada saat itu. Sehingga saat Anda harus mendalami bidang tersebut, tidak ada kesukaran yang menghalangi.

Memulai sesuai yang sesuai kemampuan, bisa mengurangi potensi gagal, alhasil prospek bisnis jadi lebih cerah. Apapun bidang yang Anda pilih, bersiaplah untuk belajar mendalaminya setiap hari dan terus bekerja keras. Jika Anda belum siap untuk bekerja keras, sebaiknya jangan tinggalkan pekerjaan rutin.

Industri yang membantu akselerasi bisnis lebih cepat

Keuntungan membuat usaha yang sesuai dengan target audiens adalah sesuatu yang tidak bernilai harganya. Sebab ini akan membantu Anda menghemat waktu berjam-jam daripada mengembangkan produk sesuai kebutuhan pasar, mencari pembeli, dan memikirkan bagaimana pemasarannya. Anda pun akan lebih bergairah dan pengetahuan bertambah luas.

Jika Anda memiliki passion di industri tersebut dan sudah memiliki gagasan hal apa saja yang dilakukan, ini akan membuat Anda dapat dengan mudah melalui puluhan malam dan siang yang panjang.

Ritel online

Anda mungkin pernah mendengar cerita bagaimana e-commerce disebut sebagai industri yang kejam dan terlalu banyak etalase digital. Tidak perlu dipungkiri bahwa hal tersebut benar adanya. Namun jangan berbicara mengenai biaya hosting etalase Anda sendiri, tapi bicara mengenai bagaimana membangun diri sendiri.

Sebagai pedagang yang menjajakan barangnya di situs eBay atau Etsy, mengajarkan banyak hal yang bisa Anda terapkan. Tidak hanya menghemat biaya, tapi Anda akan banyak belajar mengenai pemasaran, interaksi pelanggan, dan penelitian.

Apapun yang Anda tahu adalah terbaik

Ketika Anda mulai berbisnis, penting untuk mengetahui tentang industri yang Anda yang masuki. Ini akan memberi gambaran awal dibandingkan dengan orang-orang yang tidak mengetahuinya, sebab Anda sudah lebih mengenal masalah dan tahu bagaimana caranya. Membangun jaringan pun akan jauh lebih mudah karena Anda mungkin akan mengenal beberapa orang yang menjadi calon pembeli.

Secara alami menarik Anda untuk terjun

Perusahaan yang Anda bangun sebaiknya harus tetap setia dengan kepribadian diri sendiri karena pada dasarnya Anda menarik orang baru untuk seperti Anda. Meskipun tidak ada bidang spesifik yang Anda kuasai, namun penting untuk dilakukan dengan mencari tahu seperti apa mimpi dan passion Anda. Kemudian bidang seperti apa yang harus Anda jalani. Menemukan sesuatu yang secara alami Anda minati akan membantu bisnis jadi lebih maju.

Penggunaan Hipotesis untuk Menguji Ide Bisnis

Menjalankan startup bisa berawal dari banyak hal. Seperti pengalaman pribadi, pengalaman orang-orang di sekitar hingga pengamatan tentang masalah-masalah di sekitar. Setelah mendapatkan permasalahan biasanya dituangkan menjadi sebuah ide sebelum divalidasi dan akhirnya dilanjutkan eksekusi untuk menjadi sebuah bisnis.

Untuk menambah referensi dalam menguji ide bisnis, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan.

Ganti asumsi dengan hipotesis

Langkah pertama untuk mengubah asumsi menjadi hipotesis adalah dengan mendaftar semua asumsi yang dipikirkan mengenai ide bisnis jika sudah memiliki pelanggan. Mulai dari harga, permasalahan, dan hal lainnya. Setelah itu coba sedikit ubah bagaimana susunan asumsi tersebut. Misalnya ketika muncul asumsi pelanggan akan membeli lebih banyak produk ketika harga berada di titik terendah, kalimat tersebut bisa diubah ke bentuk jika harga diturunkan, pelanggan akan lebih banyak membeli produk.

Terdengar sederhana memang, mengubah kalimat, tapi ini penting untuk  langkah selanjutnya, validasi ide.

Menguji hipotesis

Setelah mendaftar dapat hipotesis selanjutnya adalah pengujian. Siapkan beberapa strategi untuk menguji ide ada. Misalnya dengan melakukan wawancara langsung ke target pasar tentang hipotesis-hipotesis yang dibuat. Pastikan narasumber adalah target calon pembeli atau pengguna dan tidak memiliki hubungan dengan Anda. Hal ini untuk menghindari bias.

Pengujian hipotesis ini harus benar-benar valid, karena hasil hipotesis bisa dijadikan acuan untuk melangkah ke tahap selanjutnya. Bisa mulai langsung merancang dan mengembangkan produk sekaligus menggambar bagaimana penerimaan ide.

Pertanyaan yang efektif

Dalam melakukan wawancara pastikan pertanyaan disusun dengan rapi dan penuh perhitungan. Dalam hal ini perhitungan mengenai validitas jawaban. Misalnya untuk kasus harga dan peluang pelanggan membeli dalam jumlah banyak atau berlangganan dalam jangka waktu yang panjang.

Alih-alih mempertanyakan jenis pertanyaan ya atau tidak, buat pertanyaan yang memancing jawaban yang lebih spesifik. Hindari jenis pertanyaan seperti “Apakah harga mempengaruhi Anda dalam berlangganan ?”, coba untuk ganti dengan pertanyaan, “Apa faktor terbesar yang membuat Anda tertarik untuk membeli atau berlangganan ?” atau “Apa pertimbangan Anda memutuskan untuk terus tetap berlangganan ?”.

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu bisa memunculkan jawaban yang spesifik dan berguna bagi keputusan selanjutnya.

Apakah Perusahaan Saya Bisa Berkompetisi dengan Kompetitor Kelas Kakap?

Ada pertanyaan yang selalu mencuat di benak Anda selaku founder startup, terutama mengenai pengembangan bisnis ke depannya. Yang paling umum Anda pertanyakan adalah apakah semua bisnis itu perlu kompetitor? Sebab, bisnis yang Anda jalani saat ini tergolong niche dan belum ada pemain yang terjun ke ranah tersebut.

Kemudian Anda akan ragu apakah perlu lakukan pivot dan bersaing dengan perusahaan yang sudah ditopang oleh investor dengan pendanaan lebih dari 10 juta dolar. Namun dari segi pasar sangat menjanjikan dan perusahaan tersebut baru satu-satunya di bermain di sana.

Dalam artikel ini, akan ada masukan dari para ahli yang dikira akan cukup berguna untuk membantu Anda menjawab pertanyaan di atas.

Kecepatan sebagai kekuatan utama

Seppo Haleva, eks Co-founder dan Lead Designer SelfAware Games, mengatakan di 2009 banyak orang mengira Zynga Poker adalah game kasino yang tidak terkalahkan. Mereka memiliki tim yang besar dengan sumber daya tidak terbatas, nama perusahaannya cukup diakui di kalangan internasional, banyak lagi pencapaian positif lainnya.

SelfAware Games hadir pertama kali hadir dengan jumlah pekerja hanya lima orang. Namun, sambungnya, strategi yang dilakukan oleh timnya cukup ampuh meluluhlantakkan menghancurkan Zynga Poker dalam sekejap. Bahkan SelfAware Games mampu mempertahankan posisinya di nomor satu selama bertahun-tahun.

Dia bilang, timnya mengerti games itu bukan hanya sekedar paham mekanismenya saja, tetapi juga pengalaman sosial yang akan pemain dapatkan. Mereka fokus ke bagian tersebut. Sementara, Zynga hanya fokus ke metrik dan “playbook” mereka. Akibatnya, pengguna Zynga akan diserang dengan notifikasi non stop setiap kali mereka login.

Pergerakan tim SelfAware juga tergolong cepat. Dengan jumlah orang yang sedikit mereka dapat melakukan hal besar. Misalnya, ketika Zynga melakukan update untuk UI, timnya mampu melakukan tiga update besar-besaran merombak keseluruhan game.

Menurutnya hal ini bisa terjadi karena kecepatan kerja dan membangun teknologi yang dapat membantu ekosistem kerja. Haleva menjelaskan, timnya tidak memiliki peta jalan dan rencana jangka panjang. Lebih fleksibel karena tidak perlu birokrasi bila di tengah jalan harus pivot.

Hal ini jugalah yang membuat tim SelfAware jadi nothing to lose dan berani mengambil risiko besar dengan fokus kepada orang untuk membentuk unsur sosial daripada fokus ke game saja. Menurut Halave, perusahaan skala besar itu tidak melulu membahas keuntungan sebab ada investor di belakang mereka yang siap menjadi polisi 24/7.

Meski perusahaan masih kecil, Anda harus terima fakta itu dan lakukan apa yang bisa dilakukan dengan sumber daya yang ada. Sebaiknya Anda tidak perlu khawatir dengan apa yang dilakukan oleh perusahaan besar, sebab mereka beroperasi di wilayah yang berbeda aturan mainnya dengan Anda.

Jika Anda membuat proses, produk, dan perusahaan hanya berfokus pada kekuatan Anda, maka akan lebih sulit bagi perusahaan lain untuk bersaing dengan Anda.

Jangan membanding-bandingkan

Ron Rule, CEO As Seen on TV, memberi jurus lainnya. Menurut dia, Anda tidah harus fokus mengalahkan kompetitor. Dari pengalaman sebelumnya, pihaknya menemukan inovasi perangkat SIP di 2008 dan harus berkompetisi dengan perusahaan seperti MagicJack, Ooma, dan Vonage.

Dia merasa, perusahaannya tidak pernah merasa ada di nomor satu untuk segmen bisnisnya. Bahkan, kemungkinan besar perusahaan besar tersebut belum sadar dengan bisnis Rule. Akan tetapi, sambungnya, buat apa jadi nomor satu? Toh selama ini bisnisnya masih rutin menjual jutaan unit perangkat.

Menurut Rule, sebaiknya Anda jangan membandingkan perusahaan sendiri dengan orang lain. Sebab ini akan mempengaruhi brand kompetitor jadi makin kuat, sementara brand Anda jadi underdog.

Punya investor bukan jadi patokan kesuksesan

Raymond Lau, Founder Leap Financial, menjelaskan Anda harus mengubah mindset bahwa memenangkan kompetisi tidak terpatok dari berapa banyak uang yang dimiliki. Ini tidak benar sama sekali. Cara nyata untuk menang adalah membangun produk yang dicintai pengguna.

Bingkai ulang kelemahan sebagai keuntungan. Kompetitor yang sudah ditopang oleh investor sudah divalidasi keberadaannya di pasar, ini adalah hal yang baik. Sebab akan jauh lebih beresiko ketika Anda bermain di sektor yang tidak ada kompetitor sama sekali.

Dia melanjutkan, hal lainnya yang patut menjadi keuntungan adalah tidak adanya birokrasi untuk mendapatkan persetujuan dari pemimpin teratas. Tidak perlu berurusan dengan pihak investor, rapat direksi, memberikan update ke investor, dan introduksi yang cukup buang-buang waktu.

Lakukan apa yang Anda pikir adalah jalan terbaik dan segera eksekusi. Jika Anda bangun produk sesuai apa yang orang inginkan, Anda memiliki potensi untuk menggalang dana lebih banyak dari kompetitor.

Tujuh Cara Mengkonversi Ide Jadi Bisnis

Membangun bisnis bisa menjadi perjalanan panjang yang melelahkan, sarat dengan kendala dan perubahan yang terjadi. Jika saat ini Anda memiliki ide dan berniat untuk menurunkan ide tersebut menjadi bisnis, artikel berikut ini bisa membantu untuk melancarkan rencana, bagaimana membuat ide kreatif menjadi bisnis yang menguntungkan.

Lemparkan produk ke publik segera

Salah satu cara ampuh untuk melihat apakah ide Anda bakal menjadi favorit dan pilihan publik adalah dengan langsung melemparkan ide atau layanan tersebut kepada publik. Buatlah prototype yang sederhana kemudian coba ‘goda’ target pasar Anda dengan produk yang akan diluncurkan, dari situ nantinya akan terlihat dengan jelas apakah ide Anda baik atau buruk. Faktor penentu ide anda diterima baik oleh publik adalah, ketika anda mampu membangun pengguna yang setia dan tentunya reputasi yang baik dari brand sejak awal.

Buatlah business plan

Bukan hanya bermanfaat untuk memberikan penjelasan secara detil tentang bisnis yang Anda miliki, business plan juga bisa menjadi senjata ampuh untuk meyakinkan kepada calon investor bahwa Anda fokus dengan usaha yang dijalankan. Banyak perusahaan hingga bank yang melihat seperti apa business plan yang dimiliki sebelum memutuskan untuk memberikan pinjaman dana.

Pastikan business plan memuat data dan informasi yang akurat, singkat dan relevan, kemudian jangan lupa untuk mengetahui siapa target pasar yang disasar dan uraikan semua dalam business plan, dan yang terakhir buatlah rencana-rencana jangka panjang yang ingin Anda terapkan dalam usaha Anda.

Tingkatkan kemampuan pitching

Buatlah presentasi atau gaya pitching Anda semenarik mungkin, sesuaikan siapa investor yang ingin diincar dengan melakukan survei dan pengecekan latar belakang investor tersebut. Dengan demikian materi pitching Anda bisa relevan dengan investor yang Anda sasar. Ciptakan kalimat yang menarik dan singkat yang menggambarkan apa bisnis yang ingin Anda bangun.

Content marketing

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mempromosikan bisnis Anda yaitu dengan membuat content marketing yang menarik dan tempatkan inbound link dari para influencer yang cukup berpengaruh kepada bisnis Anda. Dengan demikian Anda bisa memperluas kesempatan untuk pemasaran dan promosi secara online dengan mengandalkan relasi yang baik dengan para influencer pilihan.

Newsletter

Cara penyebaran infomasi dan konten marketing yang efektif adalah melalui newsletter kepada para subscriber situs bisnis Anda. Untuk itu ciptakan situs yang menarik dan lancarkan kegiatan promosi serta sebarkan konten yang viral, dengan harapan bisa mengarahkan traffic pengguna ke situs Anda dan mendaftarkan email mereka. Kumpulkan sebanyak-banyaknya email tersebut untuk kemudian Anda bisa menggunakannya untuk menyebarkan informasi yang relevan tentang bisnis yang Anda miliki.

Percantik situs perusahaan

Situs perusahaan adalah suara dari perusahaan Anda, untuk itu manfaatkan situs perusahaan sebagai platform komunikasi serta penyebaran informasi kepada publik. Sebelumnya pastikan situs Anda responsive yang bisa memberikan user-experience terbaik kepada orang yang mengunjungi situs perusahaan Anda.

Bersosialisasi secara online dan offline

Cara lain yang mampu memberikan efek positif untuk bisnis yaitu dengan melakukan kegiatan sosialisasi secara online dan offline. Apakah membangun komunitas online yang baik, menciptakan relasi dengan influencer, dan follower di akun media sosial perusahaan atau menghadiri acara workshop, seminar eksibisi secara langsung. Dengan demikian akan lebih banyak lagi orang yang mengetahui bisnis Anda, dan tentunya kesempatan terbaik untuk melakukan networking sekaligus berpromosi.