Tag Archives: Business-to-business

Apa Itu Sinbad, Platform E-commerce B2B yang Menawarkan Harga yang Kompetitif

Sinbad adalah platform e-commerce B2B (business to business) yang fokus mendukung toko retail seperti pemilik warung untuk memenuhi kebutuhan toko. Cara kerjanya yakni pemilik warung dapat memesan produk secara online di platform ini untuk dijual di tokonya.

Platform ini memungkinkan pemilik toko retail dapat berbelanja produk bagi tokonya dengan harga grosir dan tarif terendah yang ada di pasaran. Dengan Sinbad, pemilik toko retail dapat terhubung langsung ke brand pincipal atau distributor utama.

Berikut penjelasan lebih lanjut terkait platform e-commerce B2B Sinbad berikut latar belakang, produk yang disediakan, cara menggunakan hingga keuntungannya bagi pemilik toko retail yang bergabung.

Apa Itu Platform E-commerce B2B Sinbad?

Sebelum mengenal lebih jauh terkait platform Sinbad, perlu diketahui terlebih dulu tentang model bisnis e-commerce B2B yang dijalankan platform ini. B2B adalah model bisnis di mana kegiatan atau transaksi di e-commerce terjadi antara sesama pelaku bisnis. Dalam konteks ini, produsen atau distributor dengan pemilik toko retail, dropshipper dan pelaku bisnis sejenis.

Platform Sinbad ini sendiri memiliki misi memberdayakan toko retail di Indonesia melalui teknologi yang disediakannya. Startup yang dirintis sejak 2018 oleh Emilio Wibisono dan Jabert Hachchouch ini juga ingin menyederhanakan rantai pasok di Indonesia,  dengan mempermudah pedagang dan pemasok dalam proses pengadaan.

Perusahaan ini mengklaim telah memiliki 5 ribu lebih total SKU atau produk yang berasal dari 80 lebih brand pemasok. Sinbad juga disebutkan telah menjangkau lebih dari 150 kota untuk persebaran jaringan toko dan pemasok.

Tak hanya kemudahan berbelanja dengan harga kompetitif langsung dari pemasok, Sinbad juga menawarkan kemudahan belanja dengan fitur bayar nanti (paylater). Selebihnya, tidak banyak informasi lain yang bisa digali mengenai pencapaian Sinbad sejak berdiri hingga sekarang.

Produk yang Disediakan Sinbad

Kategori produk yang dijual Sinbad mayoritas adalah FMCG (fast-moving consumer goods) atau produk kebutuhan sehari-hari yang dapat terjual secara cepat dengan harga yang relatif murah. Seluruh produk di platform ini disuplai oleh brand prinsipal utama.

Ada pun kategori produk di Sinbad, rinciannya sebagai berikut:

  • Makanan, yang terdiri atas camilan, permen, cokelat, sereal, kacang tanah, makanan kalengan, mie instan, selai, madu, minyak, tepung, dan makanan beku.
  • Minuman, yang terdiri atas air mineral, minuman ringan, minuman energi, yogurt, kopi, teh, dan minuman rasa.
  • Milk Diary, yang terdiri atas berbagai jenis produk susu seperti susu kental, susu bayi, susu bersalin, dan susu bubuk.
  • Perlengkapan mandi dan perawatan tubuh, yang terdiri atas sabun mandi, shampo, kondisioner, deodoran, sabun muka, losion, obat kumur, dan sikat gigi.
  • Perawatan dan makanan bayi, yang terdiri atas makanan bayi, shampo bayi, sabun bayi, minyak bayi, krim bayi, bedak bayi, dan popok.
  • Makanan dan perlengkapan hewan peliharaan, yang terdiri atas makanan anjing, makanan kucing, dan camilannya.

Cara Menggunakan dan Keuntungan Sinbad bagi Toko Retail

Bagi pelaku usaha toko retail yang ingin mendapatkan suplai produk tokonya dari distrubutor utama, dapat memesan secara online di platform Sinbad, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Unduh dan install aplikasi Sinbad dari Google Playstore.

  • Lakukan registrasi dengan memasukkan detail toko Anda.
  • Selanjutnya, memverifikasi dan mengaktifkan akun Anda melalui WhatsApp.
  • Lakukan pemesanan stok untuk toko Anda di Sinbad.

Ada pun beberapa keuntungan bagi pelaku usaha toko retail sebagai pengguna Sinbad, yang dijanjikan oleh platform ini, antara lain sebagai berikut:

  • Sinbad bekerja sama dengan para pemasok utama untuk menawarkan harga pasar terbaik bagi pelaku usaha toko retail.
  • Platform ini menyediakan beragam produk asli langsung dari pemasok resmi.
  • Pengiriman terpercaya yang terlacak dan tepat waktu untuk melayani kebutuhan pelanggan toko.
  • Metode pembayaran fleksibel yang dapat dilakukan secara tunai dan non-tunai.

Sebetulnya, solusi yang ditawarkan Sinbad bukanlah barang baru di Indonesia. Perusahaan berkompetisi langsung dengan pemain lainnya, seperti GudangAda. Credibook (CrediMart), Ula, Warung Pintar, GoToko, Dagangan, dan lainnya, untuk permudah pemilik warung berbelanja.

10 Aplikasi Reseller, Solusi Memulai Usaha Minim Modal

Reseller adalah orang yang menjual kembali produk dari penyedia pertama atau supplier, dengan mengambil keuntungan sekian persen dari harga produk aslinya. Dalam bisnis online, menjadi reseller adalah salah satu cara memulai usaha minim modal.

Untuk menjadi reseller bisnis online, bisa memulai dengan bantuan aplikasi reseller. Kini ada banyak aplikasi yang menawarkan bisnis menjadi reseller, tanpa perlu mengeluarkan banyak modal.

Ada pun daftar beserta penjelasan terkait beberapa aplikasi yang dapat dimanfaatkan jika ingin memulai bisnis reseller, di antaranya sebagai berikut:

Daftar Aplikasi Reseller untuk Pebisnis Pemula

1. Evermos

Evermos merupakan aplikasi reseller yang menyediakan ribuan produk halal dari primer hingga tersier, termasuk kebutuhan muslim. Mulai dari makanan ringan, camilan instan, madu, baju koko, hijab, Al-quran dan lainnya.

Aplikasi ini memungkinkan pebisnis pemula dapat memulai berjualan tanpa harus keluar modal dan stok produk. Evermos menawarkan pendapatan komisi bagi reseller yakni rata-rata Rp20.000 per produknya.

2. RateS

RateS adalah aplikasi berbasis social commerce dari perusahaan startup asal Singapura, yang memberikan kesempatan bagi penggunaanya untuk menjadi reseller. RateS mengklaim telah memberdayakan pengusaha mikro dari kalangan ibu rumah tangga, mahasiswa dan pedagang melalui layanannya.

Reseller di aplikasi ini dapat memulai bisnis online dengan menjual produk tanpa memerlukan modal awal. Reseller hanya fokus dengan urusan penjualan produk, tanpa memikirkan packing, pengiriman dan stok.

3. Grosiraja

Grosiraja adalah aplikasi grosir business to business (B2B) yang memungkinkan pebisnis pemula seperti reseller, dropshipper, distributor dan group buyer untuk mendapatkan produk murah secara resmi, yang bekerja sama langsung dengan pabrik atau produsen pertama.

Produk yang disediakan di aplikasi ini mencakup kebutuhan rumah tangga dan dapur, kecantikan, elektronik, kebutuhan ibu dan anak dan lainnya. Kualitas produk-produk tersebut terjamin, dengan adanya quality control yang dilakukan sebanyak tiga kali sebelum sampai ke tangan pembeli.

4. Idejualan

Idejualan merupakan platform business to business (B2B) yang mewadahi supplier dan reseller untuk saling berkolaborasi. Sesuai dengan namanya, aplikasi ini memberikan ide jualan bagi pebisnis pemula yang ingin mulai berjualan, dengan menyediakan ribuan produk dari supplier.

Produk yang tersedia di platform Idejualan sendiri beragam, mulai dari produk fashion, kosmetik hingga makanan. Harga produk-produk di platform ini merupakan harga potongan dari harga jual di pasaran, sehingga reseller dapat menentukan harga jualnya sendiri.

5. Raena

Raena adalah platform reseller dan dropshipper yang menyediakan lebih dari seribu produk kecantikan di Indonesia. Produk kecantikan yang tersedia di antaranya yakni skincare, bodycare, haircare dan make up dari ratusan brand ternama.

Platform ini menyajikan produk-produk terjangkau tanpa biaya admin dan modal yang besar yang dapat dijual kembali oleh reseller kecantikan. Selain itu, Raena juga menyediakan pelatihan khusus bagi penggunanya untuk mengasah kemampuan berbisnis di bidang ini.

6. Selleri

Selleri merupakan aplikasi reseller dan dropship yang menyediakan beragam produk, mulai dari produk fashion, kecantikan, gaya hidup, serta produk anak-anak. Aplikasi ini memungkinkan para reseller untuk membuat toko online-nya sendiri, dengan layanan pengiriman dan pembayaran yang telah disediakan oleh platform.

7. Paidin

Paidin adalah aplikasi reseller yang mendukung metode pembayaran cash on delivery (COD), guna menjamin keamanan pelanggan. Produk yang disediakan di aplikasi ini beragam, mulai dari alat rumah tangga, perlengkapan olahraga hingga alat kesehatan.

8. Demanda

Demanda merupakan aplikasi bisnis online yang dapat digunakan pebisnis pemula untuk memulai usaha sebagai reseller. Untuk menjadi reseller di aplikasi ini, pebisnis pemula tidak perlu mengeluarkan biaya pendaftaran atau modal lainnya.

9. Bakulio

Bakulio adalah aplikasi reseller yang memungkinkan pebisnis pemula untuk mendapatkan penghasilan dari rumah. Aplikasi ini menyediakan produk fashion hingga gadget. Reseller dapat menentukan harga jual produk tersebut sendiri, dengan mengambil keuntungan hingga 60-70%.

10. Dropshipaja

Dropshipaja merupakan platform reseller dan dropsip yang menyasar pebisnis pemula di kalangan muda seperti pelajar sebagai penggunanya. Produk yang disediakan di platform ini berupa produk custom seperti kaos, sweater, totebag, topi, mug, tumbler, case ponsel, dan lainnya.

Demikian daftar beserta penjelasan terkait 10 aplikasi yang dapat dimanfaatkan pebisnis pemula dalam memulai bisnis sebagai reseller.

bb business business corporate connection partnership concept

Mengenal Istilah B2B, Begini Cara Kerja hingga Contoh Bisnisnya

Istilah B2B adalah akronim dari Business to Business. B2B merupakan salah satu dari berbagai macam model bisnis e-commerce. Selain model bisnis tersebut, terdapat beberapa model bisnis e-commerce lainnya, seperti B2C, C2B, C2C.

Sebelum membangun bisnis, penting untuk memahami model bisnis yang akan dijalani. Sehingga, strategi bisnis dapat disusun dan dijalankan dengan baik. Ada pun berikut ini penjelasan terkait pengertian, karakteristik hingga contoh usaha dari konsep B2B.

Apa Itu B2B (Business to Business)?

Business to Business adalah model bisnis di mana kegiatan atau transaksi bisnisnya terjadi antara sesama pelaku bisnis, dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Model bisnis macam ini umumnya dijalankan oleh produsen, distributor, retailer, dropshipper dan pelaku bisnis sejenis.

Perusahaan B2B menyediakan atau menyuplai kebutuhan operasional perusahaan lain agar bisnisnya tetap berjalan. Perusahaan dengan model bisnis ini juga mendukung semua jenis usaha, yang menghasilkan barang atau jasa, untuk ditawarkan ke perusahaan lainnya.

Konsep dan Cara Kerja B2B

Konsep business to business ini yakni dengan berawal dari hubungan antar pelaku bisnis yang saling membutuhkan. Biasanya, masing-masing pelaku bisnis terkait, telah mengenal latar belakang perusahaan satu sama lain.

Dari jalinan hubungan antar perusahaan, terjadilah pertukaran data dan informasi, dalam sebuah transaksi B2B. Transaksi tersebut dijalani secara jangka panjang, dengan kontrak yang disepakati bersama. Sehingga akan tercipta layanan dan standar yang sama.

Ada pun cara kerjanya, antara lain sebagai berikut:

  • Terjadi permintaan sebuah perusahaan akan kebutuhan barang atau jasa dari perusahaan lain.
  • Perusahaan lain mengajukan penawaran bahan baku untuk digunakan dalam sebuah proses produksi atau operasional perusahaan peminta.
  • Adanya proses negosiasi hingga persetujuan kontrak antar kedua belah pihak.
  • Terjalin kerja sama antar perusahaan tersebut guna memenuhi kebutuhan konsumen akhir mereka.

Sebagai informasi, tak semua perusahaan B2B menargetkan produknya kepada konsumen akhir, beberapa perusahaan B2B hanya menargetkan produknya kepada perusahaan saja, tanpa menjangkau konsumen akhir secara langsung.

Karakteristik Konsep Business to Business

Lain dengan model bisnis umumnya, berikut ini beberapa karakteristik konsep business to business:

  • Transaksi B2B berlaku hingga jangka panjang untuk menjaga rantai pasokan dan kontinuitas produksi.
  • Relasi dan hubungan jangka panjang antara perusahaan B2B dengan perusahaan pembeli umumnya yang telah lama terjalin.
  • Transaksi B2B dilakukan dengan melewati prosedur yang kompleks, hingga mencapai tahap kecocokan dan kesepakatan antar perusahaan yang terlibat.

Beberapa Contoh Usaha B2B

Ada pun contoh-contoh usaha yang biasanya terlibat dalam model Business to Business ini, antara lain seperti:

  • Pemasok Bahan Baku

Suatu perusahaan B2B sebagai penyedia bahan baku akan memasok kebutuhan perusahaan lainnya. Di mana perusahaan lainnya sebagai perusahaan penyedia produk siap pakai bagi konsumen akhir. Dampak dari kegiatan ini adalah menunjang rantai pasokan pada kegiatan ekonomi.

  • Jasa Marketing

Dalam memperkenalkan produknya di mata masyarakat hingga menjangkau konsumen, perusahaan memerlukan kegiatan marketing. Bagi perusahaan yang tak memiliki sumber daya di bidang itu, bisa memanfaatkan jasa perusahaan marketing yang menyediakan beberapa layanan seperti content marketing hingga social media marketing.

  • Jasa Keuangan

Dalam menjalankan bisnis, tentu tak terlepas dari kegiatan hitung-menghitung keuangan. Perusahaan tersebut dapat memanfaatkan jasa perusahaan lain sebagai penyedia jasa keuangan, dalam mengoptimasi keuangan bisnis yang kompleks, sesuai dengan standar dan aturan yang berlaku. Misalnya, dengan jasa akuntansi, pembukuan, perpajakan, manajemen dan lainnya.

Membangun Jaringan Mitra B2B Bagi Startup

Membangun startup tidak hanya menyediakan solusi bagi masyarakat luas atau individu. Produk yang dibangun juga bisa memberikan solusi untuk permasalahan bisnis atau perusahaan. Model bisnis ini sering disebut dengan model business to business (B2B). Menjalin komunikasi atau membuka jaringan dengan rekan B2B tentu butuh strategi yang berbeda dengan pendekatan yang dilakukan dengan pelanggan perorangan.

Persiapan membangun mitra B2B

Sebelum jauh melangkah untuk membangun jaringan untuk B2B, hal pertama yang bisa diperhatikan adalah mencoba mengenali lebih jauh bisnis yang sedang Anda geluti dan apa saja yang bisa memberikan dampak bagi bisnis Anda.

Pertama kali dan yang paling penting adalah mengenali bisnis lebih jauh. Hal ini lebih semacam evaluasi internal untuk mengetahui keahlian apa yang dimiliki, masalah apa saja yang bisa dipecahkan, apakah ada kemiripan dengan layanan lain, apa faktor pembeda yang dimiliki dan apa yang menjadi kelemahan bisnis.

Kedua, Anda bisa mencari tahu sektor apa yang bisa mempengaruhi bisnis Anda. Misalnya, Anda merupakan layanan di sektor logistik, menjalin kerja sama di sektor penjualan, akuntansi atau mereka yang berkaitan dengan manajemen lainnya. Dalam hal ini yang coba Anda bangun adalah kekuatan rekomendasi.

Pada dasarnya membangun hubungan apa pun bentuk dan skalanya membutuhkan komunikasi yang baik. Dalam konteks hubungan bisnis dan bisnis komunikasi tidak hanya soal bertanya kabar, atau kondisi saat ini, tetapi saling berbagi value dan tetap keep in touch dengan mengerjakan proyek bersama, meski dalam skala kecil sekali pun. Untuk itu mengklasifikasi bisnis berdasarkan solusi dan kemampuan yang ditawarkan bisa menjadi langkah awal sebelum proses identifikasi selanjutnya.

Proses identifikasi dalam membangun jaringan untuk B2B bisa dimulai dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti :

  • Perusahaan seperti apa yang Anda cari untuk bergabung dalam jaringan Anda ?
  • Apakah sudah memperhatikan expertise dan reputasi perusahaan tersebut?
  • Apa yang Anda harapkan dengan hubungan yang akan terjalin ?
  • Bagaimana hubungan yang akan dibangun memberikan dampak pada perluasan relasi Anda?

Sejatinya menjalin hubungan tidak harus memilih-milih, akan tetapi jika bisa fokus pada apa yang memberikan dampak positif bagi Anda, itu akan lebih baik. CEO GreenHouse Eco-Cleaning Saudia Davis dalam sebuah tulisan membagikan hal yang jadi fokus saat Anda mulai membangun hubungan B2B. Seperti dimulai dari hubungan kecil, mengerjakan project bersama, kolaborasi dengan keahlian masing-masing. Hal ini bisa jadi fondasi awal untuk membangun kepercayaan satu sama lain.

Tips membangun relasi B2B

Membangun relasi atau hubungan kerja merupakan hal yang bisa dipastikan. Selalu ada penyesuaian dengan keadaan masing-masing. Namun secara garis besar ada hal-hal penting yang wajib dilakukan atau setidaknya menjadi perhatian. Seperti berikut ini, beberapa hal penting yang menjadi sorotan ketika ingin menjalin relasi B2B.

ResearchSeperti dituliskan sebelumnya melakukan penelitian atau observasi itu penting bagi bisnis dalam memulai membangun relasi. Baik meneliti ke dalam, maupun ke lingkungan sekitar startup.

Jangan terburu-buru menjual. Relasi yang dibangun untuk B2B mempunyai dua tujuan konkret, demi rekomendasi ke sesama bisnis lainnya atau untuk mencari klien yang potensial. Oleh karena itu tujuan awal membangun relasi jangan terburu-buru untuk menjual, observasilah. Jadilah pendengar yang baik, cari tahu masalah yang sebenarnya mereka hadapi. Relasi seperti itu akan memberikan wawasan yang berharga.

Mencari talenta yang tepat. Dalam beberapa kondisi latar belakang founder dan profil tim startup menentukan reputasi mereka. Untuk hal satu ini, beri perhatian pada siapa yang ingin Anda ajak bergabung. Selain kemampuan, pastikan juga mereka berpengalaman.

AXI Meluncurkan Layanan E-Commerce B2B AXIQoe dan Print On-Demand XWS

Potensi konsumen online yang kian meningkat di Indonesia, membuat para perusahaan mulai memikirkan strategi untuk memaksimalkan penjualannya melalui dunia maya, tak terkecuali PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI). Beberapa waktu lalu AXI baru saja memperkenalkan dua situs online B2B (Business-to-Business) bernama AXIQoe dan Xprins Web Service (XWS).

AXIQoe mirip dengan Bizzy dan Bhinneka Bisnis, yakni sebuah kanal e-commerce yang fokus menjual office supplies dan office equipments. Sedangkan XWS merupakan layanan print on-demand (POD) yang memudahkan pelanggan perusahaan untuk memesan layanan cetak cepat. Dengan sistem yang terintegrasi, XWS memungkinkan pelanggan untuk memantau pekerjaan mulai dari proses desain, pencetakan hingga pengiriman.

Presiden Direktur AXI Sahat Sihombing mengatakan bahwa salah satu alasan mengapa AXI akhirnya memilih untuk memaksimalkan bisnis online karena pihaknya melihat setiap tahunnya pasar e-commerce di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan. Ia turut memaparkan salah satu hasil riset dari SparkLab yang melaporkan pertumbuhan e-commerce tahun 2015 sampai 37,2 persen. Data tersebut membuat yakin AXI bahwa AXIQoe dan XWS akan mendapatkan traksi yang baik dari konsumen Indonesia.

Pun begitu dengan POD, disampaikan oleh Adi Vidyanto selaku Sales Division Head AXI saat ini layanan on-demand di bidang percetakan mulai digemari. Tren ini diyakini akan merevolusi bisnis percetakan yang sudah ada. Keunggulannya yang melayani secara real-time dan memudahkan pelanggan untuk memesan di mana saja menjadi salah satu corong keuntungan yang bisa dioptimalkan.

Fokus di konsumen bisnis dengan dua perangkat online terbarunya, AXI menargetkan pendapatan perusahaan 10 persen akan di dominasi bisnis tersebut. Dengan jaringan dan infrastruktur yang telah dimiliki AXI sebagai perusahaan penyedia layanan bisnis, diyakini bahwa penetrasi pengguna dapat tersebut bertumbuh, meskipun disadari belum bisa semeriah sektor B2C (Business-to-Consumer).

New Startup Tenderind Presents B2B Project Information

Business-to-business (B2B)-based startups start to grow in Indonesia, though at not so significant rate. Tenderind is one of them. This local-founded platform which provides B2B project information exclusively derived from local and MNCs. Continue reading New Startup Tenderind Presents B2B Project Information