Tag Archives: byte

Reinkarnasi Platform Video Pendek Vine, Byte, Resmi Diluncurkan

24 Januari 2013, platform video pendek Vine resmi menyapa dunia. 24 Januari 2020, lahir platform video dengan premis serupa bernama Byte. Apakah ini suatu kebetulan? Tentu tidak. Byte merupakan kreasi Dom Hofmann, yang sendirinya dikenal sebagai salah satu pendiri Vine.

Vine, seperti yang kita tahu, sudah ‘dibunuh’ oleh Twitter sejak sekitar tiga tahun lalu. Meski begitu, Dom Hofmann rupanya masih belum mau menyerah. Beberapa kali ia mengungkapkan keinginannya untuk menghidupkan Vine kembali. Hingga akhirnya menjelang akhir 2018, ia mengonfirmasi bahwa reinkarnasi Vine bakal mengusung nama Byte.

Awalnya dijadwalkan meluncur pada musim semi 2019, Byte ternyata agak terlambat. Konsep yang ditawarkannya sama persis seperti Vine, yakni mewadahi beragam video dengan durasi maksimum 6 detik. Video di Byte pun juga akan diputar berulang kali (looping) layaknya di Vine dulu.

Byte app

Yang berbeda justru adalah kondisi pasarnya. Instagram dan TikTok saat ini merupakan pemimpin di ranah social video, dan ini berarti Byte perlu menyuguhkan lebih dari sekadar nuansa nostalgia yang diwariskan Vine. Sajian ekstra itu datang dalam bentuk program monetisasi.

Rencananya, Byte akan segera menguji sejumlah opsi monetisasi bagi para kreator yang sudah cukup tenar di Byte. Pastinya bagaimana belum dirincikan, akan tetapi Byte melihat program monetisasi inilah yang bakal menjadi salah satu faktor pembeda, terutama jika dibandingkan dengan TikTok yang nyaris tidak menyediakan cara bagi komunitas kreatornya untuk mendapatkan uang.

Aplikasi Byte sendiri saat ini sudah tersedia untuk perangkat Android maupun iOS, tapi sayangnya belum di semua negara, termasuk di Indonesia. Sejumlah kreator veteran Vine juga sudah mulai mencicipi Byte, termasuk idola saya @pinot.

Sumber: TechCrunch.

Application Information Will Show Up Here

Giphy Luncurkan Platform Baru Khusus untuk Video Berdurasi Pendek

Giphy kita kenal sebagai situs untuk mencari berbagai macam gambar bergerak dalam format GIF. Yang kita tidak tahu adalah visi mereka untuk berekspansi ke medium lain, yakni video. Bukan, Giphy bukannya berniat menyaingi YouTube. Fokus mereka lebih ke arah video berdurasi pendek.

Baru-baru ini, mereka mengadakan event Giphy Film Fest, mengajak para kreator untuk membuat video yang menarik, tapi dengan durasi maksimum 18 detik saja. Sebanyak 118 finalis telah terpilih, dan karyanya sekarang bisa kita nikmati di platform video Giphy.

Ke depannya, Giphy bakal menaikkan batasan durasi maksimum menjadi 30 detik pada platform videonya. Masih mengusung filosofi GIF, video di platform Giphy juga bisa di-loop alias diputar berulang-ulang.

Platform video Giphy ini pada dasarnya bisa dilihat sebagai penantang baru di segmen yang sebelumnya dikuasai oleh Vine. Vine kita tahu sudah buyar sejak akhir 2016. Kendati demikian, pendiri Vine berencana meluncurkan reinkarnasinya yang bernama Byte mulai tahun depan.

Ini bukan pertama kalinya Giphy mencoba menjadi alternatif Vine. Ketika Vine diumumkan tutup, mereka sempat meluncurkan tool supaya kreator Vine bisa memindahkan kontennya ke Giphy. Memang bukan solusi yang ideal, itulah mengapa platform video barunya ini jauh lebih menarik untuk disoroti.

via GIPHY

Sumber: Engadget.

Logo Byte Pengganti Vine

Tahun Depan Vine Dipastikan Reinkarnasi dengan Nama Baru

Kejelasan akan penerus atau reinkarnasi dari Vine akhirnya menunjukkan titik terang, pasca meluasnya kabar akan kebangkitan layanan berbagi video singkat itu dengan nama yang berbeda beberapa waktu lalu.

Pendiri Vine, Dom Hofmann baru-baru ini berkicau bahwa versi baru dari aplikasi looping video pengganti Vine yang bernama Byte akan diluncurkan pada musim semi 2019. Tetapi, Hofmann berhenti sampai di sana sehingga detail tentang layanan ini masih diselimuti misteri. Tetapi Hofmann menyebut Byte sebagai “aplikasi looping video” atau masih seperti yang pernah ditawarkan oleh Vine namun tentu dengan kemasan yang berbeda. Untuk saat ini, jika Anda tertarik untuk mempelajari informasi lebih lanjut tentang Byte, bisa mendaftar di situs web Byte yang sudah bisa diakses oleh publik.

Selain potongan informasi itu, Byte juga sudah memiliki akun Twitter, Instagram, dan YouTube resmi. Semua akun saat ini masih dalam kosong, bahkan forum Byte juga belum memberikan banyak informasi.

Twitter menolak untuk menunggu nasib yang tak menentu dengan memutuskan untuk menutup Vine dua tahun lalu. Keputusan ini banyak disayangkan oleh orang mengingat kompilasi Vine dianggap masih menarik. Hofmann sebagai co-founder Vine jelas berdiri di pihak yang meyakini ide video looping masih memiliki ruang yang tersisa di ceruk media sosial yang padat sekarang ini.

Pada bulan November tahun lalu, Hofmann mengutarakan niatannya untuk membawa Vine dari kematian dengan menyebutkan sebagai Vine V2. Bahkan ia sudah membuat branding baru berupa logo. Sayangnya di awal tahun 2018, ia mengumumkan penundaan peluncuran dengan alasan yang tidak diketahui. Sampai sekarang, akhirnya Vine hampir pasti menjalani reinkarnasi sebagai Byte. Kita tinggal menunggu hari itu datang.

Sumber berita 9to5Mac.