Firma investasi global KKR dan CA Media dari Chernin Grup mengumumkan jalinan kerja samanya untuk pembentukan Emerald Media. Emerald Media akan menjadi wadah baru investasi dana yang memanfaatkan peluang industri media dan digital untuk wilayah Asia. Selaku investor utama, KKR telah mngucurkan dana $300 juta dari KKR Asian Fund II, sedangkan Grup Chernin bertindak sebagai investor minoritas.
Fokus utama Emerald Media adalah menyediakan dana pertumbuhan untuk perusahaan media, hiburan dan digital, baik untuk posisi pengendali maupun minoritas yang signifikan di perusahaan terbuka dan tertutup. Di fase awal Emerald akan menyediakan dana investasi hingga $75 juta.
“Sektor media dan hiburan sedang berada di puncak fase pertumbuhan yang kuat, didorong oleh konvergensi media, lingkungan investasi dan meingkatnya pengeluaran konsumsi. Dengan berbagai elemen pertumbuhan yang ada, ini berarti ada kesempatan signifikan untuk membentuk portofolio aset di sektor ini,” ujar Rajes Kamat yang didaulat sebagai manajer Emerald Media bersama rekannya Paul Aiello.
Di kesempatan yang sama Paul turut menyampaikan optimismenya terhadap industri media di Asia. Ia mengatakan bahwa tranformasi digital yang ada sangat didorong oleh penetrasi internet dan mobile. Hal ini akan menjadi landasan untuk Emerald berani berinvestasi di berbagai medium, demografis dan model pendapatan, karena diyakini tranformasi digital tersebut masih akan terus berkembang signifikan.
Dalam sistem kerjanya Emerald Media akan mengidentifikasi sub-sektor dan pelaku industri di berbagai negara di Asia dengan potensi pertumbuhan yang kuat berdasarkan pemahaman dan pengalaman tim di sektor media, hiburan dan teknologi. Setelah melakukan investasi, tim Emerald akan membantu perusahaan untuk mengembangkan bisnis dengan memberikan dukungan berupa strategi, operasi, keuangan, branding dan pemasaran disesuaikan kebutuhan masing-masing perusahaan.
Menilik lanskap industri media, hiburan dan teknologi di Asia, saat ini wilayah ini sedang menikmati dukungan fundamental mikro yang begitu atraktif sebagai cerminan pertumbuhan sektor konsumsi di kawasan ini.
Spesifik berbicara Indonesia, negara ini menjadi salah satu pangsa terbesar untuk pendapatan media, terutama yang berhubungan dengan video. Prakiraan pendapatan bersih di tahun 2015 untuk sektor tersebut bisa mencapai $2 miliar, dan diperkirakan bertumbuh 9 persen di tahun 2020.
Dengan populasi muda-mudi (berusia di bawah 30 tahun) yang besar, Indonesia juga telah menjadi pasar media sosial terbesar di dunia. Meskipun penetrasi broadband internet masih kurang dari 30 persen, Indonesia tetap memiliki potensi tinggi untuk media digital.
Melalui pengalaman perusahaan penyokongnya yang telah berkiprah di Indonesia, Emerald Media meyakini bahwa akan mendapatkan pengalaman operasional dan investasi mendalam di pangsa pasar potensial ini.