Tag Archives: Campo Santo

Firewatch Versi Nintendo Switch Meluncur 19 Desember 2018

Firewatch merupakan salah satu contoh terbaik bagaimana sebuah game indie mampu memikat hati kalangan gamer hardcore sekalipun. Berkat perpaduan narasi, voice acting dan visual yang begitu indah, sejumlah penghargaan berhasil disabetnya, meski yang digunakan hanyalah engine Unity.

Kesuksesan Firewatch juga berbuah perubahan nasib bagi tim pengembangnya, Campo Santo. Pada bulan April kemarin, Valve resmi mengakuisisi tim berisikan 12 orang tersebut. Namun meski sudah berada di bawah naungan Valve, Campo Santo tetap berkomitmen untuk memberikan dukungan terhadap mahakaryanya yang berjudul Firewatch itu tadi.

Pada kenyataannya, beberapa hari sebelum kabar akuisisi itu beredar, Campo Santo sempat mengumumkan rencananya untuk merilis Firewatch di Nintendo Switch. “Segera” adalah jadwal yang ditetapkan Campo Santo kala itu, tapi ternyata Firewatch baru akan meluncur ke Switch pada tanggal 17 Desember mendatang melalui Nintendo eShop.

Firewatch versi Switch ini bukan sebatas port standar. Campo Santo bilang bahwa mereka berupaya keras untuk mengoptimalkan performanya, sehingga secara umum game dapat berjalan secara lebih responsif. Mereka juga bilang bahwa ada sejumlah kejutan yang disiapkan buat versi Switch-nya.

Namun yang tidak kalah penting, Campo Santo berniat menghadirkan optimalisasi ini ke versi-versi yang sudah dirilis pasca peluncuran versi Switch-nya nanti. Jadi kalau semuanya berjalan sesuai rencana, performa Firewatch di PC, PS4 dan Xbox One bakal lebih baik dari sebelumnya.

Sumber: Polygon.

Valve Akuisisi Developer Game Firewatch

Satu lelucon terkenal di internet menyatakan bahwa Valve berhenti menciptakan game sejak mereka tahu bagaimana cara mencetak uang. Sayangnya, permainan card battle Valve berjudul Artifact yang diumumkan di The International 2017 memperoleh respons kurang hangat. Alasannya sederhana: game teresebut bukanlah judul yang ditunggu-tunggu gamer.

Tapi ada secercah harapan muncul bagi Anda yang sangat menanti pengumuman sekuel permainan-permainan Valve ataupun IP baru mereka. Minggu lalu, perusahaan gaming yang didirikan oleh Gabe Newell dan Mike Harrington itu diketahui telah mengakuisisi studio independen asal San Francisco kreator permainan Firewatch, Campo Santo. Sejauh ini, belum diketahui jumlah modal yang dikeluarkan oleh Valve dalam melakukan pengambilalihan tersebut.

Baik Valve Corporation maupun Campo Santo Productions memang belum mengumumkan agenda selanjutnya, namun semoga saja mereka mengerjakan proyek video game di luar Artifact. Campo Santo sendiri bukanlah studio besar. Mereka hanya terdiri dari 12 orang developer. Dengan akuisisi ini, seluruh anggota tim akan pindah ke lokasi markas besar Valve di Bellevue, Washington.

Melalui blog resminya, Campo Santo menjelaskan mengapa mereka setuju untuk bergabung ke Valve. Menurut tim, Valve mempunyai etos kerja serta visi terkait pengembangan yang sama seperti mereka. Lalu pencipta layanan Steam itu memahami bahwa Campo Santo akan memperkaya persepktif perusahaan serta memberikan mereka talenta-talenta dengan pengalaman unik.

Anda tidak perlu cemas Campo Santo akan menanggalkan dukungan terhadap Firewatch serta meninggalkan proyek yang saat ini tengah dikerjakan. Mereka berjanji untuk selalu mendukung Firewatch, lalu pengembangan In the Valley of Gods juga tidak akan dihentikan. Game first-person anyar yang akan membawa Anda bertualang di Mesir tahun 1920-an itu nantinya dipublikasikan sebagai permainan Valve.

Berbisnis sejak bulan September 2013, Campo Santo dalam waktu singkat memperoleh perhatian dari gamer dan media berkat kesuksesan Firewatch. Game petualangan ini memenangkan penghargaan Best 3D Visual Experience di Unity Awards 2016, diakui sebagai permainan indie terbaik di Golden Joystick Awards 2016, menyabet gelar Best Narrative di Game Developers Choice Awards 2017, serta membawa pulang titel Debut Game terbaik di BAFTA Games Awards 2017.

Buat saya pribadi, janji Santo Campo untuk terus mendukung game yang dahulu dirilis adalah satu hal paling krusial di sini. Beberapa developer, ambil contohnya Respawn Entertainment, tampak menelantarkan kreasi mereka (Titanfall 2) begitu bergabung bersama perusahaan yang lebih besar (Electronic Arts).

Via VentureBeat.