Tag Archives: canon eos r3

Canon EOS R3 Hadir di Indonesia, Titisan EOS-1D X Mark III dengan Continuous Shooting 30 fps

Tahun 2021 ini, Canon hanya merilis satu model kamera mirrorless saja. EOS R3 namanya, kamera mirrorless full frame flagship yang dirancang untuk para fotografer profesional yang mementingkan kecepatan, kualitas gambar tinggi, dan tangguh untuk pengambilan gambar di segala medan. Contohnya seperti fotografi olahraga, margasatwa, dan jurnalisme foto.

Boleh dibilang ia adalah titisan dari kamera DSLR flagship termutakhir dari Canon yakni EOS-1D X Mark III, yang hadir dengan sistem kamera EOS R dan teknologi yang jauh lebih canggih. Beberapa fitur unggulannya antara lain continuous shooting 30 fps, Eye Control AF, Vehicle Priority AF, dan hingga perekaman 6K RAW.

Dalam acara peluncuran virtual bertajuk ‘Built for Speed‘, Canon melalui pt. Datascrip sebagai distributor tunggal produk pencitraan digital Canon di Indonesia, telah menghadirkan EOS R3 yang dibanderol dengan harga Rp117.370.000 untuk body only dan bergaransi 2 tahun dari Datascrip.

Fitur Unggulan Canon EOS R3

Dari segi spesifikasi, Canon EOS R3 mengusung sensor back-illuminated stacked CMOS 24,1MP generasi baru hasil rancangan dan produksi Canon sendiri yang dipadukan dengan prosesor DIGIC X.

Electronic shutter pada kamera ini mampu memotret pada mode continuous shooting hingga 30 fps pada resolusi penuh, dengan autofocus (AF) dan auto exposure(AE) yang tetap aktif. Kecepatan maksimum electronic shutter-nya mencapai angka 1/64.000 detik.

EOS R3 juga dapat mengurangi distorsi rolling shutter, teknologi sensor terbarunya membuat pengguna dapat dengan nyaman tanpa terganggu blackout pada layar. Sementara, kalau menggunakan shutter mekanik, kecepatannya turun menjadi 12 fps dan kecepatan shutter maksimumnya sampai 1/8.000 detik.

Sistem autofocus-nya menggunakan teknologi Dual Pixel CMOS AF II dan EOS R3 menawarkan fitur yang sangat menarik yaitu Eye Control AF. Fitur ini mampu membuat pengguna untuk memilih titik fokus menggunakan gerakan mata melalui electronic viewfinder (EVF).

Sebagai salah satu jurnalis foto yang telah mencoba EOS R3, Mast Irham merasa Canon EOS R3 sangat mendukung dan memudahkan meraih momen terbaik. “Teknologi Eye Control AF ini sangat berguna bagi saya yang membutuhkan titik fokus secara cepat, lebih cepat daripada memindahkan titik fokus melalui tombol di kamera. Kini dengan hanya menggerakan bola mata ke arah subjek yang saya inginkan, titik fokus dapat dengan cepat dan mudah didapat,” ujarnya.

Untuk framing, EOS R3 menyediakan electronic viewfinder dengan panel OLED beresolusi 5,76 juta titik dan didukung refresh rate 120 fps yang memberikan pengalaman memotret yang alami. Pengguna juga bisa leluasa melakukan pengambilan gambar dari berbagai sudut dengan adanya LCD sentuh vari-angle 3,2 inci 4,14 juta titik.

Selain itu, Mast Irham juga sangat terkesan dengan fitur Vehicle Priority AF. Canon terus mengembangkan EOS iTR (Intelligent Tracking & Recognition) AF X dengan teknologi deep-learning. Selain fitur Eye Detection AF dan Animal Detection AF, EOS R3 memiliki fitur baru yang sangat didambakan para penggemar fotografi aksi cepat otomotif yaitu Vehicle Priority AF.

Sistem autofocus pada EOS R3 dapat mendeteksi mobil dan sepeda motor yang bergerak cepat, bahkan untuk fokus yang lebih spesifik pada helm si pengemudi. Kamera ini memiliki deteksi AF hingga EV -7.5 yang sangat membantu pengguna mendapatkan fokus saat membidik di kondisi minim cahaya.

Dengan rentang ISO 100-102.400 yang dapat ditingkatkan hingga 204.800, sensor baru pada kamera ini memiliki kapabilitas untuk memotret pada kondisi minim cahaya tanpa khawatir dengan noise pada ISO tinggi.

Untuk memenuhi kebutuhan video profesional, EOS R3 mampu merekam video dengan format 6K 60p RAW atau 4K 120p 10-bit tanpa crop. Pengguna bisa mendapatkan video 4K 60p yang memiliki kualitas lebih tinggi dengan oversampling dari format 6K. Canon Log 3 dan HDR PQ 10bit 4:2:2 juga tersedia untuk memberikan fleksibilitas dan kemudahan pengguna dalam menyesuaikan berbagai alur kerja pascaproduksi.

Seperti EOS R5 dan R6, EOS R3 juga dilengkapi dengan 5 AXIS In-Body Image Stabilization hingga 5,5 stop dan saat dipasangkan dengan lensa RF yang kompatibel, efektivitasnya bisa mencapai 8 stop. Teknologi IS ini sangat dirasakan manfaatnya oleh Mike Sidharta sebagai fotografer profesional yang telah mencoba EOS R3 untuk Birding Photography.

Kombinasi teknologi Image Stabilization hingga 8 stop dengan lensa RF membuat kamera ini dapat diandalkan dalam pengambilan foto yang membutuhkan stabilisasi tinggi. Canon EOS R3 juga memiliki resolusi 24MP yang makin membuat saya nyaman pada ukuran file yang dihasilkan, termasuk kualitas gambar yang dihasilkan pada ISO tinggi,” ujar Mike.

Selain itu, Mike juga terkesan dengan bodi yang lebih ringkas dan ringan yakni 822 gram (R3) dibanding 1.250 gram (1D X Mark III) tanpa lensa. Sistem kontrol yang familier dan fitur Animal Detection AF sangat membantunya dalam mendeteksi burung.

Untuk penyimpanan, EOS R3 menyediakan dua slot kartu memori CFexpress Type B dan kartu SD. CFexpress Type B ini untuk mendukung mendukung transfer data berkecepatan tinggi hingga 2GB/detik. Dengan media ini pengambilan gambar secara burst hingga ribuan gambar dalam format RAW atau RAW+JPEG secara continuous dapat diwujudkan, serta mampu merekam video 6K RAW berkualitas tinggi.

Demi memastikan efisiensi dan efektivitas saat digunakan, EOS R3 dibekali baterai LP-E19 berkapasitas besar 2700 mAH untuk memastikan pengambilan gambar dalam waktu yang lama. Jika dibutuhkan, baterai juga dapat diisi menggunakan power bank yang mendukung Power Delivery (PD) melalui kabel USB-C yang kompatibel.

Canon EOS R3 Resmi Dirilis, Siap Tandingi Sony A1 di Segmen Kamera Mirrorless Berperforma Tinggi

Setelah ditunggu-tunggu sejak bulan april, Canon EOS R3 akhirnya resmi diperkenalkan. Kamera ini merupakan mirrorless paling flagship di antara semua penawaran Canon saat ini, dengan performa melampaui banyak kamera DSLR sekalipun.

Rahasianya terletak pada penggunaan sensor full-frame 24 megapiksel generasi baru yang bertipe stacked hasil rancangan dan produksi Canon sendiri. Ini merupakan pertama kalinya Canon memakai sensor semacam ini, dan lonjakan performa yang dihadirkan benar-benar di atas standar kamera mirrorless secara umum.

Menggunakan shutter elektronik, EOS R3 mampu menjepret foto tanpa henti dengan kecepatan 30 fps selagi tracking autofocus-nya aktif (Servo AF), setara dengan yang ditawarkan oleh Sony A1. Kecepatan maksimum shutter elektroniknya mencapai angka 1/64.000 detik.

Kalau menggunakan shutter mekanik, kecepatannya turun menjadi 12 fps. Namun angka ini masih sangat impresif mengingat Sony A1 ‘hanya’ menawarkan 10 fps dengan shutter mekanik. Untuk kecepatan shutter mekaniknya, EOS R3 menawarkan opsi tertinggi di 1/8.000 detik.

Dengan performa sengebut itu, EOS R3 semestinya bakal menarik perhatian para fotografer olahraga maupun fotografer satwa liar. Tidak kalah penting adalah kinerja sistem autofocus-nya. EOS R3 menawarkan fitur bernama Eye Control AF, dan sesuai namanya, fitur ini memungkinkan pengguna untuk menetapkan titik fokus hanya dengan melihat ke arah yang ingin difokuskan selagi membidik menggunakan viewfinder. Sangat intuitif.

Untuk keperluan merekam video, EOS R3 memang belum bisa merekam dalam resolusi 8K. Meski begitu, pengguna bisa memilih antara dua opsi yang tak kalah high-end: 6K 60 fps dalam format RAW, atau 4K 120 fps 10-bit tanpa crop. EOS R3 juga dibekali sistem penstabil gambar 5-poros, sehingga pengguna bisa tetap percaya diri meski memakai lensa yang tidak dilengkapi OIS.

Secara desain, EOS R3 tampak mirip seperti DSLR Canon EOS 1D X Mark III yang mengadopsi rancangan dual grip. Rangkanya terbuat dari magnesium utuh, dengan tingkat weather-proofing yang selevel dengan yang ditawarkan oleh EOS 1D X Mark III. Namun berhubung mirrorless, dimensi EOS R3 lebih ringkas, dan bobotnya pun jauh lebih ringan; 822 gram (R3) dibanding 1.250 gram (1D X Mark III), tanpa lensa.

EOS R3 mengemas viewfinder elektronik dengan panel 120 fps beresolusi 5,76 juta dot. Di atasnya, pengguna bisa menjumpai multi-function shoe generasi baru yang kompatibel dengan lebih banyak macam aksesori. EOS R3 punya dua slot memory card; satu untuk CF Express, satu untuk SD card UHS-II.

Di Amerika Serikat, Canon EOS R3 dijadwalkan masuk ke pasaran pada bulan November dengan harga $5.999 (body only), lebih murah $500 daripada Sony A1. Sejauh ini belum ada informasi soal ketersediaannya di Indonesia. Namun kabarnya, stok EOS R3 bakal cukup langka di seluruh dunia.

Sumber: DPReview.

Canon Umumkan Pengembangan EOS R3, Mirrorless High-End Baru dengan Stacked Sensor

Persaingan kamera mirrorless di segmen high-end bakal semakin memanas. Semuanya diawali oleh peluncuran Sony A1 di awal tahun, dan bulan lalu Nikon merespon dengan mengumumkan pengerjaan kamera mirrorless tercanggihnya, Nikon Z 9. Sekarang, Canon pun rupanya tidak mau kalah.

Lewat sebuah siaran pers, Canon mengumumkan bahwa mereka sedang sibuk mengembangkan EOS R3, kamera mirrorless terbarunya yang mengusung sensor full-frame. Bukan sembarang full-frame, melainkan yang mengadopsi model stacked demi meningkatkan kinerjanya secara drastis.

Berkat sensor baru ini, EOS R3 diklaim mampu menjepret secara terus-menerus dalam kecepatan 30 fps (menggunakan shutter elektronik), lengkap dengan AF/AE tracking dan rolling shutter yang minimal. Ya, angkanya sama persis seperti yang mampu dicatatkan oleh Sony A1, mengindikasikan bahwa kedua kamera ini bakal bersaing secara langsung di pasaran.

Canon tidak lupa menyoroti bahwa ini adalah pertama kalinya mereka menggunakan sensor tipe stacked. Di saat yang sama, teknologi Dual Pixel AF bakal tetap menjadi unggulan di EOS R3, bahkan dengan kemampuan mendeteksi subjek yang lebih baik lagi berkat pemanfaatan algoritma berbasis deep learning. EOS R3 juga disebut bakal menjadi kamera digital pertama Canon yang menawarkan fitur Eye Control AF.

Selebihnya, detail mengenai EOS R3 masih tergolong minim. Secara fisik, kamera ini bakal mengadopsi desain dual-grip seperti yang tampak pada gambar. Struktur bodinya juga telah dirancang dengan ketahanan air dan debu yang sekelas dengan milik EOS 1D, yang tidak lain merupakan seri kamera DSLR tertinggi sekaligus termahal Canon.

Sejauh ini sama sekali belum ada informasi terkait kapan Canon EOS R3 bakal diluncurkan secara resmi. Kalau melihat kelebihan-kelebihannya — performa burst shooting yang sangat cepat beserta tracking autofocus yang lebih cekatan — semestinya kamera ini Canon tujukan buat para fotografer olahraga, dan bisa jadi Canon bakal merilisnya mendekati perhelatan Olimpiade Tokyo pada akhir Juli mendatang.

Sumber: DP Review dan Canon.