Tag Archives: Capcom Pro Tour

Bigetron RA Peringkat 5 PMGC 2020, Dua Pemain RRQ Athena Pensiun

Mengawali bulan Februari ini kita mendapatkan beberapa berita menarik seputar hasil pertandingan dan bursa transfer lokal, update game, dan berita esports luar negeri. Mulai dari hasil PMGC, DPC SEA 2021 pekan kedua, sampai bursa transfer PUBG Mobile yang kini semakin memanas. Tanpa berlama-lama, berikut rangkuman berita esports pekan pertama Februari 2021.

Rekap PMGC 2020: Nova Esports Jadi Juara, Bigetron RA peringkat 5, dan Aerowolf Limax Peringkat 13

Pertandingan PUBG Mobile Global Championship 2020 telah selesai, walau hasilnya sedikit mengecewakan bagi penggemar esports PUBG Mobile Indonesia. Bigetron RA yang diharapkan untuk kembali menjadi juara sayangnya harus dijegal keras oleh dua tim asal Tiongkok, Nova Esports dan 4AM. Dengan permainan yang begitu solid, Nova Esports pun akhirnya keluar sebagai juara setelah mebukukan total 319 poin dari 29 ronde pertandingan. Bigetron RA dengan segala perjuangannya masih bisa bertahan di peringkat 5 besar dengan total perolehan sebanyak 241 poin. Wakil Indonesia lainnya yaitu Aerowolf Limax juga menunjukkan ketangguhan perwakilan Indonesia dengan beberapa Chicken Dinner, walau harus puas finish di peringkat 13 dengan total perolehan sebanyak 161 poin.

Rekap DPC 2021 SEA Regional League – Week 2: Kemenangan Perdana BOOM Esports

BOOM Esports akhirnya berhasil mendapatkan kemenangan perdananya di dalam DPC 2021 SEA Regional League – Upper Division. Melawan 496 Gaming asal Vietnam, Fbz dan kawan-kawan berhasil meraih kemenangan 2-1. Pada Lower Division, giliran ZeroTwo mendapatkan kemenangannya. Lawan IYD, Dreamocel, dan kawan-kawan kali ini adalah Lilgun yang berhasil dilibas 2-0. HOYO yang memiliki Jhocam di dalam roster terpaksa menelan pil pahit kekalahan setelah dilibas oleh Cignal Ultra. Untuk itu klasemen sementara dari tim-tim dengan pemain Indonesia di DPC 2021 SEA Regional League saat ini adalah: BOOM Esports peringkat 4 (Upper Division), Army Geniuses peringkat 1 (Lower Division), HOYO peringkat 4 (Lower Division), dan Zero Two peringkat 7 (Lower Division).

Bigetron Infinity Lolos Babak Grup Wild Rift Asia Brawl

Wild Rift Asia Brawl merupakan sebuah turnamen yang digalakkan oleh sosok streamer bernama Assassin Dave. Turnamen tersebut mengundang beberapa organisasi-organisasi Asia ternama yang sudah memiliki divisi Wild Rift seperti Liyab Esports (Filipina), Berjaya Dragons (Malaysia), bahkan juga Alliance (berisikan pemain Singapura). Turnamen tersebut juga diikuti oleh dua wakil Indonesia yaitu Bigetron Infinity dan Victim Esports. Bigetron Infinity berhasil lolos ke babak selanjutnya mendapatkan catatan menang-kalah 2-1 dan menjadi pemuncak di grup A. Victim Esports tidak berhasil mendapat kesuksesan serupa, harus terhenti di babak grup karena finish di peringkat ke-3 dengan catatan menang-kalah 1-2 di grup B.

Microboy dan RedFacen Gabung EVOS Esports


Kabar tersebut diumumkan oleh EVOS Esports tanggal 29 dan 30 Januari 2021 kemarin melalui akun instagram resmi dari EVOS Esports. Kepindahan Microboy cukup mengejutkan bagi para penggemar. Hal tersebut mengingat pernyataan dari akun Instagram resmi Bigetron Esports yang mengatakan bahwa Nizar Lugatio memutuskan tidak memperpanjang kontrak dan pensiun pada tanggal 29 Januari 2021. Apalagi Microboy juga masih bertanding bersama Bigetron RA pada gelaran PMGC 2020 yang berlangsung hingga tanggal 26 Januari 2021. Sementara itu Redfacen sendiri memang sudah meninggalkan ION Esports pada tanggal 18 Januari 2021 kemarin. Namun perpindahan tersebut juga cukup mengejutkan mengingat keputusan EVOS Esports untuk mengambil dua pemain bintang sekaligus.

G9 dan Beer11 Pensiun dari RRQ Athena

Selain kepindahan Microboy, berita mengejutkan lain dari skena PUBG Mobile juga adalah pensiunnya G9 dan Beer11 dari tim RRQ Athena yang berbasis di Thailand. Melalui media sosial resminya G9 menuliskan dalam bahasa Thailand bahwa alasan dirinya pensiun adalah karena lelah dengan serentetan hasil yang kurang memuaskan dari tim RRQ Athena belakangan ini. Memang prestasi terbaik milik RRQ Athena adalah pada saat awal mula ketika esports PUBG Mobile mulai bersemi. Mereka adalah juara dunia PUBG Mobile pertama setelah berhasil menjadi juara di gelaran PMSC 2018. Sayangnya performa mereka berangsur menurun sejak saat itu. Terakhir mereka bahkan hanya mendapat peringkat 11 saja di gelaran PMGC 2020.

Wild Rift Update 2.1: Hadirkan Replay, Spectator Mode, dan 6 Champion Baru.

Fitur yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga di League of Legends Wild Rift. Melalui laman resminya, Riot Games mengumumkan akan menghadirkan fitur Replay dan Spectator mode di dalam game Wild Rift bulan Februari 2021 ini. Walaupun tidak menyebut tanggal, namun update tersebut sepertinya akan datang dalam waktu dekat mengingat banyaknya laporan dari komunitas soal kehadiran fitur tersebut walau masih belum sempurna. Pengumuman update 2.1 tersebut juga mengumumkan kehadiran Champion baru (2 buah di bulan Februari, 4 buah di bulan Maret), event imlek, dan set skin PROJECT.

Capcom Umumkan CPT 2020 Season Final yang Dipertandingkan Online

https://twitter.com/CapcomFighters/status/1355227967559880711

Capcom Pro Tour 2020 Season Final sebenarnya direncanakan untuk diselenggarakan secara offline di awal tahun 2021 ini. Sayangnya kondisi pandemi masih belum membaik yang membuat Capcom harus mengubah rencana pertandingan menjadi online yang diadakan tanggal 20 hingga 21 Februari 2021 mendatang. Menyadari masalah netcode pada game Street Fighter, Capcom pun mempertandingkan pemain yang memiliki domisili yang dekat untuk menghindari masalah lag yang terjadi. Contohnya adalah seperti mempertandingkan Daigo dengan Gachikun yang sama-sama berasal dari Jepang atau mempertandingkan iDom dengan Smug yang sama-sama berasal dari Amerika Serikat. Jadwal lebih lengkapnya dapat Anda lihat pada laman resmi dari Capcom Pro Tour.

G2 Esports Juara VALORANT Red Bull Home Ground

Tim asal Jerman tersebut kembali menunjukkan dominasinya di skena esports VALORANT eropa. Mixwell dan kawan-kawan berhasil menjadi juara di turnamen Red Bull Home Ground setelah mengalahkan Team Liquid dengan skor 3-1. Turnamen tersebut terbilang sebagai pertandingan yang cukup besar dengan kehadiran tim-tim ternama seperti Ninja in Pyjamas dan Futbolist. Kemenangan tersebut tentunya akan semakin mengukuhkan posisi G2 Esports sebagai salah satu tim VALORANT terkuat di Eropa.

Info Turnamen dan Event Minggu Ini

OMEN Boot Camp Valorant Quest telah membuka pendaftaran untuk Anda yang ingin mengikuti rangkaian acara terkait game Valorant. Ada coaching clinic, battlequest atau individual challange. Acara ini juga berhadiah total cukup menarik yaitu 50 juta rupiah.

Info lengkap untuk acara ini bisa dilihat di tautan ini: https://www.menanggaming.com/event

Turnamen PES. Tertarik mengasah keahlian bermain PES atau Pro Evolution Soccer? Anda bisa mencari turnamen terdekat sesuai domisili lewat situs Turnamenpes.com.

HybridIDN Subscription. Berlangganan Hybrid hanya dengan 25k rupiah dan dapatkan artikel ekslusif dan berbobot khas Hybrid.co.id. Cek link ini. https://hybrid.co.id/subscription

Daigo Juara CPT Online Asia East #1, Tarung Sengit lawan Fuudo

Akhir pekan lalu (25 Juli 2020) menjadi puncak dari gelaran Capcom Pro Tour Online Asia East #1. Kompetisi ini diikuti oleh pemain dari negara-negara Asia Timur, dengan Korea Selatan dan Jepang sebagai dua negara yang paling mendominasi. Setelah rangkaian pertandingan yang sengit, Daigo Umehara “The Beast” akhirnya muncul sebagai juara.

Walau Daigo bisa dibilang sebagai salah satu yang terbaik di Asia, namun bukan berarti ia menang mudah dalam gelaran ini. Lawan Daigo di babak final adalah Fuudo. Daigo sendiri masuk babak final melalui Upper Bracket, sementara Fuudo datang dari Lower Bracket. Beban mental Fuudo seharusnya lebih berat, namun pertandingan berjalan dengan sengit sekali, bahkan Daigo sempat beberapa kali terdesak.

Sepanjang pertandingan Final Daigo menggunakan Guile dan Fuudo menggunakan Poison. Pada fase Reset Bracket, Daigo melakukan permainan agresif yang mungkin akan membuat pemain lain menjadi gentar. Namun demikian Fuudo tetap tenang dan fokus pada pertandingan. Alhasil, Daigo dengan sendirinya melakukan kesalahan-kesalahan.

https://twitter.com/CapcomFighters/status/1287357480402468867

Setidaknya dua kesalahan besar yang paling terlihat dalam babak Reset Bracket adalah Daigo yang tidak bisa menghabisi Fuudo setelah melakukan Combo sebanyak 22 Hits, dan tendangan Low Kick Sweep yang berkali-kali berhasil dibaca yang langsung di-punish oleh Fuudo. Alhasil, setelah pertarungan yang menegangkan, Fuudo berhasil menang dan melakukan reset terhadap bracket. Kini skor jadi 0-0 lagi.

Setelah Bracket Reset, Daigo kembali melakukan serangan-serangan Sonic Boom yang agresif. Namun pada beberapa kesempatan Fuudo berhasil membaca gerakan-gerakan Guilde milik Daigo dan memanfaatkan celah tersebut. Namun, sebutan “The Beast” pada Daigo bukan berasal dari omong kosong belaka. Pembuktian sempat terlihat pada saat Daigo sedang akan mengejar poin. Ketika HP Daigo tinggal setitik, namun ia sangat sabar menahan pergerakan yang berbuah pada Whiff yang dilakukan oleh Fuudo.

Pada saat skor menjadi 2-2, Fuudo malah terlihat lengah. Padahal, ia adalah pemenang dari set pertandingan sebelumnya. Melihat keadaan ini, tentu saja Daigo segera memanfaatkan keadaan, dan kembali melakukan serangan-serangan agresif. Benar saja, pada set terakhir, Fuudo tidak berdaya, dilibas 2-0 oleh Daigo.

Dengan ini, maka berikut hasil dari CPT Online Asia East #1.

Babak final CPT Online Asia East #1 benar-benar menyajikan pertandingan yang sangat menghibur bagi para penggemar esports Street Fighter V. Juga tak kalah seru, sebelumnya ada CPT Online SEA, yang mana pemain Indonesia seperti Aron Manurung berhasil mendapat prestasi yang luar biasa. Gelaran CPT Online masih akan berlanjut, dan yang patut ditunggu tentunya sepak terjang pemain Indonesia di CPT Online SEA berikutnya yang menurut Aron akan hadir September mendatang.

Sepak Terjang Aron Manurung Dalam CPT Online 2020: SEA Qualifier 1

Akhir pekan kemarin menjadi puncak dari gelaran Capcom Pro Tour Online 2020: SEA Qualifier 1 (CPT Online SEA). Musim ini sendiri terdapat sedikit perubahan pada format. Salah satunya, karena dampak pandemi COVID-19, pertandingan diubah menjadi format online yang dibagi ke dalam beberapa regional.

Dari regional SEA pertandingan berjalan dari 27 hingga 28 Juni 2020 kemarin, dan dimenangkan oleh pemain asal Singapura, Niel Chong (SKZ) . Dalam kompetisi sebenarnya ada beberapa pemain Indonesia yang turut bertanding, bahkan termasuk sosok sepuh FGC lokal, Bram Arman. Namun satu yang mencolok adalah sosok Aron Manurung. Menggunakan Nash, Zeku, dan Vega, Aron mendapat pencapaian yang cukup baik, terhenti di babak Losers Quarter-Final setelah kalah 3-0 melawan pemain asal Singapura, Gavrel Saw (Bravery).

Sumber: Capcom Pro Tour
Sumber: Capcom Pro Tour

Maka dari itu, saya mewawancara Aron secara singkat, membahas soal sepak terjangnya selama mengikuti CPT Online SEA 1. Pertama-tama soal perubahan format. Perubahan menjadi online, tentu secara tidak langsung memberikan tantangan dari segi teknis kepada pemain. Apalagi netcode SF V bukan dibilang yang terbaik, yang kadang bisa memberi keuntungan kepada mereka yang mengalami lag.

“Dalam turnamen ini, untungnya ada beberapa peraturan yang diterapkan. Seperti minimum internet speed, list of banned stage serta costume, dan kewajiban menggunakan LAN untuk koneksi internet. Tapi pada saat top 8, sempat ada waktu terbuang karena ada pemain yang masih menggunakan Training Stage, yang mana stage tersebut memang dilarang dalam top 8.” tukas Aron.

“Tantangan teknis, pasti adalah untuk memastikan Internet dalam kondisi prima. Namun, saya mengakui memang netcode SFV masih belum sempurna. Beberapa koneksi ke negara tertentu tidak sebagus negara lain sesama SEA. Bagusnya lagi adalah, Sebelum real match, kami diberi kesempatan untuk tes koneksi, yang nantinya akan diberi pertimbangan dari organizer, apakah match bisa dilaksanakan atau tidak.”

Sumber: Foto Pribad
Aron Manurung, salah satu pemain SFV terkuat asal Indonesia hingga sejauh ini. Sumber: Foto Pribadi

Selain soal itu, Aron juga memberikan alasannya seputar karakter yang ia gunakan, juga alasan kenapa Seth masih kuat hingga saat ini. “Kalau pemilihan karakter, saya kebanyakan pakai Nash sampai top 16.” Aron membuka pembahasan. “Saat masuk level top 8, baru saya pakai Zeku saat lawan pemain asal Thailand, MindRPG. Alasan saya ganti karakter saat itu adalah karena adaptasi dia sangat baik terhadap Nash dan Vega yang saya gunakan. Jadi saya coba peruntungan matchup knowledge dan menghadapi Bison miliknya dengan Zeku.” Aron menjelaskan bagaimana ia bisa menang lawan MindRPG di Losers Round 1.

“Saat lawan Bravery, saya sengaja pakai Zeku dan Vega karena secara mekanik, Nash memang cukup kesulitan melawan Cammy. Apalagi, Bravery juga bermain dengan sangat solid, dan saya belum bisa menang lawan Cammy miliknya.” tukas Aron soal pertandingannya lawan Bravery.

Jika Anda penasaran dengan permainan Aron pada kompetisi CPT Online 2020 SEA 1, Anda bisa tonton pada video di bawah ini. Tenang… Video sudah saya atur supaya langsung menuju pertandingan Aron, supaya Anda tidak kerepotan.

Membahas Seth, Aron juga memberikan sedikit pendapatnya. “Kalau bicara soal Seth, saya mengakui memang tergolong sebagai karakter top tier karena gerakan-gerakan miliknya yang serba bisa, mulai dari Anti-Air, Invicible Reversal, Easy Hit Confirm dan lain sebagainya. Walau demikian, saya lihat balancing karakter ini sudah cukup jika berkaca kepada CPT SEA saja. Karakter yang digunakan kontestan variatif, walau memang, karakter mid/high-tier seperti Cammy, Ibuki, termasuk Seth tetap mendominasi. Soal saya menggunakan Seth, sebenarnya kepingin, tapi saya masih latihan menyempurnakan cara main karakter ini dulu, karena masih belum lancar dan jujur belum percaya diri pakai Seth kalau untuk kompetisi.” Aron memberi pandangannya soal Seth dan balancing karakter SFV dilihat dari CPT SEA kemarin.

Terakhir, Aron menceritakan soal tantangannya selama turnamen ini, dan apa yang ingin ia capai di CPT SEA berikutnya. Jika bicara soal musuh terberatnya, Aron menjawab Chuan, yang adalah runner-up dari turnamen ini. “Dia yang melempar saya ke loser-bracket, dan membuat saya jadi berjuang ekstra. Ini disebabkan oleh dua hal. Pertama, Nash dan dua karakter lain yang saya kuasai memang bad matchup melawan Guile (karakter Chuan). Kedua, Chuan bermain dengan sangat solid menggunakan Guile, yang membuat makin sulit lagi dikalahkan.”

Membahas soal keberhasilannya mendapat peringkat 5 di CPT Online SEA 1 ini, Aron mengaku ia sudah cukup puas. “Karena target awal saya sebenarnya top 8 saja.” Aron menjelaskan. “Untuk CPT SEA bulan September nanti, saya menaikkan target jadi harus bisa top 3. Semoga bracket mengizinkan, juga semoga saya sudah jadi lebih baik, dan bisa mengalahkan Chuan nantinya.”

Selamat untuk Aron! Sungguh perjalanan yang membanggakan bagi FGC lokal, terutama komunitas SFV Indonesia. Semoga di CPT Online SEA 2, Aron bisa mencapai apa yang ia targetkan, dan kembali memberikan yang terbaik bagi FGC Indonesia.

Digelar Minggu Ini, Simak Segala Hal yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Capcom Cup 2018

Capcom Cup ialah turnamen game fighting tahunan yang diselenggarakan oleh Capcom sejak 2013. Di ajang esports tersebut, sang publisher/developer Jepang itu mempersilakan para jawara Street Fighter untuk saling menguji kemampuan satu sama lain. Acara tahun ini rencananya akan dilangsungkan di HyperX Esports Arena Las Vegas selama tiga hari, dari tanggal 14 sampai 16 Desember 2018.

Mendekati digelarnya event puncak dari Capcom Pro Tour 2018 tersebut, Capcom menyingkap sejumlah detail yang perlu diketahui mengenai Capcom Cup 2018. Di sana, para peserta akan memperebutkan porsi terbesar dari total hadiah sebesar US$ 400 ribu. Penyelenggara masih mempersilakan penonton dan komunitas untuk berkontribusi menambah total prize pool dengan membeli DLC CPT 2018 buat permainan Street Fighter V: Arcade Edition.

Capcom Cup 2018 dimulai pada hari Jumat besok melalui penyisihan ‘Last Chance Qualifier’. Babak ini akan menjadi sesi yang paling ketat kompetitif karena Capcom membuka kesempatan bagi 200 pemain untuk memperebutkan kursi ke-32. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, sangat sulit memprediksi siapa yang akan keluar jadi delapan besar, dan Last Chance Qualifier membuat perhitungannya bertambah rumit lagi.

Ambil contohnya Capcom Cup 2017. Saat itu, Liquid Nemo berhasil memenangkan sesi LCQ dan ternyata pro gamer asal Jepang ini juga keluar sebagai juara ketiga.

Selanjutnya, pertarungan ronde pertama akan dilaksanakan hari Sabtu 15 Desember, pukul 10:00 pagi waktu Pasifik. Babak ini akan mempertandingkan 32 pemain – termasuk pemenang Last Chance Qualifier 2018. Daftar peserta lengkapnya bisa Anda simak di bawah, tapi penyelenggara juga mengingatkan bahwa susunan bracket sewaktu-waktu dapat berubah.

Capcom Cup 2018 2

Hari minggu tanggal 16 Desember akan menjadi momen puncaknya. Tapi sebelum babak perempat final berlangsung, Capcom terlebih dulu menggelar pertandingan ekshibisi Street Fighter 30th Anniversary Collection: Champions Collide yang memperlombakan game Super Street Fighter II Turbo dan diikuti oleh Alex Valle, John Choi, Afrolegends, serta Damdai.

Capcom Cup 2018 1

Lalu tepat jam 13:00, barulah pertarungan memperebutkan Top 8 dimulai. Dengan total hadiah mendekati US$ 400 ribu, pemenang pertama berkesempatan membawa pulang sebesar US$ 250 ribu – atau lebih dari Rp 3,6 miliar.

Capcom Cup 2018 3

Capcom Cup 2018 di HyperX Esports Arena Las Vegas baru akan terbuka untuk publik pada hari Sabtu dan Minggu. Selain menonton pertandingan dan pertunjukan dari Super Cr3w serta DJ Qbert, Capcom mempersilakan para pengunjung buat mencicipi demo game yang tengah developer garap, yaitu remake dari Resident Evil 2 serta Devil May Cry 5.

Sumber: CapcomProTour.com.