Tag Archives: car marketplace

Galemoru

Galemoru Ramaikan Pasar Jual-Beli Mobil Online

Pasar otomotif online Indonesia kembali diisi oleh pemain baru di segmen car marketplace. Galemoru resmi memperkenalkan aplikasinya yang diposisikan sebagai platform pertama di Indonesia yang memfasilitasi pembelian mobil baru secara instan, aman, dan transparan.

Galemoru didirikan oleh Harry Sendiko (CEO) yang sebelumnya mengecap perjalanan karier panjang selama 30 tahun lebih di Astra International. Adapun aplikasi tersebut dikembangkan sejak Oktober 2021.

Kehadiran Galemori dikatakan untuk menjawab perubahan perilaku generasi Z dan milenial terhadap tren belanja online. Selain itu, pihaknya melihat belum ada penjualan mobil di Indonesia yang 100% dilakukan lewat aplikasi. Kebanyakan transaksi di sejumlah car marketplace masih terjadi secara hibrida, alias menggabungkan O2O untuk meningkatkan pengalaman pembeli.

“Kita melihat bahwa gen Z itu cenderung tidak ingin membeli melalui salesman, karena faktor tidak transparan, hanya berorientasi pada penjualan, dan tidak memahami produk. Ini yang saya dapati dari [pengalaman saya] di lapangan langsung,” tutur Harry ditemui di acara peluncuran Galemoru di Jakarta (7/12).

Untuk memberikan pengalaman transaksi all-in-one dalam satu aplikasi, Galemoru menggandeng sejumlah tenant, mencakup diler hingga perusahaan asuransi. Saat ini, ekosistem Galemoru telah bekerja sama dengan 5 merek mobil, 4 perusahaan leasing, dan 5 perusahaan asuransi.

Secara bertahap, mereka akan menambah ekosistemnya, tak cuma fasilitas transaksi, tetapi juga layanan pelengkap, seperti perbaikan mobil, spare part, hingga trade-in dalam aplikasinya. Pihaknya juga membuka peluang kemitraan B2B dengan startup atau penyedia layanan yang mendukung ekspansi bisnisnya.

Aplikasi Galemoru kini sudah dapat diunduh di Google Play Store dan AppStore.

Pasar otomotif digital

Saat ini, pasar otomotif digital di Indonesia kebanyakan justru menggarap platform jual-beli mobil bekas, seperti Broom, Moladin, dan mobbi milik Grup Astra. Namun, Galemoru menyebut potensi penjualan mobil baru masih besar mengingat siklus penjualan mobil bekas dipicu oleh keinginan pemilik mobil untuk mengganti unitnya dengan yang baru.

Meski platform jual-beli mobil bekas mendominasi, digitalisasi pada ekosistem pelengkapnya juga mulai berkembang. Ada yang berfokus pada sektor aftermarket otomotif, seperti Otoklix dan Bengkel Mania.

Berdasarkan proyeksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada 2024 diestimasi naik menjadi 1,1 juta, yang mana telah memperhitungkan gejolak politik karena Pemilu.

Application Information Will Show Up Here
Lini marketplace otomotif menyumbang 85% total pendapatan Carro / Carro

Carro Klaim Telah Kantongi EBITDA Senilai $4 Juta

Startup marketplace otomotif Carro mencatat EBITDA sebesar lebih dari $4 juta pada kuartal pertama FY2024. Berdasarkan keterangan resminya, EBITDA Carro kini berada pada run rate tahunan sebesar lebih dari $50 juta atau 10x lipat dari pencapaiannya di sepanjang tahun fiskal 2023.

Perusahaan menyebut telah melampaui target profitabilitas di Q1 2024 terlepas dengan situasi musiman yang melemah di Asia Tenggara, seperti Lebaran, Songkran, dan Hari Raya lain. Kemudian, margin laba kotor di periode tersebut naik 14% dibandingkan realisasi di FY2023 sebesar 9%.

Co-Founder & CEO Carro Aaron Tan mengatakan ketidakterlibatannya dalam perang subsidi memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan EBITDA positif di empat kuartal.

“Eksekusi pada model bisnis berbasis ekosistem digital telah memperkuat fundamental bisnis kami dan lebih resilien dengan kontribusi tambahan pendapatan yang berulang.”

Selain itu, investasi dari Jardine C&C dinilai akan membantunya mencapai pertumbuhan pendapatan lebih besar, terutama dari sisi purna jual. Mitra insurtech Carro, yakni ZA Tech dan MSIG, disebut telah membuahkan hasil yang signifikan, dengan premi kotor tertulis tumbuh hampir 100% dari tahun ke tahun.

Intisari kinerja keuangan Carro Q1 tahun fiskal 2024

Aaron menambahkan, dengan arus kas yang kuat dan tidak adanya kerugian operasional, pihaknya telah membuat keputusan tepat untuk ekspansi ke Jepang dan pasar lainnya. Ekspansi ini akan memastikan pertumbuhan yang lebih kuat di tahun-tahun mendatang.

CFO Carro Ernest Chew mengungkap bahwa perusahaan telah melawan tren industri dan menghasilkan kinerja baik di kuartal pertama, di mana metrik profitabilitas di semua lini meningkat. “EBITDA kami di kuartal pertama 3x lipat melampaui seluruh tahun keuangan kami tahun lalu. Kami berupaya untuk terus EBITDA positif di seluruh pasar inti.”

Bisnis marketplace otomotif yang menyumbang 85% terhadap total pendapatan Carro, juga diklaim telah mengantongi kenaikan margin laba kotor sepanjang 12 bulan. Selain itu, kontribusi komponen pendukung yang mewakili hampir 60% dari laba kotor Carro membuat perusahaan tidak berada di bawah tekanan untuk menjual lebih banyak demi memenuhi target profitabilitas.

Maka itu, pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan dalam waktu dekat. “Kami adalah sedikit dari startup teknologi yang telah mencapai profit, tidak hanya di kawasan Asia, tetapi juga global.” Tutupnya.

Bisni otomotif berbasis digital ikut terdampak dari ketidakpastian ekonomi. Dua kompetitornya, Moladin dan Carsome, diketahui sedang berupaya memperkuat pondasi bisnis mereka di tengah hantaman krisis makroekonomi.

Baik Moladin dan Carsome menempuh PHK massal untuk mencapai bisnis berkelanjutan dalam jangka panjang. Moladin berupaya bangkit kembali dengan masuk ke lini bisnis pembiayaan yang diyakini dapat memperkuat ekosistem mobil bekas, lantaran tingginya kebutuhan pembiayaan di industri tersebut. Adapun, efisiensi karyawan yang ditempuh Carsome tak hanya dilakukan pada unit usaha di Indonesia, tetapi juga Thailand dan Malaysia.

Berdasarkan kinerja keuangan tahun fiskal 2022, Carsome mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 250% menjadi $1,5 miliar dengan kontribusi dari lini ritel baru regional Carsome Certified sebesar 35% dari total pendapatan. Carsome juga mengklaim telah mencapai profitabilitas untuk pertama kalinya di kuartal pertama 2023.

Application Information Will Show Up Here
Startup ekosistem mobil bekas Broom perkenalkan anak usaha PT Taktis Maju Sejahtera (TMS) sebagai IKD dalam Klaster Agregator di OJK

Bukan Disrupsi, Broom Uraikan Sengkarutnya Ekosistem Jual-Beli Mobil Bekas

Mengukur pasar mobil bekas di Indonesia berbeda jauh dengan industri mobil baru. Tidak seperti Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) yang secara rutin merilis penjualan mobil sebagai tolak ukur untuk banyak hal, tidak ada data resmi yang mengukur seberapa besar pangsa pasar mobil bekas di negeri ini.

Walau demikian, startup yang bermain di segmen ini, Broom, mengestimasi kasar bahwa pasar ini bernilai 3x hingga 4x lipat dari data penjualan mobil baru. Mengacu dari data Gaikindo, penjualan mobil baru pada 2022 tembus 1 juta unit. Artinya, pasar mobil bekas diestimasi terjual hingga 5 juta unit untuk periode yang sama dan menjadi prospek yang menggiurkan bagi para pemain otomotif.

Broom juga mengompilasi dari berbagai sumber data mengenai kondisi diler di Indonesia. Hasilnya disimpulkan bahwa terdapat sebanyak 50 ribu diler rata-rata memiliki 4-5 unit mobil di garasi/area parkir yang mereka sewa. Sementara untuk penjual yang bersifat makelar, jual mobil karena dapat info dari pihak lain, diestimasi angkanya bisa dua kali lipat sekitar 100 ribu diler.

“Angka estimasi ini tidak kelihatan secara resmi karena pemainnya banyak,” papar Co-founder dan CEO Broom Pandu Adi Laras di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dari riset internal, juga ditemukan bahwa 8 dari 10 orang memilih mobil sebagai pembelian pertama dalam awal karier mereka. Lalu sebanyak 90% transaksi mobil bekas terjadi di diler mobil bekas. Sehingga diler menjadi titik penjualan utama mobil bekas, di mana pun titik awal dari outlet mana saja, ujung-ujungnya terjadi di diler.

Tambah menarik lagi karena siklus kerjanya yang simpel. Diler beli mobil lalu taruh di garasi sebagai showroom, lalu tunggu sampai mobil terjual, dan baru mereka akan mendapat keuntungan.

Pada umumnya, turnover inventori unit mobil di tiap diler tergolong cepat untuk mobil niaga. Rata-rata per unitnya butuh 3-4 minggu sudah terjual dengan harga jual berkisar Rp120 juta sampai Rp200 juta. Tapi ini tergantung lagi pada jenis, merek, dan tahun mobil.

“Memang di dunia otomotif, khususnya jualan mobil bekas ini pemainnya cukup banyak. Kenapa banyak? Karena menarik harga mobil sekali terjual antara Rp120 juta-Rp200 juta untuk mobil niaga dari observasi kami, inventory turnover-nya cepat dan sizeable, sekali jual langsung dapat uangnya.”

Broom app

Lantaran sebagian besar diler ini masih berskala UMKM, dalam artian rata-rata kapasitas untuk menyimpan mobil hanya berkisar 4-6 mobil yang ditaruh di garasi rumah mereka. Isu yang mereka hadapi juga persis sama dengan UMKM kebanyakan di Indonesia. Yakni, operasional yang masih konvensional, mengandalkan buku dan papan tulis untuk mencatat pemasukan dan pengeluarannya.

Serta, dikarenakan skala bisnisnya mikro, mereka kesulitan dalam mengakses pinjaman ke lembaga keuangan dalam rangka mengembangkan bisnisnya. Pinjaman tersebut biasanya digunakan untuk memutar/menambah stok mobil agar garasi mereka dapat memberikan lebih banyak pilihan buat konsumen.

“Ini dua problem yang kami temukan di diler mobil bekas. Mereka terbatas akses finansial, dengan memanfaatkan nilai ekonomis dari stok yang mereka miliki hadir solusi Broom Buyback. Lalu karena perputaran stok lama, mereka butuh kemudahan untuk memutar stok lebih cepat, solusi yang kami hadirkan adalah Broom Hive.”

Kedua produk tersebut sudah dirintis secara publik. Buyback telah hadir sejak Broom pertama kali beroperasi di 2021. Produk ini menyediakan solusi untuk mengatur kecepatan perputaran inventori mobil di diler dengan cara menjual sementara stok mobil menumpuk ke Broom untuk dibeli kembali sesuai durasi yang ditentukan.

Selanjutnya, BroomHive merupakan showroom offline milik Broom untuk permudah diler menjual unitnya dengan mudah dan cepat, sekaligus memberi akses kepada konsumen ke berbagai pilihan mobil bekas. Pembeda menarik BroomHive dengan showroom mobil kebanyakan adalah unit-unit yang dipajang berasal dari mitra diler yang menitipkan unitnya untuk dijual oleh Broom.

Solusi tersebut menjawab seluruh masalah yang dihadapi stakeholder, yakni konsumen akhir, diler, hingga lembaga keuangan, mengingat di BroomHive juga tersedia mitra asuransi dan leasing.

Bukan disrupsi

Pandu mengakui bahwa solusi yang ditawarkan Broom ini bukanlah mendisrupsi proses kerja para diler, melainkan memanfaatkan teknologi untuk mengatur inventori para diler. Setelahnya, diler akan mendapat pencatatan keuangan yang nantinya bisa dipakai apabila mereka mau mengajukan pinjaman usaha.

“Yang Broom mau fokuskan adalah membuat alur proses jual-belinya lebih streamline, dari yang awalnya cuma catat di kertas, sekarang sudah digital.”

Menariknya, tim Broom menemukan bahwa ada fenomena yang mana para pebisnis diler merasa sudah nyaman dan cukup dengan apa yang mereka jalankan selama ini. Bila ditelaah lebih lanjut, sambungnya, sebenarnya “nyaman” versi mereka itu semu, sebab tidak disadari sebenarnya merepotkan karena banyak hal yang harus diurus dalam operasional bisnisnya.

Broom

“Mereka merasa nyaman karena ada wisdom sudah punya pelanggan misalnya, karena demikian hidupnya dirasa sudah streamline. Tidak apa-apa kalau mereka merasa demikian karena yang kami berikan ini adalah kesempatan untuk level up, dengan mendatangkan lebih banyak traffic karena secara nature bisnis ini tidak sesantai itu.”

Sebagai langkah edukasi, Broom akan terus aktif mengadakan aktivitas offline bersama komunitas diler mobil bekas sebagai target utama penggunanya.

“Ambisi kami adalah menginginkan semua diler punya teknologi sama, akses keuangan yang sama, dan mutu layanan dapat ditingkatkan.”

Pendekatan hulu ke hilir ini berbeda dengan kebanyakan pemain startup yang membidik vertikal otomotif. Umumnya mereka masuk ke hilir dengan menyediakan platform marketplace yang memungkinkan semua orang dapat dengan mudah menjual mobil secara lebih mudah dan menjangkau lebih banyak calon pembeli. Strategi ini digarap oleh OLX Autos, Carsome, Oto, mobil88 (Astra), Carro, dan masih banyak lagi. Moladin jadi pesaing terdekat bagi Broom.

Berencana masuk ke hilir

Pada Juli kemarin, Broom memperkenalkan anak usaha PT Taktis Maju Sejahtera (TMS), yang sudah resmi terdaftar sebagai Penyedia Inovasi Keuangan Digital (IKD) dalam Klaster Agregator di OJK. Menurut Pandu, langkah ini mengawali Broom untuk masuk ke ranah konsumer akhir. Sebagai agregator, TMS akan menjadi channeling Broom untuk bermitra dengan berbagai lembaga jasa keuangan yang relevan dengan industri otomotif.

“TMS akan menawarkan solusi baru dan bernilai bagi para pelaku industri otomotif, khususnya di pasar mobil bekas. Sebagai agregator IKD, kami bertujuan untuk merampingkan dan meningkatkan layanan keuangan untuk memenuhi kebutuhan unik sektor ini,” pungkasnya.

Adapun untuk rencana pengembangan diler, perusahaan membidik perluasan ke area Bali dan kota lain di Jawa.

Dipaparkan per Juli 2023, Broom sudah bekerja sama dengan 6.000 showroom, memiliki tujuh kantor cabang yang tersebar di Jabodetabek, Surabaya, Solo, dan Yogyakarta. Broom disebutkan mencetak omzet sebesar Rp1,2 triliun, ditargetkan tahun ini angka tersebut dapat naik hingga 3 kali lipat.

Application Information Will Show Up Here

OLX Autos Dikabarkan Diakuisisi oleh Astra International

Startup iklan baris mobil bekas OLX Autos dikabarkan akan diakuisisi oleh grup konglomerasi PT Astra International Tbk. Mengutip Tech in Asia, kabar tersebut telah dikonfirmasi oleh perwakilan Astra yang meyakini aksi korporasi ini akan berdampak positif bagi pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

Rumor mengenai akuisisi OLX telah berhembus sejak Maret 2023. Dilansir dari Reuters, perusahaan holding teknologi pemilik grup OLX Autos, Prosus, mengungkap bahwa bisnis iklan mobil bukan lagi pendekatan yang tepat. Saat itu, perusahaan dikabarkan tengah dalam kesepakatan penjualan.

Pada awal 2023 ini, OLX juga sempat mengumumkan PHK sebanyak 300 karyawan dari total 1000 karyawannya. Hal ini disebut sebagai dampak dari perubahan kondisi ekonomi global. OLX juga mengumumkan berakhirnya kerja sama dengan para kontributor.

Kemudian pada akhir 2022, Grup Astra baru saja memperkenalkan layanan baru di ekosistem digitalnya, yakni aplikasi mo88i yang memungkinkan konsumen untuk melakukan jual-beli mobil bekas. Dengan model B2C, mo88i menghubungkan showroom milik ekosistem Grup Astra kepada pembeli. Pihaknya berupaya menghadirkan layanan menyeluruh kepada pelanggan, baik dari aspek kualitas, finansial, dan asuransi sebagai faktor pertimbangan utama dalam proses jual-beli dan tukar-tambah mobil bekas.

Melalui akuisisi terhadap OLX Autos, Astra disebut akan menyelami lebih dalam pasar mobil bekas di Indonesia yang sudah lebih dulu dihuni beberapa pemain, seperti Carro, Carsome, OtofrensMoladin, hingga Broom.

Pasar mobil bekas di Indonesia

Industri otomotif menjadi salah satu sektor yang berkontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Disebut dalam situs Kementrian Perindustrian, sektor ini telah menyumbangkan investasi sebesar Rp99,16 triliun dengan total kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit per tahun dan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38,39 ribu orang.

Penurunan daya beli mobil baru akibat pandemi Covid-19 disebut memicu peningkatan volume penjualan mobil bekas. Beberapa survei yang dilakukan dari tahun ke tahun menunjukkan optimisme perkembangan minat pembelian mobil bekas, yang mana masyarakat memilih membeli mobil bekas dengan pertimbangan penampilan, kondisi, dan harga yang kompetitif.

Indonesia memiliki potensi pasar mobil bekas yang besar, karena permintaan yang terus meningkat. Tidak bisa membeli mobil baru bukan satu-satunya alasan orang membeli mobil bekas. Terkadang preferensi dan momentum depresiasi menjadi faktor penyebab mengapa mobil bekas masih memiliki pangsa pasarnya sendiri.

Merujuk data Industry Research, pangsa pasar global untuk mobil bekas pada 2022 ditaksir sebesar US$810,59 miliar atau Rp12.122 triliun. Jumlah itu diproyeksikan meningkat hingga US$$1.093 miliar atau Rp 16.346 triliun pada 2028 dengan tingkat pertumbuhan 5,12 persen per tahun.

Moladin Group memperkenalkan PT Moladin Finance Indonesia (MOFI) yang bergerak di bidang pembiayaan hasil akuisisi Pro Car Multifinance

Moladin Resmikan Lini Bisnis Multifinance untuk Perkuat Ekosistem Mobil Bekas

Moladin Group memperkenalkan anak usaha terbaru PT Moladin Finance Indonesia (MOFI) yang bergerak di bidang pembiayaan. Kehadiran bisnis baru ini diyakini dapat memperkuat ekosistem mobil bekas, lantaran tingginya kebutuhan pembiayaan di industri tersebut.

Dalam konferensi pers yang digelar hari ini (21/6), SVP Lending Moladin Mulyadi Tjung menjelaskan, pihaknya mengambil alih mayoritas saham di PT Pro Car International Finance (Pro Car). Izin berhasil dikantongi dari OJK pada akhir Februari 2023 dan transaksi rampung pada satu bulan kemudian. Tidak disebutkan nominal transaksi ini.

“Jajaran direksi MOFI saat ini masih diduduki oleh direksi lama, namun tidak menutup kemungkinan ada perubahan ke depannya,” terangnya.

Menurutnya, kehadiran MOFI di ekosistem Moladin akan memberikan nilai tambah bagi para penggunanya, tidak hanya konsumen akhir namun juga para agen dan diler rekanan Moladin yang membutuhkan akses pendanaan. Oleh karenanya, ekosistem di Modalin jadi target konsumen pertama untuk perilisan awal MOFI ini.

Pada tahap awal ini, seperti kebanyakan perusahaan pembiayaan lainnya, MOFI fokus pada pemenuhan kebutuhan konsumen, baik untuk produktif melalui pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja, maupun kebutuhan konsumtif melalui pembiayaan multiguna.

“Karena untuk melengkapi ekosistem used car tidak terlepas dari kebutuhan pembiayaan di seluruh supply chain-nya, diler butuh pembiayaan inventory sampai jual ke end user juga butuh pembiayaan. Ada agen juga yang butuh untuk modal kerja, multiguna, yang bisa direfensikan ke MOFI.”

Tantangan

Sebagai pendatang baru di industri pembiayaan, MOFI menyadari realita bahwa pentingnya sumber dana yang murah agar bisa memberikan tenor yang kompetitif di pasar. Sejauh ini, perusahaan masih mengandalkan sumber dana dari ekuitas sendiri yang dikombinasikan dari perbankan lokal dan internasional.

Meskipun begitu, sembari bangun reputasi yang baik, perusahaan mengusung pendekatan teknologi yang kuat untuk bangun pengalaman konsumen yang lebih baik dan efisien.

“Perusahaan baru ubah nama di April, jadi kami masih bayi belum bisa disamakan dengan yang sudah dewasa. Kami masih bangun reputasi, sehingga cost of fund kami memang yang belum terbaik. Jadinya kami mengutamakan persaingan bukan dari suku bunga, target kami bangun fondasi supaya bisa kasih consumer experience yang lebih baik,” kata Mulyadi.

Dijelaskan lebih jauh, setiap leads pengajuan pinjaman yang masuk dari ekosistem Moladin, akan diolah di internal untuk e-KYC, termasuk pengecekan SLIK dan data skoring alternatif lainnya. Selanjutnya, akan ditinjau ke lapangan untuk verifikasi lanjutan, sebelum pengajuan disetujui.

Credit engine ini dipakai untuk diler dan calon konsumen MOFI. Kami bangun teknologi ini secara efisien karena pakai building blocks. Yang mana, secara prinsip dan service, credit engine ini bisa digunakan untuk dua vertikal bisnis yang berbeda,” tambah Chief Product Office Moladin Praz Perkasa.

Teknologi tersebut, tidak hanya memudahkan dari sisi perusahaan tapi juga konnsumen itu sendiri. Karena proses pengajuannya jadi lebih simpel, hanya membutuhkan kartu tanda penduduk (KTP), surat tanda nomor kendaraan (STNK), dan kartu keluarga (KK). Saat ini, pengajuan pinjaman tersedia melalui dua channel, yakni situs resmi Moladin dan melalui agent Moladin.

“Ke depannya kami masih eksplorasi strategi omnichannel untuk konsumen, mana yang paling mudah untuk hubungi kita. Misalnya dengan AI voice bot bisa telepon kita untuk dapat info dan diproses otomatis, atau chat ke WhatsApp untuk bisa langsung simulasi pinjamannya dan langsung upload dokumen yang dibutuhkan,” tambahnya.

Mengenai pencapaian Moladin, diklaim perusahaan telah mengumpulkan lebih dari 150 ribu agent Moladin dan lebih dari 6 ribu mitra diler. Sementara itu, telah menjalin kemitraan dengan 24 perusahaan pembiayaan.

Pada Februari kemarin pula, perusahaan merumahkan 11% atau sekitar 360 karyawan. Alasannya karena penyesuaian strategi demi mencapai bisnis keberlanjutan dalam jangka panjang.

Aksi akuisisi perusahaan pembiayaan

Sebagai catatan, aksi startup mengakuisisi perusahaan pembiayaan terbilang marak di Indonesia. Ketertarikan ini lantaran karena mereka dapat menyentuh produk pinjaman dan pembiayaan yang lebih komprehensif. Dukungan teknologi dan lisensi yang dikantongi, memungkinkan para startup menawarkan produk pembiayaan dengan pendekatan baru dan ke lebih banyak sektor industri.

Berikut rangkuman perusahaan pembiayaan yang diakuisisi startup:

  1. Atome akuisisi PT Mega Finadana Finance (kini bernama PT Atome Finance Indonesia)
  2. Kredivo akuisisi PT Swarna Niaga Finance (kini bernama PT FinAccel Finance Indonesia)
  3. Traveloka akuisisi PT Malacca Trust Finance (kini bernama PT Caturnusa Sejahtera Finance)
  4. Modalku akuisisi PT Buana Sejahtera Multidana (kini bernama PT Modalku Finansial Indonesia)
  5. Xendit akuisisi PT Globalindo Multi Finance
  6. Honest akuisisi PT Sahabat Finansial Keluarga (kini menjadi PT Honest Financial Technologies
  7. GoTo akuisisi PT Rama Multi Finance (kini bernama PT Multifinance Anak Bangsa)
Application Information Will Show Up Here
Cars24 masuk ke Indonesia sejak tahun 2022

Cars24 Menyerah di Pasar Indonesia

Setelah meluncur tahun 2022 di Indonesia, Cars24 platform yang fokus kepada jual-beli mobil bekas asal India dikabarkan menutup operasional mereka di sini. Mereka juga akan menutup layanan mereka di Arab Saudi.

Dilansir dari DealStreetAsia, Cars24 secara resmi akan menutup layanan mereka di Indonesia akhir pekan ini. Selanjutnya perusahaan akan memfokuskan bisnis mereka di India, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Australia. Menurut Katadata, tahun 2022 lalu perusahaan mengalami kerugian operasional di Indonesia hingga $248 juta.

Didirikan oleh Vikram Chopra and Mehul Agrawal, Cars24 selama ini dikenal sebagai platform yang ingin menghadirkan pengalaman baru penjualan mobil bekas di India. Selain bisnis intinya jual beli mobil bekas, Cars24 juga menawarkan berbagai layanan terkait. Ini termasuk pembiayaan, asuransi, dan perbaikan. Menjadikan mereka sebagai toko serba ada untuk semua kebutuhan terkait mobil.

Pada tahun 2021, Cars24 mengumpulkan dana segar sekitar $450 juta dalam putaran Seri F yang dipimpin oleh SoftBank Vision Fund 2, menjadikan valuasi Cars24 menjadi lebih dari $1,8 miliar. Perusahaan menggunakan dana tersebut untuk memperluas ke pasar baru, berinvestasi dalam teknologi, dan mengembangkan produk dan layanan baru untuk pelanggannya.

Persaingan marketplace mobil bekas

Salah satu alasan mengapa akhirnya Cars24 terpaksa menghentikan operasional mereka di Indonesia adalah, makin sengitnya persaingan marketplace jual-beli mobil bekas saat ini di Indonesia. Mulai dari Carro, Carsome, hingga Astra Digital yang juga turut bermain dalam sektor ini melalui platform jual-beli mobil mereka “mobbi”.

Salah satu pemain terkemuka yang sudah cukup lama menghadirkan layanan jual-beli mobil bekas yaitu OLX Autos, akhir bulan Januari 2023 lalu dikabarkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 300 karyawannya Indonesia. Dampak perubahan kondisi ekonomi global dianggap sebagai biang keladi dibalik keputusan tersebut.

Sementara itu Moladin bulan Februari 2023 lalu dikabarkan telah merumahkan 11% dari total pegawai yang dimiliki. Sekurangnya 360 karyawan terdampak PHK. Perusahaan berdalih, keputusan sulit ini didasarkan pada upaya menciptakan bisnis berkelanjutandalam jangka panjang.

Persaingan di pasar mobil bekas Indonesia sangat ketat, dengan banyak pemain bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar yang sedang berkembang. Setiap platform memiliki proposisi nilai yang unik, dengan beberapa berfokus pada kualitas dan transparansi, sementara yang lain menawarkan berbagai pilihan mobil dan layanan bernilai tambah.

Application Information Will Show Up Here
Moladin layoff

Moladin PHK 360 Pegawai, Bisnis Car Marketplace Perlu Penyesuaian

Startup car marketplace Moladin pekan lalu mengumumkan telah merumahkan 11% dari total pegawai yang dimiliki. Sekurangnya 360 karyawan terdampak PHK. Perusahaan berdalih, keputusan sulit ini didasarkan pada upaya menciptakan bisnis kerberlanjutan dalam jangka panjang.

Kendati perusahaan menjamin hak-hak pegawai terdampak akan diberikan sesuai beleid yang ada, keputusan ini tentu menambah catatan kurang baik untuk ekosistem startup digital. Lebih lagi sempat tersiar kabar bahwa pengumuman pemecatan pegawai dilakukan dalam townhall mendadak berdurasi sekitar 5 menit.

Layoff di segmen car marketplace

Di segmen car marketplace, Carsome telah terlebih dulu melakukan aksi serupa. Q4 2022 lalu Carsome juga dikabarkan telah melakukan efisiensi operasional dengan merumahkan 10% dari total pegawainya. PHK tersebut dilakukan bertahap, memberikan dampak kepada unit usahanya di Indonesia, Thailand, dan Malaysia.

Januari 2023 OLX Autos juga pangkas 300 karyawan dan ubah model bisnis utama mereka menjadi B2B dan C2B. Ini dilakukan setelah pada pertengahan 2022 lalu mereka mendapati tren kenaikan bisnis penjualan mobil bekas yang disampaikan di pagelaran GIIAS 2022. Kenaikannya sampai 8%, dengan transaksi penjualan hingga 20 ribu unit per bulan dengan taksiran nilai Rp4 triliun.

Menurut Gakindo, di tahun 2022 penjualan ritel untuk mobil (baru) mencapai 1.013.582 unit. Angka ini naik 17,4% dibandingkan dengan tahun 2021. Mengokohkan kondisi pulih seperti tren penjualan sebelum pandemi.

Di tahun 2023, Gakindo punya target penjualan 975 ribu unit. Ini tidak jauh dari angka yang ditargetkan tahun lalu, yakni 960 ribu unit. Terkesan kurang ambisius, karena pihaknya mencoba realistis melihat kondisi perekonomian di tengah ancaman resesi yang mengakibatkan penurunan daya beli (atau setidaknya stagnan).

Bisnis yang diminati investor

Sebagian besar platform car marketplace saat ini mengusung model bisnis C2B2C. Membeli mobil bekas dari pengguna, lalu melelangkannya ke mitra bisnis (diler) atau menjualnya secara langsung lewat aplikasi digital yang dimiliki. Proses inspeksi yang detail dan keberadaan inspection center yang tersebar di berbagai kota menjadi salah satu proposisi nilai yang ditawarkan. Proses jual-beli yang biasanya rumit dan membutuhkan waktu lama, sekarang menjadi relatif lebih cepat dan transparan.

Pandemi yang membuat transaksi jual-beli mobil bekas meningkat menjadikan setiap pemain car marketplace ingin menjadi pemenang. Salah satunya dengan memanfaatkan duit investor untuk memaksimalkan pertumbuhan dan ekspansi.

Untuk mengoptimalkan momentum tersebut, awal 2022 Moladin berhasil menutup putaran pendanaan seri A, sekaligus mengukuhkan model bisnis baru mereka. Diketahui ketika meluncur, Moladin fokus pada penjualan sepeda motor, pendanaan baru itu menjadi “bahan bakar” perusahaan untuk pivot dan fokus menjadi marketplace produk kendaraan roda empat.

Tak lama berselang, Moladin juga dikabarkan dapat pendanaan seri B $96 juta dari DST Global dan sejumlah investor lainnya. Capaian ini membuat kisaran valuasi perusahaan meningkat hingga $700 juta.

Co-Founder & CEO Moladin Jovin Hoon sempat mengatakan, pasar mobil bekas di Indonesia masih sangat terfragmentasi. Masih banyak pemain di ekosistem seperti agen dan diler yang belum memiliki platform dan sistem kerja yang terstruktur. Tujuan Moladin mendemokratisasi sistem tersebut. Pasca-pivot, ia mengatakan selama 6 bulan Moladin mendapati pertumbuhan bisnis yang eksplosif kendati enggan memberikan kisaran angkanya.

Carsome pun sama, di awal 2022 mereka baru mengumumkan pendanaan seri E senilai Rp4,1 triliun. Untuk meningkatkan bisnisnya, bahkan satu bulan setelahnya mereka melakukan akuisisi atas iCarAsia, yang merupakan induk startup Mobil123 dan Carmudi Indonesia. Ekspansi memang jadi kunci perusahaan perluas ekosistem penjualan mobil bekas di jaringannya.

Bisnis car marketplace perlu penyesuaian

Strategi growth at all cost mulai direvisi, seiring dengan kekhawatiran investor terhadap portofolionya untuk bisa mencapai titik profit. Di sisi lain, ancaman gejolak ekonomi global juga memberikan perhatian tersendiri terhadap industri otomotif.

Di Amerika Serikat, tunggakan cicilan mobil meningkat signifikan pada Desember 2022. Data terbaru Cox Automotive, tunggakan pinjaman lebih dari 2 bulan terakhir di 2022 meningkat 5,3%. Dibanding tahun 2021, lonjakannya 26,7% lebih buruk. Ini menjadi preseden tersendiri, karena berada di level tertinggi sejak krisis keuangan global 15 tahun lalu.

Kendati belum ada data sejenis yang kami temukan untuk konsumen di Indonesia, ada beberapa temuan menarik yang berkaitan dengan konsumen di sini. Menurut survei yang dilakukan oleh Astra pada 2021, sekitar 71% responden mengaku membeli mobil secara kredit.

Sementara itu, data dari OJK mengatakan rasio kredit macet di perusahaan multifinance (perusahaan yang banyak menangani kredit pembelian kendaraan bermotor) ada di level 2,54%. Di sisi lain, jumlah penarikan kendaraan yang diakibatkan gagal bayar rata-rata mencapai 144 unit per bulan.

Kondisi tersebut memaksa setiap bisnis yang bergerak di dalamnya untuk melakukan penyesuaian, setidaknya sampai kondisi ekonomi dipastikan kembali normal dengan daya beli masyarakat yang kian membaik. Bisa saja satu tahun ke depan atau lebih. Perusahaan mengantisipasi dengan melakukan efisiensi di titik-titik yang bisa dilonggarkan, termasuk mungkin dengan mengurangi ekspansi dengan memfokuskan pada konversi transaksi dari persebaran yang sudah ada.

Moladin saat ini mereka sudah memiliki sekitar 10 ribu agen, dengan ratusan warehouse yang tersebar di puluhan kota di Indonesia.

OLX mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 300 karyawan OLX Autos Indonesia dari total 1.000 orang karyawan

OLX Autos Pangkas 300 Karyawan, Ubah Model Bisnis Jadi B2B dan C2B

OLX Autos mengumumkan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 300 karyawannya Indonesia. Dampak perubahan kondisi ekonomi global dianggap sebagai biang keladi dibalik keputusan tersebut.

Mengutip dari Kontan, Marketing Director OLX Autos Indonesia Sandy Maulana mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut. Secara keseluruhan OLX telah mengurangi 10% karyawan di seluruh negara, unit bisnis, dan fungsi pekerjaan. Sebanyak 300 karyawan di OLX Autos Indonesia dari total 1.000 orang terkena dampak PHK dari keputusan tersebut.

Sebagai sebuah bisnis, OLX akan fokus pada layanan inti, yakni bermain di pasar mobil bekas. Kendati begitu, perusahaan berencana mengubah model bisnisnya dari saat ini, yakni B2C menjadi C2B dan B2B.

“Maka dari itu, kami pastikan bahwa perubahan ini tidak akan mengurangi layanan OLX di Indonesia,” ucap Sandy.

Sebelumnya informasi pertama beredar lewat pemberitaan DealStreetAsia. Sumber menyebutkan OLX Group sedang merampingkan bisnisnya di Indonesia, termasuk pemangkasan jumlah karyawan.

Sandy menyebut sebelum langkah ini ditempuh, pihaknya telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi struktur biaya sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi makro. Meski tidak diurai secara rinci, OLX mengklaim telah melakukan berbagai cara untuk mengatasinya.

“Sayangnya, kini kami dengan sangat terpaksa harus melakukan langkah terakhir, yaitu mengurangi jumlah posisi di seluruh bisnis kami.”

OLX Autos Indonesia juga mengumumkan berakhirnya kerja sama dengan para kontributor. Secara umum, OLX Group memberikan jaminan untuk untuk karyawan yang terdampak dengan adil, layak, dan terhormat.

Perusahaan juga memastikan bahwa penerapan kebijakan ini sejalan dengan komitmen untuk memperkuat bisnis yang berkelanjutan pada masa yang akan datang.

Pemain sejenisnya, Carsome, juga mengambil langkah serupa pada September 2022. Sebanyak 10% karyawan di Indonesia dan Thailand di-PHK secara bertahap dalam tiga gelombang yang berbeda.

Perjalanan OLX

Pada awal kehadirannya, OLX sangat mengandalkan bisnis iklan baris otomotif sebagai bisnis inti perusahaan. Ada juga bisnis klasifikasi properti yang akhirnya dialihkan ke EPMG pada awal tahun kemarin.

Sebagai catatan, Emerging Markets Property Group (EMPG), grup portal properti dari Timur Tengah, Asia Selatan, dan Asia Tenggara, mengakuisisi Lamudi Global, grup portal properti yang beroperasi di Indonesia, Filipina, dan Meksiko pada Mei 2020.

Selang sebulan sebelumnya, EMPG juga mengakuisisi penuh OLX Group yang beroperasi di MENA (Middle East and North Africa) dan Asia Selatan. Langkah tersebut sukses melambungkan valuasi EMPG menjadi unicorn, berkat suntikan dana yang diperoleh dari OLX Group dan pemangku kepentingan lainnya sebesar $150 juta.

Lewat akuisisi bisnis properti OLX Indonesia, Lamudi.co.id kini memiliki lebih dari 4,5 juta unique visitors, 600 ribu listing baru setiap bulannya, dan menghasilkan minat pembelian lebih dari dua juta yang akan memastikan tingginya visibilitas dari listing para penjual.

Pada Juli 2020, OLX juga mengumumkan langkah akuisisinya terhadap pemain lokal sejenisnya, BeliMobilGue. Langkah tersebut mengubah penggunaan merek menjadi OLX Autos Indonesia (OLX Autos), sekaligus mengangkat pimpinan BeliMobilGue Johnny Widodo sebagai bagian dari OLX Indonesia hingga 2022.

Application Information Will Show Up Here

Astra Digital Resmi Meluncurkan Platform Jual-Beli Mobil Bekas “mobbi”

Untuk merangkum pasar yang lebih luas, PT Astra Digital Mobil resmi meluncurkan platform jual-beli mobil bekas “mobbi” (sebelumnya bernama mo88i). Aplikasi ini menyediakan berbagai pilihan mobil bekas dan terintegrasi dengan berbagai bisnis otomotif milik Grup Astra.

Dengan model business-to-consumer (B2C), mobbi menghubungkan showroom milik ekosistem Grup Astra kepada pembeli mobil bekas. Dengan integrasi ini, pihaknya berupaya menghadirkan layanan menyeluruh kepada pelanggan, baik dari aspek kualitas, finansial, dan asuransi sebagai faktor pertimbangan utama dalam proses jual-beli dan tukar-tambah mobil bekas.

“Saat ini mobbi sudah terintegrasi dengan ekosistem Grup Astra, seperti Toyota, Daihatsu, IBID, Auto TRUST, ACC group, Toyota Astra Financial Services, Asuransi Astra Buana, dan AstraPay. Rencananya, integrasi ini terus bertambah ke depan,” kata Presiden Direktur Astra Digital Mobil Naga Sujady.

Layanan mobbi menyediakan fleksibilitas pilihan pembayaran dengan opsi tunai maupun kredit, ditambah akses kredit yang bisa didapatkan di aplikasi. Dukungan integrasi ekosistem Grup Astra diharapkan dapat mempermudah proses jual-beli dan tukar-tambah mobil bekas.

“mobbi mengedepankan tiga keunggulan, yaitu inspeksi oleh ahli dari Astra, jaminan kualitas mobbi Certified, dan jaminan delapan hari uang kembali. Jadi, jika dalam waktu tersebut, mobil tidak sesuai dengan hasil inspeksi mobbi Certified, pelanggan dapat mengembalikan mobil dan memperoleh refund 100%,” tambah Direktur dan Co-CEO PT Astra Digital Mobil CK Yap.

Lanskap penjualan mobil bekas

Pertumbuhan bisnis jual-beli mobil bekas tercatat tumbuh 10% di sepanjang 2022 dibandingkan tahun lalu. Kehadiran online marketplace turut mendorong pertumbuhan bisnis jual-beli mobil bekas. Selain mobbi, sejumlah platform yang menawarkan layanan yang sama di antaranya Carro, Carsome, Otofrens, Moladin, hingga Broom.

Berdasarkan riset DailySocial, kebiasaan orang bertransaksi di online marketplace membentuk perilaku jual-beli melalui platform digital. Adapun, layanan ritel otomotif terbagi ke dalam beberapa model bisnis, yakni B2C atau C2C. Paling populer berupa layanan penjualan mobil baru (oleh bisnis), layanan penjualan mobil bekas (oleh bisnis maupun konsumen), dan layanan penjualan mobil bekas (oleh konsumen).

Selain itu, penurunan daya beli mobil baru akibat pandemi Covid-19 justru memicu peningkatan volume penjualan mobil bekas. Saat ini, lanskap industri tengah didominasi oleh dua kubu. Di satu sisi segelintir diler besar beserta beberapa platform raksasa tengah fokus pada layanan jual instan.

Pada dasarnya, mereka mengadopsi model diler konvensional dengan modal yang jauh lebih besar dan dukungan teknologi. Di sisi lain, ada banyak sekali makelar dan pedagang rumahan yang masih bekerja secara tradisional dan sering kali kurang transparan dalam menjalankan bisnisnya. Konsep sharing economy juga banyak diterapkan oleh pemain marketplace mobil saat ini.

Application Information Will Show Up Here
Planet Aja merupakan afiliasi dari Planet Ban yang menyediakan platform dan layanan jual motor bekas secara instan / Planet Aja

Planet Aja Hadirkan Platform Jual-Beli Motor Bekas

Nama “Planet Ban” mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Perusahaan ini telah fokus melayani kebutuhan kendaraan bermotor roda dua sejak tahun 2011.  Dengan total lebih dari 1000 gerai di seluruh Indonesia, Planet Ban telah menjelma menjadi jaringan sparepart motor modern terbesar di bawah naungan PT Surganya Motor Indonesia.

Tidak cukup menjadi unggul, Planet Ban ingin terus berinovasi. Planet Aja merupakan afiliasi terbaru yang menyediakan platform dan layanan jual motor bekas secara instan dalam 1 jam. Pemilik motor hanya tinggal memasukkan data motor bekas yang ingin dijual untuk mendapatkan estimasi harga jual dan menjadwalkan inspeksi di toko Planet Ban yang sudah dipilih.

Dalam wawancara singkat bersama DailySocial.id, CEO Planet Aja Rendy Nasa Patriot mengungkapkan bahwa timnya telah melakukan riset internal di tahun 2021 dan menemukan bahwa pasar motor bekas di Indonesia diprediksi mencapai lebih dari 3,2 juta unit,  transaksi didominasi oleh penjualan dari konsumen ke konsumen (C2C) melalui marketplace/personal network.

Namun, dalam kondisi tersebut penjual motor kerap dihadapkan dengan proses jual yang tidak efisien dan penawaran yang kurang transparan. Maka dari itu, Planet Aja dikembangkan untuk menjadi solusi bagi para pemilik sepeda motor yang ingin menjual kendaraan mereka dengan proses yang jauh lebih mudah, cepat, aman, dan penawaran harga yang transparan.

Proses bisnis

Untuk para pemilik motor yang ingin menjual motor bekasnya dapat langsung mengakses situs Planet Aja untuk menggunakan fitur price engine, sebuah sistem yang dapat menampilkan harga estimasi jual motor sesuai dengan merek, model, tipe, tahun, dan jumlah kilometer. Setelah itu penjual bisa langsung mengunjungi lokasi toko Planet Ban yang dipilih untuk proses inspeksi.

Selanjutnya, Planet Aja akan menawarkan unit motor milik konsumen kepada puluhan mitra dealer melalui aplikasi khusus. Proses penawaran harga dari mitra dealer ini juga bisa dipantau secara real-time. Setelah terjadi kesepakatan harga, dana akan masuk ke rekening penjual dalam waktu kurang dari 5 menit. Keseluruhan proses ini disebut hanya memakan waktu 1 jam saja.

Mulai beroperasi pada Juli 2022, Planet Aja sudah tersedia di 35  toko Planet Ban di area Jadetabek, “Untuk tahun 2023, kami akan menawarkan layanan tukar tambah dan meningkatkan jangkauan wilayah operasional. Setidaknya kami menargetkan layanan jual-beli motor ini akan tersedia di 350 toko Planet Ban. Tentunya ekspansi layanan ini harus didukung dengan pengembangan situs yang lebih baik,” ungkap Rendy.

Sebelumnya Moladin bermain di area ini, namun tahun lalu memutuskan pivot untuk mengubah model bisnis dari layanan marketplace untuk sepeda motor ke mobil bekas.

Pasar jual-beli motor bekas

Bagi sebagian masyarakat, motor bekas menjadi pilihan menarik, mengingat harga lebih murah dan kondisi motor yang relatif oke jika pintar memilah. Selain itu, pihak Planet Aja memproyeksikan bahwa industri dan pasar motor bekas akan terus tumbuh ke depannya seiring bertambahnya konsumen yang mulai transisi ke motor listrik, terutama konsumen di wilayah kota-kota besar.

Seperti diketahui, industri kendaraan listrik di Indonesia semakin bertumbuh pesat. Pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 65/2020 tentang Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Berbasis Baterai mengatur konversi motor bensin menjadi motor listrik.

Salah satu yang masih jadi kendala adalah biaya mungkin yang dikeluarkan untuk perubahan ini, yakni minimal Rp15 juta per unit. Meskipun begitu, Kementerian Perindustrian disebut tengah mengejar target produksi nasional sebanyak dua juta unit sepeda motor listrik, sesuai arahan langsung dari Presiden Jokowi.

Terkait perbandingan jual-beli motor dan mobil bekas, menurut pihak Planet Aja, tidak banyak perbedaan signifikan. Sebagian besar konsumen masih banyak melakukan transaksi jual-beli melalui marketplace, personal network, atau perantara.

“Namun, satu hal yang kami amati, di market jual-beli motor tidak banyak perusahaan yang menawarkan kenyamanan transaksi cepat dengan bantuan profesional, seperti yang dimiliki konsumen pemilik mobil di platform sejenis lainnya,” pungkas Rendy.

Di Indonesia sendiri, selain Planet aja, belum banyak platform yang fokus melayani jual-beli motor bekas. Kebanyakan platform menyediakan layanan jual-beli mobil bekas seperti Carmudi. Selain itu juga ada Carro yang melayani jual-beli motor bekas melalui Jualo.