Tag Archives: Career Development

Menumbuhkan Mental Berkarya di Lingkungan Kerja

Menjadi profesional kadang menjadi kebanggaan tersendiri, melalui pengalaman serta kemapanan yang dimiliki. Namun tak jarang orang merasa jenuh karena apa yang dilakukan bukanlah sesuatu yang ia gemari. Orang banyak bilang tentang passion, diterima atau tidak, memang passion yang sesuai dengan kriteria pekerjaan akan memberikan kepuasan tersendiri bagi tiap orang, bahkan akselerasi perkembangannya bisa jauh lebih cepat.

Namun demikian, kadang keadaan mengantarkan kita pada kondisi harus mampu beradaptasi dengan berbagai jenis lingkungan kerja –termasuk yang tidak sesuai dengan minat. Karena kadang ada tuntutan lain yang harus dipertimbangkan. Jangan khawatir, itu semua ada solusinya, yakni dengan mengubah pola pikir sehingga menjadikan kesempatan dan pekerjaan yang ada sebagai sarana penumbuhan diri.

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menjadikan lingkungan kerja dapat membuat kita senantiasa menumbuhkan kemampuan diri dan memberikan keuntungan bagi pengembangan profesi.

Menyatu dengan tempat bekerja

Langkah awal yang dapat dilakukan ialah mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja, menyatu dengan workflow yang ada. Cara paling mudah dengan memahami visi dan misi perusahaan, biasanya pendampingan dari CEO atau pemimpin bisnis akan memberikan gambaran, sekaligus motivasi, tentang sumbangsih apa yang bisa seseorang berikat sehingga berdampak signifikan pada laju bisnis.

Memang hal ini membutuhkan waktu yang cukup, apalagi jika seseorang baru masuk dalam dunia kerja profesional atau fresh graduate. Pemahaman secara bertahap ini, membuat investasi waktu yang diperoleh akan membawakan sebuah peluang tersendiri yang cukup baik.

Mencoba menikmati pekerjaan

Setelah berada di lingkungan kerja profesional, tantangan selanjutnya adalah mendapat tugas yang berbeda dari sebelumnya. Walaupun beban yang diemban bagi pemula tidak terlalu berat, transmisi dari pekerjaan sebelumnya membuat seseorang sedikit terganggu dengan mentalnya.

Namun, semua tugas yang diberikan tentu sudah sesuai prosedur atasan untuk pegawai baru dengan klasifikasi seperti ini. Jangan khawatir dengan proses yang ada, bila ingin menyesuaikan diri dengan pekerjaan hadapi dengan cara menikmati tugas yang diberikan.

Mengubah pola pikir

Semangat dalam melakukan sesuatu akan banyak bergantung pada mentalitas, sehingga sangat penting untuk memastikan pola pikir ketika bekerja berada pada jalur yang tepat. Misalnya anggap saja bekerja ini menjadi sebuah investasi untuk mencari pengalaman baru, atau sebagai batu loncatan untuk misi pengembangan diri yang lebih baik lagi.

 

Sebenarnya Tidak Ada yang Memaksa Anda Bekerja di Startup

Orang-orang yang pernah menjadi bagian dalam perusahaan startup pasti tidak ada yang menyangkal mengenai fakta bahwa bekerja di startup itu adalah pekerjaan yang sangat berat. Tren digital yang booming, lambat laun membuat banyak startup perlahan-lahan tumbuh. Hal ini juga berlaku di Indonesia. Bisa dikatakan akan terasa lebih prestise bila dalam kartu nama, posisi Anda tertera sebagai founder dari sebuah startup. Bukan lagi sebagai kepala manajer untuk korporasi XYZ.

Setelah benar-benar terjun ke dunia startup, euforia pun perlahan berganti jadi rasa depresi sebagai efek sampingnya. Betapa susahnya mendapatkan pendanaan, memperkenalkan produk ke konsumen, menjaga pertumbuhan bisnis, dan lainnya. Perlu diketahui bahwa depresi ini adalah sesuatu yang pasti Anda dapatkan saat memilih karir sebagai wirausahawan.

Depresi juga dialami oleh Dave Balter selaku CEO Mylestoned. Menurutnya, depresi tidak hanya dialami oleh startup saja, tetapi oleh semua orang dimanapun mereka bekerja. Balter bilang ketika Anda merasa depresi sebaiknya cari teman curhat atau temui psikiater untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

Seperti dikutip dari laman ini, Bale akan mengajak Anda untuk berhenti mengeluh. Ada lima hal yang menjadi pertimbangan. Berikut ini rangkumannya:

Anda sendiri yang pilih karier ini

Dalam startup, sambungnya, banyak sekali orang-orang yang mengerang karena kecapaian. Tapi Anda perlu perhatikan, memilih karir di startup itu Anda sendiri yang memilih. Tidak ada seorangpun yang memaksa Anda ke batu loncatan ini. Tidak ada yang mendorong Anda untuk melakukan ide-ide yang gila saat menciptakan produk baru.

Bahkan, Anda sudah ikut akselerator atau inkubator. Anda selalu memantau perusahaan teknologi seperti Uber dan Snapchat, bagaimana perkembangan bisnis mereka. Anda sudah ikut komunitas untuk belajar keterampilan baru untuk mendukung perusahaan. Anda sendirilah yang memilih karier ini.

Anda punya hak istimewa

Saat berada di ekosistem startup, kemungkinan Anda memiliki banyak kesempatan yang sama dengan lulusan lainnya, entah Anda itu dari lulusan SMA atau perguruan tinggi. Bandingkan, bila Anda bekerja di korporasi multinasional. Hal pertama yang bisa mereka lihat adalah gelar di belakang nama Anda.

Anda bekerja untuk pemecahan masalah penting

Karier itu adalah pilihan, maka dalam bekerja itu harus pakai otak. Anda tidak bekerja dengan cara yang tradisional dengan mengerahkan seluruh tenaga untuk mendapatkan uang. Justru Anda bekerja dengan pintar dengan memanfaatkan akal dan pikiran untuk memecahkan masalah penting yang bisa membawa dampak untuk masyarakat luas.

Anda bekerja dengan orang-orang pintar

Di sekitar Anda adalah orang-orang yang ingin menang dan mengusung prestasi kerja sebagai pencapaian tertingginya. Anda punya hak untuk menemukan bos atau perusahaan yang tepat untuk Anda. Ini adalah kesempatan emas bagi Anda untuk mengasah kemampuan dengan banyak belajar banyak hal dari ahlinya langsung.

Anda bekerja di perusahaan yang peduli

Apakah Anda pernah bekerja di perusahaan di mana orang-orangnya sama sekali tidak peduli dengan Anda? Mereka hanya berorientasi pada waktu dan benci dengan gagasan menciptakan nilai atau mencari tahu sesuatu. Ini memang sesuatu yang sangat melelahkan.

Anda sekarang sedang berada di lingkungan startup yang penuh dengan orang-orang yang gemar mencoba sesuatu yang baru, biasanya saling membantu satu sama lain. Mereka termasuk golongan orang yang tidak sempurna, penuh kelemahan, tapi mereka cukup peduli untuk merealisasikan sesuatu yang baru.

Dave melanjutkan, dirinya sendiri mengaku sudah kelelahan bekerja di startup, seperti kurang tidur dan stres menghadapi orang. Asal tahu saja, Mylestoned adalah perusahaan startup keenam yang sudah dia jalani. Dia bilang sering terlintas di benaknya apakah dia sudah gila atau belum.

Dave bilang dia tahu mengapa dia memilih karir di jalur ini. Untuk mendapatkan potensi upside, ada hal lain yang harus dipertaruhkan yakni keambiguan dan kebingungan yang terus menerus datang. Dan jika hal ini sudah tidak mampu ditampungnya, Dave mengakui bahwa dirinya itu istimewa dan bisa memilih untuk mengejar karirr lainnya.

Jadi, lanjutnya, jika kehidupan startup ini benar-benar tidak sesuai dengan Anda. Jika Anda merasa tekanan pekerjaan terlalu banyak dan tinggi, dia merasa Anda perlu pertimbangkan karier lainnya yang tepat.

Dia juga menegaskan sebaiknya Anda tidak berpura-pura bila beralasan tidak memiliki jalan keluar. Di luar sana tersedia pintu keluar yang menyediakan 1.000 pekerjaan lain untuk Anda lakukan sekarang.

Mengembangkan Diri Di Lingkungan Kerja Profesional

Bagi fresh graduate atau yang baru mencicipi dunia profesional di kisaran waktu yang belum lama, pengalamannya di dunia kerja harus benar-benar disiasati dengan baik. Karena ini akan sangat berdampak dengan bagaimana karier ke depan seseorang. Banyak hal yang dapat dimanfaatkan sebagai media pengembangan diri dan melakukan pematangan kompetensi.

Lingkungan kerja profesional memberikan pembelajaran langsung dan juga tidak langsung kepada seseorang untuk dapat mengembangkan diri. Dan berikut ini beberapa hal yang dapat diikuti untuk memaksimalkan lingkungan profesional yang sedang digeluti sebagai media pengembangan kompetensi diri.

Jangan ragu menerima tantangan dari atasan

Tak jarang pimpinan menunjuk kita secara langsung untuk memikul tanggung jawab yang lebih dari yang biasa dikerjakan. Kita harus bersyukur ketika pimpinan perusahaan melakukannya, karena artinya ia meyakini bahwa kita bisa melakukannya. Jangan sia-siakan kesempatan. Jadikan itu sebagai untuk belajar sekaligus menguji diri.

Menjadi kesempatan emas karena jika mungkin terjadi kekeliruan masih akan dimaklumi, karena ini hal yang baru untuk seorang pekerja baru. Namun tetap saja, semua harus dikerjakan maksimal. Justru jika bisa menghadirkan prestasi gemilang akan semakin meningkatkan kepercayaan pimpinan untuk memberikan tanggung jawab krusial lainnya. Jangan pernah ragu untuk menerima tantangan lebih.

Amati rekan senior dan jangan sungkan untuk belajar dengannya

Menjalin hubungan baik kepada sesama rekan kerja, terutama senior akan memberikan dampak baik bagi pengembangan profesi diri. Senior juga dapat kita jadikan contoh. Dengan kita mengamat bagaimana ia melakukan komunikasi profesional dengan klien, bagaimana menyelesaikan pekerjaan secara efisien akan membawa kita pada level selanjutnya di jenjang karier. Menganalisis hasil kerja senior juga akan memberikan pembelajaran tentang kualitas hasil keluaran kerja.

Ketika mengalami kesulitan jangan pernah ragu untuk berdiskusi, terlebih dengan pimpinan mengontrol langsung kinerja kita. Melibatkan mereka dalam setiap pekerjaan, tentu sesuai porsi dan proporsionalnya, akan memberikan keakraban dan memberikan nilai lebih kepada pekerjaan kita atas insight yang diberikan.

Manfaatkan kesempatan untuk terhubung ke lebih banyak orang

Komunikasi dan relasi menjadi salah satu landasan fundamental kesuksesan seseorang. Ketika kita bekerja di sebuah perusahaan, manfaatkan betul kesempatan untuk mengenal lebih banyak orang baru. Manfaatkan jalinan komunikasi dan relasi yang terus bertumbuh. Biasanya kesempatan ini akan datang lebih sering ketika kita makin dipercaya oleh pimpinan, atau memiliki jalinan baik dengan rekan kerja senior.

Dengan memiliki banyak relasi, tak menutup kemungkinan akan bermanfaat ketika suat saat nanti mungkin saja kita “ditakdirkan” untuk menjadi seorang pengusaha atau untuk menunjang kebutuhan profesi lainnya yang membutuhkan bantuan relasi terkait.