Tag Archives: Cashbac

Aplikasi instant reward Cashbac memiliki 40 ribu pengguna aktif, 500 brand dengan total 1.000 outlet mayoritas tersebar di Jabodetabek

Tambah Opsi Pembayaran, Cashbac Segera Gandeng Pemain Uang Elektronik

Perkembangan teknologi yang dinamis mendorong terjadinya revolusi gaya hidup masyarakat urban yang ingin semua hal jadi lebih praktis, termasuk saat berbelanja offline. Hal ini tercermin dalam capaian Cashbac, aplikasi instant reward, meski belum memasuki usia pertamanya.

Fokus Cashbac saat ini adalah menggenjot kemitraan dengan berbagai pihak, di antaranya merchant dan institusi finansial, untuk menambah variasi opsi pembayaran dengan harapan mengerek jumlah pengguna yang lebih besar.

Co-Founder dan CEO Cashbac Mario Gaw mengklaim sejak pertama kali dihadirkan ke publik pada awal tahun ini, Cashbac telah memproses rata-rata dua ribu transaksi harian. Meski demikian, dia enggan menyebutkan pendapatan yang diperoleh Cashbac.

Cashbac bermitra dengan 500 brand dengan total 1.000 outlet. Sebagian besar masih terfokus di wilayah Jabodetabek dan bergerak di segmen F&B.

Aplikasi Cashbac disebut sudah diunduh sekitar 100 ribu kali, 60 ribu pengguna di antaranya sudah menghubungkan kartu debit atau kreditnya dengan aplikasi. Dari jumlah tersebut sekitar 40 ribu pengguna dikategorikan sebagai pengguna aktif. Mayoritas pengguna Cashbac berusia 25-35 tahun, first jobber, dan kaum urban.

“Kami mau tambah jumlah merchant, dalam pipeline banyak diantaranya grup besar, diharapkan totalnya bisa sampai 20 ribu outlet sampai akhir tahun ini. Lalu bisa bertambah lebih besar lagi pada akhir tahun depan, sekitar 50 ribu sampai 100 ribu outlet,” ujar Mario kepada DailySocial, Jumat (21/9).

Selain itu, pihaknya akan menyediakan tambahan opsi sumber pembayaran di luar kartu debit dan kredit. Nantinya bisa mendukung pembayaran dengan uang tunai dan uang elektronik. Ada dua pemain e-money skala besar yang tengah mengintegrasikan sistemnya dengan Cashbac. Diharapkan proses tersebut akan selesai sebelum akhir tahun 2018.

Sementara ini Cashbac baru bisa menerima opsi pembayaran dari kartu debit dan kredit, sudah ada tujuh bank yang sudah bekerja sama, termasuk Jenius dari BTPN dan Digibank dari DBS.

“Pengguna bisa memasukkan maksimal sampai 10 kartu untuk mendapatkan cashback lewat aplikasi Cashbac. Bisa pilih sendiri kartu mana yang ingin digunakan tergantung promo yang saat itu disediakan.”

Mario menekankan intensi Cashbac bukan terletak sebagai penyedia dompet elektronik, melainkan sebagai jembatan penghubung antara merchant dengan pengguna lewat promo cashback. Seluruh pemrosesan transaksi sepenuhnya dilakukan mitra payment gateway.

Pendanaan eksternal

Saat ini Cashbac didukung penuh Sinar Mas Group sebagai investornya. Dukungan berupa pendanaan tersebut, menurut Mario, akan cukup sampai akhir 2019. Oleh karena itu, perusahaan akan membuka penggalangan dana perdana yang prosesnya bakal dimulai pada awal tahun depan.

Keberadaan investor eksternal juga dibutuhkan Cashbac agar bisnis dapat tumbuh lebih masif dan makin dikenal seluruh orang Indonesia. Saat ini cakupan layanan Cashbac baru di Jabodetabek. Untuk ekspansi ke kota lain, sementara ini Cashbac baru mengikuti lokasi di mana merchant beroperasi.

“Sebab tantangan terbesar buat kami adalah memperkenalkan kami ke semua orang. Positioning kita berbeda dengan perusahaan lain, kami ingin bantu merchant offline yang memiliki tantangan lebih besar dalam meningkatkan sales mereka.”

Kolaborasi dengan Dimo

Mario yang juga adalah CEO Dimo menuturkan, integrasi bisnis antara Cashbac dan Dimo sebenarnya sudah dilakukan, yakni skema Pay by QR, karena fokus bisnis antara kedua perusahaan tersebut berbeda, badan hukum pun terpisah.

QR Code yang dicetak Dimo hanya dipakai untuk membantu sistem Cashbac mengidentifikasi merchant. Pemrosesan kartu kredit atau debit tetap dilakukan oleh mitra payment gateway dari Cashbac. Sistem ini diterapkan oleh McDonald’s.

“Dimo juga merekrut merchant tapi mereka jadi jembatan untuk solusi pembayaran buat bank dengan memakai Pay by QR. Kami sudah integrasi sistem antara keduanya secara komersial, namun hanya memakai QR code-nya saja. Cashbac tidak pakai processing pembayaran dari Dimo.”

Cashbac mengembangkan sendiri teknologi untuk permudah pengguna saat membayar transaksi dengan beacon berteknologi bluetooth. Pengguna cukup mendekatkan smartphone-nya ke beacon, bluetooth akan otomatis aktif dan pembayaran akan selesai dalam kurang dari 10 detik.

Teknologi tersebut juga dimanfaatkan untuk menyebarluaskan informasi soal promo dari merchant saat pengguna membuka aplikasi Cashbac. Fitur keamanan pun akan dipertebal namun tidak akan merepotkan pengguna. Untuk perangkat smartphone yang sudah dukung teknologi terkini, Cashbac sudah mendukung verifikasi lewat sidik jari.

“Teknologi lainnya juga sedang kami kembangkan, intinya agar proses transaksi di Cashbac semakin lebih seamless tanpa harus memasukkan kode tertentu,” pungkas Mario.

Mario Gaw, Cashbac's Co-Founder and CEO during product announcement / DailySocial

Cashbac is Introduced as The Lifestyle Platform for “Instant Reward”

Several years of experience in developing Uangku and Dimo has become a great lesson for PT Global Pay Indonesia to build a new platform called Cashbac. It gives an instant reward for many lifestyle transactions. For merchants, it offers a dashboard to help them understand and manage its consumers.

Cashbac was founded in early 2018 and officially launched today (4/18). It has been supported by SMDV and reached at least 200 offline merchants in Jabodetabek, in which 90% of those are engaged in food & beverage sector. The rest are in health and beauty.

During its initial launching, Cashbac partners with UOB as credit card providers by giving interesting offers.

Cashbac is now available as the lifestyle revolution for urban society. We believe in this era, people are getting smarter in consuming lifestyle that can give them multiple benefits. Cashbac answers it by giving unlimited rewards for users,” Mario Gaw, Cashbac’s CEO and Co-Founder, said.

Power user

Cashbac’s targets are the mid-high social economy class with high spending power. This segment seems to be abandoned because many digital services focused on acquiring as many users as possible.

The consumer’s segment is the credit card users (includes debit card that can be used for online transactions, such as Jenius, Digibank, and Permata Card). Assuming, there is only 10 million credit car users in Indonesia and 70% of those stay in Jabodetabek. This “small” group consists of those capable to spend big money.

The CEO confirmed that the additional payment option is not a priority for now. Since Cashbac’s business model is a performance-based fee, it’s obvious that they’re focused on this kind of transactions.

The way of using Cashbac is similar to any credit card transaction. The advantage is every transaction through the app will be receiving cashback (comes in vary) directly after the transaction’s done.

Transaction via an app is available by tapping on the Cashbac beacon machine or using Pay by QR, a development of Dimo’s technology.

Cashbac is using a third-party payment gateway for the transaction and claimed to not keeping the user’s data. It is secured with back-end system by payment gateway provider and the availability of 6 digit PIN. Cashback can wipe the user’s data (includes credit card) when there are multiple errors of password (assuming it’s performed by someone else, not its owner).

Merchant’s ammo

The strongest feature of Cashbac is its partnership with merchants. It provides merchants with analytic dashboard and beacon machine to help them observe user’s habit and demand. In the end, this data can be used to increase personalization.

Beacon can broadcast merchant’s products information via Bluetooth or notification in the operating system (the latter is only available for Android). The marketing technique is expected to be more effective and personalized with the opt-in and opt-out options.

This year’s target

The company targets to partner with 2000 merchants by the end of the year and expands in groceries, fashion, and travel sector.

“We are very optimistic about the increasing number of targets by this year and will continue to increase partnerships with other payment options so that Cashbac can be available for the urban society, not only in Jakarta but all throughout Indonesia. We believe the urban society will associate Cashbac as their Lifestyle Jaman Now in the future,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Co-Founder dan CEO Cashbac Mario Gaw saat peluncuran resmi layanan ini / DailySocial

Cashbac Dihadirkan Sebagai Platform Gaya Hidup yang Memberikan “Instant Reward”

Pengalaman membangun Uangku dan Dimo, yang masih terus dikelola sampai sekarang, menjadi pelajaran berharga PT Global Pay Indonesia untuk membangun platform baru bertajuk Cashbac. Di sisi konsumen, Cashbac memberikan instant reward untuk berbagai transaksi gaya hidup. Di sisi merchant, Cashbac menyodorkan dashboard yang dapat membantu mereka memahami dan mengelola konsumennya.

Berdiri sejak awal tahun 2018 dan baru diperkenalkan secara resmi hari ini, (18/4), Cashbac, yang di awal juga didukung SMDV, telah merangkul setidaknya 200 merchant offline di area Jabodetabek yang 90% di antaranya bergerak di sektor food & beverage. Sisanya adalah klinik kesehatan dan kecantikan.

Di awal peluncurannya, Cashbac bekerja sama dengan Bank UOB sebagai penyedia layanan kartu kredit dengan memberikan penawaran yang menarik.

Cashbac hadir menjadi sebuah revolusi gaya hidup bagi masyarakat urban. Kami percaya saat ini masyarakat semakin pintar dalam mengonsumsi gaya hidup yang juga mampu memberikan keuntungan berlipat bagi mereka. Cashbac menjawab hal tersebut dengan memberikan rewards tanpa batas bagi pengguna, ungkap Co-Founder dan CEO Cashbac Mario Gaw.

Power user

Cashbac menyasar pasar social economy A dan B yang memiliki spending power tinggi tetapi selama ini terkesan “terpinggirkan” karena kebanyakan layanan digital fokus untuk memperoleh pengguna sebanyak-banyaknya.

Segmen konsumennya adalah mereka yang telah memiliki kartu kredit (meskipun kartu debit yang bisa digunakan bertransaksi online, seperti Jenius, Digibank, dan Permata Card juga bisa digunakan). Diasumsikan di Indonesia hanya ada sekitar 10 juta pemilik unik kartu kredit dan 70% di antaranya berdomisili di Jabodetabek. Meskipun jumlahnya terkesan “kecil”, mereka adalah konsumen yang mampu bertransaksi dengan nominal besar.

Mario mengonfirmasi penambahan metode pembayaran belum akan menjadi prioritas saat ini. Mengingat model bisnis Cashbac yang bersifat performance based fee, wajar jika mereka memfokuskan usaha ke transaksi-transaksi seperti ini.

Di sisi konsumen, sebenarnya konsep penggunaan Cashbac tidak berbeda dengan bertransaksi menggunakan kartu kredit biasa. Bedanya, kita bertransaksi via aplikasi dan akan menerima cashback (yang jumlahnya bervariasi) secara langsung usai bertransaksi.

Transaksi melalui aplikasi bisa dilakukan dengan tap ke mesin beacon Cashbac atau menggunakan skema Pay by QR yang menjadi pengembangan teknologi Dimo.

Cashbac menggunakan payment gateway pihak ketiga untuk pemrosesan transaksi dan mengklaim tidak menyimpan data kartu kredit konsumen. Pengamanan data kartu kredit dilakukan secara back end bersama penyedia payment gateway dan di aplikasi menggunakan PIN enam digit. Cashbac bisa menghapus (wipe) data pengguna (termasuk informasi kartu kredit) seandainya terjadi kesalahan PIN sampai berkali-kali sehingga diasumsikan perangkat berada di tangan orang yang salah.

Amunisi bagi merchant

Sesungguhnya kekuatan terbesar Cashbac ada di sisi kemitraannya dengan merchant. Cashbac mempersenjatai merchant dengan dashboard analitik dan perangkat beacon yang bisa membantu merchant memahami perilaku dan kebutuhan konsumen, sehingga bisa meningkatkan personalisasi yang lebih baik.

Perangkat beacon Cashbac
Perangkat beacon Cashbac

Beacon yang disediakan bisa mem-broadcast informasi soal produk-produk yang disediakan merchant ke pengguna melalui bluetooth ataupun notifikasi di level sistem operasi (khusus yang terakhir hanya tersedia untuk smartphone Android). Diharapkan teknik pemasaran ini lebih efektif dan terpersonalisasi dengan opsi opt-in dan opt-out yang disediakan.

Target tahun ini

Pihak perusahaan menargetkan bisa bermitra dengan 2000 merchant sampai akhir tahun dan memperluas kemitraan dengan partner di sektor groceries, fashion, dan travel.

“Kami sangat optimis akan target peningkatan jumlah merchant di tahun ini dan akan menambah kerja sama dengan metode pembayaran lainnya sehingga Cashbac dapat dinikmati oleh semua kaum urban, tak hanya di Jakarta tetapi juga di Indonesia. Kami yakin kaum urban akan mengasosiasikan Lifestyle Jaman Now dengan Cashbac ke depannya,” pungkas Mario.

Application Information Will Show Up Here