Tag Archives: catering online

Aplikasi Yummyshop

Yummy Corp Luncurkan Aplikasi Yummyshop, Mudahkan UMKM Kuliner Kelola Bisnis

Platform cloud kitchen dan katering online Yummy Corp meluncurkan layanan baru berjuluk “Yummyshop”. Yakni sebuah aplikasi yang bisa membantu pelaku UMKM kuliner bertransaksi lebih mudah dengan konsumen mereka.

Kepada DailySocial.id, Founder & CEO Yummy Corp Mario Suntanu mengungkapkan, dengan adanya Yummyshop diharapkan dapat membantu para pelaku bisnis kuliner skala kecil hingga besar dalam mengatur penjualannya.

“Ini berlaku di seluruh Indonesia, selama layanan logistik mitra kami melayani daerah tersebut. Target lainnya dengan diluncurkannya Yummyshop adalah, kami ingin membentuk ekosistem bisnis kuliner dan berjuang bersama untuk bangkit lagi setelah dua tahun ini diterpa pandemi.”

Secara khusus Yummyshop memberi kemudahan pelaku UMKM untuk mengakses dasbor dan mengisi informasi mengenai produk yang dijual seperti foto, deskripsi, dan harga barang. Berikutnya mereka dapat membuat tautan toko online yang dapat disebar ke berbagai platform media sosial.

Sejak dirilis dalam versi beta di pertengahan tahun ini, Yummyshop kini telah memiliki lebih dari 7000 merchant aktif yang tersebar di seluruh Indonesia terutama di kota-kota seperti Jakarta, Medan dan Surabaya.

“Saat ini fitur dibuat sesuai dengan kebutuhan dari para pelaku industri kuliner. Mulai dari pengaturan stok, beragam pilihan sistem pembayaran, kemudian untuk pengaturan logistik memiliki fitur self pick-up atau bisa diantarkan oleh penjual juga,” kata Mario.

Yummyshop telah terintegrasi dengan GoPay, OVO, dan ShopeePay untuk mempermudah merchant berikan opsi pembayaran sesuai keinginan pelanggan mereka. Pilihan logistik yang telah menjadi mitra resmi adalah Lalamove, Deliveree, AnterAja, hingga Mr.Speedy. Ke depannya jika memungkinkan Yummyshop juga memiliki rencana untuk menjalin kolaborasi dengan pembiayaan atau institusi finansial.

“Saat ini kami terbuka untuk berkolaborasi dengan pembiayaan untuk para penjual sehingga dapat mengembangkan bisnis brand. Kami juga terbuka untuk kolaborasi awal seperti pemberian edukasi/kelas dengan berbagai topik dari keahlian para partner seperti pemasaran, pengelolaan keuangan yang tentunya akan membuka wawasan para seller di Yummyshop. Saat ini fokus kami memperbanyak pilihan layanan delivery dan payment,” kata Mario.

Pertumbuhan bisnis Yummy Corp

Hadir sejak tahun 2017 lalu, saat ini Yummy Corp telah memiliki lebih dari 80 dapur yang menyajikan makanan lebih dari 60 brand partner untuk keseharian operasional F&B mereka. Mereka juga telah melayani konsumen B2B2C dengan layanan katering dan cloud kitchen.

Yummy Corp juga telah memproduksi 18.000 makanan setiap harinya dan dipercaya beberapa klien untuk mengelola makanan untuk kantor mereka termasuk Unilever, Wings, Oakwood, hingga Kedubes Amerika Serikat.

“Untuk jangkauan seluruh Indonesia, Yummy Corp telah memiliki 15.500 penjual yang terdaftar di Yummyshop dan 7000 di antaranya adalah merchant aktif yang berdomisili di Jabodetabek, Medan, Surabaya, dan Bandung,” kata Mario.

Ada beberapa rencana yang ingin dilancarkan oleh Yummy Corp tahun 2022 mendatang untuk tiga bisnis mereka yaitu Yummykitchen, Yummyshop, dan Yummycater. Untuk Yummykitchen, rencananya akan terus melakukan ekspansi ke kota-kota baru di Indonesia dan membantu penetrasi cloud kitchen tidak hanya di Jabodetabek namun juga kota lainnya untuk memastikan posisi mereka sebagai cloud kitchen operator di Indonesia.

Sementara untuk Yummycater, yaitu unit bisnis Yummy Corp yang bergerak di bidang food facilities management di kantor, food court, hotel, dan mall, akan fokus mendapatkan berbagai kontrak baru untuk mengoperasikan food facility di berbagai tempat dan terintegrasi dengan unit bisnis lainnya.

“Dengan percepatan vaksinasi di Indonesia diharapkan keadaan akan kembali normal dan ketiga bisnis unit Yummy Corp dapat melanjutkan tren pertumbuhan positif bahkan semakin agresif di tahun depan,” kata Mario.

Application Information Will Show Up Here
Homade menawarkan katering online dengan pilihan menu beragam dengan harga terjangkau / Homade

Katering Online Homade Manfaatkan Mitra Masyarakat, Siapkan Makanan “Ready to Cook”

Besarnya potensi bisnis kuliner juga dimanfaatkan sejumlah startup untuk mengembangkan berbagai layanan. Layanan yang dilirik startup adalah katering online berbahan ready to cook dengan memanfaatkan mitra masyarakat umum. Startup yang mencoba menyasar layanan tersebut adalah Homade.

Didirikan pada tahun 2017 lalu, Homade sudah menjual rata-rata lebih dari 7 ribu order per bulannya. Layanan ini sudah tersedia di Jakarta, Bekasi, dan Pekalongan dengan mitra ibu-ibu rumah tangga yang berjumlah lebih dari 300 orang. Kepada DailySocial, CEO dan Founder Homade Munsi Liano mengungkapkan, Homade dibangun dengan konsep sociopreneur. Homade mengklaim tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga menyejahterakan masyarakat.

“Homade bergerak di dalam industri makanan (katering) yang memiliki standar kesehatan, rasa, kualitas yang tinggi, namun harganya sangat terjangkau. Homade menghilangkan biaya terbesar dalam bisnis kuliner, yaitu tempat dapur dan koki masak.”

Cara kerja Homade

Untuk memastikan produk yang dimiliki memiliki kualitas dan harga yang terbaik, Homade menerapkan tiga langkah saat menyiapkan produk makanannya, diawali dengan pre-preparation. Pada tahapan ini, tim menyiapkan bahan makanan dan bumbu dalam bentuk RTC (Ready to Cook) dengan panduan rasa, kualitas, dan kebersihan yang tinggi.

Proses berikutnya adalah food assembly. Di proses ini tim produksi menyimpan bahan RTC, mengontrol kualitas makanan yang sudah siap kemas, dan mengemas makanan siap jadi ke konsumen.

Ibu-ibu rumah tangga yang sudah dapat info order akan mengambil bahan RTC dan mengolahnya menjadi makanan di dapur pribadi mereka yang sudah diawasi dan dikontrol tim Homade sesuai standar yang dipilih.

Home chef lalu mengantarkan makanan yang telah dimasak kembali ke lokasi food assembly. Di sana dilakukan pengujian makanan, mengambil sample makanan untuk diperiksa, menjamin kebersihan makanan yang dikemas, dan memastikan aman dan bebas dari debu sebelum semua paket dikirim kepada konsumen.

“Kemudian food assembly melakukan perakitan dan pengemasan makanan dengan standar yang tinggi sebelum dikirim ke pelanggan. Ini adalah tahapan terakhir kami,” kata Musni.

Perluasan wilayah layanan

Disinggung tentang apa yang membedakan layanan Homade dengan layanan serupa yang sudah banyak tersedia di Jakarta (Berrykitchen, Gorry Gourmet, Kulina), Musni menegaskan Homade memberikan harga yang terjangkau dan ideal untuk berbagai kalangan, baikkalangan menengah ke bawah maupun perusahaan yang membutuhkan layanan katering makanan dalam jumlah besar.

“Dengan harga tersebut pelanggan sudah bisa mendapatkan menu lengkap yang bisa dipesan menggunakan aplikasi Homade,” kata Musni.

Terkait strategi monetisasi, Homade mendapatkan keuntungan dari penjualan makanan dengan net profit 12% di tahun 2018. Melihat perkembangan yang ada, tahun depan Homade akan menerapkan 23% komisi dari mitra. Masih fokus ke pengembangan produk, Homade menjadi salah satu startup yang masuk dalam program GnB Accelerator batch keempat.

“Rencana kami sampai Juni 2019 adalah membuka 35 cabang di 5 kota besar dengan target penjualan kami mencapai 40 ribu order per bulannya,” tutup Musni.

Application Information Will Show Up Here