Tag Archives: Celeste

Dominasi Tim Celeste di NEST Pro Series DIVINA Women CS:GO Pro League

Kompetisi esports khusus perempuan sepertinya memang masih jadi satu ceruk pasar yang menarik untuk digarap. Walau dalam esports, tak ada batas pemisah antara laki-laki dengan perempuan secara fisik, namun nyatanya kompetisi esports khusus perempuan tetap menjadi salah satu elemen penting di dalam ekosistem; terutama sebagai wadah bagi perempuan yang baru menjajaki karir sebagai pemain esports.

Secara lokal, terakhir kali ada BUBU Esports Tournament 2019, yang diselenggarakan pada 13-14 September 2019 kemarin dan berhasil dimenangkan oleh tim NARA Pixies. Secara internasional, baru-baru ini ada BenQ lewat brand Zowie Divina, bekerja sama dengan NEST Pro, lalu menyeleneggarakan NEST Pro Series DIVINA Women CS:GO Pro League.

Mempertandingkan game Counter Strike: Global Offensive (CS:GO), NEST Pro Series DIVINA Women CS:GO Pro League ini akan mempertemukan 16 tim perempuan terbaik se-Asia. Terselip salah satunya adalah tim Celeste, yang digawangi srikandi CS:GO Indonesia, Aulia “Aphrolyn” Brilian beserta dua punggawa bekas tim Fatal Fighters Gaming, yaitu Risalma “Oreophelia” Agnia serta Monica “Naove” Chavela.

Sumber: Facebook ZOWIE DIVINA
Sumber: Facebook ZOWIE DIVINA

Tim CS:GO perempuan yang satu ini berhasil menarik perhatian kancah kompetitif CS:GO perempuan setelah berhasil mendobrak dan berhasil lolos ke tingkat Asia dalam kompetisi ZOWIE DIVINA Women’s Asia CS:GO Championship 2019. Mereka bahkan disebut-sebut sebagai cinderella story from Indonesia pada laman resmi ZOWIE DIVINA.

Terakhir kali, tim ini harus puas terhenti di peringkat 4, setelah kalah oleh tim dari Malaysia Orange.Sphynx. Dalam NEST Pro Series DIVINA Women CS:GO Pro League, mereka kembali harus menghadapi tim CS:GO perempuan terkuat se-Asia, bahkan menghadapi tim dengan organisasi yang terkenal di kancah CS:GO seperti Orange.Sphyx dan Tyloo.

“Menurut saya sih dua tim terkuat itu adalah Tyloo.Fe dan Sway. Jam terbang mereka lebih banyak, terlebih mereka juga bermain secara full-timeKalau kami sendiri sebenarnya cukup kesulitan karena beberapa pemain masih harus bagi waktu dengan sekolah atau kuliah.” Cerita Aulia “Aphrolyn” Brilian.

“Kalau soal bagi waktu, biasanya jadwal latihan kami geser ke malam hari, saat semua pemain sudah selesai jadwal sekolah ataupun kuliahnya.” Lanjut Aulia membahas soal siasat tim Celeste mengatur jadwal latihan pemain yang masih kuliah atau sekolah.

Pertandingan NEST Pro Series DIVINA Women CS:GO Pro League sendiri sebenarnya sudah dimulai sejak dari 23 September 2019 lalu. Berikut 16 tim yang bertanding dalam gelaran ini:

Sumber: Zowie Official Media

Sumber: Zowie Official Media

  • 1Posh (Malaysia & Indonesia)
  • Celestè (Indonesia & Brunei)
  • TiAMAT VN (Vietnam)
  • Rising5 (Singapore & Indonesia)
  • Stellar Esports (Philippines)
  • XOP (Mongolia)
  • Orange.Sphynx (Malaysia)
  • ArkAngel fe (Philippines)
  • Mistaken Atheena (Malaysia)
  • Helix Squad (Thailand & Singapore)
  • The Mystery’s (Thailand)
  • CAPSLOCK (Philippines)
  • TYLOO.fe (China & Malaysia)
  • Sway (China & Singapore)
  • 60Kilograms (China)
  • Dear Seasons Studio (China)

Fase grup pertama berlangsung dari 23 September sampai 11 Oktober 2019 mendatang. Sayangnya tak ada tayangan langsung pada fase grup pertama ini. Pertandingan berlangsung dengan format Swiss System Format best of 3. Nantinya 8 tim terbaik akan lolos ke fase grup kedua.

Sejauh ini, Celeste sudah mengantongi catatan sebanyak 2 kali kemenangan, tinggal butuh satu kemenangan lagi untuk dapat berlanjut ke fase berikutnya dengan catatan sapu bersih. “Dengan hasil yang kami dapatkan sekarang, kami yakin 70% bisa lolos sampai babak final nantinya. Doakan ya….haha.” ucap Aulia kepada redaksi Hybrid.

Akankah tim Celeste bisa kembali membuktikan diri mereka di kompetisi NEST Pro Series DIVINA Women CS:GO Pro League ini? Mari kita doakan agar mereka bisa mendapatkan hasil yang terbaik di dalam kompetisi ini!

7 Game Petualangan Side-Scrolling Terbaik di 2018

Meski konten game terus bertambah kaya serta disuguhkan menggunakan teknologi grafis yang canggih, genre platforming dan side-scrolling tetap punya tempat istimewa di hati para gamer. Formula ini memulai perjalanannya di tahun 1970-an lewat perilisan permainan arcade berujudul Bomber oleh Sega, kemudian dipopulerkan oleh Super Mario Bros. Dan hingga saat ini, side-scrolling masih terus jadi favorit.

Di tahun ini saja, satu permainan side-scrolling masuk dalam daftar lima besar permainan terbaik. Kemudian belum lama, judul terbaru di seri Mega Man akhirnya dirilis. Dan meskipun game menyuguhkan karakter-karakter berbasis tiga dimensi, ia tetap mempertahankan tradisi platforming 2D. Lewat artikel ini, saya mencoba mengurutkan tujuh permainan side-scrolling anyar berkualitas yang sudah dapat Anda nikmati. Silakan disimak.

 

Mega Man 11

Windows, PS4, Xbox One, Switch

Mengusung gameplay tradisional, Mega Man 11 memang belum bisa dikatakan revolusioner dan Capcom terlihat bermain aman. Kabar baiknya, game kesebelas di seri yang dibintangi oleh sang Blue Bomber siap memuaskan para veteran sembari tetap membuka pintu selebar-lebarnya bagi pemula agar mereka tetap dapat menikmatinya. Perilisannya ialah salah satu cara Capcom memperingati ulang tahun seri Mega Men yang ke-30.

 

Unravel Two

Windows, PS4, Xbox One

Peluncuran Unravel Two mengejutkan banyak orang karena dilakukan tepat di hari pengumumannya. Ada dua hal yang menjadi kekuatan utama sekuel dari game racikan Coldwood Interactive itu: pesona Yarny, yaitu makhluk dengan tubuh dari buntalan benang; dan dukungan mode multiplayer yang memungkinkan dua pemain saling membantu dalam menyelesaikan teka-teki.

 

Wandersong

Windows, Mac, Switch

Wandersong mengisahkan seorang penyair dalam petualangannya menyelematkan dunia menggunakan lagu. Game ini memadukan konsep 2D platforming dan permainan ritme musik, khususnya ketika sang penyair berinteraksi dengan karakter lain. Developer-nya, Greg Lobanov, mendapatkan ide unik tersebut dari Kirby’s Epic Yarn serta film-film kartun seperti Over the Garden Wall dan Steven Universe.

 

Hollow Knight

PS4, Xbox One, Switch

Versi console Hollow Knight mendarat lebih dari setahun setelah permainan tersedia di PC. Hollow Knight mengedepankan sensasi khas Metroidvania, dipadu satu twist menarik: uang yang Anda kumpulkan akan jatuh jika sang tokoh utama tewas. Untuk mengambilnya lagi, sang kesatria harus mengalahkan ‘bayangannya’. Arahan desain tersebut membuat sejumlah gamer membanding-bandingkan Hollow Knight dengan Dark Souls.

 

Owlboy

PS4, Xbox One, Switch

Juga mendarat perdana di PC, Owlboy adalah permainan platformer yang menitikberatkan elemen cerita dan narasi, mempersilakan Anda menjelajah dunia di atas awan. Yang membuat game ini mendapatkan sorotan ialah durasi pengembangannya. Kabarnya, tim D-Pad Studios asal Norwegia membutuhkan waktu hampir 10 tahun untuk merampungkan proyek Owlboy.

 

Dead Cells

Windows, Mac, PS4, Xbox One, Switch

Dead Cells juga merupakan game Metroidvania dengan elemen ala Dark Souls. Dan bermaksud agar tiap sesi memberikan pengalaman bermain berbeda, tim developer Motion Twin turut mengintegrasikan elemen roguelike dan sistem procedurally generation. Level yang dimainkan tiap gamer selalu berbeda, dan akan berubah ketika karakter utamanya – mayat tawanan yang dikendalikan oleh sekumpulan sel – tewas.

 

Celeste

Windows, Mac, PS4, Xbox One, Switch

Bermain sebagai gadis bernama Madeline, Celeste menantang Anda untuk mendaki gunung dan mencapai puncak tertinggi. Namun hal itu tidak mudah dilakukan karena perjalanan Anda dihadang bermacam-macam rintangan mematikan. Keistimewaan dari Celeste terletak pada jalan cerita permainan yang tercampur secara natural dengan elemen gameplay, membuatnya jadi salah satu kandidat game terbaik di tahun ini.