Tag Archives: CEO

Chief Executive Officier (CEO): Pengertian, Peran, Tugas dan Tanggung Jawab, Hingga Gajinya

Siapa yang tidak mengenal istilah CEO? Posisi ini tentunya sudah tidak asing lagi bagi setiap orang yang bekerja di sebuah perusahaan.

CEO adalah pemimpin yang menentukan keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Selain itu, CEO memiliki pengaruh besar terhadap reputasi perusahaan. Oleh karena itu, posisi ini harus diisi oleh orang-orang terpilih.

Lalu sebetulnya apakah itu CEO atau chief executive officer? Mari mengenalnya lebih dalam pada artikel di bawah ini!

Apa Itu Chief Executive Officier (CEO)?

Heru Setyaka, dalam bukunya Top CEO, Rich Salesman, mengatakan bahwa istilah CEO digunakan untuk merujuk pada posisi yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. CEO dikatakan penting karena posisi ini mempengaruhi operasi seluruh organisasi perusahaan.

CEO adalah jabatan tertinggi dalam perusahaan dan tugasnya adalah memimpin perusahaan. Selain itu, ia bertanggung jawab atas stabilitas perusahaan yang dikelolanya.

Namun dalam praktiknya, penggunaan istilah CEO seringkali berbeda, terutama dalam kaitannya dengan manajemen dan struktur organisasi. Heru mengatakan bahwa perbedaan terbesar dapat dilihat pada perusahaan dibentuk oleh individu dalam bentuk perseorangan dan sebagainya.

Misalnya, ada seorang CEO yang merangkap sebagai general manager dan direktur perusahaan, maka ia memiliki wibawa yang besar dalam dirinya.

Di sisi lain, ada juga CEO yang posisinya seperti “Perdana Menteri”. Mereka menjalankan tugasnya dalam mengelola perusahaan dan bertanggung jawab kepada Dewan Manajemen. Dalam sebuah perusahaan, dewan direksi dipilih oleh pemegang saham.

Peran Utama Chief Executive Officier

Biasanya, CEO bertanggung jawab untuk memimpin, memotivasi, dan mengembangkan tim agar bisnis tetap berjalan sejalan dengan strategi, visi, dan misi perusahaan. Namun, peran CEO belum tentu sama di semua perusahaan. Hal ini disesuaikan dengan ukuran, budaya dan struktur perusahaan.

Di perusahaan besar, CEO biasanya hanya mementingkan keputusan strategis tingkat tinggi dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pertumbuhan perusahaan. Misalnya, perencanaan strategi bisnis dan pengambilan keputusan operasional oleh manajemen puncak. Di perusahaan kecil, CEO seringkali lebih aktif dan terlibat dalam operasi sehari-hari. Misalnya, berpartisipasi dalam kepegawaian, menciptakan lapangan kerja untuk tim, dan sebagainya.

Kamu tahu? Pada dasarnya, CEO lebih banyak terlibat dalam hal-hal strategis, seperti pertemuan dengan manajer atau pertemuan lainnya.

Menurut studi Harvard Business School, CEO menghabiskan 72% hari kerja mereka untuk rapat. Biasanya, berbagai rencana dan strategi dihasilkan dari pertemuan ini untuk lebih mengembangkan dan mengadaptasi model bisnis kamu.

CEO juga dianggap sebagai wajah perusahaan yang dikelolanya. Tak heran jika sang CEO memiliki lingkaran sosial yang luas dan banyak orang mengenalnya.

Elon Musk, misalnya, adalah karakter yang identik dengan Tesla. Seperti yang terlihat di media, Elon Musk sering memberikan wawancara, tampil di radio dan televisi, serta menghadiri acara lokal (seminar). Hal ini menunjukkan bahwa CEO tidak hanya bekerja di lingkungan perusahaan, tetapi juga perlu membangun citra yang baik di mata publik.

Tugas dan Tanggung Jawab CEO

Dikutip dar Corporate Finance Institute bahwa tidak ada batasan tetap untuk tugas CEO. Namun secara umum, CEO memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

• Berkomunikasi atas nama perusahaan, dengan pemegang saham, pihak pemerintah, dan publik.

• Memimpin pengembangan strategi jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.

• Menciptakan dan mengimplementasikan visi dan misi perusahaan atau organisasi.

• Mengevaluasi pekerjaan para pemimpin eksekutif lainnya di dalam perusahaan, termasuk direktur, wakil presiden, dan presiden.

• Menjaga performa perusahaan terhadap situasi pasar yang kompetitif, peluang ekspansi, perkembangan industri, dan lain-lain.

• Memastikan bahwa perusahaan mempertahankan tanggung jawab sosial yang tinggi di mana pun ia melakukan bisnis.

• Menilai risiko terhadap perencanaan perusahaan dan memastikannya dipantau dengan baik.

• Menetapkan tujuan strategis bisnis untuk jangka panjang.

Gaji Chief Executive Officier Perusahaan

Gaji pokok CEO dan CTO bergantung pada tahap keuangan startup. Penghasilan mereka meningkat sesuai dengan dukungan yang mereka terima.

Di Indonesia, rata-rata gaji bulanan para CEO berkisar antara 0 hingga 5 juta USD dalam tahap keuangan, yaitu 2000 USD atau sekitar 29 juta rupiah. Dengan nilai tukar hari ini, itu adalah 29,9 juta rubel (nilai tukar 14.996 rubel).

Informasi tentang kisaran gaji CEO diterbitkan oleh firma ekuitas swasta Monk’s Hill Ventures dan firma rekrutmen Glints dalam laporan berjudul The Southeast Asia Tech Talent Compensation Report.

Sekarang kamu sudah tahu kan arti CEO? Ini bukan hanya singkatan atau istilah umum. Mungkin bagi kamu yang sedang mencari karir, tidak ada salahnya untuk memimpikan karir CEO. Semoga tercapai, ya!

Chief Executive Officer (CEO) Adalah: Pengertian, Peran, Tugas, Skill dan Cara Mencapainya

Siapa yang tidak mengenal istilah CEO? Posisi ini tentunya sudah tidak asing lagi bagi setiap orang yang bekerja di perusahaan.

CEO adalah pemimpin yang menentukan keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Selain itu, CEO memiliki pengaruh besar terhadap reputasi perusahaan. Oleh karena itu, posisi ini harus diisi oleh orang-orang terpilih. 

Tapi apa itu CEO? Pelajari lebih lanjut tentang posisi ini. Siapa tahu, suatu hari nanti kamu bisa mewujudkan impianmu menjadi seorang CEO. Mari kita simak pada artikel di bawah ini!

Apa Itu CEO?

CEO adalah singkatan dari Chief Executive Officer, jabatan tertinggi perusahaan yang bertugas mengambil berbagai keputusan untuk pembangunan berkelanjutan perusahaan, dan tidak hanya itu, tugas CEO juga mengelola bisnis perusahaan.

Tak heran jika posisi CEO menjadi salah satu posisi yang paling sulit bagi orang-orang dengan banyak tanggung jawab besar, karena mereka harus membawa kualitas yang mumpuni dan selain itu peran kedua CEO juga menjadi wajah perusahaan itu sendiri.

CEO tidak hanya mengkomunikasikan berbagai kebijakan perusahaan kepada eksekutif puncak perusahaan, tetapi juga bertanggung jawab untuk mengkomunikasikannya kepada masyarakat umum, sehingga tidak heran jika beberapa CEO terkenal dikenal di masyarakat luas.

Semakin besar perusahaan, semakin besar tanggung jawabnya, dan kemudian kita sebagai CEO membuat keputusan yang mempengaruhi perkembangan perusahaan dan kebijakan bisnis saat ini.

Apa Peran Utama CEO di Perusahaan?

Biasanya, CEO bertanggung jawab untuk memimpin, memotivasi, dan mengembangkan tim agar bisnis tetap berjalan sejalan dengan strategi, visi, dan misi perusahaan. Namun, peran CEO belum tentu sama di semua perusahaan. Hal ini disesuaikan dengan ukuran, budaya dan struktur perusahaan.

Di perusahaan besar, CEO biasanya hanya mementingkan keputusan strategis tingkat tinggi dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pertumbuhan perusahaan. Misalnya, perencanaan strategi bisnis dan pengambilan keputusan operasional oleh manajemen puncak. Di perusahaan kecil, CEO seringkali lebih aktif dan terlibat dalam operasi sehari-hari. Misalnya, berpartisipasi dalam kepegawaian, menciptakan lapangan kerja untuk tim, dan sebagainya.

Pada dasarnya, CEO lebih banyak terlibat dalam hal-hal strategis, seperti pertemuan dengan manajer atau pertemuan lainnya.

Menurut studi Harvard Business School, CEO menghabiskan 72% hari kerja mereka untuk rapat. Biasanya, berbagai rencana dan strategi dihasilkan dari pertemuan ini untuk lebih mengembangkan dan mengadaptasi model bisnis.

CEO juga dianggap sebagai wajah perusahaan yang dipimpinnya. Tak heran jika sang CEO memiliki lingkaran sosial yang luas dan banyak orang mengenalnya.

Misalnya, Elon Musk identik dengan Tesla. Seperti yang terlihat di media, Elon Musk sering memberikan wawancara, tampil di radio dan televisi, serta menghadiri acara lokal (seminar). Hal ini menunjukkan bahwa CEO tidak hanya bekerja di lingkungan perusahaan, tetapi juga perlu membangun citra yang baik di mata publik.

Tugas Seorang CEO

Dalam menjalankan perusahaan, CEO dibebani dengan beberapa tugas yang harus dipenuhi, beberapa tugasnya antara lain:

  • Tugas pertama adalah menciptakan, mengkomunikasikan dan mengimplementasikan visi, misi dan tujuan organisasi atau perusahaan kepada seluruh karyawan.
  • Memimpin pengembangan dan implementasi strategi perusahaan.
  • Komunikasi dengan Dewan Manajemen tentang perkembangan perusahaan.
  • Mari kita lihat evolusi operasi perusahaan.
  • Melihat peluang untuk berkolaborasi dengan beberapa perusahaan lain dengan tujuan yang sama. 
  • Mewakili perusahaan dalam urusan masyarakat dan berkomunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat maupun daerah.
  • Membangun hubungan baik dengan CEO lainnya untuk membangun kredibilitas dan reputasi perusahaan serta mengembangkan keterampilan kepemimpinan.

Skill yang Harus dikuasai

Tentunya bagi kamu yang ingin menjadi CEO di masa depan, kamu harus menguasai beberapa skill berikut agar bisa menjadi CEO yang baik di kemudian hari. Berikut adalah beberapa keterampilan: 

  • Memiliki keterampilan interpersonal yang baik
  • Memiliki keterampilan analitis
  • Memiliki keterampilan kepemimpinan atau manajemen
  • Memiliki kualitas kepemimpinan
  • Memiliki keterampilan publik speaking yang baik

Cara menjadi seorang CEO

Untuk menjadi seorang CEO kamu tidak perlu khawatir karena disini kami memberikan pembahasan tentang cara menjadi seorang CEO. Berikut langkah-langkah yang perlu kamu persiapkan.

  1. Pendidikan Tinggi

Cara menjadi CEO yang pertama adalah harus memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam serta pendidikan yang tinggi Salah satu syarat untuk menjadi CEO adalah pendidikan yang tinggi, tidak seperti menjadi pendiri bisnis.

Oleh karena itu, bagi kamu yang bercita-cita menjadi seorang CEO, perlu dipastikan bahwa Anda saat ini memiliki pengetahuan bisnis yang luas khususnya dan pendidikan tinggi yang mendukung keahlianmu. 

  1. Perjalanan Karir

Jalan menuju CEO selanjutnya adalah karir yang bagus, CEO tentunya adalah orang yang memiliki pengalaman kerja dan kemampuan problem solving atau pemecahan masalah yang baik.

Tentu saja, untuk membuktikannya, kamu harus membuktikannya melalui pekerjaan di berbagai posisi. Nah, dengan itu, kamu bisa dipromosikan dan menduduki posisi yang lebih tinggi sebagai CEO.

  1. Karakter atau Kepribadian

Tentunya selain dilihat dari pekerjaan dan karir, untuk menjadi seorang CEO juga harus memiliki karakter atau kepribadian yang baik. Kamu tidak harus menjadi orang lain untuk disukai, tapi kamu harus memiliki kepribadian yang tidak merugikan orang lain.

Kamu harus mengubah cara kamu memperlakukan orang menjadi lebih baik karena nantinya menjadi CEO tidaklah mudah karena akan mengurusi banyak karyawan di sebuah perusahaan. Dengan membangun karakter dan kepribadian, sebanyak mungkin kamu dapat menyelesaikan langkah-langkah berbeda ini dan memperbesar peluang mu untuk menjadi seorang CEO.

Demikianlah informasi mengenai CEO yang dapat kami urai untukmu. Semoga bermanfaat!

Berapa gaji CEO dan Direktur di Indonesia?

Chief executive officer atau CEO adalah sebuah posisi yang cukup tinggi setelah founder atau owner. Walaupun, beberapa perusahaan ada yang mengisi jabatan CEO dan owner hanya dengan satu orang saja. Namun, apakah kamu penasaran berapa gaji CEO di Indonesia?

Perihal gaji ini juga sering menjadi hal yang penasaran bagi siapa pun, karena dengan mengetahui seberapa besar gaji sebuah profesi bisa memproyeksikan bagaimana tingginya jabatan atau job desk yang dikerjakan.

Kamu juga perlu tahu jika penggunaan kata CEO di Indonesia biasanya hanya diterapkan di perusahaan-perusahaan rintisan atau startup. Sedangkan, direktur sebagai kata ganti CEO digunakan dalam perusahaan konvensional atau corporate.

Nah, daripada kamu penasaran, yuk, cari tahu seberapa besar gaji CEO atau direktur di Indonesia! Simak penjelasannya berikut!

Berapa gaji CEO di Indonesia?

Posisi CEO dalam sebuah startup biasanya akan memiliki tugas untuk untuk menjalankan visi dan misi perusahaan yang ia kelola, tak jarang juga CEO akan mengawasi keuangan hingga operasional sumber daya manusia perusahaan, memastikan semuanya berjalan sesuai dengan anggaran.

Dengan tanggung jawab dan tugas yang cukup besar, dilansir dari OCBC NISP gaji CEO di Indonesia pada tahun 2021 bisa mencapai Rp130 sampai Rp250 juta per bulannya. Maka dalam setahun, CEO akan mendapatkan penghasilan sebesar Rp1,5 hingga Rp3 miliar. Wow, angka yang besar untuk sebuah pendapatan.

Namun, besarnya gaji tersebut juga disesuaikan dengan startup dan perusahaannya, biasanya gaji CEO yang disebutkan di atas adalah CEO yang bekerja di sebuah startup unicorn

Di Indonesia sendiri pada tahun 2021 sudah memiliki 12 startup unicorn, di antaranya:

  • GoTo
  • Traveloka
  • Bukalapak
  • Ovo
  • JD.id
  • Blibli.com
  • J&T Express
  • Kredivo
  • Xendit
  • Ajaib
  • Kopi Kenangan

Jika, kamu perhatikan juga di antara 12 startup unicorn tersebut sebagian besar berhubungan dengan e-commerce. Sehingga, bisa dibilang pertumbuhan e-commerce Indonesia cukup tinggi dan tidak heran bola CEO di startup unicorn Indonesia bisa mendapatkan gaji ratusan juta per bulannya.

Berapa gaji direktur perusahaan Indonesia?

Berbeda dengan perusahaan rintisan yang dipimpin oleh CEO, maka seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa perusahaan corporate atau konvensional dipimpin oleh seorang direktur. Kamu juga perlu tahu jika direktur itu bagian dari sebuah direksi. Sehingga, dalam perusahaan corporate di Indonesia biasanya mereka akan memiliki beberapa direktur dalam sebuah direksi.

Direktur ini juga sering disebut sebagai komisaris, atau eksekutif. Nah, apakah direktur dan CEO di Indonesia memiliki gaji yang sama? Coba kita lihat hasilnya!

Dikutip dari CNBC gaji untuk direksi atau direktur perusahaan BUMN atau Badan Usaha Milik Negara adalah sebagai berikut:

1. PT Bank Mandiri Tbk

PT Bank Mandiri memiliki 12 direksi dengan total remunerasi Rp428,37 miliar. Rata-rata remunerasi perorangannya adalah Rp5,95 miliar per bulan.

2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia memiliki 12 direksi dengan total remunerasi Rp365,36 miliar. Rata-rata remunerasi perorangannya adalah Rp5,07 miliar per bulan.

3. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

PT Telekomunikasi Indonesia memiliki jumlah direksi 9 orang dengan total remunerasi Rp240 miliar. Sehingga, rata-rata remunerasi perorangan adalah Rp4,4 miliar per bulan.

Maksud dari kata remunerasi adalah total dari gaji, tunjangan, bonus, dan imbalan kerja jangka panjang. Nilai rata-rata remunerasi juga dihitung dengan cara membagi total remunerasi sesuai dengan berapa banyak dewan direksi dalam perusahaan tersebut, kemudian juga dibagi dalam jangka waktu enam bulan.

Tentunya akan ada perbedaan gaji antara CEO dan direktur sebuah perusahaan corporate di Indonesia, karena dalam bentuk perusahaan juga akan terdapat perbedaan. Memang benar gaji CEO Indonesia dan direktur perusahaan corporate sangatlah besar dan menggiurkan, tetapi di balik itu semua ada tanggung jawab dan beban besar yang harus kamu tanggung.

Siapa Saja CEO Muda dan Terkaya di Dunia?

Menjadi CEO atau chief executive officer mungkin adalah impian dari banyak orang. Siapa yang tidak ingin menjadi bos dalam sebuah perusahaan? Siapa tahu kamu menjadi salah satunya. Kita juga sering melihat banyak CEO yang sukses pada usia di atas 40 tahun. Namun, ternyata banyak anak muda di dunia yang sudah menjadi CEO dan terkaya di dunia.

Para CEO muda tersebut membanggun dan menjalankannya sebuah perusahaan di usia yang belum genap 30 tahun. Bahkan, di antara mereka juga ada beberapa public figure yang akhirnya terjun ke dunia bisnis sembari menjalankan karirnya sebagai selebritis.

Penasaran siapa saja CEO muda dan terkaya di dunia? Berikut daftar namanya:

CEO muda dan terkaya di dunia

Mendengar kata CEO muda dan terkaya di dunia pasti kamu terpikirkan adalah Mark Zuckerberg, seorang founder dan chief executive officer dari media sosial Facebook. Selain, Mark Zuckerberg juga masih ada anak muda yang berhasil menjadi CEO sukses pada usia di bawah 30 tahun. 

1. Pete Cashmore

Mashable adalah salah satu situs web berbasis blog yang berfokus pada teknologi dan entertainment, ternyata didirikan oleh seorang anak muda bernama Pete Cashmore. Mashable dirintis pada tahun 2005, yang berarti saat itu Cashmore berusia 19 tahun.

Saat ini Mashable juga masuk ke dalam salah satu blog terbaik di dunia versi majalah Times. Bahkan, pendapatan dari Mashable juga sudah menyentuh angka Rp4 triliun.  Perjalanan Cashmore membangung Mashable juga tidak selalu mulus, di tahun pertamanya domain Mashable masih berbentuk WordPress. Bahkan, pembuatan blognya ini menghabiskan waktu 20 jam. Selain itu, Cashmore sendiri yang mengisi artikel-artikel di blog tersebut.

Hingga beberapa bulan kemudian, setelah ia bisa menempatkan iklan di Mashable, Cashmore mulai merekrut penulis-penulis artikel terkait media sosial. Pengikut Mashable di Instagram sudah mencapai 985.000 pengguna. Pada tahun 2012 juga Pete Cashmore masuk ke dalam jajaran 100 orang paling berpengaruh versi majalah Times.

2. Kylie Jenner

Siapa yang tidak kenal dengan Kylie Jenner? Yaitu model dari keluarga Kardashian. Selain menjadi seorang model dan aktris, Kylie juga adalah seorang membuat bisnis kecantikan dengan nama perusahaan Kylie Cosmetic.

Kylie Cosmetic didirikan sejak tahun 2015 dan pada tahun 2018 Kylie Cosmetic sudah mendapatkan penghasilan dari penjualannya sebesar $360. Kemudian, beberapa waktu setelah itu Forbes juga menyatakan jika Kylie Cosmetic memiliki penilaian sebesar $800. Hal ini menjadikan Kylie Jenner sebagai miliarder termuda. Selama empat tahun berdirinya Kylie Cosmetic, Kylie mendapatkan 100% penghasilan dari Kylie Cosmetic, sampai di tahun 2019 Kylie menjual sebesar 51% saham Kylie Cosmetic ke perusahaan Coty. 

3. Top Ittipat

CEO muda berikutnya adalah Top Ittipat, pengusaha muda dari Thailand. Top adalah CEO dan founder dari brand makanan ringan yaitu Tao Kae Noi yang identik dengan cemilan rumput laut gorengnya. 

Awal mula Top menjalankan bisnis ini adalah awalnya ia hanya penyuka game online. Kemudian, menjual berbagai item dari game online yang ia mainkan sampai terjual laris. Namun, ternyata transaksi tersebut adalah ilegal hingga akhirnya ia membuka franchise chestnut, tetapi penjualannya juga semakin turun hingga akhirnya ia memutuskan untuk memproduksi makanan kering dari rumput laut.

Top akhirnya sukses menjadi miliarder sebelum usia 30 tahun dengan pendapatan sebesar $600 dan ia juga masuk ke dalam peringkat 50 orang terkaya di Thailand versi Forbes. Kisah Top Ittipat juga dituangkan dalam buku dan film.

4. Evan Spiegel

Beberapa tahun terakhir aplikasi Snapchat sempat booming di Indonesia, mungkin kamu salah satu penggunanya atau bisa jadi kamu masih menggunakan aplikasi ini sekarang. Ternyata aplikasi yang identik dengan berwarna kuning ini diciptakan oleh generasi muda yang saat ini belum genap 30 tahun bernama Evan Spiegel.

Selain sebagai founder, ia juga berperan sebagai CEO di perusahaan yang ia rancang. Kekayaan Evan Spiegel dilansir dari Forbes juga mencapai $6,6 miliar.

Keempat generasi muda tersebut membuktikan bila mereka bisa menjadi salah satu dari CEO muda dan terkaya di dunia. Walaupun, di antara mereka ada yang seorang public figure, bukan berarti mereka tidak berusaha untuk mencapai kedudukannya saat ini.

Mengenal Profesi Chief of Executive (CEO), Tugas, Tanggung Jawab dan Skill yang Dibutuhkan

Apa sih pengertian CEO? Mungkin kamu juga sudah tidak asing lagi mendengar istilah CEO, karena dengan berkembangnya startup di Indonesia, kata CEO juga semakin banyak di dengar.

Akan tetapi, apakah kamu tau apa itu CEO dan bagaimana tugas serta tanggung jawab CEO di sebuah perusahaan?

Yuk, simak lebih lanjut pembahasan CEO di artikel berikut!

Apa itu CEO?

Untuk membangun sebuah perusahaan tentunya ada banyak posisi yang harus dibentuk agar bisa menjalankan bisnis yang kamu jalani. Biasanya kita lebih mengenal struktur perusahaan dengan sebutan pimpinan pemimpin dan anggota. Namun, posisi pemimpin ini juga ternyata ada berbagai sebutannya, loh! Salah satunya adalah chief of executive atau CEO.

CEO atau chief of officer adalah sebuah jabatan tertinggi di sebuah perusahaan. Biasanya penggunaan kata CEO ini digunakan pada perusahaan rintisan atau startup. Pengertian CEO adalah sebuah posisi untuk anggota tertinggi yang memiliki tugas serta peran untuk mengawasi dan juga menjalankan visi misi perusahaan untuk menuju kesuksesan.

Selain mengawasi perusahaan, CEO juga berperan untuk memastikan anggaran dari perusahaan kamu agar selalu tersedia dan juga beberapa CEO di perusahaan memiliki wewenang untuk merekrut dan mempertahankan karyawan terbaik.

Perbedaan CEO, Owner, dan juga direktur

Mungkin di antara kamu juga sudah tidak asing lagi mendengar kata direktur dan owner, karena kedua posisi ini sama-sama mengisi kedudukan tertinggi. Akan tetapi, apakah CEO, direktur, dan owner itu sama atau berbeda?

Nah, ternyata sebutan CEO dan juga direktur itu sama, loh! Penggunaan kata CEO biasanya digunakan oleh perusahaan startup atau perusahaan yang memiliki kultur budaya dari luar. Sedangkan, istilah direktur itu biasanya digunakan oleh perusahaan konvensional atau perusahaan corporate.

Hal ini juga sudah tertuang secara hukum Indonesia dan menurut Keputusan Menteri Transmigrasi dan Tenaga Kerja Nomor 40 Tahun 2021, posisi CEO lebih dikenal dengan istilah direksi, komisaris, dan eksekutif. 

Sehingga, bisa dibilang CEO dan direktur adalah posisi yang sama, hanya saja penyebutannya berbeda sesuai dengan kultur kebudayaan perusahaan.

Apa bedanya CEO dan owner?

Dikutip dari Huntclub, owner adalah individu yang memulai perusahaan dan membangunnya dari tahap perencanaan sampai menghasilkan keuntungan. Biasanya juga seorang owner akan memiliki pengetahuan yang cukup luas terkait pemasaran dan produk dari bisnis yang ia kembangkan, karena ia adalah orang pertama yang membangun bisnisnya.

Maka dari itu, seorang owner atau pemilik bisnis juga wajar memiliki sebuah kesempatan untuk memiliki bisnisnya 100% bila pemilik tersebut tunggal. Seperti yang dilakukan oleh Kylie Jenner terkait kepemilikan saham Kylie Cosmetic, sebelum 51% ke perusahaan Coty. Namun, jika sebuah bisnis didirikan dengan bantuan mitra lain, maka mitra tersebut menjadi pemilik bersama.

Owner dan juga CEO bisa dijabat oleh satu orang sekaligus, biasanya hal ini terjadi ketika perusahaan tersebut belum berkembang secara besar. Akan tetapi, bisa berbeda jika sebuah perusahaan sudah sukses maka perusahaan tersebut mampu untuk merekrut CEO.

Seorang pemilik bisa menjabat sekaligus menjadi CEO, hal ini sering terjadi apabila bisnis yang dikembangkan belum terlalu besar dan perusahan tersebut belum mampu merekrut CEO. Jadi, pemilik usaha bisa menjadi CEO, tetapi tidak semua CEO bisa menjadi owner atau pemilik usaha.

Tugas CEO dan owner di perusahaan

Untuk memimpin sebuah perusahaan, CEO juga memiliki daftar tugas dan wewenang lainnya yang harus kamu ketahui, seperti berikut:

  • CEO memiliki tanggung jawab untuk mengawasi anggaran perusahaan
  • Menetapkan arah strategis perusahaan
  • Memimpin perusahaan, menetapkan tujuan pendapatan dan produktivitas
  • Mewakili citra publik perusahaan
  • Menentukan visi, misi, hingga arah perusahaan
  • Meninjau sekaligus menganalisis perubahan ekonomi dan industri sebuah perusahaan.

Sedangkan, untuk kamu yang menjabat sebagai owner di bisnis yang kamu kembangkan, selain sebagai pemilik, kamu juga memiliki peran lainnya.

Jika CEO memiliki peran besar untuk menjaga citra perusahaan. Maka, untuk hal ini hanya berlaku jika kamu sudah bisa merekrut CEO untuk perusahaanmu.

Namun, tidak jarang bila tanggung jawab dan tugas owner itu biasanya tidak tertulis, terkadang peran kamu sebagai owner juga bisa saja tidak menentu. Akan tetapi, biasanya owner akan membantu CEO untuk memantau operasional, hingga sumber daya manusia perusahaan. Sehingga, kamu akan lebih banyak berdiskusi dengan CEO.

Tidak hanya itu, owner juga akan membangun visi dan misi sebuah perusahaan yang sesuai dengan standar dan industrinya. Jika, ada kerugian bisnis jug owner lah yang akan bertanggung jawab.

Berapa gaji CEO di Indonesia?

Menempati posisi tertinggi di sebuah perusahaan, pasti juga membuat kamu penasaran berapa, sih, gaji seorang CEO di perusahaan Indonesia?

Dikutip dari OCBC NISP dengan sebuah tanggung jawab yang cukup besar, gaji CEO di perusahaan Indonesia pada tahun 2021 bisa mencapai Rp130 sampai Rp250 juta per bulannya. Bila dihitung pertahun, CEO akan mendapatkan penghasilan RP1,5 hingga Rp3 miliar.

Namun, kamu juga perlu tahu gaji sebesar tersebut bisa kamu dapatkan jika kamu bekerja di sebuah startup unicorn. Di Indonesia sendiri ada 12 startup unicorn yaitu GoTo, Xendit

Ajaib, Bukalapak, Tokopedia, JD.id, Blibli.com, Traveloka, Ovo, Kredivo, J&T Express, dan Kopi Kenangan.

Skill yang harus dimiliki CEO

Tidak sembarangan orang bisa menjadi CEO, karena untuk memimpin sebuah perusahaan itu bukan lah hal yang mudah. Kamu harus memiliki skill yang mumpuni, terutama dalam hal kepemimpinan. Kemudian, beberapa skill di bawah ini juga harus kamu terapkan jika ingin menjadi CEO.

1. Kreativitas dan inovasi

Memiliki pemikiran kreatif dan ide-ide baru bisa membuat bisnis berkembang dalam jangka yang panjang karena dengan inovasi bisa membuat perusahaan lebih progresif.

2. Keberanian

Dengan memiliki skill tidak mengenal rasa takut bisa menanamkan kualitas pada karyawan, karena CEO nantinya akan berhadapan dengan  tantangan. Jika tidak memiliki rasa keberanian bagaimana CEO bisa menemukan solusi yang kreatif dan menguntungkan perusahaan.

3. Memiliki skill komunikasi yang kuat

Dalam menjalankan perannya, seorang pemimpin akan menyampaikan pesan atau instruksi secara efektif. Pesan efektif yang disampaikan oleh jabatan yang tinggi kepada karyawan bisa meminimalisir kesalahpahaman dan juga memberikan faktor motivasi. Sebab, komunikasi berperan penting dalam tugas dan tanggung jawab sehari-hari.

4. Inovasi dan kreativitas

Untuk mengembangkan sebuah perusahaan dengan jangka waktu yang yang panjang, kamu sebagai CEO harus mampu berpikir kreatif dan memiliki inovasi yang tinggi agar bisa mendapatkan banyak ide tentang bisnis yang sesuai dengan bisnis yang kamu jalani, karena CEO yang bisa berpikir kreatif dan berinovasi bisa menguntungkan bisnisnya.

5. Harus bisa bekerja secara tim atau kolaborasi

Menjadi seorang CEO, kamu tidak akan bekerja secara mandiri, kadang kala kamu akan bekerja sama dengan pemilik bisnis atau jajaran c-suite lainnya seperti dewan direksi dan kepala departemen lainnya. Kolaborasi ini akan menghasilkan informasi dan ide yang terbaik untuk memajukan perusahaan, karena berkolaborasi juga dapat membuat kreativitas yang tinggi.

Cara menjadi CEO

Setelah kamu merasa cukup untuk memiliki skill yang sesuai dengan kriteria CEO, mungkin kamu bertanya-tanya bagaimana cara menjadi CEO? Nah, untuk mencapai posisi ini biasanya ada dua cara yang bisa kamu lakukan, yaitu:

1. Membangun perusahaan sendiri

Kamu bisa membangun usaha rintisan dari nol dengan komitmen dan tekad yang bulat. Jika perusahaan yang kamu kembangkan bisa berjalan lancar dengan kepemimpinan kamu maka kamu sudah bisa disebut sebagai CEO.

2. Pertumbuhan karir

Melewati jalur pertumbuhan karir memang membutuhkan waktu bertahun-tahun. Akan tetapi, dengan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan saat kamu naik jabatan dalam sebuah perusahaan yang sama akan memberikan nilai unggul lebih. Biasanya juga dewan redaksi perusahaan akan lebih memilih kandidat internal untuk menjadi CEO dibandingkan kandidat eksternal. 

Selain, kedua poin di atas juga ada beberapa cara yang bisa membantu kamu untuk meraih posisi sebagai CEO yaitu:

1. Memiliki sertifikasi profesional

Dengan memiliki sertifikasi profesional di bidang yang sesuai juga bisa membantu kamu mendapatkan kualifikasi yang tinggi, karena sertifikasi juga sangat berguna untuk mengembangkan perusahaan yang nanti kamu jalani.

Dikutip dari situs Leverage Edu ada beberapa sertifikat profesional yang dapat membantu kamu menjadi CEO di antaranya: Chartered Financial Analyst (CFA), Certified Management Accountant (CMA), Certified Public Accountant (CPA), dan Project Management Professional (PMP).

2. Menempuh pendidikan

Memang siapa saja bisa menjadi CEO. Akan tetapi, dengan memiliki gelar sarjana bisa membuat kualifikasi kamu bertambah. Bahkan, dilansir dari Forbes, setengah CEO Fortune 100 sudah menempuh gelar akuntansi, bisnis, dan ekonomi. Sedangkan, 27% bergelar sarjana sains dan teknik, sisanya 14% menempuh pendidikan hukum.

CEO yang menginspirasi

1. Ifandi Khairum Ranin

Salah satu CEO muda Indonesia dan founder dari startup yang bergerak dalam bidang pendidikan yaitu Satu Persen. Satu persen dibangun oleh Ifandi pada tahun 2019 dengan format channel Youtube. Sebelumnya ia hanya sering membagikan konten terkait pendidikan, kesehatan mental, dan self development di akun Youtube pribadinya sejak tahun 2018.

2. Hanifa Ambadar

Female Daily, salah satu forum wanita yang cukup besar di Indonesia. Kamu juga pasti sudah tidak asing lagi dengan Female Daily. Beautytech ini sudah hadir sejak 2005 di mana saat itu masih berbasis blog. Namun, sekarang Female Daily sudah memiliki aplikasi dan beauty studio dengan 50 juta pengikut dengan 4 juta unique user per bulannya.

3. Pete Cashmore

Mashable adalah salah satu situs web berbasis blog yang berfokus pada teknologi dan entertainment, ternyata didirikan oleh seorang anak muda bernama Pete Cashmore. Mashable dirintis pada tahun 2005, yang berarti saat itu Cashmore berusia 19 tahun.

4. Kylie Jenner

Kylie Cosmetic didirikan sejak tahun 2015 dan pada tahun 2018 Kylie Cosmetic sudah mendapatkan penghasilan dari penjualannya sebesar $360. Kemudian, beberapa waktu setelah itu Forbes juga menyatakan jika Kylie Cosmetic memiliki penilaian sebesar $800. Hal ini menjadikan Kylie Jenner sebagai miliarder termuda.

Nah, itulah penjelasan tentang definisi, tugas, gaji dan skill yang harus dimiliki oleh seorang CEO. Walaupun, gaji menjadi CEO cukuplah besar, tetapi beban kerjanya pun cukup berat dan semuanya harus dilakukan secara bertahap.

CEO inspirasi di atas juga membuktikan bila anak muda dapat menempati posisi CEO dengan memiliki pemikiran yang kreatif dan inovasi yang tinggi untuk berkembang.

Untitled

Sukses Menjangkau 1 Juta ‘CEO’ UMKM Perempuan, Amartha Siap Jangkau Lebih Banyak dengan Kolaborasi

Bersamaan dengan momen International Women’s Day yang diperingati kemarin (8/3), hari ini (9/3), Amartha merayakan kesuksesannya dalam menjangkau satu juta pengusaha mikro perempuan. Selama 12 tahun berdiri, Amartha selalu fokus untuk menciptakan inklusi keuangan dan memastikan taraf hidup para pelaku usaha mikro, terutama perempuan, meningkat dengan memberikan akses permodalan.

Selain fokus untuk menjangkau lebih banyak UMKM, Amartha juga terus fokus mempertahankan kualitas pinjaman. Hal ini juga didukung dengan fakta bahwa Amartha telah mempertahankan perolehan NPL di bawah 0,5% sejak 2020.

Untuk itu, Andi Taufan Garuda Putra, selaku Founder & CEO Amartha, mengucapkan terima kasih dan merasa puas dengan semua tim yang telah berkolaborasi dalam menyediakan permodalan untuk para mitra Amartha. Kemudian, Andi juga menegaskan bahwa milestone ini bukanlah akhir, melainkan permulaan, dan yakin milestone selanjutnya akan dicapai lebih cepat daripada ini dengan bantuan kolaborasi dan fitur crowdfunding Amartha yang telah tersedia di aplikasi sejak akhir 2021 lalu.

“Pencapaian ini bukanlah akhir perjalanan melainkan permulaan bagi kami untuk terus menjangkau jutaan pengusaha UMKM lainnya, sehingga dibutuhkan kolaborasi yang lebih masif lagi dari masyarakat untuk mengakselerasi pertumbuhan UMKM perempuan di Indonesia,” kata Andi.

Kolaborasi memang sangat dibutuhkan di era saat ini untuk membantu mewujudkan misi sosial dari Amartha. Dalam kesuksesan mendanai satu juta ‘CEO’ UMKM perempuan, Amartha masih terus bertekad untuk bisa menjangkau lebih banyak lagi ‘CEO’ UMKM perempuan di seluruh Indonesia.

Selain berterima kasih kepada semua pihak yang membantu tercapainya satu juta mitra ini, Andi juga mengajak masyarakat luas untuk turut andil dalam mendanai UMKM perempuan bersama Amartha mulai dari Rp.100.000 dalam kampanye #100ribuSejutaPeluang.

 

Untitled

 

Menurut Aria Widyanto, Chief Risk and Sustainability Officer Amartha, dengan membantu mendanai mitra pengusaha perempuan melalui Amartha, para pendana bisa memastikan taraf hidup mitra meningkat dan dapat membantu mitra memperoleh biaya untuk pendidikan anak-anaknya.

Tidak hanya melalui pendanaan, Amartha juga masih terus konsisten dalam memberikan training mingguan kepada mitra secara berkelompok mengenai literasi keuangan, literasi digital, dan kemampuan kewirausahaan yang bisa membantu mitra mengakses pasar yang lebih luas lagi dan memiliki relasi baru.

Dengan strategi tersebut, Amartha mencatat ada 95% mitra yang telah berhasil memenuhi kebutuhan dasar. Kemudian, terdapat 96% mitra yang telah berhasil meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Dampak positif ini tidak hanya dirasakan oleh mitra dan keluarga, tapi juga komunitas di sekitar karena terciptanya lapangan kerja baru di desa dimana 75% dari total tenaga kerja juga datang dari kalangan perempuan.

Meskipun angka satu juta merupakan angka yang besar, tapi nyatanya hingga saat ini masih ada 30 juta UMKM yang belum mendapatkan akses ke permodalan. Fakta ini juga dipaparkan oleh Komisaris Utama Amartha, Rudiantara, dalam acara Virtual Media Briefing: Launching Satu Juta Mitra Amartha. Ia yakin bahwa microfinance seperti Amartha bisa menjangkau lebih banyak UMKM lagi terutama dengan adanya transformasi digital dan juga kolaborasi.

CEO Muda Indonesia yang Menginspirasi Dunia Startup

Sukses di usia muda menjadi cita-cita dan pilihan siapapun termasuk kamu, tidak terkecuali dengan para CEO muda Indonesia.

Indonesia juga saat ini sudah memiliki banyak startup sukses di berbagai sektor dan di antara startup tersebut dibangun dan dikembangkan oleh CEO muda yang ternyata banyak menginspirasi.

Inspirasi dari mereka juga mematahkan kesulitan untuk sukses di usia muda. Walaupun, tugas dan tanggung jawab seorang CEO itu besar. Maka dari itu, artikel ini akan membahas siapa saja CEO muda Indonesia dari berbagai startup.

Yuk, simak lebih lanjut pembahasannya!

Daftar CEO muda Indonesia

1. Amanda Susanti Cole

Siapa yang tidak kenal dengan platform Sayurbox, salah satu startup situs belanja online kebutuhan segar sehari-hari. Apakah kamu tahu jika Sayurbox didirikan oleh seorang perempuan yang masuk ke jajaran 17 generasi Milenial RI yang masuk daftar berprestasi Forbes.

Sebagai CEO muda Indonesia dn founder dari Sayurbox, Amanda coba membuka peluang bisnis pangan secara digital melalui Sayurbox pada tahun 2017. Pada tahun tersebut juga Amanda hanya menjalankan bisnisnya dengan cara menjual kebutuhan sehari-hari dari petani lokal melalui Whatsapp dan Instagram.

Di tahun-tahun awalnya munculnya Sayurbox juga melupakan waktu yang sulit, ada banyak tantangan yang harus dijalani Amanda, bahkan di tahun pertamanya ia juga merasa tidak yakin apa Sayurbox bisa bertahan.

Di tahun berikutnya saat Sayurbox sudah memiliki aplikasi yang belum teroptimasi dengan baik sehingga banyak konsumen yang komplain. Namun, dengan berjalannya waktu Sayurbox bisa bertahan dan berkembang hingga saat ini. Bahkan, di tahun 2021 Sayurbox mendapatkan pendanaan seri B dari beberapa investor termasuk PT. Astra Digital International.

2. Audrey Maximilian

Dimulai dari keprihatinannya mengenai pembulian kepada orang-orang yang curhat di media sosial, membuat Audrey Maximillian membuat startup yang berfokus pada meditasi dan psikologi online yaitu Riliv

Riliv hadir di tahun 2015, tetapi di tahun tersebut juga Riliv tidak memiliki psikolog profesional melainkan, hanya menghadirkan mahasiswa psikologi yang memberi saran dan penenang awal kepada para penggunanya. Belum lagi, Maxi bukan dari lulusan psikologi, tetapi sistem informasi sehingga ia harus melakukan riset mendalam terkait masalah yang akan ia selesaikan dengan Riliv.

Hingga Riliv bisa mendapatkan penghargaan Google Play Best Unique App 2019, sering berkembangnya Riliv juga sekarang mereka sudah memiliki puluhan psikologi profesional yang siap membantu ratusan ribu pengguna Riliv. 

Bahkan, Riliv juga berhasil mendapatkan seri pendanaan awal di tahun 2022 yang dipimpin oleh East Ventures. Berkat Riliv juga, Maxi meraih penghargaan Forbes 30 Under 30 Asia di tahun 2020.

3. Ifandi Khairum Ranin

Salah satu CEO muda Indonesia dan founder dari startup yang bergerak dalam bidang pendidikan yaitu Satu Persen. Satu persen dibangun oleh Ifandi pada tahun 2019 dengan format channel Youtube. Sebelumnya ia hanya sering membagikan konten terkait pendidikan, kesehatan mental, dan self development di akun Youtube pribadinya sejak tahun 2018.

Namun, setelah mengetahui bahwa konten video dari Satu Persen dinikmati dan memberikan motivasi bagi para penontonnya, maka Ifandi dan beberapa temannya memutuskan membuat sebuah startup. Hingga di tahun  2022 pengikut Satu Persen di sosial media sudah mencapai satu juta pengguna. Tidak hanya itu, kini Satu Persen memiliki 40 mentor dan psikolog.

4. Rousyan Fikri

Startup edtech selanjutnya adalah Pahamify dan lagi-lagi CEO dan co- foundernya adalah anak muda Indonesia, Rousyan Fikri. Sebelum menjadi sebuah startup, pada tahun 2016 Pahamify hanya sebuah channel Youtuber bernama Hujan Tanda Tanya yang berisi konten edukasi sains dan teknologi.

Kemudian, di tahun 2018 Rousyan dan beberapa rekannya meluncurkan startup Pahamify, dan juga menciptakan aplikasi belajar pada tahun 2019. Ada puluhan ribu video pembelajaran dalam Pahamify yang tidak terbatas dengan sains saja. Bahkan, di tahun 2020 Pahamify juga mendapatkan pendanaan Seri A yang dipimpin oleh Shunwei Capital.

Itulah empat nama CEO muda Indonesia yang bergerak dalam bidang startup, dari keempat nama tersebut membuktikan bila usia muda bukan halangan untuk menjadi sukses. Walaupun, perlu ada usaha dan kerja keras yang mendoronya. Kamu juga bisa menjadi CEO muda Indonesia. Yuk, mulai dari sekarang!

perbedaan CEO dan owner

Mengenal Perbedaan Fungsi CEO dan Owner

Di dunia bisnis ada banyak sekali istilah yang digunakan, tidak hanya dalam istilah operasional saja. Bahkan istilah jabatannya. Salah satunya istilah CEO dan owner. Apakah kamu tau perbedaan CEO dan owner?

Owner dan CEO adalah dua posisi yang cukup tinggi di sebuah perusahaan. Biasanya penggunaan kata CEO juga identik dengan startup. Sedangkan, owner mengisi perusahaan bisnis corporate.

Jika, kamu masih bingung dengan perbedaan CEO dan owner, artikel berikut akan memberikan penjelasan yang kamu butuhkan.

Perbedaan CEO dan Owner

CEO atau chief executive officer adalah sebuah jabatan tertinggi pada sebuah perusahaan yang bertugas untuk mengawasi sekaligus membawa perusahaan menuju kesuksesan.

Seperti yang disebutkan di atas, istilah CEO memang terkenal di perusahaan rintisan atau startup. Sedangkan, di Indonesia penggunaan kata chief of executive digantikan dengan istilah direktur utama atau juga presiden direktur.

Selain, mengawasi perusahaan, CEO juga memiliki peran besar lainnya seperti memimpin perusahaan, mewakili citra publik perusahaan, menetapkan arah strategi perusahaan, dan juga memastikan dana anggaran perusahaan selalu tersedia di bank.

Sedangkan, dikutip dari Huntclub, owner adalah seorang individu yang memulai perusahaan dan membangunnya dari tahap perencanaan sampai menghasilkan keuntungan. Seorang owner memiliki pengetahuan yang cukup luas terkait pemasaran dan produk dari bisnis yang ia kembangkan.

Sesuai dengan definisinya, owner atau pemilik bisnis memiliki sebuah kesempatan untuk memiliki bisnisnya 100% bila pemilik tersebut tunggal. Namun, jika sebuah bisnis didirikan dengan bantuan mitra lain, maka mitra tersebut menjadi pemilik bersama.

Seorang pemilik bisa menjabat sekaligus menjadi CEO, hal ini sering terjadi apabila bisnis yang dikembangkan belum terlalu besar dan perusahan tersebut belum mampu merekrut CEO. 

Sehingga owner atau pemilik  bisa menjadi CEO. Akan tetapi, seorang CEO belum tentu pemilik perusahaan tersebut, karena CEO bisa direkrut dari seorang karyawan perusahaan tersebut dan diberikan tanggung jawab untuk mengawasi perusahaan.

Peran owner dalam sebuah perusahaan

Selain, sebagai pemilik atau pencetus bisnis yang ia kembangkan, ternyata pemilik juga memiliki peran lainnya.

Jika, CEO memiliki peran besar untuk menjaga citra perusahaan, hal ini tidak berlaku lagi bagi pemilik yang sudah merekrut chief of executive bagi bisnisnya. 

Tanggung jawab pemilik juga biasanya tidak tertulis, bahkan perannya juga tidak menentu. Namun, yang pasti owner akan membantu mengawasi CEO, operasional, sampai sumber daya manusia. Walaupun, pengawasan tersebut akan dilakukan bersama CEO.

Kemudian, owner juga akan membangun visi dan misi sebuah perusahaan yang sesuai dengan standar dan industrinya. Jika, ada kerugian bisnis juga, pemilik lah yang akan bertanggung jawab.

Perbedaan CEO dan owner ini sebenarnya juga sangat terlihat dan bisa dengan mudah kamu bedakan walau kedua posisi tersebut memiliki peran yang tinggi dalam perusahaan.

CEO Perempuan

Siapa CEO Perempuan di Balik Beauty Startup Indonesia?

Beberapa tahun terakhir industri kecantikan di Indonesia cukup naik daun. Industri kecantikan juga identik dengan perempuan. Walau tidak dipungkiri laki-laki juga bisa mengambil peran dalam industri ini. Namun, apakah kamu tahu beauty startup kenamaan Indonesia memiliki CEO perempuan?

Ya, saat ini sudah banyak perempuan yang bisa mengambil posisi tinggi dalam sebuah perusahaan. Apalagi dengan hadirnya industri kecantikan, yang membuat startup beauty tech, beauty product lokal, dan komunitas kecantikan kembali naik dan bersaing.

Siapa saja CEO perempuan di balik beauty startup Indonesia? Yuk, simak artikel berikut!

CEO Perempuan di Beauty Startup Indonesia

Chief of executive atau yang lebih sering disebut sebagai CEO adalah posisi tertinggi di sebuah perusahaan rintisan atau startup yang memiliki tanggung jawab untuk menjalankan visi dan misi perusahaan dan juga mengawasi operasionalnya.

Namun, saat ini posisi CEO sudah tidak lagi diisi dengan laki-laki, karena perempuan juga bisa mengembangkan karirnya di posisi chief executive, terutama dalam beauty startup yang sebagian besar masih identik dengan perempuan.

Berikut adalah CEO perempuan di beauty startup yang wajib kamu ketahui!

1. Hanifa Ambadar

Female Daily, salah satu forum wanita yang cukup besar di Indonesia. Kamu juga pasti sudah tidak asing lagi dengan Female Daily. Beautytech ini sudah hadir sejak 2005 di mana saat itu masih berbasis blog. Namun, sekarang Female Daily sudah memiliki aplikasi dan beauty studio dengan 50 juta pengikut dengan 4 juta unique user per bulannya.

Pertumbuhan Female Daily juga tidak lain adanya campur tangan dari Hanifa Ambadar yang memulainya dari sebuah blog untuk berbagi review terkait produk kecantikan, dari sekadar hobi menulis blog hingga akhirnya ia memutuskan untuk membuat blog nya lebih profesional dengan membeli domain dan berkolaborasi dengan Affi Assegaf yang juga seorang blogger.

2. Sreejita Deb

Sreejita Deb adalah founder sekaligus CEO Raena platform reseller produk kecantikan. Dengan gelar MBA dari Harvard Business School dan pengalamannya bekerja di perusahaan raksasa seperti Google, Amazon, dan juga InMobi, Deb memutuskan untuk mendirikan bisnis berbasis sosial commerce di tahun 2018.

Awalnya Deb ingin membuka bisnisnya di dua negara yaitu India dan Indonesia, hal ini karena kedua negara tersebut memiliki jumlah penduduk pengakses media sosial yang besar. Namun, setelah riset terkait penggunaan Instagram dan pengguna media sosial wanita lebih banyak akhirnya ia memilih untuk membukanya di Indonesia.

Raena sendiri akhirnya tercetus di tahun 2019 setelah berganti nama dari bisnis sebelumnya dan memiliki kantor pusat di Singapura, Raena juga sudah memiliki investor dari berbagai nama dan juga ia bekerja sama dengan beauty influencer yaitu Moonella Sunshine Jo.

Kemudian, dengan kerjasama tersebut Raena dan keluarga Jo merilis produk orisinal mereka dengan merk Lalabee.

3. Yaumi Fauziah

Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan Base, startup produk kecantikan dan wellness direct-to-consumer (DTC). Pendiri dan CEO Base adalah Yaumi Fauziah yang juga eks Head of Marketing Gojek.

Awal mula munculnya Base adalah sebagai situs blog perawatan kulit pada tahun 2017 dan dimulai dari saat itu juga Yaumi aktif untuk berinteraksi dengan anggota komunitas di akun media sosialnya.

Kemudian, akhirnya Base bertransformasi menjadi situs e-commerce dan akhirnya meluncurkan produknya sendiri yaitu rangkaian produk kecantikan yang disesuaikan secara personal dengan kondisi kulit penggunanya. Base juga menggunakan teknologi eksklusif yaitu Smart Skin Test.

Saat ini Base sudah mendapatkan pendanaan pra-seri A yang didapatkan dari berbagai investor lama, investor baru, dan juga angel investor 

Dari ketiga CEO perempuan di atas menunjukkan bila perempuan juga bisa mengisi posisi tertinggi. Kamu juga bisa menjadi seperti mereka karena faktanya potensi kecantikan di Indonesia cukup tinggi mencapai $3 miliar.

Cara Menjadi CEO dan Skill yang Harus Dimiliki

Posisi CEO sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat dan banyak orang yang berlomba-lomba untuk menjadi CEO, salah satunya kamu yang membuka artikel ini. Namun cara menjadi CEO tidaklah mudah, akan ada banyak skill yang harus kamu kuasai untuk mengisi posisi ini.

CEO atau chief executive officer adalah sebuah posisi tertinggi di sebuah perusahaan. CEO di Indonesia biasanya dijajarkan dengan direktur utama.

Untuk menyentuh posisi chief executive officer, tentunya ada berbagai cara yang bisa kamu tempuh dan kamu harus bersedia bekerja dua kali lipat bila ingin menjadi CEO di usia muda.

Bagaimana cara menjadi CEO?

Sebelum masuk ke berbagai tips menjadi CEO, kamu harus paham terkait tugas utamanya yaitu, merekrut dan mempertahankan karyawan terbaik, memastikan dana anggaran selalu tersedia di bank, dan yang terakhir menentukan visi, misi, hingga arah perusahaan.

Bagi kamu yang tertarik menjadi CEO, berikut tahapan yang harus kamu lakukan:

1. Membangun perusahaan sendiri

Kamu bisa membangun usaha rintisan dari nol dengan komitmen dan tekad yang bulat. Jika perusahaan yang kamu kembangkan bisa berjalan lancar dengan kepemimpinan kamu maka kamu sudah bisa disebut sebagai CEO.

2. Menempuh pendidikan yang sesuai

Tidak dipungkiri jika kebanyakan chief executive officer memiliki minimal gelar sarjana. Menurut Forbes, setengah CEO Fortune 100 sudah menempuh gelar akuntansi, bisnis, dan ekonomi. Sedangkan, 27% bergelar sarjana sains dan teknik, sisanya 14% menempuh pendidikan hukum.

3. Pertumbuhan karir

Melewati jalur pertumbuhan karir memang membutuhkan waktu bertahun-tahun. Akan tetapi, dengan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan saat kamu naik jabatan dalam sebuah perusahaan yang sama akan memberikan nilai unggul lebih. Biasanya juga dewan redaksi perusahaan akan lebih memilih kandidat internal untuk menjadi CEO dibandingkan kandidat eksternal. 

4. Memiliki sertifikasi profesional

Cara yang terakhir ini memang opsional. Namun dengan memiliki sertifikasi profesional di bidang tertentu membuat kamu memiliki kualifikasi untuk membantu perusahaan berkembang dan juga bisa menunjang karir yang kamu jalani. Dilansir dari Leverage Edu ada beberapa sertifikat profesional yang dapat membantu kamu menjadi CEO di antaranya: Chartered Financial Analyst (CFA), Certified Management Accountant (CMA), Certified Public Accountant (CPA), dan Project Management Professional (PMP)

Skill yang harus dimiliki oleh CEO

Setelah mengetahui cara menjadi CEO, langkah selanjutnya adalah mengembangkan skill yang memang perlu dimiliki oleh seorang chief executive officer. Skill ini bisa membuat kamu lebih unggul dan bisa memimpin perusahaan dengan baik.

1. Keterampilan manajerial yang baik

Memimpin sebuah perusahaan berarti kamu juga harus menjadi pimpinan dari semua karyawan tersebut, dan untuk menjadi CEO, kamu harus memiliki keterampilan manajerial yang baik agar setiap operasi perusahaan bisa berjalan sesuai dengan visi misi perusahaan dan setiap karyawan memiliki tujuan untuk mencapai goals melalui usaha bersama.

2. Memiliki skill komunikasi yang kuat

Dalam menjalankan perannya, seorang pemimpin akan menyampaikan pesan atau instruksi secara efektif. Pesan efektif yang disampaikan oleh jabatan yang tinggi kepada karyawan bisa meminimalisir kesalahpahaman dan juga memberikan faktor motivasi. Sebab, komunikasi berperan penting dalam tugas dan tanggung jawab sehari-hari.

3. Kreativitas dan inovasi

Memiliki pemikiran kreatif dan ide-ide baru bisa membuat bisnis berkembang dalam jangka yang panjang karena dengan inovasi bisa membuat perusahaan lebih progresif.

4. Keberanian

Dengan memiliki skill tidak mengenal rasa takut bisa menanamkan kualitas pada karyawan, karena CEO nantinya akan berhadapan dengan  tantangan. Jika tidak memiliki rasa keberanian bagaimana CEO bisa menemukan solusi yang kreatif dan menguntungkan perusahaan.

5. Memiliki pola pikir yang berkembang

Skill ini sebenarnya berhubungan dengan kreativitas dan inovasi, memiliki pola pikir yang berkembang juga menjadi satu solusi untuk menyambut tantangan yang akan dihadapi. Jika CEO memiliki skill ini maka ia bisa membantu karyawannya untuk memiliki pemikiran yang baru dan positif terhadap perusahaan.

Setelah mengetahui cara menjadi CEO dan skill apa yang dibutuhkan untuk posisi tersebut, kamu bisa memahami apa tujuan diri kamu menjadi CEO karena kenyataannya menjadi pemimpin bukanlah hal yang mudah dan harus memiliki keinginan untuk mempertahankan sebuah perusahaan.