Tag Archives: Chess Rush

2019 adalah Tahunnya Auto Battler. Mampukah Ia Bertahan Lama?

Auto battler adalah sebuah sub-genre dari strategy games yang memiliki bentuk seperti catur. Para pemainnya menaruh karakter yang mereka mainkan di atas papan ketika waktu persiapan berjalan. Peperangan terjadi setelah waktu persiapan selesai tanpa kontrol apapun dari pemain. Genre ini dipopulerkan oleh game Auto Chess di awal tahun 2019.

Auto Chess merupakan mod dari game Dota 2 yang sangat sukses membuat para pemain Dota 2 bermain Auto Chess pada saat itu. Dengan karakter hero-hero Dota 2 yang bisa Anda mainkan, tentu Auto Chess menjadi sangat menarik bagi para penggemar Dota 2. Semua skill yang dipakai pun sama persis dengan hero Dota 2. Terbilang santai, banyak pemain Dota 2 memainkannya ketika istirahat dari ranked match. Sempat 90% dari total friendlist saya yang sedang online, semuanya bermain Auto Chess ketimbang bermain Dota 2.

Pada akhir bulan Maret, sebelum tiga bulan sejak mereka rilis. Auto Chess berhasil mencapai 7 juta total download. Melihat kesuksesan yang mereka gapai, Drodo Studio akhirnya mengeluarkan game Auto Chess-nya dari platform Dota 2. Mereka merilis standalone Auto Chess ke khalayak luas. Drodo mendapatkan kesuksesannya dari rasa puas yang pemain dapatkan dari unsur keberuntungan karena, pada setiap turn, Anda mendapatkan karakter-karakter yang random. Rasa puas ketika mendapatkan karakter yang Anda inginkan di saat-saat genting dan berhasil mengalahkan musuh saat menggabungkan 3 karakter yang sama membuatnya adiktif. Memainkannya pun cukup mudah, Anda tinggal santai dan melakukan klik pada layar komputer Anda. Mudah untuk dimainkan, meski sulit untuk didalami.

Auto Battler ala Valve dan Riot Games

Pada bulan Juni 2019, Valve merilis Dota Underlords. Auto Battler yang dibuat oleh Valve sendiri yang memiliki hak cipta setiap hero di Dota 2. Tetapi banyak penggemar Dota 2 yang skeptis melihat perilisan Dota Underlords. Pasalnya, tahun lalu Valve meluncurkan Artifact dan hasilnya game tersebut jadi sebuah artefak di platform Steam. Hanya butuh beberapa bulan saja bagi Artefact untuk kehilangan hampir seluruh pemainnya. Game ini memiliki monetization secara berlebihan yang bisa Anda lihat di harga game, pembelian card packs, dan transaksi pembelian kartu di Steam Market yang memiliki biaya tambahan.

Pada bulan perilisannya, Dota Underlords mencapai 202.254 total peak players yang terbilang cukup sukses untuk sebuah game auto battler tapi hal ini tidak bertahan lama. Sampai bulan Desember, Dota Underlords sudah kehilangan hampir 90 persen pemainnya. Tentu saja bukan tanpa alasan, Dota Underlords menghadapi persaingan dari pesaing terberatnya yaitu League of Legends.

Sumber: Steam Charts
Sumber: Steam Charts

Riot Games juga merilis Teamfight Tactics untuk mengikuti tren auto battler yang sedang berjalan. Dengan karakter-karakter League of Legends untuk menarik playerbase League of Legends sendiri, tentu Dota 2 dengan Dota Underlords tidak akan bisa memenangkan persaingan karena kalah jumlah playerbase dibandingkan League of Legends.

Auto Battler Goes to Mobile and Esports

Drodo Studio yang memulai tren auto battler di 2019 ini akhirnya membuat turnamen besar yaitu Auto Chess World Invitational yang berhadiah total US$1 juta dengan 32 peserta. Bukan hanya Auto Chess, Dota Underlords dan Teamfight Tactics juga mengadakan turnamen dengan hadiah yang jauh lebih rendah dibandingkan Auto Chess World Invitational. Namun apakah total hadiah berbanding lurus dengan jumlah viewership yang didapat?

Sumber: Esports Charts
Sumber: Esports Charts

Viewership untuk WePlay! Dota Underlords Open dan Rise of the Elements Invitational jelas menunjukan viewership yang lebih baik. Auto Chess sepertinya tidak dapat bersaing dengan Dota Underlords apalagi dengan Teamfight Tactics. Auto Chess yang terbilang terlambat merilis versi PC-nya, membuatnya tertinggal jauh dari Teamfight Tactics yang sudah lebih dulu dikenal dan sudah banyak streamer di Twitch menayangkan game Teamfight Tactics.

Chess Rush juga sempat menyelenggarakan turnamen untuk para influencer dari delapan negara yang memiliki total hadiah 16.000 US Dollar. Chess Rush sendiri sudah memiliki jumlah download lebih dari 5 juta di Google Playstore.

Melihat popularitasnya di platform livestream seperti Twitch, Auto Chess yang sempat memiliki banyak penonton akhirnya mengalami penurunan. Rata-rata penonton pada bulan Desember 2019 ini hanya tersisa 424 viewers di bagian kategori game Auto Chess pada platform Twitch.

Sumber: Twitch Tracker
Sumber: Twitch Tracker

Sama seperti Auto Chess, Dota Underlords kini juga mengalami penurunan. Berbanding lurus dengan hilangnya jumlah pemain, pada bulan Desember ini, Dota Underlords kehilangan sekitar 90 persen jumlah penontonnya di Twitch. Hal yang sama diakibatkan oleh menghilangnya streamer-streamer terkenal yang ingin menyiarkan permainan Dota Underlords. Sempat banyak streamer terkenal dari Hearthstone juga ikut bermain Dota Underlords, seperti Janne “Savjz” Mikkonen dan Jeremy “Disguised Toast” Wang, tetapi mereka tidak bertahan lama karena popularitas Teamfight Tactics di platform Twitch.

Sumber: Twitch Tracker
Sumber: Twitch Tracker

Walaupun Teamfight Tactics masih merajai genre auto battler saat ini, bukan berarti mereka tidak mengalami penurunan jumlah penonton juga. Tercatat, Teamfight Tactics mengalami penurunan lebih dari 80 persen dari total penonton yang mereka dapat ketika awal perilisan di platform Twitch.

Jika dibandingkan dengan tahun 2018 yang jadi tahunnya genre Battle Royale, tahun 2019 tak berhasil membuat Auto Battler mencapai titik popularitas yang setara. Ketika 2018, banyak game Battle Royale yang meroket seperti PUBG, Fortnite, PUBG Mobilem dan Free Fire. Saya tidak perlu menunjukan statistiknya karena Anda mungkin sudah bisa melihatnya juga.

Di sisi lain, saya juga sempat memperkirakan genre Auto Battler ini tidak spectator friendly untuk ranah kompetitif esports-nya. Kesulitan untuk menonton pertandingan esports-nya mungkin juga jadi penghalang untuk genre game tersebut sukses di esports.

 

Hybrid Cup Chess Rush Selesai Digelar, KiNoizzee Jadi Juaranya

Akhir pekan lalu (9 November 2019) menjadi puncak bagi rangkaian kompetisi Hybrid Cup Chess Rush. Setelah penyisihan ketat selama empat hari pada 28 sampai 31 Oktober 2019 lalu, babak final yang diadakan di Hybrid Dojo, Kemang, Jakarta Selatan, menjadi pertempuran terakhir bagi 16 Grandmaster peserta Hybrid Cup Chess Rush.

Pertandingan babak 16 besar para peserta dibagi ke dalam 2 grup, yaitu Grup A dan grup B. Mereka kembali saling adu strategi untuk berebut posisi 8 besar agar bisa mendapatkan hadiah utama, OPPO A9 2020. Namun mereka untuk babak final, mereka bertanding dengan format 2 ronde mode Classic dan 1 ronde mode Turbo.

Walau masih babak 16 besar, namun pertarungan sudah berjalan dengan sangat sengit. Jalannya pertandingan jadi sulit ditebak. Ronde pertama grup A contohnya, VOID.cg yang memimpin pertandingan sejak awal, bisa-bisanya jadi finish di peringkat 4, tersingkir oleh NXL.Valstrx.tt.

Sumber: Hybrid - Ajie Zata
Sumber: Hybrid – Ajie Zata

Masuk ke babak Top 8, pertarungan jadi semakin sengit sekali. Lagi-lagi, momentum pertarungan keras antar pemain terjadi di ronde pertama. Dalam pertarungan Chess Rush, jumlah HP para pemain kadang mulai timpang ketika sudah mencapai ronde 20-an. Pada pertandingan kemarin, beda HP antar pemain hanya beda tipis saja, membuktikan strategi serta line-up solid antar pemain.

Setelah 2 ronde babak Top 8, GN|Danek menampilkan konsistensi yang menjanjikan, kendati demikian KiNoizze dan Evolve.PeloR sudah mengintai di bawahnya, siap menyergap kapanpun sang pemuncak klasemen lengah. Namun setelah pertarungan ronde ketiga, nama KiNoizze yang pada akhirnya muncul sebagai juara, mendapatkan hadiah utama berupa OPPO A9 2020. GN|Danek harus puas di peringkat 2, dan Evolve.PeloR berada di peringkat 3 dan mendapatkan hadiah berupa OPPO A5 2020.

Sumber: Hybrid - Ajie Zata
Sumber: Hybrid – Ajie Zata

Pertandingan Hybrid Cup Chess Rush ini menjadi berkesan, salah satunya karena sang pemenang, KiNoizze, ternyata jauh-jauh datang dari Cianjur. KiNoizze, yang punya nama lengkap Muhammad Kiki Baehaki, sedikit menceritakan perjuangannya untuk dapa turut bertanding di Hybrid Cup, meski harus menempuh jarak yang tidak dekat.

“Waktu pertama ikut, saya bersyukur sekali bisa lolos sampai 16 besar. Lanjut bertanding offline, saya minta izin sama orang tua dan ternyata direstui dan didukung sama orang tua. Saat berangkat dari Cianjur jam 9, diantar Ayah sampai ke stasiun Bogor.” KiNoizze menceritakan respon orang tuanya terhadap perjuangannya mengikuti Hybrid Cup Chess Rush.

“Saya rela datang jauh dari Cianjur karena saya cukup yakin akan juara. Tapi saat pertandingan saya sempat down karena kalah di ronde pertama. Tapi saya teringat orang tua saya, dan nggak mau sudah sudah datang jauh-jauh, tapi nggak bisa membuktikan apapun ke orang tua saya. Dari situ saya kemballi termotivasi ingin membuktikan ke orang tua. Alhamdulillah ronde 2 dan 3 mendapat hasil yang memuaskan, yaitu finish rank 2 dan 3.” KiNoizze cerita soal perjuangannya selama bertanding di Hybrid Cup.

Sumber: Hybrid - Ajie Zata
Top 3 Hybrid Cup Chess Rush, Dari kiri GN|Danek, Evolve.Pelor, dan KiNoizzee. Sumber: Hybrid – Ajie Zata

Kemenangan ini tentu menjadi langkah awal bagi KiNoizze untuk bisa berprestasi di tingkat yang lebih tinggi lagi, entah tingkat nasional atau mungkin internasional nantinya. Ia sendiri mengakui bahwa kompetisi seperti Hybrid Cup banyak memberi pengalaman kepada dirinya, termasuk dalam hal mental kompetisi.

“Kompetisi seperti Hybrid Cup menurut saya sangat bagus, karena bisa mengembangkan pemain-pemain yang ingin berkembang sebagai pemain di dunia esports, dan memberi saya banyak pengalaman selama pertandingan. Konsepnya juga sangat mendukung, dari online ke offline, sehingga pemain tidak instan langsung bermain secara offline.” KiNoizze membreikan komentarnya terkait Hybrid Cup.

Wiku Baskoro selaku co-founder Hybrid.co.id juga menyatakan komentarnya terhadap selesainya gelaran Hybrid Cup Chess Rush. “Cukup puas dengan terselenggaranya acara Hybrid Cup pertama untuk game mobile. Jumlah pesertanya juga memenuhi target, walau sayangnya ada beberapa peserta yang sudah masuk babak 16 besar tapi batal untuk hadir. Kendati demikian, tidak menutup antusiasme peserta yang ingin hadir dan bertanding.”

Sumber: Hybrid - Ajie Zata
Wiku Baskoro (Kanan pojok) co-founder Hybrid.co.id. Sumber: Hybrid – Ajie Zata

Tak hanya itu, Wiku juga memberikan apresiasinya kepada KiNoizze yang rela datang demi bertanding di Hybrid Cup. “Salah satu contoh antusiasmenya adalah dari salah satu peserta yang hadir dari Cianjur. Walau datang dari jauh, tapi tidak sia-sia karena dia akhirnya berhasil menjadi juara pertama. Acara offline memang kental dengan nuansa komunitas, karena Hybrid memang menyasar turnamen berbasis komunitas.” Wiku Baskoro melanjutan komentarnya.

Menutup perbincangan soal selesainya gelaran Hybrid Cup, Wiku juga mengucapkan terima kasihnya kepada para sponsor dan partner yang memungkinkan terjadinya Hybrid Cup Chess Rush. “Hybrid ingin berterima kasih kepada sponsor, OPPO untuk hadiah utama, serta PEX Chair untuk sponsor tetap Hybrid Dojo, serta mitra acara, LLG, yang telah mendukung berjalannya Hybrid Cup Chess Rush.”

Sekali lagi, selamat bagi KiNoizze dan para pemenang yang berhasil membuktikan diri menjadi salah satu Grandmaster Chess Rush terbaik! Sampai bertemu di Hybrid Cup berikutnya!

Keterangan: KiNoizze sebelumnya ditulis EVOS.KiNoizze. Namun setelah melalui konfirmasi, EVOS Esports mengatakan bahwa Muhammad Kiki “KiNoizze” Baehaki tidak memiliki afiliasi apapun dengan manajemen tim EVOS Esports.

Selesai Diselenggarakan, Ini Jawara-Jawara Gelaran SEACA 2019

Setelah 3 hari pelaksanaan (8-10 November 2019), gelaran South East Asia Cyber Arena (SEACA) 2019 kini telah menemukan juara-juaranya. Dilaksanakan di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta, SEACA 2019 mempertandingkan beberapa game, termasuk: Dota 2, Free Fire, dan PUBG Mobile, dengan tambahan Chess Rush, dan Tekken 7.

Sebelumnya, saat pembukaan, Ashadi Ang sempat berbagi visi dari kompetisi SEACA 2019. Satu tujuan yang ingin ia capai adalah menjadikan SEACA sebagai wadah bagi pemain dari berbagai kalangan yang ingin menunjukkan bakatnya dan menjadikan SEACA sebagai gerbang bagi aspiring gamers untuk menuju ke tingkat profesional.

Sumber: Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Sumber: Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Tak heran jika SEACA 2019 punya ragam cabang pertandingan game yang mempertandingkan 464 peserta, yang terbagi dalam 66 tim, untuk memperebutkan total hadiah sebesar Rp2,4 miliar. “UniPin SEACA 2019 menjadi modal awal bagi para atlit secara material, fisik, ataupun mental sebelum maju ke kancah internasional.” Ucap Ashadi Ang saat penutupan SEACA 2019.

Berikut daftar pemenang dari gelaran SEACA 2019.

Dota 2
  1. Alter Ego
  2. PG.Orca
  3. Resurgence

PUBG Mobile

  1. ONIC Esports
  2. BOOM Esports
  3. Bigetron Esports
UniPin Indomaret Championship (Free Fire)
  1. BOOM CERBERUS
  2. PBM HYPER REBORN
  3. KLPR PROJECT
UniPin City League (Free Fire)
  1. ONIC OLYMPUS
  2. LOUVRE GOLDEN TULIP
  3. LOUVRE INDOPRIDE
Exhibition Free Fire
  1. PBM HYPER REBORN
  2. LOUVRE GOLDEN TULIP
  3. ONIC OLYMPUS
Chess Rush 
  1. BOOM_York
  2. NXL.GummuG
  3. ITNOS
Tekken 7
  1. MYTH.hun-ki (Widi)
  2. WIF.Abel (Abel)
  3. MYTH.Jinrei ( Mario )
Sumber: Dokumentasi SEACA
Sumber: Dokumentasi SEACA

Terkait kemenangannya, tim ONIC Esports selaku juara PUBG Mobile sempat menyatakan komentarnya seputar UniPin SEACA 2019. “Saya senang sekali bisa juara, terutama buat tim saya yang akhirnya bisa mengangkat piala. Satu hal yang juga ingin saya sampaikan atas kemenangan ini adalah, bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil.” ucap Matthew, anggota tim ONIC Esports kepada awak media.

Kemenangan ini merupakan langkah awal bagi para tim dan pemain untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya. Bagaimanapun, tantangan yang akan mereka hadapi di masa depan nanti tentu akan semakin berat. Entah dalam kompetisi tingkat nasional, regional, ataupun internasional. Selamat bagi tim dan pemain yang menjadi juara, semoga karir mereka sebagai seorang gamers bisa melejit selepas dari gelaran SEACA 2019 selesai diselenggarakan.

Ini 16 Besar Peserta Hybrid Cup Chess Rush yang Melaju ke Babak Final

Kualifikasi Hybrid Cup Chess Rush yang diselenggarakan selama 4 hari kini telah selesai. 32 peserta yang terbagi ke dalam empat grup saling bersaing ketat demi mendapatkan tempatnya bertanding di babak final Hybrid Cup Chess Rush. Kini, tinggal tersisa 16 pemain yang akan bertanding di babak final Hybrid Cup Chess Rush, yang diselenggarakan pada Sabtu, 9 November 2019 mendatang, di Hybrid Dojo.

Babak penyisihan berjalan dengan sangat sengit, terutama pada pertandingan Grup B dan Grup C. Tak heran, grup tersebut berisikan pemain-pemain yang berasal dari organisasi dan guild esports ternama seperti ONIC Esports ataupun RVL.

Keseruan Hybrid Cup hari pertama. Myth | Link (kanan) salah satu peserta asal Bogor yang tampil menjanjikan di kompetisi ini. Dokumentasi Hybrid - Ajie Zata
Keseruan Hybrid Cup edisi pertama, Tekken 7. Myth | Link (kanan) peserta asal Bogor tampil mendesak musuh-musuhnya. Dokumentasi Hybrid – Ajie Zata

Pertandingan Grup C mungkin jadi yang paling berkesan. Masing-masing pemain sama-sama saling tidak mau kalah membuat pertarungan jadi sampai ronde 40. Belum lagi ketika itu kita menyaksikan keajaiban Sword Dancer dua bintang-full equip, yang bisa menang dalam pertarungan 1 lawan 5 bidak catur sekalipun.

Acara ini merupakan kali kedua Hybrid Dojo mengadakan Hybrid Cup. Pada Hybrid Cup edisi perdana, kami mengusung Tekken 7 sebagai game yang dipertandingkan. Antusiasme komunitas sangat tinggi ketika itu, dan berhasil menampilkan pertarungan antar peserta yang kompetitif namun tetap sportif. Melanjutkan kesuksesan acara tersebut, kami ingin merangkul komunitas game lain, yang dalam hal ini adalah Chess Rush.

Game ini dipilih sebagai mobile game yang dalam kurun waktu belakangan sedang banyak dimainkan. Terus lebih karena komunitasnya juga untuk di Hybrid Dojo, karena ada yang main jadi kita ingin coba untuk menggaet komunitasnya. Itu kenapa babak finalnya akan diadakan di Hybrid Dojo secara offline.Wiku Baskoroco-founder Hybrid.co.id memberikan komentarnya atas pemilihan Chess Rush sebagai bagian dari kompetisi Hybrid Cup.

Babak final Hybrid Cup Chess Rush akan dilakukan dengan format 2 pertandingan mode Classic dan 1 pertandingan mode Turbo. Berikut ke-16 pemain yang akan bertanding di babak final Hybrid Cup.

Sumber: Hybrid
Sumber: Hybrid

16 pemain yang bertanding di babak final akan memperebutkan total hadiah senilai Rp10.000.000 dalam bentuk smartphone OPPO. Berikut pembagian dari total hadiah tersebut.

  • Juara 1 mendapatkan OPPO A9 2020
  • Juara 2 mendapatkan OPPO A5 2020
  • Juara 3 mendapatkan OPPO A5 2020

Kompetisi ini terselenggara berkat dukungan dari sponsor OPPOPEX Chair, serta Lucu Lucu Gaming sebagai event partner. Mari datang ke Hybrid Dojo untuk menyaksikan pertarungan 16 peserta untuk merebut gelar sebagai Grandmaster Chess Rush terbaik!

Chess Rush - Art 1

Pembagian Grup Dari 32 Peserta Hybrid Cup Chess Rush

Setelah gelaran perdana Hybrid Cup yang mempertandingkan Tekken 7 berjalan dengan sukses, kini seri kompetisi persembahan kami pun berlanjut mempertandingkan Chess Rush. Kompetisi Hybrid Cup sendiri merupakan salah satu program kami untuk mewujudkan misi Hybrid.co.id,yang tidak hanya ingin menjadi sebuah media, tapi juga berkontribusi membangun ekosistem esports lokal agar lebih maju.

Sebelumnya, co-founder Hybrid.co.id, Wiku Baskoro juga sempat memberikan komentarnya atas pemilihan Chess Rush sebagai game yang dipertandingkan di Hybrid Cup. “Game ini dipilih sebagai mobile game yang dalam kurun waktu belakangan sedang banyak dimainkan. Terus lebih karena komunitasnya juga untuk di Hybrid Dojo, karena ada yang main jadi kita ingin coba untuk menggaet komunitasnya. Itu kenapa babak finalnya akan diadakan di Hybrid Dojo secara offline.

Hybrid Cup Chess Rush ini terbatas untuk 32 peserta saja. Setelah periode pendaftaran selesai pada 22 Oktober lalu, berikut 32 pemain yang terpilih untuk turut serta di dalam Hybrid Cup Chess Rush serta pembagian grupnya.

Sumber: Hybrid
Sumber: Hybrid

Pertandingan penyisihan online akan diselenggarakan pada tanggal 28-31 Oktober mendatang dan ditayangkan secara langsung di Facebook Page Hybrid.IDN. Pada babak penyisihan, peserta akan dibagi ke dalam 4 pool terpisah, dengan setiap pool berisi 8 pemain. Peserta akan bertanding dalam mode Classic sebanyak 2 ronde, kemudian 4 pemain teratas dari masing-masing pool berhak maju ke babak Top 16 di tanggal 9 November 2019.

Nantinya, babak top 16 digelar secara offline di Hybrid Dojo, Jl. Kemang selatan 1D No.2, Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Dari fase Top 16 hingga Grand Final, pertandingan dilangsungkan dalam dua mode, yaitu 2 ronde mode Classic dan 1 ronde mode Turbo. Tersedia hadiah bagi tiga pemain terbaik senilai total Rp10.000.000 dalam bentuk smartphone OPPO terbaru, yaitu:

  • Juara 1 mendapatkan OPPO A9 2020
  • Juara 2 mendapatkan OPPO A5 2020
  • Juara 3 mendapatkan OPPO A5 2020

Kompetisi ini sendiri terselenggara berkat dukungan dari sponsor OPPO, PEX Chair, serta Lucu Lucu Gaming sebagai event partner. Sudahkah Anda siap bertanding dan unjuk kemampuan sebagai Grandmaster Chess Rush terbaik di Indonesia?

Chess Rush

Hybrid Cup Hadir Kembali Sebagai Wadah Kompetisi Para Pecinta Chess Rush

Hybrid Cup adalah salah satu program kami untuk mewujudkan misi Hybrid.co.id yang tidak hanya ingin menjadi sebuah media, tapi juga berkontribusi membangun ekosistem esports lokal agar lebih maju. Pada bulan September lalu, kami telah menyelenggarakan Hybrid Cup perdana yang mengusung Tekken 7 sebagai game untuk dipertandingkan. Melanjutkan kesuksesan acara tersebut, kali ini kami menghadirkan kembali Hybrid Cup, khusus untuk para pecinta Chess Rush di Indonesia.

Mengapa Chess Rush? Sebagian dari Anda mungkin bertanya seperti itu. Menurut co-founder Hybrid.co.id, Wiku Baskoro, game ini dipilih sebagai mobile game yang dalam kurun waktu belakangan sedang banyak dimainkan. “Terus lebih ke komunitasnya juga untuk di Hybrid Dojo, karena ada yang main jadi kita ingin coba untuk menggaet komunitasnya. Itu kenapa babak finalnya akan diadakan di Hybrid Dojo secara offline,” lanjutnya.

Chess Rush - Art 1

Hybrid Cup Chess Rush membuka slot kompetisi terbatas untuk 32 peserta. Turnamen ini akan digelar dalam dua babak. Babak pertama adalah penyisihan online, yang dilaksanakan pada tanggal 28 – 31 Oktober. Dalam babak penyisihan ini, para peserta akan dibagi ke dalam 4 pool terpisah, dengan tiap pool berisi 8 pemain. Peserta akan bermain dalam mode Classic sebanyak 2 ronde, kemudian 4 pemain teratas dari masing-masing pool berhak maju ke babak Top 16 di tanggal 9 November 2019.

Babak Top 16 ini akan digelar secara langsung di Hybrid Dojo, Jl. Kemang Selatan I D No. 2, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Dari fase Top 16 hingga Grand Final, pertandingan dilangsungkan dalam dua mode, yaitu 2 ronde mode Classic dan 1 ronde mode Turbo. Tersedia hadiah bagi tiga pemain terbaik senilai total Rp10.000.000 dalam bentuk smartphone OPPO terbaru, yaitu:

  • Juara 1 mendapatkan OPPO A9 2020
  • Juara 2 mendapatkan OPPO A5 2020
  • Juara 3 mendapatkan OPPO A5 2020

Hybrid Cup Chess Rush

Bila Anda berminat mengikuti Hybrid Cup Chess Rush, Anda dapat melakukan pendaftaran lewat tautan berikut dan membayar biaya registrasi sebesar Rp30.000. Perlu diingat panitia tidak menyediakan smartphone untuk bermain, baik di babak penyisihan maupun Top 16. Para peserta wajib menggunakan smartphone sendiri yang telah ter-install game Chess Rush versi terbaru. Peserta juga diharapkan memiliki nomor WhatsApp yang aktif untuk keperluan komunikasi di WhatsApp Group nantinya. Peraturan serta tata cara pertandingan selengkapnya dapat Anda baca di formulir registrasi.

Hybrid Cup Chess Rush terselenggara berkat dukungan dari sponsor OPPO dan PEX Chair, serta Lucu Lucu Gaming sebagai event partner. Saat ini pendaftaran sudah dibuka, dan akan ditutup paling lambat pada tanggal 22 Oktober 2019. Ayo ikuti kompetisi ini, dan tunjukkan keahlian Anda sebagai Grandmaster Chess Rush terbaik di Indonesia!

Game Mobile jadi Kontributor Utama untuk Pendapatan Game Tencent

Tencent baru mengumumkan laporan keuangannya. Pada Q2 2019, total pendapatan konglomerat asal Tiongkok itu mencapai 88,8 miliar yuan atau sekitar Rp180,4 triliun. Sebagai konglomerasi internasional, Tencent memiliki banyak divisi yang bergerak di bidang yang berbeda-beda, salah satunya game.

Sejauh ini, menurut Esports Observer, Tencent telah menghabiskan dana hingga US$2 miliar di industri esports. Selain itu mereka, juga berusaha untuk mengembangkan game-game esports, seperti game MOBA Arena of Valor. Mereka juga menjadi penerbit dari PUBG Mobile. Total pendapatan game online yang mereka dapatkan mencapai 27,3 miliar yuan, naik 8 persen dari tahun lalu. Kontribusi terbesar berasal dari game mobile, yang pendapatannya mencapai 22,2 miliar yuan.

revenue tencent

Sementara pendapatan dari game PC justru mengalami penurunan 9 persen menjadi 11,7 miliar yuan (sekitar Rp23,76 triliun). Tampaknya, penghasilan dari game PC menurun karena pemerintah Tiongkok sempat membekukan perizinan peluncuran game-game baru. Larangan itu mulai berlaku sejak Maret 2018 dan baru dihapus pada April lalu.

Meskipun pemerintah telah kembali mengizinkan peluncuran game baru, peraturan terkait game yang boleh diluncurkan menjadi semakin ketat. Misalnya, game judi seperti poker tak lagi boleh diluncurkan. Padahal, game itu adalah salah satu favorit developer karena mudah dibuat dan bisa memberikan untung yang besar. Game lain yang tak boleh diluncurkan adalah game dengan latar belakang masa imperial. Game yang menunjukkan darah dan mayat juga dilarang.

Inilah alasan mengapa Tencent meluncurkan versi adaptasi dari PUBG di Tiongkok, yang dinamai Game for Peace. Tencent sempat meluncurkan PUBG di negara asalnya. Hanya saja, mereka dilarang untuk memonetisasi game itu. Setelah menunggu izin dari pemerintah selama satu tahun, Tencent memutuskan untuk menarik PUBG dan menggantinya dengan Game for Peace, yang memiliki gameplay sama persis seperti game battle royale itu meski ada detail yang mungkin terlihat agak aneh. Misalnya, setelah Anda membunuh seseorang, dia akan melambaikan tangan sebelum berlari pergi.

Setelah larangan untuk meluncurkan game baru dicabut pada April, Tencent merilis 10 game baru pada Q2 2019, satu game lebih banyak jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Menurut VentureBeat, game-game baru itu belum memberikan kontribusi pada pendapatan total Tencent karena kebanyakan masyarakat Tiongkok senang untuk bermain game gratis dengan item yang bisa dibeli. Itu artinya, tidak peduli berapa banyak orang yang memainkan game-game baru Tencent, mereka tidak akan mendapatkan uang saat itu juga. Sebagai gantinya, Tencent akan mendapatkan uang ketika pemain mulai membeli item yang dijual.

“Pendapatan dari game smarpthone naik 5 persen dari kuartal sebelumnya, seiring dengan semakin banyaknya game yang kami luncurkan setelah lisensi izin monetisasi dibuka kembali, mengimbangi kuartal yang biasanya lemah,” tulis Tencent dalam laporan keuangannya. Salah satu game yang Tencent luncurkan dengan sukses adalah Teamfight Tactics, game autochess yang merupakan spinoff dari League of Legends.

“Pendapatan dari League of Legends naik jika dibandingkan tahun lalu, berkat skin karakter bertema esports yang populer,” tulis Tencent. “Pada Juni, League of Legends juga memperkenalkan mode baru, Teamfight Tactics, memberikan kontribusi pada pertumbuhan pengguna harian dan lama waktu bermain. Teamfight Tactics telah menjadi pemimpin dalam kategori autochess yang masih baru.”

Game lain yang Tencent bahas adalah Peacekeeper Elite. Meskipun game itu baru diluncurkan pada Mei lalu, game itu telah memiliki lebih dari 50 juta pengguna harian. Untuk memonetisasi game tersebut, Tencent menjual season pass. Cepatnya game Tencent mendapatkan 50 juta pengguna harian menunjukkan bagaimana konglomerasi itu mendominasi pasar Tiongkok.