Tanpa terasa kita sudah memasuki bulan kedua di tahun 2019. Walau masih awal tahun, namun tak ada salahnya jika kita mencoba merangkum tayangan esports terpopuler bulan Januari, sambil memprediksi tren ke depannya. Mencoba mengamati tayangan esports terpopuler di bulan Januari 2019 kemarin, ternyata MOBA tetap jadi tayangan esports favorit.
Baik League of Legends ataupun Dota 2, keduanya masih saling sikut berusaha mencuri perhatian dari para gamers. Hybrid sudah sempat membahas lebih jelas tentang bagaimana Dota 2 sudah ditonton lebih dari 12 juta jam berkat gelaran Chongqing Major kemarin. Namun bagaimana dengan tayangan esports selain gelaran Chongqing Major? Tayangan esports apa yang banyak ditonton gamers pada Januari 2019 kemarin?
Ternyata ada tiga jenis kompetisi League of Legends dari tiga regional berbeda yang jadi tayangan esports paling banyak ditonton. Tiga kompetisi tersebut adalah liga LoL Eropa (LEC) yang ditonton 396.265 orang, lalu liga LoL Korea (LCK) yang ditonton 341.304 orang, dan liga LoL Amerika (LCS) yang ditonton 319.017 orang.
Menariknya ada satu event kompetisi yang cukup menarik bertengger di posisi kelima. Event tersebut bernama Awesome Games Done Quick, yang merupakan tayangan speedruning yang ditayangkan secara maraton. Walau program tersebut terbilang anti-mainstream, nyatanya program ini ditonton oleh 250.642 orang.
Semua data penonton tersebut dirangkum oleh situs Esports Watch, yang mengambil data penonton internasional. Menariknya, jika melihat data tanpa menghitung penonton dari Tiongkok, Dota 2 Chongqing Major ternyata adalah tayangan esports paling populer di bulan Januari ini dengan 503.704 penonton.
Namun demikian, pada kenyataannya, bisa dibilang jumlah penonton Chongqing Major sebenarnya tak sebanding dengan liga LoL tersebut. Kenapa? Menurut saya Chongqing Major merupakan salah satu gelaran esports internasional skala besar di kancah kompetitif Dota 2. Sementara kompetisi LoL yang masuk daftar adalah kompetisi regular season yang merupakan liga rutin digelar secara mingguan dan hanya mempertandingkan tim lokal dari regional tertentu.
Kalau mau lebih sebanding, mungkin Chongqing Major harus dibandingkan dengan kompetisi League of Legends yang juga berskala internasional, seperti Mid-Season Invitational. Jadi pada kenyataannya, Chongqing Major di sini tidak bisa dibilang sepenuhya menang jumlah penonton dari kompetisi liga rutin League of Legends tersebut.
Apalagi juga kalau dilihat lebih seksama, ada tiga pertandingan League of Legends yang masuk ke dalam daftar. Jadi kalau boleh digabungkan, total penonton esports League of Legends adalah 1.056.586 penonton, dua kali lebih banyak daripada penonton Dota 2 Chongqing Major.
Itu tadi jika melihat data tanpa penonton Tiongkok. Dengan menghitung penonton dari negara Tirai Bambu yang menonton siaran berbahasa Inggris, LoL tampil lebih dominan lagi. Chongqing Major pun merosot jadi posisi empat.
Menariknya, meski Fortnite di luar sana sudah jadi fenomena sosial buat kalangan muda dan remaja, ternyata LoL masih mendominasi dari segi esports-nya. Hal ini sepertinya masih terus bertahan sampai beberapa waktu ke depan jika para publisher / developer lainnya masih menggunakan cara yang sama memromosikan esports-nya masing-masing.