Konsultan pemasaran dan branding yang menangani klien startup sering kali mendapatkan pertanyaan tentang bagaimana strategiĀ untukĀ produk sebuah startup mulai dipublikasikan di pasar agar menciptakan sebuah hype yang besar di masyarakat. Pengalaman itu juga yang menjadi salah satu tantangan perusahaan konsultan bernama Chop Dawg. Menurut para konsultan di sana, ini menjadi sebuah pertanyaan yang sulit karena setiap startup dan produk yang akan dipasarkan memiliki tipe yang berbeda.
Setiap ide ataupun jenis produk akan memiliki strategi pemasaran tersendiri, termasuk bagaimana produk tersebut diluncurkan agar mendapat sambutan baik dari pangsa pasar. Namun secara garis besar para konsultan di Chop Dawg setuju bahwa terdapat beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan startup ketika hendak mempublikasikan produk atau bisnisnya.
Pastikan branding dan desain antar muka sudah siap
Jangan pernah mempublikasikan sebuah startup/bisnis ketika brand produk atau user interface dari produk belum bisa ditunjukkan. Orang akan tertarik terhadap startup ketika mendengar cerita pertama tentang apa yang sedang ia kerjakan. Setidaknya di sini startup perlu untuk bisa menceritakan brand produk dan tampilan produk yang di hasilkan seperti apa.
Hal ini sekaligus untuk memastikan orang lain paham betul mengenai produk yang akan diciptakan. Meski mungkin belum selesai secara sempurna fungsionalitas produknya, setidaknya orang lain bisa membayangkan produk tersebut akan menjadi seperti apa. Jangan biarkan produk prematur dipublikasikan secara luas dan besar-besaran. Ini akan menjadi strategi yang buruk untuk ke depan.
Risiko yang akan dihadapi ketika pelaku startup tidak bersabar akan hal ini adalah orang-orang akan hilang antusiasnya ketika nantinya produk itu benar-benar sudah siap. Sekeren apa pun produk tersebut, akan membutuhkan waktu yang lama untuk kembali mengajak pengguna untuk melihat lebih dekat produk atau brand yang dikembangkan.
Jangan melakukan publikasi tentang startup sebelum proses pengembangan produk dimulai
Bayangkan jika sebuah startup saat ini mempublikasikan tentang rencana produknya ke khalayak umum, namun baru enam sampai sepuluh bulan lagi produk tersebut jadi. Apakah yakin bahwa para konsumen/pembaca akan mengingat produk tersebut? Ini akan menjadi sebuah effort yang kurang efisien, karena pada ujungnya tim harus melakukan publikasi ulang tentang apa yang sudah disampaikan di depan.
Hype suatu startup sendiri akan hadir bersamaan dengan awal produk/bisnis tersebut dipublikasikan. Ketika orang bisa langsung menginisiasi produk dengan baik dan tertarik, maka ia akan kembali atau menunggu layanan tersebut. Dan sangat disarankan sebuah startup untuk melakukan publikasi ketika produk atau layanan yang dikembangkan sudah mendekati fase siap tersebut.
Ketika mempublikasikan sebuah startup harus diikuti dengan tanggal rilis produk yang pasti, dan tidak terlalu lama. Ini tidak hanya akan memancarkan energi antusias pemilik startup, namun benar-benar bisa memberikan kepada pasar rasa penasaran untuk segera menunggu tanggal tersebut. Di fase ini bahkan juga sangat disarankan startup memberikan versi beta atau uji penggunaan kepada beberapa pengguna terpilih.
Pastikan sudah tahu bagaimana menceritakan startup dengan benar
Ini adalah bagian yang paling krusial. Ketika sebuah startup sedang mengembangkan sebuah produk, startup juga perlu membangun sebuah cerita dari produk tersebut. Mampu menceritakan dengan baik tentang startup dan produk yang diusung adalah bagian terpenting dalam pemasaran startup. Ini penting, untuk bisa membuat orang lain mendengarkan dengan baik apa visi dari startup dan produk yang dikembangkan.
Cerita di sini meliputi bagaimana orang nantinya akan menggunakan produk tersebut apa, apa yang akan menjadi keuntungan dari penggunaan produk tersebut dan tentu saja visi ke depan startup. Cerita ini merupakan kunci untuk membangun hype startup, membuat orang tertarik untuk tahu lebih tentang apa yang dilakukan oleh startup dan hal tersebut diyakini memberikan dampak positif bagi pengguna nantinya.
Namun tiga hal tersebut di atas bukanlah sebuah patokan pasti. Seperti yang sudah di sampaikan di depan, bahwa pada dasarnya setiap produk dan startup memiliki karakteristik berbeda untuk menciptakan hype dalam peluncurannya.