Tag Archives: christian winandi

General Insurance Association Spots Three Issues Preventing InsurTech / Pixabay

General Insurance Association Spots Three Issues Preventing Insurtech

The insurance players represented by Indonesia’s General Insurance Association (AAUI) spots three central issues that stalling the innovation for insurtech (insurance technology) in Indonesia. It’s considered as the most crucial that needs coordination from several parties to make it work.

Christian Winandi, AAUI’s Vice President for International Relation Division, described the three issues of the physical document provision, no validity regarding digital signatures for KYC, and stamp usage.

“The three issues are usually the controversy between legal people of insurance and marketing. OJK is actually aware of this and they’re still reviewing due to a large number of parties to be involved. For example, stamp usage cases should be the Ministry of Finance’s duty.”

In his opinion, the use of physical documents in every purchase of insurance policy doesn’t harmonize with the current technology development. In fact, around 50%-60% of 82 AAUI members are heading to insurtech, starting from distribution development through the digital channel.

Currently, some players have developed some simple digital actions, such as using social media and refreshing website to attract potential policyholders.

“If this is the case, they need to solve the regulations which still in the way. insurtech becomes an interesting opportunity for insurance penetration to keep increasing.”

According to Indonesia’s Insurance Council (DAI), only 1.7% of 260 million people have insurance by 2015. That despite the increase in marketing through the digital channel such as application and email by 110% during 2013-2016.

In other words, insurtech is something that is very compelling to be explored by conventional insurance players. Moreover, this is the right way to attract new policyholder from millennials.

“I guarantee, in five years, insurance will go (market the product) online,” Dony Oskaria, CT Corp’s CEO, said in the session.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Asosiasi Asuransi Umum Soroti Tiga Isu Penghambat InsurTech / Pixabay

Asosiasi Asuransi Umum Soroti Tiga Isu Penghambat InsurTech

Pelaku asuransi yang diwakili Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyoroti tiga isu utama yang dinilai menghambat laju inovasi untuk InsurTech di Indonesia. Isu tersebut dinilai paling krusial, sehingga membutuhkan koordinasi dari banyak pihak untuk menyelesaikannya.

Wakil Ketua Bidang Hubungan Internasional AAUI Christian Winandi menerangkan tiga isu yang ia maksud adalah ketentuan mengenai polis harus dicetak bentuk fisik, belum adanya keabsahan mengenai tanda tangan digital untuk KYC, dan penggunaan materai.

“Tiga isu ini biasanya selalu jadi perdebatan antara orang bidang hukum di asuransi dengan orang marketing. OJK sebenarnya sudah sadar dengan isu ini, makanya mereka masih kaji karena banyak pihak yang bakal dilibatkan. Misalnya untuk pakai materai itu sebenarnya ditangani oleh Departemen Keuangan,” kata Christian dalam diskusi panel “InsurTech: The Digital Future of Insurance”, Jumat (10/8).

Masih digunakannya dokumen fisik dalam setiap pembelian polis asuransi, menurutnya kurang sejalan dengan perkembangan teknologi yang berkembang saat ini. Padahal, dari 82 anggota AAUI sekitar 50%-60% diantaranya sudah mulai mengarah ke insurtech, dimulai dari pengembangan distribusi lewat kanal digital.

Saat ini beberapa pemain memang sudah mengembangkan sesuatu yang sifatnya sederhana, seperti memanfaatkan media sosial dan penyegaran situs yang lebih menarik calon pemegang polis.

“Kalau sudah begini, makanya perlu diselesaikan regulasi-regulasi yang dinilai masih menghambat. InsurTech menjadi peluang yang menarik agar penetrasi asuransi bisa terus meningkat.”

Menurut catatan Dewan Asuransi Indonesia (DAI), hanya 1,7% dari 260 juta masyarakat Indonesia yang memiliki asuransi per 2015. Padahal pemasaran lewat kanal digital seperti aplikasi dan email meningkat 110% sepanjang 2013-2016.

Dengan kata lain, InsurTech menjadi sesuatu yang menggiurkan untuk digali para pemain asuransi konvensional. Terlebih ini adalah cara yang tepat untuk menggaet pemegang polis baru dari kalangan millenial.

“Saya jamin lima tahun lagi, asuransi pasti (memasarkan produk) lewat digital,” tandas CEO CT Corp Dony Oskaria yang turut hadir dalam sesi tersebut.