Tag Archives: chrome os

CES 2022: Acer Luncurkan Tiga Chromebook Baru, Salah Satunya dengan Prosesor ARM MediaTek

Popularitas Chromebook meningkat pesat dalam dua tahun terakhir seiring kita menjalani rutinitas secara online. Salah satu pabrikan yang konsisten menggarap Chromebook adalah Acer. Pabrikan asal Taiwan ini bahkan sudah menggeluti segmen Chromebook sejak dunia belum mengenal COVID-19.

Di CES 2022, Acer memperkenalkan tiga Chromebook baru, yakni Chromebook Spin 513, Chromebook 315 dan Chromebook 314. Masing-masing datang membawa sejumlah penyempurnaan dibanding model yang sama dari generasi sebelumnya.

Acer Chromebook Spin 513 (CP513-2H)

Dibandingkan pendahulunya, generasi terbaru dari Chromebook Spin 513 ini hadir dengan beberapa perubahan yang cukup signifikan. Dari segi fisik misalnya, sasis aluminiumnya kini lebih panjang secara vertikal karena aspect ratio layar sentuhnya yang berubah menjadi 3:2, mengikuti tren terkini yang dipercaya bisa membantu meningkatkan produktivitas.

Layarnya bukan cuma lebih besar dengan bentang diagonal 13,5 inci, tapi juga lebih tajam dengan resolusi 2256 x 1504. Meski layarnya membesar, bodi perangkat tetap bisa dibuat cukup ringkas berkat bezel setipis 7,7 mm yang mengapit sisi kiri dan kanan layarnya. Fisiknya pun tangguh dan sudah memenuhi standar militer MIL-STD 810H.

Perubahan drastis lainnya terdapat di dalam. Di versi terbarunya ini, prosesor Qualcomm Snapdragon 7c telah digantikan oleh MediaTek Kompanio 1380 yang sama-sama berinti delapan. Soal baterai, Acer mengklaim perangkat ini bisa beroperasi hingga 10 jam nonstop — kalah awet dibanding pendahulunya, tapi bisa jadi karena layarnya punya resolusi lebih tinggi.

Acer sejauh ini belum punya informasi soal ketersediaannya di kawasan Asia, namun yang pasti perangkat ini bakal dipasarkan di Amerika Serikat pada bulan Juni 2022 dengan harga mulai $600.

Acer Chromebook 315 (CB315-4H/T) dan Chromebook 314 (CB314-3H/T)

Untuk Chromebook 315, perubahannya tergolong cukup minor. Versi anyarnya tak lagi memakai prosesor AMD, melainkan opsi terbaru dari Intel, yakni Celeron N4500, Celeron N5100, atau Pentium Silver N600. Layar yang tersematkan masih sama, dengan ukuran 15,6 inci dan resolusi FHD, serta lapisan anti-glare sebagai pelengkap. Konsumen nantinya juga dapat memilih antara varian touchscreen atau non-touchscreen.

Meluncur di masa pandemi, webcam dan mikrofon yang mumpuni tentu menjadi poin yang perlu diperhatikan, dan Chromebook 315 pun tidak luput dari itu. Yang cukup unik adalah touchpad-nya, yang terbuat dari sampah-sampah plastik yang berasal dari laut dan sudah didaur ulang menjadi bertekstur seperti kaca.

Alternatifnya, Acer turut menawarkan Chromebook 314 yang mengusung spesifikasi dan fitur serupa, tapi dengan layar 14 inci ketimbang 15,6 inci. Berhubung lebih kecil, model yang satu ini otomatis tidak memiliki numpad di keyboard-nya. Selebihnya, Chromebook 314 cukup identik dengan Chromebook 315.

Di AS, Acer kabarnya bakal memasarkan Chromebook 315 di bulan Januari ini juga dengan banderol mulai $300, sementara Chromebook 314 baru akan menyusul di bulan Juni, juga dengan harga mulai $300.

Sumber: Acer.

Lenovo Chromebook Duet 5 Adalah Satu dari Segelintir Tablet Chrome OS Berlayar OLED

Lenovo Chromebook Duet yang dirilis tahun lalu menuai banyak respon positif dari reviewerreviewer luar berkat kombinasi apik antara harga dan fitur yang ditawarkannya. Wajar kalau kemudian Lenovo dengan sigap menghadirkan suksesornya, Chromebook Duet 5.

Di mana Chromebook Duet 2, 3, dan 4? Entahlah, tapi yang pasti perangkat ini datang membawa sederet pembaruan yang signifikan. Yang paling utama adalah layarnya, yang ukurannya membesar dari 10,1 inci menjadi 13,3 inci. Bukan hanya itu, jenis panelnya pun telah di-upgrade menjadi OLED.

Di kategori tablet Chrome OS, layar OLED sejatinya masih tergolong cukup langka, dan ini tentu bisa menjadi daya tarik utama Chromebook Duet 5. Secara teknis, layar Chromebook Duet 5 memiliki resolusi 1920 x 1080 piksel, color gamut 100% DCI-P3, dan tingkat kecerahan maksimum 400 nit.

Perubahan yang berikutnya adalah perkara dapur pacu. Chromebook Duet 5 mengemas chipset Qualcomm Snapdragon 7c Gen 2 dan RAM 8 GB. Di atas kertas, kinerjanya sudah terdengar lebih mumpuni ketimbang pendahulunya yang cuma mengandalkan chipset MediaTek Helio P60T dan RAM 4 GB. Untuk penyimpanannya, Chromebook Duet 5 dibekali eMMC berkapasitas 256 GB.

Hebatnya lagi, Lenovo mengklaim Chromebook Duet 5 punya daya tahan baterai yang bahkan lebih baik lagi dari sebelumnya, tepatnya sampai 15 jam pemakaian dalam sekali charge. Sebagai perbandingan, Chromebook Duet generasi pertama sendiri sebenarnya sudah cukup oke perihal baterai karena mampu bertahan sampai 10 jam per charge.

Seperti sebelumnya, Chromebook Duet 5 juga hadir bersama aksesori berupa detachable keyboard dan cover belakang yang dilengkapi kickstand. Lenovo juga menyertakan sebuah stylus, dan stylus ini bisa ditempelkan secara magnetis ke cover belakangnya (sekaligus di-charge) ketika sedang tidak digunakan.

Berhubung layarnya jauh lebih besar, otomatis bobot perangkatnya pun bertambah dari 450 gram menjadi 700 gram (tablet-nya saja). Beruntung Lenovo tetap bisa menjaga ketebalannya di angka 7,24 mm. Chromebook Duet 5 juga mengemas sepasang port USB-C, tidak seperti pendahulunya yang cuma punya satu.

Di Amerika Serikat, Lenovo Chromebook Duet 5 bakal dipasarkan mulai bulan Oktober dengan harga $430. Selisih harganya memang cukup lumayan dari generasi pertamanya yang dibanderol $280 saat pertama kali diluncurkan, tapi masih tergolong terjangkau untuk ukuran tablet yang dibekali layar OLED.

Sejauh ini belum ada informasi apakah Lenovo berniat membawa perangkat ini ke Indonesia, tapi yang pasti perangkat ini akan dikenal sebagai Lenovo IdeaPad Duet 5 Chromebook di pasar internasional.

Sumber: Tom’s Guide dan Lenovo.

Microsoft akan Hentikan Dukungan Aplikasi Office pada ChromeOS

Pada Chromebook yang ada saat ini sudah terdapat Google Play Store yang bisa membuat para pengguna laptop tersebut untuk memakai aplikasi Android. Salah satu yang banyak digunakan adalah aplikasi Microsoft Office yang tersedia secara gratis. Penggunaan aplikasi Office ini memang bisa membantu pengguna untuk menyelesaikan pekerjaan mereka karena sudah familiar dengan antarmukanya. Sayangnya, Microsoft berencana untuk menghapus aplikasi Office untuk ChromeOS.

Pada bulan Juni yang lalu, Microsoft memang sudah berencana untuk memindahkan para pengguna Office di Chromebook ke aplikasi web mereka. Saat ini, mereka mengumumkan bahwa pada tanggal 18 September 2021, aplikasi mereka tidak akan bekerja lagi pada Chromebook. Hal ini juga dapat dilihat oleh mereka yang saat ini masih menggunakan aplikasi Office pada Chromebook. Oleh karena itu, para pengguna diharapkan akan menggunakan aplikasi web Microsoft pada Office.com.

Bagi beberapa pengguna, tentu saja langkah Microsoft dalam memindahkan pengguna dari aplikasi offline ke online akan terasa seperti downgrade. Hal tersebut dikarenakan adanya keterbatasan beberapa fitur yang tidak ditemukan pada aplikasi online dari Office. Untuk lebih memudahkannya, pengguna juga dapat melakukan instalasi PWA (Progressive Web App) yang membuat seakan-akan Office.com terinstal pada komputer.

Lalu bagaimana dengan para pengguna Android? Apakah dukungan Microsoft pada sistem operasi dari Google yang satu ini juga akan terhenti? Microsoft masih akan mengembangkan aplikasi Office untuk sistem operasi Android, namun hanya akan menghentikan aksesnya untuk dipakai pada Chromebook saja.

Pengguna juga masih bisa memakai alternatif aplikasi Office lainnya untuk laptop Chromebook. Sebagai informasi, Google selalu memasang Chrome extension pada setiap Chromebook untuk layanan Google Docs-nya. Google Docs pada Chromebook juga mampu digunakan untuk melakukan editing dokumen secara offline.

Selain itu, masih ada beberapa aplikasi lain seperti WPS dan Libre. Pengguna juga bisa melakukan instalasi aplikasi Office gratis lainnya dengan menggunakan Play Store atau pun dengan versi Linux-nya. Hanya saja, bagi mereka yang sudah cukup nyaman dengan Microsoft Office mau tidak mau harus berpindah ke layanan Web atau belajar menggunakan aplikasi Office lainnya tadi.

Saya juga sering menggunakan layanan Office.com dari Microsoft. Layanan gratis ini memang sudah cukup untuk kebutuhan pembuatan dokumen seperti untuk artikel dan spreadsheet ringan. Dokumen yang sudah dibuat tadi nantinya akan tersimpan langsung pada cloud milik Microsoft, yaitu OneDrive, yang memiliki kapasitas gratis 15 GB. Namun, yang paling dibutuhkan adalah koneksi internet yang cukup stabil agar semua pekerjaan kita dapat tersimpan secara real time.

Sumber: Aboutchromebooks

ASUS Bawa Tiga Laptop Chromebook, Mulai Rp5.609.000 untuk Belajar Anak Hingga Bekerja

ASUS telah meluncurkan tiga laptop berbasis Chrome OS terbarunya di Indonesia, mulai dari ASUS Chromebook C214 yang dirancang khusus untuk kebutuhan belajar anak-anak. Serta, Chromebook Flip C434 dan Chromebook Flip C436 untuk pengguna yang membutuhkan Chromebook dengan desain premium dan lebih powerful yang dapat diandalkan untuk bekerja, belajar, maupun menikmati hiburan.

Komitmen utama kami tidak hanya menghadirkan produk dengan kualitas terbaik, tetapi juga memberikan lebih banyak pilihan bagi masyarakat Indonesia. Untuk itulah kali ini ASUS tidak hanya memperkenalkan satu, tetapi tiga laptop Chromebook sekaligus. Ketiga Chromebook yang diperkenalkan kali ini juga ditargetkan untuk pengguna yang berbeda, mulai dari anak-anak, pengguna kasual, hingga bisnis,” ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.

ASUS Chromebook C214

Sebagai perangkat komputer edukasi untuk anak-anak, Chromebook C214 memiliki dimensi ringkas. Layarnya 11,6 inci sehingga mudah dimasukkan ke dalam tas sekolah anak, dengan ketebalan 20,1 mm dan bobot 1,2 kg yang cukup ringan untuk dibawa oleh anak-anak. Karena laptop yang digunakan anak-anak memiliki risiko kerusakan yang lebih tinggi, Chromebook C214 menggunakan desain bodi khusus yang tangguh dan dilengkapi berbagai fitur proteksi khusus agar tidak mudah rusak.

Layar Chromebook C214 yang digunakan tipe sentuh, agar anak-anak dapat belajar secara lebih interaktif melalui gesture sentuh yang telah didukung oleh Chrome OS. Fitur layar sentuh tersebut juga sangat penting mengingat Chrome OS mendukung penggunaan aplikasi Android yang dirancang untuk layar sentuh.

Selain itu, Chromebook C214 mengadopsi tipe layar flip screen yang dapat diputar hingga 360 derajat, artinya laptop ini dapat digunakan layaknya sebuah tablet. ASUS turut menyediakan stylus khusus (opsional) sehingga Chromebook C214 juga dapat difungsikan sebagai papan gambar digital yang ideal digunakan untuk mengasah kreativitas anak-anak. Karena dilengkapi dengan dua kamera, saat layar laptop dibuka 360 derajat, kamera kedua yang berada di dekat keyboard dapat digunakan untuk menangkap gambar yang ada di depan penggunanya layaknya tablet.

Chrome OS sendiri telah memiliki sejumlah aplikasi dan layanan khusus edukasi yang banyak digunakan, seperti Google Classroom. Chrome OS juga memiliki antarmuka yang simpel dan lebih mudah digunakan oleh anak-anak. Soal performa, Chromebook C214 ditenagai oleh prosesor Intel Celeron N4000 yang sudah cukup powerful untuk menjalankan berbagai aplikasi edukasi yang terdapat di Chrome OS. Dilengkapi dengan memori DDR4 RAM sebesar 4GB dan penyimpanan berupa eMMC hingga 32GB.

Pengguna akan mendapatkan gratis berlangganan layanan Google One selama satu tahun, termasuk cloud storage hingga 100GB. Harga dari ASUS Chromebook C214 dibanderol mulai dari Rp5.609.000 dalam warna Dark Grey.

ASUS Chromebook Flip C434

working on laptop in a coffee shop

Chromebook Flip C434 dibangun dari keahlian ASUS dalam menghadirkan laptop dengan fungsi serta keamanan yang mumpuni. Chrome OS tidak hanya menawarkan kemudahan bagi penggunanya, tetapi juga kecepatan serta keamanan data. Didukung oleh jutaan aplikasi Android yang dapat dipasang secara langsung melalui Google Play Store, Chromebook Flip C434 tampil tidak hanya sebagai penunjang kegiatan bekerja, melainkan juga sebagai pusat hiburan dan sarana pembelajaran.

Sebagai Chromebook dengan desain premium, Chromebook Flip C434 dilapisi oleh bahan logam yang ringan dan kokoh. Dimensi bodinya ringkas dengan layar yang memiliki screen-to-body ratio hingga 87%. Meski tipis, Chromebook Flip C434 menawarkan daya tahan baterai panjang hingga 10 jam pemakaian.

Salah satu keunggulan Chromebook Flip C434 adalah layarnya yang dapat diputar hingga 360⁰. Kemampuan tersebut dapat dihadirkan berkat penggunaan engsel 360° ErgoLift yang juga dapat mengangkat bodi laptop saat digunakan. Pengguna bisa memaksimalkan fleksibilitas laptop ini melalui berbagai mode penggunaan mulai dari mode laptop untuk bekerja, mode stand untuk presentasi, hingga mode tablet untuk menonton film.

Engsel ErgoLift 360⁰ juga memungkinkan posisi mengetik yang lebih nyaman. Mekanisme khusus yang terdapat di engsel tersebut memungkinkan keyboard dapat sedikit terangkat sehingga lebih ergonomis untuk mengetik. Harga ASUS Chromebook Flip C434 dijual Rp11.879.000 (Core M3 / 8GB RAM / 64GB)
dan Rp14.949.000 (Core i5 / 8GB RAM / 128GB).

ASUS Chromebook Flip C436

Laptop ini dirancang untuk mobilitas, meski mengusung layar 14 inci, Chromebook Flip C436 mampu tampil dengan bodi seukuran laptop 13 inci berkat penggunaan teknologi NanoEdge Display dengan screen-to-body ratio hingga 85%. Chromebook Flip C436 juga sangat ringan hanya 1,1 kg, meski bodinya berbahan magnesium alloy.

Layar 14 incinya didukung resolusi Full HD dengan color gamut 100% sRGB sehingga cocok untuk hiburan bahkan untuk kegiatan content creation seperti editi foto maupun video. Serta, dilengkapi dengan fitur konektivitas yang lengkap seperti dual-band WiFi 6 dan USB Type-C.

Dirancang khusus bersama Intel, Chromebook Flip C436 telah berhasil memenuhi standar sebagai laptop ultra-portable yang responsif dan memiliki daya tahan baterai panjang untuk menemani kegiatan penggunanya. Harganya Rp17.379.000 dengan prosesor Intel Core, serta didukung oleh memori 8GB RAM dan penyimpanan berupa M.2 SSD sebesar 256GB dengan pembaca kartu microSD yang dapat digunakan untuk menambah kapasitas penyimpanan hingga 2TB.

HP Luncurkan Tablet Detachable dan PC AiO dengan Chrome OS

Chromebook bukan lagi sebatas laptop murah yang ditujukan untuk kalangan pelajar. Kategori ini telah meluas hingga mencakup berbagai segmen, dan dewasa ini tidak aneh melihat seorang profesional bekerja menggunakan laptop Chrome OS, atau satu keluarga yang memakai perangkat desktop Chrome OS sebagai komputer utamanya di rumah.

Guna memenuhi dua skenario tersebut, HP memperkenalkan dua perangkat Chrome OS baru, yakni HP Chromebook x2 11 dan HP Chromebase AiO. Keduanya sama-sama mengadopsi bahasa desain minimalis yang kelihatan modern sekaligus premium, sekali lagi membuktikan bahwa perangkat Chrome OS tidak selamanya harus diasosiasikan dengan kata “murahan”.

HP Chromebook x2 11

Kita mulai dari Chromebook x2 11 lebih dulu. Perangkat ini merupakan sebuah tablet yang datang bersama kickstand beserta keyboard magnetis, sehingga ia juga dapat digunakan layaknya sebuah laptop. Bukan cuma itu, paket penjualannya pun turut mencakup sebuah stylus.

Di saat yang sama, Chromebook x2 11 menjanjikan mobilitas sekelas smartphone berkat penggunaan chipset Qualcomm Snapdragon 7c. Bahkan tombol power-nya pun telah dilengkapi sensor sidik jari. Melengkapi spesifikasinya adalah RAM DDR4 dengan kapasitas maksimum 8 GB, dan storage internal eMMC sebesar 128 GB.

Layar sentuh 11 incinya memiliki aspect ratio 3:2 dan resolusi 2160 x 1440 pixel. Di atasnya tertanam sebuah kamera depan 5 megapixel, dan di belakang ada kamera 8 megapixel. Pada bagian sampingnya, terdapat dua port USB-C untuk charging sekaligus transfer data, slot kartu microSD, dan sepasang speaker. Semua itu dikemas dalam rangka berbahan aluminium dengan ketebalan 7,5 mm.

Di Amerika Serikat, HP berniat menjual Chromebook x2 11 dengan banderol mulai $600.

HP Chromebase AiO

Beralih ke HP Chromebase AiO, perangkat ini cukup istimewa berkat layarnya yang dapat diputar 90° maupun didongakkan 20°. Panelnya sendiri memiliki ukuran 21,5 inci dan resolusi 1920 x 1080 pixel, dan HP tidak lupa menyematkan sebuah kamera 5 megapixel di atasnya untuk keperluan video call. Saat sedang tidak diperlukan, ada tuas untuk menonaktifkan kameranya secara fisik.

Perihal dapur pacu, varian termahal Chromebase AiO dibekali prosesor Intel Core i3 generasi ke-10, RAM 16 GB, dan SSD PCIe berkapasitas 256 GB. Wi-Fi 6 maupun Bluetooth 5 turut tersedia sebagai standar.

Tentu saja bagian yang paling mencuri perhatian dari perangkat ini adalah stand-nya yang mengerucut. Seperti yang sudah menjadi tradisi HP selama ini, bagian tersebut tak hanya menjadi rumah untuk sejumlah colokan, melainkan juga untuk speaker. Port-nya sendiri terdiri dari dua USB-C, dua USB-A, dan headphone jack.

Sama seperti Chromebook x2 11, harga jual Chromebase AiO juga dimulai di angka $600 untuk konfigurasi terendahnya.

HP M24fd USB-C Monitor

Dalam kesempatan yang sama, HP juga memperkenalkan sebuah monitor baru yang dibekali sertifikasi “Works With Chromebook”. Label tersebut pada dasarnya menjamin bahwa perangkat sepenuhnya kompatibel dengan Chromebook, sekaligus menawarkan setup yang simpel. Jadi cukup dengan satu kabel USB-C saja, laptop dapat langsung meneruskan display output-nya ke monitor selagi baterainya terus terisi.

Panel yang digunakan adalah panel IPS 23,8 inci dengan resolusi 1920 x 1080 pixel. Perangkat memiliki refresh rate maksimum 75 Hz serta tingkat kecerahan maksimum 300 nit. Sayang sekali ia tidak bisa dirotasikan seperti layar milik Chromebase AiO tadi.

Di Amerika Serikat, perangkat ini akan dijual mulai bulan Oktober dengan harga $250.

Sumber: HP.

8 Chromebook dari Berbagai Kelas Harga dan Pabrikan

Rencana pengadaan laptop untuk pelajar dengan anggaran sebesar 2,4 triliun rupiah yang diumumkan oleh Kemendikbudristek baru-baru ini memicu perbincangan hangat mengenai Chromebook. Pasalnya, spesifikasi minimum yang diajukan memang mencakup Chrome OS sebagai sistem operasi laptop-nya.

Sepanjang eksistensinya sejak tahun 2011, Chromebook memang kerap diasosiasikan sebagai laptop berharga terjangkau yang ideal untuk kalangan pelajar. Kategori Chromebook bisa dibilang sudah berevolusi secara matang, dan variasi produknya pun terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Kalau dulunya Chromebook high-end macam Chromebook Pixel kerap dianggap sebagai sebuah anomali, segmen tersebut sekarang sudah banyak pemainnya. Di saat yang sama, Chromebook murah pun juga tetap eksis, sebab relevansinya memang semakin nyata di era serba online seperti sekarang.

Di artikel ini, saya akan membahas mengenai beberapa Chromebook yang tersedia di pasaran. Jujur saja pilihannya di Indonesia tidak banyak, sebab popularitasnya memang masih kalah jauh dibanding laptop Windows maupun MacBook. Oleh karena itu, saya turut mengikutsertakan sejumlah opsi Chromebook yang sejauh ini cuma tersedia di luar pasar tanah air.

1. Asus Chromebook C204

Di Indonesia, Asus Chromebook C204 dapat dibeli langsung dari situs resmi Asus seharga Rp5.389.000. Spesifikasinya jauh dari kata mengesankan, tapi setidaknya sesuai dengan syarat minimum yang Kemendikbudristek ajukan: prosesor Intel Celeron N4020 (dual-core 1,1 GHz), RAM 4 GB LPDDR4, storage eMMC 32 GB, layar 11,6 inci beresolusi 1366 x 768, dan masa garansi selama satu tahun.

2. Samsung Chromebook 4

Alternatifnya, ada Samsung Chromebook 4 yang berspesifikasi identik. Yang berbeda hanyalah port konektivitasnya; Asus Chromebook C204 mengemas masing-masing dua port USB-A dan USB-C, sedangkan Samsung Chromebook 4 hanya dibekali satu port USB-A dan satu port USB-C saja. Itulah mengapa harganya bisa lebih murah; di marketplace, sejumlah seller menjualnya seharga 4,5 jutaan rupiah.

3. HP Chromebook 11 G8 Education Edition

Sekali lagi kita melihat perangkat dengan spesifikasi yang sangat menyerupai Asus Chromebook C204 tadi. Bedanya, HP Chromebook 11 G8 Education Edition mengemas RAM berkapasitas 8 GB. Di situs HP, harganya dipatok Rp6.850.000.

Selisih harga yang cukup jauh itu tentu bukan hanya untuk menebus RAM yang dua kali lebih besar saja, melainkan juga rancangan fisik yang lebih tangguh. HP mengklaim bahwa laptop ini mampu bertahan meski jatuh ke lantai kayu dari ketinggian 122 cm, atau ke lantai beton dari ketinggian 76 cm, atau seandainya tersiram minuman bersoda. HP bahkan percaya diri para murid yang usil bakal kesulitan mencabut satu demi satu tombol keyboard-nya.

4. Acer Chromebook Spin 513

Sesuai namanya, layar sentuh milik Acer Chromebook Spin 513 dapat diputar 360 derajat sehingga bisa digunakan layaknya sebuah tablet. Ia bahkan ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 7c yang mendukung prinsip “always on, always connected“, sehingga karakteristiknya benar-benar mirip seperti tablet, dengan estimasi daya tahan baterai hingga 14 jam pemakaian.

Melengkapi spesifikasinya adalah RAM 4 GB dan storage eMMC 64 GB. Layarnya sendiri merupakan panel IPS 13,3 inci dengan resolusi 1080p. Di situs Acer, harga jual yang tertera adalah Rp6.999.000.

5. Lenovo Chromebook Duet

Dengan mengadopsi model detachable, Lenovo Chromebook Duet sebenarnya lebih pantas dikategorikan sebagai tablet ketimbang laptop. Namun berhubung ia menjalankan sistem operasi Chrome OS, maka sah-sah saja menggunakan nama tersebut. Lebih penting lagi, paket penjualannya sudah mencakup aksesori keyboard sekaligus trackpad, serta cover belakang yang dilengkapi kickstand, sehingga perangkat dapat langsung digunakan dalam mode laptop.

Spesifikasinya meliputi chipset MediaTek Helio P60T, RAM 4 GB, storage internal 64 GB atau 128 GB, dan layar sentuh IPS 10,1 inci dengan resolusi 1920 x 1200 pixel. Sayang sekali sejauh ini belum ada tanda-tanda Lenovo Chromebook Duet bakal tersedia di Indonesia. Padahal harganya cukup terjangkau di angka $280.

6. Dell Inspiron Chromebook 14 2-in-1

Rancangan convertible merupakan nilai jual utama Dell Inspiron Chromebook 14 2-in-1, dan itu kian disempurnakan oleh adanya stylus bawaan yang punya rumah sendiri di bagian bawah laptop. Spesifikasinya sendiri cukup lumayan: prosesor Intel Core i3-8130U, RAM 4 GB, storage 128 GB, dan layar sentuh IPS 14 inci beresolusi 1080p. Di Amazon, harganya dipatok $629.

7. Google Pixelbook Go

Bicara soal Chromebook, kita tentu tidak bisa melupakan Pixelbook Go selaku produk rancangan Google sendiri. Desain yang atraktif merupakan salah satu aspek unggulannya, demikian pula konfigurasi spesifikasi yang amat variatif: pilihan prosesor Intel Core m3 sampai Core i7 generasi ke-8, RAM 8 GB atau 16 GB, storage 64 GB hingga 256 GB, serta opsi layar 1080p ataupun 4K.

Harganya pun bervariasi antara $649 sampai $1.399. Pixelbook Go pada dasarnya eksis untuk membuktikan bahwa Chromebook tidak selamanya harus terkesan murahan.

8. Acer Chromebook Spin 713

Edisi 2021 dari Acer Chromebook Spin 713 menunjukkan bahwa laptop Chrome OS pun bisa mengikuti tren yang ditetapkan oleh kategori laptop Windows. Mulai dari prosesor Intel generasi ke-11, port Thunderbolt 4, Wi-Fi 6, sampai layar dengan aspect ratio 3:2, semuanya bisa didapat di laptop ini.

Sentuhan premium bahkan turut Acer sematkan dalam wujud lapisan kaca Gorilla Glass yang memproteksi layar sekaligus touchpad-nya. Di AS, perangkat ini dipasarkan dengan banderol mulai $699.

Gambar header: Google.

Asus Chromebook Flip CM5 Adalah Laptop yang Diciptakan untuk Keperluan Cloud Gaming

Tidak setiap hari kita berjumpa dengan Chromebook yang dimaksudkan untuk keperluan gaming. Namun itulah kesan yang didapat usai melihat perangkat bernama Asus Chromebook Flip CM5 berikut ini, terutama berkat aksen warna yang mencolok pada tombol WASD-nya.

Oke, bukan gaming dalam makna yang sesungguhnya memang, melainkan cloud gaming. Meski begitu, Asus tetap merasa perlu menjejalkan spesifikasi yang lebih mumpuni ketimbang Chromebook pada umumnya; utamanya prosesor AMD Ryzen 3 3250 C (dual-core), atau Ryzen 5 3500C (quad-core), masing-masing dengan GPU Radeon terintegrasi.

Melengkapi spesifikasinya adalah pilihan kapasitas RAM DDR 4 GB, 8 GB, atau 16 GB, serta pilihan storage internal eMMC 64 GB, atau SSD NVMe 128 GB maupun 256 GB. Semua itu jelas terkesan cupu di kategori laptop gaming, tapi setidaknya ia mampu menyuguhkan pengalaman yang baik bagi para pelanggan Google Stadia ataupun Nvidia GeForce Now — tentu saja dengan catatan koneksi internetnya cepat sekaligus stabil.

Guna semakin memaksimalkan pengalaman bermainnya, Asus tidak lupa membekali perangkat dengan Wi-Fi 6 beserta teknologi Wi-Fi stabilizer, plus sistem audio bersertifikasi Harman Kardon. Asus bahkan telah melapisi bagian palm rest-nya dengan lapisan yang lembut agar perangkat bisa tetap terasa nyaman dalam durasi penggunaan yang cukup lama.

Sesuai namanya, Chromebook Flip CM5 mengemas layar sentuh dengan engsel yang dapat berputar 360°, sehingga perangkat dapat digunakan dalam beragam posisi yang berbeda. Dalam mode laptop standar, bagian atas keyboard-nya akan sedikit terangkat agar bisa lebih nyaman dipakai mengetik, sekaligus memberikan ruang ekstra di bawah laptop untuk meningkatkan sirkulasi udara sekaligus kualitas audio.

Terkait jenis panel layarnya, Chromebook Flip CM5 menggunakan panel IPS-level dengan ukuran 15,6 inci dan resolusi FHD (1080p). Semuanya dikemas dalam sasis aluminium setebal 1,85 cm dan seberat 1,95 kg. Baterainya tercatat memiliki kapasitas 57 Wh, dan konektivitasnya mencakup sepasang port USB 3.2 Gen 2 Type-C, satu port USB 3.2 Gen 2 Type-A, port HDMI 1.4, dan slot kartu microSD.

Asus Chromebook Flip CM5 saat ini sudah dijual dengan banderol mulai $500 di Amerika Serikat. Sayang sejauh ini belum ada informasi terkait ketersediaannya di Indonesia.

Sumber: The Verge dan Asus.

Chromebox 4 (1)

ASUS Umumkan Chromebox 4 dengan Prosesor Intel Generasi Ke-10

ASUS telah mengumumkan Chromebox 4 terbarunya, PC mini yang menjalankan Chrome OS ini telah ditenagai oleh prosesor Intel generasi ke-10. Sehingga dapat menyuguhkan performa yang lebih cepat, smooth, dan lebih hemat daya.

Total tersedia empat varian, mulai dari konfigurasi prosesor Intel Celeron 5205U, Intel Core i3-10110U, Intel Core i5-10210U, dan hingga Intel Core i7-10510U. Dengan opsi RAM 4GB atau 8GB (DDR4 SO-DIMM) dan penyimpanan hingga 256GB M.2 SATA SSD.

Chromebox 4 hadir dalam balutan warna hitam, dengan logo ASUS di tengah dan logo Chrome di pojok kiri atas. Dimensi bodinya mungil, 148.5×148.5×40 mm dan bobotnya 1 kg. Untuk konektivitas nirkabelnya Chromebox 4 sudah dibekali WiFi 6 dual-band 802.11ax dan Bluetooth 5.0.

Ada banyak port yang menyertainya, pada bagian depan meliputi dua USB 3.1 Gen2 (support BC1.2), combo audio jack, dan microSD card.  Sedangkan di bagian belakang terdapat tiga USB 3.1 Gen2, USB 3.1 Gen1 type-C yang mendukung power delivery dan DisplayPort yang dapat menangani hingga tiga layar 4K sekaligus, dua HDMI, port LAN (RJ45), DC-in, dan Kensington Lock.

Menjalankan Chrome OS terbaru, Anda akan mendapatkan update software dan keamanan secara otomatis berkala.  Chromebox 4 juga bisa mengakses aplikasi Android di Google Play. Harga ASUS Chromebox 4 dijual mulai dari US$289 atau sekitar Rp4,1 jutaan.

Sumber: The Verge

Layanan Cloud Gaming GeForce Now Kini Tersedia di Chromebook

Di berbagai negara, sebagian besar pengguna Chromebook adalah kalangan pelajar. Tren ini semakin menguat semenjak pandemi melanda dan mengharuskan mereka semua belajar dari kediamannya masing-masing.

Namun kalau menurut Nvidia, Chromebook tidak hanya pantas dipakai untuk belajar. Deretan laptop dengan spesifikasi yang tidak terlalu tinggi ini sebenarnya juga cocok untuk keperluan gaming. Bagaimana bisa komputer berspesifikasi rendah menjalankan game AAA dengan mulus? Dengan bantuan layanan cloud gaming tentu saja.

Ya, layanan GeForce Now sekarang sudah tersedia di Chrome OS, baik untuk para pelanggan gratisan maupun berbayarnya. Nvidia bilang bahkan Chromebook seharga $299 yang ditenagai prosesor Intel Celeron pun sanggup menjalankan beragam game via GeForce Now dengan baik.

Seperti halnya layanan cloud gaming lain, yang lebih penting dari spesifikasi perangkat secara umum justru adalah koneksi internet; kita butuh koneksi yang cepat sekaligus stabil kalau mau mendapatkan pengalaman dan kualitas grafik terbaik. Satu hal yang cukup disayangkan adalah, Chromebook yang dibekali prosesor berarsitektur ARM sejauh ini belum kompatibel.

Ini memang kedengaran agak aneh, apalagi mengingat GeForce Now sudah bisa dinikmati lewat sejumlah smartphone Android yang notabene juga mengemas chipset ARM. Jadi buat yang memiliki perangkat seperti Lenovo Chromebook Duet, sayang sekali perangkat itu belum bisa dipakai untuk mengakses GeForce Now meski masih tergolong baru.

Sejauh ini, GeForce Now tercatat sudah memiliki sekitar empat juta pengguna terdaftar, sedangkan katalog game-nya sudah mencakup lebih dari 650 judul yang berbeda terlepas dari kontroversi yang sempat melanda. Selain game yang terdapat Steam, GeForce Now juga punya akses ke game yang dijajakan di Epic Games Store maupun Uplay milik Ubisoft.

Satu kekecewaan yang terakhir adalah, GeForce Now masih belum tersedia buat kita yang berdomisili di Indonesia.

Sumber: ZDNet dan Nvidia.

Cuma $280, Lenovo Chromebook Duet Adalah Alternatif yang Lebih Fleksibel dari Tablet Android

Kalau saya disuruh memilih antara Chromebook bermodel 2-in-1 atau tablet Android, saya akan memilih Chromebook. Alasannya sederhana: Chromebook 2-in-1 jauh lebih fleksibel. Andai diperlukan, Chromebook 2-in-1 bisa saya gunakan layaknya sebuah tablet Android, lengkap dengan aplikasi-aplikasi yang bisa diunduh langsung dari Play Store.

Contoh paling pas dari perangkat yang saya maksud adalah Lenovo Chromebook Duet yang baru saja diluncurkan. Secara teknis, ia sebenarnya merupakan sebuah tablet yang bisa dipasangi keyboard secara magnetis seperti Surface Go, namun tentunya dengan sistem operasi Chrome OS.

Selain keyboard sekaligus trackpad, aksesori yang dibundel bersama Lenovo Chromebook Duet juga mencakup cover belakang yang dilengkapi kickstand. Dalam mode laptop seperti ini, bobot perangkat berada di kisaran 920 gram. Lepas semua aksesorinya sampai tersisa cuma tablet saja, maka bobotnya sangat ringan di angka 450 gram.

Lenovo Chromebook Duet

Chromebook Duet mengemas layar sentuh IPS 10,1 inci dengan resolusi 1920 x 1200 pixel dan tingkat kecerahan maksimum 400 nit. Aspect ratio 16:10 memang kurang ideal untuk dipakai menonton video karena akan menyisakan garis hitam di bagian atas dan bawah, tapi di saat yang sama lebih menunjang produktivitas ketimbang 16:9.

Perihal performa, perangkat mengandalkan chipset MediaTek Helio P60T, RAM LPDDR4X 4 GB dan storage internal 64 GB atau 128 GB. Kapasitas baterainya tidak disebutkan, namun Lenovo mengestimasikan daya tahan baterai sampai 10 jam pemakaian. Lenovo tak lupa membekalinya juga dengan kamera belakang 8 megapixel dan kamera depan 2 megapixel.

Lenovo Chromebook Duet

Cukup disayangkan perangkat setebal 7,35 mm ini hanya dilengkapi satu port USB-C saja, dan rupanya headphone jack pun juga absen di sini. Sepasang speaker dan mikrofon melengkapi spesifikasinya secara keseluruhan.

Di Amerika Serikat, Lenovo Chromebook Duet saat ini telah dipasarkan dengan harga mulai $280; sangat terjangkau untuk perangkat yang dapat digunakan sebagai laptop sekaligus tablet, dan cocok dijadikan hadiah untuk menunjang kebutuhan sekolah anak-anak.

Sumber: The Verge dan Lenovo.