Tag Archives: chromecast audio

Beocreate Merupakan Solusi DIY untuk Menyulap Speaker Antik Menjadi Wireless

Dalam industri perangkat audio, kinerja suatu produk tidak bisa ditakar dari tahun pembuatannya: speaker yang dirilis baru minggu lalu pun belum tentu suaranya seenak speaker keluaran tahun 90-an. Lain halnya dengan smartphone, di mana yang terbaru pasti mengemas layar dan performa yang terbaik.

Itulah mengapa menyimpan koleksi speaker atau headphone zaman lawas merupakan hal yang sangat wajar. Yang dilewatkan hanyalah fitur-fitur modern seperti konektivitas wireless, tapi itu pun ternyata bisa didapat dengan bantuan perangkat seperti Chromecast Audio. Atau, kalau Anda lebih suka mengutak-atik sendiri, perangkat bernama Beocreate berikut bisa menjadi opsi alternatif.

Beocreate merupakan buah kolaborasi antara Bang & Olufsen dan HiFiBerry. Ia merupakan sebuah amplifier digital yang dirancang untuk speaker pasif (yang semestinya membutuhkan amplifier eksternal), sekaligus bertugas membubuhkan konektivitas wireless dengan bantuan Raspberry Pi (opsional).

Beocreate

Melihat wujudnya yang hanya sebatas papan sirkuit biasa, pengguna memang diharuskan untuk membongkar speaker sendiri untuk memasangnya. HiFiBerry sejauh ini sudah menyiapkan panduan langkah demi langkah untuk memasang Beocreate di speaker Beovox CX100 dan CX50 – speaker lain sebenarnya juga bisa kalau Anda paham struktur jeroannya.

Beocreate mengemas amplifier 4-channel (2 x 30W dan 2 x 60W). Satu papan sirkuit ini sanggup menenagai hingga empat speaker dengan impedansi 4 – 8 ohm dan sample rate 192 kHz. HiFiBerry turut menyertakan software open-source yang akan mengaktifkan kapabilitas wireless-nya, sehingga speaker bisa memutar musik via Bluetooth, AirPlay atau Spotify.

Dibanderol $189, Beocreate pada dasarnya bisa menjadi salah satu alasan untuk mengeluarkan speaker antik dari gudang. Daripada speaker tersebut duduk menganggur selagi diselimuti debu, lebih baik dibedah dan disulap menjadi speaker wireless.

Sumber: The Verge.

Chromecast Preview Program Beri Kesempatan Mencoba Fitur Terbaru Lebih Dulu

Meski terlambat hampir setahun, Chromecast versi kedua akhirnya tiba di Indonesia secara resmi. Kalau Anda termasuk salah satu penggunanya, Google baru-baru ini mengumumkan Preview Program untuk semua model Chromecast dan Chromecast Audio.

Bersifat opsional, Preview Program bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada pengguna untuk menjajal fitur-fitur terbaru Chromecast sebelum dirilis ke publik, kemudian memberikan masukan terkait pembaruan tersebut.

Untuk bergabung dalam Preview Program, pengguna bisa mendaftar melalui aplikasi Google Cast di smartphone atau tablet masing-masing. Klik tombol menu dan pilih nama perangkat Chromecast ingin diikutkan, kemudian pilih opsi Preview Program dalam menu pengaturan dan klik “Join Program”.

Selanjutnya pengguna akan menerima firmware update versi terbaru secara otomatis, meski sejauh ini belum ada fitur baru yang bisa dicoba. Google tidak lupa menegaskan bahwa Preview Program tidak sama dengan Beta Program. Dengan kata lain, fitur-fitur baru yang disuguhkan bersifat final, hanya saja member Preview Program punya kesempatan mencicipinya lebih dulu.

Seandainya pengguna berubah pikiran, tinggal pilih opsi “Leave Program” dengan melalui langkah yang sama seperti saat mendaftar. Namun mengingat yang dirilis bukannya firmware versi beta, sepertinya pengguna tidak akan keberatan untuk terus bergabung dalam Chromecast Preview Program ini.

Sumber: TheNextWeb dan Google.

Google Cast Kini Terintegrasi Secara Penuh pada Browser Chrome

Perangkat seperti Chromecast hadir dengan tujuan untuk mempermudah proses meneruskan konten dari perangkat mobile ke televisi. Tidak cuma itu, konten web dari laptop atau PC pun juga mudah sekali dipindah ke televisi dengan bantuan extension Google Cast pada Chrome.

Akan tetapi per 29 Agustus kemarin, Google berniat untuk semakin mempermudah prosesnya dengan mengintegrasikan Cast secara penuh pada Chrome. Dengan kata lain, pengguna kini bisa meneruskan konten web menuju ke TV yang ditancapi Chromecast tanpa perlu mengutak-atik setting tertentu atau meng-install software tambahan.

Jadi saat Anda browsing menggunakan Chrome versi 52, akan muncul icon Cast di sebelah kanan address bar pada sejumlah situs. Klik icon tersebut, maka Anda bisa meneruskannya ke Chromecast yang tersambung ke jaringan yang sama.

Pada dasarnya semua jenis konten web bisa diteruskan, mengingat Anda juga dapat mengakses Cast lewat menu klik kanan. Hal ini juga berlaku untuk perangkat lain seperti TV atau speaker yang membawa dukungan teknologi Google Cast secara langsung, bukan cuma Chromecast dan Chromecast Audio saja.

Lebih lanjut, pengguna juga bisa meneruskan konten web ke aplikasi lain seperti misalnya Google Hangouts. Jadi saat sedang membuka file presentasi di Google Slides, pengguna tinggal memilih opsi Cast untuk menampilkannya di hadapan semua rekan kerja yang sedang berkumpul di Hangouts.

Integrasi Google Cast secara penuh pada Chrome versi 52 ini merupakan kabar baik bagi pengguna Chromecast. Pasalnya, secara teori mereka sekarang bisa meneruskan konten apapun yang mereka jumpai di web menuju ke TV dengan sejumlah klik saja.

Sumber: VentureBeat dan Chrome Blog.

Google Umumkan Chromecast, Chromecast Audio dan Tablet Pixel C

Menyulap TV biasa menjadi smart TV sudah menjadi tugas Chromecast sejak pertama diperkenalkan di tahun 2013. Kini setelah menjual sekitar 20 juta unit Chromecast, Google pun sudah siap menghadirkan generasi keduanya, yang ternyata tidak cuma berubah drastis di dalam, tetapi juga di luar. Continue reading Google Umumkan Chromecast, Chromecast Audio dan Tablet Pixel C