Tag Archives: citilink

Perkenalkan Layanan “Jasa Titip” Terintegrasi, TIPS Jalin Kemitraan Strategis dengan Citilink dan Angkasa Pura

Bertujuan memperlancar proses pengiriman dan menjaga keamanan, startup lokal yang diinisiasi sejak tahun 2016, TIPS (Titipin Penumpang Saja) meresmikan kerja sama strategisnya dengan Citilink Indonesia, PT Angkasa Pura II (Persero), PT Angkasa Pura Logistik, dan PT Angkasa Pura Kargo.

Sebagai layanan yang hadir memanfaatkan ruang bagasi milik penumpang pesawat sebagai media penitipan barang, kerja sama ini diharapkan bisa menambah penggunanya.

“Meskipun ide ini bukan original dan sudah banyak diterapkan oleh startup di Indonesia, namun kami dari TIPS memiliki keunggulan dari sisi keamanan dari kemitraan yang terjalin,” kata CEO TIPS Vincent Kusuma.

Di Indonesia sendiri saat ini sudah ada layanan serupa yang hadir memanfaatkan bagasi lebih milik penumpang pesawat untuk menitipkan barang, di antaranya adalah BistipTriplogic dan Airfrov.

Program loyalitas dan insentif

Menggandeng Citilink yang selama ini dikenal sebagai perusahaan penerbangan low cost, nantinya pengguna TIPS (yang disebut “tipster”) bisa memanfaatkan sisa bagasi jika menggunakan maskapai Citilink. Insentif yang diberikan pun cukup beragam, mulai dari loyalty program yang ditukarkan dengan tiket Citilink hingga pendapatan untuk pengguna hingga Rp 200 ribu menyesuaikan jumlah dan berat bagasi yang dititipkan.

“Proses kita termasuk mudah. Tidak perlu repot bertemu dengan penitip barang. Semua sudah diatur dan diurus oleh tim kami di setiap konter TIPS. Mulai dari penyerahan barang hingga pengantaran barang semua akan didampingi oleh tim kami,” kata Vincent.

Saat ini layanan TIPS hanya tersedia di tiga bandara besar di Indonesia, yaitu di Jakarta, Denpasar dan Surabaya. Targetnya hingga akhir tahun konter TIPS sudah tersebar di 20 airport di Indonesia. TIPS diharapkan sudah tersebar di seluruh Indonesia pada kuartal pertama 2019.

“Mengedepankan proses pengiriman barang same day delivery, aplikasi TIPS saat ini sudah bisa diunduh di Play Store. Sementara untuk versi iOS rencananya akan dirilis pada awal September 2018 mendatang,” kata Vincent.

Asuransi kehilangan barang

Untuk memastikan penumpang adalah benar dan memiliki peluang untuk penitipan bagasi, proses dilakukan dengan mencocokkan booking code yang dimiliki. Proses yang sudah terintegrasi dengan pihak maskapai penerbangan diharapkan meminimalisir terjadinya informasi yang tidak tepat dan penumpang yang tidak terdaftar.

“Saat ini TIPS masih fokus menjalin kemitraan dengan Citilink. Namun tidak menutup kemungkinan kedepannya kemitraan akan diperluas dengan maskapai penerbangan lainnya,” kata Vincent.

Untuk melindungi barang milik pengguna yang dititipkan, TIPS juga memberikan asuransi hingga Rp2 juta. Namun dengan proses penyerahan hingga pengemasan dan pengiriman yang dijamin aman, TIPS mengklaim akan memberikan keamanan kepada pengguna.

“Pola crowdshipping dengan keamanan berlapis oleh pihak otoritas bandara ini merupakan model bisnis yang pertama kali ada di Indonesia dan secara global. Semoga kehadiran TIPS bisa memberikan manfaat bagi pengguna untuk berbagi bagasi di hari yang sama,” kata Vincent.

Penggalangan dana

Saat ini TIPS masih menjalankan bisnis secara bootstrap dan berada dalam tahapan pendanaan seed. Rencananya dalam waktu dekat TIPS akan mengumumkan pendanaan tahapan selanjutnya dari investor asing.

“Kita masih dalam tahap penjajakan dengan investor yang berniat berinvestasi di TIPS. Jika sudah final akan kami umumkan siapa investor tersebut dan kemungkinan juga nilai investasi yang diberikan,” tutup Vincent.

Application Information Will Show Up Here

Pacu Kinerja Bisnis, JD.id dan Citilink Resmikan Kemitraan Eksklusif

JD.id, situs e-commerce yang terafiliasi dengan JD.com, meresmikan kemitraan bisnis dengan Citilink, berbentuk co-marketing yang diharapkan dapat memberikan manfaat tambahan untuk pelanggan kedua belah pihak.

“Ini menjadi sebuah langkah inovasi bagi kami karena ini merupakan kali pertama perusahaan e-dagang bermitra dengan maskapai penerbangan bereputasi baik seperti Citilink Indonesia,” kata Presiden Direktur JD.id Zhang Li, Kamis (31/8).

Kemitraan ini memiliki jangka waktu selama satu tahun, terdiri atas tiga fase. Pada fase pertama, layanan pre-flight shopping dengan metode pengiriman yang fleksibel dan voucher belanja JD.id untuk setiap pembelian tiket pesawat Citilink. Fase pertama ini ditargetkan sudah bisa terapkan pada pertengahan September 2017 mendatang.

Kemudian pada fase kedua, JD dan Citilink akan mendirikan digital lounge di terminal II Bandara Soekarno Hatta dan in-flight shopping dengan tawaran eksklusif. Di dalam lounge tersebut akan tersedia demo produk terbaru di JD.id, Wi-Fi, dan in-lounge shopping.

Jangka waktu dalam fase kedua akan mengikuti timeline perpindahan Citilink ke terminal II yang sebelumnya ditempati oleh Garuda Indonesia, induk Citilink. Adapun saat ini prosesnya masih belum final, apakah Citilink akan ditempatkan di terminal II D atau E. Yang pasti, perpindahan terminal akan resmi dilakukan pada awal tahun depan.

“Untuk digital lounge akan disesuaikan dengan time frame Citilink. Tapi yang pasti awal tahun di kuartal pertama kita sudah bisa laksanakan rencana di fase kedua. Kerja sama ini kami harapkan menjadi terobosan bisnis yang bisa memberi pengalaman unik bagi penumpang dan pelanggan kami berdua,” ucap Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo.

Sedangkan untuk fase ketiga, kerja sama akan berbentuk tawaran menukarkan JD Points dengan Supergreen Garuda Miles, program keanggotaan Grup Garuda. Terdapat pula pilihan bundling paket wisata yang dijual di JD.id, serta meluncurkan in-flight platform berisi tayangan hiburan dan berbelanja online.

“Untuk fase kedua dan ketiga masih kami godok lagi [konsepnya]. Sebab tujuan yang ingin kami capai adalah pengguna Citilink dan JD.id tetap mendapatkan layanan premium, kendati maskapai kami adalah low cost carrier,” terang Direktur Operasional Citilink Indonesia Andy Adrian.

Pacu bisnis kedua perusahaan

Dari kemitraan bisnis ini, pihak Citilink mengaku menargetkan pertumbuhan pendapatan di luar penjualan tiket pesawat dapat tumbuh antara 10-15% sampai setahun mendatang. Pendapatan dari sumber kantung ini dinilai terus menunjukkan porsi yang terus menanjak, kontributor utamanya berasal dari kargo, service on board kuliner asli Indonesia, penjualan merchandise, dan lainnya.

“Kami ingin terus mengembangkan berbagai terobosan untuk memacu pendapatan kami di luar penjualan tiket. Contohnya, baru-baru ini kami meluncurkan edisi khusus service on board untuk kuliner nusantara, rupanya animonya sangat baik. Kami akan terus kembangkan inovasi yang dapat meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan,” terang Juliandra.

Sedangkan bagi sisi JD.id, perusahaan tidak menyebut secara spesifik berapa persen kenaikan transaksi yang diharapkan. Akan tetapi, Zhang memastikan pihaknya ingin melayani lebih banyak pelanggan di seluruh Indonesia, serta membuat para penumpang Citilink jadi lebih dekat dengan JD.id dengan adanya beragam pilihan promo dari katalog JD.id.

Sejak pertama kali hadir di Indonesia pada dua tahun lalu, JD.id memiliki lebih dari 100 ribu SKU per akhir tahun lalu. Perusahaan juga menyediakan jasa pengiriman sendiri yang menjangkau 365 kota di seluruh Indonesia.

Gudang JD.id sendiri tersebar di empat titik, yakni Cimanggis, Surabaya, Pontianak, dan Medan. Perusahaan sedang menambah satu lokasi baru di Makassar yang saat ini masih dalam proses pembangunan.

Application Information Will Show Up Here