Tag Archives: City113

City113 Menjadi Aplikasi Pelaporan Warga untuk Surabaya

Penerapan e-government di pemerintahan kota di Indonesia belum sepenuhnya merata. Pemanfaatan teknologi pun belum sepenuhnya diterapkan untuk membantu jalannya pemerintahan di Indonesia. Tim City 113 melihat ini sebagai sebuah peluang. Mereka menawarkan sebuah layanan Software as a Services yang bisa memudahkan sistem kerja pemerintahan.

City113 bekerja dengan menampung semua keluhan atau laporan dari masyarakat untuk selanjutnya dilapor ke dinas terkait. Selanjutnya masing-masing dinas memiliki tanggung jawab untuk merespon keluh tersebut.  Itulah mengapa City113 membutuhkan kerja sama dari pemerintah daerah untuk mendapatkan sebuah sistem pemerintahan yang cepat tanggap.

Saat ini, startup yang digagas oleh 4 orang anak muda, Tito Febrian, Degananda, M. Furqon, dan Nabilah F, masih dalam tahap alpha atau masih dalam tahap pengembangan. Mereka juga membuka kesempatan bagi masyarakat untuk bergabung sebagai tester aplikasi mereka yang tersedia untuk platform Android. Tergabung dalam startup inkubator Start Surabaya menjadikan City113 menjadikan kota Surabaya sebagai studi kasus pertama mereka.

City113 meski masih belum dalam tahap final sudah menyiapkan beberapa fitur yang akan menjadi salah satu kelebihan mereka dibanding aplikasi sejenis lainnya. Fitur-fitur meliputi crowdsourcing untuk validasi laporan, gamifikasi untuk menarik minat masyarakat untuk menggunakan, crawling dari Twitter, dan peta real time.

Fitur Crowdsourcing sengaja diimplementasikan untuk memberikan kesempatan kepada pengguna lain untuk mengoreksi laporan yang masuk yang dirasa atau terbukti hoax atau sudah tidak relevan.  Sedangkan gamifikasi diberikan untuk memacu pengguna untuk aktif dan memberikan mereka reward yang berhubungan dengan perkotaan.

“Crawling dari Twitter adalah fitur untuk mendapatkan laporan dari akun Twitter yang memang fokus untuk pelaporan masyarakat seperti akun e100ss di Surabaya. (Sedangkan) Peta real time menunjukkan terjadinya laporan tersebut sehingga masyarakat mengetahui ada apa saja yang terjadi di sekitar tempat dia berada atau tempat tinggalnya,” jelas Tito kepada DailySocial.

Sebagai aplikasi yang menargetkan partisipasi warga memang seharusnya didesain dengan cara yang mudah dan tentu harus diimbangi dengan pemerintah yang cepat tanggap. Berkaca pada sistem serupa yang sudah lebih dulu diterapkan di Jakarta, melalui Qlue, warga cenderung akan merasa sebuah aplikasi pelaporan warga berguna jika pemerintah benar-benar menanggapi keluhan mereka.