Tag Archives: clash of clans

Supercell Umumkan 3 Game Baru di Dalam Clash Universe

Supercell, developer Clash Royale dan Clash of Clans memperkenalkan 3 game baru yang bersetting di dalam Clash Universe. Ketiga game tersebut adalah Clash Quest, Clash Mini, dan Clash Heroes.

Ketiga game tersebut memang berbeda jauh dengan gamegame yang pernah dibuat Supercell namun kita dapat melihat karakter-karakter yang familiar dari Clash Royale dan Clash of Clans di tiga game tadi.

Image Credit: Supercell
Image Credit: Supercell

Clash Quest adalah game turn-based strategy yang akan menuntut pemainnya untuk membuat pasukan dan mengalahkan berbagai pertahanan untuk bisa menguasai pulau-pulau di dunia Clash. Pemain harus membentuk kombo yang efektif dengan pasukan yang mereka punya untuk mengalahkan musuh-musuhnya.

Sedangkan Clash Mini adalah sebuah game autobattler yang sederhana namun diklaim memiliki kompleksitas dalam penggunaan strategi. Setiap pemain harus bersaing menggunakan karakter ‘mini’ dari Clash Universe — dari situlah nama game ini berasal. Pemain yang mampu menempatkan karakter di lokasi yang lebih strategis dan lebih efektif dalam penggunaan resource akan memenangkan pertarungan.

Image Credit: Supercell
Image Credit: Supercell

Terakhir, Clash Heroes mungkin adalah yang paling dinanti. Game yang menggunakan Unreal Engine ini membawa kita bertualang di dunia Clash dengan kendali permainan yang serupa dengan Brawl Stars.

Supercell sendiri adalah developer game yang sangat populer di era awal-awal Android. Clash of Clans sempat menjadi game paling populer di Android selama beberapa waktu. Supercell bahkan sempat memasang iklan di Super Bowl tahun 2015 dengan bintang iklan Liam Neeson. Kabarnya, Supercell menghabiskan anggaran sampai dengan US$9 juta untuk durasi iklan 60 menit di depan 118,5 juta penonton.

Image Credit: Supercell
Image Credit: Supercell

Selain Clash of Clans, Hay Day (yang juga besutan Supercell) juga bisa dibilang salah satu game bertani paling populer di zamannya. Clash Royale pun juga demikian. Sayangnya, seiring waktu, popularitas gamegame Supercell nampaknya tergerus kencang. Pendapatan mereka dari Clash of Clans menurun dari tahun ke tahun.

Dikutip dari Business of Apps, pendapatan Clash of Clans di 2014 mencapai US$1,6 miliar. Namun di 2019, pendapatan game tersebut turun jadi US$0,7 miliar.

Usaha Supercell untuk kembali meraih popularitas dengan game yang cukup kompetitif, Brawl Stars, juga sepertinya kurang berhasil. Apalagi jika game tersebut dibandingkan dengan PUBG Mobile dan Free Fire yang tak hanya punya jumlah pemain yang besar namun ekosistem esports yang berjalan dengan sangat baik.

Apakah ketiga game tadi akan membawa Supercell kembali ke era kejayaannya?

Supercell Mau Kembangkan Esports Clash of Clans

Nova Esports keluar sebagai pemenang dari Clash of Clans World Championship, yang diadakan sebagai bagian dari ESL One Hamburg. Keberadaan turnamen dengan total hadiah sebesar US$1 juta itu pertama kali diumumkan pada Februari 2019. Ketika itu, banyak orang yang terkejut karena meski Clash of Clans dirilis pada 2012, Supercell tampak tak tertarik untuk mengembangkan esports dari game buatannya itu.

Menurut Marika Appel, Clash of Clans Community Manager, Supercell, alasan mereka mengadakan turnamen dunia Clash of Clans adalah karena mereka ingin mengembangkan competitive scene yang telah dibangun komunitas pemain pada tingkat akar rumput. “Kami banyak berdiskusi dan saling berbagi informasi,” kata Appel pada The Esports Observer. “Apa yang kami lakukan sebenarnya hanyalah mengembangkan apa yang telah dibuat oleh komunitas. Kami merasa, inilah strategi yang tepat, bereksperimen dan mengembangkan apa yang telah komunitas buat dan membawanya ke level berikutnya.”

Sumber: Talk Esports
Nova Esports yang menjadi juara World Championship | Sumber: Talk Esports

Pada 2016, Clash of Clans mendapatkan fitur “Friendly War”, memungkinkan klan untuk saling bertanding dengan satu sama lain. Ini mendorong fans untuk membuat liga sendiri, yang diikuti oleh ratusan tim. Tahun lalu, Supercell menambahkan mode “Clan War Leagues”. Dengan fitur tersebut, semua klan dari seluruh dunia dapat bertanding dengan satu sama lain. Fitur ini juga membuat para pemain Clash of Clans semakin tertarik untuk menjadi pemain profesional. Untuk mengadakan Clash of Clans World Championship, Supercell bekerja sama dengan ESL. Terkait hal ini, Appel mengatakan, kerja sama Supercell dengan ESL adalah “kebetulan”. Sebelum bekerja sama untuk membuat Clash of Clans World Championship, Supercell telah menjalin hubungan dengan ESL dalam pembuatan video live stream untuk update Clash of Clans pada Juni 2018. Saat itu, obrolan antara pihak Supercell dan produser ESL menunjukkan bahwa kedua perusahaan memiliki ketertarikan untuk membesarkan esports mobile.

“Kita mulai membahas tentang apa yang akan terjadi jika kita punya turnamen dan kompetisi Clash of Clans resmi. Dan kami merasa cocok dengan satu sama lain,” kata Appel. “Kami memiliki mimpi dan visi yang sama, yaitu memberikan pengalaman turnamen esports terbaik untuk para pemain. Alasan lain yang membuat kami cocok adalah ESL ketertarikan mereka untuk bereksperimen dalam mengembangkan industri esports mobile di masa depan. Bisakah kami jadi bagian dari itu?”

Clash of Clans World Championship diumumkan pada Februari 2019. Babak pra-kualifikasi, yang diadakan secara online, dimulai pada 1 Maret 2019. Dari sini, dipilih empat tim yang menggunakan Android dan empat tim yang bermain di iOS. Delapan tim itu kemudian akan masuk ke babak kualifikasi offline di Katowice, Polandia. Sebanyak enam tim akan lolos untuk bertanding di World Championship Final. Selain enam tim tersebut, dua tim lain akan dipilih langsung oleh Supercell dan komunitas Clash of Clans.

Sumber: The Esports Observer
Penonton di World Championship | Sumber: The Esports Observer

Appel mengaku, momen upara pembukaan World Championship meninggalkan kesan yang mendalam baginya. Dia hampir menangis ketika dia berdiri di arena dan melihat fans Clash of Clans yang berkumpul untuk menonton World Championship. “Saya telah mengembangkan Clash of Clans hampir sejak ia diluncurkan. Saya telah mengembangkan komunitas sejak hari pertama — dari fans pertama sampai jumlah fans mencapai jutaan seperti sekarang,” katanya. Ke depan, tampaknya Supercell akan mengembangkan esports Clash of Clans dengan mengadakan turnamen lain. Appel berkata, timnya memiliki rencana tentang masa depan esports Clash of Clans, meski dia belum dapat memberikan detail dari rencana yang tengah dia buat.

“Kami masih dalam tahap mengembangkan rencana ke depan, jadi saya belum bisa mengatakan rencana yang konkret. Tapi, kami jelas mau mempertahankan Clash of Clans World Championship,” kata Appel. “Tahun depan, kami akan menyelenggarakan turnamen ini dengan lebih baik dan lebih fokus pada turnamen lokal dan regional — jalan menuju dunia profesional. Saya pikir, ini sesuatu yang bisa jadi fokus kami pada tahun depan, tapi kami tengah memikirkan hal itu.” Clash of Clans World Championship bukan satu-satunya turnamen esports yang diadakan oleh Supercell. Mereka juga akan mengadakan Brawl Stars World Championship yang akan diadakan pada bulan depan di Korea Selatan dan Clash Royale League World Finals. Di Indonesia, Supercell menggandeng LINE untuk mengadakan Supercell Gamers’ Day dan mengembangkan komunitas para pemain game-game buatannya.

Jadi Pemilik Saham Mayoritas Konsorsium Luxembourg, Tencent Pegang Kendali Atas Supercell

Tencent kini menjadi pemilik saham mayoritas dari konsorsium yang menguasai 81,4 persen dari saham Supercell. Pada Juni 2016, konsorsium Luxembourg Société Anonyme dibentuk dengan tujuan untuk mengakuisisi Supercell. Pada awalnya, Tencent memiliki 50 persen saham di konsorsium tersebut. Baru-baru ini, Tencent membeli 44 ribu lembar saham konsorsium senilai US$40 juta, menurut data Hong Kong Stock Exchange. Dengan begitu, total saham Tencent di konsorsium Luxembourg naik dari 50 persen menjadi 51,2 persen.

Supercell didirikan pada 2010. Mereka adalah developer asal Helsinki, Finlandia yang dikenal dengan game buatannya seperti Clash of Clans dan Clash Royale. Menurut data dari Sensor Tower, pada 2018 Supercell mendapatkan US$1,5 juta per hari dari para pemain Clash of Clans. Meskipun terdengar fantastis, pendapatan Supercell saat itu sebenarnya telah mengalami penurnan drastis dari pendapatan mereka pada 2015, yang merupakan puncak kejayaan Supercell. Pada 2015, Supercell bisa mendapatkan hingga US$5,5 juta per hari.

Brawl Stars. | Sumber: Supercell
Brawl Stars. | Sumber: Supercell

Saat ini, ada tiga game buatan Supercell yang menjadi game esports, yaitu Clash of Clans, Clash Royale, dan Brawl Stars, yang merupakan game mereka yang terbaru. Turnamen Clash of Clans Championship akan diadakan pada akhir pekan ini dan menjadi bagian dari ESL One Hamburg. Total hadiah yang ditawarkan dalam kompetisi itu adalah US$1 juta. Sementara Brawl Stars World Championship akan diadakan pada bulan depan di Korea Selatan dengan total hdaiah US$250 ribu. Terakhir, Clash Royale League World Final juga diperkirakan akan diadakan pada akhir tahun ini, lapor The Esports Observer.

Menurut laporan Forbes, usahan Tencent untuk menguasai mayoritas saham di Supercell merupakan upaya konsolidasi dari konglomerasi asal Tiongkok tersebut. Supercell bukanlah satu-satunya perusahaan game yang sahamnya dimiliki oleh Tencent. Perusahaan Tiongkok itu juga memiliki saham di beberapa perusahaan game besar lain, seperti Riot Games, yang membuat League of Legends. Tencent juga memiliki 40 persen saham di Epic Games, perusahaan di balik Fortnite. Tak hanya itu, perusahaan Tiongkok itu bahkan memiliki sedikit saham di Krafton Game Union, yang merilis Player Unknown’s Battleground (PUBG), salah satu game saingan Fortnite. Tencent juga memiliki lima persen saham di Ubisoft (Assassin’s Creed dan Rainbow Six Siege) dan Activision Blizzard (Call of Duty dan World of Warcraft).

Supercell Gamers’ Day Jadi Ajang Pertandingan Clash Royale dan Brawl Stars

LINE dan Supercell mengadakan Supercell Gamers’ Day. Acara ini diadakan selama dua hari, yaitu pada 19-20 Oktober di Mall Taman Anggrek. Turnamen game buatan Supercell jadi salah satu fokus acara. Tiga game yang diadu dalam acara ini antara lain Clash Royale, Brawl Stars, dan Clash of Clans.

Untuk memilih pemain Clash Royale yang akan bertanding di Supercell Gamers’ Day, diadakan kualifikasi nasional. Dari babak kualifikasi online ini, terpilih empat orang, yaitu Julisa Pasari dari Sorong, Papua, Aditya Tulas dari Kalimantan Tengah, Arpin dari Sorong, Papua, dan EveryDayAndy dari Bandung. Keempatnya ikut bertanding dalam Supercell Gamers’ Day. Pada saat yang sama, dibuka pendaftaran untuk kualifikasi offline. Pada akhirnya, pertandingan final mempertemukan Julisa Palari dengan Ray Bagus. Sementara pertandingan untuk memperebutkan juara ketiga mengadu EveryDayAndy dengan joey. Meskipun caster serta pengamat menjagokan Julisa setelah dia berhasil mengalahkan para atlet esports lain dalam turnamen ini, pada akhirnya, dia harus mengakui keunggulan Ray.

Sumber: LINE
Sumber: LINE

Sementara dalam final pertandingan Brawl Stars, Alter Ego kembali bertemu dengan WAW esports, sama seperti yang terjadi dalam Brawl Stars Indonesia Open yang diadakan pada bulan lalu. Sama seperti pertandingan sebelumnya, Alter Ego masih berhasil unggul dan mengalahkan WAW esports dengan skor 3-2. Pertandingan lain yang diadakan pada Supercell Gamers’ Day adalah pertandingan Clash of Clans antara Noob Clasher dan JKT 48. Tim Noob Clasher menang telak dengan skor 2-0.

Supercell adalah developer dan publisher asal Finlandia yang didirikan pada 2010. Mereka dikenal dengan beberapa game buatan mereka seperti Clash of Clans, Clash Royale, dan Brawl Stars, yang merupakan game terbaru mereka. Di Indonesia, game-game buatan Supercell memiliki fans tersendiri. Melihat hal ini sebagai kesempatan, Supercell lalu bekerja sama dengan LINE untuk mengadakan Supercell Gamers’ Day dengan tujuan untuk mendorong perkembangan komunitas pemain game buatan Supercell di Indonesia. Dalam Supercell Gamers’ Day, selain pertandingan game buatan Supercell, juga ada berbagai kegiatan lain seperti ajang cosplay dan kumpul komunitas. Pada hari terakhir, Supercell Gamers’ Day juga dimeriahkan dengan kehadiran Ex Idol Group: Grace, Sendy, Cindy, Andella, Jessica, Shania, Elaine, dan Nadhifa.

Supercell Kerja Sama Dengan LINE Kembangkan Komunitas di Indonesia

Para penggemar game mungkin sudah tak asing lagi dengan nama Supercell. Berdiri sejak tahun 2010 lalu, pengembang dan penerbit game yang berbasis di Helsinki, Finlandia ini berhasil menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Mereka sendiri besar lewat beberapa judul game seperti Hay Day, Clash of Clans, Boom Beach, Clash Royale dan yang terbaru, Brawl Stars.

Jajaran game tersebut memiliki penggemarnya tersendiri di Indonesia, melihat potensi tersebut Supercell bekerja sama dengan LINE, memutuskan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan komunitas di Indonesia.

Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Lewat sebuah gelaran konfrensi pers yang diadakan pada 10 September 2019 lalu, Jerry Vahn, Marketing Strategist Supercell menjelaskan hal ini. Supercell sendiri menegaskan bahwa strategi mereka dalam memasarkan game buatannya adalah dengan tiga hal, konten, komunitas, dan kompetisi.

“Kami berkonsentrasi memastikan para pemain dapat menikmati konten dari game yang kami buat, saling terhubung dengan komunitas karena game Supercell, dan berpartisipasi dalam acara kompetitif yang akan kami adakan ke depannya.” ujar Jerry.

Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Tak hanya itu, Dale Kim, Managing Director LINE Indonesia juga turut membeirkan komenternya. “Kerja sama ini akan ditandai dengan berbagai rangkaian acara esports, seperti kompetisi dan community gathering. Kami berharap rangkaian acara tersebut dapat meningkatkan ketertarikan masyarakat terhadap industir esports secar apositif sehingga bisa menumbuhkan industri ini lebih baik lagi.”

Untuk urusan konten dan komunitas, salah satu gelaran besar yang direncanakan oleh Supercell adalah sebuah acara bertajuk SUPERCELL GAMER’S DAY”. Diselenggarakan pada 19 dan 20 Oktober 2019 mendatang di Mall Taman Anggrek, acara ini seakan menjadi hari raya bagi penggemar game besutan Supercell.

Termasuk di dalamnya kompetisi, keseruan cosplay, kumpul komunitas, dan berbagai acara lain yang tentu tak kalah menarik. Nantinya juga akan ada kompetisi Clash of Clans, Clash Royale, dan Brawl Stars yang memiliki total hadiah sebesar US$12.600 (Sekitar Rp178 juta).

Tak hanya itu, acara komunitas lain yang juga direncanakan oleh Supercell bersama dengan LINE termasuk: Clash of Clans Gathering yang diselenggarakan bersamaan dengan nonton bareng Clash of Clans World Championship, dan Creator’s Super Fun yang akan diadakan pada akhir tahun 2019 nanti.

Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Lalu dari elemen kompetisi, Supercell juga akan lebih serius menggarap esports game besutan mereka di Indonesia. Untuk menjalankan hal ini, mereka menggandeng 3 rekan organizer, yaitu Clash of Clans: League of Elixir yang akan digarap oleh Supreme League, Clash Royale: Indonesia Challenge yang digarap oleh Dunia Games, dan Brawl Stars: Amateur Challenge yang digarap oleh ESL.

Tak ketiga gelaran itu saja, inisiasi esports Supercell di Indonesia juga sudah dimulai bulan September. Nantinya mulai 10-23 September 2019, para pemain Brawl Stars di Indonesia sudah dapat mendaftar untuk mengikuti kualifikasi terbuka Indonesia untuk Brawl Stars World Championship.

Bertanding pada tanggal 26-29 September 2019 secara online, pemenang kualifikasi terbuka Indonesia berhak melaju ke tingkat Southeast Asia untuk memperebutkan satu slot ke ajang Brawl Stars World Championship.

Gelaran kompetisi-kompetisi tersebut tentunya diharapkan dapat mendorong kembali geliat kancah kompetitif game-game Supercell di Indonesia. Mengingat momentum hype Supercell di Indonesia yang sempat terebut oleh Mobile Legends, akankah usaha penebusan kali ini mendapatkan hasil yang sebanding?

 

Clash of Clans World Championship

ESL Gelar Kejuaraan Dunia Clash of Clans Berhadiah 1 Juta Dolar

Nama Clash of Clans di Indonesia belakangan ini memang sudah meredup, kalah oleh berbagai game baru yang populer seperti Mobile Legends: Bang Bang atau Arena of Valor. Tapi itu bukan berarti Clash of Clans sudah mati. Setidaknya Supercell sang penerbit masih peduli akan ekosistem esports di sekitar game ini. Buktinya mereka baru saja menjalin kerja sama dengan ESL untuk menggelar kompetisi Clash of Clans World Championship.

Pengumuman tentang Clash of Clans World Championship sudah diungkap oleh Supercell lewat video teaser pada Desember 2018 lalu. Namun saat itu masih belum ada info detail tentang kompetisi ini, selain bahwa penyelenggaranya adalah ESL dan hadiah yang diusung sebesar US$1.000.000 (sekitar Rp14,1 miliar). Kini Supercell telah merilis info lebih lanjut, termasuk jadwal pertandingan dan sistem kualifikasi yang digunakan.

Clash of Clans World Championship dibagi ke dalam enam jalur kualifikasi yang disebut sebagai “Cup”. Mulai bulan Maret hingga Agustus 2019, akan ada satu Cup setiap bulannya yang dapat diikuti oleh Clan dari seluruh dunia. Namun ada satu syarat penting yang harus dipenuhi peserta, yaitu kepemilikan dokumen perjalanan (paspor dan visa) untuk pergi ke Polandia dan Jerman.

Dokumen ini perlu dimilliki karena setiap Cup terbagi menjadi dua tahapan, online dan offline. Di sisi online, para clan akan saling bertempur dalam Clan War League atau ESL Play, dan dari sini akan dihasilkan delapan clan terbaik. Delapan clan tersebut kemudian harus hadir di kota Katowice, Polandia, untuk menjalani pertandingan kualifikasi offline.

Setiap juara dari masing-masing Cup berhak maju ke babak final Clash of Clans World Championship nanti, dalam acara ESL One di Jerman. Mereka ditemani oleh dua clan tambahan yang berasal dari pilihan komunitas (peserta jalur wildcard). Artinya babak final akan diikuti oleh total delapan clan. Clash of Clans World Championship kali ini menggunakan format baru yaitu pertandingan 5v5.

ESL One
Final Clash of Clans World Championship akan diadakan di acara ESL One | Sumber: ESL

Clash of Clans memang muncul lebih dulu daripada Clash Royale, tapi di dunia esports, game ini tertinggal cukup jauh dari “adiknya” itu. Menurut laporan dari Esports Earnings, hingga saat ini total hadiah di dunia Clash of Clans kompetitif hanya bernilai US$1.576,87 (sekitar Rp22,3 juta). Kecil sekali dibandingkan Clash Royale yang tahun lalu sudah memiliki liga global berhadiah 1 juta dolar sendiri.

Clash Royale juga telah tampil di Asian Games 2018 sebagai salah satu cabang esports uji coba, meningkatkan penyebaran game tersebut ke khalayak ramai. Mungkin Supercell ingin agar Clash of Clans meraih kesuksesan esports serupa, apalagi game ini sudah memiliki format Clan War 5v5 yang ditambahkan sejak akhir 2017 lalu. Akankah misi tersebut berhasil?

Sumber: ESL via Esports Observer, SupercellEsports Earnings

Supercell Luncurkan Filter AR Clash of Clans untuk Facebook Camera

Baik di App Store maupun Google Play Store, Clash of Clans masih menempati posisi 10 besar untuk kategori game mobile dengan nilai penjualan tertinggi. Di titik ini, Anda mungkin mengira Supercell selaku pengembangnya sudah tidak perlu lagi mempromosikan game yang namanya kerap diabadikan sebagai nama sejumlah warung kopi itu. Anda salah.

Awal Agustus kemarin, Supercell merilis sebuah video yang cukup unik. Dalam video itu, dikisahkan karakter Builder yang bertampang lugu pada akhirnya merasa kesal melihat hasil jerih payahnya hancur dengan begitu mudahnya. Merasa tidak dihargai, Builder pun memutuskan untuk kabur.

Ke mana dia pergi? Jawabannya tergantung di mana Anda berada. Berkat bantuan augmented reality, Builder akhirnya bisa memukulkan palu andalannya di berbagai lokasi di dunia. Semua ini bisa pengguna nikmati lewat Facebook Camera (dengan mengusap layar ke kanan pada halaman utama aplikasi Facebook).

Di sini Supercell memanfaatkan tool yang disediakan Facebook AR Studio untuk menciptakan konten AR berbumbu CoC ini. Dengan membuka Facebook Camera, pengguna dapat memilih sebuah filter AR yang akan menempatkan Builder di mana pun mereka menghadapkan kamera ponselnya.

Builder in augmented reality

Tak hanya itu, pengguna bahkan bisa mengambil selfie selagi berpenampilan seperti Builder, lengkap mulai dari topi, alis tebal, senyum konyol sampai bajunya. Bukan, ini memang bukan Clash of Clans versi AR, tapi setidaknya bisa menjadi obat kangen yang cukup menghibur – dan materi promosi yang efektif buat Supercell sendiri.

Sumber: VentureBeat.

Cara Memindahkan Akun Clash of Clans (CoC) di Sesama Android

Langkah memindahkan akun Clash of Clans (CoC) biasanya diambil karena pengguna dihadapkan oleh beberapa situasi. Pertama, mereka berniat untuk membeli smartphone baru dan memberikan atau menjualnya ke orang lain. Kedua, smartphone lama rusak. Ketiga, mereka ingin memainkan CoC di beberapa perangkat yang berbeda namun dengan akun yang sama.

Jika Anda menghadapi satu dari skenario di atas, maka tutorial ini cocok untuk sobat.

Fase Pertama: Lakukan di Smartphone Lama

  • Jalankan game Clash of Clans di smartphone lama Anda, kemudian tap tombol Settings.

cara memindahkan akun CoC atau clash of clans

  • Di jendela popup, Anda akan jumpai dua tombol Connect. Satu untuk Facebook dan satunya lagi untuk Google Play. Nah, yang harus Anda tap adalah opsi kedua, Google Play Sign in.

cara memindahkan akun CoC atau clash of clans

  • Kemudian silahkan pilih akun yang Anda gunakan. Harap diingat, nanti di tahap kedua, akun yang sama harus dipergunakan di smartphone baru Anda.

2016_02_01_14.38.59

  • Tunggu beberapa saat sampai sistem berhasil mengenali dan membuat backup untuk game Anda. Sebaiknya jika Anda baru saja melakukan langkah ini, tunggu beberapa jam baru menjalankan fase kedua.

cara memindahkan akun CoC atau clash of clans

Fase Kedua: Lakukan di Smartphone Baru

  • di smartpone baru, login ke Play Store menggunakan akun Gmail yang sama dengan smartphone lama.
  • Unduh dan install game Clash of Clans (CoC), ikuti tutorial pengenalannya kemudian ulangi langkah fase pertama di atas.
  • Ketika diminta memilih akun, pastikan akun tersebut sama dengan akun di smartphone lama.
  • Biasanya akan ada pesan peringatan untuk mengakses akun tersebut.
  • tap Okay dan game akan reload dari awal.

[Ask the Expert] Bagaimana Cara Membeli Gems Clash of Clans Pakai Pulsa?

Seorang pembaca setia Dailysocial mengirimkan pesan ke akun Twitter saya, menanyakan bisa tidak membeli gems Clash of Clans menggunakan pulsa. Fasilitas potong pulsa memang sudah ada sejak tahun lalu, beberapa operator dalam negeri pun sudah menawarkannya, di antaranya Telkomsel dan Indosat.

Jadi, mengenai pertanyaan yang dilemparkan di atas, jawabannya sangat bisa. Bagaimana caranya? Ayo, kita langsung pratikkan.

Tahap Pertama, Aktifkan Billing

Sebelum bisa membeli gems Clash of Clans pakai pulsa, pertama-tama Anda harus mengaktikan billing-nya. Proses pengaktifan billing bisa sobat baca di tutorial ini bagi pengguna Indosat. Bagi pengguna operator lainnya, caranya kurang lebih sama, hanya saja nama operator yang ditampilkan sesuai dengan kartu yang Anda gunakan.

Tahap Kedua, Membeli Gems

Setelah fitur carrier billing diaktifkan, sekarang waktunya membeli gems Clash of Clans.

  • Jalankan game seperti biasa, kemudian setelah game berjalan klik Shop.

cara membeli gems Clash of clans pakai pulsa_5

  • Pilih Treasure.

cara membeli gems Clash of clans pakai pulsa_5

  • Pilih jumlah gems yang Anda inginkan, tunggu beberapa detik sampai muncul sebuah popup. Setelah muncul popup, klik tombol Buy.

cara membeli gems Clash of clans pakai pulsa_5

cara membeli gems Clash of clans pakai pulsa_4

  • Kemudian masukkan kata sandi akun Gmail Anda dan klik Confirm. Selanjutnya sistem akan memroses permintaan Anda. Pastikan juga nominal pulsa Anda mencukupi untuk membeli gems tersebut.

cara membeli gems Clash of clans pakai pulsa_5

Selamat mencoba!

Sumber gambar header PlayStore.

Kurusetra, Game Perang Ala Clash of Clans Asli Indonesia

Game Clash of Clans, semenjak diluncurkan pada pertengahan 2012 hingga kini, terus merajai top grossing game baik itu di Google Play maupun di Apple App Store. Tidak sedikit juga game yang mencoba mengambil segmen yang sama dengan Clash of Clans dan juga mendulang keberhasilan yang besar seperti game Empire, Samurai Siege, atau Star Wars: Commander.

Dan kini, game developer dari Indonesia tidak mau kalah untuk menghadirkan game yang terinspirasi dari Clash of Clans namun syarat akan konten lokal yakni game Kurusetra karya Qajoo Studi dan dengan kualitas yang tidak kalah dengan game sejenis.

Yang menarik dari Kurusetra adalah game ini penuh dengan konten lokal yang mengambil set kisah Mahabarata, terutama kisah peperangan Baratayuda. Karakter-karater yang ada di dalamnya terinspirasi dari tokoh-tokoh pewayangan seperti Hanoman, Arjuna, dan lain sebagainya.

Penamaan gedung, item, dan objek-objek di dalam game itu sendiri banyak yang terdengar familiar di telinga orang Indonesia. Hal ini tentu menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi gamers di Indonesia dan juga bisa menjadi gerbang untuk memperkenalkan Indonesia ke dunia.

Screen Shot 2015-06-24 at 10.05.17 AM

Layaknya game tipe Clash of Clans lainnya, mekanik permainan ini kurang lebih sama. Kita harus membangun desa untuk mengumpulkan resources dan membangun pasukan untuk menyerang desa lawan. Tak hanya itu, kita juga harus membuat sistem pertahanan yang baik di desa kita agar tidak hancur jika diserang musuh.

Info menarik: Volocopter, ‘Drone’ Versi Besar yang Bisa Anda Kendarai Sendiri

 

Gameplay ini secara umum mengambil mekanik dari Clash of Clans. Lalu juga di dalam game ini kita bisa memiliki tokoh utama yang memiliki jurus khusus untuk membantu pasukan kita saat sedang menyerang desa lawan.

Lalu untuk menyambut bulan Ramadhan, Qajoo Studio menambahkan event khusus Ramadhan yakni Ketupat Mission. Pemain yang beruntung akan diberikan ketupat secara random jika telah menghancurkan bangunan di desa yang di serang.

Nanti dari ketupat tersebut bisa ditukarkan berbagai macam item virtual di dalam game seperti toya, bow, gada, zamrud, dan lain-lain dengan batas pengumpulang dan penukaran hadiah dari 17 Juni sampai 18 Juli 2015.

Screenshot_2015-06-23-16-06-55

Game yang syarat konten lokal dan mengambil mekanik yang tidak mudah untuk ditiru ini merupakan satu langkah baik bagi industri game di Indonesia.

Meski sudah cukup baik, memang visual dan animasi dari game Kurusetra ini masih harus mengejar kualitas game-game mirip Clash of Clans lainnya, setidaknya yang disebutkan di atas. Performa game ini juga bisa dibilang belum optimal mengingat masih ada bug yang cukup mengurangi pengalaman bermain, beberapa perbaikan sudah di-update tangal 25 Juni kemarin. Namun ini adalah langkah awal yang sangat baik. Dengan update yang terus menerus, Kurusetra bisa terus berkembang menjadi sebuah game yang mampu bersaing di pasar global.

Untuk itu, bagi Anda yang menikmati permainan ala Clash of Clans, game Kurusetra sangat perlu untuk Anda coba mainkan. Game ini sudah tersedia di Google Play dan Apple App Store secara cuma-cuma.